Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Nama : Lina Ida Wahyuni


NIM : 2201070006
Prodi : Pendidikan Biologi

1. Deskripsikan tahapan perkembangan peserta didik dalam perspketif


Islam

Jawab :
Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu
yang mengalami perubahan dan perkembangan, sehingga masih
memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian
serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Adapun
perkembangan peserta didik itu semata-mata dimungkinkan dan
ditentukan oleh dasar keturunan dan lingkungan. Dasar keturunan dan
lingkungan akan memberi corak warna terhadap nilai hidup
perkembangan bagi peserta didik. Hal ini sebagaimana hadist nabi
Muhammad SAW, yang berbunyi “Tidaklah anak yang dilahirkan itu
kecuali telah membaca fitrah (kecendrungan untuk percaya kepada
Allah), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut
beragama yahudi, nasrani, majusi”. (H.R. Muslim). (Natta, 2010)

Dalam Islam, peserta didik merupakan orang yang belum dewasa


dan memiliki potensi dasar (fitrah) yang perlu dikembangkan. Menurut
Asnawan (2017), peserta didik adalah makhluk Allah yang terdiri dari
aspek jasmani dan rohani yang belum mencapai tahap kematangan,
baik fisik, mental, intelektual, maupun psikologisnya. Oleh karena itu,
peserta didik senantiasa memerlukan bantuan, bimbingan, dan arahan
pendidik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal dan
membimbingnya menuju kedewasaan.
Al-Quran juga menyebutkan bahwa perkembangan manusia
berlangsung secara bertingkat dan bertahap (QS. Al-Insyiqaq 84: 19).
Dimulai dari kondisi yang lemah menuju kondisi yang kuat, ini
menurut Burlian Somad disebut masa menanjak, kemudian dari
kondisi yang kuat menuju kondisi yang lemah, disebut masa menurun.
(QS Ar-Rum 30: 54).4 Masa puncak atau masa jaya memang tidak
disebutkan di dalam ayat tersebut, tetapi secara implisit atau tersirat
sudah tercantum terutama sebelum kedatangan masa menurun. (Nino,
2021)

Dalam QS Al-Hajj 22: 5, masih menurut Burlian, disebutkan dalam


masa menanjak ada tiga tingkatan lagi. Tingkat pertama, thifl sampai
dengan hulum; tingkat kedua, dari hulum sampai balagha asyudd;
tingkat ketiga, mulai dari balagha asyudd sampai titik naksah.
Kualitas-kualitas diri bernilai tinggi sudah terbentuk dalam tingkat
balagha asyudd. (Nino, 2021)

Al Ghazali membagi proses pendidikan terhadap peserta didik itu


menjadi lima fase sebagai berikut:
a. Al Janin
Tingkat anak yang berada dalam fase ini adalah anak yang
berada dalam kandungan dan adanya kehidupan setelah adanya
roh dari Allah. Pada usia empat bulan, pendidikan dapat
diterapkan dengan istilah pranatal atau juga dapat dilakukans
sebelum anak itu menjadi janin yang disebut dengan
pendidikan prakonsepsi.
b. At Tifli
Pada fase ini, anak-anak dalam proses belajarnya dengan
banyak latihan dan kebiasaan, sehingga mengetahui aktivitas
yang baik dan buruk.
c. At Tamyiz
Yaitu tingkat anak pada tahap ini, anak dapat membedakan
suatu yang baik dan buruk, bahkan akal pikirannya telah
berkembang sedemikian rupa sehingga dapat memahami ilmu
dharuri.
d. Al Aqil
Yaitu anak didik pada saat ini memiliki akal yang telah
sempurna, bahkan pikirannya telah berkembang secara
maksimal sehingga mampu menguasai ilmu dharuri.
e. Al Auliyah dan Al Anbiyah
Pada fase ini merupakan tingakatan tertinggi dalam
perkembangan manusia. Sebagai contoh bahwa nabi
mendapatkan ilmu pengatahuan dari wahyu Allah, sedangkan
para wali mendapatkannya melalui ilmu pengetahua
(Syawaluddin, 2019).
Referensi
Asnawan. (2017). KOMPARATIF TEORI PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK MENURUT BARAT DENGAN ISLAM DAN IMPLIKASINYA
DALAM PENDIDIKAN ISLAM. Falasifa, 13.

Mujid, A., & Mudzakkir, J. (2006). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT Prenada
Media Group.

Natta, A. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Nino, Y. (2021). TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA PERSPEKTIF


PENDIDIKAN ISLAM. Jurnal Pendidikan Islam dan Budaya, Vol. 1,
No.2, 141.

Syawaluddin, F. A. (2019). ESENSI PESERTA DIDIK DALAM PERSPEKTIF


PENDIDIKAN ISLAM. Pena Cendikia, 5.

Anda mungkin juga menyukai