Anda di halaman 1dari 22

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

BAB VI
ANALISIS EKONOMI

6.1 Dasar Perhitungan


Kapasitas produksi : 70.000 ton/tahun
Satu tahun operasi : 330 hari
Tahun pabrik beroperasi : 2025
Tahun mulai pendirian pabrik : 2023
Harga bahan dan produk disajikan pada tabel 6.1.
Tabel 6.1 Harga Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk

Lama
Jumlah Harga/ton Penyim
Senyawa Sumber
(ton/tahun) (US $) panan
(hari)
Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Isobutilena 44.531,24 1.759,833 14 www.chemanalyst.com
Metanol 25.48,69 126,759 7 www.lookchem.com
Katalis
Amberlyst- 1,94 3.833,095 - www.lookchem.com
15
Produk
Metil Tersier
Butil Eter 70.000 2.535,17 14 www.chemanalyst.com
(MTBE)

Asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisis ekonomi :


1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan mulai tahun 2023 dengan masa
konstruksi dan instalasi selama dua tahun dan pabrik dapat beroperasi secara
komersial pada tahun 2025
2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu
3. Kapasitas produksi sebesar 70.000 ton/tahun
4. Jumlah hari kerja selama 330 hari per tahun
5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 35 hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat-alat pabrik dan maintenance darurat
6. Modal kerja yang diperhitungkan selama satu bulan

88
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun, kecuali umur pompa dan tangki
adalah lima tahun
8. Nilai rongsokan (salvage value) adalah nol
9. Situasi pasar, biaya, dan lain-lain diasumsikan stabil selama pabrik beroperasi
10. Upah buruh asing US $17,05 per man hour
11. Upah buruh lokal Rp 34.682,081 per man hour
12. Satu man hour asing sama dengan 2 man hour Indonesia
13. Kurs rupiah Rp 14.997,0 (www.kursdollar.org)
14. Semua produk metil tersier butil eter habis terjual

6.2 Estimasi Harga Peralatan


Harga peralatan proses setiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang
sedang terjadi. Penentuan harga peralatan pada tahun tertentu menggunakan
perbandingan indeks harga dengan harga tahun referensi. Indeks harga alat
disajikan pada Tabel 6.2 (Turton, 2001).
Tabel 6.2 Indeks Harga Alat (Chemical Engineering Plant Cost Index)

Chemical Engineering Plant Cost


Tahun
Index
2000 394
2001 394
2002 396
2003 402
2004 444
2005 468
2006 500
2007 525
2008 575
2009 521
2010 551
2011 586
2012 585
2013 567
2014 576
2015 557
2016 542

89
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Data dari Tabel 6.2 dapat dibuat sebuah grafik yang disajikan pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1 Chemical Engineering Plant Cost Index


Berdasarkan Gambar 6.1 dapat dilakukan prediksi indeks harga dengan
menggunakan persamaan regresi secara linier. Diperoleh persamaan indeks sebagai
berkut:
y = 12,858x – 25.314 (6.1)
Dari persamaan 6.1 kemudain digunakan untuk memprediksi indeks harga dengan
y merupakan data CEPCI (Chemical Engineering Plant Cost Index) dan x adalah
tahun.
Penentuan harga alat pada tahun tertentu menggunakan persamaan 6.2.
Nx
Ex = Ey (6.2)
Ny
Keterangan :
Ex = Harga pembelian pada tahun 2025
Ey = Harga pembelian pada tahun referensi
Nx = Indeks CEPCI pada tahun 2025
Ny = Indeks CEPCI pada tahun referensi
Harga alat proses dan alat utilitas disajikan pada Tabel 6.3 dan Tabel 6.4.
Harga tersebut diperoleh dari Turton (2001), Donald E. Garret (1989),

