Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH DIKSI

DISUSUN OLEH : Aldri Boantua Siadari


Mochammad Fario Azhar
Mohammad Rheza Dwi Susanto
Nadia Putriwibowo
KELOMPOK :7
KELAS : 3-J
PEMBIMBING : Asep Yana Yusyama, M,pd.

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………..ii
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………..….3
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….…3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diksi……………………………………………………………4
2.2 Makna Konotatif dan Denotatif……………………………………………4
2.3 Kata Umum dan Kata Khusus……………………………………………..5
2.4 Kata Konkrit dan Kata Abstrak……………………………………………7
2.5 Ideomatik…………………………………………………………………..7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..8
3.2 Saran………………………………………………………………………8

i
KATA PENGANTAR

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
NYA kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan
sehingga penulis mammpu menyelesaikan makalah “Diksi” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah mengarahkan penulis pada proses pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar nantinya menjadi makalah yang dilebih baik lagi.
Demikian kata pengantar ini, semoga makalah “Diksi” dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Terimakasih.

Jakarta, 8 September 2019

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diksi dalam berbahasa mempermasalahkan mengenai kesanggupan sebuah
kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada pikiran atau imajinasi bagi para
pembaca atau pendengar. Indonesia memiliki berbagai macam bahasa dan tiap bahasa
memiliki karakter yang berbeda. Oleh karena itu digunakan pemilihan kata atau diksi
yang tepat untuk keberhasilan dalam berkomunikasi antar masyarakat Indonesia.
Selain untuk berkomunikasi pemilihan kata juga digunakan untuk bahasa tulis. Diksi
dalam bahasa tulis dapat mempengaruhi pembaca tersebut mengerti atau tidak
mengerti.
Penulis dalam makalah ini akan menjelaskan hal-hal mengenai diksi seperti
pengertian dari diksi itu sendiri, makna konotatif dan denotatif, kata umum dan
khusus, kata konkrit dan tidak konkrit, serta ideomatik.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan dari diksi?
1.2.2 Apakah yang dimaksud makna konotatif dan makna denotatif?
1.2.3 Apa yang dimaksud kata umum dan kata khusus?
1.2.4 Apa yang dimaksud kata konkrit dan kata tidak Abstrak?
1.2.5 Apa yang dimaksud Idiomatik?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari diksi
1.3.2 Mengetahui makna konotatif dan makna denotatif
1.3.3 Mengetahui kata umum dan kata khusus
1.3.4 Megetahui kata konkrit dan kata Abstrak
1.3.5 Mengetahui idiomatik

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diksi


Diksi atau pilihan kata memiliki beberapa pengertia yaitu:
a. Diksi merupakan cara menggunakan kelompok kata dan gaya bahasa yang
tepat sesuai dengan situsai
b. Diksi merupakan kemapuan untuk menentukan nuansa dari makna gagasan
secara tepat dan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
masyarakat
c. Diksi merupakan pilihan kata yang tepat seusai dengan kosa kata dan
pembendaharaan kata.
2.2 Makna Konotatif dan Denotatif
Pengertian Denotatif
Denotatif adalah jenis makna kata yang memberikan definisi utama dari suatu
kata, dan mengacu pada makna sebenarnya.
Contoh :
a. Mati, meninggal, wafat, gugur, dan manjar memiliki arti sebagai
peristiwa ketika makhluk hidup telah berpisah antara jiwa dan raganya
b. Rumah itu luasnya sebesar 250 meter persegi
c. Volume tangki bahan bakar motor vario mencapai 3 liter
Pengertian Konotatif
Konotatif adalah jenis makna kata yang memberikan arti tambahan, mengacu
bukan kepada arti sesungguhnya.
Contoh:

4
5

Wafat, mati, meninggal, gugur dan manjar memiliki arti denotasi yang sama yaitu
peristiwa ketika makhluk hidup telah berpisah antara jiwa dan raganya. Namun
dibalik itu pilihan kata atau diksi tersebut memiliki arti yang lain.
a. Manjar mengandung nilai kebesaran
b. Gugur mengandung nilai keagungan dan keluhuran
2.3 Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau
kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan, kata khusus adalah sebuah kata
yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus atau konkret maka kata-
kata itu disebut kata khusus.
Contoh kata umum :
“Binatang itu menggigit adik saya”
Contoh kata khusus :
“Si nero, anjing tomi menggigit adik saya”
Berdasarkan contoh kata khusus “si nero “ mengacu pada anjing peliharaan
tomi. Sedangkan pada kata umum “binatang” tidak tertera jelas binatang itu apa
sehingga dapat menimbulkan berbagai macam persepsi.
A. Kata khusus
1. Nama diri
Nama diri adalah istilah yang paaling khusus, sehingga menggunakan
kata tersebut tidak akan menimbulkan salah paham.

Contohnya : seorang bernama mat bagong lahir tanggal sekian,bulan


sekian, tahun sekian. Kalimat ini dasarnya memiliki sifat denotasi dan
tidak akan menimbulkan konotasi lain selain menyebutkan orang itu.

2. Daya sugesti kata khusus


Kata khusus memberikan banyak informasi kepada pembaca agar
tidak terjadi salah paham. Selain informasi, kata khusus memberikan
sugesti yang mendalam.

Contohnya :
1. Gelandangan itu tertatih-tatih sepanjang trotoar itu.
2. Orang miskin itu berjalan perlahan-lahan sepanjang trotoar itu.
6

Gelandangan memiliki arti khusus tidak hanya seorang manusia tetapi wajah, watak,
dan karakter orang itu. Sedangkan orang miskin tidak memberi sugesti sebanyak kata
gelandangan. Begitu juga dengan tertatih-tatih dan perlahan-lahan.
B. Kata umum
Kata umum yang mencakup istilah khusus disebut superordinal. Sedangkan
istilah khusus yang dicakupnya disebut hiponim. Contoh : mersh darah, merah
muda,merah mawar, dan merah menyala.

1. Gradasi kata umum


Semakin umum sebuah kata semakin sulit pula kata tersebut dapat
dipahami oleh pembaca. Misalnnya nero, herder, anjing, binatang.
Maka tiap kata berikutnya akan semakin kabur karena semakin luas
cakupannya.
2. Kata-Kata abstrak
Banyak kata yang timbul akibat konsep yang tumbuh dalam pikiran
kita dan bukan mengacu pada hal yang konkret. Kata seperti
kepahlawanan dan kebajikan akan menimbulkan gagasan yang
berlainan pada tiap orang sesuai dengan pemikiran orang tersebut.

Sangat umum Kurang umum Lebih khusus Sangat khusus


Binatang Anjing Herder Nero

Olahragawan Pemain bola Gelandang tengah Ali

Kendaraan Mobil Sedan Sedan mercedes


milik pak dani
7

2.4 Kata Konkrit dan Kata Abstrak


Kata konkret adalah kata yang mempunyai referensi objek yang dapat diamati.
Sedangkan, kata abstrak adalah kata yang mempunyai referensi berupa konsep.
Contoh kata konkret : Mobil,air,nasi,meja,hama tanaman penggerek,penyakit radang
paru, virus HIV.
Contoh kata abstrak : kesibukan,kehendak,kejujuran,demokrasi,pendidikan usia dini,
bahasa pemograman.
Contoh kalimat :
1. APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen (kata konkret)
2. Kebaikan (kata abstrak) seseorang kepada orang lain tidak berwujud
3. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu nampak

2.5 Idiomatik
Idiomatik adalah pola - pola struktural yang menyimpang dari kaidah - kaidah
bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, yang artinya tidak bisa diterangkan
secara logis atau gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata - kata yang
membentuknya.
Contoh :
a. Makan hati : sakit hati karena perbuatan sesorang
b. Makan garam : berpengalaman dalam hidup
c. Makan suap : menerima uang sogokan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diksi merupakan cara pemilihan kata yang tepat agar dapat membentuk
kalimat yang baik dan benar sesuai kosa kata serta pembendaharaan kata, dengan
memperhatikan kondisi dan nilai rasa masyarakat.
Diksi memiliki beberapa jenis berdasarkan makna konotatif dan denotatif,
berdasarkan cakupan umum dan khusus, berdasarkan pemahaman konkrit, tidak
konkrit dan idiom.
3.2 Saran
Pahami diksi dengan baik agar :
a. Dapat menata kata yang tepat sehingga dapat membuat kalimat yang seusai
dengan kondisinya.
b. Dapat menata dan menggunakan kata yang tepat sesuai fungsinya
c. Mencegah pemborosan kata

viii
DAFTAR PUSTAKA

Gorys Keraf, 2006, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta, Gramedia


Tri Indah Kusumawati, 2014, Kata Dan Pilihan Kata, Sumatra Utara, Halaman 60
Natalis Haryo Widyanto, 2018, Analisis Diksi Dan Gaya Bahasa Dalam Iklan Barang
Dan Iklan Jasa Koran Pontianak Post Edisi Tahun 2016, Yogyakarta, Halaman 12
Widjono Hs, 2005, Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi

ix

Anda mungkin juga menyukai