Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PKN

PELANGGARAN HAM

XI IPA 6
KELOMPOK 4

Disusun Oleh :
1. Nur Fajrina Chassani
2. Chayla Fitri Ramadhani
3. Rani Anggiati Pasaribu
4. Virma Anggi M Saragih
5. Aldo Gusti Vernando
6. Diwata Mohta

SMAN 14 PEKANBARU

TAHUN AJARAN

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Maha Esa yang masih memberikan kesehatan,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini yang berjudul “Pelanggaran HAM”
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami dalam pelajaran PKN tentang “Pelanggaran
HAM”

Dalam Penulisan makalah ini kami sebagai penulis merasa masih banyak kekurangan baik
dalam teknik penulisan dan penyampaian materi yang kami tulis, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami inginkan untuk
menyempurnakan tulisan kami. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapakan guna
untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang.

Pekanbaru, September 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3 Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1 Pelanggaran HAM di Dalam Negeri........................................................... 2
a) Korupsi Proyek Pembangunan Lintasan Atletik..................................... 2
b) Seorang Wanita yang Tewas dibunuh Oleh Suami & Anaknya............. 3
c) Remaja Cabuli Anak Dibawah Umur..................................................... 4
d) 28 Kasus Seksualitas yang Terjadi Pada Anak....................................... 5
e) Buruh Panen PT JJP Bacok Asisten Afdeling........................................ 6
f) Pembunuhan yang Dilakukan Oleh Sang Suami dan Kedua Anaknya... 7
g) Oknum Paspampres Menculik & Menganiaya Seorang Pemuda
Hingga Tewas......................................................................................... 8
h) Oknum ASN Pemprov Riau Diduga Lakukan KDRT............................ 9
i) M Adil Bupati Kepulauan Meranti Melakukan Korupsi........................10
j) Guru Honorer Di Miahasa Cabuli 14 Siswa Sd......................................11
2.2 Pelanggaran HAM di Luar Negeri..............................................................12
a) Kasus Pemerkosaan yang dilakukan Oleh Reynhard Sinaga..................12
b) Pembunuhan yang dilakukan Oleh Christopher Clark Jones..................12
c) Kasus Cleveland Torso Murderer...........................................................13
d) Kasus The zodiac Killer..........................................................................13
e) Kasus Issei Sagawa Sang Pembunuh dan Kanibal..................................13
f) Kasus Keluarga Turpin yang Mengurung 13 anaknya............................14
g) Kasus Elisabeth Fritzl yang disekap oleh Ayahnya................................14
h) Kasus Korupsi Viktor Yanukovych........................................................14
i) Skandal Suap Siemens............................................................................15
j) Kasus Pembunuhan Trayvon Martin.......................................................15
k) Konflik Etnik Melayu Muslim di Thailand Selatan................................15
BAB III PENUTUP...........................................................................................16
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................16
3.2 SARAN.......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis:
droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak
asasi manusia berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada
negara, atau dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati,
melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan
menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh swasta. Dalam terminologi modern,
hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan
dengan kebebasan sipil (misalnya hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan
kebebasan berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan dengan
akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, hak atas
kesehatan, atau hak atas perumahan).
Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak
tersebut "dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar. Sementara
itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak asasi manusia
merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang
menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang tertindas, dan pada
saat yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan keberadaan HAM sama sekali
dan menyatakan bahwa hak tersebut hanya ada karena manusia mencetuskan dan
membicarakan konsep tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa saja pelanggaran HAM didalam negeri
 Apa saja pelanggara HAM diluar negeri
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui apa saja pelanggaran HAM yang ada di dalam negeri
 Untuk mengetahui apa saja pelanggaran HAM yang ada di luar negeri
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pelanggaran HAM di dalam Negeri
2.2 Pelanggaran HAM di luar Negeri
a) Kasus Pemerkosaan yang dilakukan Oleh Reynhard Sinaga

Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh
Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual
terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015
sampai 2 Juni 2017.
Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 perkosaan, di mana sejumlah korban
diperkosa berkali-kali. Reynhard Sinaga disebutkan melakukan tindak perkosaan ini
di apartemennya di pusat kota Manchester, ia dengan berbagai cara mengajak korban
ke tempat tinggalnya dan membius mereka dengan obat yang dicampur minuman
beralkohol.
Hussain mengatakan bukti menunjukkan kemungkinan korban dapat mencapai
190 orang termasuk 48 orang yang kasusnya telah disidangkan melalui empat
persidangan terpisah mulai Juni 2018 sampai Desember 2019.Ia menambahkan bukti
video perkosaan yang direkam oleh Reynhard sendiri begitu banyaknya seperti
layaknya "menyaksikan 1.500 film di DVD."
b) Pembunuhan yang dilakukan Oleh Christopher Clark Jones
Christopher Clark Jones (36) divonis penjara seumur hidup setelah menusuk sebanyak
133 kali dan memenggal kepala korbannya. Brisbane Utara pada 2005. Korbannya,
seorang tunawisma berusia 17 tahun bernama Morgan Jay Shepherd. Namun, Jones
hanya menjalani masa tahanan 15 tahun dan dibebaskan bersyarat awal Juni ini dan
dideportasi oleh Australia kembali ke negara asal pria itu di Inggris pada Senin lalu.
Jones lahir di Tyneside dan pindah ke Australia saat masih kecil. Dia tinggal di
Sandgate dengan kedua orangtuanya dan seorang bayi perempuan ketika peristiwa
pembunuhan itu terjadi.
Jones tengah minum-minum di sebuah rumah yang dia sewa bersama
temannya yang juga tertuduh, James Patrick Roughan pada 29 Maret 2005 ketika
mereka sama-sama tengah beradu argumen dengan morgan. Morgan dibunuh dengan
keji. Jones menggunakan pisau untuk menikamnya dan menggunakan kapak untuk
memenggal kepalanya dengan sadis. Para saksi mata mengatakan para lelaki itu
membual tentang pembunuhan yang baru saja mereka lakukan. Mereka bahkan
menipu tiga teman lain agar mau membuang mayat dengan kedok penjualan furniture.
Mayat remaja tanpa kepala itu ditemukan di sebuah kuburan dangkal di semak
hutan di Dayboro pada April 2005. Tubuh mayat Morgan dibungkus dengan karpet
sementara kepalanya terdapat dalam kantong plastik.
c) Kasus Cleveland Torso Murderer
The "Cleveland Torso Murderer" adalah pembunuh berantai tak dikenal paling
menakutkan yang dikenal karena pembunuhan brutal. Dia juga dikenal sebagai "Mad
Butcher of Kingsbury Run". Dia membunuh 12 orang dari 1935 hingga 1938. Dia
memotong-motong tubuh mereka dan membuang jenazah mereka di lingkungan
terpencil di Kingsbury Run, Amerika Serikat.
Sebagian besar jenazah ditemukan tanpa kepala atau anggota badan, dan
terkadang bagian tubuhnya ditemukan di tempat lain. Korban melibatkan tujuh pria
dan lima wanita Kebanyakan dari mereka berasal dari kalangan bawah, pelacur, dan
gelandangan. Sebagian besar korban dipenggal dan dipotong-potong. Korban laki-laki
dikebiri, dan perawatan kimiawi diterapkan pada tubuh korban.
Kasus ini diselidiki oleh pengacara terkenal Eliot Ness, yang saat itu menjabat
sebagai Direktur Keamanan Publik Cleveland, tetapi pembunuhnya tidak pernah
ditangkap. Itu adalah kejahatan paling mengerikan dalam sejarah Cleveland.
d) Kasus The zodiac Killer

Zodiac Killer adalah salah satu pembunuh berantai paling mengerikan dalam
sejarah Amerika Serikat. Aksinya yang penuh horor dilakukan pada akhir 1960-an
dan awal 1970-an di daerah Teluk San Francisco di California utara. Empat dari
pembunuhannya dikonfirmasi, tetapi dia juga mengklaim telah membunuh 37 korban.
Namun, dua korban selamat dari tindakan keji si pembunuh. Zodiac Killer
dilaporkan mengirim beberapa kartu, surat, dan panggilan telepon yang mengejek
kepada pers, dan ke polisi Vallejo, California. Surat-suratnya terdiri dari pesan
berkode, sandi, tiang, dan tanda tangannya berupa lingkaran dengan dua garis tegak
lurus di atasnya. Korbannya adalah pasangan muda dan supir taksi. Hal yang paling
menghantui adalah dia tidak pernah tertangkap dan kasusnya tidak pernah
terselesaikan.
e) Kasus Issei Sagawa Sang Pembunuh dan Kanibal
Isei Sagawa bukan hanya membunuh, tetapi juga melakukan aksi kanibal. Pria
kelahiran April 1949 ini menderita sejumlah masalah serius akibat lahir dalam
keadaan prematur. Saat kecil, Sagawa yang berasal dari keluarga sangat kaya,
bersama sang ayah dan pamannya sering bermain dengan berpura-pura menjadi
raksasa yang ingin memakannya. Hal ini yang diduga menyumbang obsesi Sagawa
terhadap kanibalisme.
Memasuki usia pubertas, Sagawa memiliki ketertarikan yang aneh. Ia tertarik
dengan kanibalisme bercampur hasrat seksual. Sagawa pun mulai berfantasi memakan
daging wanita. Pada 1972, saat seorang wanita muda Jerman masuk ke apartemennya,
Sagawa mencoba menyerangnya saat wanita itu tertidur, namun wanita itu berhasil
melarikan diri. Ia lalu ditangkap atas tuduhan percobaan pemerkosaan. Namun tidak
ada yang tahu bahwa sesungguhnya Sagawa mencoba memakan wanita tersebut.
Lima tahun setelah kejadian tersebut, Sagawa pindah ke Paris untuk kuliah di
Universitas Sorbonne. Di sana, ia bertemu mahasiswi Belanda berusia 25 tahun,
Renne Hartevelt. Pada 11 Juni 1981, Hartevelt mengunjungi apartemen Sagawa untuk
makan malam serta berlatih bahasa Jerman. Sagawa menembak leher Hartevelt
dengan senapan. Tak sampai di situ, Sagawa juga memperkosa serta memakan daging
Hartevelt. Bahkan ia sempat menulis novel yang berisi ilustrasinya. Novel berjudul In
The Fog menceritakan apa yang Sagawa lakukan dengan gambar ilustrasi
mengerikan.
f) Kasus Keluarga Turpin yang Mengurung 13 anaknya

David Turpin dan istrinya, Louise, membantah merantai 13 anaknya di rumah


mereka di California, Amerika Serikat. Keduanya ditangkap setelah salah seorang
putrinya berhasil lari dari rumah dan polisi belakangan menemukan beberapa
saudaranya dirantai ke tempat tidur dan menderita kekurangan gizi serius.
Kasus Elisabeth Fritzl yang disekap oleh Ayahnya. Bukti-bukti tentang
keadaan di sekeliling memperlihatkan anak-anak itu tidak dilepas dari rantai jika ingin
buang air. Putri remaja mereka yang melarikan diri, dan membuat polisi memeriksa
rumah tempat penahanan anak-anak itu, sudah merencanakan untuk lari selama dua
tahun belakangan, menurut Hestrin.
g) Kasus Elisabeth Fritzl yang disekap oleh Ayahnya
Elisabeth Fritzl (lahir 8 April 1966) adalah wanita warga negara Austria yang
mengalami penyekapan, penganiayaan seksual, dan pemukulan oleh ayahnya sendiri,
Josef Fritzl, selama 24 tahun sejak 1984 hingga 2008. Polisi Austria menyatakan
bahwa penyekapan itu dilakukan di dalam sebuah gudang bawah tanah kedap suara
yang terletak membentang di bawah rumah dan kebun keluarga itu di desa dekat kota
Amstetten di negara bagian Austria Hilir selama 24 tahun, di mana Elisabeth
melahirkan tujuh orang anak-anak dari hasil pemerkosaan oleh ayahnya itu.
h) Kasus Korupsi Viktor Yanukovych
Pada 2010 diangkat sebagai Presiden, kemudian Viktor Yanukovych
mengakhiri masa jabatannya dengan kehinaan dan kabur ke Rusia pada Februari 2014
saat Revolusi Ukraina yang menewaskan lebih dari 100 nyawa. Ia meninggalkan
rumah sebesar 140 hektar lengkap dengan lapangan golf, peternakan burung unta,
kebun binatang pribadi, “roti emas”, dan replika kapal perang Spanyol di Mezhyhirya.
Pada 2019, pengadilan Ukraina secara in absentia menjatuhkan hukuman 13
tahun pada Yanukovych atas tuduhan pengkhianatan.Dengan menggunakan
perusahaan cangkang, Yanukovych menyelewengkan uang rakyat demi keuntungan
pribadi. Media publik Swedia, SVT, membocorkan bahwa Yanukovych menerima
suap sebesar US$3,7 juta pada 2011 dan melakukan dua transaksi pada 2007 dan 2018
dengan total US$18 juta!Totalnya, mantan presiden Ukraina tersebut menggelapkan
uang Ukraina sebesar US$40 miliar, dan baru 1,5 miliar saja yang kembali.

