BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diksi……………………………………………………………4
2.2 Makna Konotatif dan Denotatif……………………………………………4
2.3 Kata Umum dan Kata Khusus……………………………………………..5
2.4 Kata Konkrit dan Kata Abstrak……………………………………………7
2.5 Ideomatik…………………………………………………………………..7
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diksi dalam berbahasa mempermasalahkan mengenai kesanggupan sebuah
kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada pikiran atau imajinasi bagi para
pembaca atau pendengar. Indonesia memiliki berbagai macam bahasa dan tiap bahasa
memiliki karakter yang berbeda. Oleh karena itu digunakan pemilihan kata atau diksi
yang tepat untuk keberhasilan dalam berkomunikasi antar masyarakat Indonesia.
Selain untuk berkomunikasi pemilihan kata juga digunakan untuk bahasa tulis. Diksi
dalam bahasa tulis dapat mempengaruhi pembaca tersebut mengerti atau tidak
mengerti.
Penulis dalam makalah ini akan menjelaskan hal-hal mengenai diksi seperti
pengertian dari diksi itu sendiri, makna konotatif dan denotatif, kata umum dan
khusus, kata konkrit dan tidak konkrit, serta ideomatik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Wafat, mati, meninggal, gugur dan manjar memiliki arti denotasi yang sama yaitu
peristiwa ketika makhluk hidup telah berpisah antara jiwa dan raganya. Namun
dibalik itu pilihan kata atau diksi tersebut memiliki arti yang lain.
a. Manjar mengandung nilai kebesaran
b. Gugur mengandung nilai keagungan dan keluhuran
2.3 Kata Umum dan Kata Khusus
Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau
kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan, kata khusus adalah sebuah kata
yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus atau konkret maka kata-
kata itu disebut kata khusus.
Contoh kata umum :
“Binatang itu menggigit adik saya”
Contoh kata khusus :
“Si nero, anjing tomi menggigit adik saya”
Berdasarkan contoh kata khusus “si nero “ mengacu pada anjing peliharaan
tomi. Sedangkan pada kata umum “binatang” tidak tertera jelas binatang itu apa
sehingga dapat menimbulkan berbagai macam persepsi.
A. Kata khusus
1. Nama diri
Nama diri adalah istilah yang paaling khusus, sehingga menggunakan
kata tersebut tidak akan menimbulkan salah paham.
Contohnya :
1. Gelandangan itu tertatih-tatih sepanjang trotoar itu.
2. Orang miskin itu berjalan perlahan-lahan sepanjang trotoar itu.
6
Gelandangan memiliki arti khusus tidak hanya seorang manusia tetapi wajah, watak,
dan karakter orang itu. Sedangkan orang miskin tidak memberi sugesti sebanyak kata
gelandangan. Begitu juga dengan tertatih-tatih dan perlahan-lahan.
B. Kata umum
Kata umum yang mencakup istilah khusus disebut superordinal. Sedangkan
istilah khusus yang dicakupnya disebut hiponim. Contoh : mersh darah, merah
muda,merah mawar, dan merah menyala.
2.5 Idiomatik
Idiomatik adalah pola - pola struktural yang menyimpang dari kaidah - kaidah
bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, yang artinya tidak bisa diterangkan
secara logis atau gramatikal, dengan bertumpu pada makna kata - kata yang
membentuknya.
Contoh :
a. Makan hati : sakit hati karena perbuatan sesorang
b. Makan garam : berpengalaman dalam hidup
c. Makan suap : menerima uang sogokan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diksi merupakan cara pemilihan kata yang tepat agar dapat membentuk
kalimat yang baik dan benar sesuai kosa kata serta pembendaharaan kata, dengan
memperhatikan kondisi dan nilai rasa masyarakat.
Diksi memiliki beberapa jenis berdasarkan makna konotatif dan denotatif,
berdasarkan cakupan umum dan khusus, berdasarkan pemahaman konkrit, tidak
konkrit dan idiom.
3.2 Saran
Pahami diksi dengan baik agar :
a. Dapat menata kata yang tepat sehingga dapat membuat kalimat yang seusai
dengan kondisinya.
b. Dapat menata dan menggunakan kata yang tepat sesuai fungsinya
c. Mencegah pemborosan kata
viii
DAFTAR PUSTAKA
ix