Laporan Fisika Fluida Pesawat
Laporan Fisika Fluida Pesawat
oleh :
KELOMPOK 3
KELAS XI – 3
Fani Nurazizzah
Luthfi Raditya Z.
Muhammad Rifqi A.
Najwan Mujahid
SMAN 22 BANDUNG
Jl. Rajamantri Kulon No. 17A Kel. Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung
2022/2023
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan ini dalam waktu yang telah ditentukan
Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas fisika serta memberikan
penjelasan maupun informasi mengenai cara membuat serta prinsip kerja pesawat
tenaga karet terutama kaitannya dengan fluida dinamis.
Penulis
2
Daftar Isi
SMAN 22 BANDUNG.......................................................................................................................
Kata Pengantar...............................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................................
A. Pendahuluan...........................................................................................................................
B. Landasan Teori........................................................................................................................
1. Pesawat Layang.........................................................................................................4
2. Persamaan Bernoulli.................................................................................................5
3. Aerofoil.......................................................................................................................5
4. Energi Potensial.........................................................................................................5
5. Tekanan udara...........................................................................................................5
C. Langkah Kerja.........................................................................................................................
2. Cara Membuat..........................................................................................................6
3. Langkah-langkah Menerbangkan............................................................................7
D. Prinsip kerja............................................................................................................................
G. Kesimpulan...........................................................................................................................
H. Dokumentasi.........................................................................................................................
3
A. Pendahuluan
B. Landasan Teori
1. Pesawat Layang
Pesawat layang atau disebut juga Pesawat glider adalah
pesawat yang lebih berat dari udara dan dapat terbang karena reaksi
angkat dinamis udara terhadap permukaan. Pesawat ini tidak memiliki
alat kontrol aktif. Agar dapat terbang lebih lama dapat dilakukan
modfikasi sederhana dengan cara menambahkan karet sebagai
penggerak baling-baling pesawat tersebut.
4
2. Persamaan Bernoulli
Persamaan Bernoulli merupakan persamaan pada konsep
fluida dinamis yang menjelaskan berbagai hal berkaitan dengan
kecepatan, tinggi permukaan, dan tekanan fluida. Persamaan ini
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada
kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
tersebut. Bernoulli bukan prinsip yang baru, tetapi dapat diturunkan
dari hukum-hukum dasar mekanika Newton.
2
P+ ρgh+½ ρ v =konstan
3. Aerofoil
Aerofoil atau disebut juga airfoil adalah bentuk geometri
aerodinamika yang menghasilkan kecepatan aliran fluida di salah satu
sisi lebih tinggi dibandingkan sisi lainnya dengan hambatan udara
seminimal mungkin. Sesuai pada persamaan Bernoulli, hal ini lah
yang akan menciptakan gaya angkat pada pesawat. Desain ini secara
umum diterapkan dalam komponen sayap dan ekor pesawat terbang.
4. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang memengaruhi benda
karena posisi atau kedudukan benda tersebut yang mana
kecenderungan tersebut menuju tak terhingga dengan arah dari gaya
yang ditimbulkan energi potensial tersebut. Satuan energi potensial
untuk mengukur usaha dan energi adalah Joule (J).
5. Tekanan udara
Tekanan udara adalah gaya yang diberikan oleh udara setiap
satuan luas. Ketika dua wilayah memiliki tekanan udara yang berbeda,
maka akan tercipta gaya gradien tekanan yang akan menyebabkan
mengalirnya udara dari tempat bertekanan tinggi ke tempat
bertekanan rendah.
5
C. Langkah Kerja
6
6. Potong polyfoam dengan ukuran 380 x 57 mm.
7. Bentuk sayap polyfoam menjadi aerofoil dengan cara menekan
ujung depan sayap di alasi dengan busa.
8. Tekuk sedikit ujung sayap di kedua sisi setinggi 10 mm.
9. Tempelkan sayap ke dudukan dengan posisi miring, ujung sayap
memiliki ketinggian 20 mm.
10.Dengan bahan yang sama, buat rangka stabilizer yang datar dengan
ukuran 184 x 42,5 mm.
11.Dengan bahan yang sama, buat ekor pesawat dengan tinggi 57 mm
dan lebar 42,5 mm.
12.Pasang stabilizer di bagian yang telah disediakan, lalu pasang ekor
berdiri tepat di atas stabilizer
13.Potong bekas cup minuman membentuk dua bilah baling baling
14.Tempelkan pada kedua ujung kayu panjang 50 mm, lalu lilitkan kawat
ditengah kayu tersebut dengan kuat.
15.Masukkan kawat ke lubang yang ada di bagian depan pesawat, tekuk
ujung kawat sebagai pengait karet.
16.Gabungkan beberapa karet lalu kaitkan ke kedua ujung kawat pada
badan pesawat.
3. Langkah-langkah Menerbangkan
7
D. Prinsip kerja
8
Sesuai persamaan Bernoulli, penampang yang memiliki kecepatan
aliran fluida yang lebih tinggi akan memiliki tekanan udara yang lebih
rendah, sehingga tekanan di bagian atas sayap ( P2) lebih rendah dari tekanan
pada bagian bawah sayap ( P1). Hal ini dapat dituliskan seperti:
2 2
P1 + ρg h1 +½ ρ v 1=P 2+ ρg h 2+ ½ ρ v 2
2 2
P1−P2=½ ρ v 2−½ ρ v1 + ρg h 2−ρg h1
Karena ketebalan ujung sayap pesawat sangat tipis, maka tidak ada perbedaan
ketinggian, sehingga persamaan menjadi:
2 2
P1−P2=½ ρ v 2−½ ρ v1
2 2
∆ P=½ ρ(v ¿¿ 2 −v 1 )¿
Pada persamaan diatas, ∆ P merupakan selisih tekanan dari kedua sisi
sayap. semakin besar nilainya maka akan menciptakan gaya angkat yang
semakin besar pula.
F 2 2
=½ ρ( v ¿ ¿ 2 −v1 )¿
A
F ¿ ½ ρ A(v ¿¿ 22−v 21)¿
Pada saat posisi lepas landas, gaya angkat F harus lebih besar dibandingkan
gaya berat pesawat W agar pesawat dapat naik ke ketinggian jelajah nya. Untuk
mempertahankan ketinggian, maka F = W. Dan ketika akan mendarat, W harus lebih
lebih besar dibandingkan F agar pesawat dapat turun secara perlahan.
9
1
2
3
G. Kesimpulan
Eksperimen pembuatan pesawat bertenaga karet sederhana ini
diharapkan memberi pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip
10
dasar yang terlibat dalam penerbangan pesawat. Meskipun pesawat tenaga
karet ini adalah model yang sangat sederhana, hasil percobaan ini dapat
membuktikan dan mendukung prinsip-prinsip yang lebih kompleks dalam
penerbangan pesawat yang sesungguhnya.
H. Dokumentasi
11
12