Anda di halaman 1dari 21

lOMoARcPSD|33879976

Makalah Rekrutmen Politik


Kapita Selekta Politik (Universitas Lampung)

lOMoARcPSD|33879976
Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

MAKALAH SOSIOLOGI POLITIK

REKRUTMEN POLITIK

Disusun Oleh :

1.Yuyun nur aradiah


2.Asrina widyanti
3.Risky m

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN INSTITUT TEKNOLOGI PENIDIKAN DAN
BISNIS QANAAH SIDRAP

2023

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proporsi individu dalam suatu masyarakat tertentu yang aktif pada


tingkatan tertinggi dalam partisipasi politik, yaitu mereka yang menduduki
jabatan-jabatan politik dan administratif yang hanya merupakan kelompok
minoritas dari penduduk seluruhnya. Proporsi ini boleh dikatakan hampir-hampir
tidak bertambah bila mereka yang mencari jabatan politik dan jabatan administratif
dimasukkan, seperti yang seharusnya jika melakukan penilaian terhadap
pengrekrutan politik yang efektif. Rekrutmen politik memegang peranan penting
dalam sistem politik suatu negara. Karena proses ini menentukan orangorang yang
akan menjalankan fungsifungsi sistem politik negara itu melalui lembaga-lembaga
yang ada. Oleh karena itu, tercapai tidaknya tujuan suatu sistem politik tergantung
pada kualitas rekrutmen politik. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah
perubahan signifikan dalam masyarakat politik. Dalam konteks rekrutmen politik
parlemen, ada sejumlah gejala yang tidak kondusif bagi proses membangun
demokrasi.
Kenyataan menunjukkan bahwa mereka yang secara politik paling aktif,
merupakan minoritas dalam masyarakat, dan mereka itu besar artinya disebabkan
oleh dua alasan, yaitu pertama, karena hal tersebut merupakan ciri utama dari
semua sistem politik, dengan kemungkinan pengecualian sistem-sistem yang ada
dalam beberapa masyarakat primitif, dan kedua, karena hal itu merupakan basis
dari sejumlah teori penting yang berusaha menjelaskan bekerjanya sistem-sistem
politik sehubungan dengan oligarki-oligarki, kaum elite, dan kelas-kelas. Maka
dari itu, penting untuk menyelidiki pengrekrutan bagi satu birokrasi bukan hanya
karena perbedaan antara politikus dan administrator. Penataan kelembagaan setiap
sistem politik merupakan faktor relevan lain dalam pengrekrutan politik.

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan deskripsi diatas, maka penulis memberikan rumusan masalah
sebagai objek pembahasan dan batasan yang akan dibahas dalam makalah ini,
yaitu sebagai berikut :

a. Apa definisi dari rekrutmen politik?

b. Apa tujuan dari rekrutmen politik?

c. Bentuk dan pola dari rekrutmen politik?

d. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pengrekrutan politik?


e. Bagaimana mekanisme rekrutmen politik?

f. Bagaimana proses rekrutmen dalam politik?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah yang kami sajikan dalam makalah ini, maka
kami memiliki tujuan dari makalah ini seperti :

a. Untuk mengetahui apa itu rekrutmen politik

b. Untuk mengetahui tujuan dari rekrutmen politik

c. Untuk mengetahui bentuk dan pola dari rekrutmen politik

d. Untuk mengetahui faktor – faktor pengrekrutan politik

e. Untuk mengetahui mekanisme rekrutmen politik.

f. Untuk mengetahui proses dari rekrutmen politik dalam politik.

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Rekrutmen Politik

Rekrutmen politik berasal dari dua kata, yaitu rekrutmen dan politik.
Rekrutmen berarti penyeleksian dan politik berarti urusan negara. Jadi, rekrutmen
politik adalah peneleksian rakyat untuk melaksanakan urusan Negara. Dalam
kamus besar Bahasa Indonesia, rekrutmen politik adalah pemilihan dan
pengangkatan orang untuk mengisi peran tertentu dalam sistem sosial berdasarkan
sifat dan status (kedudukan), seperti suku, kelahiran, kedudukan sosial dan
prestasi atau kombinasi dari semuanya.
Suharno mendefinisikan rekrutmen politik sebagai proses pengisian
jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik termasuk partai politik dan
administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang akan menjalankan kekuasaan
politik (Suharno 2004: 117). Sedangkan menurut Cholisin, rekrutmen politik
adalah seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan
sejumlah peran dalam system politik pada umumnya dan pemerintahan pada
khususnya (Cholisin, 2007: 113).
Setiap sistem politik memiliki sistem/prosedur – prosedur yang berbeda
dan proses rekrutmen selalu bermakna ganda. Pertama, menyangkut seleksi untuk
menduduki posisi posisi yang tersedia seperti anggota legislatif, kepala Negara,
dan kepala daerah. Kedua, menyangkut transformasi peran peran politik warga
yang berasal dari aneka subkultural agar menjadi layak untuk memainkan dan
meduduki peran – peran politik.
Kajian dalam rekrutmen politik ini meliputi melihat dan mempelajari
peristiwa-peristiwa politik dengan cermat tentang bagaimana para partisipan atau
peserta sampai terakomodasi dalam suatu keanggotaan institusi politik, dari mana
asal mereka, dengan jalan apa, gagasan-gagasan, keterampilan-keterampilan yang
dipersyaratkan dan hubungan-hubungan yang mereka peroleh atau mereka

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

korbankan.dengan demikian, rekrutmen politik merupakan suatu proses pertahanan


sistem yang dilembagakan, yang sebagian besar dipelajari melalui sistem
pemagangan (apprenticeship).
Pengrekrutan politik ialah proses dengan mana individu-individu menjamin
atau mendaftarkan diri untuk menduduki suatu jabatan. Pengrekrutan merupakan
proses dua arah dan sifatnya bisa formal maupun tidak formal. Proses dua arah
karena individu-individu mungkin mampu mendapatkan kesempatan atau mungkin
didekatioleh orang lain dan kemudian bisa menjabat posisi-posisi tertentu.
Pengrekrutan bisa formal, kalau para individu direkrut dengan terbuka melalui cara
institusional berupa seleksi ataupun pemilihan. Pengrekrtan Informal dilakukan
apabila para individunya direkrut secara prive (sendirian) tanpa melalui atau
sedikit sekali melalui cara institusional.
Kemudian, dalam pengrekrutmenan politik ada tiga pertimbangan didalam
prosesnya, yaitu :

a. Rekrutmen politik merupakan indikator yang sensitif dalam melihat


nilai – nilai dan distribusi pengaruh politik dalam sebuah masyarakat
politik.

b. Pola – pola rekrutmen politik merefleksikan sekaligus mempengaruhi


masyarakt.

c. Pola – pola rekrutmen politik juga merupakan indikator yang penting


untuk melihat pembangunan dan perubahan dalam sebuah masyarakat
politik.
Dengan ketiga pertimbangan itu, kajian mengenai rekrutmen politik
mengharuskan kita menghampiri isu – isu krusial seperti basis legitimitasi politik,
rute yang ditempuh kearah kekuasaan, keterwakilan politik, hubungan antara
rekrutmen dan perubahan politik, dan akibat – akibat bagimana masa depan
politik.

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

2.2 Tujuan Rekrutmen Politik

Di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu setelah setiap


calon peserta yang diusulkan oleh partainya diseleksi secara ketat oleh suatu badan
resmi. Seleksi ini dimulai dari seleksi administratif, penelitian khusus (litsus),
yaitu menyangkut kesetiaan pada ideologi negara. Rekrutmen politik atau
representasi politik memegang peranan penting dalam sistem politik suatu negara.
Hal ini dikarenakan proses ini menentukan siapa sajakah yang akan menjalankan
fungsifungsi sistem politik negara itu melalui lembaga-lembaga yang ada. Oleh
karena itu, tercapai tidaknya tujuan suatu sistem politik yang baik tergantung pada
kualitas rekrutmen politik.
Tujuan rekrutmen politik adalah terpilihnya penyelenggara politik
(pemimpin pemerintahan negara) dari tingkat pusat hingga tingkat terbawah
(lurah/desa) yang sesuai dengan kriteria (persyaratan) yang telah ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan yang ditentukan melalui
konvensi (hokum tidak tertulis) yang berlaku dalam masyarakat (rakyat)
Indonesia.
Rekrutmen politik atau representasi politik memegang peranan penting
dalam sistem politik suatu negara. Hal ini dikarenakan proses ini menentukan
siapa sajakah yang akan menjalankan fungsi-fungsi sistem politik negara itu
melalui lembaga-lembaga yang ada. Oleh karena itu, tercapai tidaknya tujuan
suatu sistem politik yang baik tergantung pada kualitas rekrutmen politik.
Kehadiran suatu partai politik dapat dilihat dari kemampuan partai tersebut
melaksanakan fungsinya. Salah satu fungsi yang terpenting yang dimiliki partai
politik adalah fungsi rekrutmen politik. Seperti yang diungkapkan oleh pakar
politik Ramlan Surbakti, bahwa rekrutmen politik mencakup pemilihan, seleksi,
dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintah pada khususnya.
Untuk itu partai politik memiliki cara tersendiri dalam melakukan pengrekrutan
terutama dalam pelaksanaan sistem dan prosedural pengrekrutan yang dilakukan
partai politik tersebut. Tak hanya itu proses rekrutmen juga merupakan fungsi

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

mencari dan mengajak orang-orang yang memiliki kemampuan untuk turut aktif
dalam kegiatan politik, yaitu dengan cara menempuh berbagai proses penjaringan.

2.3 Bentuk dan Pola Rekrutmen Politik


Bentuk pengrekrutan politik yang paling tertua adalah penyortiran atau
penarikan undian. Cara ini dilakukan untuk mencegah dominasi jabatan dari posisi
– posisi berkuasa oleh orang atau penarikan undian. Cara ini dilakukan untuk
mencegah dominasi jabatan dari posisi – posisi berkuasa oleh orang atau kelompok
individu tertentu. Bentuk ini hampir sama dengan yang disebut rotasi yang bergilir.
Selanjutnya terdapat cara khusus dalam sistem perekrutan politik, yaitu seleksi
pemilihan melalui ujian khusus serta latihan. Bentuk pengrekrutan yang lain
adalah perebutan kekuasaan dengan jalan menggunakan kekuasaan titik.
Penggulingan rezim politik yang meliputi diataranya revolusi, intervensi militer
dari luar, pembunuhan atau kerusuhan rakyat serta coup detat. Salah satu bentuk
lain lagi adalah ko-opsi (co-option), yaitu pemilihan anggota – anggota baru atau
pemilihan seseorang kedalam suatu badan oleh anggota – anggota yang telah ada.
Rekrutmen politik setiap partai politik memiliki pola rekrutmen yang
berbeda. Pola perekrutan anggota partai disesuaikan dengan sistem politik yang
dianutnya. Di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu. Setelah
setiap calon peserta yang diusulkan oleh partainya diseleksi secara ketat oleh suatu
badan resmi. Seleksi ini dimulai dari seleksi administratif, penelitian khusus atau
litsus, yaitu menyangkut pada kesetiaan pada ideologi negara. Dalam perekrutan
politik anggota kelompok yang direkrut adalah yang memiliki suatu kemampuan
atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk suatu jabatan politik.
Pola – pola rekruten politik juga merupakan indikator yang penting untuk
melihat pembangunan dan perubahan dalam sebuah msyarakat politik. Pola – pola
rekrutmen politik mengungkapkan proses pregeseran ekonomi, infrastruktur
politik, serta drajat politasi dan partisipasi politik masyarakat. Hal ini sangat
berguna untuk mengukur perbedaan – perbedaan dalam hal pembangunan dan
perubahan yang berlangsung dalam suatu masyarakat.

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Pelaksanaan Rekruitmen


Politik

Faktor pertama, ini bukan mempertanyakan atau membahas siapa yang


akan menjadi bakal calon pemimpin untuk negeri ini kedepanya melainkan lebih
menekankan terhadap:persoalan disekitar politik,kekuasaan rill dan berada disuatu
historis. “Persoalan disekitar politik” berarti setiap calon-calon pemimpin yang
akan
dipilih harus mampu mengoptimasasikan segala tenaga dan upaya nya untuk
menyeimbangknan segala polemik-polemik yang sedang terjadi dinegara ini untuk
dipersempit dampaknya. Sehingga iming-iming tersebut menjadi daya tarik bagi
masyarakat luas untuk memilihnya sebagai calon pemimpin
kedepanya.“kekuasaan rill” berarti seorang calon pemimpin harus memiliki teknik
yang tersimpan didalam konsep pikiranya untuk dikembangkan ketika telah
menjadi pemimpin.Konsep tersebut berisi suatu cara bagimana mempengaruhi
masyarakat luas sehingga mampu dipercaya untuk memimpin dalam periode yang
lama dan abadi. Unsur
yang terakhir adalah “berada dalam suatu historis” artinya setiap pemimpin
otomatis menginginkan nama dan jasa-jasanya selalu terekam dalam benak
pikiran masyarakat dan setiap calon pemimpin harus mampu merangkai konsep
tersebut
sebelum dirinya terpilih menjadi pemimpin.

Rekruitmen politik memiliki suatu pola-pola dalam konsepnya.Apabila kita


menkaji pola-pola tersebut maka kita akan mnegetahui bahwa system
nilai,perbedaan derajat,serta basis dan stratifikasi sosial terkandung didalam
rekruitmen politik. Hal ini berarti rekruitmen politik mampu membangkitkan
gapgap didalam masyarakat dalam tingkatan-tingkatan peran masyarakat.Gap-gap
ini berpengaruh besar dalam hubungan antar masyarakat. Pola-pola rekruitmen
politik ini secara tidak disengaja menjadi indikator yang cukup penting untuk
melihat pembangunan dan perubahan suatu negara.Didalam pola-pola ini memiliki

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

keterkaitan antara rekruitmen dan perekonomian suatu negara mampu menkaji


pergeseran ekonomi masyarakat,infrastruktur politik,serta derajat politisasi dan
partisipasi masyarakat.Artinya pemimpin-pemimpin yang baru akan membentuk
kebijakan-kebijakan terbarunya yang mengarah demi kemajuan negaranya serta
factor politik menciptakan terjadinya iklim politik yang cukup mempengarauhi
pergerakan ekonomi suatu Negara didalamnya.

2.5 Mekanisme Rekrutmen Politik

Mekanisme dalam melaksanakan rekrutmen politik ini dapat dibagi dalam


beberapa cara berikut:
a. Pemilihan umum merupakan salah satu pola rekrutmen politik yang khusus
dilakukan bagi setiap warga Negara yang memiliki hak politik (political
right)serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh UUD 1945 dan
peraturan perundang-undang lainnya. Peraturan perundang-undagan lainnya
yang dimaksud adalah peraturan perundang-undangan yang berkaitan
langsung dengan bidang politik yang meliputi:

1. Undang- Undang No.12 tahun 2002, tentang Pemilihan Umum anggota

DPR, DPD, dan DPRD,

2. Undang-Undang No. 31 tahun 2002, tentang Partai Politik

3. Undang-Undang No. 23 tahun 2003, tentang pemilihan umum Presidendan


Wakil Presiden

4. Undang-Undang tahun 2004, tentang susunan dan kedudukan


anggotaMPR, DPR, DPD, dan DPRD
Pola rekrutmen ini dilakukan oleh pemerintah melalui Komisi Pemilihan
Umum yang ditujukan untuk menghasilkan pemimpin politik di seluruh tingkatan
(hierarki) pemerintahan Negara dalam arti yang luas (Legislatif dan Eksekutif).
Masa dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk 1 periode masa jabatan (UUD
1945) amandemen.

b. Fit and proper test.

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

Pola rekrutmen yang dilakukan oleh legislative (DPR) melalui mekanisme


fit and proper test (uji kelayakan dan kepalutan) ditujukan untuk memilih
pimpinan eksekutif yang akan memimpin lembaga tertentu. Lembaga
tertentu yang dimaksud adalah lembaga tinggi negara serta lembaga yang
memiliki otoritas yang luas dan besar bagi kesejahteraan rakyat.
Contohnya BPK, MA, TNI, BUMN, Duta Besar, dan lainnya.

c. Seleksi CPNS.
Pada rekrutmen ini adalah pola yang dilakukan oleh Institusi Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) RI. Semua peraturan
mengenai pelaksanaan tes penerimaan CPNS ditetapkan oleh MENPAN
RI, sedangkan Surat Keputusan pengangkatannya dikeluarkan oleh Badan
Kepegawaian Negara (BKN). Penyelenggaraannya dapat dilakukan oleh
MENPAN RI ataupun dapat juga dilakukan oleh institusi pemerintahan
Negara yang membutuhkan Pegawai Negeri Sipil (PNS), baik di tingkat
pusat maupun di daerah. Hasil rekrutmen ini ditujukan untuk mengisi
formasi (lowongan) yang ada dalam Birokrasi pemerintahan NKRI.
Fungsinya adalah memberi pelayanan kepada masyarakat umum dan
memiliki status kepegawaian yang tetap selama kinerja dan perilakunya
tidak melanggar peraturan kepegawaian Negara.
Dalam pengertian lain, Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu
rekrutmen yang terbuka dan tertutup. Dalam model rekruitmen terbuka, semua
warga Negara yang memenuhi syarat tertentu (seperti kemampuan, kecakapan,
umur, keadaan fisik) mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki
posisiposisi yang ada dalam lembaga negara / pemerintah. Suasana kompetisi
untuk mengisi jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-
benar sudah teruji saja yang akan berhasil keluar sebagai jawara. Ujian tersebut
biasanya menyangkut visinya tentang keadaan masyarakat atau yang di kenal
sebagai platform politiknya serta nilai moral yang melekat dalam dirinya termasuk
integritasnya. Sebaliknya, dalam sistem rekrutmen tertutup, kesempatan tersebut
hanyalah dinikmati oleh sekelompok kecil orang. Ujian oleh masyarakat terhadap

10

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

kualitas serta integritas tokoh masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan,


kecuali oleh sekelompok kecil elite itu sendiri.

2.6 Proses Rekrutmen Politik

Setiap sistem politik memiliki sistem atau prosedur rekrutmen yang


berbeda. Anggota kelompok yang direkrut adalah yang memiliki suatu
kemampuan atau bakat yang sangat dibutuhkan untuk suatu jabatan politik. Setiap
partai juga memiliki pola rekrutmen yang berbeda. Pada referensi yang lain, kita
bisa menemukan definisi atau pengertia rekrutmen politik yang lebih
memperhatikan sudut pandang fungsionalnya, yaitu “The process by which
citizens are selected for involvement in politics”. Pengertian tersebut di atas
menjelaskan bahwa rekrutmen politik adalah proses yang melibatkan warga negara
dalam politik.

Di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu setelah setiap


calon peserta yang diusulkan oleh partainya diseleksi secara ketat oleh suatu badan
resmi. Seleksi ini dimulai dari seleksi administrative, penelitian khusus yanitu
menyangkut kesetiaaan pada ideology Negara.
Adapun beberapa pilihan partai politik dalam proses rekrutmen politik
adalah sebagai berikut;

1. Partisan, yaitu merupakan pendukung yang kuat, loyalitas tinggi terhadap


partai sehingga bisa direkrut untuk menduduki jabatan strategis.

2. Compartmentalization, merupakan proses rekrutmen yang didasarkan pada


latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi atau kegiatan sosial
politik seseorang, misalnya aktivis LSM.

3. Immediate survival, yaitu proses rekrutmen yang dilakukan oleh otoritas


pemimpin partai tanpa memperhatikan kemampuan orang-orang yang akan
direkrut.

11

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

4. Civil service reform, merupakan proses rekrutmen berdasarkan


kemampuan dan loyalitas seorang calon sehingga bisa mendapatkan
kedudukan lebih penting atau lebih tinggi.

Sistem perekrutan politik terdiri dari beberapa cara yaitu:

a. Seleksi pemilihan melalui ujian

b. Latihan(training) Kedua hal tersebut menjadi indicator utama didalm


perekrutan politik

c. Penyortiran atau penarikan undian(cara tertua yang digunakan diyunani


kuno)

d. Rotasi memiliki tujuan mencegah terjadinya dominasi jabatan dari


kelompok-kelompok yang berkuasa maka perlu adanya pergantian secara
peeriode dalam jabatan-jabatan politik.

e. Perebutan kekuasaan dengan menggunakan atau mengancam dengan


kekerasan. Cara ini tidak patut dicontoh karena untuk menjadi seorang
pemimpin tidaklah harus melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji karena
kita telah dididik dengan baik dan harus menerapkan teknik-teknik yang
baik pula dalam berpolitik.

f. Petronag artinya suatau jabatan dapat dibeli dengan mudah melalui


relasirelasi terdekat.Petronag masih memiliki keterkaitanya dengan budaya
korupsi.

g. Koopsi (pemilihan anggota-anggota baru) artinya memasukan orang-orang


atau anggota baru untuk menciptakan pemikiran yang baru sehingga
membawa suatu partai pada visi dan misi yang ditujunya

Sedangkan menurut teori Almond dan Powell prosedur-prosedur


rekruitmen politik terbagi dalam dua bagian yaitu:

12

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

1. Prosedur tertutup: artinya rekruitmen dilakukan oleh elit partai yang


memiliki kekuasaan untuk memilih siapa saja calon-calon yang dianggap
layak diberikan jabatan berdasarkan skill dan kapasitas yang dimilikinya
untuk memimpin.Sehingga prosedur ini dianggap prosedur tertutup karna
hanya ditentukan oleh segelintir orang

2. Prosedur terbuka: artinya setiap masyarakat berhak untuk memilih siapa


saja yang bakal menjadi calon pemimpin didalam negaranya serta
pengumuman hasil pemenang dari kompetisi tersebut dilaksankan secra
terbuka,dan terang-terangan.Dikenal dengan istilah LUBER ( Langsung
Umum Bebas dan Rahasia) dan JURDIL (Jujur dan Adil).

Didalam rekruitmen politik juga dikenal istilah jalur-jalur politik yang perlu
kita ketahui secara luas kajian-kajianya antara lain:

1. Jalur koalisi partai atau pimpinan-pimpinan partai artinya Koalisi-koalisi


partai : merupakan bagian terpenting didalam rekruitmen politik karena
sebagian besar kesepakatan dan pengangkatan politik di adopsi dari hasil
koalisi-kolisi antar partai yang berperan dalam suatu lingkup politik.

Artinya rekruitmen politik tidak terlepas dari peranan koalisi partai.


2. Jalur rekruitmen berdasarkan kemempuan-kemampuan dari kelompok atau
individu : artinya jalur ini menjadi kriteria dasar dalam perekrutan
seseorang karena dinilai dari berbagai segi yaitu kriteria-kritreia tertentu,
distribusi-distribusi kekuasaan, bakat-bakat yang terdapat didalam
masyarakat, langsung tidak langsung menguntungkan partai politik. Semua
factor-faktor tersebut perlu kita kaji dan fahami karena tidak mudah untuk
menjadi seorang pemimpin. Kita harus mempunyai skill, kecakapan,
keahlian untuk terjun kedalam dunia politik. Karena dunia politik
merupakan dunia yang keras penuh persaingan taktik dan teknik. Bukan
sembarang orang mampu direkrut untuk masuk kedalam dunia politik.
Orang-orang tersebut terpilih karena memang memenuhi kriteriakriteria
tertentu yang dianggap mampu menguntungkan negara maupun memberi

13

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

keuntungan parta-partai tertentu.

3. Jalur rekruitmen berdasarkan kaderisasi : artinya setiap


kelompokkelompok partai harus menyeleksi dan mempersiapkan
anggotaanggotanya yang dianggap mampu dan cakap dalam mendapatkan
jabatanjabatan politik yang lebih tinggi jenjangya serta mampu
membawa/memobilisasi partai-partai politiknya sehingga memberi
pengaruh besar dikalangan masyarakat. Hal ini menjadi salah satu tujuan
dari terbentuknya suatu partai politik yang perlu kita ketahui.Seperti yang
terangkum didalam teori Almond dan G.Bigham powell menjelaskan
“rekruitmen politik tergantung pula terhadap proses penseleksian didalam
partai politik itu sendiri”.Jadi kesimpulanya setiap individu harus
mempunyai skill yang mampu diperjualbelikan sehingga mampu
menempati jabatan-jabatan penting suatu negara.

4. Jalur rekruitmen politik berdasarkan ikatan promodial : dizaman modern


ini jalur rekruitmen promodial tidak menutup kemungkinan terjadi didunia
politik. Fenomenal itu terjadi karena adanya hubungan kekerabatan yang
dekat antara orang perorangan yang memiliki jabatan politik sehingga ia
mampu memindahtangankan atau memberi jabatn tersebut kepada kerabat
terdekatnya yang dianggap mampu dan cakap dalam mengemban tugas
kenegaraan.Fenomena ini dikenal dengan nama “rekruitmen politik
berdasarkan ikatan promodial”. Contoh jalur rekruitmen politik
berdasarkan ikatan promodial : seorang raja ketika wafat akan
menyerahkan segala kekuasaanya kepada anak-anaknya,kekuasaan yang
diberikan kepada keluarga besan,ketika perkawinan menantu lelaki yang
diberi jabatan penting oleh mertuanya,karena memiliki persamaan marga
atau suku seseorang mendapat jabatn dari sesame marga atau sukunya.
Fenomenal ini sering terjadi dan dikenal pula dengan istilah “system
politik monarki” namun kekuasaan ini perkembanganya hanya disekitar
kalangan-kalangan keluarga dan tidak meluas ataupun merata pembagian
kekuasaanya.Hanya kelompok minoritas atau orang-orang penting yang

14

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

dapat memperoleh jabatan politik didalam suatu system monarki seperti ini
namun penulis lebih menyukai dan cenderung pada system politik yang
demokratis karena pembagian kekuasaan cenderung lebih merarta sesuai
dengan pancasila sila
ke-2 “kemanusiaan yang adil dan beradab”.

15

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)
lOMoARcPSD|33879976

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rekrutmen politik adalah peneleksian rakyat untuk melaksanakan urusan
Negara. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, rekrutmen politik adalah pemilihan
dan pengangkatan orang untuk mengisi peran tertentu dalam sistem sosial
berdasarkan sifat dan status (kedudukan. Tujuan rekrutmen politik adalah
terpilihnya penyelenggara politik (pemimpin pemerintahan negara) dari tingkat
pusat hingga tingkat terbawah (lurah/desa) yang sesuai dengan kriteria
(persyaratan) yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan yang ditentukan melalui konvensi (hokum tidak tertulis) yang berlaku
dalam masyarakat (rakyat) Indonesia.
Masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban menjadi objek dalam
rekrutmen politik adalah seluruh masyarakat Indonesia yang sah sebagai warga
Negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan
lainnya. Dengan kata lain, setiap WNI, baik pria maupun wanita tidak
membedakan suku, agama, ras, warna kulit, dan lain-lainnya. Mereka memiliki
kedudukan yang sama untuk memperoleh kesempatan mengikuti rekrutmen politik
di selruh tingkatan (hirarki) atau struktur politik yang ada. Mekanisme dalam
melaksanakan rekrutmen politik ini dapat dibagi dalam beberapa cara yaitu :
pemilihan umum, Fit and proper test, serta Seleksi CPNS

3.2 Saran
Dari pembahasan di atas maka penulis menyarankan agar para pembaca
mengetahui dan memahami tentang “Pengrekrutan Politik”. Serta lebih mengerti
dan bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik yang kami sengaja maupun yang
tidak kami sengaja. Maka dari itu sangat penulis harapkan saran dari pembaca
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan berbagai

16

Downloaded by Akmal Akmal (akmalpby@gmail.com)


lOMoARcPSD|33879976

kekurangan yang ada ini tidak mengurangi nilai-nilai dan manfaat dari
mempelajari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarjo, Mariam, Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka


Utama, 2008
Fadilah, Putra, Partai Politik Dan Kebijakan Politik, Bandung: CV. Pustaka
Setia, 2002

Supardan, dadang.2007. Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan

Struktural. Jakarta: Bumi Aksara

Rush, Michael dan Phillip Althoff. 2008. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada

17

Downloaded by Akmal
Akmal

(akmalpby@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai