Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ETIKOLEGAL

KODE ETIK PROFESI BIDAN

KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH,

NUSA BANGSA DAN TANAH AIR

DOSEN PENGAJAR

Rati Purnama Sari, M.Tr.Keb

OLEH :

KELOMPOK 6

Agil Claudia
Aisyah Ramadhani
Anisah Mardhatillah
Dara Melani Putri
Nashiratul Husni
Vonia Khairunnisa
Zayyana Qurratul Aini

KELAS 1B

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

PRODI D3 KEBIDANAN PADANG

TP. 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah swt, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan rahmat,
hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga segala aktivitas yang dikerjakan bernilai
ibadah di sisi-Nya. Salam dan taslim semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad
Saw. Nabi yang telah memberikan pencerahan akan kebenaran kepada seluruh umat manusia di muka
bumi terutama kepada penulis dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah etikolegal di Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Padang. Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari penulis maupun dari penyajiannya. Oleh
karena itu, masukan kritik serta saran yang bersifat membangun sangat dibutuhkan guna memperbaiki
kekurangan dan kesalahan yang ada.

Padang, 16 Januari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 4
C. TUJUAN.................................................................................................................. 4

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................... 5
A. KODE ETIK KEBIDANAN.................................................................................... 5
B. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH,
NUSA BANGSA DAN TANAH AIR..................................................................... 6
C. CONTOH KASUS KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH,
NUSA BANGSA DAN TANAH AIR.................................................................... 6

BAB III : PENUTUP............................................................................................................ 7


A. KESIMPULAN....................................................................................................... 7

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
World Health Organization atau WHO (1992) mendefinisikan Bidan sebagai seseorang yang
telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi
dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Sedangkan definisi bidan menurut
Ikatan Bidan Indonesia adalah seorang perempuan yang telah lulus dari pendidikan bidan yang diakui
pemerintah dan organisasi profesi diwilayah negara republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapatkan lisensi untuk menjalankan
praktek kebidanan. Dalam profesi kebidanan, diperlukan suatu petunjuk bagi anggota profesi tentang
bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan kewajiban profesinya melainkan
juga menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari dimayarakat yang tertuang dalam kode
etik profesi kebidanan.

Kode etik profesi bidan di Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan
dalam kongres Nasional IBI X tahun 1988. Kode etik profesi bidan disusun berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan ideal dan garis-garis besar haluan Negara sebagai
landasan operasional, sedangkan petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam rapat kerja Nasional
(Rakernas) IBI tahun 1991, sebagai pedoman dalam berprilaku. Kode etik bidan sebagai pedoman
dalam berperilaku menekankan pada keselamatan klien.

Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan kesungguhan hati dari setiap
bidan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan sebagai anggota tim kesehatan
demi tercapainya cita-cita pembangunan nasional dibidang kesehatan pada umumnya, KIA/KB dan
kesehatan keluarga pada khususnya Dalam kode etik kebidanan dijelaskan beberapa kewajiban yang
harus dilaksanakan bidan diantaranya adalah bidan harus senantiasa melaksanakan asuhan kebidanan
berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam bidang kesehatan serta berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintah untukmeningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

B. RUMUSAN MASALAH
Apa kewajiban bidan terhadap pemerintah,nusa bangsa dan tanah air?
Apa contoh kewajiban bidan terhadap pemerintah,nusa bangsa dan tanah air?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kewajiban bidan dalam menjalankan tugasnya terhadap
pemerintah, nusa bangsa dan tanah air
2. Untuk mengetahui contoh kewajiban bidan terhadap pemerintah,nusa bangsa dan
tanah air.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. KODE ETIK KEBIDANAN


Kode etik secara umum adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional tertulis yang
secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa yang tidak benar & tidak baik bagi profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar/salah, perbuatan apa yang harus dilakukan &
perbuatan apa yang harus dihindari.

Kode etik bidan merupakan standard perilaku seorang bidan dalam melaksanakan profesinya.
Kode etik bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres
Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan petunjuk pelaksanaannya disahkan dalam
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991 sebagai pedoman dalam berperilaku. Kode Etik
Bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah tujuan
dan bab. Secara umum, Kode Etik berisi 7 Bab. Ketujuh bab tersebut dapat dibedakan atas tujuh
bagian yaitu:

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat


2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa, dan tanah air
7. Penutup

B. KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA BANGSA, DAN TANAH AIR

Bidan mempunyai kewajiban terhadap pemerintah,nusa bangsa dan tanah


air.Sebagaimana telah dijelaskan bahwa tanggung jawab bidan terhadap pemerintah,nusa
bangsa dan tanah air sebagai berikut:

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan


pemerintah dalam bidang kesehatan,khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan Kesehatan
Keluarga dan masyarakat.

2. Setiap bidan melalui profesinya berpatisipasi dan menyumbang pemikirannya kepada


pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama
pelayanan KIA/KB dan Kesehatan Keluarga.

C. CONTOH KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA BANGSA DAN


TANAH AIR

1. Bidan harus harus mempelajari perundang undangan kesehatan Indonesia dengan cara :
a. Menyebarluaskan informasi atau perundangan yang dipelajari kepada anggota.
b. Mengundang ahli atau penceramah yang dibutuhkan.
c. Mempelajari program pemeintah,khususnya menangani pelayanan kesehatan
Indonesia.
d. Mengidentifikasi perkembangan kurikulum sekolah tenaga kesehatan
umumnya,khususnya keperawatan dan kebidanan.
2. Bidan harus menyampaikan laporan kepada setiap jajaran IBI tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan melaksanakan tugas bidan di daerah,termasuk faktor penunjang maupun
penghambat pelaksanaan tugas itu.Mencoba membuat penelitian tentang masalah yang sering

5
terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan tugas profesi kebidanan ,misalnya penelitian
mengenai :
a. Beberapa biaya standar persalinan normal di suatu daerah.
b. Berapa banyak animo masyarakat di suatu daerah terhadap fasilitas KIA\KB yang
telah disediakan oleh pemerintah.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bidan berkewajiban untuk untuk melaksanakan ketentuan pemerintah dalam bidang


kesehatan,yaitu dalam pelayanan KIA\KB dan kesehatan keluarga.Sebagaimana telah kita
ketahui bahwa kesehatan ibu dan anak sangat penting untuk dijaga,dan peran bidan yang
handal sangat dibutuhkan untuk mengurangi angka kematian dan angka kesakitan pada ibu
dan anak.
Perlu diketahui,bahwa angka kematian dan kesakitan pada ibu bersalin masih sangat
tinggi.Maka disanalah perlunya seorang bidan yang profesional sehingga mampu
meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya dalam KIA\KB serta kesehatan keluarga.
Salah satu upaya untuk meningkatkan hal tersebut,maka diperlukan adanya promkes kepada
masyarakat serta harus adanya ketersediaan tenaga bidan yang berkualitas.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.umm.ac.id/37805/3/jiptummpp-gdl-ekofirmans-48947-3-babii.pdf
https://www.e-jurnal.com/2013/12/kode-etik-bidan.html
https://id.scribd.com/presentation/340800614/Kewajiban-Bidan-Terhadap-Pemerintah-
Nusa-Bangsa
https://www.canva.com/design/DAFX0SYnMpE/1cCrsmnqYjm0TB9SqnBmCw/edit?
utm_content=DAFX0SYnMpE&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_sou
rce=sharebutton

Anda mungkin juga menyukai