Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH OLAHRAGA : KONSEP DAN TEORI

SEJARAH DAN FILSAFAT OLAHRAGA

DOSEN PENGAMPU: Siti Gultom

DISUSUN OLEH:

ALYA FAZIRA SURYA NINGSIH (6231111018)

AIDIL PITRIANSYAH ( 6231111009)

ABIDZHAN ALGHIFARI NASUTION (4236057630)

ALDI AZHARI SITUMORANG (4236222520)

AKHIR SULAIMAN NASUTION (4234490530)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
Rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Sejarah olahraga.

Kami berterima kasih kepada Ibu Siti Gultom S.Psi, M.A selaku Dosen Pengampu
mata kuliah Sejarah dan filsafat olahraga. Makalah sejarah olahraga ini telah disusun secara
maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.

Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih
dan semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 05 September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................5
1.2 Tujuan........................................................................................................................................5
1.3 Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
2.1 Pengertian Bakat dan Talenta..................................................................................................6
2.2 Tujuan .......................................................................................................................................6
2.3 Masalah yang sering dihadapi oleh Supervisi Pendidikan...................................................7
2.4 Solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan.................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................................9
3.2 Saran..........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah olahraga tidak dapat dilepaskan dari apa yang terjadi di dunia Kuno. Pada zaman itu,
aktivitas fisik yang berkembang menjadi olahraga memiliki keterkaitan awal dengan ritual, perang,
dan hiburan.

Penelitian mengenai sejarah olahraga menghasilkan pelajaran tentang perubahan-


perubahan sosial dan mengenai sifat olahraga itu sendiri, karena olahraga kelihatannya
terwujud dalam pengembangan keahlian dasar manusia (compare play).[butuh
rujukan]Ketika mencoba menggali lebih jauh ke belakang dalam sejarah, semakin sedikit
bukti yang memuat teori tentang asal usul dan tujuan olahraga.

Pada mulanya, olahraga berkaitan dengan pelatihan militer. Contohnya, pertandingan


olahraga dahulu digunakan sebagai cara untuk menentukan apakah seseorang itu tepat dan
berdaya guna untuk menjalankan tugas kemiliteran.[butuh rujukan] Adapun olahraga beregu
dipakai untuk melatih dan membuktikan kemampuan tempur serta untuk bertugas dalam
suatu unit ketentaraan.

1.2 Tujuan

 Pengertian sejarah olahraga


 Tujuan teori olahraga
 Masalah yang dihadapi pada olahraga kuno
 Solusi yang diberikan

1.3 Manfaat

 Mengetahui pengertian Supervisi Pendidikan


 Mengetahui tujuan Supervisi Pendidikan
 Mengetahui masalah yang dihadapi Supervisi Pendidikan
 Mengetahui solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bakat

Bakat adalah kemapuan terhadap sesuatu yang menunjukkan kemampuan di atas rata-
rata yang telah ada pada diri kita secara ilmiah dan perlu dilatih untuk mencapai hasil yang
maksimal. Proses perkembangan bakat seseorang juga di pengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain :
1. Struktur saraf motorik yang baik.
2. Faktor pendidikan formal non formal yang di dapatkan.
3. Minat orang tersebut untuk mengasah bakatnya.
4. Faktor dukungan dari lingkungan sekitar terhadap bakat seseorang.
Bakat juga berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai
daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil pembawaan dan latihan.

2.2. Tujuan memahami bakat dan talenta

Tujuan mengembangkan bakat dan minat anak adalah agar anak belajar atau di
kemudia hari bias bekerja di bidang yang di minatinya dan sesuai dengan kemampuan, bakat
dan minat yang dimilikinya.Sehingga kelak anak bisa mengembangkan kapasitas untuk
belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.

A. Sering terjadi pergantian Kepala Sekolah


Sudah menjadi rahasia umum sekarang ini bahwa Jabatan Kepala Sekolah
dapat di pengaruhi iklim politik di wilayah tersebut. Hal ini dapat menyebabkan
seringnya terjadi pergantian kepala sekolah. Hal ini tentu berdampak terhadap
lingkungan sekolah termasuk pelaksanaan educational supervision pendidikan,
khususnya pada keberlanjutan kegiatan atau rekomendasi/perbaikan.

B. Sarana dan Prasarana terbatas dan belum merata


Setiap proses belajar mengajar yang berhubungan dengan masalah sarana dan
prasarana, seorang guru pasti merasakan ketidak nyamanan dalam menyampaikan
materi pelajaran. Olehnya itu, maka sarana dan prasarana yang minim dapat
menggangu persiapan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan saran-saran dari
supervisor.
Sehingga hal ini juga merupakan salah satu permasalahan dalam pelaksanaan supervisi
pendidikan.

C. Permasalahan Supervisi Pendidikan yang terkhir adalah Rencana Tindak Lanjut (RTL)
belum Optimal
Masalah pokok pendidikan di Indonesia yang lain adalah konsistensi pada hal
yang baik. Bisa saja guru yang di supervisi sudah melakukan perbaikan berdasarkan
saran supervisor, namun hal itu bisa saja hanya terjadi pada saat supervisi. Setelah
supervisi selesai, guru dapat saja tetap berada dalam ‘zona nyaman’ lagi.
2.4 Solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan

A. Dilakukan pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior


B. Pemberian motivasi kepada para guru akan pentingnya supervisi pendidikan
C. Dilakukan pembinaan oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior yang ditunjuk
D. sebagai supervisor dan membentuk tim penilai supervise
E. Dilakukan koordinasi secara intens kepada seluruh elemen sekolah
F. Mengupayakan sarana dan prasarana yang memadai
G. Menerapkan disiplin terhadap tata tertib guru
H. Mengadakan evaluasi ketenagaan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervision yang terdiri dari dua kata, yaitu
super dan vision. Yang mengandung pengertian melihat dengan sangat teliti pekerjaan secara
keselurhan. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervise tidak hanya untuk memperbaiki
mutu mengajar guru, tapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas, termasuk
didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas, pelayanan kepemimpinan dan pembinaan human
relation yang baik kepada semua pihak yang terkait.
Di dalam pengembangan Pendidikan dan pengajaran terdapat masalah yang sering
dihadapi oleh Supervisi Pendidikan antara lain permasalahan supervisi pendidikan yaitu
sebaran supervisor (pengawas) tidak merata, kompleksitas tugas manajerial seorang kepala
sekolah, budaya mutu belum terwujud ,permasalahan supervisi pendidikan berikutnya adalah
unsur subjektifitas supervisor masih dirasakan, sering terjadi pergantian kepala sekolah,
sarana dan prasarana terbatas dan belum merata, dan terakhir permasalahan supervisi
pendidikan yang terkhir adalah rencana tindak lanjut (RTL) belum optimal
Ada beberapa solusi yang diberikan oleh Supervisi Pendidikan di dalam Pendidikan
yaitu dilakukan pendelegasian wewenang oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior,
pemberian motivasi kepada para guru akan pentingnya supervisi pendidikan, dilakukan
pembinaan oleh kepala sekolah kepada guru-guru senior yang ditunjuk sebagai supervisor
dan membentuk tim penilai supervise, dilakukan koordinasi secara intens kepada seluruh
elemen sekolah, mengupayakan sarana dan prasarana yang memadai, menerapkan disiplin
terhadap tata tertib guru, dan terakhir mengadakan evaluasi ketenagaan.

3.2 Saran

Perlu adanya peningkatan kedisiplinan untuk membangun system pendidikan di


Indonesia agar terus maju.

DAFTAR PUSTAKA

Wau, Yasaratodo, 2023, Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED Press.

Anis, Herman. 2021. ‘Permasalahan Supervisi Pendidikan Ditinjau Dari Supervisor,


Guru’, Herman Anis <https://hermananis.com/permasalahan-supervisi-pendidikan/>
[accessed 3 April 2023]

Azi Zurahman. 2021. ‘MAKALAH SUPERVISI


PENDIDIKAN’, Academia.edu <https://www.academia.edu/29201568/MAKALAH_S
UPERVISI_PENDIDIKAN> [accessed 3 April 2023]

Anda mungkin juga menyukai