Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KUNJUNGAN UMKM

Aldo Pork

Disusun Oleh :

Nabila Diadra

NPM: 202001500761

Kelas : S5D

Tugas Akhir Kewirausahaan

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2022
BAB I

Pendahuluan

1. Profil usaha
Nama Usaha : Aldo Pork
Nama Pemilik usaha : Anto
Awal didirikan : Tahun 2012
Alamat usaha : Jl. Pasar Laris Kosambi Blok A, Duri Kosambi,
Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, 11750
No Telepon : 0888 0909 0547
Akun Media Sosial : (Instagram) Aldopork_

2. Identitas Usaha
Nama Usaha : Aldo Pork
Badan Usaha : UMKM / Perorangan
Jenis Usaha : Pemotongan Hewan Ternak
Sifat Usaha : Usaha bukan musiman (usaha industri pengolahan
bahan baku dan tidak dipengaruhi oleh musim)
3. Sejarah Usaha
Aldo Pork adalah usaha yang bergerak dalam bidang pemotongan hewan ternak
dan penjualan daging babi. Pencetus dari usaha pemotongan babi ini berasal dari
Anto sendiri. Pada awal berdirinya usaha ini, pemilik usaha memotong 4 ekor
babi dengan menggunakan alat yang sederhana dan dibantu 2 orang temannya.
Keinginan Anto untuk membuka usaha disebabkan karena tingginya permintaan
dan kebutuhan daging babi di restoran daerah Tangerang. Melihat bahwa daerah
Tangerang merupakan lokasi yang strategis dan ada beberapa tempat pemotongan
babi lainnya, Anto memutuskan untuk memanfaatkan tanah yang ia miliki di
lokasi yang dapat memenuhi kebutuhan standar pemotongan hewan ternak dan
memulai usaha pemotongan hewan ternak. Komoditas yang diusahakan, Anto
memilih mengusahakan daging babi dengan alasan banyaknya restoran dan rumah
makan yang menjual olahan babi di Tangerang. Seiring berjalannya waktu, Aldo
Pork terus berkembang hingga mencapai 25 babi perhari hingga memiliki 6
karyawan. Semenjak pandemi, Anto mengembangkan usaha nya dengan menjual
daging babi hasil dari pemotongannya sendiri di pasar untuk mendapatkan
pelanggan dan keuntungan yang lebih besar.
4. Lokasi Usaha
Lokasi usaha Aldo Pork berada di Jl. Pasar Laris Kosambi Blok A, Duri Kosambi,
Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, 11750
5. Status usaha
Status usaha Aldo Pork saat ini masih aktif dengan jenis usaha perorangan.
6. Pemilik modal
Pemilik modal dari Aldo Pork adalah Bapak Anto
7. Kronologi status usaha
Sejak tahun 2012 sampai saat ini status usaha Aldo Pork masih aktif dengan jenis
usaha perorangan dan belum ada kerjasama kepemilikan usaha dengan siapapun.
8. Susunan Pengurus Usaha
Susunan pengurus usaha Aldo Pork adalah sebagai berikut:
1. Bapak Anto sebagai pemilik Aldo Pork
2. Bapak Doni sebagai petugas pengiriman dan operasional penjualan
3. Bapak Anwar sebagai petugas keamanan
4. Bapak Wawan sebagai petugas kebersihan
BAB II

Pembahasan

A. Produksi
1. Produksi Utama
Produksi utama pada Aldo Pork adalah pemotongan daging babi yang dilakukan
melalui kegiatan dan tahapan yang terstandar untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi yang didistribusikan ke restoran dan rumah makan dan juga dijual
di toko milik sendiri.
2. Produksi Sampingan
Produksi sampingan Aldo Pork yaitu menjual daging hasil pemotongan ternaknya
di pasar
3. Produksi perbulan
Produksi rata-rata Aldo Pork yaitu mencapai 20 sampai 30 ekor babi perhari yang
mana berat 1 ekor babi kurang lebih 100kg. Jika diakumulasi, produksi rata-rata
perbulannya yaitu 750 – 1000 ekor babi perbulan dengan total sekitar 75,000 kg
daging babi.
4. Masa produksi
Masa produksi daging babi hasil potong hanya 1 hari dan harus segera diolah agar
daging tetap segar
B. Pemasaran
1. Pangsa pasar
Pangsa pasar Aldo Pork jika dibandingkan dengan kompetitor dan produsen daging
babi yang ada di wilayah tangerang yaitu 10% sampai 15%
2. Rencana Pembangunan Pemasaran Media/Agen Dalam Memasarkan Usaha
Rencana pembangunan yang dilakukan oleh Aldo Pork adalah mengembangkan
pasar lebih luas lagi dengan menawarkan hasil produksinya pada bisnis warung
makan yang menjual olahan babi yang berlokasi di Jabodetabek. Selain itu, Aldo
Pork juga berencana untuk memulai menjual hasil produksinya secara online dalam
bentuk frozen food.
C. Kapasitas produksi
Kapasitas produksi pada Aldi Pork perharinya adalah maksimal 35 ekor perhari.

D. Analisis prinsip-prinsip usaha


Prinsip usaha yang diterapkan adalah:
1. Melihat peluang usaha
Pemilik Aldo Pork telah membuktikan bahwa ia dapat membangun bisnis yang
sukses dengan merintisnya dari bawah. Anto membulatkan tekad menjadi
pengusaha saat umur 26 tahun dengan modal yang ia miliki dengan memanfaatkan
tanah yang ia miliki dan melihat peluang bisnis yang tinggi di daerah yang ia
tinggali saat itu.
2. Ketekunan dan konsistensi
Dengan modal secukupnya, Bapak Anto terus berusaha untuk konsisten dan juga
berusaha semaksimal mungkin untuk memasarkan usahanya. Dengan ketekunan
dan kerja keras Bapak Anto, akhirnya ia bisa membuktikan usahanya dapat
berkembang dengan baik sampai saat ini hingga mendapatkan penghasilan bersih
hingga 40 juta perbulan. Dan dengan semakin banyaknya permintaan daging babi
dipasaran, bapak Anto yakin bahwa usahanya dapat terus berkembang.
3. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Dengan dorongan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak Anto
berharap usahanya akan selalu berkembang. Melihat kebutuhan pribadi dan
keluarga yang bergantung pada usaha ini, bapak Anto selalu menjadikan hal ini
sebagai motivasi utama dalam menjalankan usahanya.
BAB III

Penutup

1. Simpulan Usaha
Aldo Pork adalah usaha yang bergerak dalam bidang pemotongan hewan ternak dan
penjualan daging babi. Usaha ini berawal dari keinginan Bapak Anto untuk membuka
usaha karena tingginya permintaan dan kebutuhan daging babi di restoran daerah
Tangerang. Melihat bahwa daerah Tangerang merupakan lokasi yang strategis dan
banyak beberapa tempat pemotongan babi lainnya, Anto memutuskan untuk
memanfaatkan tanah yang ia miliki di lokasi yang dapat memenuhi kebutuhan standar
pemotongan hewan ternak dan memulai usaha pemotongan hewan ternak. pemilik
usaha memotong kurang dari 4 ekor babi perhari dengan menggunakan alat yang
sederhana dan dibantu 2 orang temannya. Saat ini, Aldo Pork dikelola oleh 6 orang
pegawai dan produksi rata-rata Aldo Pork yaitu mencapai 20 sampai 30 ekor babi
perhari yang mana berat 1 ekor babi kurang lebih 100kg. Pangsa pasar Aldo Pork jika
dibandingkan kurang lebih 15 s/d 20 kompetitor yang ada dilingkungan sekitar yaitu
mencapai 15%. Aldo Pork berencana untuk mengembangkan pasarnya lebih luas lagi
dengan menawarkan hasil produksinya pada lebih banyak lagi warung makan olahan
babi dan juga berencana untuk memulai menjual hasil produksinya secara online dalam
bentuk frozen food.

2. Saran
Pengembangan usaha dapat dilakukan dengan menambahkan pelanggan tetap dari
restoran-restoran ternama dengan mempertahankan kualitas daging yang dijual dan
juga dengan meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan sumber daya
manusia atau tenaga kerja yang mengelola usaha. Selain itu, mungkin bisa
memgembangkan usaha dengan membuat tempat pemotongan baru di kota-kota yang
memiliki minat tinggi terhadap daging babi seperti Bali, Manado dll.

Anda mungkin juga menyukai