PENGERTIAN
Suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh
untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan,
dinyatakan atau dinilai dengan bentuk uang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku atau
persetujuan dan dibayarkan atas dasar perjanjian kerja, termasuk
tunjangan baik untuk buruh maupun keluarganya (PP 8/1981)
Hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagi imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibauarkan menurut
perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang
undangan yang berlaku, termasuk tunjangan bagi pekerja dan
keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau
akan dilakukan
Upah berdasarkan kesepakatan para pihak
Pemerintah campur tangan --- upah minimum
Report of the Meeting of Experts of 1967 International
Labour Organization (ILO), upah yang memperhitungkan
kecukupan pemenuhan kebutuhan makan, pakaian, tempat
tinggal, pendidikan, dan hiburan bagi pekerja serta
keluarganya sesuai dengan perkembangan ekonomi dan
budaya tiap negara
jurnal Immigrant Minority Health, menunjukkan
bahwa pekerja dengan upah minimum yang
rendah rentan terhadap depresi akut bahkan
cenderung untuk melakukan bunuh diri.
Sebanyak 53.8% buruh terserang depresi akut,
sedangkan 6.3 % memiliki pikiran untuk bunuh diri dan
dari 6.3% tersebut 2.5 % nya merealisasikan ide bunuh
diri tersebut. Sebaliknya buruh dengan upah layak
bahkan upah yang sangat tinggi, hanya 19% saja yang
menderita kondisi fisik seperti tersebut di atas.
UU 13/2003
SETIAP PEKERJA BERHAK MEMPEROLEH PENGHASILAN YANG
MEMENUHI PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI KEMANUSIAAN.
PENGECUALIAN
1. PEKERJA SAKIT;
2. PEKERJA PEREMPUAN SAKIT PADA HARI PERTAMA DAN KEDUA MASA HAIDNYA;
3. PEKERJA MENIKAH, MENIKAHKAN ANAKNYA, MENGKHITANKAN, MEMBAPTISKAN
ANAKNYA, ISTERI MELAHIRKAN/KEGUGURAN; ANGGOTA KELUARGA MENINGGAL
DUNIA;
4. PEKERJA SEDANG MENJALANKAN KEWAJIBAN TERHADAP NEGARA
UU 13/2003
PENGECUALIAN
5. PEKERJA SEDANG MENJALANKAN IBADAH YANG DIPERINTAHKAN
AGAMANYA.
6. PEKERJA BERSEDIA MELAKUKAN PEKERJAAN YANG TELAH DIJANJIKAN
TETAPI PENGUSAHA TIDAK MEMPEKERJAKANNYA, BAIK KARENA
KESALAHAN SENDIRI MAUPUN HALANGAN YANG SEHARUSNYA DAPAT
DIHINDARI.
7. PEKERJA MELAKSANAKAN HAK ISTIRAHAT.
8. PEKERJA MELAKSANAKAN TUGAS SERIKAT PEKERJA ATAS
PERSETUJUAN PENGUSAHA.
9. PEKERJA MELAKSANAKAN TUGAS PENDIDIKAN DARI PERUSAHAAN.
UU 13/2003
UPAH YANG DIBAYARKAN KEPADA PEKERJA YANG SAKIT :
Berdasar kesepakatan
Kecuali
1. Berhalangan
2. Melakukan kegiatan lain diluar pekerjaannya
3. Menjalankan hak waktu istirahat
4. Bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan
tetapi pengusaha tidak mempekerjakan karena
kesalahan pengusaha
BERHALANGAN
1. Pekerja/Buruh sakit
2. Pekerja perempuan sakit pada hari pertama dan kedua masa
haidnya
3. Menikah, menikahkan anaknya, mengkhitankan, membaptiskan
anaknya, istri melahirkan atau keguguran kandungan
4. Menjalankan kewajiban terhadap negara, kewajiban agama, tugas
SP, tugas Pendidikan dan pelatihan
5. Menjalankan waktu istirahat
UPAH PEKERJA YANG SAKIT
Untuk 4 Bulan pertama dibayarkan 100% dari upah
Untuk 4 Bulan kedua dibayarkan 75 % dari upah
Untuk 4 Bulan ketiga dibayarkan 50 % dari upah
Untuk 4 Bulan selanjutnya dibayarkan 25 % dari upah
sebelum PHK
PENYITAAN UPAH
Tidak boleh lebih dari 20%
HAK PEKERJA ATAS KETERANGAN UPAH
Pekerja berhak memperoleh keterangan upah