Anda di halaman 1dari 16

Cara Penulisan Tinjauan Pustaka

Ns. Nur Eni Lestari, M.Kep., Sp.Kep.An


Outline

 Pengertian Tinjauan Pustaka


 Tujuan Tinjauan Pustaka
 Menjelaskan Deskripsi Teori
 Menjelaskan Langkah-langkah Telaah Pustaka
 Menyusun Sumber Referensi
 Menjelaskan Definisi Plagiarisme
 Menjelaskan Cara Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiarisme
Pengertian Tinjauan Pustaka
 Peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait (review of related literature)
 Teori yang dikemukakan oleh para ahli dan hasil penelitian terdahulu yang mendukung harus dipaparkan
secara detail, sistematis, dan menyeluruh sehingga terbangun suatu kerangka berpikir yang ilmiah
 Teori- teori yang dikemukakan merupakan penjelasan lengkap dari apa yang telah diulas sebelumnya pada
latar belakang meliputi justifikasi, penyebab, dampak, pencegahan dan penanggulangan, serta alternatif
solusi sebagai pemecahan masalah
 Tinjauan pustaka memuat tentang teori-teori dan konsep-konsep dari variabel yang akan diteliti dan
keterkaitan antar variabel tersebut serta generalisasi hasil penelitian yang disusun secara sistematis dan
menyeluruh sehingga menjadi acuan untuk membangun suatu kerangka berfikir yang akan disusun dalam
kerangka teori.
 Tinjauan pustaka juga merupakan referensi yang digunakan sebagai dasar teori dalam pembahasan.
Tujuan Tinjauan Pustaka
 Memperoleh informasi yang ilmiah dan kredibel,
 Memperoleh data dan informasi yang berguna untuk menyusun latar belakang, dimana data dan
teori dalam latar belakang dapat menggambarkan besaran masalah, keseriusan masalah dan
kesensitifan masalah,
 Memperoleh teori terbaru dan terkini, bagi peneliti pemula, dapat membantu dalam menemukan
ide atau topik penelitian,
 Membantu dalam menemukan variabel-variabel apa saja yang masuk dalam penelitian dan
metode penelitiannya yang sesuai,
 Belajar cara menyusun atau menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan dengan mengamati tulisan
atau karya peneliti lain,
 Memperoleh informasi tentang keterbatasan peneliti lain sehingga dapat dijadikan masukan dan
pelajaran agar tidak melakukan kesalahan yang sama.
Menjelaskan Deskripsi Teori
 Teori: seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk
melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel,
sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Cooper &
Schindler, 2003)
 Tiga macam teori yang berhubungan dengan data empiris yaitu:
1. Teori deduktif yaitu berupa uraian teori atau keterangan dari mulai hal-hal umum yang
kemudian mengerucut kepada data khusus.
2. Teori induktif merupakan kebalikan dari deduktif yaitu dimulai dari hal-hal khusus
terlebih dahulu kemudian mengarah kepada hal umum.
3. Teori fungsional dimana terdapat interaksi antara data dan teori, dan saling
memberikan pengaruh diantara keduanya.
Menjelaskan Deskripsi Teori (2)
Manfaat Teori
1. Untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup penelitian, termasuk menjelaskan apa saja
variabel yang akan diteliti.
2. Sebagai prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta dan sebagai dasar dalam menentukan
hipotesis penelitian serta untuk menyusun instrumen penelitian.
3. Digunakan dalam pembahasan antara lain sebagai penjelasan atau justifikasi terhadap hasil
penelitian dan juga digunakan untuk dibandingkan dengan hasil penelitian. Hasil temuan
penelitian tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan
masalah.
4. Merangkum fakta yang ditemukan pada sampel penelitian dalam rangka generalisasi terhadap
populasi
5. Untuk memprediksi fakta lebih lanjut dengan mempelajari kondisi-kondisi menuju kepada
kejadian itu.
Menjelaskan Deskripsi Teori (3)
Langkah-langkah untuk dapat melakukan pendeskripsian teori adalah sebagai berikut:
 Menetapkan variabel beserta jumlah variabel yang akan diteliti.
 Mencari referensi sebanyak banyaknya baik melalui buku, jurnal penelitian maupun laporan akhir
penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti.
 Melihat daftar isi dan mencari topik yang relevan dengan variabel yang akan diteliti.
 Perhatikan bacaan dari mulai judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian,
sampel penelitian, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran.
 Mencari referensi definisi dari setiap variabel yang akan diteliti, pilih definisi yang paling sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
 Membaca seluruh isi topik penelitian dari setiap sumber data yang dibaca dan kemudian menuangkannya
dalam sebuah tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang digunakan harus dicantumkan di
daftar pustaka.
Menjelaskan Langkah-langkah Telaah Pustaka
 Menentukan topik-topik dari informasi yang akan dicari atau dengan menggunakan kata kunci untuk lebih
memudahkan pencarian kemudian mencari sumber yang relevan baik dari buku ajar, artikel cetak maupun
elektronik, prosiding, dll.
 Merangkum dari setiap bacaan yang diperlukan dalam tulisan penelitian yang akan dilakukan dengan
menggunakan kalimat sendiri untuk menghidari plagiarisme
 Memperhatikan gaya bahasa penulisan apakah mudah dimengerti atau tidak dengan cara berulang ulang
membaca tulisan sendiri
 Mengelompokkan hasil temuan pustaka dalam satu topik yang sama, kemudian menganalisis content
bacaan dan selanjutnya dibuat ringkasannya.
 Menyusun semua ringkasan hasil telaahan dalam sebuah tulisan secara sistematis, berkesinambungan dan
menyeluruh sehingga terbentuk kerangka berfikir ilmiah secara utuh dalam satu kesatuan.
 Sistematika penulisan tinjauan pustaka dapat mengacu pada judul penelitian, karena judul penelitian
memberikan gambaran variabel yang akan diteliti.
Contoh:
Judul Penelitian: Efektifitas Fisioterapi Dada dan Inhalasi Terhadap Status Pernapasan pada Balita dengan
Pneumonia

