Anda di halaman 1dari 22

Asuhan Keperawatan

Gawat Darurat Pada


Klien Sepsis
Kelompok 9

Dosen Pengampu :
Ns. Hari Ghanesia Istiani, S.Kep., MKM
Anggota Kelompok

Andre Alexandra Hesty Febriyanti


01 Nugraha 02
09210000136 09210000077
Definisi
Sepsis adalah kondisi dimana bakteri menyebar ke
seluruh tubuh melalui aliran darah dengan kondisi
infeksi yang sangat berat, bisa menyebabkan
organ-organ tubuh gagal berfungsi dan berujung
pada kematian.
Etiologi

Infeksi bakteri yang disebabkan oleh kuman, seperti :


• Jamur (Candida Albicans/Yeast Cell)
• Virus (DHF, Herpes)
• Bakteri (Bakteri gram-negatif dan gram-positif)

Dari keseluruhan penyebab, 60% kasus disebabkan oleh


bakteri gram negatif.
Etiologi
Jenis infeksi yang dapat menyebabkan sepsis :
• Infeksi sistem pernapasan, seperti pneumonia.
• Infeksi sistem urinaria (saluran kemih).
• Infeksi sistem pencernaan, seperti radang usus buntu, peritonitis, gangguan usus,
dan infeksi hati atau kantung empedu.
• Infeksi yang menyerang otak atau sumsum tulang belakang.
• Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam darah melalui luka
terbuka atau lubang dari pemasangan kateter atau infus.
• Infeksi kulit yang dapat menyebar yang terjadi di bawah permukaan kulit (selulitis).
Klasifikasi

a. Uncomplicated sepsis, disebabkan oleh infeksi, seperti flu atau abses


gigi.

b. Sepsis berat, terjadi ketika respons tubuh terhadap infeksi sudah mulai
mengganggu fungsi organ-organ vital, seperti jantung, ginjal, paru-paru
atau hati.

c. Syok septik, terjadi pada kasus sepsis yang parah, ketika tekanan darah
turun ke tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan organ vital tidak
mendapatkan oksigen yang cukup.
Manifestasi Klinis

• Demam
• Takikardi • Cepat lelah

• Takipnea • Malaise

• Leukositosis • Gelisah

• Hipotermia • Merasa kebingungan /

• Glukosa meningkat perubahan mental

• Hipoksia
Komplikasi

• Sindroma stress pernafasan pada


orang dewasa (ARDS)
• Gagal hati
• DIC
• Gagal ginjal akut (ARF)
• Perdarahan usus
• Disfungsi sistem saraf pusat
• Kematian
WOC
Asuhan
Keperawatan
Contoh Kasus
Seorang perempuan berusia 35 tahun diantar ke IGD RS Jakarta dengan keluhan
sesak nafas, badan lemas, nafas cepat dan dangkal, terlihat klien menggunakan otot
bantu nafas. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan TD: 70/50 mmHg, nadi:
132x/menit, suhu: 36C, RR: 28x/menit. Kesadaran composmetis, akral dingin, CRT >2
detik, SpO2: 99%. 2 bulan yang lalu klien post partum. Sebelumnya klien telah dirawat di
RS yang lain karena mengeluh batuk dan mengeluarkan lendir, sesak nafas, dan perut
membesar, lalu klien didiagnosa anemia dan splenomegali. Setelah menjalani 7 hari
perawatan klien mengalami penurunan kondisi hemodinamik meliputi tekanan darah,
peningkatan nadi, dan nilai pemeriksaan hematologi yang tidak normal. Pada tanggal
23 Oktober 2023 klien dirujuk ke RS Jakarta dengan triage Merah.
Pengkajian
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan


membran alveolus-kapiler ditandai dengan dispnea, takikardia,
PCO2 menurun, bunyi napas tambahan, pola napas abnormal,
warna kulit abnormal. (D.0003)
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan kekurangan
volume cairan ditandai dengan akral teraba dingin, CRT > 2
detik, warna kulit pucat, turgor kulit menurun, edema. (D.0009)
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Evaluasi
Referensi

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2017). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2017). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Irvan. (2018). Sepsis dan Tata Laksana Berdasar Guideline Terbaru. Jurnal
Anestesiologi Indonesia. Vol. 10, No. 1.
https://www.scribd.com/document/292836020/Seminar-Kgd-Syok-Septik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai