Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PROYEK FISIKA KIPAS ANGIN

Disusun oleh :
Raden Muhammad Syarif Hidayatullah
XII IPA 2

SMA NEGERI 3 BOGOR


Jalan Pakuan Nomor 4, Telepon (0251)8321747, 8392144, Fax (0251)8392868,

Website: http://www.smantiboo.sch.id, Email : sman3bgr@smantiboo.sch.id

KOTA BOGOR – 1614

2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan proyek membuat
kipas dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan
praktikum.

Laporan proyek kipas angin ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan
untuk saya. Untuk itu pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada, Hj.Ida
Ramdhayanti, S.Pd,MM.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan
laporan ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas segala dukungan dan bantuan
sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Bogor, 15 November 2023

Raden Muhammad Syarif Hidayatullah


A. TUJUAN

Untuk meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip fisika yang terlibat dalam


pergerakan benda, khususnya dalam dinamika fluida, termodinamik, dan konversi
energi dari listrik ke mekanik.

B. TEORI SINGKAT

Hukum termodinamika yang paling relevan dalam menjelaskan cara kerja kipas
angin adalah Hukum Pertama Termodinamika, yang juga dikenal sebagai Hukum
Kekekalan Energi.

Hukum ini menyatakan bahwa energi dalam suatu sistem terisolasi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah bentuknya. Dengan kata
lain, jumlah total energi dalam suatu sistem tetap konstan.

Dalam konteks kipas angin, energi listrik yang disediakan oleh sumber daya seperti
listrik dari aliran listrik rumah tangga diubah menjadi bentuk energi lainnya, yaitu
energi kinetik dan energi potensial. Proses ini melibatkan beberapa langkah:
1. Konversi Energi Listrik ke Energi Mekanik:
 Energi listrik disalurkan ke dinamo kipas angin.
 Dinamo mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Ini terjadi
melalui prinsip elektromagnetisme di mana medan magnet dan arus
listrik di motor berinteraksi untuk menghasilkan Gerakan
2. Energi Mekanik ke Energi Kinetik Baling-baling:
 Energi mekanik yang dihasilkan oleh dinamo kemudian diubah menjadi
energi kinetik saat baling-baling kipas berputar. Baling-baling yang
berputar menciptakan aliran udara di sekitarnya.
3. Perpindahan Panas dan Pemanasan/Pendinginan:
 Aliran udara yang dihasilkan oleh kipas angin membantu dalam
perpindahan panas. Jika kipas membantu membuang udara panas dari
suatu ruangan, ini membantu dalam pendinginan. Sebaliknya, jika kipas
membantu mendistribusikan udara hangat, ini dapat membantu dalam
pemanasan.

Dengan menerapkan Hukum Pertama Termodinamika, kita dapat memahami bahwa


kipas angin tidak menciptakan energi baru, tetapi hanya mengonversi energi dari
satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi listrik yang digunakan oleh kipas angin
awalnya diperoleh dari sumber daya luar, dan kipas angin memanfaatkannya untuk
menciptakan pergerakan udara, yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan suhu
dan sirkulasi udara di suatu ruangan.

Dalam Dinamika fluida membahas perilaku fluida (cairan dan gas) dan bagaimana
fluida bergerak. Dalam konteks kipas angin, dinamika fluida menjelaskan
bagaimana kipas angin menciptakan aliran udara di sekitarnya. Beberapa konsep
dinamika fluida yang relevan termasuk:
1. Hukum Bernoulli menyatakan bahwa ketika kecepatan fluida meningkat,
tekanannya akan berkurang, dan sebaliknya. Dalam kipas angin, kipas memutar
untuk menciptakan aliran udara. Pergerakan kipas meningkatkan kecepatan
udara di sekitarnya, menghasilkan tekanan yang lebih rendah. Tekanan yang
lebih rendah ini kemudian membantu menarik udara sekitarnya menuju kipas.
2. Prinsip kontinuitas menyatakan bahwa jika fluida mengalir melalui suatu area
tertentu, laju aliran fluida tersebut harus tetap konstan jika tidak ada kerugian
massa. Dalam konteks kipas angin, prinsip ini dapat diaplikasikan untuk
menjelaskan bagaimana udara yang dihisap oleh kipas dari satu sisi harus keluar
di sisi lain dengan laju yang sama.
3. Efek Venturi terjadi ketika kecepatan fluida meningkat melalui suatu daerah
yang lebih sempit, tekanan akan berkurang. Dalam kipas angin, prinsip ini dapat
membantu menjelaskan bagaimana desain kipas dengan baling-baling yang
melintir dapat meningkatkan kecepatan udara, menghasilkan tekanan yang lebih
rendah, dan akhirnya menarik udara sekitarnya.
4. Konsep sirkulasi fluida menjelaskan bagaimana fluida bergerak dalam suatu
lingkup tertutup. Dalam kipas angin, sirkulasi udara menciptakan aliran yang
terus-menerus di sekitar kipas, membantu dalam distribusi udara di ruangan.
5. Konsep-konsep ini membahas gaya gesekan yang terjadi antara udara dan
permukaan baling-baling kipas. Hambatan udara ini harus diatasi oleh kipas
untuk mempertahankan pergerakannya.

Penerapan prinsip-prinsip dinamika fluida ini membantu menjelaskan bagaimana


kipas angin menciptakan aliran udara. Penting untuk diingat bahwa kipas angin
tidak "mendinginkan" udara secara intrinsik; sebaliknya, mereka membantu dalam
perpindahan udara dan memfasilitasi proses pemanasan atau pendinginan dengan
mempercepat pertukaran panas antara tubuh dan udara di sekitarnya.

C. ALAT DAN BAHAN

1. Gunting
2. Gergaji kecil
3. Lem tembak
4. Pipa bekas
5. Kardus
6. Kabel usb
7. Dinamo
8. Tutup toples
9. Tutup botol
10. Solatip hitam

D. CARA KERJA
1. Kumpulkan semua bahan yang diperlukan. Pastikan dinamo yang di pilih
memiliki cukup daya untuk menggerakkan baling-baling dengan efisien.
2. Gunakan kardus untuk membuat baling-baling, potong bahan tersebut menjadi
satu, dua atau tiga bagian, sesuai dengan keinginan pastikan baling-baling
cukup panjang untuk menciptakan aliran udara yg efisien.
3. Pasang baling-baling yang telah di buat ke bagian yang berputar dari dinamo.
Gunakan lem atau perekat kuat untuk memastikan baling-baling tetap terhubung
dengan baik
4. Potong Pipa bekas sepanjang 12 cm
5. Pasang dinamo ke bagian atas pipa yang sudah di potong tadi, dengan
menggunakan lem atau perekat kuat untuk memperbaiknya.
6. Potong pada bagian ujung kabel usb dan sambungkan ke dinamo menggunakan
solatip hitam agar listrik bisa menghantarkan ke dinamo.
7. Lalu lem pada bagian tutup toples dan tutup botol, sambungkan lagi pipa ke
bagian tengah tengah tutup botol yg sudah di bolong kan. Dan kipas angin siap
dipakai

E. CARA MENGGUNAKAN

- pastikan kabel usb telah terpasang dengan benar atau sambungkan kipas angin
ke sumber listrik yang sesuai.
- Kipas angin dinamo dilengkapi dengan kabel usb, pastikan bila sudah memakai,
cabut kembali kabel usb agar menghemat energi
- Pastikan untuk menggunakan kipas angin di tempat yang aman dan hindari
menyentuh baling-baling saat dalam kondisi nyala
- Matikan kipas angin setelah selesai digunakan. Ini membantu menghemat
energi.

F. PENGAMATAN

Setelah uji coba, kipas angin dinamo berhasil berfungsi dengan baik. Baling-baling
berputar, dan kipas angin menciptakan aliran udara yang cukup kuat.

G. HASIL

Proyek ini berhasil mencapai tujuan awal, memberikan pemahaman praktis tentang
prinsip-prinsip fisika, serta mengembangkan keterampilan praktis dalam pembuatan
produk

H. KESIMPULAN

1. Dengan Proyek pembuatan kipas angin ini memberikan kesempatan untuk


memahami konsep fisika, terutama dalam dinamika fluida, dan dasar-dasar
elektronika. Pemahaman ini dapat diperluas melalui pengalaman langsung dalam
merancang dan membangun kipas angin dinamo.
2. Pembuatan kipas angin dinamo melibatkan elemen kreativitas dan inovasi,
terutama dalam desain baling-baling, penggunaan material yang tersedia, dan
metode pembuatan. Ini membuka peluang untuk mengeksplorasi ide-ide baru
dan solusi kreatif.
3. Proyek ini melibatkan peserta secara langsung dalam seluruh proses
pembelajaran. Dengan merencanakan, merancang, dan membangun sendiri kipas
angin dinamo, peserta dapat mengalami pembelajaran yang lebih mendalam dan
relevan.

I. SARAN

1. Rencanakan proyek dengan baik sebelum mulai. Tentukan tujuan proyek,


identifikasi komponen yang dibutuhkan, dan buat desain atau sketsa kasar untuk
memberikan arah.
2. Pilih material yang mudah ditemukan dan sesuai dengan skala proyek. Botol
plastik, sedotan, dan kardus adalah pilihan umum yang dapat digunakan untuk
membuat baling-baling.
3. Memahami prinsip kerja dinamo dan konsep fisika yang terlibat dalam kipas
angin membantu dalam merancang proyek dengan lebih efektif.
4. Pastikan baling-baling, botol, dan bagian lainnya memiliki ukuran dan proporsi
yang tepat agar kipas angin berfungsi dengan baik dan estetis.
5. Pertimbangkan faktor keamanan dalam merancang proyek, terutama jika
melibatkan penggunaan dinamo atau listrik. Pastikan semua komponen
dipasang dengan aman dan tidak menimbulkan risiko.
6. Jangan ragu untuk mengeksplorasi ide kreatif dalam desain kipas angin. Ini bisa
termasuk memodifikasi bentuk baling-baling, memilih warna yang menarik,
atau menambahkan elemen dekoratif lainnya.
7. Setelah selesai membuat kipas angin, lakukan pengujian yang teliti. Periksa
apakah baling-baling berputar dengan baik, apakah dinamo berfungsi
sebagaimana mestinya, dan apakah kipas angin menciptakan aliran udara yang
memadai.
8. Gunakan proyek kipas angin sebagai dasar untuk lebih lanjut menjelajahi
konsep-konsep fisika, elektronika, atau rekayasa lainnya.
J. FOTO PRODUK

Anda mungkin juga menyukai