Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

REKRUITMEN POLITIK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Politik
Oleh Dosen Pengampu: Dr. Ihsan Hamid, MA.Pol

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Rofiq sepriansyah
2. Mirnawati
3. Johariyah

PROGRAM STUDI PEMIKIRAN POLITIK ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2023
PENDAHULUAN
Salah satu perhatian utama sosiologi politik adalah mengenai rekruitmen politik.
Rekruitmen politik memegang peranan penting dalam sistem politik suatu negara, karena proses
ini menentukan orang-orang yang akan menjalankan fungsi-fungsi sistem politik negara itu
melalui lembaga-lembaga politik yang ada. Dalam hal ini tercapai tidaknya tujuan suatu sistem
politik sangat bergantung pada kualitas rekrutmen politik. Kualitas ini dapat lihat dari apakah
proses ini dapat mengahasilkan orang-orang yang berkualitas apa tidak dan mendudukannya
pada jabatan yang sesuai apa tidak. Ini semua sangat bergantung pada pola-pola atau mekanisme
rekruitmen yang digunakan. Orang yang menjalankan kekuasaan politik tersebut menduduki
jabatan politik yang meliputi presiden, perdana menteri, anggota legislative seperti di Indonesia
anggota MPR, DPR, dan DPD, kepala pemereintahan daerah seperti gubernur, bupati dan
walikota, anggota DPRD provinsi, kabupaten dan kota atau mendudukin jabatan dalam birokrasi
nasional maupun local.1
Istilah rekrutmen politik dalam konstitusi atau UUD 1945 tidak dikenal. Namun
demikian terdapat pasal-pasal yang mengatur tentang pengisian jabatan atau seleksi pejabat
negara. Menurut J.A.H. Logemann, pengisian jabatan merupakan salah satu persoalan pokok
hukum tata negara. Negara sebagai organisasi jabatan, untuk itu jabatan dipandang sebagai pusat
segala-galanya. Persoalan seputar jabatan antara lain mengenai penggadaan jabatan, penerimaan,
cara menempatinya, peralihannya, berakhir dan penghapusan jabatan tersebut. Sedangkan
metode penujukan jabatan meliputi pewarisan, pengangkatan, pemilihan dan penggantian jabatan
secara bergiliran. Penentuan pejabat publik menurut ilmu politik digunakan istilah rekrutmen
politik. Menurut Ramlan Surbakti (2003) bahwa rekrutmen politik adalah seleksi dan pemilihan
atau seleksi pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah
peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya. Rekrutmen
merupakan kelanjutan dari fungsi mencari dan mempertahankan kekuasaan dan juga untuk
mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan politik sebagai
anggota partai politik dipandang sebagai lembaga politik yang melaksanakan rekrutmen politik.
Istilah rekrutmen politik ini digunakan oleh UU No.2 Tahun 2011 tentang Partai Politik ketika
mengatur tentang fungsi partai politik yaitu salah satu fungsinya tersebut adalah partai politik
melakukan rekrutmen politik.2
Di Indonesia, perekrutan politik berlangsung melalui pemilu setelah setiap calon peserta
yang di usulkan oleh partainya di seleksi secara ketat oleh suatu badan resmi. Seleksi ini di mulai
dari seleksi administrative, penelitian kusus yaitu menyangkut kesetiaan pada ideloginya Negara.
Selanjutnya seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa rekruitmen politik memiliki peran yang
sangat penting dalam menentukan kualitas dari pejabat negara atau orang-orang yang menduduki
bangku pemerintahan. Oleh karena itu kami kelompok 5 (lima) dari mahasiswa Prodi Pemikiran
Politik Islam akan membahas lebih lanjut materi mengenai rekruitmen poltik, yang meliputi
pengertian rekruitmen politik, bentuk-bentuk atau sistem rekruitmen politik, dan rekruitmen
politik dalam pemilihan umum di indonesia.
1
Komarudin Sahid, Memahami Sosiologi Politik, (Bogor: Penerebit Ghalia Indonesia, 2015) hal.128
2
Else Suhaimi, PRINSIP-PRINSIP UMUM REKRUTMEN POLITIK SEBAGAI LANDASAN IDIL PENYUSUNAN POLA
REKRUTMEN DALAM AD/ART PARTAI POLITIK DI INDONESIA, Jurnal Tripantang, hal.31-33
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN REKRUITMEN POLITIK
Rekruitmen politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-
lembaga politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang
yang akan menjalankan kekuasaan politik (Suharno,2011).3
Adupun berdasarkan pengertian lain, rekrutmen politik adalah proses oleh partai
politik dalam mencari anggota baru dan mengajak orang berbakat untuk berpartisipasi
dalam proses politik. Rekrutmen yang dilakukan oleh partai politik tidak sebatas hanya
untuk mencari anggota baru, tetapi juga merekrut dan mencalonkan anggota partai untuk
posisi jabatan publik. Rekrutmen politik juga dimaknai luas, sebagai cara pemilihan,
seleksi, dan pengangkatan para warga negara guna untuk diorbitkan menjadi calon-calon
pemimpin dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya
(Haryanto, 1984: 41; Surbakti, 1992: 118).4
Selain Ramlan Surbakti yang memasukkan unsur partai dalam pengertian
rekruitmen politiknya, juga terdapat beberapa ahli lain yang memasukkan unsur partai
tersebut, diantaranya adalah Sigmun Newmen serta Syaifullah Yusuf dan Fahrudin Salim.
Pertama, Sigmun Newman mengemukakan rekruitmen politik adalah proses melalui
mana partai mencari anggota baru dan mengajak orang yang berbakat untuk ikut
berpartisipasi dalam proses politik. Dengan didirikannya organisasi-organisasi massa
yang melibatkan golongan-golongan buruh petani, pemuda, mahasiswa dan sebagainya,
kesempatan untuk berpartisipasi diperluas. Rekruitmen politik menjamin kontinuitas dan
kelestarian partai, sekaligus merupakan salah satu cara untuk menyeleksi calon-calon
pemimpin. Sedangkan Syaifullah Yusuf dan Fahrudin Salim (2000) mengatakan, bahwa
rekruitmen politik adalah proses melalui mana partai mencari anggota baru dan mengajak
orang berbakat untuk berpartisipasi dalam proses politik. Kedua batasan, baik yang di
kemukakan oleh Newman maupun Yusuf dan Salam, kedua-duanya lebih menekankan
pengertian rekruitmen politik sebagai kegiatan partai politik.5
Adapun dalam refrensi lain, menurut Czudnowski rekruitmen politik di
definisikan sebagai suatu proses yang berhubungan dengan individu-individu atau
kelompok individu yang dilantik dalam peran-peran politik aktif. “the process throught
which individuals or group of individuals are inducted into active political rules”.6
Dari beberapa pengertian di atas dapat kami simpulkan bahwa rekruitmen politik
merupakan suatu proses pengisian jabatan-jabatan dalam lembaga politik baik oleh
individu maupun kelompok yang di lakukan oleh partai politik. Jadi yang melakukan
3
Catur Wibowo BS, Potret Rekruitmen Politik Di Indonesia, (Jakarta Selatan: Indocamp, 2018) Hal 31-32.
4
Fitriyah, Partai Politik, Rekrutmen Politik dan Pembentukan Dinasti Politik pada Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada), POLITIKA: Jurnal Ilmu Politik Vol.11, No. 1, 2020. Hal. 3.
5
Komarudin Sahid, Memahami Sosiologi Politik, (Bogor: Penerebit Ghalia Indonesia, 2015) hal.129
6
Susdarwono dan eko susdarwanto, Sitem politik Indonesia: sebuah pengantar menuju pemahaman
komprehensif, (sukabumi: CV Jejak, anggota IKAPI, 2022) hal. 174
rekruitmen itu adalah partai politik lalu kemudian kader-kader dari partai politik ini lah
yang akan menjalankan kekuasaan politik dalam sistem politik pada umumnya dan
pemerintahan pada khususnya.

B. BENTUK-BENTUK atau SISTEM REKRUITMEN POLITIK


Bentuk-bentuk atau sistem rekruitmen politik tentu saja memiliki keragamana
yang sangat banyak. Beberapa sistem pengrekrutan dalam rekruitmen politik, menurut
Philip Althoff dan Michael Rush (2005), dalam bukunya yang berjudul Pengantar
Sosiologi Politik, antara lain adalah sebagaimana berikut:
a. Seleksi pemilihan melalui ujian dan pelatihan
b. Seleksi melalui penyortiran
c. Seleksi melalui rotasi atau gilliran
d. Seleksi melalui perebutan kekuasaan
e. Seleksi dengan cara patronage
f. Seleksi dengan memunculkan pemimpin-pemimpin alamiah
g. Seleksi melalui koopsi

C. REKRUITMEN POLITIK DALAM PEMILU

Anda mungkin juga menyukai