90
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

www.matche.com (2014), arwanbeton.com (2022), www.monotaro.id (2022), dan


www.alibaba.com (2022).
Tabel 6.3 Harga Alat Proses

Harga Harga Total


No. Nama Alat Kode Jumlah
(US $) (US $)
1. Tangki isobutilena TK-101 6 131.440,176 788.641,059
2. Tangki methanol TK-102 1 188.973,551 188.973,551
3. Tangki MTBE TK-103 1 405.877,000 405.877,000
5. Reaktor R-101 1 9.400 9.400,00
8. Menara distilasi 1 T-101 1 81.182,987 81.182,987
9. Menara distilasi 2 T-102 1 2.737.560,98 2.737.560,98
10. Akumulator 1 V-102 1 14.872,815 14.872,815
11. Akumulator 2 V-103 1 48.506,595 48.506,595
12. Reboiler 1 E-106 1 21.712,533 21.712,533
13. Reboiler 2 E-108 1 51.320,533 51.320,533
14. Kondenser 1 E-105 1 37.503,467 37.503,467
15. Kondenser 2 E-107 1 130.398,567 130.398,567
16. Heater 1 E-101 1 19.919,400 19.919,4001
17. Heater 2 E-102 1 18.759,401 18.759,401
18. Cooler 3 E-103 1 21.327,108 21.327,108
19. Cooler 1 E-104 1 30.841,667 30.841,667
20. Pompa 1 P-101 2 17.300,388 34.600,777
21. Pompa 2 P-102 2 17.300,388 34.600,777
22. Pompa 3 P-103 2 17.300,388 34.600,777
23. Pompa 4 P-104 2 18.862,827 37.725,654
24. Pompa 5 P-105 2 17.300,388 34.600,777
25. Pompa 6 P-106 2 17.300,388 34.600,777
26. Pompa 7 P-107 2 17.300,388 34.600,777
27. Pompa 8 P-108 2 17.300,388 34.600,777
Total 4.992.727,559

91
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.4 Harga Alat Utilitas

Harga Harga Total


No. Nama Alat Kode Jumlah
(US $) (US $)
1. Pompa utilitas 1 P-201 4 55.670,080 334.020,481
2. Pompa utilitas 2 P-202 4 38.955,805 233.734,832
3. Pompa utilitas 3 P-203 2 17.864,711 35.729,423
4. Pompa utilitas 4 P-204 A 2 29.066,781 58.133,564
5. Pompa utilitas 5 P-204 B 2 25.230,508 50.461,017
6. Pompa utilitas 6 P-205 2 35.844,211 71.688,423
7. Pompa utilitas 7 P-206 2 17.300.388 34.600,777
8. Pompa utilitas 8 P-207 2 17.300.388 34.600,777
9. Pompa utilitas 9 P-208 2 17.300.388 34.600,777
10. Pompa utilitas 10 P-209 2 17.300.388 34.600,777
11. Pompa utilitas 11 P-210 2 17.300.388 34.600,777
12. Pompa utilitas 12 P-211 2 17.300.388 34.600,777
13. Pompa utilitas 13 P-212 2 17.300.388 34.600,777
14. Bak Air BU-201 1 200.451,578 200.451,578
15. Bak Air BU-202 1 200.451,578 200.451,578
16. Bak Air BU-203 1 5.534,915 5.534,915
17. Tangki NaH2PO4 TU-201 1 9.676,037 9.676,037
18. Tangki air sanitasi TU-202 1 1.451,405 1.451,405
19. Tangki umpan boiler TU-204 1 105.848,600 105.848,600
20. Traveling screen TS-201 1 3.118,374 3.118,374
21. Kation exchanger KE-201 2 59.997,329 59.997,329
22. Anion exchanger AE-201 2 59.997,329 59.997,329
23. Deaerator DA-201 1 5.308,080 8.312,373
24. Boiler B-201 1 836.672,733 836.672,733
25. Kompresor K-202 1 10.239,433 10.239,433
26. Tangki silica gel TU-205 1 8.018,833 8.018,833
27. Tangki udara tekan TU-206 1 17.147,967 17.147,967
28. Generator G-201 1 16.497,020 16.497,020
29. Tangki HSD TU-207 1 20.108,767 51.706,509
30. Tangki IDO TU-208 1 205.035,40 615.106,200
31. Kompressor Chilled K-201 1 740,200 740,200
32. Evaporator Chilled E-201 1 359.983,933 359.983,933
33. Kondensor Chilled E-202 1 92.648,367 92.648,367
Total 2.628.999,678

92
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Berdasarkan Tabel 6.3 dan 6.4 di atas, maka harga alat proses dan utilitas
adalah:
Harga alat = harga alat proses + harga alat utilitas
= US $ 4.992.727,559 + US $ 3.654.971,860
= US $ 8.647.699,419
Sehingga estimasi total biaya pembelian alat sebesar US $ 8.647.699,419 atau
sebesar Rp 129.689.548,185,50. Estimasi harga alat tersebut selanjutnya akan
digunakan untuk menghitung modal tetap.
6.3 Estimasi Penanaman Modal Total (Total Capital Investment)/ TCI
Capital investment merupakan total pengeluaran yang dibutuhkan untuk
mendirikan fasilitas-fasilitas operasi pabrik. Capital Investment terdiri dari modal
tetap dan modal kerja.
6.3.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment)/ FCI
Fixed capital investment terdiri dari physical plant cost dan direct plant cost.
Estimasi fixed capital investment pabrik ini ditunjukkan pada Tabel 6.5.
Tabel 6.5 Modal Tetap

Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Biaya pembelian alat 6.021.229,437
2. Instalasi 708.967,313 5.851.361.260,92
3. Perpipaan 2.446.436,504 7.517.373.842,15
4. Instrumentasi 1.228.210,980 1.097.130.236,42
5. Isolasi 174.745,465 914.275.197,02
6. Listrik 399.418,205 812.689.064,02
7. Bangunan 1.997.091,024 29.950.374.083,79
8. Tanah dan perbaikan lahan 748.909,134 203.754.840.292,26
9. Utilitas dan instalasi 5.116.960,603
Physical Plant Cost 18.841.968,664 249.898.043.976,582
10. Teknik dan konstruksi 3.768.393,733 49.979.608.795,316
Direct Plant Cost 22.610.362,397 299.877.652.771,898
11. Biaya kontraktor 2.261.036,240 29.987.765.277,190
12. Biaya tak terduga 3.391.554,360 44.981.647.915,785
Sub Total 28.262.952,996 374.847.065.964,873

93
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Berdasarkan tabel di atas, maka estimasi modal tetap sebesar US $


28.262.952,996 dan Rp 374.847.065.964,873 atau sebesar Rp
798.706.572.050,799

6.3.2. Modal Kerja (Working Capital Investment)/ WCI


Modal kerja merupakan modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha
atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu sebulan. Estimasi modal
kerja perusahaan ini dituliskan pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6 Modal Kerja

Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Persediaan bahan baku 7.174,299 0,000
2. Persediaan dalam proses 6.680,85 16.671.956,61
3. Persediaan produk 9.620.423,39 24.007.617.517,18
4. Extended credit 14.788.516,46 -
5. Available cash 9.620.423,39 24.007.617.517,18
Modal Kerja 34.043.218,393 48.031.906.990,970
Berdasarkan tabel di atas, maka estimasi modal kerja sebesar US $
34.043.218,393 dan Rp 48.031.906.990,970 atau sebesar Rp 558.578.053.233,484.

6.4 Estimasi Biaya Total Produksi


6.4.1. Biaya Manufacturing/ COM
Biaya manufacturing merupakan biaya pengeluaran perusahaan yang terdiri
dari biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya tetap yang bersangkutan
dengan produk.
6.4.1.1. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya langsung adalah pengeluaran yang bersangkutan langsung dalam
pembuatan produk. Estimasi biaya langsung disajikan pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7 Biaya Langsung

Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Bahan baku 86.091.583,203 0,000

94
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.7 Biaya Langsung (lanjutan)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
2. Biaya buruh langsung 0,000 5.167.200.000,000
3. Biaya pengawasan langsung 0,000 2.640.000.000,000
4. Perbaikan dan pemeliharaan 1.413.147,650 18.742.353.298,244
5. Persediaan bahan 169.577,718 2.249.082.395,789
6. Laboratorium 0,000 620.064.000,000
7. Paten dan royalty 4.039.650,501 0,000
8. Utilitas 0,000 34.539.502.276,483
Total 91.713.959,072 63.958.201.970,515

6.4.1.2. Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya tetap berkaitan dengan modal tetap yang tidak tergantung waktu
maupun tingkat produksi. Estimasi biaya tetap pada perusahaan ini disajikan pada
Tabel 6.8.
Tabel 6.8 Biaya Tetap

Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Depresiasi 2.826.295,300 37.484.706.596,487
2. Pajak dan asuransi 706.573,825 9.371.176.649,122
3. Plant overhead cost 28.645.517.161,524
Biaya Tetap 3.532.869,125 75.501.400.407,133

6.4.2. Biaya Pengeluaran Umum (General Expense)


Biaya pengeluaran umum merupakan biaya pengeluaran yang tidak berkaitan
dengan produksi, tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum.
Estimasi biaya pengeluaran umum pada perusahaan ini disajikan pada Tabel 6.9.
Tabel 6.9 Biaya Pengeluaran Umum

Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Administrasi 5.156.000.000,000
2. Distribusi dan penjualan 12.646.656,009
Penelitian dan
3. 6.323.328,004
pengembangan

95
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.9 Biaya Pengeluaran Umum (lanjutan)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
4. Kredit bank 42.777.935.083,673
Biaya Pengeluaran Umum 18.969.984,013 47.933.935.083,673
Berdasarkan data pada Tabel 6.7, Tabel 6.8, dan Tabel 6.9, dapat diperoleh
total manufacturing cost yang disajikan pada Tabel 6.10.
Tabel 5.10 Total Manufacturing Cost

Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
Biaya langsung (direct
1. 91.468.305,373 63.958.201.970,515
cost)
2. Biaya tetap (fixed cost) 3.532.869,125 75.501.400.407,133
3. Biaya pengeluaran umum 18.969.984,013 47.933.935.083,673
Total Manufacturing Cost 113.971.158,511 187.393.537.461,321
Berdasarkan tabel 6.10, maka diperoleh estimasi biaya total manufacturing
sebesar US $ 113.971.158,511 dan Rp 187.393.537.461,321 atau sebesar Rp
Rp1.896.619.001.655,370.
Rp1.896.619.001.655,370 Rp 27.094.557,167
Biaya produksi spesifik = =
70.000.000 kg/tahun kg MTBE

6.5 Analisis Profitabilitas


6.5.1. Estimasi Laba Tahunan
Laba diperoleh dari selisih antara total penjualan produk dengan total biaya
produksi. Adapun laba yang diperoleh setiap tahunnya adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak = Total penjualan produk – total biaya produksi
= Rp 2.661.400.576.454,720 – Rp 1.896.619.001.655,37
= Rp 764.781.574.799,344
Rp 764.781.574.799,344 Rp Rp10.925.451,069
Keuntungan spesifik = =
70.000.000 kg/tahun kg MTBE

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2020,


perusahaan merupakan wajib pajak sebesar 20%. Laba yang diperoleh setelah
dipotong pajak adalah sebagai berikut:
Pajak pendapatan = 20% x laba sebelum pajak

96
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

= Rp 152.956.314.959,869
Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak – pajak pendapatan
= Rp 764.781.574.799,344 – Rp 152.956.314.959,869
= Rp 611.825.259.839,475

6.5.2. Kriteria Profitabilitas Non-Discounted (Tidak Dipotong)


Berdasarkan perhitungan modal total (total capital investment), total
manufacturing cost, dan pendapatan, maka dapat dibuat diagram arus non-
discounted yang disajikan pada Gambar 6.2.

97
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Gambar 6.2 Diagram Arus Kas Non-Discounted

98
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Parameter analisis profitabilitas non-discounted meliputi:


6.5.2.1. Payback Period (PBP)
PBP adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan modal tetap
berdasarkan perhitungan arus kas non-discounted. Berdasarkan Gambar 6.2, maka
diperoleh PBP pada pabrik ini selama 1,272 tahun.
6.5.2.2. Cummulative Cash Position (CCP)
CCP merupakan nilai proyek pada akhir masa pakainya. Berdasarkan
perhitungan arus kas non-discounted, maka diperoleh nilai pada akhir massa proyek
pabrik ini sebesar Rp 5.479.287.340.754,110.
6.5.2.3. Cummulative Cash Ratio (CCR)
CCR merupakan suatu ukuran perbandingan antara cash flow positif dengan
cash flow negatif, nilai CCR pada pabrik ini berdasarkan Gambar 6.2 sebesar 4,557.
6.5.2.4. Rate of Return on Investment (ROROI)
ROROI adalah tingkat pengembalian modal yang diperoleh berdasarkan
perbandingan slope diagram arus kas non-discounted terhadap biaya modal tetap.
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh tingkat pengembalian modal yang telah
diinvestasikan sebesar 68,602%.

6.5.3. Kriteria Profitabilitas Discounted (Dipotong)


Berdasarkan perhitungan modal total (total capital investment), total
manufacturing cost, dan pendapatan, maka dapat dibuat diagram arus discounted
yang disajikan pada Gambar 6.3.

99
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Gambar 6.3 Diagram Arus Kas Discounted

100
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Parameter analisis profitabilitas discounted meliputi:


6.5.3.1. Discounted Payback Period (DPBP)
DPBP adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan modal
tetap berdasarkan perhitungan arus kas discounted. Berdasarkan Gambar 6.3, maka
diperoleh DPBP pabrik ini selama 1,475 tahun. Proyek dengan periode
pengembalian terpendek adalah yang paling diinginkan.
6.5.3.2. Net Present Value (NPV)
NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang
dengan suku bunga pada masa kini. NPV suatu proyek sangat dipengaruhi oleh
tingkat investasi modal tetap. Nilai NPV menunjukkan untung atau ruginya
perusahaan, dimana jika nilainya lebih dari 0 maka pabrik untung. Berdasarkan
perhitungan arus kas discounted dengan suku bunga Bank Mandiri sebesar 8%
(www.ojk.go.id), maka dapat dihitung NPV pabrik ini sebesar Rp
2.523.492.045.972,390.
6.5.3.3. Present Value Ratio (PVR)
PVR adalah perbandingan antara cash flow positif dengan cash flow negatif.
Nilai PVR pabrik ini sebesar 2,825. Karena nilai PVR pabrik ini lebih dari 1 maka
pabrik layak didirikan dan akan mendapatkan keuntungan.
6.5.3.4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR)
DCFROR adalah laju bunga dengan seluruh arus kas discounted (saat NPV =
0). Dengan menggunakan perhitungan trial and error, maka diperoleh nilai
DCFROR pabrik ini sebesar 32,667%.

6.6 Evaluasi Risiko dalam Perhitungan Profitabilitas


6.6.1. Break Event Point (BEP)
Break event point (BEP) adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya
kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Besarnya BEP yang lazim
untuk suatu pabrik, yaitu 40 – 60 %.
Fa + 0,3Ra
BEP =  100% (6.3)
Sa - Va - 0,7Ra

101
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Dengan,
Fa = Biaya Tetap
Sa = Total Penjualan = US $ 177.462.197,536 = Rp 2.661.400.576.454,720
Va = Biaya Bervariasi
Ra = Biaya yang Diatur
Nilai Fa, Va dan Ra dapat dilihat pada Tabel 6.11, Tabel 6.12 dan Tabel 6.13
Tabel 6.11 Biaya Tetap (Fa)
Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Depresiasi 2.826.295,300 37.484.706.596,487
2. Pajak dan Asuransi 706.573,825 9.371.176.649,122
Biaya Tetap 3.532.869,125 46.855.883.245,609

Tabel 6.12 Biaya Bervariasi (Va)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Persediaan bahan baku 81.603.396,401 0,000
Pengangkutan dan 0,000
2. 4.488.186,802
asurasnsi
3. Utilitas 0,000 34.539.502.276,483
4. Royalti dan paten 793.996,803 0,000
5. Pengemasan 35.492.439,507 0,000
Biaya Bervariasi 125.378.019,513 34.539.502.276,483

Tabel 6.13 Biaya yang Diatur (Ra)


Jumlah
No. Jenis
US $ Rp
1. Gaji karyawan 5.167.200.000,000
2. Supervisi 28.645.517.161,524
3. Plant overhead 2.640.000.000,000
4. Laboratorium 620.064.000,000
5. Biaya pengeluaran umum 18.969.984,013 47.933.935.083,673
6. Perbaikan dan pemeliharaan 1.413.147,650 18.742.353.298,244
7. Persediaan bahan 169.577,718 2.249.082.395,789
Biaya yang Diatur 20.552.709,381 105.998.151.939,230

Berdasarkan data-data tersebut, maka menggunakan persamaan 6.3 diperoleh


nilai BEP pabrik ini adalah 49,081% yang artinya pada saat pabrik dapat

102
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

memproduksi dan menjual sebesar 49,081% dari kapasitas perancangan atau


29.448,433 ton/tahun, maka pabrik tidak mengalami laba atau rugi. Nilai tersebut
tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah sehingga pabrik layak didirikan.

6.6.2. Shut Down Point (SDP)


Shut down point (SDP) adalah besarnya kapasitas produksi yang
mengakibatkan kerugian sebesar biaya tetap sehingga pabrik harus ditutup. SDP
dihitung menggunakan persamaan 6.3.
0,3Ra
SDP =  100% (6.3)
Sa - Va - 0,7Ra
SDP pabrik metil tersier butil eter ini sebesar 27,216%. Artinya jika pabrik
memproduksi metil tersier butil eter sebesar 27,216% atau kapasitas perancangan
16.329,302 ton/tahun, maka pabrik akan mengalami kerugian sebesar biaya tetap.
Kurva evaluasi risiko ekonomi ditunjukkan pada Gambar 6.4.

103
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Gambar 6.4 Evaluasi Risiko Ekonomi

Keterangan:
Fa = Biaya tetap
Sa = Total penjualan
Va = Biaya bervariasi
Ra = Biaya yang diatur
104
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

6.7. Kesimpulan Kriteria Profitabilitas


Berdasarkan analisis profitabilitas yang telah dilakukan sebelumnya, maka
diperoleh kesimpulan yang disajikan pada Tabel 6.14.
Tabel 6. 14 Analisis Kelayakan

No. Keterangan Nilai


Kriteria Profitabilitas Non-discounted
1. Payback Period (PBP) 1,272 tahun
2. Cummulative Cash Position (CCP) Rp 5.479.287.340.754,110
3. Cummulative Cash Ratio (CCR) 4,557
4. Rate of Return on Investment (ROROI) 68,602%
Kriteria Profitabilitas Discounted
1. Discounted Payback Period (DPBP) 1,475 tahun
2. Net Present Value (NPV) Rp 2.523.492.045.972,390
3. Present Value Ratio (PVR) 2,825
Discounted Cash Flow Rate of Return
4. 32,667%
(DCFROR)
Berdasarkan analisis pada Tabel 6.14, dapat diambil kesimpulan bahwa
pendirian pabrik metil tersier butil eter dengan kapasitas 70.000 ton/tahun layak
untuk direalisasikan pembangunannya.

6.8. Evaluasi Ketidakpastian


1. Ketidakpastian FCI
Nilai modal tetap dapat berubah jika terjadi sesuatu yang tidak dapat
diprediksi saat proses pembangunan pabrik. Nilai modal tetap akan naik atau turun
seiring dengan kondisi perekonomian suatu negara. Berikut tabel hasil perhitungan
analisis profitabilitas discounted terhadap nilai modal tetap yang berubah disajikan
pada Tabel 6.15.
Tabel 6.15 Hasil Analisis Ketidakpastian FCI

DPBP
% FCI FCI (Rp) NPV (Rp)
(tahun)
-10% 719.987.445.375,079 1,26 2.694.807.341.978,510
0% 798.706.572.050,799 1,48 2.523.492.045.972,390
+10% 878.577.229.255,879 1,63 2.351.274.600.855,280
+25% 998.383.215.063,499 1,88 2.193.104.054.077,290

105
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.15 Hasil Analisis Ketidakpastian FCI (lanjutan)

DPBP
% FCI FCI (Rp) NPV (Rp)
(tahun)
+50% 1.198.059.858.076,200 2,57 1.582.912.832.427,880
+115% 1.717.219.129.909,220 3,99 887.842.638.128,297
+150% 1.996.766.430.127,000 4,78 555.775.211.750,25
+200% 2.396.119.716.152,400 5,99 80.482.154.686,92
+225% 2.595.796.359.165,100 6,64 0,000
(lanjutan)

DCFROR
% FCI PVR Keuntungan (Rp)
(%)
-10% 3,054 35,15% 645.284.203.986,919
0% 2,825 32,67% 627.799.391.280,491
+10% 2,617 30,33% 610.337.609.184,650
+25% 2,404 27,88% 601.554.786.871,234
+50% 1,909 21,66% 526.672.547.866,825
+115% 1,402 14,58% 171.721.912.990,922
+150% 1,226 11,84% 199.676.643.012,700
+200% 1,029 8,51% 239.611.971.615,240
+225% 1 7,04% 259.579.635.916,510
Berdasarkan Tabel 6.15, nilai modal tetap turun menyebabkan nilai NPV,
PVR dan DCFROR semakin besar, yang berarti modal tetap akan semakin cepat
kembali dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini berkebalikan
apabila nilai modal tetap naik, nilai NPV, PVR dan DCFROR semakin kecil yang
berarti modal tetap akan kembali dalam waktu yang lebih lama dan keuntungan
pabrik menurun. Pabrik tidak menguntungkan apabila nilai modal tetap naik
melebihi 225%.

2. Ketidakpastian Produk
Harga produk dapat berubah seiring dengan kualitas produk dan permintaan
pasar. Berikut tabel hasil perhitungan analisis profitabilitas discounted terhadap
harga produk yang berubah disajikan pada Tabel 6.16.

106
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.16 Hasil Analisis Ketidakpastian Produk


%
Pendapatan (Rp) DPBP (tahun) NPV (Rp)
Produk
-25% 1.996.050.432.341,040 9,46 -538.616.065.001,686
-20,70% 2.110.490.657.128,590 4,83 0,000
-20% 2.129.120.461.163,770 4,48 73805557193,13
-10% 2.395.260.518.809,250 2,18 1298648801582,76
0% 2.661.400.576.454,720 1,475 2.523.492.045.972,390
10% 2.927.540.634.100,190 1,08 3.748.335.290.362,030
20% 3.193.680.691.745,660 0,86 4.973.178.534.751,660
(lanjutan)

% DCFROR Keuntungan/Kerugian
PVR
Produk (%) (Rp)
-25% 0,61 1,22% 95.519.275.989,547
-20,70% 1 7,86% 187.071.455.819,590
-20% 1,05 8,87% 201.975.299.047,736
-10% 1,94 21,77% 414.887.345.164,114
0% 2,83 32,67% 627.799.391.280,491
10% 3,71 42,28% 840.711.437.396,869
20% 4,60 50,97% 1.053.623.483.513,250
Berdasarkan Tabel 6.16, nilai produk yang naik menyebabkan nilai NPV,
PVR, dan DCFROR semakin besar yang berarti modal tetap akan semakin cepat
kembali dan pabrik mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini berkebalikan
apabila nilai produk turun, nilai NPV, PVR, dan DCFROR semakin kecil yang
berarti modal tetap akan kembali dalam waktu yang lebih lama dan keuntungan
pabrik semakin menurun. Pabrik akan mengalami kerugian apabila nilai produk
turun melebihi 20,70%.

3. Ketidakpastian Bahan Baku


Harga bahan baku dapat berubah seiring dengan kondisi pasar. Berikut tabel
hasil perhitungan analisis profitabilitas discounted terhadap harga bahan baku yang
berubah disajikan pada Tabel 6.17.

107
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.17 Hasil Analisis Ketidakpastian Bahan Baku


%
Bahan Biaya Produksi (Rp) DPBP (tahun) NPV (Rp)
Baku
-50% 1.104.197.720.034,160 0,72 6.231.216.504.954,650
-25% 1.500.408.360.844,770 0,96 4.377.354.275.463,520
0% 1.896.619.001.655,370 1,475 2.523.492.045.972,390
25% 2.292.829.642.465,980 2,91 669.629.816.481,267
34,5% 2.443.389.685.974,010 4,75 0,000
35% 2.451.313.898.790,230 4,91 -71.915.075.315,19
(lanjutan)

% Bahan DCFROR Keuntungan/Kerugian


PVR
Baku (%) (Rp)
-50% 5,91 61,70% 1.261.736.416.577,460
-25% 4,30 47,91% 944.767.903.928,978
0% 2,825 32,67% 627.799.391.280,491
25% 1,465 15,180% 310.830.878.632,005
34,5% 1 7,609% 190.382.843.825,579
35% 0,951 7,192% 184.043.473.572,609

Berdasarkan Tabel 6.17, nilai bahan baku yang turun menyebabkan nilai
NPV, PVR, DCFROR semakin besar karena biaya produksi yang semakin kecil
sehingga keuntungan semakin besar. Hal ini berkebalikan apabilan nilai bahan baku
naik, nilai NPV, PVR, DCFROR semakin kecil karena biaya produksi yang
semakin besar sehingga keuntungan pabrik kecil. Pabrik akan mengalami kerugian
apabila nilai bahan baku naik melebihi 34,5%.

4. Ketidakpastian Bunga
Laju bunga dapat berubah seiring dengan kondisi perkenomian suatu negara.
Berikut tabel hasil perhitungan analisis profitabilitas discounted terhadap laju
bunga yang berubah.

108
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Prarancangan Pabrik Metil Tersier Butil Eter dari
Metanol dan Isobutilena
Kapasitas 70.000 Ton/Tahun

Tabel 6.18 Hasil Analisis Ketidakpastian Bunga


% DBPB DCFROR
NPV (Rp) PVR
Bunga (tahun) (%)
4% 0,78 4.757.445.694.031,680 5,53 36,62%
6% 0,79 3.956.689.500.156,950 4,91 36,15%
8% 1,48 2.523.492.045.972,390 2,83 32,67%
10% 0,83 2.754.847.300.457,020 3,93 35,18%
40% 1,45 76.274.581.079,576 1,13 27,98%
41% 1,49 0,000 1 24,39%
50% 1,90 -86.477.351.604,52 0,85 24,39%

Berdasarkan Tabel 6.18, laju bunga yang turun menyebabkan nilai NPV dan
PVR semakin besar sehingga modal tetap akan semakin cepat kembali dan pabrik
mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Hal ini berkebalikan apabila laju bunga
naik, nilai NPV dan PVR semakin kecil sehingga modal tetap akan akan kembali
dalam waktu yang lebih lama dan keuntungan pabrik menurun. Nilai DCFROR
tidak dipengaruhi naik turunnya laju bunga karena nilai DCFROR merupakan laju
bunga saat NPV = 0. Pabrik tidak menguntungkan apabila laju bunga naik melebihi
41%.

109

Anda mungkin juga menyukai