Anda di halaman 1dari 5

ZAINAL MUTTAQIN

050708593
Teknologi Pendidikan (Banjarmasin)

Tugas 2
Pendidikan Orang Dewasa
LUHT 4108
1. Uraikan 5 (lima) kunci sukses dalam pembelajaran OD menurut Lindeman (1986)!
(50)

2. Uraikan 4 (empat) aspek untuk membangun kesadaran yang dapat dilakukan oleh

fasilitator POD sebagai agen pembaharu? (20)

3. Uraikan 6 (enam) faktor yang secara psikologis dapat menghambat keikutsertaan

orang dewasa dalam suatu program pendidikan! (30)

Jawab

1. Menurut Lindeman (1986), terdapat lima kunci sukses dalam pembelajaran yang
terfokus pada pendekatan dewasa atau yang dikenal sebagai "Andragogy"
(pembelajaran orang dewasa).

 Pertama, orientasi terhadap hasil atau tujuan, yang menekankan pentingnya


pemahaman jelas mengenai tujuan dari pembelajaran tersebut.
 Kedua, keterlibatan penuh peserta dalam proses pembelajaran, di mana keaktifan
dan keterlibatan pribadi sangat ditekankan.
 Ketiga, pengalaman sebagai sumber pembelajaran yang penting; ini berarti
pengalaman hidup individu harus diintegrasikan dalam proses pembelajaran.
 Keempat, aspek kesiapan untuk belajar yang melibatkan kesediaan dan motivasi
peserta untuk menerima informasi baru.
 Kelima, orientasi terhadap kemandirian dalam belajar; individu dewasa
cenderung lebih sukses ketika mereka memiliki kontrol atas proses pembelajaran
mereka sendiri.

Dalam konteks pembelajaran orang dewasa, prinsip-prinsip ini menekankan pada


pentingnya memahami tujuan, terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran,
menggunakan pengalaman sebagai alat pembelajaran, memiliki motivasi yang kuat
untuk belajar, dan menekankan pada kemandirian dan kontrol atas pembelajaran. Hal
ini diperlukan agar proses pembelajaran orang dewasa dapat berlangsung secara
efektif dan menghasilkan hasil yang optimal.

2. Fasilitator POD (Pendidikan Orang Dewasa) memainkan peran kunci dalam


membangun kesadaran dan menjadi agen pembaharu dalam lingkungan pendidikan
orang dewasa. Ada empat aspek penting yang dapat mereka fokuskan:

 Pemahaman Mendalam tentang Audiens

Fasilitator perlu memahami audiens mereka dengan baik. Ini mencakup pemahaman
mendalam tentang latar belakang, kebutuhan, tujuan belajar, dan preferensi
pembelajaran orang dewasa. Dengan pemahaman yang baik tentang audiens,
fasilitator dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran, metode, dan materi
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks peserta.

 Kemampuan Komunikasi dan Pemfasilitasian yang Efektif

Fasilitator perlu memiliki keterampilan komunikasi yang kuat untuk membantu


membangun kesadaran. Mereka harus mampu memfasilitasi diskusi yang mendorong
refleksi dan pertukaran gagasan antara peserta. Penggunaan pertanyaan terbuka,
teknik mendengarkan aktif, dan kemampuan untuk menyampaikan informasi secara
jelas dan terarah akan mendukung proses kesadaran.

 Mengintegrasikan Koneksi Praktis dengan Teori dan Konsep

Fasilitator juga bertanggung jawab untuk membantu peserta mengaitkan teori dengan
pengalaman praktis mereka. Ini dapat dilakukan dengan mengaitkan konsep-konsep
teoritis dengan situasi dunia nyata yang dihadapi peserta. Dengan mengintegrasikan
teori dengan pengalaman praktis, peserta akan lebih mampu memahami dan
menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.

 Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Diri

Sebagai agen pembaharu, fasilitator juga perlu terus belajar dan mengembangkan diri
sendiri. Mereka harus selalu mengikuti perkembangan terkini dalam bidang
pendidikan orang dewasa, mencari kesempatan untuk mengikuti pelatihan, seminar,
atau membaca literatur terkait. Selain itu, refleksi diri secara teratur tentang praktik
dan hasil pembelajaran yang mereka fasilitasi akan membantu dalam peningkatan
kemampuan mereka dalam membangun kesadaran.

Melalui pendalaman pemahaman audiens, kemampuan komunikasi yang kuat,


integrasi teori dan praktik, serta kesadaran terus-menerus terhadap perkembangan,
fasilitator POD dapat menjadi agen pembaharu yang efektif dalam membangun
kesadaran di kalangan orang dewasa.

3. Beberapa faktor psikologis yang bisa menghambat keikutsertaan orang dewasa


dalam program pendidikan:

 Rasa Takut dan Tidak Percaya Diri:

Rasa takut akan kegagalan atau ketidakpercayaan terhadap kemampuan belajar sendiri
bisa menjadi hambatan besar. Orang dewasa mungkin merasa tertekan dengan standar
keberhasilan yang mereka tetapkan sendiri dan meragukan kemampuan mereka untuk
memenuhi harapan itu.

 Perasaan Tidak Nyaman di Lingkungan Baru:

Masuk ke lingkungan pendidikan yang berbeda, terutama jika sudah lama tidak
berada di situasi serupa, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Mereka mungkin
merasa tidak familiar dengan cara belajar baru, teknologi, atau budaya di lingkungan
pendidikan.

 Keterbatasan Waktu dan Kehidupan Pribadi yang Sibuk:

Orang dewasa sering memiliki tanggung jawab yang melimpah di kehidupan pribadi,
profesional, dan sosial mereka. Menyisihkan waktu untuk pendidikan bisa jadi sulit
karena harus menyeimbangkan peran sebagai pekerja, orang tua, anggota keluarga,
dan sebagainya.

 Keuangan dan Investasi Emosional:


Beberapa orang dewasa mungkin khawatir tentang biaya dan investasi yang
diperlukan untuk pendidikan. Mereka mungkin merasa risau tentang menyelesaikan
pendidikan tanpa jaminan pasti akan hasil yang diharapkan dan ketersediaan sumber
daya untuk mendukungnya.

 Riwayat Pendidikan Negatif:

Pengalaman traumatis, kegagalan sebelumnya, atau pengalaman negatif di lingkungan


pendidikan sebelumnya bisa meninggalkan bekas psikologis yang signifikan.
Kegagalan sebelumnya dapat memengaruhi percaya diri mereka dalam menjalani
pendidikan baru.

 Persepsi Terhadap Kemampuan Belajar:

Beberapa orang dewasa mungkin memiliki persepsi negatif tentang kemampuan


mereka dalam hal belajar. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak cocok untuk
belajar atau bahwa kemampuan belajar mereka tidak memadai.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan ini, lembaga pendidikan dapat


menyediakan program dukungan psikologis, kursus pengantar untuk membantu
penyesuaian, serta membangun lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi orang
dewasa yang kembali ke pendidikan. Penyediaan informasi yang jelas, dukungan
mentor, dan program-program bimbingan juga bisa membantu mengatasi ketakutan
dan ketidakpercayaan diri yang mungkin dialami oleh orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai