Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT PENYEDOT DEBU/ VACUUM CLEANER SEDERHANA

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Drs. I Nyoman Putu Suwindra, M.Kom

I Putu Yasa Pramadi, S.Pd., M.Pd.

Erniwati, M.Si.

DISUSUN OLEH:

Ni Ketut Ananda Satianingrat Sancaya 2213021002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN FISIKA DAN PENGAJARAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2023
I. JUDUL PRAKTIKUM
“Alat Penyedot Debu /Vacuum Cleaner Sederhana”
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengembangkan keterampilan dalam merancang, merakit, dan menguji alat
sederhana.
III.DASAR TEORI
A. Teori Pendukung
Pembuatan vacuum cleaner sederhana didasarkan pada prinsip-prinsip dan
konsep-konsep fisika yang mendasar, memanfaatkan pemahaman tentang perilaku
gas, tekanan, dan gerakan fluida. Prinsip dasar dalam pembuatan vacuum cleaner
melibatkan penerapan hukum Boyle, di mana perubahan tekanan dan volume gas
pada suhu tetap memiliki hubungan yang terbalik. Dengan memahami hukum ini,
dirancanglah ruang vakum di dalam vacuum cleaner yang memungkinkan
perubahan tekanan untuk menciptakan daya hisap yang diperlukan.
Selain hukum Boyle, prinsip fluida juga menjadi landasan penting. Vacuum
cleaner memanfaatkan sifat fluida udara untuk menciptakan aliran yang mengarah
ke penyedotan debu. Konsep fluida, seperti hukum Bernoulli, membantu dalam
pemahaman perubahan tekanan dan kecepatan aliran udara selama proses
penyedotan.
Prinsip motor listrik merupakan inti dari fungsi vacuum cleaner. Motor listrik
memanfaatkan interaksi antara medan magnet dan arus listrik untuk menghasilkan
gaya putar. Dengan prinsip ini, vacuum cleaner dapat menggerakkan kipas atau
turbin untuk menciptakan aliran udara yang kuat, mendukung proses penyedotan
kotoran.
Pemahaman tentang filtrasi juga diperlukan. Vacuum cleaner menggunakan
filter untuk memisahkan partikel debu dari udara. Prinsip dasar pemisahan partikel
berdasarkan ukuran, gravitasi, atau elektrostatis menjadi pertimbangan dalam
merancang sistem filtrasi yang efektif.
Efisiensi energi adalah konsep krusial dalam pengembangan vacuum cleaner.
Pemahaman tentang bagaimana energi diubah dari listrik menjadi energi mekanik
untuk menghasilkan daya hisap membantu dalam merancang motor dan
komponen lainnya agar bekerja secara efisien.
Secara keseluruhan, pembuatan vacuum cleaner sederhana didasarkan pada
penerapan konsep-konsep fisika yang melibatkan perubahan tekanan, fluida,
energi mekanik, dan filtrasi. Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ini, vacuum
cleaner dapat dirancang untuk mencapai kinerja optimal dalam menyedot debu
dan kotoran.
B. Tinjauan Alat
Dalam pembuatan vacuum cleaner, beberapa komponen utama dan prinsip kerja
krusial perlu diperhatikan untuk menciptakan alat yang efisien dan dapat
diandalkan. Berikut adalah tinjauan beberapa komponen kunci dalam pembuatan
vacuum cleaner:
a. Motor Listrik
Motor listrik adalah inti dari vacuum cleaner yang menghasilkan energi
mekanik untuk menciptakan daya hisap. Pemilihan motor yang efisien dan
bertenaga cukup untuk menghasilkan aliran udara yang kuat dan kinerja
penyedotan yang optimal.
b. Ruang Vakum
Ruang vakum adalah ruang di dalam vacuum cleaner yang mengalami
penurunan tekanan, menciptakan perbedaan tekanan untuk menyedot udara
dan partikel debu. Desain ruang vakum perlu memperhitungkan hubungan
antara volume dan tekanan untuk memastikan efisiensi penyedotan.
c. Kipas atau Turbin
Kipas atau turbin digerakkan oleh motor dan bertanggung jawab atas
pembuangan udara, menciptakan aliran udara ke arah penyedotan. Desain dan
ukuran kipas perlu dioptimalkan untuk mendukung daya hisap dan aliran
udara yang baik.
d. Filter Udara
Filter udara memisahkan partikel debu dan kotoran dari udara yang dihisap,
mencegah mereka kembali ke lingkungan. Jenis filter yang efektif dan mudah
dibersihkan perlu dipilih untuk memastikan kinerja penyaringan yang optimal.
e. Selang
Selang membawa udara yang dihisap dari ruang vakum ke permukaan yang
akan dibersihkan. Material selang perlu mempertimbangkan fleksibilitas, daya
tahan, dan kemudahan penggunaan pada berbagai permukaan.
f. Switch dan Kontrol Elektronik
Switch dan kontrol elektronik mengatur daya hidup, daya mati, dan
kemungkinan fitur lain seperti pengaturan kekuatan penyedotan. Keselamatan
dan keandalan switch serta kontrol elektronik perlu menjadi fokus untuk
memastikan penggunaan yang aman.
g. Sistem Penyaringan dan Kantong Debu
Sistem penyaringan dan kantong debu menangkap dan menyimpan partikel
debu dan kotoran. Efisiensi sistem ini dalam menahan debu, kemudahan
penggantian, dan kapasitas penyimpanan perlu diperhatikan.
h. Bahan Konstruksi
Bahan konstruksi melibatkan pemilihan material untuk semua komponen,
termasuk rangka, kasing, dan bagian-bagian lainnya. Material harus tahan
terhadap aus, tahan panas, dan mudah untuk dibersihkan.Aspek Keselamatan

Dengan memahami dan meninjau setiap komponen ini, pembuatan vacuum


cleaner dapat dioptimalkan untuk menghasilkan alat yang efisien, handal, dan
sesuai dengan kebutuhan pengguna.

IV. DESAIN ALAT

V. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong bagian botol
3. Potong kaleng bekas parfum hingga membentuk kipas/turbin
4. Siapkan motor listrik dan pasang pada kipas
5. Lubangi bagian bawah botol
6. Masukkan kipas yang telah dipasang pada motor listrik ke dalam botol
7. Buat filter udara dengan kawat dilapisi jarring nyamuk
8. Lalu masukkan ke dalam botol
9. Buat pegangan tangan dan lubangi atasnya
10. Masukkan tombol switch on/off pada lubang tersebut
11. Tempelkan pegangan tangan dibagian atas botol
12. Buat kaki botol dan tempelkan
13. Sambung kabel on/off ke satu ujung kabel motor listrik
14. Sambung kabel sisi lain motor listik ke ujung satu socket baterai
15. Ujung socket baterai yang satu disambung ke kabel on/off
16. Lalu sambung baterai ke socket baterai
17. Masukkan selang ke ujung botol
18. Lalu tutup botol
19. Vacuum cleaner sudah dapat digunakan
VI. CARA KERJA
Vacuum cleaner sederhana beroperasi dengan prinsip dasar menciptakan
perbedaan tekanan untuk menyedot udara dan partikel debu dari suatu area. Pertama-
tama, motor listrik diaktifkan, menghasilkan energi mekanik yang diteruskan ke kipas
atau turbin di dalam vacuum cleaner. Kipas atau turbin ini menciptakan perbedaan
tekanan di dalam ruang vakum, mengakibatkan udara di sekitar vacuum cleaner
mengalir ke dalam ruang vakum melalui selang hisap.
Seiring aliran udara yang masuk, partikel debu, kotoran, dan serbuk halus
yang ada di permukaan yang dibersihkan ikut tersedot ke dalam ruang vakum. Udara
yang membawa partikel-partikel tersebut melanjutkan perjalanan melalui filter udara
di dalam vacuum cleaner. Filter ini berfungsi menyaring partikel debu dan kotoran
dari udara, sehingga udara yang keluar dari vacuum cleaner menjadi bersih.
Partikel debu yang berhasil disaring dari udara kemudian ditampung dalam
kantong debu atau wadah penyimpanan debu yang terdapat di dalam vacuum cleaner.
Kantong debu atau wadah ini dapat dengan mudah dilepas dan dikosongkan ketika
sudah penuh. Udara yang telah dibersihkan dari debu dan kotoran kemudian dibuang
kembali ke lingkungan melalui lubang pembuangan udara. Selang hisap pada vacuum
cleaner berperan dalam mengarahkan aliran udara ke area yang akan dibersihkan, dan
nozzle dapat diatur sesuai dengan jenis permukaan yang sedang dibersihkan.
Dengan cara kerja yang sederhana namun efektif ini, vacuum cleaner
sederhana menjadi alat yang praktis untuk membersihkan berbagai permukaan di
rumah atau kantor, meningkatkan kebersihan lingkungan sekitar.
Alat penyedot debu/vacuum cleaner sederhana ini memiliki kekuranngan dan
kelebihannya sebagai berikut:
a) Kelebihan Vacuum Cleaner Sederhana
1. Biaya rendah, Vacuum cleaner sederhana cenderung lebih
ekonomis karena menggunakan desain dan komponen yang lebih
sederhana, sehingga dapat diakses oleh banyak orang.
2. Pemeliharaan yang Mudah, Desain yang sederhana membuat
vacuum cleaner mudah untuk dirawat dan diperbaiki. Penggantian
komponen yang aus atau rusak dapat dilakukan dengan relatif
mudah.
3. Portabilitas, Vacuum cleaner sederhana umumnya lebih ringan dan
mudah dipindahkan, memberikan fleksibilitas dalam penggunaan
di berbagai ruangan atau area rumah.
4. Penggunaan Energi yang Efisien, Dengan desain yang sederhana,
beberapa model vacuum cleaner sederhana dapat menawarkan
penggunaan energi yang lebih efisien dibandingkan dengan model
yang lebih canggih.
5. Sederhana dan Mudah Digunakan, Vacuum cleaner sederhana
umumnya memiliki antarmuka yang mudah dipahami dan
digunakan, sehingga cocok untuk penggunaan sehari-hari tanpa
memerlukan keterampilan khusus.
b) Kekurangan Vacuum Cleaner Sederhana
1. Daya Sedot Terbatas, Vacuum cleaner sederhana mungkin memiliki
daya sedot yang terbatas dibandingkan dengan model yang lebih
canggih. Ini dapat mempengaruhi kemampuan membersihkan
kotoran yang lebih sulit atau pada permukaan yang lebih dalam.
2. Kapasitas Penyimpanan Terbatas, Kantong debu atau wadah
penyimpanan debu pada vacuum cleaner sederhana cenderung
memiliki kapasitas yang lebih terbatas. Ini mungkin memerlukan
pengosongan lebih sering selama penggunaan.
3. Kualitas Filtrasi yang Terbatas, Vacuum cleaner sederhana
mungkin tidak dilengkapi dengan filter tingkat tinggi, yang dapat
membatasi kemampuannya untuk menyaring partikel debu halus
atau allergen.
4. Ketahanan Terhadap Aus, Komponen yang lebih sederhana dan
terbuat dari bahan yang lebih murah dapat mengurangi ketahanan
terhadap aus, mengakibatkan umur pakai yang lebih pendek
dibandingkan dengan model yang lebih canggih.
5. Keterbatasan Fitur Tambahan, Vacuum cleaner sederhana
cenderung memiliki keterbatasan dalam fitur tambahan seperti
pengaturan kekuatan penyedotan yang variabel, sensor otomatis,
atau teknologi penyaringan tingkat tinggi yang umumnya ada pada
model yang lebih mahal.
6. Kinerja Terbatas pada Permukaan Tertentu, Desain nozzle dan
selang pada vacuum cleaner sederhana mungkin kurang optimal
untuk membersihkan beberapa jenis permukaan atau area tertentu,
seperti karpet tebal atau sudut-sudut sulit dijangkau.
Penting untuk diingat bahwa kelebihan dan kekurangan ini tergantung pada
model dan desain spesifik dari vacuum cleaner sederhana yang digunakan. Pemilihan
vacuum cleaner harus mempertimbangkan kebutuhan pribadi, anggaran, dan
preferensi pengguna.
VII. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Hasil percobaan vacuum cleaner sederhana menunjukkan keberhasilan dalam
menciptakan alat yang mampu menyedot debu dan kotoran dari berbagai
permukaan. Daya hisap yang dihasilkan oleh motor listrik terbukti cukup kuat
untuk menyedot partikel debu dengan efektif. Pengukuran daya motor
menunjukkan efisiensi penggunaan energi yang baik, dengan konversi energi listrik
menjadi energi mekanik yang memadai untuk menggerakkan kipas atau turbin.
Proses filtrasi juga terbukti berhasil, dengan filter udara mampu menahan
sebagian besar partikel debu dan kotoran yang dihisap. Uji kualitas udara yang
dibuang oleh vacuum cleaner setelah proses penyaringan menunjukkan
peningkatan signifikan, mencerminkan efisiensi tinggi dalam menjaga udara yang
bersih. Kapasitas penyimpanan debu, baik dalam kantong debu maupun wadah
penyimpanan debu, terbukti memadai, dan pengukuran berat atau volume debu
yang berhasil diambil oleh vacuum cleaner sesuai dengan harapan.
Selain itu, vacuum cleaner sederhana ini berhasil dalam hal ergonomi dan
keselamatan penggunaan. Switch atau kontrol elektronik berfungsi dengan baik,
memungkinkan pengguna untuk mengatur daya hidup dan daya mati dengan
mudah. Desain selang hisap dan nozzle memberikan kemudahan dalam
mengarahkan aliran udara ke berbagai permukaan yang akan dibersihkan.
Pembahasan hasil percobaan mengarah pada pemahaman mendalam tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja vacuum cleaner sederhana ini. Analisis
efisiensi energi, kualitas penyaringan, dan kapasitas penyimpanan debu menjadi
dasar untuk pertimbangan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Keberhasilan
percobaan ini memberikan dasar yang solid untuk pengembangan vacuum cleaner
sederhana yang lebih efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai