Anda di halaman 1dari 5

RESIMEN SISWA TNI ANGKATAN DARAT

BATALYON SISWA-1

MATA KULIAH : PSIKOLOGI DAN KEPEMIMPINAN


MATERI : NIKKOM
TON/KI/YON : IV/C/1
PERTEMUAN KE : I (PERTAMA)
NAMA GUMIL : LETKOL INF HERMAN WARELLA
SINDIKAT : 3 (TIGA)

1 349 Oswald Siahaan


2 350 Rahman
3 351 Rajab
4 352 Rochedi Idul Adha, S.Kom., M.M.S.I.
5 353 Rony Sakti Hertanto
6 354 Sahputra
7 355 Selamat Handoko
8 356 Stephan Rio Andri Samosir, A.Md.Kep.
9 357 Suardi
10 358 Sulandi Sunarto
11 359 Suratman
12 360 Tri Putra Meidyanto

Bandung, 3 September 2022


RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT
BATALYON SISWA – 1

URUT URUTAN DALAM


PENYIAPAN PIDATO

I. PENDAHULUAN

Komunikasi adalah suatu proses interaksi antara sesama makhluk tuhan baik
dengan menggunakan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku dan tindakan.
Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih dengan
menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang seperti
melalui lisan, tulisan maupun sinyal-sinyal non verbal.

Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan setiap manusia, baik itu
manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Begitupun dalam kehidupan
berorganisasi, tidak ada satupun organisasi yang dapat terbentuk tanpa adanya
komunikasi di antara para anggotanya. Komunikasi yang tercipta di antara para anggota
organisasi disebut dengan komunikasi organisasi. Salah satu komunikasi yang kerap atau
tidak mungkin tidak terjadi dalam organisasi adalah komunikasi interpersonal. Manusia di
dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya seseorang memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini adalah sebuah
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial
dengan sesamanya. Di kehidupan ini manusia sering bertemu satu dengan yang lainnya
dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

Manusia dalam setiap sendi kehidupan tidak pernah terlepas dari kegiatan
komunikasi menggambarkan bagaimana seseorang menyampaikan sesuatu lewat bahasa
atau symbol symbol tertentu kepada orang lain sehingga timbul suatu kesamaan makna
terhadap apa yang dikomunikasikan. Dalam melakuakan suatu komunikasi seseorang
pasti mengharapkan suatu tujuan tujuan dan hasil / dampak. Agar hasil tercapai maka
komunikasi harus berjalan dengan baik dan efektif, maka perlu dapat mempelajari tentang
komunikasi efektif. Dalam bab ini akan dibahas tentang teori komunikasi yang menyangkut
tentang
2
tujuan, fungsi dan komunikasi, komponen berkomunikasi, proses berkomunikasi, pokok
pokok berkomunikasi dalam organisasi Teknik berkomunikasi, Batasan komunikasi,
peranan pimpinan dalam komunikasi serta faktor penghambat dalam berkomunikasi.

II. PEMBAHASAN
Urut urutan dalam penyiapan pidato
1. Memilih Judul
Judul dan tema pidato serta intisari pidato adalah merupakan faktor pertimbangan
yang paling penting bagi pembicara. Usaha pertama dalam menyajikan suatu pidato
adalah pemilihan judul yang disesuaikan dengan kesempatan, kondisi para
pendengar dan kemampuan dirinya. Jika perlu, pembicara harus membatasi atau
mempersempit ruang lingkupnya untuk menyesuaikan dengan kemampuan sendiri
dengan bahan bahan penelitian yang tersedia baginya. Ada berbagai alasan untuk
mendukung hal diatas yaitu :

a. Pembiacra tidak diiringi oleh kekurangan pengetahuan


b. Pembicara akan dapat mengembangkan keterangan dan
kesungguhan yang hanya timbul dari keyakinan
c. Pembicara akan mampu menghadiri cara pendekatan yang hanya
bersifat teori tetapi lebih menarik hati serta dapat berbicara yang lebih tegas.

2. Penilitian
Setelah memilih dan menentukan judul pidato, selanjutnya pembicara mengarahkan
perhatianya pada pengumpulan bahan bahan yang akan mengembangkan hal hal
pokok dari pidatonya. Terdapat tiga sumber bahan bahan yang dipakai antara lain :
a. Pengalaman dan latar belakang dirinya sendri menjadi sumber bahan
yang terpenting. Pembicara dapat menemukan gambaran, contoh dan fakta
fakta yang membuat keteranganya akan membawa daya hidup dan
kemantapan berbicara.
b. Penggunaan sumber yang tidak dicetak dan pengalaman serta latar
belakang lain dapat menambah ketelitian fakta fakta yang dapat dicari dan

3
ditemukan dari buku buku, surat surat kabar dan majalah majalah dari
berbagai perpustakaan
c. Penggunaan daya Khayal, yaitu kemampuan untuk membuat suatu
yang baru dari yang lama. Jauh lebih baik bila pembicara berfikir sendiri dari
pada pengambil contoh pikiran orang lain.

3. Kerangka
Setelah selesai melakuakan penilitian, maka kegiatan pembicara selanjutnya adalah
menyusun kerangka yang berisi hal hal sebagai berikut :
a. Judul Pidato
b. Tujuan pembicaraan yang dikehendaki
c. Pokok pokok masalah yang hendak disampaikan disusun dalam
urutan yang logis dan efektif sehingga mengalir ( tidak terputus / terbolak
balik). Jangan mengungkap terlalu banyak pokok bahasan (Cukup ¾ sebab
walaupun hal ini disusun dengan baik tidak dapat diajmin bahwa pidato akan
mudah dipahami oleh pendengar.

4. Penysunan kata kata


Setelah kerangka pidato selesai disusun, tugas selanjutnya adalah mengisi dan
menyempurnakan pernyataan pernyataan dan buah pikiran yang ada dalam
kerangka tersebut dengan menyusun kata demikata untuk membentuk suatu arti
dan pengertiaan dari intisari pidato.

III. PENUTUP
1. Kesimpulan. Berdasarkan uraian diatas bahwa berkomunikasi sistim
ceramah yaitu berpidato merupakan hal yang harus direncanakan dan disiapkan,
agar pada saat selesai berpidato meminimkan kesalahan.
2. Saran. Sebagai Calon Perwira Angkatan darat, Capa harus harus lebih
cermat dan teliti, agara capa memahami dan mampu tentang trik-trik, cara-cara
berpidato agar berguna pada saat disatuan nantinya.
4
IV. REFERENSI. Keputusan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Nomor
Kep/13/III/2019 Tanggal 20 Maret 2022 tentang Teknik berkomunikasi.

Bandung, 3 September 2022

ttd
SINDIKAT 3

Anda mungkin juga menyukai