Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
(8080220106)
2023
SKEMA PENELITIAN
Budidaya
Anggur Ninel
Rumusan
Masalah
Pengumpulan
Data
Hipotesis
1.1 Rumusan Masalah
Sejauh ini banyak orang yang mengira kalau budidaya anggur tidak terlalu
menjanjikan untuk dilakukan di Indonesia karena iklim tropisnya, ternyata
anggapan ini kurang tepat. Mungkin anggapan kalau bisnis budidaya
anggur kurang menjanjikan juga diperkuat dengan masih tingginya angka
impor anggur yang dilakukan Indonesia dari negara- negara lain. Seperti
aina, Peru, Jepang, dan negara lainnya. Padahal budidaya anggur bisa
dikembangkan dengan baik di iklim tropis bahkan di daerah panas
sekalipun jika penanaman dan perawatannya tepat. Hasilnya akan tidak
kalah dengan negara-negara pengekspor buah. anggur.
b. Anggur Ninel
Anggur Ninel merupakan jenis anggur yang berasal dari Ukraina. Anggur
Ninel termasuk varietas anggur yang mampu berbuah dengan lebat dengan
ciri buah yang berwarna merah keunggulan saat sudah matang dan
mempunyai kulit buahnya yang tipis. Buahnya berbentuk bulat oval,
daging buah cukup tebal dengan kandungan air yang cukup. Ukuran buah
anggur Ninel 26 sampai 32 mm dengan berat sekitar 12 sampai 15 g/buah.
Tingkat kemanisan buah 22o briks atau lebih tinggi 4 briks dari jenis
anggur lain yang rata-rata mencapai tingkat kemanisan 18obriks dan
memiliki kadar gula 17% sampai 18%.
Tanaman anggur Ninel dikenal memiliki tandan buah sangat besar dapat
mencapai 1.000 sampai 3.000 gram. Tanaman anggur Ninel ini tergolong
sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Jenis Anggur Ninel ini
mampu berbuah sampai dengan kematangan sempurna di iklim Indonesia.
Keunggulan lainnya adalah tanaman anggur Ninel termasuk varietas
anggur yang mampu berbuah dengan lebat serta mampu berbuah tiga kali
dalam setahun.
menanam anggur termasuk jenis ninel tidaklah terlalu sulit. Yang penting
tanaman anggur harus cukup terkena sinar matahari. Artinya, tanaman ini
cocok ditanam di iklim tropis seperti di Indonesia.
Yang harus menjadi perhatian adalah daerah tempat menanam ninel. Rio
sarankan anggur ninel tidak ditanam di daerah dengan ketinggian di atas
700 mdpl. Semakin tinggi tanaman anggur ditanam, tingkat kemanisannya
bakal berkurang.
Setelah tahu kondisi geografis yang cocok bagi anggur ninel untuk
dibudidayakan, bagi yang berminat membudidayakan tanaman ini juga
masih perlu memperhatikan satu hal lainnya yakni rajin membuang tunas
air yang ada di ketiak daun. Tujuannya adalah supaya tanaman anggur
cepat menjalar dengan cepat dan tidak menjadi kerdil. Proses pembuangan
tunas itu harus sudah dilakukan saat tanaman masih kecil.
Lubang diisi dengan campuran 50% tanah, 25% sekam dan sisanya pupuk
kandang. Lantas media tanam tersebut didiamkan selama dua minggu.
"Baru setelah itu ditanami bibit yang sudah diberi penyangga supaya tidak
roboh," tutur Kustiyah.
Setelah tiga minggu, bibit anggur ninel diberi kembali pupuk supaya
pertumbuhannya bisa terjaga. Langkah berikutnya tinggal mengawasi
perkembangan bibit dan membuang tunas air supaya cepat besar.
Setelah delapan bulan, tanaman anggur ninel mulai berbunga. Dan sekitar
satu tahun mulai berbuah. Saat buah muncul dan masih kecil, ada baiknya
membuang beberapa buah anggur. Supaya buah anggur ninel bisa tumbuh
besar mencapai ukuran 3 cm.
1.3 Hipotesis
Hipotesis Penelitian ini dapat dirumuskan dari kajian pustaka dan kerangka
berpikir, sebagai berikut :
1) Buidaya anggur ninel dapat menjadi peluang usaha karena tanaman anggur
ninel sangat mudah untuk dibudidayakan dan memiliki harga jual yang
cukup tinggi.
Gede Miko Satria, dkk “Efektivitas Penggunaan Faktor Produksi Usaha Tani
Anggur di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng” Jurnal
Agribisnis dan Agrowisata, Vol. 9, No. 1 januari 2020
I Gusti Bagus Udayana, dkk “Strategi Produk Olahan Anggur Sebagai Produk
Unggulan Di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali” Jurnal Teknologi Industri
Pertanian 31 (3) : 296-304, Desember 2021
A . Tri Priantoro, dkk “Pengaruh Jenis Tanah Dan Pemberian Pupuk Hayati
Nopkor Terhadap Tumbuhan Tanaman Anggur” Jurnal Penelitian. Vol. 19, No. 1,
November 2015, 87-101.