Anda di halaman 1dari 81

SKRIPSI

PENGARUH RETURN SAHAM, VOLUME


PERDAGANGAN SAHAM, VARIAN RETURN
SAHAM, TRADING VOLUME ACTIVITY
DAN RISIKO SAHAM TERHADAP BID-ASK SPREAD
SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERGABUNG DALAM INDEX LQ45
TAHUN 2016-2020

OLEH

ESCHA NATALINA SIRAIT


180522140

PROGRAM STUDI STRATA 1


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Selisih antara harga dan penawaran ialah keuntungan yang

diterima oleh sekuritas (dealer) saat proses transaksi saham yang

dilaksanakan oleh investor. Spread antara bid dan offer bergantung

pada beberapa faktor yang mempengaruhinya: menerima spread dealer

yang besar memerlukan lebih banyak investor agar melaksanakan lebih

banyak transaksi di pasar saham.

Bid-ask spread yang baik ialah spread kecil antara bid price

serta ask price, sebab spread kecil menampilkan bahwasanya nilai total

perdagangan rendah serta saham sering dipedagangkan. Hal ini

disebabkan oleh rendahnya tingkat risiko yang terkait dengan saham

yang aktif diperdagangkan, yang mendorong investor untuk

membelinya. Sebaliknya, spread yang buruk adalah kesenjangan yang

lebar antara harga bid dan harga ask. (Nathanael, 2015).

Saat seorang investor ingin membeli saham, dealer memberikan

harga yang diminta (disebut harga penawaran maupun "bid").

Sementara itu, saat seorang investor ingin dealer mengumumkan harga

penawaran (juga dikenal sebagai "ask") ketika sebuah perusahaan

menjual sahamnya. Menurut Santoso dan Linawati (2014), spread

adalah selisih antara harga dan harga penawaran tertinggi (ask), yang

menarik investor untuk membeli saham tertentu. permintaan terendah

(ask) yang membuat investor bersedia menjual sahamnya.

1
2

Pada transaksi pertukaran pembelian sereta penjualan saham

terjadi di pasar modal.Harga yang buruk serta harga permintaan

dihasilkan oleh proses jual beli.Penawaran menampilkanharga yang

bersedia dibayar oleh pihak yang menawarkan untuk membeli saham.

Tawaran yang dilakukan oleh pihak yang ingin menjual saham

ditunjukkan pada kolom permintaan. Jika harga jual dan harga beli

berbeda, tidak ada transaksi yang terjadi. Saham A, misalnya,

ditawarkan (diminta) dengan harga Rp7.200 setiap saham, sedangkan

pembeli melakukan penawaran sebesar Rp6.900 untuk setiap saham.

Pada keadaan seperti itu, terdapat 2 skenario harga yang wajib

dipenuhi, yakni pihak yang meminta penurunan harga, maupun pihak

yang calon pembelinya menaikkan penawarannya sehingga harga

penawaran serta permintaan bertemu pada titik harga yang sama,

misalnya di Rp.7.000 setiap saham (Darmadji dan Fakhruddin,

2012:98).

Saat berinvestasi, informasi tentang harga saham dan volume

perdagangan dapat diperhitungkan. Pemegang Saham yang ingin

berinvestasi wajib memfokuskan harga penawaran, sebaliknya apabila

ingin menjual saham, investor wajib memfokuskan harga penawaran.

Sasarannya, investor memperhitungkan bid-ask spread ketika

memutuskan apakah akan menjual saham atau menyimpannya.

Volume perdagangan saham juga menunjukkan likuiditas pasar. Harga

saham dan volume perdagangan selalu tinggi. menampilkan


3

bahwasanya investor lebih menyukai saham, yang berarti saham

diperdagangkan dengan cepat. Hal ini menurunkan biaya kepemilikan

saham (holding inventory) serta semakin mempersempit jarak antara

penawaran dan permintaan memegang peranan essensial pada

perkembangan serta kesuksesan ekonomi di negara. Terdapat 2

manfaat dipasar modal, yakni manfaat ekonomi serta keuangan. Fungsi

ekonomi ialah bahwasanya pasar modal mempunyai keterampilan

untuk secara efektif serta efisien mengarahkan dana dari punya modal

psds pemiliki memerlukan. Pasar modal, di sisi lain, merupakan wadah

untuk menaikkan kesejahteraan pemilik modal melalui bagi hasil

(dividen), yang merupakan kompensasi atas modal diinvestasikan..

Dari perspektif ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai

perantara, mengaitkan pihak mempunyai keuntungan dana (investor)

serta pihak yang membuthkan dana (emiten) sehingga bisa

mengalokasikan dana secara efektif serta efisien (Ginting, 2012).

Melainkan, seringkali keadaan pasar modal yang tidak menentu

mengakibatkan risiko investasi yang wajib diselesaikan penyelenggara

pasar modal.

Agar mengefisienkan simpang siur tersebut, wajib disediakan


kabar yang essensial pada penyelenggara pasar modal saat mengambil
keputusan.
Mengingat investasi saham dipasar modal ialah jenis investasi

yang cukup berisiko, meskipun menjanapabilan return yang relatif

besar, sehingga wajib dilaksanakan penetapan harga saham secara


4

akurat agar mengurangi risiko, sehingga menolong investor

memperoleh return yang wajar. Sering ditemui ialah semakin tinggi

expected return, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya risiko

(Ambarwati, 2008).

Dalam eksplorasi ini dipakai indeks LQ-45. Tercatat di Bursa

Efek Indonesia, saham LQ-45 sangat diminati investor. Disebabkan

LQ-45 mempunyai permodalan yang lebih, menyebabkan prospek

perkembangan serta kesehatan money saham tersebut baik apabila

saham bisa mewakili seluruh pasar modal. Meskipun saham LQ-45

likuid di antara yang lain, investor wajib melaksanakan eksplorasi

secara menyeluruh menetapkan saham dari indeks LQ-45. Disebutkan

bahwasanya 45 saham tercatat di LQ-45 ialah saham yang mempunyai

pengaruh besar pada pergerakan IHSG.

Saham LQ-45 aktif diperdagangkan, maka sensitif pada

transformasi harga penawaran serta transformasi harga penawaran

(Rahardjo, 2004). Indeks LQ-45 pertama kalinya diluncurkan 24

Febuari 1997. Pada indeks LQ-45, transformasi kurs. dilaksanakan

pada 6 bulan, yakni di awal Februari serta Agustus.

Berikut ialah fenomena di pasar modal yang sedang

berkembang, terbukti dipergerakan saham perusahaan manufaktur

LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) kurung waktu 5 tahun, periode

2016 sampai 2020. Saham LQ45, indeks saham dengan bagian

teressensial, sebagai saham terbesar dan likuid, meningkat. Naik 4,79

poin (0,51%), LQ45 ditutup di 943,42. Sementara itu, selama 5 hari


5

perdagangan terakhir, 7-14 September 2018, indeks IHSG naik 26,46

poin maupun 0,45%. Harga saham naik cukup merata di 45 saham

yang tergabung di LQ45. Selama 5 tahun terakhir (2016-2020),

perusahaan manufaktur LQ 45 yang terkena perkembangan paling

besar diraih oleh saham Sinarmas Group, yakni Indah Kiat Pulp and

Paper Tbk (INKP) = 827% serta PT Kertas Tjiwi Kimia Tbk ( TKIM)

= 1,225%.

Pada perdagangan Senin (24/2/2020), Waskita Karya ditutup

turun 6,52% menjadi 1.075/saham, serta adapun cerminan perusahaan

yang sukses bangkit dari harga penurunan termasuk harga saham PT.

Semen Indonesia (SMGR) naik 100 poin, maupun sekitar 0,9%, pada 4

April 2018 di Rp. 11.000 per saham dan berakhir di Rp. 10.900/saham

pada penutupan sebelumnya. Saham SMGR diperdagangkan 2.762 kali

senilai Rp. 40,56 miliar. Pemicu kenaikan pangsa SMGR ialah

perkembangan penjualan produk semen curah, sebab semen curah

banyak dipakai di proyek infrastruktur serta penjualan produk ini

tumbuh seiring dengan perkembangan pesat yang terjadi pada tahun

2017 = 39,4% serta kontribusi pendapatan dari produk ini mencapai

Rp590,62 miliar dibandingkan yang sudah lewat Rp423,69 miliar.

Upaya yang dilaksanakan SMGR difokuskan pada ekspor yang

intensif selama setahun terakhir guna menaikkan penjualan saat

menghadapi penurunan permintaan domestik. Melainkan

kenyataannya, margin ekspor masih kalah dari penjualan domestik

(www.bareksa.com). Jumat Semyon Indonesia Tbk. (SMGR)


6

mencapai kenaikan laba bersih tahun berjalan = 87,01% di 2018.

Perkembangan laba bersih dan pendapatan meningkat 10,33% dari Rp.

27,81 triliun di 2017 jadi Rp. 30,68 triliun di 2018. Dari sisi beban

penjualan, SMGR terkena penurunan menjadi Rp. 2,23 triliun pada

2018 dibandingkan dengan Rp. 2,41 triliun di periode serupa dengan

tahun lalu. Administrasi turun menjadi Rp 2,32 triliun pada tahun 2018

(www.liputan6.com). Saham yang terkena penurunan harga yakni

saham LKR di 21 September 2018 terkena penurunan = 4,44%, jadi

tingkat harga sahamnya ialah Rp. 344/bagikan. Hal ini disebabkan oleh

melemahnya likuiditas saham LKR, sehingga pandangan lembaga

pemeringkat internasional, LKR hanya cukup untuk menutupi

keperluan uang tunainya sampai September 2019, sebab mengingat

pengeluaran perusahaan yang sangat tinggi pada tahun 2018, mencapai

Rp. 1,1 triliun rupiah. 1,3 triliun pada tahun 2019 (Hal ini disebabkan

oleh penurunan likuiditas saham LPKR, maka pandangan lembaga

pemeringkat internasional, likuiditas perusahaan LPKR hanya cukup

agar menutupi keperluan kasnya sampai September 2019, mengingat

pengeluaran perusahaan yang sangat tinggi di Rp.1,1 triliun pada 2018

dan Rp.1,3 triliun pada 2019 Likuiditas LPKR hanya cukup agar

menyediakan keperluan uang tunainya sampai September 2019,

dimana pengeluaran perusahaan begitu tinggi di tahun 2018 mencapai

Rp. 1,1 triliun rupiah. 1,3 triliun pada 2019 (www.cnbcindonesia.com).

Pada 2020, kebijakan yang diterapkan Bursa Efek Indonesia

(BEI) di tengah pandemi Covid-19 terlihat kenaikan total investor


7

sampai 42 %. Presiden dan CEO BEI Inarno Jajadi mengatakan per 19

November 2020, ada 3,53 juta investor di pasar modal. Total ini naik

42 % dari 31 Desember 2019 yang = 2,48 juta. Total investor yang

sudah mencapai lebih dari 3 juta tersebut tersusun dari investor ekuitas

sebesar 1,5 juta, maupun meningkat 36,13 % daripada diakhir tahun

2019. Investor reksa dana tercatat 2,8 juta maupun 59,32 % lebih

banyak dari total investor SBN yang ada di akhir 2019, naik 41,7 %

dari akhir 2019. Kenaikan total investor tersebut ditopang oleh

kenaikan investor reksa dana = 59,32 %, terutama yang berinvestasi

melalui Penjual Reksa Dana Fintech (SA Fintech). Lebih dari 50 %

investor pasar modal mempunyai rekening agen penjual Fintech (SA

Fintech) dengan total 1,8 juta investor, dengan dominasi 99 % investor

perorang. Mendukung kehadiran SA Fintech di industri reksa dana

dibuktikan dengan perkembangan aset kelolaan (AUM) dengan mean

kenaikan sekitar 200 % per tahun, serta kenaikan tajam dalam

frekuensi transaksi. Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana

Pendapatan Konsisten ialah dua reksa dana yang mempunyai AUM

terbesar serta total investor terbesar di SA Fintech.

Pandangan statistik KSEI, kenaikan total investor selama

pandemi didominasi oleh investor domestik dibawah usia 30-40

(milenium). Investor didominasi laki-laki porsi 61,14 %, pegawai

swasta 52,91 %, lulusan sarjana 44,4 % dan mereka yang

berpenghasilan 10-100 juta rupiah = 58,09 %. Sementara itu,


8

bersumber dari tempat tinggal, mayoritas investor di pasar modal

Indonesia berada di Pulau Jawa, yakni 72,23 % (Kompas.com).

Tabel 1.1
Data pergerakan harga saham Perusahaam Manufaktur LQ 45
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun (2016-2020)

Sumber: Indonesian Capital Market Handbook (ICMD).

Bersumber di Tabel 1.1 bisa terlihat bahwasanya harga saham

Manufaktur LQ45 pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2020,

cenderung berfluktuasi. Dari pengalaman Indah Kiat Pulp & Paper Tbk,

yakni pada tahun 2016, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk membeli saham

harga Rp. 955. Di tahun 2017, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk diuji

kenaikan harga saham = Rp. 5.400. Pada tahun 2018, harga saham

Indah Kiat Pulp & Paper Tbk meningkat = Rp. 11.550. Pada tahun

2019, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk terkena penurunan harga saham =
9

Rp. 7800. Pada tahun 2020, harga saham Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

meningkat = Rp. 11.028,-

Pada tahun 2019, mean perusahaan terkena penurunan harga

saham, meski total investor meningkat 42 % akibat virus Covid 19.

Selain itu, harga saham berfluktuasi sebab berbagai faktor seperti

kondisi ekonomi makro serta mikro, kebijakan perusahaan saat

keputusan (ekspansi bisnis), pertukaran direksi secara mendadak,

kehadiran pejabat perusahaan yang ikut serta tindak pidana serta

kasusnya dibawa menuju pengadilan, kinerja perusahaan mengalami

penurunan dari waktu ke waktu, keputusan dividen, struktur modal,

risiko dan perkembangan keuntungan, sementara kenaikan harga saham

menampilkan bahwasanya perusahaan mempunyai kinerja yang baik,

yang bisa manajemen perusahaan, yang secara positif mempengaruhi

harga sahamnya.

Eksplorasi ekstensif sudah dilaksanakan pada return saham,

volume perdagangan saham, opsi return saham, aktivitas volume

perdagangan, serta risiko saham dalam kaitannya dengan bid-ask

spread, melainkan masih terdapat inkonsistensi dalam hasil eksplorasi

yang sudah dilaksanakan. Perbedaan hasil eksplorasi bisa terlihat pada

tabel Research Gap di bawah:

Tabel 1.2
Research Gap Bid-Ask Spead
No Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Return Saham Erlinsa,dkk Berdampak Positif
2 Volume Perdagangan Apriliya Berdampak Positif
Saham Rasyidi dan Tidak Berdampak
Murdayanti
10

Putra et al Berdampak Positif


Erlinsa dkk Tidak Berdampak
3 Opsi Return Saham Apriliya Berdampak Positif
Rasyidi dan Tidak Berdampak
Murdayanti
Putra et al Berdampak Positif
Bid-Ask
4 Trading Volume Istanti BerdampakPositif
Spread
Activity
5 Risiko Saham Istanti Berdampak Positif
Sumber: data olahan (2022)

Bersumber dari Tabel 1.2, eksplorasi Erlinsa et al (2019)

menyimpulkan bahwasanya return saham berdampak signifikan di

spread antara bid price dan ask price, Aprilia (2016) melaksanakan

eksplorasi mengenai dampak bid and ask spread pada perusahaan

manufaktur bersumber dari studi ini. Diketahui bahwasanya volume

perdagangan saham serta dispersi pengembalian saham berdampak

signifikan pada perbadingan antara harga beli serta harga jual.

Rasyidi dan Murdayanti (2017) melaksanakan eksplorasi pada

demand and supply spread perusahaan real estate terdaftar di BEI agar

mengetahui dampak aset, harga penutupan, opsis likuiditas, yield serta

volume perdagangan, dimana variabel yield dan perdagangan saham

volume tidak berdampak signifikan pada penyebaran permintaan serrta

penawaran saham

Diyang Permana Putra, dkk (2017) melaksanakan eksplorasi

mengenai pengaruh harga saham, volume perdagangan saham, serta

dispersi return saham di perusahaan blue-chip serta menyimpulkan

bahwasanya dispersi return saham berdampak sebaliknya pada bid-ask

spread, volume perdagangan saham serta dispersi return saham

berdampak signifikan pada spread antara bid serta offer.


11

Erlinsa (2019) melaksanakan eksplorasi dimana return saham

berdampak positif signifikan serta volume perdagangan saham tidak

berdampak signifikan di spread antara bid price dan ask.

Bersumber dari fenomena yang sedang berlangsung serta

perbedaan temuan dari eksplorasi sebelumnya mengenai peristiwa Bid-

Ask Spread, penulis terdorong agar melaksanakan return eksplorasi

yang berjudul “Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham,

Varian Return Saham, Trading Volume Activity dan Risiko Saham

Terhadap Bid-Ask Spread Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang

Tergabung Dalam Index Lq45 Tahun 2016-2020”

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah return saham memiliki pengaruh pada Bid-Ask

Spread saham diperusahaan manufaktur yang tergabung

dalam indeks LQ45 selama periode tahun 2016-2020?

2. Apakah volume perdagangan saham mempengaruhi Bid-

Ask Spread saham diperusahaan manufaktur yang

tergabung dalam indeks LQ45 selama periode tahun 2016-

2020?

3. Apakah opsi return mempengaruhi Bid-Ask Spread saham

pada perusahaan manufaktur yang tergabung dalam indeks

LQ45 selama periode tahun 2016-2020?

4. Apakah trading volume activity mempengaruhi Bid-Ask

Spread saham perusahan manufaktur yang tergabung

dalam indeks LQ45 Selama periode tahun 2016-2020?


12

5. Apakah risiko saham mempengaruhi Bid-Ask Spread

saham perusahaan manufaktur yang tergabung pada indeks

LQ45 di periode tahun 2016-2020?

6. Apakah Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Opsi

Return Saham, Trading volume Activity, dan risiko saham

mempengaruhi Bid-Ask Spead saham perusahaan

manufaktur yang tergabung dalam index LQ45 Selama

periode tahun 2016-2020?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari eksplorasi ialah agar menemukan pengaruh return

saham, volume perdagangan saham, dispersi return saham, dinamika

volume perdagangan serta risiko ekuitas pada spread antara penawaran

dan permintaan saham perusahaan manufaktur yang termasuk diindeks

LQ45 selama periode 2016- 2020. .

1.4 Manfaat Penelitian

a. Penulis

Mampu menaikkan pengetahuan mengenai dampak return,

volume perdagangan saham, dispersi return saham,

aktivitas volume perdagangan, dan risiko ekuitas pada

spread harga antara penawaran dan permintaan saham

perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ45

untuk tahun 2016- 2016. periode 2020.

b. investor
13

Dari eksplorasi mampu menjadi bahan pertimbangan

investor saat mengambil keputusan investasi, memfokuskan

dampak return saham, volume perdagangan saham, return

opsi saham, aktivitas volume perdagangan serta risiko ekuitas

pada bid-ask spread saham perusahaan manufaktur yang

masuk pada indeks LQ45 periode 2016-2020.

Serta eksplorasi bisa berguna untuk perusahan

terkhusus perusahaan manufaktur termasuk dalam indeks

LQ45, maka eksplorasi ini diperhitungkan dengan

memfokuskan return saham, volume perdagangan, spread bid

price dan ask price untuk bisa mengajak investor agar

berinvestasi pada perusahaan mereka.

c. Untuk peneliti lain

Eksplorasi ini juga diharapkan bisa menjadi referensi

untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai dunia pasar modal,

khususnya dampak return saham, volume perdagangan saham,

opsis return saham, aktivitas volume perdagangan, serta risiko

ekuitas pada penyebaran harga jual beli saham di perusahaan

manufaktur termasuk pada indeks LQ45 periode 2010-2012,

2016-2022
14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan teori

Teori yang akan mendasari eksplorasi meliputi pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan langsung dengan variabel-variabel dalam eksplorasi ini.

Uraian tersebut diawali dengan pemahaman mengenai pasar modal sebagai hal

yang sangat mendasar, sebelum diketahui secara detail variabel-variabel yang

diamati.

2.1.1 Saham

Saham bisa didefenisikan sebagai bukti penyertaan modal/dana

perusahaan. Dengan mempunyai saham, kita secara otomatis menerima

bagian dalam perusahaan, hak suara dalam RUPS serta hak menerima

dividen. Secara umum saham bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yakni

saham biasa serta saham preferen.

1. Saham biasa (common stock)

Saham bisa didefinisikan sebagai surat berharga yang dijual oleh

suatu perusahaan dengan nilai nominal (rupee, dolar, yen, dll), dimana

pemiliknya memperoleh hak agar menghadiri rapat umum pemegang

saham luar biasa serta berhak memutuskan pembelian hak.

menerbitkan (penjualan saham terbatas) maupun tidak, yang kemudian

akan diuntungkan pada bentuk dividen pada akhir tahun (Fahmi, 2015:

67).

2. Saham preferen (preferred stock)

Saham preferen didefinisikan sebagai surat berharga yang

dijual suatu perusahaan dengan nilai nominal (rupee, dollar, yen, dll)
15

dimana pemiliknya menerima penghasilan konsisten berupa dividen

yang akan diterima setiap triwulan (Fahmi , 2015 : 67).

2.1.2 Bid-Ask Spread

Pandangan Ambarwati (2008), saat memperdagangkan sekuritas,

investor yang ingin membeli maupun menjual saham tepat pada harga

serta total yang diharapkan tidak menerima ekspektasi secara

bersamaan. Kemauan investor itu terwujud cukup lama pada harga

pasar riil. Oleh sebab itu, pembuat pasar, baik dealer maupun broker,

menangani ketidaksetaraan waktu untuk pesanan yang diselesaikan

investor. Bisa disebutkan bahwasanya dealer serta broker ialah

penghubung dalam perdagangan efek dilaksanakan secara tidak

langsung oleh individu. Pialang akan bertransaksi atas nama investor

agar menerima komisi. Sementara itu, dealer akan melaksanakan

transaksi untuk keuntungannya sendiri. Pembuat pasar diberi

kompensasi sebab pembelian dilaksanakan saat harga penawaran di

bawah harga sebenarnya serta menjual saham.

Pandangan Hartono (2009), transaksi perdagangan di BEI

memakai sistem pasar yang digerakkan oleh pesanan dan sistem lelang

yang berkelanjutan. Dalam kasus sistem pasar berbasis pesanan, ini

maksudnya pembeli serta penjual sekuritas yang mau bertransaksi

wajib dari perantara. Bertransaksi pada bursa tidak bisa langsung oleh

investor. Hanya pialang/dealer yang bisa melaksanakan transaksi jual

beli di bursa atas perintah investor. Setiap perusahaan pialang

mempunyai staf yang melekat pada lantai perdagangan. Karyawan ini

disebut sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek maupun Wakil

Perantara Pedagang Efek (WPPE). Dalam sistem lelang berkelanjutan,


16

harga transaksi ditetapkan oleh penawaran serta permintaan investor

saat sistem manual.

Bid-ask spread keuntungan yang tinggi akan membuahkan

potensi keuntungan lebih tinggi, melainkan spread yang terlalu tinggi

antara bid price dan ask price akan menyebabkan saham menjadi

kurang aktif diperdagangkan. Bid-ask spread yang rendah akan

mengefisienkan potensi keuntungan, melainkan bid-ask spread yang

rendah menyebabkan perdagangan saham lebih aktif (Perdana &

Kristanti, 2014). Defenisinya, semakin kecil perbandingan harga

permintaan serta harga beli, maka saham tersebut akan semakin likuid,

begitu pula sebaliknya, apabila perbedaan harga permintaan serta harga

beli besar, maka saham tersebut akan semakin tidak likuid. Oleh sebab

itu, investor lebih menetapkan saham dengan selisih kecil antara harga

ask serta harga beli, maupun spread, sebab akan menguntungkan.

Howe dan Lin (1992) dalam Ciptaningsih (2010:10) memakai

formula berikut menghitung spread:

𝐵𝑖𝑑−𝑎𝑠𝑘𝑆𝑝𝑟𝑒𝑎d= (Ask−Bid)
1/2(𝐴𝑠𝑘+𝐵𝑖𝑑)

Spread itu ialah % perbedaan antara harga beli serta harga jual.

Mengenai pengukuran spread, Chandra menyebutkan terdapat 2 model

spread, yakni:

1. Spread Dealer, ialah perbedaan harga penawaran serta harga di

mana dealer individu bersedia untuk memperdagangkan sekuritas

dengan kepemilikan mereka sendiri.


17

2. Penyebaran pasar, ialah perbandingan bid tertinggi dan ask terendah

yang terjadi di waktu terkhusus.

Pandangan Maulina, Sumiati dan Triyuwono (2010:399-400),

pasar modal Indonesia memakai sistem order-driven market serta

continuous output system. Sistem pasar berbasis pesanan maksudnya

penjual serta pembeli sekuritas mau bertransaksi wajib dari perantara.

Di bursa inverstor tidak bisa langsung melainkan broker dapat

berdagang di bursa bersumber dari perintah maupun instruksi dari

investor.

Pada sistem otomasi sudah ditentukan di Bursa Efek Jakarta

yakni Jakarta Automated Trading System (JATS), seorang pialang

memesan order dari investor ke sebuah workstation di lantai bursa

untuk diproses oleh komputer. JATS, yang akan sesuai dengan harga

transaksi yang sesuai, saat mempertimbangkan urutan serta waktu

pemesanan. Broker menerima remunerasi dalam bentuk imbalan atas

layanan yang diberikan kepada investor dalam total yang disetujui

sebelumnya dengan kesepakatan dengan investor.

Sistem lelang perpetual, maupun yang umumnya dikatakan sebagai

sistem lelang perpetual, ialah dimana harga transaksi suatu saham

terkhusus ditentukan oleh tingkat penawaran dan permintaan dari

investor. Calon investor menyampaikan instruksi kepada broker agar

membeli saham terkhusus dengan harga, total, jenis pesanan, serta

jenis saham yang ditentukan oleh investor. Begitu pula dengan order

beli, investor akan menerapkan cara yang sama.


18

Dalam mekanisme sistem transaksi ini yang disebut dengan bid

price yakni harga tertinggi yang diminta oleh pembeli untuk dibeli, dan

harga jual, yakni harga terendah yang ditawarkan oleh penjual untuk

dijual. Besarnya selisih bid price dan ask yang selanjutnya disebut bid

dan ask spread, tergantung pada berbagai pertimbangan keputusan

investasi yang dikutip investor agar memperoleh keuntungan maupun

laba bersih yang optimal serta mengefisienkan tingkat risiko. serendah

mungkin. Investor pemegang saham pada umumnya, besarnya spread,

maupun selisih antara harga beli serta harga jual, akan sangat berakibat

lamanya investor mempunyai maupun mempunyai aset yang

dipunyanya.

Selisih antara harga jual (offer price) serrta harga beli (offer

price) mempengaruhi tingkat likuiditas saham. Semakin kecil selisih

(spread) harga saham, sehingga semakin likuid saham tersebut,

sehingga diminati pasar, serta akibatnya bisa menaikkan harga saham

pada periode berikutnya.

Teori bid ask spread menampilkan bahwasanya penyelenggara

pasar menyiapkan spread agar menutupi 3 jenis biaya:

1. Biaya pemrosesan pesanan

Biaya pemrosesan pesanan termasuk biaya untuk

mempertahankan keberadaan dealer yang berkelanjutan di pasar

dan biaya administrasi untuk mengubah nama.

2. Biaya manajemen persediaan


19

Biaya manajemen persediaan tersusun dari biaya peluang dan risiko

yang terkait dengan harga beli dan jual, pencatatan transaksi, serta

aktivitas akuntansi lainnya.

3. Biaya pencegahan kerugian (adverse selection cost).

Biaya menghindari kerugian mengkompensasi dealer agar risiko

perdagangan bersama seseorang yang lebih tahu mengenai harga

keseimbangan keamanan. Dengan kata lain, biaya ini muncul

dari fakta bahwasanya informasi didistribusikan secara asimetris

oleh penyelenggara pasar.

2.1.3 Return Saham

Return Saham ialah tingkat pengembalian yang diterima

investor dari investasinya (Robert Ang, 2001). Di teori pasar modal,

pengembalian yang diterima investor dari saham yang diperdagangkan

di pasar modal (saham perusahaan publik) biasa disebut dengan return.

Pasar saham tidak selalu menjanapabilan pengembalian terkhusus bagi

investor. Melainkan, beberapa komponen return saham yang

memungkinkan investor mendapatkkan keuntungan ialah dividen,

saham bonus, serta capital gain.

Komponen pendapatan terdapat 2 jenis, yakni pendapatan saat

ini (current income) serta keuntungan modal (gain on price difference).

Pendapatan saat ini ialah pendapatan yang didapat dari pembayaran

berkala seperti bunga deposito, bunga obligasi, dll. Dikatakan juga

pendapatan saat ini, defenisinya keuntungan dihasilkan umumnya

berupa kas maupun setara kas, maka mampu dicairkan cepat.


20

Contonhnya, kupon berbunga pada obligasi yang membayar bunga

pada bentuk giro/cek yang hanya bisa diuangkan, serta dividen saham

yang dibayarkan bentuk saham yang dikonversi jadi uang tunai dengan

menjual saham yang diterima (Robert Eng: 1997).

Komponen pendapatan yang ke-2 ialah capital gain, yakni

keuntungan yang diterima dari perbandingan antara harga jual dan

harga beli suatu instrumen investasi. Tentu saja, tidak seluruh

kendaraan investasi memberikan komponen profitabilitas dalam bentuk

keuntungan maupun kerugian modal. Capital gain sangat tergantung

pada harga pasar dari instrumen investasi yang bersangkutan,

defenisinya instrumen investasi tersebut diperjualbelikan di pasar

sebab dengan adanya perdagangan maka nilai investasi akan berubah.

Obligasi dan saham merupakan contoh investasi yang dapat

memberikan capital gain, sedangkan tabungan, sertifikat deposito, serta

investasi sejenis lainnya tidak.

Return bisa realisasi pengembalian yang telah terjadi maupun

pengembalian diharapkan yang belum terjadi melainkan diharapkan

akan terjadi di masa yang akan datang. Realisasi pendapatan ialah

pendapatan yang sudah terjadi serta dihitung bersumber dari data

historis, pendapatan yang direalisasikan essensial sebab dipakai

sebagai ukuran kinerja perusahaan sebagai dasar untuk menentukan

pengembalian yang diharapkan dan risiko masa depan. Return saham

riil (Ri,t) diperoleh dari harga harian saham i pada waktu t (Pi,t)

dikurangi harga harian saham i pada waktu t-1 (Pi,t-1) dibagi dengan

harga harian saham i nilai sekuritas pada waktu t-1 (Pi,t-1)


21

Seorang investor, saat memperoleh pendapatan maupun

keuntungan, juga wajib memfokuskan risiko yang akan ditanggungnya

apabila ingin menerima pendapatan terkhusus. Risiko ialah

kemungkinan perbedaan antara pengembalian aktual yang diterima dan

pengembalian yang diimpikan. Semakin besar kemungkinan

perbedaan, semakin tinggi risiko investasi. Risiko tersebut tersusun

dari berbagai penyebab, yakni ara lain risiko suku bunga, risiko pasar,

risiko inflasi, risiko bisnis, risiko keuangan, risiko likuiditas, risiko

mata uang. Risiko dibagi menjadi dua jenis risiko, yakni risiko umum

(general risk) - risiko yang terkait dengan transformasi yang terjadi di

pasar secara menyeluruh, serta risiko spesifik (risiko perusahaan) -

risiko yang tidak terkait dengan transformasi pasar. pasar secara

menyeluruh.

2.1.4 Volume Perdagangan saham

Volume perdagangan saham ialah total saham yang

diperdagangkan setiap hari (Magdalena, 2004:12). Kinerja suatu saham

bisa diukur dengan volume perdagangan. Volume perdagangan yang

tinggi dalam suatu saham menampilkan bahwasanya saham tersebut

aktif diperdagangkan. Secara umum volume perdagangan saham ialah

total saham suatu emiten yang diperdagangkan di pasar modal setiap

hari dengan harga yang disetujui oleh penjual serta pembeli saham

tersebut.

Volume perdagangan bisa dipakai sebagai pedoman agar

mempelajari informasi pasar modal serta penilaian saham. Hal ini


22

disebabkan adanya kemauan maupun motivasi investor untuk membeli

serta menjual saham yakni agar memperoleh pendapatan. Volume

perdagangan yang rendah menampilkan bahwasanya investor kurang

tertarik untuk berinvestasi, sementara volume perdagangan yang besar

menampilkan banyaknya investor yang tertarik saat membeli serta

menjual saham. Untuk itu, investor sebaiknya melaksanakan riset

terlebih dahulu sebelum memutuskan saham mana yang akan mereka

beli. Saat melaksanakan analisis, investor membutuhkan informasi.

Ketersediaan informasi yang dipublikasikan akan mengubah

kepercayaan investor, terlihat dari reaksi pasar. Salah satu reaksi pasar

tersebut ialah volume perdagangan saham.

Data volume perdagangan essensial untuk dilacak sebab,

dibandingkan dengan total total saham yang beredar, data ini bisa

menampilkan apakah suatu saham diperdagangkan di bursa saham.

Transformasi volume perdagangan ekuitas yang mengikuti

transformasi ekspektasi investor dan transformasi volume perdagangan

ekuitas di pasar modal bisa mengindikasikan perdagangan ekuitas di

bursa efek serta menggambarkan keputusan investasi investor.

Kegiatanvolume dipakai agar melihat penilaian informasi oleh investor

individu maksudnta informasi ini mempengaruhi keputusan

perdagangan maupun tidak. Dipengaruhi salah 1 motif investor saat

melaksanakan transaksi pembelian dan penjualan saham yakni

pendapatan yang berhubungan dengan capital gain.

Volume perdagangan yang rendah menampilkan bahwasanya

investor mempunyai sedikit maupun sedikit minat untuk berinvestasi


23

di pasar sekunder, sementara volume yang tinggi menampilkan setotal

besar investor dan minat yang kuat untuk membeli dan menjual saham.

Volume perdagangan ialah bagian yang diterima dari analisis teknis.

Aktivitas perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di

bursa akan ditandai sebagai pasar akan membaik (bullish). Kenaikan

volume perdagangan yang dibarengi dengan kenaikan harga ialah tanda

bullish yang lebih kuat (Husnan, 2013: 25).

2.1.5 Varian Return Saham

Keuntungan yang diperoleh oleh bisnis, individu, dan institusi

sebagai hasil dari strategi investasi mereka dikenal sebagai

pengembalian (Fahmi, 2014:450). Pandangan Hartono (2017:283)

Hasil dari suatu investasi ialah pendapatan. Pendapatan bisa

direalisasikan pendapatan yang telah terjadi ataupun pendapatan yang

diantisipasi akan terjadi di masa depan. Sementara pandangan

Sudirman (2015:48), return ialah tingkat pengembalian yang didapat

investor dari investasi yang dilaksanakannya.

Deviasi return saham di sini mewakili risiko yang diselesaikan

dealer. Jogiyanto (2013:257) mendefinisikan return opsice sebagai

deviasi return dari return yang diharapkan.

“Opsis return saham ialah tingkat risiko yang timbul dari

aktivitas investasi, terutama dari perdagangan saham di pasar saham

akibat volatilitas harga saham.”

Tandelilin (2001) dalam Rivail Davesta (2014:4): “Risiko ialah

kemungkinan perbedaan antara pengembalian aktual dan pengembalian

yang diharapkan. Dari beberapa definisi di atas, bisa kita simpulkan


24

bahwasanya opsis return saham ialah adanya perbedaan antara return

aktual dan return yang diharapkan. Semakin besar selisihnya, maka

risiko investasinya tinggi.

Beberapa penbisa di atas mengarah pada kesimpulan

bahwasanya penyimpangan return saham merepresentasikan tingkat

risiko yang terkait dengan aktivitas investasi terutama sebab transaksi

dengan saham di pasar saham sebab volatilitas harga saham.

Tidak cukup hanya menghitung laba atas investasi. Risiko

investasi wajib diperhitungkan. Return serta risiko ialah 2 perihal yang

tidak mampu dipisahkan, sebab mempertimbangkan suatu investasi

ialah kompromi antara kedua faktor tersebut. Profitabilitas serta risiko

memiliki keterkaitan positif sehingga banyak risiko wajib anda

tanggung, semakin banyak pendapatan yang wajib Anda

kompensasikan. Saat menghitung risiko, metode standar deviasi

banyak dipakai, yang mengukur deviasi absolut dari nilai yang terjadi

dari nilai yang diharapkan (Hartono, 2017: 305).

Risiko sering dikaitkan dengan penyimpangan maupun

penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Deviasi standar, maupun

standar deviasi, yang mengukur deviasi absolut dari nilai terjadi pada

meannya (sebagai nilai yang diharapkan).

Apabila risiko dikatakan dalam bentuk bagaimana hasil yang

didapat bisa menyimpang dari hasil yang diinginkan, sehingga dipakai

ukuran dispersi. Instrumen statistik yang dipakai sebagai ukuran spread

ialah opsis maupun standar deviasi. Semakin besar nilainya, semakin

besar penyimpangannya
25

Pandangan Jogiyanto (2013: 259): Pada perhitungan risiko,

metode yang paling banyak dipakai ialah metode standar deviasi, yang

mengukur nilai absolut yang ada dengan nilai yang diharapkan. Risiko

yang diukur dengan standar deviasi dengan memakai data historis bisa

dijelaskan yakni:

Informasi:

SD = Varian Return Saham i

Rt = Tingkat pengembalian saham/Return Saham pada periode t

Ṝ = Rata-rata return saham pada periode t

N= Total pengamatan

2.1.6 Trading Volume Activity

Aktivitas volume perdagangan Pandangan Jogiyanto (2010),

besarnya volume yang diperjualbelikan dalam suatu saham

menampilkan kemudahan dalam memperdagangkan saham tersebut.

Volume perdagangan diperhitungkan memakai

membandingkan total saham perusahaan dijual pada periode terkhusus

dengan total saham perusahaan yang menyebar diperiode yang sama.

Sebutan yang bisa dipakai ialah:

Volume perdagangan ialah elemen kunci dalam memprediksi

pergerakan harga saham.


26

Boonvorachote dan Lakmas (2016) menerangkan aktivitas

trading yakni: “Arti aktivitas trading itu sendiri cukup luas. Dalam

sebagian besar sumber literatur, aktivitas perdagangan didefinisikan

sebagai volume perdagangan, minat terbuka, dan total transaksi.

Bunkorahot dan Lakmas menerangkan bahwasanya aktivitas

perdagangan mempunyai implikasi yang luas. Aktivitas perdagangan

didefinisikan dalam banyak sumber sebagai volume perdagangan,

minat terbuka, serta total perdagangan.

2.1.7 Risiko saham

Investor juga wajib mempertimbangkan risiko yang terkait

dengan berinvestasi di saham biasa. Profitabilitas serta risiko

mempiliki keterkaitan positif: sehingga banyak risiko yang wajib anda

tanggung, maka banyak pendapatan yang wajib Anda kompensasikan.

Risiko ialah total penyimpangan antara pengembalian yang diharapkan

dan tingkat pengembalian yang sebenarnya.

Apabila risiko dinyatakan dalam bentuk bagaimana hasil yang

ditemukan bisa menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka dipakai

ukuran dispersi. Instrumen statistik yang dipakai sebagai ukuran spread

ialah opsis maupun standar deviasi. Semakin besar nilainya, semakin

besar penyimpangannya (yakni, semakin tinggi risikonya). Risiko

pengembalian yang direalisasikan diformulakan yakni:


27

2.2 Penelitian Sebelumnya

Peneliti memakai beberapa eksplorasi sebelumnya yang mengkaji

fluktuasi harga saham, opsis return saham, volume perdagangan serta

likuiditas bid-ask spread sebagai tolak ukur dalam melaksanakan eksplorasi

ini. Mengenai studi tersebut, antara lain:

1. Eksplorasi Lulu Nurul Istanti pada tahun 2009 (Istanti, 2009) berjudul

“Pengaruh Harga Ekuitas, Volume Perdagangan dan Risiko Ekuitas Pada

Bid/Ask Spreads (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di

Bursa Efek Jakarta)”. Analisis regresi berganda dipakai sebagai instrumen

analisis. Bersumber dari hasil analisis data, bisa disimpulkan bahwasanya:

(1) Tidak ada bukti dampak harga saham pada spread bid dan ask,

aktivitas volume perdagangan.

(2) Disimpulkan bahwasanya risiko saham berdampak signifikan pada

spread harga pembelian dan penjualan saham LQ 45 di Bursa Efek

Jakarta.

Persamaan eksplorasi dengan Lulu Nurul Isstanti didasarkan

pada variabel aktivitas volume perdagangan, risiko ekuitas serta bid-ask

spread, serta instrumen analisis yang dipakai, analisis regresi berganda.

Perbedaan eksplorasi ini pada eksplorasi Lulu Nurul Istanti

ialah eksplorasi ini menambahkan variabel return, volume perdagangan

saham, opsis return saham sementara eksplorasi Lulu Nurul Istanti

menambahkan variabel harga saham.


28

1. Eksplorasi yang dilaksanakan Anisa Aprilia ditahun 2016 (April 2016)

berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Supply and Demand Spreads

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Periode 2013-2016”. Analisis regresi berganda dipakai sebagai

instrumen analisis. Bersumber dari hasil analisis data, bisa disimpulkan

bahwasanya:

1. Dari tahun 2013 sampai dengan 2016, Bid-Ask spread untuk

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tidak dipengaruhi oleh

variabel harga saham.

2. Antara tahun 2013 dan 2016, bid/ask spread perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI dipengaruhi secara signifikan oleh variabel

volume perdagangan saham.

3. Bid/ask spread perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI antara

tahun 2013 dan 2016 dipengaruhi secara signifikan oleh variabel

return saham, sedangkan variabel leverage tidak berpengaruh

signifikan terhadap bid/ask spread perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI antara 2013 dan 2016.

Kemiripan eksplorasi dengan Anis Aprilia didasarkan pada

variabel volume perdagangan ekuitas, opsi hasil, serta spread bid-ask,

dan instrumen analisis dipakai ialah analisis regresi berganda.

Perbandingan eksplorasi dengan eksplorasi Anis Aprilia ialah

eksplorasi ini memperhitungkan variabel return saham, volume

perdagangan, dan risiko, sementara eksplorasi Anis Aprilia

menambahkan variabel leverage dan harga saham.


29

3. Studi Leoni Bidara Rasidi dan Yunika Murdayanti ditahun 2017

(Rasyidi & Murdayanti, 2017) berjudul “Pengaruh Ukuran Aset, Harga

Penutupan, Likuiditas, Opsi Hasil dan Volume Perdagangan Ekuitas

Pada Bid and Ask Spreads Pada Perusahaan Real Estat dan Real Estat

Tercatat ". di BEI. Analisis regresi berganda dipakai sebagai instrumen

analisis. Bersumber dari analisis data, bisa ditarik kesimpulan

bahwasanya:

(1) Variabel ukuran aset berdampak signifikan pada spread antara harga

beli serta harga jual saham.

(2) Variabel harga penutupan berdampak signifikan pada bid/ask spread

saham,

(3) Variabel likuiditas tidak berdampak signifikan pada spread antara

penawaran dan permintaan saham,

(4) Variabel yield dispersi tidak berdampak signifikan pada spread

penawaran dan permintaan saham,

(5) Variabel volume perdagangan saham tidak berdampak signifikan

pada spread antara jual beli saham.

Persamaan eksplorasi ini dengan Leoni Bidar Rasiidi ialah

memakai variabel, imbal hasil opsi, volume perdagangan saham, serta

bid-ask spread, analisis regresi berganda dipakai sebagai instrumen

analisis.

Perbedaan eksplorasi ini dengan eksplorasi Leoni Bidar Rasidi

ialah eksplorasi ini menambahkan variabel return saham, volume

aktivitas, dan risiko ekuitas, sementara eksplorasi Leoni Bidar Rasidi

menambahkan variabel ukuran aset dan harga penutupan, likuiditas.


30

4. Studi tahun 2017 oleh Diyang Permana Putra, Nova Retnovati serta

Anggreni Rahmasari (Putra et al. 2017) berjudul

“Pengaruh Harga Ekuitas, Volume Perdagangan, dan Opsi

Pengembalian Ekuitas Pada Bid and Ask Spreads Pada Perusahaan

Tercatat Saham Blue Chip Selama Periode 2013-2015”. Analisis regresi

berganda dipakai sebagai instrumen analisis. Bersumber dari hasil

analisis data, bisa disimpulkan bahwasanya:

(1) Variabel harga saham mempunyai pengaruh yang berlawanan

melainkan signifikan pada Bid-Ask spread.

(2) Volume perdagangan dan variabel hasil mempunyai dampak yang

signifikan pada spread Bid-Ask.

Kesamaan eksplorasi tersebut pada eksplorasi Diyang Permana

Putra didasarkan divariabel volume perdagangan, opsi return saham,

serta bid-ask spread, dan instrumen analisis yang dipakai ialah analisis

regresi berganda.

Perbedaan eksplorasi dengan eksplorasi Diyang Permana Putra

ialah eksplorasi menambahkan variabel return saham, aktivitas volume

perdagangan, dan risiko, sementara eksplorasi Diyang Permana Putra

menambahkan variabel harga saham.

5. Eksplorasi Dwi Erlinsa, dr. Ninik Lukiana, MM, Hesti Budiati, SE, MM

pada tahun 2019 (Erlinsa et al, 2019) berjudul Pengaruh Return Saham,

Volume Perdagangan Saham dan Volatilitas Harga Saham Pada Bid and

Ask Spreads (An empiris studi perusahaan yang melaksanakan pemecahan

saham di BEI tahun 2017-2019). Analisis regresi berganda dipakai sebagai

instrumen analisis. Bersumber dari hasil analisis data bisa disimpulkan


31

bahwasanya return saham berdampak positif serta signifikan pada spread

antara harga beli dan harga jual. Defenisinya nilai setiap pergerakan return

saham sesuai dengan spread antara supply serta demand, volume

perdagangan saham tidak berdampak signifikan di spread antara supply

dan demand,

Kesamaan eksplorasi ini dengan eksplorasi Dwi Erlinsa, Dra.

Ninik Lukiana, MM, Hesti Budiati, SE, MM didasarkan pada return

saham, volume perdagangan dan Bid-AskSpread, dan analisis regresi

berganda dipakai sebagai instrumen analisis.

Perbedaan eksplorasi ini dengan eksplorasi Sri Devi Ari

Ambarwati ialah eksplorasi ini menambahkan eksplorasi mengenai

return saham, volume perdagangan, risiko serta kemunculan pada

perusahaan manufaktur, sementara Dwi Erlinsa, Dra. Ninik Lukiana,

MM, Hesti Budiati, SE, MM menambahkan variabel volatilitas harga

saham serta studi empiris perusahaan yang melaksanakan stock split.

TABEL 2.1
Penelitian Terdahulu

No. Penelitian Judul Variabel Analisis Data dan Hasil Persamaan dan
Penelitian Penelitian Penelitian Perbedaan Dengan
Penelitian terdahulu
1. Istanti, Pengaruh harga Variabel Instrumen analisis dipakai Persamaan :
(2009) saham, trading Dependen : ialah analisis regresi Instrumen analisis
volume activity, Bid-Ask berganda. yang dipakai yakni
dan risiko Spread Dari hasil analisis data, bisa analisis regresi
saham pada bid- Variabel menyimpulkan bahwasanya berganda
ask spread Independen : : Variabel Trading
(Studi Empiris Harga saham,1. Harga Saham tidak terbukti volume activity,
Pada trading volume adanya dampak harga sahan risiko saham, serta
Perusahaan activity dan dengan bid-ask spread Bid-Ask Spread,
LQ45 Yang risiko saham 2. Trading volume activity Perbedaan :
Terdaftar Di mempunyai pengaruh Eksplorasi ini
Daftar Bursa signifikan terhadap Bid-Ask
menambahkan
Efek Jakarta) Spread saham LQ 45 di
variabel Return
bursa efek jakarta
Saham,Volume
Risiko saham disimpulkan
Perdagangan Saham,
masing-masing memiliki
Varian return saham
32

pengaruh signifikan pada 2. Eksplorasi Lulu


Bid-Ask Spread saham LQ Nurul Istanti
45 di bursa efek Jakarta. menambahkan
variabel Harga saham

2. Apriliya, Faktor-Faktor Variabel Analisis data memakai Persamaan:


(2016) Yang Dependen : Analisis Regresi Berganda 1. Instrumen analisis
Mempengaruhi Bid-Ask Dari hasil analisis data, bisa yang dipakai yakni
Bid-Ask Spread Spread ditarik kesimpulan bahwa : analisis regresi
Pada Variabel 1. Variabel Harga Saham tidak berganda
Perusahaan Independen : berdampak secara2. Variabel Volume
Manufaktur Volume signifikan pada Bid-Ask Perdagangan Saham,
Yang Terdaftar perdagangan Spread pada perusahaan Varian Return serta
Di Bursa Efek Saham, Varian manufaktur yang adadi BEI Bid-Ask Spread,
Indonesia (BEI) Return periode 2013-2016
Periode 2013- Laverage 2. Variabel Volume Perbedaan :
2016 Perdagangan saham 1. Eksplorasi ini
berdampak signifikan pada
menambahkan
Bid-Ask Spread pada
variabel Return
perusahaan manufaktur
saham,Trading
yang terdaftar di BEI
volume activity, serta
periode 2013-2016,
risiko
3. Variabel Return Saham
berdampak signifikan
2. Penelitian Anisa
terhadap Bid-Ask Spread Apriliya
pada perusahaan menambahkan
manufaktur yang terdaftar variabel Leverage
di BEI periode 2013-2016 dan Harga saham
Variabel Leverage tidak
berdampak secara
signifikan terhadap Bid-Ask
Spread pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di BEI periode 2013-2016
3. Rasyidi & Pengaruh Asset Variabel Analisis data memakai Persamaan :
Murdayan Size, Closing Dependen : Analisis Regresi Berganda.1. Pemakaian variabel
ti Price, Bid-Ask Dari hasil analisis data, bisa Varian Return,
(2017) Likuiditas, Spread disimpulkan bahwasanya : Volume Perdagangan
Varian Return, 1. Variabel asset size Saham serta Bid-Ask
Dan Volume Variabel berdampak signifikan pada Spread,
Perdagangan Independen: bid-ask spread saham 2. Instrumen analisis
Saham Asset Size,
2. Variabel closing price yang dipakai yakni
Terhadap Bid- Closing Price, berdampak signifikan pada analisis regresi
Ask Spread Likuiditas, bid-ask spread saham berganda.
Pada Varian Return,3. Variabel likuiditas tidak
Perusahaan Dan Volume
mempunyai dampak yang
Real Estate dan Perdagangan Perbedaan :
signifikan pada bid-ask
Properti Yang Saham Eksplorasi
spread saham
Terdaftar Di menambahkan
BEI
4. Variabel varian return tidak
mempunyai pengaruh yang variabel Return
signifikan pada bid-ask Saham, Trading
spread saham Volume Activity,
Risko Saham
5. Variabel volume
Rasyidi menambakan
perdagangan saham tidak variabel asset size
mempunyai dampak yang dan closing price,
signifikan pada bid-ask Likuiditas.
spread saham
33

4. Putra, et al Pengaruh Harga Variabel Analisis data memakai Persamaan :


(2017) Saham, Volume Dependen : analisis regresi berganda. 1. Instrumen analisis
Perdagangan Bid-ask Dari hasil analisis data, bisa yang dipakai yakni
Dan Varian Spread disimpulkan bahwasanya: analisis regresi
Return Saham 1. Variabel Harga Saham berganda
Terhadap Bid- Variabel berdampak berlawanan arah2. Variabel Volume
Ask Spread Independen : melainkan signifikan Perdagangan serta
Pada Harga saham, terhadap Bid-Ask Spread Varian Return Saham
Perusahaan volume 2. Variabel Volume serta Bid-Ask Spread
Yang Terdaftar perdagangan, Perdagangan dan Varian Perbedaan :
Sebagai Saham varian return Return berdampak 1.PEksplorasi ini
Blue Chip signifikan pada Bid-Ask menambahkan
Periode 2013- Spread. variabel Return
2015 saham, Trading
Volume Activity, dan
risiko
2.Penelitian Diyang
Permana Putra
menambahkan
variabel Harga
Saham.

5. Erlinsa, Pengaruh return Variabel Instrumen analisis yang Persamaan:


dkk saham, volume Dependen : dipakai ialah analisis regresi
1. Instrumen analisis
(2019) perdagangan bid-ask spread berganda yang dipakai yakni
saham serta Dari hasil analisis data, bisa analisis regresi
Volalitas Harga Variabel disimpulkan bahwasanya : berganda
Saham Independen : 1. Return saham berdampak 2. Return Saham,
Terhadap bid- return saham, positif serta signifikan Volume Perdagangan
ask spread volume terhadap bid-ask spread. dan Bid-Ask Spread,
(Studi Empiris perdagangan 2. Volume perdagangan serta instrumen
Pada saham dan saham tidak berdampak analisis
Perusahaan Volalitas signifikan terhadap bid-ask Perbedaan :
Yang Harga Saham spread, 1. Eksplorasi ini
melaksanakan 3. Volatilitas harga saham menambahkan
Stock Split di berdampak negatif serta variabel Varian
bursa efek signifikan pada bid-ask Return Saham,
indonesi Tahun spread Trading Volume
2017-2019) Activity, Risiko serta
studi emerisi pada
perusahaan
manufaktur
2. Penelitian Dwi
Erlinsa, Dra. Ninik
Lukiana, MM , Hesti
Budiati, S.E, MM
menambahkan
variabel Volalitas
Harga Saham

2.3 Kerangka Berpikir konseptual


34

Kerangka konseptual ialah keterangan dari argumen mahasiswa

mengenai hipotesis eksplorasi. Kerangka pikir ialah hasil kegiatan sintesis

serta perbandingan berbagai teori, konsep dan hasil eksplorasi sebelumnya.

Lebih jelasnya bisa diuraikan yakni:

RETURN SAHAM
(X1)

VOLUME
PERDAGANGAN SAHAM
(X2)

VARIAN RETURN
BID-ASK SPREAD
SAHAM
(Y)
(X3)

TRADING VOUME
ACTIVITY
(X4)

RISIKO SAHAM
(X5)

GAMBAR 2.1
Kerangka Pemikiran

Informasi:

: Dampak secara individual (Parsial)

: Efek bersama-sama (Simultan)

2.3.1 Pengaruh Return Saham Terhadap Bid-Ask Spreak

Returns aham maupun return saham ialah salah 1 variabel

kunci dalam berinvestasi. Return ialah hasil yang didapat dari

investasi tersebut. Hasil memungkinkan investor agar

membandingkan pengembalian aktual maupun pengembalian yang

diharapkan dari saham berbeda pada berbagai tingkat pengembalian

yang diinginkan. Return saham yang tinggi menampilkan


35

bahwasanya saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila saham

aktif diperdagangkan, dealer tidak akan menahan saham lama

sebelum melaksanakan perdagangan. Hal ini akan menyebabkan

biaya kepemilikan menjadi lebih rendah serta akhirnya menurunkan

tingkat spread harga saham (Nany, 2004), seperti dalam eksplorasi

Hesti Budiman et al (2017–2019).

Eksplorasi ini menampilkan bahwasanya pada kenyataannya,

return saham selama periode 2017-2019 terkena fluktuasi liar dari

tahun 2016 sampai 2017 dan turun pada tahun 2019, sehingga seiring

dengan naik turunnya return saham, hal ini bisa mempengaruhi

respon pasar pada improvisasi dalam memainkan ekspektasi spread. .

Mengacu pada statistik deskriptif, return saham mempunyai

nilai variasi residual = 2,875% yang defenisinya return saham yang

dipunya investor mempunyai nilai yang bervariasi. Di sisi lain,

investor akan selalu mengharapkan pengembalian yang lebih tinggi

atas suatu saham daripada harga beli agar menerima keuntungan

maupun capital gain. Tingkat pengembalian atas pengembalian saham

tidak bisa ditentukan dengan jelas, maka investor hanya bisa

memperhitungkan berapa banyak keuntungan yang ingin mereka

hasilkan dengan berbagai langkah.

Metode umumnya dipakai saat investasi jangka pendek bisa

didasarkan di grafik candlestick dari pergerakan harga saham. Dari

grafik candlestick, keuntungan tersirat bisa dihitung dengan

menghitung riwayat harga saham sebelumnya. langkah lainnya ialah

dengan melihat pergerakan supply dan demand saat melaksanakan


36

trading saham. Dengan begitu bisa menaikkan akurasi ekspektasi

return saham, sebab bid-ask secara akurat (per second)

menggambarkan keadaan harga saham dengan pergerakannya.

Penentuan profitabilitas saham oleh investor oleh perbedaan antara

penawaran serta permintaan. Apabila jarak antara penawaran serta

permintaan besar, pengembalian saham akan tinggi. sebab harga

penawaran penjualan jauh lebih tinggi daripada harga permintaan

pembelian, sehingga post-ask (penawaran) dan post-bid akan

mempunyai perbedaan yang besar. Di samping itu, apabila jarak

antara penawaran dan penawaran ialah Spred, pengembalian saham

akan kecil. Dengan begitu, return saham bisa mempengaruhi bid/ask

spread secara positif dan signifikan.

2.3.2 Pengaruh Volume Perdagangan Terhadap Bid-Ask Spread

Jumlah total saham yang diperdagangkan pada hari tertentu

disebut sebagai volume perdagangan saham. Volume perdagangan

saham aktif yang tinggi menunjukkan bahwa saham tersebut populer di

kalangan investor dan diperdagangkan dengan cepat. Biaya

kepemilikan saham akan disederhanakan dengan volume perdagangan ,

yang juga akan menyederhanakan perbedaan antara harga jual dan

harga bel.. Menyebabkan, semakin aktif suatu saham diperdagangkan

maupun semakin besar volume perdagangan suatu saham, maka

semakin rendah biaya kepemilikan saham tersebut, maksudnya

semakin sempit spread antara harga beli serta harga jual.

Seperti yang ditunjukkan oleh Apriliya (2016), volume

perdagangan yang tinggi menampilkan bahwasanya investor lebih


37

menyukai saham, defenisinya saham diperdagangkan dengan cepat dan

aktif. Volume perdagangan akan mengefisienkan biaya memegang

saham, sehingga menurunkan spread. Dengan begitu, semakin rendah

biaya kepemilikan suatu saham, yang berarti mempersempit spread

antara jual beli saham, semakin aktif saham tersebut diperdagangkan

maupun semakin besar volume perdagangan saham tersebut.

2.3.3 Pengaruh Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread


Varian return saham ialah tingkat risiko yang timbul akibat

aktivitas investasi, terkhusus sehubungan dengan transaksi saham di pasar

modal akibat volatilitas harga saham. Risiko dan pengembalian ialah 2

perihal yang berhubungan, investasi umumnya memiliki risiko yakni

dalam hal ketidakpastian, seperti eksplorasi Surya (2016). Dispersi return

yang tinggi maksudnya risikonya juga cukup tinggi, sehingga dealer akan

memberikan Sejalan pada eksplorasi Surya (2016), semakin beragam

keuntungan saham, semakin tinggi risiko ketidakpastian return atas

investasi yang dilaksanakan oleh investor.

2.3.4 Pengaruh Trading Volume Activity Terhadap Bid-Ask Spread


Trading volume activity ialah instrumen yang bisa dipakai agar

mengamati serta mengukur reaksi pasar modal pada informasi maupun

peristiwa yang terjadi dipasar modal, informasi maupun peristiwa

terkhusus bisa menyebabkan pergerakan saham di pasar modal, yang

akan mempengaruhi penawaran seta permintaan untuk saham,

Gunaasih dan Irvan (2015), seperti eksplorasi istanti (2009). Jika

volume saham yang diperdagangkan dengan pedagang informasi

melebihi volume saham diperdagangkan dengan pedagang likuiditas,


38

dealer menaikkan spread. Informasi terbuka yang diberikan oleh

manajer akan diterima oleh dealer serta investor, sehingga terjadi

pengurangan asimetri informasi, yang mengefisienkan risiko pilihan

yang merugikan yang diselesaikan dealer, maka dealer termotivasi agar

mengefisienkan spread.

2.3.5 Pengaruh Risiko Saham Terhadap Bid- Ask Spread

Bagian risiko (risk) Secara umum diukur sebagai selisih return

dari waktu ke waktu, yakni seberapa besar selisih return dengan mean

return. Semakin besar penyimpangan, semakin tinggi tingkat risikonya.

Risiko pengembalian ialah tingkat risiko yang timbul dari investasi

dalam transaksi ekuitas di pasar saham, yang tergambar dalam standar

deviasi yang dipakai agar menentukan seberapa besar kemungkinan

nilai menyimpang dari nilai yang diharapkan. Eksplorasi menampilkan

bahwasanya selama periode eksplorasi , variabel return risk berdampak

signifikan pada spread antara harga beli dan harga jual. Ini berarti

bahwasanya semakin banyak risiko yang wajib Anda tanggung,

semakin banyak keuntungan yang wajib Anda kompensasikan.

Semakin tinggi volatilitas return saham, semakin tinggi spread relatif

saham tersebut.

2.4 Perumusan Hipotesis

Pandangan Arikunto (2014:110), hipotesis bisa didefenisikan sebagai

hipotesis atas suatu masalah eksplorasi sampai dikonfirmasi oleh data

dikumpulkan. Peneliti menyusun data yang gunanya saat menjelaskan suatu

jawaban sementara. Bersumber dari data tersebut, peneliti memeriksa apakah


39

hipotesis dirumuskan bisa diangkat ke status skripsi maupun, sebaliknya.

(Arikunto, 2014: 111). Hipotesis pada eksplorasi:

1. Terdapat pengaruh Return Saham terhadap bid-ask spread pada

perusahan yang listing di Indeks LQ45 periode tahun 2016-2020.

2. Terdapat pengaruh Volume Perdagangan Saham terhadap bid-ask spread

pada perusahaan yang listing di Indeks LQ45 periode tahun 2016-2020.

3. Terdapat pengaruh Varian Return Saham terhadap bid-ask spread di

perusahaan yang listing di Indeks LQ45 periode tahun 2016-2020.

4. Terdapat pengaruh Trading Volume Activity terhadap bid-ask spread pada

perusahaan yang listing di Indeks LQ45 periode tahun 2016-2020.

5. Terdapat pengaruh Risiko terhadap bid-ask spread pada perusahaan yang

listing di Indeks LQ45 periode tahun 2016-2020.

6. Terdapat pengaruh Return saham, Volume Perdagangan Saham, Varian

return Saham, Trading Volume Activity dan Risiko Saham secara simultan

terhadap bid-ask spread pada perusahan yang listing di Indeks LQ45

periode tahun 2016-2022

BAB III

METODE EKSPLORASI

3.1. Jenis Penelitian

Jenis eksplorasi ialah eksplorasi kuantitatif. Eksplorasi kuantitatif ialah

eksplorasi yang menekankan di pengujian teori dengan mengukur variabel

eksplorasi memakai angka serta menganalisis data memakai prosedur statistik.


40

Desain eksplorasi yang dipakai dalam eksplorasi ialah kausal, yakni eksplorasi

yang menampilkan hubungan antar variabel. Dalam eksplorasi ini, peneliti

ingin menampilkan pengaruh variabel bebas pada variabel terikat.

3.2. Tempat dan waktu

Eksplorasi dilaksanakan di perusahaan manufaktur LQ45 selama

periode 2016-2020 bersumber dari data dari situs Bursa Efek Indonesia,

www.sahamok.com serta https://finance.yahoo.com. Eksplorasi ini mengambil

sampel untuk periode 2015-2020.

3.3. Batasan Operasional

Agar eksplorasi ini bisa diarahkan jauh dari masalah yang diamati,

maka diwajibkan adanya kendala masalah dalam melaksanakan eksplorasi.

Tujuan dari eksplorasi ini ialah agarmembuktikan pengaruh return saham,

volume perdagangan saham dan deviasi return saham, dinamika volume

perdagangan dan risiko pada demand serta supply spread di saham perusahaan

manufaktur yang termasuk pada indeks LQ 45 tahun 2016-2020.

3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

Pandangan Arikunto (2014:159), variabel ialah elemen yang

bervariasi. Jadi variabelnya tidak sama dengan objek eksplorasi. Eksplorasi ini

memakai Bid-Ask spread sebagai variabel dependen, serta return saham,

volume perdagangan saham, return opsi saham, aktivitas volume perdagangan,

serta risiko sebagai variabel independen. Konsep dan operasionalisasi

variabel-variabel tersebut diterangkan di bawah ini:

3.4.1 Variabel Dependen


41

Variabel pada eksplorasi ialah bid/ask spread. Harga

penawaran ialah harga penawaran untuk membeli. Harga penawaran

ialah harga penawaran penjualan (Hartono, 2017:161). Perbandingan

harga ask serta harga beli disebut bid/ask spread. Konsep penghitungan

% spread bid dan offer bisa memakai formula:

Spread i,t = (askt – bidt) (askt + bidt)

Informasi :

Spread i,t : Bid-ask spread saham perusahaan i selama periode t

Ask t : Harga beli saham periode t

Bid t : Harga jual saham periode t

3.4.2 Variabel Independen

Variabel bebas pada eksplorasi ialah:

a) Pengembalian saham

Pandangan Jogyanto (2010:205) pendapatan ialah hasil yang

didapat dari investasi. Pendapatan bisa berupa realisasi pendapatan

yang sudah terjadi maupun pendapatan diharapkan yang belum terjadi

melainkan diharapkan di masa mendatang. Pandangan Jogyanto

(2010:580), realisasi pendapatan maupun income sebenarnya ialah

pendapatan yang terjadi pada waktu t, yakni selisih harga saat ini

dengan harga sebelumnya, dan bisa dihitung dengan memakai formula

yakni:

Ri,t = Pi,t – Pi,t-1


Pi,t-1
42

Informasi:

Ri,t = return saham harian sekuritas i pada peride t

Pi,t = harga saham harian sekuritas i pada peride t

Pi,t-1 = harga saham harian sekuritas i pada peride t-1

b) Volume Perdagangan Saham

Volume perdagangan suatu saham ialah total yang ditukarkan

(Sudirman, 2015:32). Data volume perdagangan saham dikutip dari

volume perdagangan perusahan i pada tahun t.

c) Bagikan opsi pengembalian

Return ialah hasil yang diperoleh dari investasi tersebut

(Hartono, 2017: 283). Opsis return saham ialah tingkat risiko yang

timbul dari aktivitas investasi, terutama dalam kaitannya dengan

perdagangan saham di pasar saham akibat volatilitas harga saham.

Opsis return pada eksplorasi dihitung dengan mencari opsis return

saham selama periode eksplorasi. Rumus hitungan rendemen bisa

memakai formula:

Informasi:

RS : Return saham

Pt : Harga saham sekarang pada periode t

Pt-1 : Harga saham sebelumnya pada periode t

VR : Varian return

RS : Return saham i
43

RS̅̅̅̅:Rata-rata return saham

n : Total data return saham

d) Trading Volume Activity

Pandangan Vijanarko dan Prasetiono (2012), volume

perdagangan saham ialah jumlah semua transaksi yang terjadi di bursa

efek pada waktu serta lokasi terkhusus. Volume perdagangan saham

umumnya diukur memakai TVA (trading volume activity), aktivitas

volume perdagangan diukur dengan membandingkan total saham yang

diperdagangkan pada suatu periode terkhusus dengan total total saham

yang beredar pada periode yang sama. Aktivitas volume perdagangan

maupun rumus TVA ialah:

Total saham x yang diperdagangkan pada periode tertentu


TVA =
Total saham X yang beredar pada periode tertentu

e) risiko saham

Risiko ekuitas ialah tingkat risiko timbul dari aktivitas

investasi, terkhusus sebab transaksi saham dipasar modal (laba maupun

rugi), yang tergambar dalam standar deviasi, yang mengukur

penyimpangan dari nilai-nilai yang dipunya. terjadi pada nilai mean

harian. Data pada setiap semester periode pengamatan. Risiko ekuitas

diformulakan yakni:

Informasi:
44

RSiT = tingkat resiko dari return realisasi saham perusahaan i selama

semester

Tn = total data return saham;

xi = return saham perusahaan i;

x = rata-rata return saham

Sumber : Jones (1996), Subali dan Zuhroh (2002) dan Miapuspita

et al. (2003)

Data Pt dan Pt-1 teRp.edia dalam data harian yang berubah

setiap hari transaksi. Dengan begitu, agar menerima return saham

perusahaan i untuk semester T.

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
No. Variabel Rumus Keterangan Rumus SKALA
1 Bid-Ask Persentase RASIO
Spread (y) perbandingan bid price
serta ask price

2 Return Saham Ri,t = Pi,t – Pi,t-1 Return sesungguhnya RASIO


(X1) Pi,t-1 memakai return yang
terjadi diwaktu ke-t
yang memakai selisih
harga saat ini relatif
pada harga sebelumnya
3 Volume Volume perdagangan Total saham yang RASIO
Perdagangan saham setiap periode. diperdagangkan di
Saham (X2) pasar modal selama
periode yang sudah
dikonsistenkan.
4 Varian Return Return harian memakai RASIO
Saham (X3) % transformasi harga
saham di periode ke t
Pada harga saham
diperiode t sebelumnya.
Varian return ialah
rata-rata varian dari
return selama periode.
45

5 Trading Mengukur trading RASIO


Volume volume activitas ialah
Activity (X4) dengan
membandingkan antara
total saham yang di
perdagangkan pada 1
periode terkhusus
dengan keseluruhan
total saham yang
beredar pada kurun
waktu yang serupa.
6 Risiko (X5) Nilai-nilai yang telah RASIO
terjadi mean dari data
harian untuk setiap 1
semester selama
periode observasi

3.5 Populasi dan sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Populasi ialah semua objek eksplorasi (Arikunto, 2014: 173). Populasi

tidak wajib manusia maupun makhluk hidup lainnya, melainkan bisa juga benda

mati. Populasi tidak pada sekedar ukuran benda maupun unsur dipelajari,

melainkan meliputi ciri-ciri, sifat-sifat benda maupun unsur tersebut. Populasi

dalam eksplorasi ini ialah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di indeks

LQ45 BEI periode 2016-2020.

3.5.2 Sampel

Sampel ialah bagian dari ukuran serta karakteristik populasi (Sugiyono,

2017: 62). Sampel pada eksplorasi ini dipilih secara purposive sampling, yakni

pengambilan sampel bersumber dari kriteria terkhusus. Kriteria pemilihannya

antara lain:
46

1. Perusahaan manufaktur tercatat di indeks LQ45 Bursa Efek

Indonesia selama 5 tahun (periode 2016-2020).

2. Perusahaan yang tidak delisting selama periode eksplorasi

(periode 2016-2020).

3. Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan di BEI selama

periode eksplorasi (periode 2016-2020).

4. Perusahaan penghasil indeks LQ45 yang secara triwulanan selama

periode eksplorasi (periode 2016-2020) melaporkan return saham,

volume perdagangan saham, dispersi return, aktivitas volume

perdagangan, risiko, penawaran dan penawaran.

TABEL 3.2
SAMPEL PENELITIAN

No. Kode Saham Nama Emiten

1. ASII Astra International Tbk.

2. BRPT Barito Pacific Tbk.

3. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

4. GGRM Gudang Garam Tbk.

5. HMSP H.M. Sampoerna Tbk.

6. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

7. INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.

8. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

9 JPFA Japfa Comfeed Indonesia TBK.

10. KLBF Kalbe Farma Tbk.

11. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

12. SRIL Sri Rejeki Isman Tbk.

13. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.

14. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.

15. UNVR Unilever Indonesia Tbk.


47

Sumber: www.idx.co.id (periode 2016-2020)

3.6 Teknik pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang dipakai pada eksplorasi ialah metode

dokumentasi. Data dipakai ialah data sekunder, data yang didapat secara tidak

langsung oleh peneliti yang sudah dikumpulkan serta dipublikasikan dengan

cara yang bisa dibagikan. Metode pengumpulan data dilaksanakan dengan

melaksanakan studi dokumentasi diBursa Efek Indonesia (BEI) serta Yahoo

Finance.

3.7 Teknik analisis data

Metode analisis data yang dipakai pada eksplorasi ialah metode regresi

linier sederhana serta metode regresi linier berganda. Metode regresi linier

sederhana dipakai agar menemukan besarnya dampak variabel bebas pada

variabel terikat. Analisis dipakai agar mendapatkan dampak 1 maupun lebih

variabel bebas (independen) pada 1 variabel terikat (dependen).

Melaksanakan analisis regresi linier sederhana serta berganda wajib

diuji dengan uji hipotesis klasik agar memastikan model regresi yang dipakai

memenuhi syarat pengujian, tidak terdapat masalah normalitas,

multikolinearitas, autokorelasi, heteroskedastisitas. Apabila beberapa dari

masalah ini tidak ada, sehingga model analisis bisa dipakai.

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Analisis deskriptif dipakai agar mencerminkan data yang

terlihat dari mean(s), nilai maksimum, dan minimum pada variabel

yang diamati. Pada analisis deskriptif, dipakai SPSS 26 for Windows.

Ukuran yang dipakai pada analisis deskriptif ialah mean. Statistik


48

deskriptif dimaksudkan agar memberikan gambaran mengenai sebaran

serta perilaku data sampel.

3.7.2 Uji Asumsi klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan agar menguji apakah variabel

pengganggu maupun residual dalam suatu model regresi

berdistribusi normal. Misalnya yang Anda ketahui, uji t serta F

mengasumsikan bahwasanya nilai sisa mengikuti distribusi

normal. Apabila asumsi ini dilanggar, sehingga uji statistik

menjadi tidak valid agar ukuran sampel yang kecil (Ghozali,

2013:154).

Data yang baik ialah data yang memiliki pola yang

mirip dengan distribusi normal. Agar menemukan apakah

sebaran data berdistribusi normal maupun tidak, bisa terlihat

dengan melaksanakan uji Kolmogrov-Smirnov. Uji satu sampel

Kolmogorov-Smirnov dipakai sebagai kriteria normalitas.

Pengambilan keputusan uji normalitas: apabila nilai

probabilitas > 0,05 sehingga Ho diterima (berdistribusi normal)

serta apabila nilai probabilitas < 0,05 sehingga Ho ditolak

(tidak berdistribusi normal) (Ghozali, 2013:159).

3.7.2.2 Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan agar menguji apakah

model regresi sudah menemukan korelasi antara variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik sewajibnya tidak

mempunyai korelasi antar variabel bebas. Apabila variabel


49

bebas saling berkorelasi, sehingga variabel tidak ortogonal.

Variabel ortogonal ialah variabel bebas yang nilai korelasi antar

variabel bebasnya ialah 0 (Ghozali, 2013:103).

Multikolinearitas juga bisa terlihat dari (1) nilai tolerance serta

counterpart-nya (2) opsice inflation factor (VIF). Ke-2 ukuran

ini menampilkan masing-masing variabel independen yang

diterangkan oleh variabel independen lainnya. Dengan begitu,

nilai toleransi yang rendah setara dengan nilai VIF yang tinggi

(sebab VIF = 1/Toleransi). Nilai cut-off yang biasa dipakai agar

menampilkan adanya multikolinearitas ialah nilai tolerance =

0,1 maupun serupa pada nilai VIF = 10 (Ghozali, 2013:104).

3.7.2.3 Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

suatu model regresi linier mempunyai korelasi antara

confounding error pada periode t dan confounding error pada

periode t-1 (sebelumnya). Apabila terdapat korelasi, sehingga

disebut masalah autokorelasi. Model regresi yang baik ialah

model yang bebas dari autokorelasi. Salah 1 metode yang

bisa dipakai agar mendeteksi ada tidaknya autokorelasi ialah

pemakaian uji Durbin-Watson (DW test) (Ghozali, 2013:

107).

Menentukan adanya autokorelasi (Gozali, 2013:108):

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tdk ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du


50

Tdk ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tdk ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tdk ada autokorelasi, Tdk ditolak du < d < 4 – du

positif atau negatif

3.7.2.4 Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan agar menguji apakah

dalam suatu model regresi terdapat disparitas opsis antara residual

1 pengamatan dengan pengamatan lainnya.Apabila masih terdapat

opsis residual dari 1 observasi ke observsi berikutnya, dikatakan

homoskedastisitas, serta apabila berbeda dikatakan

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik ialah tidak terjadi

homoskedastisitas maupun tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2013:134). Salah 1 langkah agar mengetahui ada

tidaknya heteroskedastisitas ialah dengan memakai uji Glaser. Uji

Glaser dilaksanakan meregresikan masing-masing variabel bebas

pada residual mutlak sebagai variabel bebas. Hipotesis yang

dipakai pada uji heteroskedastisitas ialah:

H0 : tidak terjadi heteroskedastisitas

Ha: ada Heteroskedastisitas

Dasar pengambilan keputusan ialah apabila signifikansi <

0,05 sehingga H0 tidak diterima yang berarti terdapat

heteroskedastisitas, serta apabila signifikansi > 0,05 sehingga H0

diterima yang berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.


51

3.7.3 Uji Hipotesis

3.7.3.1 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi sederhana dipakai agar melihat besarnya

dampak variabel bebas pada variabel terikat. Formula yang

dipakai agar menghitung regresi linier (Robert & Yuniarto,

2016: 93):

Ŷ:α+βX

Informasi:

Ŷ = Variabel terikat

a = Konstanta

b = Koefisien regresi linier

x = Variabel bebas

Agar melihat bentuk regresi antara variabel serta

persamaan regresi, terlebih dahulu Anda wajib menentukan

nilai a dan b dengan memakai formula:

Agar mengetahui nilai a, pakai formula:

Pada hal ini, agar menentukan nilai b dipakai formula:

3.7.3.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear


Sederhana (Uji Parsial)

Uji-t Student dipakai agar menemukan pengaruh

masing-masing variabel bebas pada variabel terikat (Ghozali,

2013:171). Tahapan pengujian:


52

a. Merumuskan hipotesis pada bentuk statistik serta

kalimat:

Hipotesis I

H01 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial antara Return saham pada bid-ask

spread pada perusahaan Manufaktur yang listing di

Indeks LQ45 periode tahun 2015-2020.

Ha1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara Return saham terhadap bid-ask spread di

perusahan Manufaktur yang listing di Indeks LQ45

periode tahun 2015-2020

Hipotesis II

H02 : β2 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial antara Volume Perdagangan saham

terhadap bid-ask spread di perusahaan Manufaktur

yang listing di Indeks LQ45 periode tahun 2015-2020.

Ha2 : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara Volume Perdagangan saham terhadap

bid-ask spread diperusahaan Manufaktur yang listing

di Indeks LQ45 periode tahun 2015-2020.

Hipotesis III

H03 : β3 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial antara Varian Return saham terhadap

bid-ask spread pada perusahaan Manufaktur yang

listing di Indeks LQ45 periode tahun 2015-2020.


53

Ha3 : β3 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara Varian return saham terhadap bid-ask

spread pada perusahaan Manufaktur yang listing di

Indeks LQ45 periode tahun 2015-2020

Hipotesis IV

H04 : β4 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial antara Trading Volume Activity terhadap

bid-ask spread diperusahaan Manufaktur yang listing

di Indeks LQ45 periode tahun 2015-2020.

Ha4 : β4 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara Trading Volume activity terhadap bid-ask

spread pada perusahaan yang listing di Indeks LQ45

periode tahun 2015-2020.

Hipotesis V

H05 : β5 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan

secara parsial antara Risiko terhadap bid-ask spread

pada perusahaan Manufaktur yang listing di Indeks

LQ45 periode tahun 2015-2020.

Ha5 : β5 ≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial antara Risiko terhadap bid-ask spread pada

perusahaan yang listing di Indeks LQ45 periode tahun

2014-2018.

b. Menentukan tingkat signifikansi


54

Agar menguji signifikansi dari koefisien korelasi yang

dihasilkan dipakai uji-t 1 arah memakai taraf signifikan

95% maupun (α = 5%).

c. Kaidah pengujian

Apabila -- thitung ≤ ttabel maka H0 diterima

Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak.

d. Menghitung

b
thitung =
sb

Informasi:

Sy.x = standar error estimasi

Untuk memeriksa signifikansi analisis regresi, bisa

dihitung dengan memakai formula:

Informasi

Sy.x = kesalahan standar estimasi

Kesalahan standar perkiraan dilambangkan dengan

simbol Syx, yang bisa didefinisikan memakai formula

berikut:
55

e. Kesimpulan H0 diterima maupun tidak

3.7.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda memiliki tujuan agar

mengetahui pengaruh satu maupun lebih variabel bebas

(independen) pada 1 variabel terikat (dependen).

Persamaan regresi linier berganda bisa dijelaskan

yakni (Robert & Yuniarto, 2016: 91):

Y = α + β1X1 + β2X2 +β3X3 + β4X4 + e

Bas = α + β1HS + β2VRS + β3VPS + β4L + e


Informasi:

Bas : Bid-ask spread (Y)

α : Konstanta

β1,2,3,4 : Koefisien regresi, besar kecilnya hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

RS : Return Saham (X1)

VPS : Volume Perdagangan Saham (X2)

VRS : Varian Return Saham (X3)

TVA : Trading Volume Activity (X4)

RS : Risiko Saham

e : Eror

3.7.4 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Linear Berganda (Uji

Simultan)

Uji F dipakai agar mengetahui apakah variabel bebas

mempengaruhi variabel terikat secara bersamaan maupun keduanya

(Ghozali, 2013: 171). Tahapan pengujian:


56

a. Merumuskan hipotesis pada bentuk statistik serta kalimat:

H01,2,3,4,5 : β1,2,3,4,5 = 0, Terdapat pengaruh yang signifikan

secara simultan (bersama-sama) antara harga saham, return saham,

volume perdagangan saham, return opsi saham, volume perdagangan

serta risiko spread penawaran, permintaan perusahaan manufaktur

yang termasuk pada indeks LQ45 periode 2015-2020.

b. Menetapkan tingkat signifikansi α

Untuk memeriksa signifikansi koefisien korelasi yang didapat,

dipakai uji F arah kanan pada tingkat signifikansi 95% (maupun =

5%).

c. Aturan Tes

Apabila Fhitung ≤ Ftabel, sehingga ambil H0

Apabila Fhitung > Ftabel sehingga tolak H0

Informasi:

JKreg : Total Kuadrat Regresi

JKres : Total Kuadrat Residu

k : Total Variabel Bebas

n : Total Sampel

Di mana :

1) Hitung total kuadrat XY memakai formula:


57

2) Hitung total total kotak memakai formula:

3) Hitung total kuadrat regresi memakai rumus:

4) Menghitung total kuadrat dari

residu

e.Kesimpulan H0 diterima maupun ditolak.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur di Index LQ 45

Indeks LQ 45 hanya tersusun dari 45 saham dipilih bersumber dari

beberapa kriteria. Indeks saham LQ 45 menggambarkan sekelompok saham

terpilih yang memenuhi kriteria seleksi, sehingga akan tersusun atas saham-saham

dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Indeks LQ 45 mulai dipakai

pada Januari 1997 serta secara resmi diperkenalkan pada Februari 1997. Sebagai

syarat agar masuk pada indeks LQ 45, perusahaan wajib memenuhi kriteria

terkhusus serta lulus seleksi utama yakni:

1. Berada di peringkat 60 teratas dalam hal jumlah transaksi ekuitas di pasar

reguler (nilai transaksi mean selama 12 bulan terakhir)

2. Peringkat kapitalisasi pasar (kapitalisasi pasar mean selama 12 bulan terakhir)

3. Pencatatan di Bursa Efek Indonesia minimal 3 bulan.

4. Kondisi keuangan perusahaan dan prospek perkembangan, frekuensi dan total

hari perdagangan transaksi pasar reguler.

Ialah suatu kehormatan bagi suatu perusahaan agar masuk pada indeks LQ

45, sebab defenisinya para penyelenggara pasar modal sudah mengakui serta

meyakini bahwasanya tingkat likuiditas serta permodalan masyarakat dan

perusahaan tersebut baik. Melainkan bagi yang sudah berada di dalamnya wajib

konsisten bekerja keras untuk mempertahankannya, sebab stok terpantau setiap 6

bulan sekali dan akan ada pengecekan yang biasanya dilaksanakan pada awal

Februari serta awal Juli. Saham yang masih lolos akan konsisten berada di

peringkat LQ 45, sementara yang tidak lolos akan diganti dengan yang lebih

berkualitas. Daftar perusahaan manufaktur dalam indeks LQ 45 yang juga menjadi

58
59

sampel dalam eksplorasi ini bisa terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.
Perusahaan Manufaktur Dalam Index LQ 45

No. Nama Emiten Informasi

1 Astra International Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan, ASII


bergerak di bidang perdagangan,
industri, pertambangan, pengangkutan,
pertanian, pembangunan
(konstruksi serta real estat), jasa
(aktivitas profesional, ilmiah dan
teknis, jasainformasi serta komunikasi).
Ruang lingkup aktivitas utama Astra
bersama anak usahanya meliputi
perakitan dan penyaluran mobil
(Toyota, Lexus, Daihatsu, Izusu, UD
Trucks, Peugeot dan BMW), sepeda
motor (Honda) berikut suku cadangnya,
penjualan dan penyewaan instrumen
berat, konstruksi, pertambangan serta
jasa terkait, pengembangan
perkebunan, jasa keuangan,
infrastruktur, teknologi informasi, dan
properti.

2 Barito Pacific Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas BRPT bergerak
dalam bidang energi terbarukan,
transportasi, dan aktivitas perusahaan
holding. Saat ini, BRPT dan anak
usahanya berusaha di bidang
petrokimia, energi panas bumi dan
pembangkit listrik, pengusahaan hutan
dan industri, hutan tanaman industri,

No. Kode Nama Emiten Informasi


Lem (perekat), properti, dan lain- lain.

3 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas CPIN terutama
meliputi industri makanan ternak,
pembibitan dan budidaya ayam ras
serta pengolahannya, industri
pengolahan makanan, pengawetan
daging ayam dan sapi termasuk unit-
unit cold storage, menjual makanan
ternak, makanan, daging ayam dan
sapi, bahan-bahan asal hewan di
wilayah Indonesia, maupun ke luar
negeri.
60

4 GGRM Gudang Garam Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas GGRM
bergerak di bidang industri rokok dan
aktivitas lain yang terkait dengan
industri rokok. Gudang Garam
memproduksi berbagai jenis rokok
kretek, termasuk jenis rendah tar dan
nikotin (LTN) serta produk tradisional
sigaret kretek tangan. Merek-merek
rokok GGRM, antara lain: Klobot,
Sriwedari, Djaja, Patra, Gudang Garam,
Gudang Garam Merah, Gudang Garam
Signature Mild, Surya, GG Move,
Surya Pro Mild dan GG Mild,

5 HMSP H.M. Sampoerna Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas HMSP meliputi
manufaktur dan perdagangan rokok
serta investasi saham pada perusahaan-
perusahaan lain. Merek-merek rokok
HM Sampoerna, antara lain: A Mild,
Dji Sam Soe, Sampoerna Kretek, U
mild dan mendistribusikan Marlboro.

6 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup aktivitas ICBP tersusun
dari, antara lain, produksi mi dan
bumbu penyedap, produk makanan
kuliner, biskuit, makanan ringan,
nutrisi dan makanan khusus, minuman
nonalkohol, kemasan,
perdagangan, transportasi,
pergudangan dan pendinginan, jasa

No. Kode Nama Emiten Informasi


manajemen serta penelitian dan
pengembangan.
61

7 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup aktivitas INKP ialah di
bidang industri, perdagangan,
pertambangan dan kehutanan. Aktivitas
usaha utama Indah Kiat ialah bergerak
di bidang industri kertas budaya, pulp,
tissue dan kertas industri. Saat ini,
Indah Kiat memproduksi bubur kertas
(pulp), tissue, berbagai jenis produk
kertas yang tersusun atas kertas agar
keperluan tulis serta cetak (berlapis dan
tidak berlapis), kertas fotocopy, kertas
industri seperti kertas kemasan yang
mencakup containerboard
(linerboard dan corrugated medium),
corrugated shipping containers
(konversi dari containerboard),
boxboard, food packaging dan kertas
berwarna.

8 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas INTP antara
lain pabrikasi semen serta bahan-bahan
bangunan, pertambangan, konstruksi
dan perdagangan. Indocement dan
anak usahanya bergerak dalam
beberapa bidang usaha yang meliputi
pabrikasi serta penjualan semen
(sebagai usaha inti) serta beton siap
pakai, serta tambang agregat serta trass.
Produk semen Indocement ialah
Portland Composite Cement, Ordinary
Portland Cement (OPC Tipe I, II, dan
V), Oil Well Cement (OWC), Semen
Putih dan TR-30 Acian Putih. Semen
yang dipasarkan Indocement dengan
merek dagang "Tiga Roda" .

9 JPFA Japfa Comfeed Indonesia TBK. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas JPFA yakni
bidang industri (ransum makanan
hewan, penggilingan serta pembersihan
jagung), peternakan (pembibitan ayam
ras, budidaya ayam ras pedaging; dan
ayam ras petelur),
62

No. Kode Nama Emiten Informasi


perdagangan (perdagangan besar
makanan dan minuman lainnya,
perdagangan besar binatang hidup;
perdagangan besar minyak dan lemak
nabati, perdagangan besar karet dan
plastik dalam bentuk dasar;
perdagangan eceran hasil peternakan,
perdagangan eceran hasil perikanan,
perdagangan eceran hewan ternak,
perdagangan eceran pakan
ternak/unggas/ikan dan hewan piaraan)
dan jasa.
10 KLBF Kalbe Farma Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup aktivitas KLBF meliputi,
antara lain usaha dalam bidang farmasi,
perdagangan dan perwakilan. Saat ini,
KLBF terutama bergerak dalam bidang
pengembangan, pembuatan dan
perdagangan sediaan farmasi termasuk
obat untuk manusia dan produk
konsumsi kesehatan.

11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas SMGR adalah
bergerak dalam bidang industri semen,
termasuk aktivitas produksi,
menambang dan/atau menggali bahan
yang diperlukan dalam industri semen
atau industri lainnya, perdagangan,
pemasaran dan distribusi terkait dengan
industri semen serta pemberian jasa
untuk industri semen dan/atau industri
lainnya. Saat ini, aktivitas utama
Perusahaan adalah bergerak di industri
semen, hasil produksi dipasarkan di
dalam dan di luar negeri.

12 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas SRIL meliputi
usaha-usaha dalam bidang industri
pemintalan, penenunan, pencelupan,
pencetakan, penyempurnaan tekstil dan
pakaian jadi. Produk-produk yang
dihasilkan oleh Sritex adalah benang,
kain mentah, kain jadi dan pakaian jadi.
Untuk bisnis seragam, Sritex dipercaya
menjadi produsen seragam tentara
Jerman dan
63

No. Kode Nama Emiten Informasi


setotal negara NATO lainnya.
13 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup usaha TKIM meliputi
bidang industri, perdagangan serta
bahan-bahan kimia. Aktivitas usaha
utama Tjiwi Kimia adalah bergerak di
bidang industri kertas, produk kertas,
pengemas dan lainnya. Tjiwi Kimia
beroperasi di bawah brand Asia Pulp &
Paper.

14 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas TPIA adalah
bergerak dalam bidang usaha industri
pengolahan (petrokimia), perdagangan
besar serta aktivitas konsultasi
manajemen. Saat ini, TPIA bersama
Anak Usaha menjalankan usaha dalam
bidang produksi petrokimia, misalnya
Olefins serta Polyolefins (termasuk
produk samping), Styrene Monomer,
Butadiene, dan Karet Sintetis; dan
penyewaan tangki serta jasa
pengelolaan dermaga.

15 UNVR Unilever Indonesia Tbk. Dari Anggaran Dasar Perusahaan,


ruang lingkup aktivitas usaha UNVR
meliputi bidang produksi, pemasaran
serta distribusi barang-barang konsumsi
yakni sabun, deterjen, margarin,
makanan berinti susu, es krim, produk–
produk kosmetik, minuman dengan
bahan pokok teh serta minuman sari
buah.

Sumber: Dokumentasi (2022)


64

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Deskriptif Statistik

Hasil deskriptif statistik di belajar ini sasaran permen deskripsikan hasil

pengumpulan data secara sederhana agar lebih mudah dipahami. Hasil deskriptif

statistik eksplorasi ini bisa terlihat di Tabel 4.2.

Tabel 4.2.
Hasil Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics
N Min MaMean S
imu t
mu d
.

D
e
v
i
a
t
i
o
n
Return Saham .
0
5
2
6
2
Volume Perdagangan Saham 11.6 .
6
0
1
3
6
Varian Return Saham .
0
5
1
6
7
Trading Volume Activity 1.02 1
.
5
2
4
5
5
Risiko Saham .
0
3
1
8
1
Bid-Ask Spread .
1
5
0
6
1
Valid N (listwise)
65

Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26

Bersumber dari hasil deskriptif statistik Tabel 4.2, bisa terlihat serta

diterangkan bahwasanya:

1. Return saham mempunyai nilai minimum 0,02 dengan nilai maksimum 0,20

dan nilai mean 0,09 dan standar deviasi 0,05. Defenisinya setiap perusahaan

manufaktur di LQ 45 mean menghasilkan return = 0,09 dengan selisih masing-

masing = 0,05.

2. Volume perdagangan saham mempunyai nilai minimum 11,62, nilai

maksimum 13,81, nilai mean 13,12 dan standar deviasi 0,60. Defenisinya

volume perdagangan masing-masing perusahaan manufaktur pada indeks LQ

45 mean 13,12 dengan selisih masing-masing 0,60.

3. Opsi pengembalian saham mempunyai nilai minimum 0,03, nilai maksimum

0,19, nilai mean 0,10, dan standar deviasi 0,05. Defenisinya opsis return

masing-masing perusahaan manufaktur pada indeks LQ 45 mean 0,10 dengan

selisih masing-masing 0,05.

4. Volume perdagangan mempunyai nilai minimum 1,02 dengan nilai

maksimum 5,86 dan mean 3,39 dan standar deviasi 1,52. Defenisinya volume

perdagangan masing-masing perusahaan manufaktur pada indeks LQ 45 mean

3,39 dengan selisih masing-masing 1,52.

5. Risiko saham mempunyai nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,12, nilai

mean 0,04 dan standar deviasi 0,03. Defenisinya, risiko ekuitas masing-

masing perusahaan manufaktur pada indeks LQ 45 mean 0,04 dengan selisih

masing-masing 0,03.

6. Bid-ask spread mempunyai nilai minimum 0,22 dengan nilai maksimum 0,96

dan nilai mean 0,49 dan standar deviasi 0,15. Defenisinya mean bid/ask spread
66

masing-masing perusahaan manufaktur pada indeks LQ 45 ialah 0,49, dengan

selisih 0,15 untuk masing-masing perusahaan.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis klasik dalam eksplorasi ini dilaksanakan sebagai

syarat yang wajib dipenuhi agar bisa melaksanakan analisis regresi linier

berganda. Sebab untuk dipakai sebagai model analisis regresi linier berganda,

semua data yang diperoleh wajib sesuai dengan asumsi klasik dengan distribusi

normal, bebas dari multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Hasil

pengujian hipotesis klasik dalam eksplorasi ini bisa diuraikan yakni.

1. Hasil Uji Normalitas

Hasil uji normalitas pada eksplorasi ini bisa terlihat di Tabel 4.3.

Tabel 4.3.
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 75
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .04834868
Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .071
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .882
Asymp. Sig. (2-tailed) .417
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26.

Hasil uji normalitas pada Tabel 4.3 menampilkan bahwasanya Asymp.

Ikan putih. (two tailed) 0,41 > 0,05 yang defenisinya semua data yang diperoleh

dalam eksplorasi ini berdistribusi normal, sehingga data tersebut valid maupun
67

bisa dipakai sebagai model analisis regresi linier berganda.

2. Hasil Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas pada eksplorasi ini bisa terlihat di Tabel 4.4.

Tabel 4.4.
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta To VIF

1 (Constant)

Return Saham 1.3 . .86 1.150


4
7
1
Volume Perdagangan Saham .00 . .92 1.078
0
2
4
Varian Return Saham .89 . .92 1.085
3
0
6
Trading Volume Activity .02 . .96 1.038
2
7
2
Risiko Saham 2.6 . .85 1.172
5
5
7
a. Dependent Variable: Bid-Ask Spread
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26

Bersumber dari hasil uji multikolinear pada tabel 4.4 bisa diketahui

bahwasanya return saham mempunyai nilai yang bisa diterima = 0.86 > 0.1

dengan nilai VIF 1.15 < 10. Volume perdagangan saham mempunyai nilai yang

bisa diterima = 0.92 > 0,1 pada VIF. nilainya 1,07 < 10. Deviasi return saham

mempunyai nilai valid 0,92 > 0,1 dengan nilai VIF 1,08 < 10. Aktivitas volume

perdagangan mempunyai nilai valid 0,96 > 0,1 dengan nilai VIF 1,03.

< 10. Risiko ekuitas mempunyai nilai toleransi 0,85 > 0,1 dengan nilai VIF 1,17 <

10. Defenisinya semua data yang diperoleh dalam eksplorasi ini bebas dari
68

multikolinearitas, sehingga data tersebut bisa ditoleransi maupun bisa dipakai

sebagai model. analisis regresi linier berganda.

3. Hasil uji heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas pada eksplorasi ini bisa terlihat di Tabel 4.5.

Tabel 4.5.
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .471
66 0
9
1
Return Saham . .985
02 0 0
7 0
8 2
Volume Perdagangan Saham -.0 - .695
03 0 .
0 0
7 4
9
Varian Return Saham -.0 - .981
02 0 .
7 0
8 0
3
Trading Volume Activity . .351
02 0 1
0 1
3 4
Risiko Saham -.0 - .514
86 1 .
3 0
1 8
5
a. Dependent Variable: ABS
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26

Bersumber dari hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.5 bisa diketahui

bahwasanya return saham mempunyai nilai signifikansi = 0,98 > 0,05. Volume

perdagangan saham mempunyai nilai signifikansi = 0,69 > 0,05. Deviasi return

saham mempunyai nilai signifikansi = 0,98 > 0,05. Aktivitas volume perdagangan

mempunyai nilai signifikansi = 0,35 > 0,05. Risiko saham mempunyai nilai

signifikansi 0,51 > 0,05. Defenisinya semua data yang dihasilkan pada eksplorasi

bebas dari heteroskedastisitas, sehingga data tersebut valid maupun bisa dipakai
69

sebagai model analisis regresi linier berganda.

4. Hasil Uji Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi pada eksplorasi ini bisa terlihat di Tabel 4.6

Tabel 4.6.
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Durbin-
Model R R Square Watson
1 .947a .897 2.104
a. Predictors: (Constant), Risiko Saham, Trading Volume Activity, Varian
Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Return Saham
b. Dependent Variable: Bid-Ask Spread
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26

Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.6 menampilkan bahwasanya du 1.801

< d 2.104 < 4 – du 2.199. Defenisinya semua data yang dihasilkan dalam

eksplorasi ini bebas dari autokorelasi, sehingga data tersebut valid maupun bisa

dipakai sebagai model analisis regresi linier berganda.

4.2.3 Hasil Regresi Linier Berganda

Hasil regresi linier berganda dalam eksplorasi ini bisa terlihat di Tabel 4.7.

Tabel 4.7.
Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. ToVIF

1 (Constant)
Return Saham . .86
1.150
4
7
1
Volume Perdagangan . .92
1.078
Saham 0
2
4
Varian Return Saham . .92
1.085
3
0
6
Trading Volume Activity . .96
1.038
2
7
2
70

Risiko Saham . .85


1.172
5
5
7
a. Dependent Variable: Bid-Ask Spread
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26

Bersumber dari hasil regresi linier berganda pada Tabel 4.7, maka bisa

dihasilkan persamaan regresi:

Y = -0,008 C + 1,349 X1 + 0,006 X2 + 0,893 X3 + 0,027 X4 + 2,636 X5

Dengan memakai persamaan regresi linier berganda, hal ini bisa

digambarkan yakni:

1. Nilai konstanta -0,008 defenisinya apabila return saham, volume perdagangan

saham, opsis return saham, aktivitas volume perdagangan, dan risiko ekuitas

ialah 0 (nol), maka nilai bid/ask spread ialah -0,008.

2. Nilai return saham = 1,349 berarti nilai return saham meningkat = (satu),

kemudian nilai bid/ask spread juga meningkat = 1,349. Nilai koefisien yang

positif berarti return saham mempunyai hubungan positif dengan bid/ask

spread.

3. Nilai rasio volume perdagangan saham = 0,006 berarti nilai volume

perdagangan saham meningkat (satu), maka nilai bid-ask spread juga akan

meningkat = 0,006. Nilai koefisien yang positif berarti volume perdagangan

saham mempunyai hubungan positif dengan bid-ask spread.

4. Nilai koefisien dispersi return saham = 0,893 defenisinya nilai dispersi return

saham meningkat (satu), maka nilai demand dan spread juga akan meningkat

= 0,893. Nilai koefisien yang positif berarti dispersi return saham mempunyai

hubungan positif dengan bid dan offer spread.

5. Nilai faktor aktivitas volume perdagangan = 0,027 berarti nilai aktivitas

volume perdagangan meningkat (satu), maka nilai bid-ask spread juga akan
71

meningkat = 0,027. Nilai koefisien yang positif berarti aktivitas volume

perdagangan mempunyai hubungan positif dengan spread jual beli.

6. Nilai rasio risiko saham = 2,636 defenisinya nilai risiko saham meningkat =

(satu), kemudian nilai spread antara harga beli dan harga jual juga meningkat

= 2,636. Nilai koefisien yang positif berarti bahwasanya risiko ekuitas

mempunyai hubungan positif dengan spread jual beli.

4.2.4 Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada eksplorasi dilaksanakan agar membuktikan

kebenaran hipotesis yang diajukan. Hasil pengujian hipotesis pada eksplorasi bisa

diuraikan yakni:

1. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Hasil uji signifikansi parsial (uji-t) di eksplorasi bisa terlihat di Tabel 4.8.

Tabel 4.8.
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa
Standardize d
Unstandardized Coefficients
Coefficients Beta
Model B Std. Error t Sig.
1 (Constant) - .1
.
0
0
8
Return Saham 1 .1 . 11.369
. 4
3 7
4 1
9
Volume Perdagangan Saham . .0 .
0 0
0 2
6 4
Varian Return Saham . .1 .
8 3
9 0
3 6
Trading Volume Activity . .0 .
0 2
2 7
7 2
Risiko Saham 2 .1 . 13.307
. 5
6 5
3 7
6
72

a. Dependent Variable: Bid-Ask Spread


Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26.

Bersumber dari hasil uji signifikansi parsial (uji t) pada Tabel 4.8 bisa

diketahui bahwasanya return saham mempunyai nilai thitung 11,369 > ttabel

1,667 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 yang berarti return saham mempunyai

nilai yang signifikan. dampak positif pada penyebaran antara penawaran dan

permintaan. Volume perdagangan saham mempunyai thitung 0,586 < ttabel 1,667

dengan nilai signifikansi 0,56 > 0,05 yang berarti volume perdagangan saham

tidak berdampak pada bid/ask spread. Deviasi return saham mempunyai nilai

thitung 7,610 > ttabel 1,667 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 yang berarti

penyimpangan return saham berdampak positif signifikan pada bid-ask spread.

Aktivitas volume perdagangan mempunyai nilai thitung 6,905 > ttabel 1,667

dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05 defenisinya, bahwasanya aktivitas volume

mempunyai dampak positif yang signifikan pada spread antara bid price dan ask.

Risiko ekuitas mempunyai thitung 13,307 > ttabel 1,667 dengan nilai signifikansi

0,00 < 0,05 yang berarti bahwasanya risiko ekuitas berdampak positif signifikan

pada spread antara bid price dan ask.

2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Hasil uji signifikansi simultan (Uji F) pada eksplorasi ini bisa terlihat di

Tabel 4.9.

Tabel 4.9.
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1. .3 120.109 .000b
50 0
6 1
Residual .1 .0
73 0
3
Total 1.
73

67
9
a. Dependent Variable: Bid-Ask Spread
b. Predictors: (Constant), Risiko Saham, Trading Volume Activity, Varian Return Saham, Volume
Perdagangan Saham, Return Saham
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26.

Bersumber dari hasil uji signifikansi simultan (Uji F) pada tabel 4.9 bisa

diketahui bahwasanya nilai Fhitung 120,10 > Ftabel 2,23 dengan tingkat

signifikansi 0,00 < 0,05 yang berarti return saham, volume perdagangan saham,

return saham opsis, aktivitas volume serta risiko ekuitas secara simultan

mempunyai dampak positif yang signifikan pada spread antara bid price serta ask.

3. Hasil koefisien determinasi (R2)

Hasil koefisien determinasi (R2) pada eksplorasi bisa terlihat di Tabel 4.10.

Tabel 4.10.
Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Estimate
1 .947a .89 .889 .05007
7
a. Predictors: (Constant), Risiko Saham, Trading Volume Activity, Varian Return
Saham, Volume Perdagangan Saham, Return Saham
b. Dependent Variable: Bid-Ask Spread
Sumber: Data Diolah dengan SPSS 26

Bersumber dari hasil koefisien determinasi (R2) pada Tabel 4.10 bisa

terlihat bahwasanya nilai adjusted R-squared = 0,889 berarti return saham, volume

perdagangan saham, return opsi saham, aktivitas volume perdagangan, dan risiko

ekuitas pada eksplorasi ini mempunyai kontribusi = 88,9% dalam bid, ask spread,

sementara sisanya 11,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dipertimbangkan pada eksplorasi.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham pada


74

Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode

2016 – 2020

Hasil eksplorasi ini menampilkan bahwasanya return saham


mempengaruhi

positif signifikan pada bid-ask spread perusahaan manufaktur yang termasuk di

indeks LQ 45 periode 2016 - 2020, yang diterangkan bersumber dari hasil uji

signifikansi parsial (uji t) dengan perolehan thitung 11.369 > tabel 1,667 dengan

nilai signifikansi 0,00 < 0,05.

Return saham berdampak positif pada bid-ask spread seiring pergerakan

saham-saham produksi di indeks LQ 45 selama periode 2016-2020 cenderung

meningkat maupun meningkat pada setiap perdagangannya, sehingga memberikan

return yang tinggi pada saham tersebut, hal ini menampilkan bahwasanya saham

tersebut aktif diperdagangkan. Kondisi begitu memaksa investor untuk tidak

segera menerbitkan sahamnya, melainkan menahan saham terlebih dahulu agar

jangka waktu terkhusus, sehingga semakin lama saham dipegang semakin besar

pula selisih antara permintaan dan penawaran saham.

Hasil eksplorasi ini juga sejalan dengan eksplorasi sebelumnya oleh

Aprilia (2016) yang juga membuktikan bahwasanya return saham berdampak

positif signifikan pada bid/ask spread. Defenisinya, semakin tinggi return saham,

semakin tinggi bid-ask spread.

4.3.2 Pengaruh Volume Perdagangan Saham Terhadap Bid-Ask Spread

Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks

LQ 45 Periode 2016 – 2020

Hasil eksplorasi ini menampilkan bahwasanya volume perdagangan saham

tidak berdampak pada spread demand dan supply perusahaan manufaktur yang

termasuk dalam indeks LQ 45 periode 2016 – 2020 yang diterangkan oleh hasil
75

uji signifikansi parsial (t -uji) dengan nilai thitung 0,586 < t tabel 1,667 dengan

nilai signifikansi 0,56 > 0,05.

Variabel volume perdagangan saham tidak mempengaruhi spread antara

penawaran serta permintaan, sebab volume perdagangan mempunyai hubungan

yang cukup kuat dengan harga saham, pergerakan harga saham perusahaan

manufaktur pada indeks LQ 45 periode 2016-2020. cenderung meningkat maupun

meningkat dan tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih juga, melainkan

hal ini menyebabkan sebagian investor lebih berhati-hati dalam membeli saham

sehingga mengakibatkan volume perdagangan saham yang kurang aktif. Situasi

ini menyebabkan banyak investor menetapkan untuk melepaskan saham ini

daripada menyimpannya, sehingga menurunkan biaya kepemilikan dan spread

yang lebih rendah antara bid price serta ask.

Hasil eksplorasi ini juga sejalan dengan eksplorasi sebelumnya oleh

Rasyidi & Murdayanti (2017) yang juga membuktikan bahwasanya volume

perdagangan saham tidak mempengaruhi bid-ask spread. Defenisinya kenaikan

maupun penurunan volume perdagangan saham tidak serta merta mengubah nilai

spread antara bid price dan ask.

4.3.3 Pengaruh Varian Return Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham

pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45

Periode 2016 – 2020

Hasil eksplorasi ini menampilkan bahwasanya penyebaran return saham

berdampak positif signifikan pada penyebaran permintaan serta penawaran

perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ 45 periode 2016-2020

yang diterangkan oleh hasil signifikansi parsial uji (t-test) dengan thitung 7,610 >

t tabel 1,667 nilai signifikansi 0,00 < 0,05.


76

Opsi return saham mempengaruhi bid-ask spread sebab secara tidak

langsung opsis return saham juga menghadirkan risiko yang diselesaikan investor.

Semakin tinggi opsis return saham disebabkan oleh pergerakan harga saham-

saham manufaktur di indeks LQ 45 selama periode 2016.

- Tahun 2020 membuat investor berusaha untuk menutupinya dengan spread yang

besar maupun bisa disebutkan risiko investasi yang besar pada perusahaan

manufaktur pada indeks LQ 45 periode 2016 - 2020 membuat investor menahan

sahamnya terlebih dahulu sampai waktu terkhusus sehingga biaya kepemilikan

saham meningkat dan menyebabkan spread yang tinggi antara penawaran dan

permintaan.

Hasil eksplorasi ini juga sejalan dengan eksplorasi sebelumnya oleh

Aprilia (2016) yang juga membuktikan dalam eksplorasinya bahwasanya deviasi

return saham berdampak positif signifikan pada bid-ask spread. Defenisinya

semakin tinggi dispersi return saham, maka semakin tinggi pula spread antara

penawaran dan permintaan.

4.3.4 Pengaruh Trading Volume Activity Terhadap Bid-Ask Spread Saham

pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45

Periode 2016 – 2020

Hasil eksplorasi ini menampilkan bahwasanya aktivitas volume

perdagangan berdampak positif signifikan pada demand dan supply spread

perusahaan manufaktur yang termasuk di indeks LQ 45 periode 2016 - 2020 yang

diterangkan bersumber dari hasil uji signifikansi parsial (uji-t) dengan

memperoleh thitung 6,905 > t tabel 1,667 dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05.

Trading volume activity berdampak pada spread antara supply dan

demand, sebab aktivitas volume ialah instrumen yang dipakai agar memantau
77

reaksi pasar modal pada informasi melalui parameter pergerakan aktivitas volume

pada perusahaan manufaktur pada indeks LQ 45 tahun 2016 - 2020. Saat investor

mengetahui bahwasanya suatu saham aktif diperdagangkan di pasar modal,

investor mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan spread tersebut.

Perdagangan saham besar dengan volume perdagangan tinggi bisa menyebabkan

investor ingin membeli saham dengan harga lebih tinggi, yang akan memperlebar

bid-ask spread.

Hasil eksplorasi ini juga sejalan dengan eksplorasi sebelumnya oleh

Istanty (2009) yang juga membuktikan bahwasanya volume activity berdampak

positif signifikan pada spread antara bid price dan ask. Defenisinya, semakin

tinggi volume perdagangan, semakin tinggi pula selisih antara harga beli dan

harga jual.

4.3.5 Pengaruh Risiko Saham Terhadap Bid-Ask Spread Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Periode

2016 – 2020

Hasil eksplorasi ini menampilkan bahwasanya risiko ekuitas berdampak

positif signifikan pada demand dan supply spread perusahaan manufaktur yang

termasuk dalam indeks LQ 45 periode 2016-2020 yang diterangkan oleh hasil uji

signifikansi parsial. (uji-t) dengan perolehan nilai t-hitung 13,307 > t-tabel 1,667

dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05.

Risiko ekuitas mempengaruhi bid-ask spread sebab menggambarkan

dampak transaksi saham manufaktur di indeks LQ 45 periode 2016-2020 di pasar

modal akibat volatilitas harga saham. Nilai risiko saham yang lebih tinggi

menampilkan bahwasanya risiko ketidakpastian pengembalian investasi juga

tinggi. Risiko ekuitas yang lebih tinggi menyebabkan penyelenggara pasar


78

mencoba menanganinya dengan menetapkan bid-ask spread yang lebih tinggi agar

saham berisiko tinggi bisa ditutupi oleh bid-ask spread yang tinggi sebagai

kompensasi atas ketidakpastian return saham.

Hasil eksplorasi ini juga sejalan dengan eksplorasi sebelumnya oleh

Istanty (2009) yang juga membuktikan bahwasanya risiko ekuitas berdampak

positif signifikan pada spread antara bid price serta ask. Defenisinya, semakin

tinggi risiko suatu saham, semakin tinggi spread antara bid sertaoffer.

4.3.6 Pengaruh Return Saham, Volume Perdagangan Saham, Varian Return

Saham, Trading Volume Activity, dan Risiko Saham Terhadap Bid-Ask

Spread Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Tergabung Dalam

Indeks LQ 45 Periode 2016 – 2020

Hasil eksplorasi ini menampilkan bahwasanya return saham, volume

perdagangan saham, dispersi return saham, aktivitas volume perdagangan, dan

risiko ekuitas memberikan kontribusi = 88,9% pada supply and demand spread

perusahaan manufaktur pada indeks LQ 45 2016-2020. periode, hasil koefisien

determinasi (R2) diperoleh nilai Adjusted R Square 0,889.

Hasil eksplorasi ini juga menampilkan bahwasanya return saham, volume

perdagangan saham, dispersi return saham, dinamika volume perdagangan, dan

risiko ekuitas secara simultan berdampak positif signifikan pada bid dan ask

spread pada perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ 45 atas

periode 2016-2020 yang diterangkan oleh hasil uji signifikansi simultan (Uji F)

dengan nilai Fhitung 120,10 > Ftabel 2,23 pada taraf signifikansi 0,00 < 0,05.
BAB V

KESIMPULAN DAN USULAN

5.1 Kesimpulan

Bersumber dari hasil eksplorasi ini, bisa ditarik kesimpulan yakni:

1. Return saham berdampak positif signifikan pada bid-ask spread pada

perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ 45 periode 2016-

2020.

2. Volume perdagangan saham tidak mempengaruhi bid-ask spread untuk

perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ 45 periode 2016-

2020.

3. Deviasi return saham berdampak positif signifikan pada spread antara bid serta
offer. di perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ 45 untuk 2016
– 2020.

4. Trading volume activity berdampak positif signifikan pada bid-ask spread

perusahaan manufaktur yang masuk dalam indeks LQ 45 periode 2016-2020.

5. Risiko saham berdampak positif signifikan pada bid serta ask spread pada

perusahaan manufaktur yang termasuk di indeks LQ 45 periode 2016-2020.

6. Return saham, volume perdagangan saham, dispersi return saham, aktivitas

volume perdagangan serta risiko ekuitas secara simultan berdampak positif

signifikan pada bid dan ask spread pada perusahaan manufaktur yang

termasuk di indeks LQ 45 periode 2016-2020.

5.2 Saran

Sehubungan dengan hasil eksplorasi tersebut, saran yang bisa diberikan

ialah:
79
1. Perusahaan wajib lebih memfokuskan return saham, volume perdagangan

saham, opsis return saham, aktivitas volume perdagangan, dan risiko saham

sebagai pedoman dalam mengambil keputusan investasi, sebab return saham,

volume perdagangan saham, opsis return saham, aktivitas volume

perdagangan, dan saham risiko sangat essensial saat menentukan besarnya

demand serta supply spread perusahaan manufaktur yang termasuk di indeks

LQ 45.

2. Bagi investor maupun calon investor yang ingin berinvestasi di pasar modal

wajib mempertimbangkan return saham, volume perdagangan saham, opsis

return saham, aktivitas volume perdagangan serta risiko saham sebagai

pedoman dalam mengambil keputusan investasi, sebab return saham, volume

perdagangan, return saham, Dinamika volume perdagangan serta risiko saham

berdampak signifikan pada penyebaran permintaan serta penawaran

perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ 45, sehingga investor

tidak terkena kerugian akibat investasinya.

Anda mungkin juga menyukai