Tinjauan Pustaka
A. Balita
B. Pneumonia
C. Status Pernapasan
D. Fisioterapi Dada
E. Inhalasi
Menyusun Sumber Referensi

Sumber Referensi:
 Artikel pada jurnal lokal, nasional, maupun internasional
 Buku referensi
 Prosiding pada seminar nasional maupun internasional
 Referensi dari website dan hanya website resmi yang dapat menjadi rujukan, seperti untuk rujukan data
kesehatan tingkat global atau dunia dapat menggunakan sumber dari World Health Organization (WHO),
untuk tingkat nasional dapat menggunakan sumber data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), Profil
Kementerian Kesehatan, data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Badan Pusat Statistik (BPS) dan
lain-lain.
Dianjurkan agar rujukan merupakan edisi terbaru atau up to date, yaitu publikasi dalam kurun waktu
5 tahun terakhir.
Cara Penulisan Referensi
Ada banyak cara dalam penulisan referensi
1. Sistem Nama dan Tahun (APA Style/ American Psychological Association)  yang digunakan dalam penulisan
tugas akhir di UIMA
Contoh penulisan sitasi:
Gizi buruk pada baduta dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi sebagai tritunggal dalam epidemiologi
yaitu pejamu (host), agent dan lingkungan (environment) (Supariasa, 2002).Faktor pejamu antara lain penyakit infeksi. Masa
baduta terutama usia 6 – 23 bulan merupakan kelompok umur paling rentan untuk mengalami ISPA (Chalabi, 2013).
Penyakit infeksi lainnya selain ISPA adalah diare (Hidayat, 2011; Rice, 2000).
Contoh penulisan referensi: (disusun berdasarkan abjad)
Contoh:
Satu pengarang:
Conley, D. 2002. The daily miracle: An introduction to journalism. New York: Oxford University Press.
Dua pengarang:
Anna, N & Santoso, C.L. 1997. Pendidikan anak. Edisi 5. Jakarta: Family Press.

Lestari, N.E. ., & Anindya, I. 2021. Does online counseling reduce anxiety in parents of children with autism spectrum disorders during coronavirus disease 2019
pandemic?. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 9(G), 66–70. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.6492

Lebih dari dua pengarang:


Kotler, P, Adam, S, Brown, L, & Amstrong, G. 2003, Priciples of marketing, 2nd edn. Melbourne: Pearson Education Australia, Melbourne.
Cara Penulisan Referensi (2)
2. Sistem Vancouver (Penomoran)
Contoh penulisan sitasi:
Gizi buruk pada baduta dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi sebagai tritunggal dalam
epidemiologi yaitu pejamu (host), agent dan lingkungan (environment) 1. Faktor pejamu antara lain penyakit
infeksi. Masa baduta terutama usia 6 – 23 bulan merupakan kelompok umur paling rentan untuk mengalami
ISPA 2. Penyakit infeksi lainnya selain ISPA adalah diare 3,4,5.
Contoh penulisan referensi: (disusun berdasarkan urutan nomor)
1. Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi: Penerbit buku kedokteran EGC. cetakan 1; 2002. Hal 8-78.

2. Chalabi DAK. Acute respiratory infection and malnutrition among children below 5 years of age in Erbyl. Eastern Mediterranian Journal. Past Issues. Volume
19. Issue 1. 2013.

3. Hidayat TS, Fuad N. Hubungan sanitasi lingkungan, morbiditas dan status gizi balita di Indonesia. PGM. 2011. 34(2): 104 - 113. 2011.

4. Rice AL. Malnutrition as an Underlying Cause of Childhood Deaths Associated With Infectious Diseases in Developing Countries. Bulletin of the World Health
Organization. 2000, 78: 1207 – 1221.

5. Lestari, NE, Nurhaeni, N., & Chodidjah, S. The combination of nebulization and chest physiotherapy improved respiratory status in children with pneumonia.
Enfermeria Clinica. 2018. 28: 19-22.
Reference Manager

Untuk membantu penulis memudahkan penyusunan referensi


Menjelaskan Definisi Plagiarisme

 Plagiarisme adalah tindakan pencurian ide, pemikiran, atau tulisan orang lain baik disengaja
maupun tidak disengaja yang digunakan oleh penulis seolah-olah merupakan ide atau pemikiran
atau tulisannya sendiri.
 Pencurian yang terjadi bisa dalam bentuk pencurian kata, kalimat, alinea, atau bab sebuah
tulisan atau buku orang lain tanpa menyebutkan sumbernya tersebut.
Menjelaskan Cara Pencegahan Dan Penanggulangan Plagiarisme

 Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap karya orang lain melalui pencantuman nama penulis
beserta sumbernya apabila mengutip sebuah tulisan atau menggunakan gagasan atau ide orang lain.
 Melakukan parafrasa yaitu mengangkat sebuah intisari dari sebuah tulisan kemudian menuliskannya
kembali dengan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna atau artinya dan selalu mencantumkan nama
penulis beserta sumbernya.
 Melakukan pengecekan sebuah tulisan dengan peranti lunak pendeteksi plagiarisme, peranti yang dapat
mengecek apakah terdapat pengutipan tulisan sebagian atau seluruhnya dan dapat mendeteksi berapa
persen tulisan tersebut mengutip dari tulisan orang lain
 Pustakawan yang professional menjadi tempat bertanya dan dapat memberikan arahan. Pustakawan dapat
memberikan masukan dan arahan terkait referensi yang dibutuhkan oleh penulis, apa dan dimana untuk
mendapatkan referensi yang dibutuhkannya tersebut.
 Tindakan plagiarisme dapat dikenai sanksi sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku.
TERIMA KASIH.

Anda mungkin juga menyukai