Laporan Observasi Bengkel
Laporan Observasi Bengkel
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Industri
Dosen Pengampu : Drs. Bambang Prawiro, M.M.
Disusun Oleh:
FAJAR RIZKI SAPUTRA (K2513021)
STEPHANUS FAJAR PAMUNGKAS (K2513063)
Disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Industri
Dosen Pengampu : Drs. Bambang Prawiro, M.M.
Disusun Oleh:
FAJAR RIZKI SAPUTRA (K2513021)
STEPHANUS FAJAR PAMUNGKAS (K2513063)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya maka penulis diberikan kemudahan dalam penyusunan laporan
observasi di bengkel SMK Mikael Surakarta. Tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memabantu dalam pelaksanaan
observasi ini, diantaranya;
1. Bapak P. Wisnu Haryanto, S.Pd., M.M. selaku Kepala Bengkel SMK Mikael
Surakarta
2. Bapak Drs. Bambang Prawiro, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah
Manajemen Industri
3. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan karya
ilmiah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan Observasi....................................................................................... 1
C. Manfaat Observasi..................................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Observasi.................................................................... 2
E. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bengkel.................................................................................... 4
B. Jenis Bengkel............................................................................................. 5
C. Syarat-syarat Bengkel................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Identitas Sekolah........................................................................................ 8
B. Sejarah Singkat.......................................................................................... 8
C. Visi dan Misi.............................................................................................. 13
D. Struktur Organisasi Bengkel SMK Mikael Surakarta............................... 14
E. Jumlah Karyawan Bengkel SMK Mikael Surakarta.................................. 14
F. Identifikasi Bengkel................................................................................... 15
G. Pemeliharaan Alat-Alat Bengkel............................................................... 24
H. Keselamatan Kerja..................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................... 26
B. Saran.......................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ v
Lampiran ............................................................................................................... vi
iii
DAFTAR BAGAN DAN GAMBAR
BAGAN
Bagan 1. Struktur Organisasi Bengkel SMK Mikael Surakarta............................ 14
GAMBAR
Gambar 1. Layout Bengkel SMK Mikael Surakarta............................................. 15
Gambar 2. Ruangan bengkel SMK Mikael Surakarta........................................... 16
Gambar 3. Penerangan........................................................................................... 16
Gambar 4. Sirkulasi Udara.................................................................................... 17
Gambar 5. Warna Dinding..................................................................................... 18
Gambar 6. Struktur Lantai..................................................................................... 18
Gambar 7. Ruang Pimpinan.................................................................................. 19
Gambar 8. Ruang Instruktur.................................................................................. 19
Gambar 9. Ruang Alat........................................................................................... 20
Gambar 10. Ruang Hasil....................................................................................... 20
Gambar 11. Bengkel Bubut................................................................................... 21
Gambar 12. Bengkel Frais..................................................................................... 21
Gambar 13. Bengkel Kerja Bangku....................................................................... 22
Gambar 14. Bengkel Gerinda................................................................................ 22
Gambar 15. Bengkel Las....................................................................................... 22
Gambar 16. Bengkel CNC..................................................................................... 23
Gambar 17. Ruang Ganti....................................................................................... 23
Gambar 18. Ruang CNC........................................................................................ 23
Gambar 19. Ruang Gudang................................................................................... 24
Gambar 20. Ruang Limbah................................................................................... 24
Gambar 21. Tabung Emergency............................................................................ 25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen industri adalah cara mengatur proses pemanfaatan atau
memanage Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber daya lainnya yang terdapat
dalam suatu industri atau pun instansi. Manajemen Industri ini sangat diperlukan
atau sangat penting dalam kegiatan yang terdapat dalam suatu industri ataupun
instansi, dalam hal ini bengkel, oleh karenanya kita diharuskan mengetahui
ataupun mengerti bagaimana tata cara manajemen bengkel tersebut bekerja.
Dalam manajemen ini terdapat beberapa fungsi yang dimana fungsi-fungsi ini
sangat penting dalam kehidupan perbengkelan, fungsi adalah perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan juga pengawasan.
Kondisi suatu bengkel juga tidak terlepas dari sarana prasaran serta tata ruang
bengkel. Untuk itu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Industri pada semester IV sekaligus mengetahui struktur organisasi serta kondisi
bengkel maka kami mengadakan observasi di bengkel SMK Mikael Surakarta.
Laporan observasi bengkel ini akan membahas struktur organisasi sekolah,
bengkel, serta kondisi bengkel di SMK Mikael Surakarta.
B. Tujuan Observasi
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari tentang
manajemen di dalam bengkel, yaitu:
1. Mengetahui struktur organisasi SMK Mikael Surakarta
2. Mengetahui tata ruang bengkel SMK Mikael Surakarta
3. Mengetahui kondisi ruang bengkel SMK Mikael Surakarta
4. Mahasiswa dapat menambah wawasan tentang manajemen dalam sebuah
sekolah yang nantinya dapat diterapkan di dunia kerja, industri, dan usaha.
5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tata ruang bengkel yang baik dan benar.
1
2
C. Manfaat Observasi
Manfaat yang diperoleh dari observasi di SMK Mikael Surakarta, yaitu:
1. Observasi ini memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat mengenai
observasi dan evaluasi di bengkel SMK Mikael Surakarta
2. Memberikan bekal pelatihan kepada mahasiswa dalam melakukan observasi.
3. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai manajemen pada suatu
instansi dan industri.
4. Observasi ini dapat menjadi referensi penelitian bagi penulisan di masa yang
akan datang di bidang sejenis dan bersangkutan.
5. Bagi instansi atau industri yang dituju dapat dijadikan evaluasi tentang tata
letak dan kelayakan bengkel produksi
3. Kepustakaan
Pengumpulan data melalui literatur seperti buku dan internet untuk
menambah referensi.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai
kondisi bengkel dengan mengambil foto.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Bengkel
Tempat orang-orang bekerja disebut tempat kerja. Jika pekerjaan berlangsung
dalam suatu ruangan, maka ruang tersebut disebut Ruang Kerja. Ruang kerja
dalam dunia teknik atau tepatnya rung kerja bagi bagi pekerjaan-pekerjaan dalam
lapangan teknik disebut bengkel dan lazim juga disebut shop.
Bengkel atau shop adalah suatu tempat untuk berlangsungnya aktivitas
pekerjaan (teknik/ketrampilan) yang terdiri dari satuan-satuan pekerjaan (unit-unit
pekerjaan) dalam spesialisasi pekerjaan tertentu dengan mengambil suatu ruangan
dan sekitarnya.
Menurut pekerjaannya, maka bengkel itu dibagi menjadi 4 yaitu :
1. Bengkel Produksi
Bengkel (shop) dimana didalamnya dilakukan akitifitas pekerjaan
mengenai pembuatan, pengolahan, pengerjaan barang-barang produksi,
pembuatan alat, kontruksi, onderdil suatu alat maupun pesawat atau perkakas.
2. Bengkel Repair dan Service
Bengkel yang melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan pembetulan,
perawatan/pemeliharaan dan bongkar-pasang alat-alat, perkakas, mesin,
motor bakar dan sebagainya.
3. Bengkel Sekolah
Bengkel sekolah adalah suatu tempat untuk berlangsungnya aktivitas
pekerjaan (teknik/ketrampilan) yang terdiri dari satuan-satuan pekerjaan
(unit-unit pekerjaan) dalam spesialisasi pekerjaan tertentu dengan mengambil
suatu ruangan dan sekitarnya dimana digunakan oleh anak-anak SMK untuk
melatih keterampilannya.
4. Laboratorium
Tempat dimana dilakukan akitivitas yang prinsipnya untuk mengetahui
dan mencari masalah dan pemecahaannya untuk mempeloreh penemuan baru
maupan ulangan berlangsungnya proses untuk menperjelas masalah yang
4
5
B. Jenis Bengkel
Selain pembagian di atas, dapat pula dibagi dalam satuan-satuan (spesialisasi)
tertentu yang dipandang sejenis atau sangat erat hubungannya maka dapat
dikelompokkan/dikenal :
1. Bengkel Mesin
Bengkel yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan pemesinan
menggunakan mesin perkakas. Misalnya: Mesin bubut, mesin sekrap, mesin
frais, dan lain-lain.
2. Bengkel Motor
Bengkel ini melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan motor bakar.
Pekerjaannya meliputi perbaikan, bongkar-pasang, service, assembling motor,
pengetesan, pencarian masalah dan pemecahaannya dan sebagainya dalam
bidang motor. Contohnya bengkel mobil, motor, radiator.
3. Bengkel Las
Bengkel dimana pekerjaannya khusus mengelas dan pekerjaan
lanjutannya. Biasanya menggunakan las listrik dan las karbit.
4. Bengkel Kerja Plat
Bengkel dimana pekerjaan-pekerjaannya dengan bahan dasar plat.
Misalnya : pembuatan ember, kaleng dan sebagainya.
5. Bengkel Cat
Bengkel ini digunakan untuk melakukan proses pengecatan mulai dari
pengamplasan, pendempulan, dan pengecatan.
6. Bengkel Kerja Bangku
Dalam bengkel ini dilakukkan pekerjaan dengan cara konvensional
seperti pekerjaan mengikir, menggergaji, memahat, mengeling dan
sebagainya.
7. Bengkel Tempa
6
C. Syarat-syarat Bengkel
Dari jenis-jenis bengkel yang beragam, diperlukan syarat-syarat yang harus
dipenuhi, baik syarat-syarat umum maupun syarat khusus sesuai dengan
spesialisasinya. Pada umumnya ruangan bengkel/ruang kerja harus memenuhi
syarat-syarat:
1. Ukuran Ruangan
Ukuran ruangan harus cukup besar, tidak boleh terlampau sempit
(panjang, lebar, dan tinggi), tentunya diseuaikan dengan jumlah mesin yang
digunakan serta kebutuhan masing-masing bengkel. Tinggi bengkel umumnya
4-5 meter, dengan jarak antar mesin sekitar 1-2 meter.
2. Penerangan
Efisiensi kerja dan bagi terlaksananya keselamatan kerja ditunjang salah
satunya dari penerangan yang cukup. Penerangan ada 2 macam yaitu :
Penerangan sinar matahari.
Meliputi luas bangunan (1:2 / 2:3) agar cahaya masuk, kemudian luas
jendela sepersepuluh dari luas lantai.
Penerangan buatan (listrik).
Minimal 12 Watt (12 lilin) tiap siswa / pekerja.
7
A. Identitas Sekolah
1. Data
Nama Sekolah : SMK Katolik St. Mikael Surakarta
Status sekolah : Swasta
Alamat : Jl. Mojo No. 1, Karangasem, Laweyan, Surakarta Kode Pos
57102
Telepon : 0271 - 712728
Fax : 0271 - 728681
Website : www.smkmikael.sch.id
Email : info@smkmikael.sch.id
Kepala Sekolah : Alb. Murdianto, M. Pd.
2. Detail Sekolah
-
Luas Sekolah : 5358 m2 (luas bangunan) dan 7492 m2 (luas tanah)
-
Jumlah Ruang Kelas : 12 ruangan
-
Perpustakaan : 1 ruangan
-
Laboratorium
Lab IPA : 1 ruangan kapasitas 40 siswa
Lab Komputer : 1 ruangan kapasitas 40 siswa
Lab CAD : 1 ruangan kapasitas 40 siswa dengan software
AUTOCAD, INVENTOR, SOLIDWORK.
Lab Gambar : 1 ruang dengan kapasitas 20 meja gambar
Lab CNC : 1 ruang dengan kapasitas 20 siswa
-
Luas Bengkel : 1452 m2
B. Sejarah Singkat
1 Agustus 1962 : STM Kanisius didirikan oleh Pater Wakkers, SJ (alm) dengan
mengambil lokasi di gedung SD Kanisius Pasar Kliwon,
Surakarta, dan Gedung Paroki Purbayan.
8
9
Misi
Mengembangkan keunggulan Keterampilan dan Ketelitian dengan
mengutamakan Kedisiplinan dan Kejujuran yang dilandasi oleh semangat
Kreativitas dan Kepedulian terhadap sesama lingkungan untuk menghasilkan
tamatan yang memenuhi harapan stakeholders.
SMK WORKSHOP
MANAGER
F. Identifikasi Bengkel
Secara umum dapat dilihat denah lokasi bengkel SMK Mikael Surakarta
sebagai berikut:
Gambar 3. Penerangan
Keterangan:
A : Penerangan Buatan
B : Penerangan Alami
17
c. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara pada bengkel SMK Mikael Surakarta ini mengandalkan
penghawaan alami dari angin yang masuk melalui ventilasi dan jendela yang
jumlahnya cukup banyak di sisi kiri bengkel, dan sirkulasi udara buatan yang
menggunakan beberapa kipas angin. Khusus untuk unit bengkel CNC
menggunakan sirkulasi udara buatan menggunakan AC.
d. Warna Dinding
Warna dinding pada bengkel motor ini menggunakan paduan 2 warna
yang cerah yaitu putih untuk bagian atas, dan krem dengan kombinasi garis
biru untuk bagian bawah sehingga membuat rasa nyaman saat bekerja. Pada
dinding bagian bawah sengaja menggunakan bahan keramik, karena agar
lebih mudah untuk dibersihkan, berbeda halnya dengan dinding biasa yang
akan membekas apabila terkena kotoran.
Selain lebih mudah membersihkan, penggunaan keramik pada dinding
bengkel bagian bawah untuk menekan biaya perawatan dinding.
18
e. Ruang Bengkel
Pada Bengkel SMK Mikael ini terdapat enam unit bengkel sebagai
sarana dan prasarana sekolah dalam melaksanakan proses pembelajaran
praktik, namun keenam unit tersebut digabung dalam satu ruangan bengkel
yang berukuran besar, yang dimaksudkan agar memudahkan dalam
pemantauan proses pembelajaran. Unit bengkel tersebut antara lain:
1. Bengkel Bubut
6. Bengkel CNC
h. Ruang Gudang
Ruangan yang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang masuk,
contohnya seperti menyimpan persediaan bahan-bahan untuk produksi.
Membersihkan setiap komponen mesin dari sisa geram seusai praktek. Setiap
siswa wajib bertanggung dengan peralatan dan ragum yang digunakannya.
Melakukan pelumasan berkala untuk menjaga keawetan komponen mesin.
Mengganti peralatan PKB yang sudah yang sudah tidak layak pakai, seperti
gagang kikir yang rusak, kikir yang patah, pahat yang sudah patah.
Mengganti komponen mesin yang rusak, seperti: kabel yang sudah
mengelupas, pemegang elektroda yang sudah rusak, dan lain-lain.
H. Keselamatan Kerja
Jika terjadi kecelakaan kerja pada saat melakukan pekerjaan di bengkel SMK
Mikael Surakarta, maka telah disediakan alat-alat keselamatan kerja yaitu tabung
gas emergency yang ditempatkan pada setiap unit bengkel.
A. Simpulan
1. Bengkel yang di observasi di SMK Mikael Surakarta adalah bengkel
sekolah yang terdiri dari bengkel bubut, bengkel las, bengkel kerja bangku,
bengkel gerinda, bengkel frais dan bengkel CNC produksi.
2. Secara keseluruhan standar ruangan bengkel meliputi ukuran bengkel,
penerangan, sirkulasi udara, warna dinding, dan lantai sudah cukup
memenuhi standar. Bengkel SMK Mikael Surakarta memenuhi standar
untuk keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran praktik.
3. Standar manajemen seperti: pembagian jadwal, pengawasan kerja,
jobsheet, target kerja, pembuatan struktur organisasi di SMK Mikael
Surakarta termasuk kategori baik.
4. Standar maintenance seperti perawatan mesin, penggantian komponen
mesin secara berkala sering dilakukan sehingga umur pakai mesin lama.
5. Kelengkapan ruang meliputi ruang alat, ruang toilet, ruang P3K, ruang
kepala bengkel, ruang instruktur, ruang cuci, dan ruang ganti, ruang
bengkel dan ruang-ruang lainnya sudah cukup memadai dan semua ruang
berfungsi menunjang proses pembelajaran praktik.
B. Saran
Adapun saran untuk meningkatkan kualitas bengkel di SMK Mikael
Surakrta antara lain:
1. Mengutamakan kebersihan dan kerapian alat maupun tempat (bengkel),
agar timbul kenyamanan saat praktik serta umur pakai alat panjang (awet).
2. Melakukan perawatan dan penggantian sarana dan prasarana bengkel.
3. Menyediakan kotak P3K di setiap bengkel untuk pertolongan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja.
26
DAFTAR PUSTAKA
v
LAMPIRAN
vi
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10