Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1 HUKUM PIDANA EKONOMI

HKUM4307.46
NAMA : I MADE DWIJA NEGARA
NIM : 041844512

JAWABAN :

1. Menurut studi yang dilakukan Burg’s mengenai hukum dan pembangunan, adapun 5 (lima) unsur yang harus
dikembangkan dalam memajukan ekonomi , yaitu:
1. Stabilitas, Hukum dapat membantu menjaga stabilitas pasar dengan mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh pelaku bisnis. Regulasi yang baik dan penegakan hukum yang adil dapat mencegah praktek-praktek
monopoli dan oligopoli yang dapat merusak stabilitas pasar.
2. Prediksi, Hukum dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara pelaku bisnis. Regulasi yang baik dan
penegakan hukum yang adil dapat mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi dalam produksi barang dan
jasa.
3. Keadilan, produk hukum yang dibuat dapat mengatur segala aspek dalam kehiduapan warga negaranya, termasuk
pada aspek ekonomi. Peranan hukum dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa hukum yang dapat dijadikan
sebagai sumbangan yang bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan ekonomi
4. Pendidikan, pemahaman hukum dengan meningkatnya kualitas hidup Hukum dapat membantu meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dengan mengatur kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Regulasi yang baik dan
penegakan hukum yang adil dapat mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan. semakin banyaknya masyarakat Indonesia sadar penegakan hukum akan mampu mendorong
kemajuan sebuah negara
5. Pengembangan khusus dari ahli hukum, berkembangnya hukum diawali dengan adanya Pembaharuan yang
diltarbelakangi oleh berkembangnya budaya dan kemajuan teknologi yang ada, sehingga diperlukannya hukum
yang relevan dengan segala situasi yang ada saat ini. Hal tersebut dapat mendorong terciptanya supremasi hukum
yang sejalan dengan sistem peradilan guna mengedepankan efektifitas penegakan hukum secara menyeluruh
untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan yang ada di masyarakat. Penegakan hukum yang berkeadilan
akan dapat mewujudkan bangsa yang sejahtera melalui pembangunan ekonomi yang merata.

2. UU Darurat No 7 tahun 1955 tentang pengusutan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana ekonomi dibuat oleh
negara dalam rangka mengantisipasi mulai berdatangannya para investor ke Indonesia.
UU ini mempunyai kelebihan dengan undang- undang lain yang mengatur hal yang sama. UU ini merupakan
undang-undang yang secara administrasi berfungsi untuk menyelesaikan perkara pidana dengan tujuan untuk
dapat memberikan kontribusi terhadap negara dengan mengembalikan kerugian yang dialami oleh negara.
Dalam penegakan hukum pada UU ini memiliki sanksi berupa sanksi pidana, saksi administratif kepada badan
hukum yang terbukti melanggar ketentuan peraturan yang ada.

3. Korporasi adalah sebagai subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban hukum. jika dalam pelaksanaannya,
korporasi melakukan unsur tindak pidana yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, maka korporasi
dapat dituntut secara pidana. Namun terdapat kendala dalam penerapan sanksi pidana terhadap korporasi sebagai
pelaku tindak pidana korupsi yang menyebabkan proses hukum acara pidana di dalam penanganan oleh penegak
hukum menjadi sukar. Dalam praktiknya penegak hukum tidak dapat bekerja secara optimal terhadap
pembuktian yang dilakukan karena kurangnya informasi yang bersifat internal sehingga perlu adanya pendekatan
secara teknis dan mendalam. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh adanya asas yang bersifat delinquere no potest
(pasal 59 KUHP) yang menetapkan hanya manusia/ orang yang dapat bertanggung jawab dan dijatuhi pidana.
Oleh karena itu pada penegakan tindak pidana korupsi terhadap korporasi belum efektif dan tegas dalam
memberikan kepastian hukum.

Anda mungkin juga menyukai