CTH SJRH Dan Filsafat
CTH SJRH Dan Filsafat
DISUSUN OLEH:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Sejarah olahraga.
Kami berterima kasih kepada Ibu Siti Gultom S.Psi, M.A selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Sejarah dan filsafat olahraga. Makalah sejarah olahraga ini telah disusun secara
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih
dan semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2 Tujuan........................................................................................................................................5
1.3 Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Pengertian Bakat dan Talenta..................................................................................................6
2.2 Tujuan .......................................................................................................................................6
2.3 Masalah yang sering dihadapi oleh Supervisi Pendidikan...................................................7
2.4 Solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan.................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah olahraga tidak dapat dilepaskan dari apa yang terjadi di dunia Kuno. Pada zaman itu,
aktivitas fisik yang berkembang menjadi olahraga memiliki keterkaitan awal dengan ritual, perang,
dan hiburan.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Bakat adalah kemapuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata-
rata yang telah ada pada diri kita secara ilmiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang
maksimal. Proses perkembangan bakat seseorang juga di pengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain :
1. Struktur saraf motorik yang baik.
2. Faktor pendidikan formal non formal yang di dapatkan.
3. Minat orang tersebut untuk mengasah bakatnya.
4. Faktor dukungan dari lingkungan sekitar terhadap bakat seseorang.
Bakat juga berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai
daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan.
Tujuan mengembangkan bakat dan minat anak adalah agar anak belajar atau di
kemudia hari bias bekerja di bidang yang di minatinya dan sesuai dengan kemampuan, bakat
dan minat yang dimilikinya.Sehingga kelak anak bisa mengembangkan kapasitas untuk
belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.
C. Permasalahan Supervisi Pendidikan yang terkhir adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL)
belum Optimal
Masalah pokok pendidikan di Indonesia yang lain adalah konsistensi pada hal
yang baik. Bisa saja guru yang di supervisi sudah melakukan perbaikan berdasarkan
saran supervisor, namun hal itu bisa saja hanya terjadi pada saat supervisi. Setelah
supervisi selesai, guru dapat saja tetap berada dalam ‘zona nyaman’ lagi.
2.4 Solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk memperbaiki
mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk
didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human
relation yang baik kepada semua pihak yang terkait.
Di dalam pengembangan Pendidikan dan pengajaran terdapat masalah yang sering
dihadapi oleh Supervisi Pendidikan antara lain permasalahan supervisi pendidikan yaitu
sebaran supervisor (pengawas) tidak merata, kompleksitas tugas manajerial seorang kepala
sekolah, budaya mutu belum terwujud ,permasalahan supervisi pendidikan berikutnya adalah
unsur subjektifitas supervisor masih dirasakan, sering terjadi pergantian kepala sekolah,
sarana dan prasarana terbatas dan belum merata, dan terakhir permasalahan supervisi
pendidikan yang terkhir adalah rencana tindak lanjut (RTL) belum optimal
Ada beberapa solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan di dalam Pendidikan
yaitu dilakukan pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior,
pemberian motivasi kepada para guru akan pentingnya supervisi pendidikan, dilakukan
pembinaan oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior yang ditunjuk sebagai supervisor
dan membentuk tim penilai supervise, dilakukan koordinasi secara intens kepada seluruh
elemen sekolah, mengupayakan sarana dan prasarana yang memadai, menerapkan disiplin
terhadap tata tertib guru, dan terakhir mengadakan evaluasi ketenagaan.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA