SKRIPSI
HESI HERTIKAWATI
31118136
SKRIPSI
HESI HERTIKAWATI
31118136
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
NIM : 31118136
Tanda Tangan :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disahkan oleh Pembimbing dan siap diajukan pada sidang skripsi
Ditetapkan di : ………………
Tanggal : ……………….
Pembimbing I Pembimbing II
(apt. Dra. Hj. Lilis Tuslinah, M.Si) (Dr. apt. Tita Nofianti, M.Si)
iii
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayah Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Perbandingan Kualitas Plastik Biodegradable Menggunakan Filler
Kombinasi Selulosa Dari Batang Pohon Pisang Klutuk (Musa balbisiana
Colla) Dengan Kitosan Dan Kalsium Silikat” guna memenuhi salah-satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana.
Penyusunan sksripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu tidak lain karena
ada bantuan dari berbagai pihak yang mengarahkan dan membimbing penulis
dengan penuh kesabaran. Maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih
sedalam dalamnya kepada semua pihak terkait, yaitu kepada:
1. Allah SWT, dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ruswanto, M.Si, selaku Dekan Universitas Bakti Tunas Husada
Tasikmalaya.
3. Ibu Dra. Hj. Tati Dedah N, B.Sc., M.Kes selaku Ketua Yayasan Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya.
4. Ibu Dra. Hj. Enok Nurliawati, M.Kep selaku Ketua Universitas Bakti Tunas
Husada Tasikmalaya.
5. Ibu apt. Ira Rahmiyani, M.Si selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya yang senantiasa memberikan
kelancaran dalam pelayanan akademik.
6. Ibu Dra. apt. Hj. Lilis Tuslinah, M.Si selaku pembimbing I yang telah
berkenan memberikan banyak ilmu dan arahan serta solusi pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Dr. apt. Tita Nofianti, M.Si selaku pembimbing II yang juga telah
berkenan memberikan banyak ilmu dan arahan serta solusi pada setiap
permasalahan atas kesulitan dalam penyusunan skripsi ini.
8. Bapak apt. Firman Gustaman, M.Farm selaku dosen wali yang telah berkenan
memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.
iv
9. Bapak/Ibu dosen Prodi Farmasi Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya
yang senantiasa sabar dalam memberikan ilmu dan pengetahuannya selama
ini.
10. Kedua orang tua, ayahanda Herman Sugandi dan ibunda Rustika. Serta kakak
dan adikku yang sangat penulis sayangi yakni a heru, a hegi, teh hesa, dan
heli yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta do’a
yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
11. Rekan – rekan bidang farmakokimia yang senantiasa membantu dan saling
berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman terbaik Alissa, Vatin, Salbia, Nur, Dita, Danti, Alia, Itsna dan kawan
asrama lantai 4, serta teman yeoja chingu yang senantiasa memberikan
motivasi, membantu dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini
13. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhir kata semoga skripsi ini bisa menjadi acuan dasar dalam proses
penelitian dan juga bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi semua pihak
yang akan terlibat dalam kegiatan penelitian ini.
Hesi Hertikawati
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas BTH, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Universitas BTH berhak menyimpan, mengalihmedia / format-kan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan
sebagai pemilih Hak Cipta
Dibuat di : Tasikmalaya
Pada Tanggal : 5 Oktober 2022
Yang menyatakan,
(Hesi Hertikawati)
vi
ABSTRAK
Perbandingan Kualitas Plastik Biodegradable Menggunakan Filler
Kombinasi Selulosa Dari Batng Pohon Pisang Klutuk (Musa balbisiana
Colla) Dengan Kitosan Dan Kalsium Silikat
Hesi Hertikawati
Program Studi Farmasi, Universitas Bakti Tunas Husada
Abstrak
Saat ini terdapat 9 miliar ton sampah yang tidak dapat terkelola dan diperkirakan pada tahun
2050 sekitar 12 miliar ton sampah plastik secara global tidak terkelola dan terurai dengan baik,
maka dibutuhkan pengolahan sampah tersebut menjadi produk plastik biodegradable yang mudah
terurai oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan memperoleh formula plastik biodegradable yang
memenuhi karakteristik syarat evaluasi plastik biodegradable meliputi uji ketebalan, uji daya serap,
uji mekanik, uji tensile strength, elongation at break, modulus young dan uji biodegradasi. Hasil
pengujian plastik biodegradable diperoleh formula terbaik yaitu formula 8, 9 dan 10 berdasarkan
uji karakteristik ketebalan dengan parameter JIS (Japanesse Industrial Standart) <0,05 mm. Uji
tensile strenght terbaik formula 10 dengan nilai 2.14 Mpa ASTM D-638 (2015) dengan parameter
1-10 Mpa, Uji Elongation terbaik formula 8 dan 9 yakni 65.49% dan 52.14%. Nilai modulus
young terbaik pada formula 9 dan 10 yakni 1.13 Mpa dan 1.04 Mpa.
Kata Kunci : Alfa Selulosa, Plastic Biodegradable, Pisang klutuk (Musa balbisiana Colla)
Abstract
Currently there are 9 billion tons of unmanaged waste and it is estimated that by 2050 around 12
billion tons of plastic waste globally are not managed and decomposed properly, so it is necessary
to process this waste into biodegradable plastic products that are easily decomposed by bacteria.
This study aims to obtain biodegradable plastic formulas that meet the evaluation requirements of
biodegradable plastics including thickness test, absorption test, tensile strength test, elongation at
break, modulus young and biodegradation test. The results of testing biodegradable plastics
obtained the best formulas, there are formulas 8, 9 and 10 based on the thickness characteristic
test with JIS (Japanese Industrial Standard) <0.05 mm parameters.Tensile strength test formula
10 with a value of 2.14 Mpa ASTM D-638 (2015) with parameters 1-10 Mpa, the best Elongation
Test formulas 8 and 9 are 65.49% and 52.14%. The best value of Young's modulus in formulas 9
and 10 are 1.13 Mpa and 1.04 Mpa
Keywords: Alfa Cellulose, Biodegradable Plastic, Banana Klutuk (Musa balbisiana Colla)
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS .................................................. .ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ........................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN................................................... vi
PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK ................................................................ vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4 Hipotesis................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1 Pisang Klutuk (Musa balbisiana Colla) ................................................. 5
2.2 Alfa-Selulosa .......................................................................................... 5
2.3 Kitosan ................................................................................................... 6
2.4 Kalsium Silikat ....................................................................................... 7
2.5 Plastik Biodegradable (Bioplastik) ........................................................ 7
2.6 Plastisizer (Pemlastik) ........................................................................... 8
2.7 Karakteristik Mekanik Plastik Biodegradable ....................................... 9
2.7.1 Ketebalan ................................................................................... 9
2.7.2 Hidrofobisitas............................................................................. 9
2.7.3 Tensile Streght ........................................................................... 9
2.7.4 Elongation at break ................................................................. 10
2.7.5 Modulus young ......................................................................... 10
2.7.6 Biodegradasi ............................................................................ 10
2.8 FTIR (Fourier Trnsform Infrared) ....................................................... 10
viii
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 12
3.1 Tempat dan waktu penelitian ............................................................... 12
3.1.1 Tempat Penelitian .................................................................... 12
3.1.2 Waktu Penelitian ...................................................................... 12
3.2 Alat dan Bahan ..................................................................................... 12
3.2.1 Alat........................................................................................... 12
3.2.2 Bahan ....................................................................................... 12
3.3 Prosedur Kerja ...................................................................................... 13
3.3.1 Preparasi Sampel...................................................................... 13
3.3.2 Pengendapan Alfa-Selulosa ..................................................... 13
3.3.3 Bleaching menggunakan NaClO ............................................. 13
3.3.4 Uji Karakteristik Selulosa ........................................................ 13
3.3.5 Pembuatan Plastik Biodegradable ........................................... 14
3.3.6 Karakteristik Plastik Biodegradable ........................................ 14
3.3.7 Pengujian Sifat Mekanik .......................................................... 15
3.4 Jadwal Penelitian.................................................................................. 16
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAAN ........................................................... 17
4.1 Determinasi Tanaman .......................................................................... 17
4.2 Isolasi Alfa-Selulosa ............................................................................ 17
4.3 Uji Karakteristik α-Selulosa ................................................................. 19
4.3.1 Uji Iodium ................................................................................ 19
4.3.2 Analisis FTIR (Fourier Transform Infrared) .......................... 19
4.4 Hasil Pembuatan Plastik Biodegradable .............................................. 20
4.4.1 Formula Plastik Biodegradable ............................................... 23
4.5 Karakteristik Plastik Biodegradable .................................................... 25
4.5.1 Ketebalan ................................................................................. 25
4.5.2 Hidrofobisitas........................................................................... 25
4.6 Pengujian Sifat Mekanik ...................................................................... 26
4.6.1 Tensile Streght ......................................................................... 26
4.6.2 Elongation at break ................................................................. 27
4.6.3 Modulus Young ........................................................................ 27
4.6.4 Uji Biodegradasi ...................................................................... 28
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 29
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 29
5.2 Saran ...................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 30
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2020). Sampah meiliki karakteristik yang sulit terurai menjadi sumber utama
terjadinya penumpukan sampah dan sebagian besar sampah dapat terurai 1.000
tahun atau 1 milenium (Istirokhatun & Nugraha, 2019)
Solusi penaganan limbah plastik menggunakan plastik biodegradable
sebagai solusi alternatif pengganti plastik konvensional karena mudah terurai
oleh aktivitas bakteri dan ramah lingkungan (Hudha et al., 2020). Berdasarkan
penelitian Aripin (2017) penambahan gliserol sebagai plasticizer untuk
meningkatkan karakteristik mekanik seperti tensile strenght, elongasi, dan uji
biodegradasi pada plastik biodegradable. Penelitian Rahmadani (2019)
menggunakan pati batang ubi dan pati ubi kayu dengan penambahan gliserol
sebagai plasticizer meningkatkatkan kuat tarik, elongasi dan hidrofobisitas.
Penelitian pengaruh pada pati biji alpukat dengan penambahan sorbitol sebagai
plasticizer dan CMC (Carboxymethyl Cellulose) untuk meningkatkan tensile
strenght plastik biodegradable (Margaretha, 2021)
Berdasarkan penelitian Udjiana (2019) biji durian sebagai sumber amilum
dengan menggunakan filler kalsium silikat dan kalsium karbonat menghasilkan
karakteristik plastik biodegradable dengan konsentrasi kalsium silikat 6%
diperoleh nilai tensile strenght 7,01 Mpa sedangkan kalsium karbonat 6%
diperoleh nilai 6,72 Mpa. Perbandingan filler ini menunjukkan bahwa kalsium
silikat dapat meningkatkan karakteristik plastik biodegradable. Penelitian
Wiradipta (2017) pembuatan plastik biodegradable berbahan dasar selulosa dari
tongkol jagung, selulosa berfungsi sebagai filler yang dapat meningkatkan tensile
strenght dan modulus elastisitas mencapai 4.400 Mpa pada konsentrasi 50%
selulosa. Penelitian Nurlaela (2020) Menggunakan selulosa dari batang pohon
pisang klutuk sebagai filler pada plastik biodegradable menghasilkan plastik
biodegradable yang memenuhi syarat.
Pisang klutuk (Musa balbisiana Colla) yang termasuk kedalam famili
Musaceae (Borborah, 2016). Skrining fitokimia pisang klutuk (Musa balbisiana
Colla) ditemukan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, tanin,
monoterpenoid, triterpenoid dan seskuiterpenoid (Nurhayati, 2019). Selain itu
batang pisang kaya akan serat, air, kalium dan fosfor (Zulaekha et al., 2018). Alfa
selulosa yang terdapat dalam batang pisang klutuk memiliki kuat tarik serat yang
3
sangat tinggi mengendap dengan larutan NaOH 17,5% dan di bleaching dengan
H2O2 3% untuk melarutkan lignin yang terdapat pada selulosa dengan hasil
rendemen 30,36% dengan ukuran mesh 70, dan 16,54% pada konsentrasi 9%
dengan mesh 100 (Zulaekha et al., 2018). Selain itu proses isolasi alfa-selulosa
yang di bleaching dengan NaClO dari serbuk pohon pisang klutuk sebanyak 73,01
gram dengan selulosa yang dihasilkan yakni 69,03 gram atau dengan persentase
rendemen mencapai 94,54% dengan menggunakan mesh 60 (Nurlaela, 2020).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan membuat perbandingan
karakteristik mekanik plastik biodegradable dengan filler selulosa yang di isolasi
dari batang pisang klutuk (Musa balbisiana Colla) menggunakan filler kalsium
silikat yang memenuhi syarat evaluasi plastik biodegradable uji ketebalan
parameter Japanesse Industrial Standart <0,05 mm, Uji daya serap SNI 7188.7 :
2016 parameter ketahanan air 99% dan uji mekanik dengan parameter, uji tensile
strength standar ASTDM D-638 1 - 10 Mpa, Elongation at break SNI 7188.7 :
2016 21-220%, Modulus young (Perpanjangan) ASTDM D - 638 0,02 mm, uji
biodegradasi ASTMD 6400 dengan parameter terdegradasi 90% selama 21 hari.
1.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang diatas hipotesis pada penelitian ini adalah
kombinasi filler selulosa kitosan dan selulosa kalsium silikat dapat meningkatkan
karakteristik mekanik seperti uji ketahanan air (Hidrofobisitas), uji kuat tarik serta
uji biodegradasi pada plastik biodegradable dari selulosa batang pohon pisang
klutuk (Musa balbisiana Colla).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Alfa-Selulosa
5
6
2.3 Kitosan
strenght yang digunakan menurut American Society for Testing and Material atau
ASTM D-638 (2015) dengan parameter nilai 1-10 Mpa.
2.7.4 Elongation at break
Elongation at breat atau uji elongasi ialah pengujian seberapa elastis dan
seberapa panjang plastik dapat ditarik, atau perpanjangan pada elongasi diartikan
sebagai persentase atau jumlah perubahan panjang plastik biodegradable pada
saat ditarik hingga terputus (Aripin et al., 2017). Dengan parameter uji yang
digunakan menurut SNI 7188.7:2016 dengan parameter persentase 21-220%.
2.7.5 Modulus young
Uji Modulus young diperoleh berdasarkan perbandingan nilai elongasi atau
nilai elongation at break terhadap kuat tarik atau tensile strenght. Uji ini bertujuan
untuk mengetahui kekuatan bahan yang dihasilkan oleh persen perpanjangan
(Ariyani et al., 2019). Dengan parameter uji yang digunakan berdasarkan
American Society for Testing and Material atau ASTM D-638 (2015) dengan
nilai 0,02 mm.
2.7.6 Biodegradasi
Uji biodegradasi dilakukan pengamatan berdasarkan degradadabilitas
plastik biodegradable hal ini bertujuan mengetahui lama waktu yang dibutuhkan
plastik biodegradable untuk terurai di alam secara menyeluruh. Selain itu
mengetahui sifat serta karakteristik lembaran plastik biodegradable, plastik
biodegradable terdegradasi secara sempurna dianalisis hasil persen hilangnya
berat plastik biodegradable atau (% Weight loss) yang mencapai 100%
(Sriwahyuni, 2018).
12
13
Keterangan :
Wo : Berat sampel kering
W : Berat sampel basah
Kemudian persen air yang diserap dikalkulasi dalam perhitungan berikut
untuk mendapatkan persen ketahanan air (SNI 7188.7:2016).
Ketahanan air plastik = 100% - persen air diserap
15
Keterangan :
σ : Kekuatan tarik (Kg/cm2)
F maks : Beban maksimum (Kg)
A : Luas Penampangan awal (cm2)
b. Uji Elongation at break (Perpanjangan)
Uji Elongasi menurut ASTMD-638 (2015) dilakukan dengan
perhitungan penambahan panjang lebar bioplastik saat lembar pada
bioplastik putus, pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan.
Dengan persentase pemanjangan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
Keterangan :
: Regangan (%)
l : Pertambahan panjang (cm)
lo : Panjang mula - mula (cm)
c. Uji Modulus Young (Elastisitas)
Uji modulus young menurut ASTMD-638 (2015) yang bertujuan
mengetahui ukuran kekakuan bahan (sampel) yang dihasilkan. Nilai ini
diperoleh dari perbandingan antara nilai tensile strenght terhadap hasil
nilai modulus young dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
E : Modulus elastis (N/mm2)
: kekuatan tarik (kg/cm2)
: Regangan (%)
16
d. Uji Biodegradasi
Uji ini berdasarkan pada parameter uji ASTMD-6400 (2009) Metode
soil burial test, dengan cara memotong plastik ukuran 5 x 1 cm.
Kemudiaan bioplastik didiamkan dalam desikator selama 24 jam dan
ditimbang hingga beratnya konstan. Setelah itu dikubur didalam tanah
selama 21 hari atau sampai terdegradasi sempurna. Kemudian dihitung
banyaknya massa yang hilang setelah dikubur didalam tanah.
17
18
(a) (b)
Dari gambar 4.5 grafik spektrum FTIR α-selulosa batang pohon pisang klutuk
(Musa balbisiana Colla) terdapat puncak 3329 cm-1 nilai tersebut termasuk
kedalam frekuensi 3200-3500 panjang gelombang tersebut menunjukan ikatan
gugus O - H dan C - H, terdapat puncak gelombang 2900 cm-1 masuk ke dalam
rentang frekuensi 2850-3000 yang menunjukan ikatan C - H, terdapat puncak
gelombang 2119 cm-1, 2174 cm-1, panjang gelombang tersebut menunjukan
ikatan C ≡ C dalam rentang 2100-2250, panjang gelombang 1618 cm-1 dengan
frekuensi 1600-1680 menunjukan ikatan C = C, terdapat puncak 1020 cm-1 dan
1157 cm-1 termasuk kedalam frekuensi 1000-1300 hal tersebut menunjukan ikatan
C - O, dan terdapat puncak gelombang 659,9 cm-1 ada dalam frekeunsi 650-1000
nilai dari panjang gelombang tersebut menunjukan ikatan = C - H. Pada penelitian
Hayati (2020), gugus fungsi selulosa yakni ditandai dengan adanya gugus O - H,
C - O dan C - H hal tersebut mengindikasikan bahwa adanya senyawa selulosa
pada sampel tersebut dengan dibandingkan pada hasil spektrum selulosa murni.
pada plastik biodegradable dengan hasil yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
Tabel 4.1 Hasil Plastik Biodegradable
Organoleptik
Formula
Warna Tekstur Ketebalan Sifat Fisik Hasil
Sangat
Putih Halus dan
3 Tebal rapuh dan
kekuningan homogen
tidak lentur
Sangat
Putih Halus dan
4 Tebal rapuh dan
kekuningan homogen
tidak lentur
Lembab,
tidak dapat
Halus dan
5 Bening Tebal dilepaskan
homogen
dari
cetakan
22
Organoleptik
Formula
Warna Tekstur Ketebalan Sifat Fisik Hasil
Lembab,
tidak dapat
Kasar dan
dilepaskan
6 Putih tidak Tebal
dari
homogen
cetakan dan
tidak lentur
Cukup
Putih Halus dan rapuh dan
7 Tipis
kekuningan homogen cukup
lentur
Tipis Tidak
Halus dan
8 Putih (Memenuh rapuh dan
homogen
i syarat) lentur
Tipis Tidak
Halus dan
9 Putih (Memenuh rapuh dan
homogen
i syarat) lentur
Tipis Tidak
Halus dan
10 Putih (Memenuh rapuh dan
homogen
i syarat) lentur
23
Formula (%)
Nama Bahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Selulosa 1 1,5 2 4 2 2 4 4 4 4
Kitosan - - - - 0,5 1 - - - -
Amilum - - 5 5 - - - - - -
Kalsium Silikat 6 6 6 6 4 4 2 2 2 2
Na CMC 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2
Na Alginat 1 1 1 1,5 1,5 1,5 2 2 2,5 2,5
PEG 400 0,5 1 0,5 1 - - - - - -
Gliserol 0,5 1 0,5 1 0,5 1 0,5 1 1 -
Sorbitol - - - - 0,5 1 0,5 1 1 0,5
Pada tabel 4.2 formula 1 dan 2 terdapat variasi pada konsentrasi alfa-selulosa
serta pada penambahan plasticizer gliserol dan PEG 400. Selulosa berfungsi
sebagai filler yang diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanik pada plastik
biodegradable. Gliserol sebagai Plasticizer berperan untuk meningkatkan
elastisitas dengan mengurangi derajat ikatan hidrogen dan meningkatkan jarak
antara molekul dari polimer, semakin banyak penggunaan plasticizer maka akan
meningkatkan kelarutan terutama yang bersifat hidrofilik dan meningkatkan
kelarutan dalam air. Gliserol memberikan kelarutan yang tinggi dibandingkan
sorbitol pada bioplastik berbasis pati (Bourtoom, 2008, Darni 2010). Pada hasil
penelitian Udjiana (2019) Konsentrasi kalsium silikat 6% diperoleh dapat
meningkatkan nilai uji mekanik pada formula pembuatan plastik biodegradable,
lembaran plastik biodegradable rapuh hal ini terjadi karena konsentrasi filler yang
tinggi tidak sebanding dengan plasticizer yang ditambahkan pada formula 1 dan 2
lembaran plastik biodegradable tidak memenuhi syarat.
Pada formula 3 dan 4 yakni variasi penambahan amilum sebagai filler dengan
menggunakan plasticizer yang sama pada formula sebelumnya diperoleh hasil
lembaran yang tebal dan sangat rapuh, hal ini terjadi karena terdapat tiga jenis
filler pada kedua formula yakni amilum, alfa selulosa dan kalsium silikat, filler
dengan konsentrasi tinggi akan mengurangi elastisitas atau kuat tarik serta
elongasi pada lembaran plastik biodegradable. Pada formula 4 terdapat
penambahan konsentrasi Na-CMC (carboxy methyl cellulose) dan gliserol hal ini
bertujuan untuk memberikan sifat elastis pada amilum (Amni et al, 2021).
24
Pada formula 5 dan 6 penambahan variasi filler alfa selulosa dengan kitosan
dengan variasi konsentrasi 0,1% dan 1% diperoleh hasil yang rapuh dan lembab
hal ini karena terdapat tiga jenis filler yakni kitosan, alfa selulosa dan kalsium
silikat, tiga jenis filler yang terdapat pada formula dengan konsentrasi kalsium
silikat yang diturunkan menjadi 4% tidak memperbaiki lembaran plastik
biodegradable.
Pada formula 7 dan 8 formula variasi penambahan plasticizer sorbitol dan
gliserol dengan konsentrasi 0,5% dan 1% terdapat perbedaan yang signifikan
saat konsentrasi kalsium silikat di turunkan menjadi 2% hasil kedua formula
tersebut diperoleh lembaran yang masih rapuh karena kurangnya penambahan
plasticizer. Pada formula 8 variasi penambahan plasticizer sorbitol 1% dan
gliserol diperoleh hasil lembaran yang tidak rapuh dan elastis atau lentur. Hasil ini
diperoleh dari hasil evaluasi formula 9 dimana dengan plasticizer 0,5% lembaran
plastik biodegradable masih rapuh dan tidak elastis.
Pada formula 9 dengan variasi penambahan konsentrasi pada natrium alginat
sebanyak 2,5% untuk memperkuat lembaran bioplastik dan plasticizer dengan
variasi gliserol dan sorbitol 1%, terdapat hasil yang signifikan ketika konsentrasi
Na-alginat ditambahankan terlihat pada gambar tabel 4.1 diperoleh hasil lembaran
yang tidak terlalu kuat namun tidak rapuh serta cukup lentur. Kekuatan lembaran
bioplastik tidak terlalu kuat karena formula ini terdapat dua jenis plasticizer.
Dimana pada penelitian (Putri, 2015) semakin banyak plasticizer yang
ditambahkan akan berpengaruh pada hasil bioplastik.
Pada formula 10 dengan konsentrasi Na-alginat yang sama dengan plasticizer
sorbitol saja menghasilkan lembaran bioplastik dengan hasil yang signifikan
diantar 9 formula lainnya lembar bioplastik yang kuat dan elastis serta ketebalan
yang memenuhi standar. Sorbitol sebagai plasticizer dapat membuat pori - pori
pada lembaran bioplastik semakin rapat hal ini dapat mempersulit air untuk
masuk dan menyerap bioplastik (Putri, 2015). Pada penelitian Sari (2021)
Penambahan Na-alginat 2,5% meningkatkan karakteristik mekanik kuat tarik pada
plastik biodegradable dengan hasil yang signifikan hal ini disebabkan bioplastik
yang terbentuk memiliki struktur yang lebih rapat pada alginat yang dapat
menyusup diantara molekul-molekul bioplastik sehingga ikatan antarmolekul
25
yang tercipta dengan baik dan ikatan hidrogen dalam bioplastik yang dihasilkan
sangat baik.
Pada tabel 4.3 uji karakteristik dari lembaran bioplastik ialah tidak sama hal
ini terjadi karena proses pencetakan pada lembaran plastik biodegradable
menggunakan cawan petri dan dituang secara manual, hal tersebut dapat
berpengaruh pada ketebalan setiap sampel. Hasil rata - rata pada uji karakteristik
ketebalan ialah 0,40 mm pada sampel formula 8 dan 9 serta 0,40 mm pada
sampel 10 hasil tersebut memenuhi standar JIS (Japanesse Industrial Standart)
yakni 0,3 mm - <0,5 mm.
4.5.2 Hidrofobisitas
Uji karakteristik plastik biodegradable bertujuan untuk mengetahui
kemampuan hidrofobisitas pada lembaran plastik biodegradable terhadap air,
selain itu analisa juga dilakukan secara visual dari hasil yang diperoleh dari
bioplastik yang dihasilkan bersifat biodegradable.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Hidrofobisitas Plastik Biodegradable
Daya Serap Ketahanan
Formula Wo (gram) W (gram)
Air (%) Air (%)
8 1 3,90 1,78 54,35 45,65
2 3,90 1,77 54,61 45,39
3 3,90 1,77 54,61 45,39
Rata - rata ± SDV 3.90 ± 0,005 1,77 ± 0.005 54,52 ± 0,15 45,47 ± 0,15
9 1 3,89 1,76 54,75 45,25
26
Pada tabel 4.4 uji hidrofobisitas pada ketiga formula diperoleh persentase
yang tidak memenuhi syarat SNI 7188.7 : 2016. Hal ini terjadi karena pada
formula 8 terdapat dua jenis plasticizer yakni gliserol dan sorbitol. Gliserol
memiliki tiga gugus hidroksil yang menyebabkan bioplastik menjadi elastis akan
tetapi dapat memberikan ruang kosong dan meningkatkan celah pada sampel
yang menyebabkan sampel menjadi lebih mudah terisi oleh molekul - molekul air
(Anggraini, 2013).
Sedangkan pada formula 9 diperoleh hasil uji dengan persentase nilai diatas
formula 8, hal ini terjadi karena adanya peningkatan konsentrasi Na-alginat pada
formula 9, dimana Na-alginat berpengaruh terhadap ketahanan air bioplastik,
menurut penelitian Nofita (2019) meningkatnya konsentrasi alginat dari 0,5%
hingga 5% mengakibatkan meningkatnya ketebalan, ketahanan air, dan kuat tarik
pada bioplastik.
Formula 10 diperoleh hasil uji hidrofobisitas dengan persentase lebih tinggi
diantara formula lainnya hal ini karena pengurangan plasticizer yang digunakan
serta peningkatan konsentrasi pada Na-alginat. Dibandingkan dengan formula 9
dimana terdapat dua jenis plasricizer pada formula 10 hanya terdapat sorbitol saja
dimana hal ini untuk mengurangi ikatan hidrogen (Astuti et al., 2010). Sorbitol
dapat membuat pori-pori plastik semakin rapat sehingga akan mempersulit air
untuk masuk dan menyerap plastik biodegradable ( Putri, 2015).
tarik dari lembaran plastik biodegradable diperoleh dari bahan yang terdapat data
formula tersebut. Nilai kuat tarik tertinggi pada formula 10 dan terendah pada
formula 8, berdasarkan data yang diperoleh kuat tarik mengalami peningkatan
seiring banyaknya jumlah komponen yang ditambahkan agar komponen bioplastik
semakin menguat. Penambahan plasticizer gliserol serta sorbitol dengan
konsentrasi 0,5% Pada formula 8. Sedangkan pada formula 10 pemberian
plasticizer sorbitol sebanyak 0,5%, penambahan gliserol serta sorbitol dapat
membentuk ikatan hidrogen hal tersebut menyebabkan berkurangnya nilai kuat
tarik (Purwani, 2016) pada penambahan formula 8, pada formula 10 nilai kuat
tarik mengalami peningkatan karena penambahan plasticizer hanya sorbitol saja.
Dari hasil tabel 4.5 uji bioderadabilitas dengan formula 8 lembaran bioplastik
tidak mengalami kerusakan atau tidak terdegradasi pada hari ke 8 hal tersebut
terjadi karena penambahan kalsium silikat, seperti pada penelitian Udjiana (2021)
semakin banyak penambahan jumlah kalsium silikat sebagai filler semakin kecil %
berat terdegradasi yang dilakukan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, secara
umum variabel jenis filler kalsium silikat menunjukkan kualitas yang lebih baik
karena walaupun % berat terdegradasi semakin turun namun nilainya semakin
mendekati standar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Formula plastik biodegradable yang memenuhi uji karakteristik dan uji
mekanik pada plastik biodegradable dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa,
diperoleh formula terbaik ialah pada formula 8, 9 dan 10 yang dilakukan uji
karakteristik serta uji mekanik pada plastik biodegradable, dengan hasil formula 8,
9 dan 10 memenuhi syarat JIS (Japanesse Industrial Standart) dengan nilai <0,05
mm. Uji tensile strenght terbaik formula 10 dengan nilai 2.14 Mpa ASTM D-638
(2015) dengan parameter nilai 1-10 Mpa, Uji Elongation at Break terbaik
formula 8 dan 9 yakni 65.49% dan 52.14%. Nilai modulus young terbaik pada
formula 9 dan 10 yakni 1.13 Mpa dan 1.04 Mpa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk penelitian berikutnya
dilakukan Uji Biodegradasi menggunakan variasi tanah kompos pada formula
plastik biodegradable.
29
DAFTAR PUSTAKA
Arini, D., Ulum, M.S. and Kasman, K., (2017). Pembuatan dan Pengujian Sifat
Mekanik Plastik Biodegradable Berbasis Tepung Biji Durian. Natural
Science: Journal of Science and Technology, 6(3).
Aripin, S., Saing, B., & Kustiyah, E. (2017). Studi Pembuatan Bahan Alternatif
Plastik Biodegradable dari Pati Ubi Jalar Dengan Plasticizer Gliserol Dengan
Metode Melt Intercalation. Jurnal Teknik Mesin (JTM), 06, 79–84.
Ariyani, D., Puryati Ningsih, E., & Sunardi, S. (2019). Pengaruh Penambahan
Carboxymethyl Cellulose Terhadap Karakteristik Bioplastik Dari Pati Ubi
Nagara (Ipomoea batatas L.). Indo. J. Chem. Res., 7(1), 77–85.
https://doi.org/10.30598//ijcr.2020.7-sun
ASTM. (2015). Standard Test Method for Tensile Properties of Plastics : ASTM
D-638-14 (pp. 1–16).
30
31
Darni, Y. dan Utami, H., 2010, Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik
dan Hidrofobisitas Bioplastik dari Pati Sorgum, Jurnal Rekayasa Kimia
dan Lingkungan, 7 (4), pp. 88-93.
Dewanti, Asari, Purwitasari, Dian., 2018. Potensi Selulosa dari Limbah Tandan
Kosong Kelapa Sawit untuk Bahan Baku Bioplastik Ramah Lingkungan.
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 19, No 1.
Fan, L. T., Gharpuray, M.M., and Lee, Y. H., 1987. Cellulose Hydrolysis. Berlin:
Springer-Verlag Berlin Heidelberg.
Gedney, Richard. (2005). Tensile Testing Basics, Tips and Trends, ADMET Inc.
Online. Tersedia di rgedney@admet.com [diunduh 26 Desember 2021].
Hudha, I., Dewi, K., Fitri, J., & Ayu, N. (2020). Potensi Limbah Keju (Whey)
sebagai Bahan Pembuatan Plastik Pengemas yang Ramah Lingkungan.
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu Dan Aplikasi Teknik, 19(1),
46–52.
Hamisan, A. F. et al., 2009. Delignification of oil palm empty fruit bunch using
chemical and
Karlsson, H. (2006). Fibre Guide : Fibre analysis and process application in the
pulp and paper industry. Swedia: Ab Lorentzen & Wettre
Klemm, D., Heubelin, B., Fink, H.-P., & Bohn, A (2005). Cellulose:Fascinating
biopolymer and sustainable raw material. Angewandte Chenie
International Edition, 44(22), 3358-3393
Mohamad Haafiz, M. K., Eichhorn, S. J., Hassan, A., & Jawaid, M. (2013).
Isolation and characterization of microcrystalline cellulose from oil palm
biomass residue. Carbohydrate Polymers, 93(2), 628–634.
https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2013.01.035
Nurhayati. (2019). Uji aktivitas antidiabetes ekstrak etanol kulit pisang klutuk
(Mussa Balbisiana Colla) pada tikus putih galur wistar yang diinduksi
aloksan [Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada].
http://repository.stikes-bth.ac.id/id/eprint/144
Nofita, Thea, Puspita, L., Ridlo, Ali., Subagiyo., 2019. Pengaruh Alginat dengan
Gliserol Sebagai Plasticizer Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Bioplastik.
Journal of Marine Research. Vol. 8, No. 3. Universitas Diponegoro.
Prabawati, S., Suyanti, dan D.A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pacapanen dan
Teknik Pengolahan Pisang. Bogor : Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian
Pratiwi, R. dkk. (2016). Pemanfaatan Selulosa dari Limbah Jerami Padi (Oryza
Sativa) sebagai Bahan Bioplastik, Indonesian Journal of Pharmaceutical
Science and Technology, 3(3) pp. 83 - 91.
34
Putri, Fenny. 2015. Pengaruh Massa Tepung Maizena dan Plasticizer Sorbitol
Terhadap Kualitas Plastik Biodegradable.Fakultas Teknik Kimia.
Polteknik Negeri Sriwijaya. Palembang.
Rahmadani, S. (2019). Pemanfaatan Pati Batang Ubi Kayu dan Pati Ubi Kayu
untuk Bahan Baku Alternatif Pembuatan Plastik Biodegradable. Jurnal
Teknologi Kimia Unimal, 8(1), 26. https://doi.org/10.29103/jtku.v8i1.1913
Sanjaya, L. &. Yunita. (2007). Adsorpsi pb (II) oleh kitaosan Hasil isolasi Kitin
Cangkang kepiting bakau (Scylla sp.) Jurnal Ilmu Dasar. 8 (1) : 30-36
Seal, K.J. (1994). Test methods and standards for biodegradable plastic. In:
Chemistry and technology of biodegradable polymer: Griffin, G.J.L.
Blackie Academic and Proffesional, Chapman and Hall.
Sriwahyuni. (2018). Pembuatan Bioplastik dari Pati Jagung dan Kitosan dengan
Menggunakan Glutaraldehid sebagai pengikat Silang [UIN Alauddin
Makassar]. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11974/
Sutan, S., Maharani, D. M., & Febrir, F. (2019). Studi Karakteristik Sifat Mekanik
Bioplastik Berbahan Pati – Selulosa Kulit Siwalan (Borassus flabellifer).
Jurnal Keteknkan Pertanan Trpis Dab Biosistem, 7(1). 97-111.
Sari, Yunita, Dian., Fitriyani Reno., Nurlela., Wahyudi Agus., 2021. Pemanfaatan
Limbang Biji Durian (Durio Zibethinus Murr) Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Plastik Biodegradable. Universitas PGRI Palembang. Vol. 6 No.
2.
Udjiana, S. S., Hadiantoro, S., Syarwani, M., & Suharti, P. H. (2019). Pembuatan
dan Karakterisasi Plastik Biodegradable dari Umbi Talas (Xanthosoma
sagittifolium) dengan Penambahan Filler Kitosan dan Kalsium Silikat.
Jurnal Teknik Kimia Dan Lingkungan, 3(1), 10.
https://doi.org/10.33795/jtkl.v3i1.80
Wibisono, I. et al. 2011. Pembuatan pulp dari alang -alang , Widya Teknik, 10(1),
pp. 11–20. Available at: http://download.portalgaruda.org/article.
php?article=113792&val=5217.
Wang, N., Zhang, X., Han, N., Bai, S., 2009. Effect of Citric Acid and Processing
on The Performance of Thermoplastic Strach/Montmorillonite
Nanocomposites. Carbohydrate Polym, 76(1), 68-73.
Zulaekha, R., Afkhar Nawafil, S., Fitri Harianti, S., Mujiburohman dan Nur
Hidayati, M., & Ahmad Yani, J. (2018). Isolasi Alfa Selulosa dari Batang
Pisang Klutuk (Musa balbisianaColla). Prosiding SNST Ke-9, 80–83.
37
LAMPIRAN 1
DETERMINASI TANAMAN
38
LAMPIRAN 2
HASIL PENELITIAN
Rendemen
72,27%
SDV
10 1 3,90 2,05 47,43 52,57
2 3,90 2,05 47,43 52,57
3 3,90 2,04 47,51 52,48
Rata - rata ±
3,90 ± 0,005 2,04 ± 0,005 43,93 ± 0,15 52,54 ± 0,05
SDV
= 45,65
= 45,39
= 45,39
= 45,25
= 45,25
= 45,51
= 52,57
= 52,57
= 52,48
Hari (gram)
Biodegrabilitas
Formula Hari ke - 8
1 2 3 4 5 6 7 8
(%)
1 5,04 5,03 4,88 4,80 4,74 4,61 3,90 3,20 10,21 ± 12,81
8 2 5,04 5,02 4,89 4,76 4,70 4,64 4,01 3,21 10,03 ± 12,40
3 5,04 5,03 4,98 4,80 4,77 4,70 4,67 3,20 7,75 ± 11,96
1 5,05 5,04 4,98 4,90 4,78 4,70 4,63 3,40 7,22 ± 10,73
9 2 5,05 5,03 4,88 4,80 4,78 4,71 4,64 3,44 7,59 ± 10,21
3 5,05 5,03 4,89 4,80 4,76 4,70 4,64 3,44 7,64 ± 10,21
1 5,04 5,04 4,99 4,90 4,88 4,80 4,70 3,45 6,24 ± 10,48
10 2 5,04 5,03 4,89 4,88 4,87 4,80 4,69 3,44 6,65 ± 10,38
3 5,04 5,04 4,99 4,88 4,87 4,81 4,70 3,44 6,33 ± 10,52
42
1. Formula 8
1. Berat (%) = % = 0%
1. Berat (%) = % = 0%
1. Berat (%) = % = 0%
2. Formula 9
a. Uji Biodegradasi Sampel 1 Hari 1-8
1. Berat (%) = % = 0%
1. Berat (%) = % = 0%
1. Berat (%) = % = 0%
3. Formula 10
1. Berat (%) = % = 0%
2. Berat (%) = % = 0%
1. Berat (%) = % = 0%
1. Berat (%) = % = 0%
2. Berat (%) = % = 0%
LAMPIRAN 3
UJI KARAKTERISTIK HASIL ANALISIS FTIR
Frekuensi
Alfa-
Karakterisasi Bilangan Gugus Fungsi
Selulosa
Gelombang
3200-3500 O-H
3329, 78 Asam karbosilat
C-H
2850-3000
2900, 91 Alkana
2119,97 C≡C
2100-2250
2174, 97 Alkuna
Alfa Selulosa
1600-1680 C=C
1618,85 Alkena
1000-1300 C-O
1201,91 Ester
1085-1150 C-O-C
1020,53 Eter
650-1000 =C-H
659,7 Alkena
49
LAMPIRAN 4
UJI KARAKTERISTIK
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI EVALUASI SEDIAAN
Sampel Yang Diuji Uji Tensile Strenght Hasil Uji Tensile Strenght
52
LAMPIRAN 6
DOKUMENTASI PROSES PENELITIAN
α - selulosa murni
α - selulosa murni setelah
Pemeriksaan pH 7 dikeringkan dalam oven
di bleaching
suhu 1050C 1 Jam
Hasil α - selulosa murni setelah di Hasil α - selulosa murni Hasil α - selulosa murni
oven setelah di oven setelah di oven
55
LAMPIRAN 7
PERHITUNGAN ISOLASI ALFA SELULOSA
Diketahui :
Ditanyakan :
Penyelesaian :
M1 . V1 = M2 . V2
99,8% . V1 = 1% . 1000
V1 = = 10,02ml
Diketahui :
Ditanyakan :
Penyelesaian :
Diketahui :
Volume : 100%
Ditanyakan :
Penyelesaian :
M1.V1 = M2.V2
5.25%.V1 = 1.75%.100
V1 = 33,33 ml