Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEWENANGAN DAN KODE ETIK PROFESI TERKAIT KONTRASEPSI


SESUAI UU RI NO.4 TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN SERTA
PERMENKES 28 TAHUN 2017 TENTANG IJIN DAN
PENYELENGGARAAN PRAKTIK BIDAN
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesehatan
Perempuan dan Keluarga Berencana

Disusun oleh :
Agnia Amelia Rohendi NIM P2.06.24.2.18.004
Hamdah Ridhaka Waljannah NIM P2.06.24.2.18.016

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN CIREBON
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kewenangan dan kode etik profesi terkait kontrasepsi sesuai UU RI No.4
dan permenkes 28 tahun 2017 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik bidan.”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan terimakasih kepada
dosen mata kuliah Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga yang telah
memberikan tugas dan pengarahan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini, serta kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Besar harapan kami, semoga hasil makalah ini dapat
memberikan informasi dan berguna bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa susunan dan materi yang terkandung dalam hasil
makalah ini belumlah sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun terutama dari ibu dosen dan rekan-rekan serta pembaca sekalian sangat
kami harapkan demi penyempurnaan hasil makalah ini. Kami tetap terbuka untuk
terus memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.

Cirebon, Februari 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I .............................................................................................................................3
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
2.1 Definisi .................................................................................................... 5
2.2 Jenis-Jenis Kontrasepsi ........................................................................... 5
2.3 Kode Etik Bidan Terkait Dengan Kontrasepsi ........................................ 6
2.4 Kewenangan Bidan Terkait Kontrasepsi Sesuai UU RI No.4 Tahun 2019
..........................................................................................................................6
2.5 Kewenangan bidan terkait kontrasepsi sesuai permenkes no.28 tahun
2017....................................................................................................... 7
BAB III 8
PENUTUP .......................................................................................................................... 8
1.1 Kesimpulan ............................................................................................. 8
1.2 Saran ....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap hari, 830 ibu di dunia (di Indonesia 38 ibu, berdasarkan AKI 305)
meninggal akibat penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Sedangkan
Sebanyak 7000 Bayi baru lahir di dunia meninggal setiap harinya (Indonesia:
185/hari, dg AKN 15/1000 Kel Hidup). Untuk itu seharusnya kita sebagai bidan
mengupayakan agar AKI dan AKB turun.
Di dalam rangka upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) dibutuhkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
khususnya dalam konsep dasar kesehatan reproduksi. Sebagai tenanga kesehatan
yang memiliki posisi strategis, bidan harus mempunyai kompetensi dalam hal
konsep dasar kesehatan reproduksi sesuai dengan kewenangan dan kode etik yang
tercantum dalam UU RI No.4 dan permenkes 28 tahun 2017 tentang ijin dan
penyelenggaraan praktik bidan.
`Bagaimanapun juga, pemberi pelayanan KB tentunya memerlukan
penyegaran pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kemajuan
teknologi kontrasepsi maupun perkembangan ilmu untuk meningkatan akses dan
mutu pelayanan KB bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar
pemberi layanan KB adalah para Bidan. Program KB di Indonesia tidak akan
berhasil tanpa hadirnya Bidan. Dengan demikian makalah ini membahas tentang
kewenangan bidan dan kode etik profesi terkait dengan kontrasepsi.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Apa saja kewenangan bidan terkait dengan kontrasepsi sesuai dengan UU
RI No.4 dan permenkes 28 tahun 2017 tentang ijin dan penyelenggaraan
praktik bidan?
2. Apa saja kode etik profesi bidan terkait dengan kontrepsi sesuai dengan UU
RI No.4 dan permenkes 28 tahun 2017 tentang ijin dan penyelenggaraan
praktik bidan?

3
1.3 Tujuan
Tujuan yang dapat dirumuskan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1. Mengetahui kewenangan bidan terkait dengan kontrasepsi sesuai dengan
UU RI No.4 dan permenkes 28 tahun 2017 tentang ijin dan
penyelenggaraan praktik bidan.
2. Mengetahui kode etik profesi bidan terkait dengan kontrepsi sesuai
dengan UU RI No.4 dan permenkes 28 tahun 2017 tentang ijin dan
penyelenggaraan praktik bidan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kontrasepsi adalah pencegah terbuahinya sel telur oleh sel sperma
(konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke
dinding rahim. (taufan Nugroho, 2014)
Program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan
ekonomi, spiritual, dan sosial bidaya penduduk indonesia agar dapat dicapai
keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional.
2.2 Jenis-Jenis Kontrasepsi
1. Metode kontrasepsi sederhana
Terdiri dari 2 metode yaitu:
a. Tanpa alat antara lain : metode amenorhoe laktasi (MAL), coitus
interuptus, metode kaleder, metode lendir serviks (MOB), metode suhu
basal badan, dan simptotermal, yaitu perpaduan antara suhu basal dan
lendir serviks.
b. Dengan alat antara lain : kondom, diafragma, cup serviks, dan
spermisida.
2. Metode kontrasepsi hormonal
Metode kontrasepsi hormonal dibagi menjadi 2 kombinasi (mengandung
hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja.

5
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan atau
injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat
pada pil, suntik, dan implan.
3. Metode kontrasepsi dengan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu, AKDR
yang mengandung hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak
mengandung hormon.
4. Metode kontrasepsi mantap
metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif
Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP).
5. Metode kontrasepsi darurat.
Metode yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan
AKDR.

2.3 Kode Etik Bidan Terkait Dengan Kontrasepsi


Tercantum dalam Bab II : Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya pada poin
pertama huruf e yang berbunyi :
Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan pada
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat
esetiap bidan berhak memberi pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan dalam tugasnya, termasuk keputusan mengadakan konsultasi
dan / atau rujukan
contoh dari kode etik diatas adalah : Mengadakan pelayanan konsultasi terhadap
ibu, bayi dan KB sesuai dengan wewenangnya.

2.4 Kewenangan Bidan Terkait Kontrasepsi Sesuai UU RI No.4 Tahun 2019


 Dalam pasal Pasal 46 ayat 1 huruf C yang berbunyi :
(1) Dalam menyelenggarakan Praktik Kebidanan, Bidan bertugas memberikan
pelayanan yang meliputi:
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana;

6
 Dalam Pasal 51 yang berbunyi :
Dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana sebagaimana dimaksud pasal 46 ayat (1) huruf
c, Bidan berwenang melakukan komunikasi, informasi, edukasi, konseling, dan
memberikan pelayanan kontrasepsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

2.5 Kewenangan bidan terkait kontrasepsi sesuai permenkes no.28


tahun 2017
 Dalam Pasal 18 huruf c yang berbunyi
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki kewenangan untuk
memberikan:
c.Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
 Dalam Pasal 21
Dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf c, Bidan berwenang
memberikan:
a. Penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana; dan
b. Pelayanan kontrasepsi oral, kondom, dan suntikan.
 Dalam pasal 23 ayat 1 huruf a
Kewenangan memberikan pelayanan berdasarkan penugasan dari pemerintah
sesuai kebutuhan sebagaimana dimaksud dimaksud dalam pasal 22 huruf a,
terdiri atas:
a. Kewenangan berdasarkan program pemerintah.
 Dalam pasal 25 ayat 1 huruf a.
Kewenangan berdasarkan program pemerintah sebagaimana dimaksud dalam
pasal 23 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. Pemberian pelayanan alat kontrasepsi dalam rahim dan alat kontrasepsi bawah
kulit;

7
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Bidan dalam menjalankan tugasnya yaitu membantu program pemerintah
dalm meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususmya adalah kesehatan ibu
dan anak (KIA) serta keluarga berencana (KB). Salah satunya dengan menjalankan
tugas bidan terkait dengan kontrasepsi yang sesuai dengan kewenangan bidan dan
kode etik profesi yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 4
tentang kebidanan dan permenkes 28 Tahun 2017 tentang ijin dan penyelenggaraan
praktik bidan.
1.2 Saran
Bidan agar lebih memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berlaku sesuai dengan kode etik profesi dalam menjalankan kewenangannya
khususnya terkait kontrasepsi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri. 2011. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta :


pustaka Rihama.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan.
Permenkes RI nomor 28 Tahun 2017 tentang ijin dan penyelenggaraan praktik
bidan.
Nurdiani,Fita.2013. Asuhan kebidanan keluarga berencana.
http://repository.ump.ac.id/1334/4/Fita%20Nurdiani%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai