Karet
Karet
Dengan melihat kondisi – potensi lahan, industri karet, pasar karet baik
dalam negeri maupun luar negeri serta membandingkannya dengan nilai
perdagangan karet Indonesia dan dunia, buku ini menyajikan paket informasi
berkaitan dengan karet. Unsur-unsur penunjang perekonomian nasional seperti
sektor perkebunan, sektor industri pengolahan karet dan sektor perdagangan
dapat memanfaatkan paket informasi ini serta menggunakannya sebagai referensi
pengembangan bisnisnya pada bidang masing-masing.
Tim Penyusun
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI Hal
I. PENDAHULUAN .………….....……......…………………………... 1
A. Latar Belakang .………….....……......…………………..……... 1
B. Varietas Tanaman Karet ....……......…………………………... 1
1. Jenis varietas yang dikembangkan ................................... 1
2. Syarat pertumbuhan pohon karet ...................................... 2
3. Lahan pengembangan karet .............................................. 3
II. POTENSI INDUSTRI KARET INDONESIA .………………………. 4
A. Industri Pengolahan Karet ....................................................... 4
1. Wilayah potensi .................................................................. 4
2. Jumlah pelaku usaha ......................................................... 5
3. Pohon industri karet ........................................................... 6
B. Perkembangan Karet Indonesia .............................................. 7
III. POTENSI PASAR KARET DUNIA ............................................... 14
A. Perkembangan Karet Dunia .................................................... 14
B. Ekspor / Impor Negara Pesaing .............................................. 18
C. Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia .................................. 21
D. Negara Pengimpor Karet Indonesia ........................................ 21
IV. KESIMPULAN .............................................................................. 22
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan‐peralatan yang
menggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah bila terjadi jatuh dari
suatu tempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung
kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia.
Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenal
sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi
dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang
digunakan untuk menciptakan karet adalah pohon karet Hevea brasiliensis
(Euphorbiaceae). Ini dilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan
memberikan respons yang menghasilkan lebih banyak latex lagi.
Pohon jenis lainnya yang mengandung lateks termasuk fig, euphorbia dan
dandelion. Pohon‐pohon tersebut tidak menjadi sumber utama karet, dikarenakan pada
perang dunia II persediaan karet orang Jerman dihambat, sehingga Jerman mencoba
mencari sumber‐sumber alternatife lain, sebelum penciptaan karet sintetis.
Lebih dari setengah produksi karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik,
tetapi beberapa juta ton karet alami masih tetap diproduksi setiap tahun, dan masih
merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer. Karet
hypoallergenic dapat dibuat dari Guayule. Eksperimen awal dari pengembangan karet
sintetis membawa ke penemuan Silly Putty.
1
b. Klon IRR 42
Potensi keunggulan:
1) Pertumbuhan cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
2) Rata‐rata produksi 5,68 kg/pohon/tahun.
3) Lilit batang 51,4 cm pada umur 5 tahun.
4) Resisten terhadap penyakit gugur daun Colletotrichum, Corynespora dan
Oidium.
5) Kadar karet kering (KKK) 36,5%.
6) Lateks dapat diproses menjadi SIR‐5.
c. Klon IRR 118
Potensi keunggulan:
1) Pertumbuhannya cepat dan berpotensi sebagai penghasil lateks dan kayu.
2) Rata‐rata produksi 2,1 ton/ha/tahun.
3) Lilit batang 48,9 cm pada umur 5 tahun.
4) Lateks dapat digunakan untuk produksi SIR 3 CV dan produk RSS, serta SIR
3L, SIR 5 dan SIR 10/20.
5) Cukup tahan terhadap penyakit Corynespora dan Colletotrichum.
d. Karet Busa Alam
Potensi keunggulan:
1) Karet busa sintetis umumnya dibuat dari karet EVA/poliuretan karena ringan
dan murah. Konsumsi busa sintetis di dalam negeri setiap tahun berkisar 19
juta lembar (Rp47 miliar), busa plastik 722.000 m2 (Rp665 juta), dan busa jok
mobil 4.500 unit (Rp186 juta).
2) Proses produksi busa sintetis berisiko tinggi karena bahan bakunya
(isosianat) beracun dan bersifat karsinogenik. Kondisi ini menyebabkan
permintaan terhadap busa alam meningkat.
3) Busa alam lebih unggul dibanding busa sintetis dalam hal kenyamanan dan
umur pakai. Untuk memberikan nilai kepegasan yang sama, busa alam hanya
memerlukan ketebalan sepertiga dari busa sintetis.
a. Iklim
2
1) Suhu udara yang baik bagi pertumbuhan tanaman antara 24‐28 derajat C.
2) Kelembaban tinggi sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman karet.
3) Curah hujan optimal antara 1.500‐2.000 mm/tahun.
4) Tanaman karet memerlukan lahan dengan penyinaran matahari antara 5‐7
jam/hari.
b. Media Tanam
1) Hasil karet maksimal didapatkan jika ditanam di tanah subur, berpasir, dapat
melalukan air dan tidak berpadas (kedalaman padas yang dapat ditolerir
adalah 2‐3 meter).
2) Tanah Ultisol yang kurang subur banyak ditanami tanaman karet dengan
pemupukan dan pengelolaan yang baik. Tanah latosol dan aluvial juga dapat
ditanami karet.
3) Keasaman tanah yang baik antara pH 5‐6 (batas toleransi 4‐8)
c. Ketinggian Lahan
Walaupun demikian karet masih bisa berproduksi di dataran menengah dan
tinggi tetapi dengan waktu penyadapan yang makin panjang, tanaman karet
tumbuh dengan optimum pada ketinggian 200 m dpl. Korelasi antara ketinggian
tempat dan umur sadap dapat dilihat berikut ini:
1) 0‐200 m dpl: < 6 tahun
2) 200‐400 m dpl: 7 tahun
3) 400‐600 m dpl: 7,5 tahun
4) 600‐800 m dpl: 8,6 tahun
5) 800‐1.000 m dpl: 10,2 tahun
3
BAB II
POTENSI INDUSTRI KARET INDONESIA
4
2. Jumlah Pelaku Usaha
Dengan adanya penyebaran lahan‐lahan penanaman pohon karet hampir di seluruh
propinsi yang ada di Indonesia saat ini akan membantu dalam pemenuhan kebutuhan karet
alami dan pemenuhan industri pengolahan hasil dari pengolahan pohon karet dan ini
membuka peluang kepada investor untuk menanamkan modalnya di perkebunan karet
(Lampiran 2).
NAD : 11 unit
Sumut : 20 unit
Kalbar : 15 unit
Bengkulu : 3 unit
Kalsel : 5 unit
Lampung : 3 unit
Sulsel : 1 unit
Jateng : 14 unit
5
3. Pohon Industri Karet
6
B. Perkembangan Karet Indonesia
Perkembangan pasar karet alam dalam kurun waktu tiga tahun terakhir relative
kondusif bagi produsen, yang ditunjukan oleh tingkat harga yang relatif tinggi. Hal tersebut
dikarenakan permintaan yang terus meningkat, terutama dari China, India, Brazil dan negara‐
negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Asia‐Pasifik. Menurut IRSG,
dalam studi Rubber diperkirakan akan terjadi kekurangan pasokan karet alam dalam dua dekade
ke depan.
Tabel 1 Statistik Karet Dunia per Kuartal
('000 ton)
2005 2006
Uraian
Thn Q1 Q2 Q3 Q4 Thn
Produksi Karet Alam
Latin America 200 54 57 44 48 203
Africa 411 106 106 109 102 423
Asia 8,377 2,234 2,074 2,504 2,439 9,284
Total 8,882 2,361 2,232 2,630 2,540 9,645
7
Africa 104 20 26 27 28 101
Asia/Oceania 5,252 1,357 1,490 1,492 1,428 5,767
Total 11,905 3,050 3,103 3,042 3,042 12,209
Persentase Total Pemakaian Karet 56.7 57.2 57.8 56.3 56.9 57.0
Sumber: Rubber Statistical Bulletin,Edisi Mai‐Juni 2007
('000 ton)
2005 2006 2007
Uraian
Thn Q1 Q2 Q3 Q4 Thn Q1
Harga Karet Alam
Europe, TSR20 €/ton 1197 1666 1812 1746 1361 1646 1612
SICOM, RSS3, S$/ton 2500 3283 3886 3472 2733 3344 3400
New York, TSR20, US$/ton 1535 2036 2291 2254 1869 2113 2205
Untuk mengantisipasi kekurangan karet alam yang akan terjadi, diperlukan suatu
inovasi baru dari hasil industri karet dengan mengembangkan nilai tambah yang bisa di peroleh
dari produk karet itu sendiri. Nilai tambah produk karet dapat diperoleh melalui
pengembangan industri hilir dan pemanfaatan kayu karet sebagai bahan baku industri
kayu. Menunjuk dari pohon industri berbasis karet. Terlihat bahwa cukup banyak ragam
produk yang dapat dihasilkan dari karet, namun sampai saat ini potensi kayu karet tua
belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Pemanfaatan kayu karet merupakan
8
peluang baru untuk meningkatkan margin keuntungan dalam industri karet. Pada saat
tidak hanya getah karet saja yang diminati oleh konsumen tetapi kayu karet sebenarnya
juga banyak diminati oleh konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri, karena
warnanya yang cerah dan coraknya seperti kayu ramin. Di samping itu, kayu karet juga
merupakan salah satu kayu tropis yang memenuhi persyaratan ekolabeling karena
komoditi ini dibudidayakan (renewable) dengan kegunaan yang cukup luas, yaitu
sebagai bahan baku perabotan rumah tangga, particle board, parquet, MDF (Medium
Density Fibreboard) dan lain sebagainya. Oleh karena itu, industri karet pada saat ini
bukan hanya berorientasi untuk produksi getah karet tetapi juga untuk produksi biji dan
kayu karet.
Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual/diperdagangkan oleh
masyarakat berupa latek segar, slab/koagulasi ataupun sit asap/sit angin. Selajutnya produk
tersebut sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber/Karet Remah yang menghasilkan bahan
baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, sepatu karet, sarung tangan, dan lain sebagainya.
Hasil sampingan dari pohon karet adalah kayu karet yang dapat berasal dari kegiatan
rehabilitasi kebun ataupun peremajaan kebun karet tua/tidak menghasilkan lateks lagi.
Umumnya kayu karet yang diperjual belikan adalah dari peremajaan kebun karet yang tua yang
dikaitkan dengan penanaman karet baru lagi. Kayu karet dapat dipergunakan sebagai bahan
bangunan rumah, kayu api, arang, ataupun kayu gergajian untuk alat rumah tangga (furniture).
Pemanfaatan kayu karet dari kegiatan peremajaan kebun karet tua dapat dilaksanakan
bersamaan atau terkait dengan program penanaman tanaman hutan seperti sengon atau akasia
sebagai bahan pulp/pembuat kertas. Areal tanam menggunakan lahan kebun yang diremajakan
dan atau lahan‐lahan milik petani serta lahan‐lahan kritis sekitar pemukiman.
Sebagai salah satu komoditi industri, produksi karet sangat tergantung pada teknologi
dan manajemen yang diterapkan dalam sistem dan proses produksinya. Produk industri karet
perlu disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang senantiasa berubah. Status industri karet
Indonesia akan berubah dari pemasok bahan mentah menjadi pemasok barang jadi atau
setengah jadi yang bernilai tambah lebih tinggi dengan melakukan pengeolahan lebih lanjut dari
hasil karet. Kesemuanya ini memerlukan dukungan teknologi industri yang lengkap, yang mana
diperoleh melalui kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang dibutuhkan. Indonesia
dalam hal ini telah memiliki lembaga penelitian karet yang menyediakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan inovasi di bidang perkaretan.
Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam
upaya peningkatan devisa Indonesia. Ekspor Karet Indonesia beberapa tahun terakhir
9
terus menunjukkan adanya peningkatan dengan begitu pendapatan devisa dari
komoditi ini menunjukan hasil yang bagus.
Tabel 3 Ekspor Karet Indonesia Berdasarkan HS 4 Digit
(US $)
HS Produksi 2001 2002 2003 2004 2005 2006
NATURAL
RUBBER,BALATA,GUTTA‐
PERCHA,GUAYULE,CHICLE AND
4001 SIMILAR NATURAL GUMS, IN P 786.614.651 1.038.387.242 1.494.625.477 2.181.251.502 2.583.963.397 4.322.294.402
SYNTHETIC RUBBER AND FACTICE
IN PRIMARY FORMS ETC.;
MIXTURES OF NATURAL RUBBER
4002 O 20.898.050 20.239.293 24.900.411 29.801.682 28.392.529 49.523.107
RECLAIMED RUBBER IN PRIMARY
FORMS OR IN PLATES,SHEETS OR
4003 STRIPS 560.177 70.305 348.507 1.050.017 1.505.399 3.714.733
WASTE, PARINGS AND SCRAP OF
RUBBER (OTHER THAN HARD
RUBBER) AND POWDERS AND
4004 GRAN 152.008 498.498 319.691 553.682 237.542 104.988
COMPOUNDED
RUBBER,UNVULCANISED,IN
PRIMARY FORMS OR IN
4005 PLATES,SHEETS OR STRIP 1.690.921 3.840.023 1.576.564 2.416.597 1.734.365 7.599.322
OTHER FORMS (FOR
EXAMPLE,RODS,TUBES AND
PROFILE SHAPES) AND ARTICLES
4006 (FOR EXAMPL 1.405.543 1.048.471 667.924 679.533 652.331 794.980
VULCANISED RUBBER THREAD
4007 AND CORD 9.282.318 10.939.247 9.817.708 15.537.151 13.970.836 17.537.216
PLATES,SHEETS,STRIP,RODS AND
PROFILE SHAPES,OF VULCANISED
4008 RUBBER OTHER THAN HARD 2.890.219 4.007.645 5.151.550 4.895.939 8.611.433 11.278.645
TUBES,PIPES AND HOSES,OF
VULCANISED RUBBER OTHER
THAN HARD RUBBER,WITH OR
4009 WITHOU 3.337.901 6.431.088 2.277.585 2.995.343 4.732.928 4.958.566
CONVEYOR OR TRANSMISSION
BELTS OR BELTING,OF
4010 VULCANISED RUBBER 25.863.145 32.295.906 34.197.537 37.147.559 40.003.412 45.081.264
NEW PNEUMATIC TYRES,OF
4011 RUBBER (+). 262.297.494 334.639.197 402.707.759 523.124.122 625.865.021 771.661.209
RETREADED OR USED
PNEUMATIC TYRES OF
RUBBER;SOLID OR CUSHION
4012 TYRES,INTERCHANGEAB 1.484.392 1.412.113 1.561.887 6.135.226 1.130.707 1.533.620
4013 INNER TUBES,OF RUBBER 9.915.936 13.287.631 10.671.177 20.455.416 23.056.706 23.128.269
HYGIENIC OR PHARMACEUTICAL
ARTICLES (INCLUDING TEATS),OF
4014 VULCANISED RUBBER OTHER 1.422.668 1.356.435 1.452.493 1.448.501 1.754.911 1.483.071
ARTICLES OF APPAREL AND
CLOTHING ACCESSORIES
(INCLUDING GLOVES),FOR ALL
4015 PURPOSES 75.594.754 73.240.047 76.454.614 102.806.585 149.323.891 167.432.781
OTHER ARTICLES OF VULCANISED
RUBBER OTHER THAN HARD
4016 RUBBER 32.393.701 45.816.578 59.749.587 67.969.147 95.298.200 100.733.342
HARD RUBBER (FOR
EXAMPLE,EBONITE) IN ALL
FORMS,INCLUDING WASTE AND
4017 SCRAP;ARTICLE 235.300 164.354 146.438 366.603 243.326 272.462
Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian
10
Grafik 1 Ekspor Karet Indonesia
(US $)
HS Produksi 2001 2002 2003 2004 2005 2006
NATURAL RUBBER,BALATA,GUTTA‐
PERCHA,GUAYULE,CHICLE AND
4001 SIMILAR NATURAL GUMS, IN P 6.679.922 10.957.882 11.247.549 6.741.130 6.095.765 12.568.119
SYNTHETIC RUBBER AND FACTICE
IN PRIMARY FORMS ETC.;
4002 MIXTURES OF NATURAL RUBBER O 113.926.895 114.742.533 115.232.002 195.534.928 229.807.158 223.526.111
RECLAIMED RUBBER IN PRIMARY
FORMS OR IN PLATES,SHEETS OR
4003 STRIPS 394.316 414.709 1.148.501 1.456.862 1.767.072 2.880.829
WASTE, PARINGS AND SCRAP OF
RUBBER (OTHER THAN HARD
RUBBER) AND POWDERS AND
4004 GRAN 581.999 1.387.596 644.472 197.744 171.196 98.531
COMPOUNDED
RUBBER,UNVULCANISED,IN
PRIMARY FORMS OR IN
4005 PLATES,SHEETS OR STRIP 10.856.864 12.149.295 9.360.463 14.913.432 15.993.964 15.548.851
OTHER FORMS (FOR
EXAMPLE,RODS,TUBES AND
PROFILE SHAPES) AND ARTICLES
4006 (FOR EXAMPL 758.220 1.276.642 1.138.198 1.135.445 954.630 891.733
VULCANISED RUBBER THREAD AND
4007 CORD 493.202 939.803 1.080.805 1.003.787 543.656 1.009.366
PLATES,SHEETS,STRIP,RODS AND
PROFILE SHAPES,OF VULCANISED
4008 RUBBER OTHER THAN HARD 5.180.706 3.349.549 5.902.982 5.231.571 6.702.147 7.005.114
TUBES,PIPES AND HOSES,OF
VULCANISED RUBBER OTHER THAN
4009 HARD RUBBER,WITH OR WITHOU 30.008.319 32.603.523 32.613.592 47.560.770 76.062.595 57.625.606
CONVEYOR OR TRANSMISSION
BELTS OR BELTING,OF VULCANISED
4010 RUBBER 32.396.182 30.069.166 22.120.039 28.738.727 33.455.056 35.844.091
NEW PNEUMATIC TYRES,OF
4011 RUBBER (+). 69.579.559 70.653.780 78.481.683 75.998.730 131.931.712 226.094.981
11
RETREADED OR USED PNEUMATIC
TYRES OF RUBBER;SOLID OR
4012 CUSHION TYRES,INTERCHANGEAB 2.969.317 1.203.009 865.365 1.632.350 1.805.997 4.135.120
4013 INNER TUBES,OF RUBBER 2.247.285 4.235.372 3.835.710 4.209.153 4.725.634 6.737.684
HYGIENIC OR PHARMACEUTICAL
ARTICLES (INCLUDING TEATS),OF
4014 VULCANISED RUBBER OTHER 2.686.891 4.076.850 4.166.964 4.147.177 4.664.467 5.531.489
ARTICLES OF APPAREL AND
CLOTHING ACCESSORIES
(INCLUDING GLOVES),FOR ALL
4015 PURPOSES 1.694.439 2.604.352 2.641.787 2.433.450 4.112.981 6.522.869
OTHER ARTICLES OF VULCANISED
RUBBER OTHER THAN HARD
4016 RUBBER 57.419.103 50.226.956 54.649.592 75.268.406 90.736.308 90.927.362
HARD RUBBER (FOR
EXAMPLE,EBONITE) IN ALL
FORMS,INCLUDING WASTE AND
4017 SCRAP;ARTICLE 1.364.587 1.623.912 1.911.484 1.341.897 1.296.005 1.473.788
Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian
(000 US $)
Ekspor Impor
HS Produksi Trend Pertumbuhan Pertumbuhan
Trend %
% 2005‐2006 2005‐2006
NATURAL RUBBER,BALATA,GUTTA‐PERCHA,GUAYULE,CHICLE AND
4001 SIMILAR NATURAL GUMS, IN P 1.026 106.178 1.394 67.274
SYNTHETIC RUBBER AND FACTICE IN PRIMARY FORMS ETC.;
4002 MIXTURES OF NATURAL RUBBER O 1.186 ‐2.733 1.170 74.423
RECLAIMED RUBBER IN PRIMARY FORMS OR IN PLATES,SHEETS OR
4003 STRIPS 1.515 63.028 1.758 146.761
WASTE, PARINGS AND SCRAP OF RUBBER (OTHER THAN HARD
4004 RUBBER) AND POWDERS AND GRAN 0.627 ‐42.446 0.904 ‐55.802
4005 COMPOUNDED RUBBER,UNVULCANISED,IN PRIMARY FORMS OR 1.092 ‐2.783 1.172 338.162
12
IN PLATES,SHEETS OR STRIP
OTHER FORMS (FOR EXAMPLE,RODS,TUBES AND PROFILE SHAPES)
4006 AND ARTICLES (FOR EXAMPL 0.998 ‐6.589 0.886 21.868
4007 VULCANISED RUBBER THREAD AND CORD 1.055 85.663 1.133 25.527
PLATES,SHEETS,STRIP,RODS AND PROFILE SHAPES,OF VULCANISED
4008 RUBBER OTHER THAN HARD 1.104 4.520 1.295 30.973
TUBES,PIPES AND HOSES,OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN
4009 HARD RUBBER,WITH OR WITHOU 1.193 ‐24.239 1.039 4.767
CONVEYOR OR TRANSMISSION BELTS OR BELTING,OF VULCANISED
4010 RUBBER 1.032 7.141 1.105 12.694
4011 NEW PNEUMATIC TYRES,OF RUBBER (+). 1.247 71.373 1.240 23.295
RETREADED OR USED PNEUMATIC TYRES OF RUBBER;SOLID OR
4012 CUSHION TYRES,INTERCHANGEAB 1.105 128.966 1.025 35.634
4013 INNER TUBES,OF RUBBER 1.184 42.577 1.205 0.310
HYGIENIC OR PHARMACEUTICAL ARTICLES (INCLUDING TEATS),OF
4014 VULCANISED RUBBER OTHER 1.121 18.588 1.028 ‐15.490
ARTICLES OF APPAREL AND CLOTHING ACCESSORIES (INCLUDING
4015 GLOVES),FOR ALL PURPOSES 1.258 58.592 1.201 12.127
OTHER ARTICLES OF VULCANISED RUBBER OTHER THAN HARD
4016 RUBBER 1.134 0.211 1.257 5.703
HARD RUBBER (FOR EXAMPLE,EBONITE) IN ALL FORMS,INCLUDING
4017 WASTE AND SCRAP;ARTICLE 0.982 13.718 1.084 11.974
Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian
13
BAB III
POTENSI PASAR KARET DUNIA
(US $)
HS Produksi 2001 2002 2003 2004 2005
4000 All products in 40 54.928.851 59.379.474 72.200.735 88.894.462 100.425.185
4001 Natural rubber,balata,gutta‐ 3.382.626 4.356.448 6.569.792 8.570.302 9.579.180
percha etc
4002 Synthetic rubber&factice from 6.048.352 6.289.594 7.331.547 9.205.377 11.656.305
oil
4003 Reclaimed rubber in primary 54.629 62.960 72.349 79.205 97.180
forms or in plates, sheets or
strip
4004 Waste,parings&scrap (excl. 93.266 128.425 145.001 164.484 192.677
hard
rubber)&powder/granule
obtaind therefrom
4005 Compounded 2.017.053 2.200.523 2.841.099 3.692.266 4.025.904
rubber,unvulcanised,in
primary forms
4006 Rubber unvulcanised form & 313.033 354.176 405.410 546.063 601.526
articles nes, excl. rods, tubes,
discs & rings
4007 Vulcanised rubber thread and 281.495 297.053 348.081 405.632 397.519
14
cord
4008 Plate,sheet,strip,rods of 1.637.098 1.684.643 2.030.570 2.587.287 2.798.415
vulcanised rubber other than
hard rubber
4009 Tubes, pipes & hoses of 3.126.788 3.304.841 3.917.127 4.835.920 5.240.051
vulcanised rubber otner than
hard rubber
4010 Conveyor or transmission 2.212.929 2.338.280 2.764.165 3.338.233 3.623.092
belts or belting of vulcanised
rubber
4011 New pneumatic tires, of 22.943.573 24.748.453 29.450.666 36.169.623 41.059.850
rubber
4012 Retreaded/used tire;solid 838.679 859.621 1.009.967 1.268.447 1.443.578
tire,interchangeable tire
treads& flaps
4013 Inner tubes of rubber 484.032 499.953 543.812 642.253 701.291
4014 Hygienic/pharmaceutical art 602.412 707.645 898.612 897.671 976.712
of vulcanised rubber
4015 Articles of apparel&clothing 2.037.863 2.029.427 2.349.742 2.718.621 2.995.631
accessories of vulcanised
rubber
4016 Articles of vulcanised rubber 8.237.493 8.887.000 10.642.928 12.648.824 13.368.191
o/t hard rubber, nes
4017 Hard rubber in all
forms,including
waste&scrap;articles of hard 258.093 241.463 260.939 279.870 308.985
rubber
Sumber: www.intracen.org
15
Tabel 7 Tabel Impor Karet Dunia Berdasarkan HS 4 Digit
(US $)
HS Produksi 2001 2002 2003 2004 2005
4011 New pneumatic tires, of rubber 23.348.894 25.404.616 30.300.648 36.748.905 42.007.065
Retreaded/used tire;solid
tire,interchangeable tire
4012 treads& flaps 874.002 887.622 1.070.737 1.258.996 1.415.554
16
Grafik 4 Impor Karet Dunia
Pertumbuhan akan karet di lihat dari data tahun 2004 sampai 2005 ini menunjutkan
kenaikan dan tren yang ada pun menunjukkan hal yang sama, ini bisa dilihat dari table dibawah ini.
(US $)
Ekspor Impor
HS Produksi Trend Pertumbuhan Trend Pertumbuhan
(%) (2004‐2005) (%) (2004‐2005)
4000 All products in 40 1,175 12,971 1,163 1004,205
4001 Natural rubber,balata,gutta‐percha etc 1,318 11,772 1,273 793,390
4002 Synthetic rubber&factice from oil 1,184 26,625 1,161 2147,824
Reclaimed rubber in primary forms or in
4003 plates, sheets or strip 1,148 22,694 1,141 1876,591
Waste,parings&scrap (excl. hard
rubber)&powder/granule obtaind
4004 therefrom 1,185 17,140 1,131 1346,268
Compounded rubber,unvulcanised,in
4005 primary forms 1,209 9,036 1,221 647,268
Rubber unvulcanised form & articles nes,
4006 excl. rods, tubes, discs & rings 1,190 10,157 1,136 753,543
4007 Vulcanised rubber thread and cord 1,105 ‐2,000 1,066 ‐280,943
Plate,sheet,strip,rods of vulcanised rubber
4008 other than hard rubber 1,162 8,160 1,133 602,263
Tubes, pipes & hoses of vulcanised rubber
4009 otner than hard rubber 1,152 8,357 1,133 625,542
Conveyor or transmission belts or belting of
4010 vulcanised rubber 1,144 8,533 1,131 646,155
4011 New pneumatic tires, of rubber 1,167 13,520 1,167 1058,655
17
Retreaded/used tire;solid
4012 tire,interchangeable tire treads& flaps 1,159 13,807 1,140 1091,311
4013 Inner tubes of rubber 1,104 9,192 1,070 732,421
Hygienic/pharmaceutical art of vulcanised
4014 rubber 1,128 8,805 1,128 680,603
Articles of apparel&clothing accessories of
4015 vulcanised rubber 1,112 10,189 1,094 816,192
Articles of vulcanised rubber o/t hard
4016 rubber, nes 1,141 5,687 1,137 398,328
Hard rubber in all forms,including
4017 waste&scrap;articles of hard rubber 1,052 10,403 1,094 888,821
Sumber: Pusdatin Departemen Perindustrian
Dalam periode lima tahun ini industri produksi karet Indonesia mengalami perubahan
yang lebih baik dilihat dari peningkatan total ekspor komoditi karet secara keseluruhan dari
tahun ke tahun. Walau Negara‐negara lain tidak mempunyai lahan perkebunan karet yang luas
seperti di Indonesia, tetapi total nilai ekspor karet Negara‐negara pesaing ini lebih bagus
daripada di Indonesia dikarenakan negara‐negara pesaing lebih banyak melakukan ekspor karet
sintetik dengan menghandalkan teknologi yang bagus dari industri mereka. Dengan melihat
perkembangan industri karet yang ada di Indonesia saat ini memang kalah untuk menghasilkan
karet sintetik seperti Negara‐negara pesaing tetapi Indonesia bisa meningkatkan hasil industri
karet alamnya.
18
Tabel 9 Peringkat negara‐negara pengekspor Karet dari tahun 2001‐2005
Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai
United States of United States of
1 America 6,653,858 1 America 6,446,830 1 Germany 7,667,222 1 Germany 9,785,355 1 Germany 10,211,728
2 Germany 5,559,858 2 Germany 6,047,671 2 Japan 6,895,016 2 Japan 7,874,811 2 Japan 8,574,631
United States of United States of United States of
3 Japan 5,449,821 3 Japan 5,980,551 3 America 6,613,310 3 America 7,600,855 3 America 8,542,424
4 France 4,092,650 4 France 4,272,420 4 France 5,326,433 4 France 6,408,331 4 France 6,631,387
5 Canada 2,582,125 5 Thailand 3,059,534 5 Thailand 4,459,062 5 Thailand 5,497,563 5 Thailand 6,230,852
6 Thailand 2,464,022 6 Canada 2,602,903 6 Italy 2,983,716 6 China 3,802,676 6 China 5,502,764
7 Italy 2,372,796 7 Italy 2,477,509 7 Canada 2,657,169 7 Italy 3,776,999 7 Italy 4,163,369
8 United Kingdom 2,146,552 8 United Kingdom 2,135,059 8 United Kingdom 2,563,459 8 Canada 3,029,074 8 Korea, Republic of 3,694,418
9 Spain 1,989,089 9 Korea, Republic of 2,104,808 9 China 2,553,657 9 Malaysia 3,019,643 9 Indonesia 3,580,477
Korea, Republic
10 Korea, Republic of 1,971,526 10 Spain 2,025,971 10 Spain 2,496,821 10 of 3,014,430 10 Malaysia 3,408,950
11 Malaysia 1,700,822 11 China 1,990,780 11 Korea, Republic of 2,441,593 11 Indonesia 2,998,634 11 Canada 3,308,185
… ……. …. …… …….. …….. ….. ……. …….
14 Indonesia 1,236,038 13 Indonesia 1,587,673 13 Indonesia 2,126,626
Sumber: www.intracen.org
Keterangan:
Peringkat negara ini di lihat dari nilai ekspor karet secara keseluruhan baik itu karet alami dan karet sintetis lainnya.
19
Tabel 10 Peringkat negara‐negara pengimpor Karet dari tahun 2001‐2005
Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005
Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai Rank Negara Nilai
United States of United States of
1 America 9,904,636 1 America 10,800,611 1 Germany 6,818,490 1 Germany 8,438,674 1 Germany 9,243,090
2 Germany 5,261,919 2 Germany 5,433,399 2 Japan 2,261,841 2 Japan 2,835,854 2 Japan 3,215,796
United States of United States United States of
3 Japan 1,752,338 3 Japan 1,834,767 3 America 12,133,496 3 of America 14,430,888 3 America 16,932,021
4 France 2,952,862 4 France 3,152,266 4 France 4,086,943 4 France 4,761,276 4 France 5,128,846
5 Canada 3,295,305 5 Thailand 569,564 5 Thailand 646,632 5 Thailand 747,314 5 Thailand 899,878
6 Thailand 500,122 6 Canada 3,433,885 6 Italy 3,014,820 6 China 4,742,207 6 China 5,584,951
7 Italy 2,379,187 7 Italy 2,498,996 7 Canada 3,507,348 7 Italy 3,799,672 7 Italy 3,916,925
Korea, Republic
8 United Kingdom 2,561,141 8 United Kingdom 2,883,153 8 United Kingdom 3,391,686 8 Canada 4,035,976 8 of 1,520,803
9 Spain 1,863,655 9 Korea, Republic of 897,992 9 China 3,715,077 9 Malaysia 886,551 9 Indonesia 610,826
Korea,
10 Korea, Republic of 756,442 10 Spain 2,015,059 10 Spain 2,639,837 10 Republic of 1,337,716 10 Malaysia 1,001,847
Korea, Republic
11 Malaysia 627,526 11 China 2,467,658 11 of 1,058,544 11 Indonesia 467,545 11 Canada 4,528,188
…. …….. ….. ….. ……. …… …. ………… ….
14 Indonesia 339,237 13 Indonesia 342,514 13 Indonesia 347,04
Sumber: www.intracen.org
Keterangan:
Peringkat negara ini di lihat dari nilai ekspor karet secara keseluruhan baik itu karet alami dan karet sintetis lainnya.
20
C. Negara Tujuan Ekspor Karet Indonesia
Dengan meningkatnya kebutuhan akan karet alam dari negara‐negara industri, ini
mempengaruhi ekspor karet Indonesia ke negara‐negara lainnya. Kebanyakan adalah negara
produsen mobil. Peningkatan juga terjadi karena adanya pengalihan karet sistetis akibat
naiknya harga minyak dunia.
Tabel 11 Ekspor Karet Indonesia ke Negara Tujuan
(000 US $)
Negara 2001 2002 2003 2004 2005
World 1,236,038 1,587,673 2,126,626 2,998,634 3,580,477
United States of America 370,419 506,14 640,433 866,878 1,028,371
Japan 142,474 228,767 308,207 409,648 521,759
China 75,535 40,075 111,222 252,143 341,043
Singapore 65,047 90,754 113,804 142,762 195,367
Germany 57,531 63,725 95,643 119,472 122,458
Korea, Republic of 42,806 57,17 75,485 95,717 106,739
Thailand 6,011 11,607 14,2 21,707 25,618
Sumber: www.intracen.org
(000 US $)
Negara 2001 2002 2003 2004 2005
World 339,237 342,514 347,04 467,545 610,826
Japan 120,821 104,995 100,211 157,352 179,848
Singapore 38,059 39,509 43,426 18,459 52,725
Korea, Republic of 30,042 34,601 34,387 49,684 61,529
United States of America 28,686 29,529 22,069 40,866 59,454
China 20,541 25,106 27,312 31,229 38,454
Thailand 17,553 20,385 25,908 54,039 78,254
Germany 13,309 10,61 10,613 12,65 14,139
Sumber: www.intracen.org
21
BAB IV
KESIMPULAN
Melihat perkembangan baik dari segi konsumsi maupun produksi karet dunia,
dalam tahun‐tahun mendatang dipastikan masih akan terus meningkat. Indonesia
merupakan penghasil karet sekaligus sebagai salah satu basis manufaktur karet
dunia. Tersedianya lahan yang luas memberikan peluang untuk menghasilkan karet
alami yang lebih besar lagi dengan menambah areal perkebunan karet. Tetapi lebih
utama dari itu, produksi karet alam bisa ditingkatkan dengan meningkatkan
teknologi pengolahan karet untuk meningkatkan efisiensi, dengan demikian output
(latex) yang dihasilkan dari input (getah) bisa lebih banyak dan menghasilkan
material sisa yang semakin sedikit.
Meskipun pasar karet alam lebih sedikit dibanding dengan pasar karet
sintetik, namun produksi maupun konsumsi karet alam masih cukup besar. Salah
satu kelebihan dari karet alamantara lain dilihat dari segi kestabilan harganya yang
tidak terpengaruh secara langsung oleh harga minyak dunia. Tidak demikian halnya
dengan harga karet sintetik yang terkena dampak langsung oleh kenaikan harga
minyak dunia yang terjadi belakangan ini.
22
Lampiran 1
Nama Daerah Luas Lahan
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Bachruny & Son, PT Perkebunan, Jl. Desa /Kel. Rimba sawang; Kec. ‐
Kejuruanmuda; Kab. Aceh Timur ‐ 24475
Perkebunan Nusantara Desa/Kel. Alue Ie Itam; Kec. Julok; Kab. Aceh Timur ‐
I, PT 24457/Desa/Kel. Alue Genting; Kec. Rantau
Pemeluk; Kab. Aceh Timur ‐ 24453
Talaga Sari Indah Desa/Kel. Lhok Sari; Kec. Kaway XVI; Kab. Aceh ‐
Barat
Sumatera Utara
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Aek Ngabara Utara Kel. Aek Nabara Utara Kec. Bilah Hulu ‐
Bahruni, PT Kel. Tanjung Maria Kec. Dolok Masihul ‐
Bakrie Sumatera Jl. Besar Sukadamai, Desa/ Kel. Suka Damai Kec. ‐
Plantation, PT Meranti; Kab. Asahan ‐ 21261
Bakrie Sumatera Kel. Sei Baleh Kec. Tanjung Tiram; Kab. Asahan ‐ ‐
Plantation, PT 21252
Bandar Sumatera Jl. Pos Galang Kel. Bandar Pinang Kec. Kotarih ‐
Indonesia, PT
Good Year Sumatera Jl. Emplasemen Kel. Perk. Aek tarum Kec. Bandar ‐
Plantation, PT Pulau
Karet Maju Mas, PT Kel. Sukaramai Baru Kec. Kualuh Hulu ‐
Karya Hua Indonesia, Dusun Teratak Kel. Kuta Jurung Kec. Tanjung Muda ‐
PT
Sumatera Barat
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Riau
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
PT. Lahan Tani Sakti Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau Karet
Bengkulu
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Lampung
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Jawa Tengah
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
CV Jacu Jaya Makmur Jl. Siliwangi No 470 Semarang Barat, Semarang SIR
50145 Jawa Tengah
PT Banumas Landen Kebun Kaliminggir Jeruk Legi Jeruk Legi Cilacap RSS;SIR ‐10
53176 Jawa Tengah
PT Kingasri Pratama/King Jl. Singoyudan Raya Rt 9/III Genuk, Semarang Karet Compound
Rubber 50111 Jawa Tengah
PTP Nusantara IX Ds. Merbuh/Gk/ Rewi Singorojo Kendal 51382 Latex Pekat; RSS;
(Persero) Jawa Tengah Skim
Kalimantan Barat
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
PT. HOK TONG (PMA) Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Industri karet
remah (crumb
rubber).
PT. PD. Hok Tong Jl. Gusti Situt Mahmud Siantan Hulu ‐
Kalimantan Selatan
Jenis Produksi
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan
(Kapasitas)
Astra Agro Lestari, PT Desa Hayup Blok 10 Basaran Haruai, Tabalong Rubber Smoke
71572 Kalimantan Selatan Sheet
PT Banua Lima Sejurus JL. Tembus Mentuil No. 84 RT 30 Banjarmasin Karet SIR 20
Banjar Selatan, Banjarmasin
PT Hok Tong Jl. Barito Hulu No. 43 Banjarmasin Banjar Barat, Crumb Rubber
Banjarmasin
PT Insan Bonafide Jl. Barito Hulu No. 28 Banjarmasin Banjar Barat, Karet SIR 20
Banjarmasin
Sumber: Badan Koordinasi Penaman Modal
Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan
www.depperin.go.id