i) Skandal Suap Siemens


Pada 2006 silam, salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Jerman,
Siemens AG, terjaring kasus suap yang sangat besar, kasus ini dianggap sebagai kasus
yang paling hina di dunia. Sejak 1990an, Siemens menyuap pemerintah dan pegawai
negeri di seluruh benua, hingga US$1,4 miliar Amerika Serikat (AS).
Di negara tempat korupsi Siemens berlangsung, warga yang terkena
dampaknya, membayar biaya kebutuhan yang terlalu mahal seperti pajak jalan dan
pembangkit listrik. Sementara itu, Siemens menikmati keuntungan.Siemens dapat
membayar suap ke luar negeri yang kemudian dianggap “pajak perusahaan”. Hal
tersebut disebut “Nützliche aufwendungen” atau “Pengeluaran bermanfaat”.
Meskipun begitu, Siemens tetap “terlihat” santai seperti perusahaan bersih
yang anti-suap.Transaksi suap Siemens akhirnya menarik minat pihak berwenang di
beberapa negara, termasuk AS dan Jerman, yang meluncurkan penyelidikan dan
akhirnya mendapatkan sanksi terbesar dalam sejarah pemberantasan korupsi AS,
sebesar US$1,6 miliar.
j) Kasus Pembunuhan Trayvon Martin
Pada 26 Februari 2012 malam, Trayvon Martin sedang berjalan pulang dari
toko, ketika ditembak oleh George Zimmerman, sukarelawan pengawas lingkungan
yang berpatroli di kawasan Twin Lakes di Sanford, Florida.
Zimmerman mengklaim telah menembak Martin yang tidak bersenjata sebagai
bentuk pertahanan diri setelah terjadinya pertengkaran fisik. Martin yang mengenakan
penutup kepala dinilai mencurigakan dan berbahaya. Tidak ada saksi mata atas
penembakan itu, dan polisi tidak menangkap Zimmerman yang mengaku bertindak
membela diri.
Pada 11 April 2012, Zimmerman didakwa pembunuhan tingkat dua. Dia
mengaku tidak bersalah dan kasusnya disidangkan pada Juni 2013. Namun akhirnya
tanggal 13 Juli, Zimmerman dinyatakan tidak bersalah. Dibebaskannya Zimmerman
menjadi awal mula munculnya gerakan “black lives matter” di media sosial.
k) Konflik Etnik Melayu Muslim di Thailand Selatan
Serangan yang menewaskan dua biarawan Candi Wat Rattananupab, di Distrik
Su Ngai Padi, Provinsi Narathiwat merupakan serangan fatal terakhir setelah
kelompok pemberontak Barisan Revolusi Nasional (BRN) melakukan serangan di
sekolah dan rumah sakit pada 8 Januari 2019 (Al Jazeera, 2019).
konflik etnik terjadi karena adanya wirausahawan politik yang menggunakan
identitas etnik sebagai basis mobilisasi atau fault-line untuk mencapai kepentingannya
(Fearon 2004). Secara eksplisit Varshney menyebutkan bahwa “conflicts take place
because leaders strategically manipulate ethnicity for the sake of political power, or
for extracting resources from the state (Varshney 2009, p.282).
erdapat tiga alasan mengapa konflik kekerasan di Thailand Selatan ini adalah
konflik kepentingan elit lokal. Ketiga penjelasan tersebut juga secara tidak langsung
menumbangkan argumen primordialis mengenai “ancient hatred” dengan ganti
otonomi lokal. Pertama, kebencian dan pemberontakan ini diluncurkan oleh elit-elit
lokal. Pada proses inkorporasi Kerajaan Patani ke dalam Kerajaan Siam, Kerajaan
Siam mengganti elit tradisional dengan pejabat sipil yang berasal dari Kerajaan Siam
yang dianggap loyal. Terlebih lagi, Kerajaan Patani yang pada awalnya satu,
kemudian dibagi menjadi tiga provinsi yang semakin melemahkan otoritas tradisional.
Kedua, pemimpin pemberontak berasal dari kelompok elit lokal yaitu aktor
yang saling menopang mengingat Islam merupakan identitas dari Kerajaan Patani.
Dengan adanya kebijakan asimilasi, maka tak hanya kekuatan Sultan Patani
diperkecil, namun masyarakat Muslim Patani juga terdampak akibat hilangnya
kebebasan beragama Islam, berbahasa melayu, dan mempunyai sistem pendidikan
dengan sharia Islam. Ketika Pemerintah Thailand mulai menerapkan kebijakan
asimilasi dan sentralisasi, elit dari Patani yaitu Tengku Mahmud Mahyiddeen
memimpin GAMPAR (Gabungan Melayu Pattani Raya) tahun 1940 melawan
Pemerintah Thailand; Tengku Abdul Jalal, melobi pemerintah Inggris untuk
bergabung dengan Malaysia; Tengku Bira Kotanila mendirikan PULO; Haji Abdul
Karim Hassan pendiri Barisan Revolusi Nasional; dan New Pulo didirikan oleh Arong
Mooreng dan Haji Abdul Rohman Bazo (Harish 2006, pp. 52-3).

Ketiga, pemberian otonomi kepada elit mampu menekan secara signifikan


konflik kekerasan pada tahun 1980-1999 pada masa Perdana Menteri Prem
Tinsulanonda
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis:
droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa
manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak
asasi manusia berlaku kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan, dan saling bergantung.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, kami berharap kita semua dapat mengetahui serta
mengerti tentang apa itu HAM, Contoh kejadian yang melanggra HAM di dalam ataupun
luar negeri, dll

Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai individu juga harus mengerti serta
memahami mengapa kita harus menghormati HAM. Dan selalu waspada akan
pelanggarannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://pssat.ugm.ac.id/id/konflik-etnik-melayu-muslim-di-thailand-selatan-penyebab-
proses-dan-dinamika/
https://pssat.ugm.ac.id/id/konflik-etnik-melayu-muslim-di-thailand-selatan-penyebab-proses-
dan-dinamika/
https://nasional.okezone.com/read/2022/10/31/337/2697950/5-kasus-pembunuhan-sadis-di-
luar-negeri-nomor-1-korbannya-juga-dimakan
https://www.liputan6.com/citizen6/read/4491280/5-kasus-pembunuhan-terkenal-di-dunia-
yang-tak-pernah-terpecahkan?page=5
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
https://en.wikipedia.org/wiki/Fritzl_case

Anda mungkin juga menyukai