Kasus Harian Dwi Dinda
Kasus Harian Dwi Dinda
OLEH:
DWI DINDA WAHYUNI
P07131120008
B. Pengkajian Gizi
St
Kategori Data Data Assesment
Pem
2
Penilaian : Berdasarkan data Client History (CH) diatas, pasien perem
berumur 61 tahun, datang dengan nyeri ,pembengkakan pada gusi da
makanan berkurang. Terapi medis yang diberikan pada Ny. M yaitu be
Injeksi Vit.A ,Injeksi Lansoprazole 2 × 1,Injeksi ordansetron 2 × 1,Injek
3
Protein : 0,5 gram
Lemak :0,7 gram
Karbohidrat :32,3 gram
5. Tingkat Konsumsi
Tabel Tingkat Konsumsi 1x24 jam pasien
Impleme Energi Protein Lemak Kh (gram)
ntasi (kkal) (gram) (gram)
asupan 138,9 0,5 0,7 32,3
Kebutuha 1.521,4 57 42,2 247,2
n
% TK 9% 0,8 % 0,1 % 12 %
Kategori Kurang kurang kurang Kurang
Keterangan:
Asupan makan Baik : ≥80%
Asupan makan kurang : <80%
(Sumber:SK.KemenkesNo.129/Menkes/SK/II/2008/tentang
SPMRS)
TEE= BMR x FA × FS
= 975,3 x 1,3 ×1,2
= 1.521,4 kkal
1. Protein = 15 % x TEE
= 0,15 x 1.521,4 kkal
228 , 2 kkal
=
4 kkal/gram
= 57 gram
2. Lemak = 25 % x TEE
= 0,25 % x 1.521,4 kkal
4
380 ,3 kkal
=
9 kkal/ gram
= 42,2 gram
3. Karbohidrat = 65 % x TEE
= 0,65 % x 1.521,4 kkal
988 , 9 kkal
=
4 kkal/gram
= 247,2 gram
Penilian: Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien, pasien kurang na
Dan pasien lebih memilih konsumsi lauk dari luar Rs daripada makanan RS.
menunjukkan bahwa asupan makan pasien masih dalam kategori kurang yakn
- Lila = 23,3 cm Standa
Antropometri
- Ulna = 24 cm berdas
Data (AD)
Estimasi TB berdasarkan Ulna KEMEN
TB = 68,777 + (3,536 x ulna yang diukur) 2019 :
= 68,777 + (3,536 x 24) Kekuran
= 68,777 + 84, 864) tingkat
= 153,5 cm 17,0 kg
Estimasi BB berdasarkan LILA Kekuran
BB= ulna yang diukur/ standar Lila pr x (TB-100) tingkat
= 23,3/ 28,5 x (150-100) 17,0 – 1
= 0,81 × 53,5 BB norm
= 43,3 Kg 18,5 – 2
BBI = (TB-100) – 10% (TB-100) Kelebih
= 153,5 – 5,3 tingkat
= 48,3 Kg 25,1 – 2
BB Kelebih
IMT=
TB¿ ¿ tingkat
43 ,3 27,0 kg
= 1, 53 ¿ ¿
43 , 3
= 2 ,34
5
Tinggi badan Berdasarkan Ulna yaitu 153,5 cm dan estimasi Berat Badan b
Lila yaitu 43,3 kg. Untuk kategori status gizi pasien menunjukkan normal.
6
BAB II
DIAGNOSIS GIZI
7
BAB III
INTERVENSI GIZI
A. Intervensi Gizi
1. Jenis diet : Diet ETPT (Diet Pra-Bedah)
2. Bentuk makanan : Makanan lunak (bubur)
3. Tujuan diet :
a) Meningkatkan asupan oral pasien dengan memberikan
makanan yang adekuat sesuai dengan kondisi dan daya terima
pasien.
b) Mengurangi gejala kesulitan mengunyah atau menggigit pada
pasien
c) Mengedukasikan kepada pasien agar mau mengikuti
rekomendasi diet yang sudah diberikan dari Rumah Sakit
4. Prinsip diet :
a) Tinggi energy
b) Tinggi protein
c) Tinggi lemak
d) Cukup Karbohidrat
5. Syarat diet :
a) Energi sesuai kebutuhan sebesar 1.521,4 kkal dengan
perhitungan menggunakan rumus Mifflin St-Jeor untuk
perempuan. Energi merupakan sumber tenaga utama untuk
mempermudah proses penyembuhan pasien.
b) Protein diberikan sebesar 57 gram yang diperoleh dari 15%
kebutuhan total energi pasien. Protein diberikan untuk
mengganti sel-sel yang rusak ketika pasien sakit.
c) Lemak diberikan sebesar 42,2 gram yang diperoleh dari 25 %
kebutuhan total energi pasien. Lemak digunakan untuk
8
mempermudah penyerapan vitamin larut lemak seperti Vit.K yang
bisa membantu mengurangi pendarahan pada gusi.
d) Karbohidrat diberikan sebesar 247,2 gram yang diperoleh dari 65
% total kebutuhan energi pasien. Karbohidrat merupakan sebagai
sumber tenaga pasien untuk beraktivitas ataupun bergerak.
No MONITORING EVALUASI
9
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
10
LAPORAN STUDI KASUS PADA PASIEN
EDH FRONTAL DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PRAYA
OLEH:
DWI DINDA WAHYUNI
P07131120008
DATA PASIEN
B. Pengkajian Gizi
St
Kategori Data Data Assesment
Pem
Riwayat personal a) Umur : 13 tahun
(CH) b) Jenis Kelamin : Laki-laki
c) Agama :Islam
d) Peran dalam keluarga : seorang anak
e) Riwayat penyakit terdahulu : -
f) Riwayat penyakit keluarga : -
g) Diagnosis medis : EDH Frontal
h) Penggunaan Rokok : -
i) Keluhan pasien : Pusing,sakit dada,dan batuk
j) Perawatan Terapi / Medis :
Injeksi Kotorolac
Injeksi Ranitidine
Injeksi Ondansetron
Injeksi Manitol
Injeksi Ferritin
Injeksi Lansoprazole
Injeksi Cefotaxime
12
gizi dan makanan 1. Frekuensi makan : 3x makanan utama
(FH) 2. Pola Makan Pasien
(Dilihat menggunakan form FFQ)
Bahan Kategor
Frekuensi Ket
makanan Makan
Sangat
Nasi 3x/hari Sangat
sering :>
sering Sering :
Mie 2x/hari Sangat atau 4-5
Biasa : 3
sering
Kadang
Daging 1 x/hari sering atau 1-
Ikan 5 x/mgg Sering Jarang :
Tidak P
Ayam 4 x/mgg sering
Sumber
Tempe/tahu 4 x/mgg Sering et all (19
Kangkung 3 x/mgg Sering Buku Su
Konsum
Pisang 3-4x/mgg Biasa
Gorengan 2 x/hari Sangat
sering
3. Pasien tidak memiliki alergi makanan
4. Recall Pasien MRS
Waktu Nama Porsi Uraia Berat bahan makanan
makan Makana (URT) n dan serapan minyak
n Baha (gram)
n Matang Ment Minyak
ah
08:00 Lontong 1 bj sdg Beras 60 12 -
(luar
RS)
Daging 1 ptg Dagin 25 37,5 -
(luar sdg g sapi
RS)
1
12.30 Nasi (l) 5 sdm beras 75 30
Telur 1/2 Telur 30 21 -
dadar butir ayam
ras
13
minya
Minyak k 5
19.00 Roti 1 bh Tepu 45 45
susu sdg ng ,s
usu
Energi :208,3 kkal
Protein :13,2 gram
Lemak : 12,9 gram
Karbohidrat : 103,4 gram
5. Tingkat Konsumsi
Tabel Tingkat Konsumsi 1x24 jam pasien
Impleme Energi Protein Lemak Kh (gram)
ntasi (kkal) (gram) (gram)
Asupan 208,3 13,2 12,9 103,4
Kebutuha 2.281,5 114 50,2 342,2
n
% TK 9% 11 % 2% 30 %
Kategori Kurang Kurang kurang Kurang
Keterangan:
Asupan makan Baik : ≥80%
Asupan makan kurang : <80%
(Sumber:SK.KemenkesNo.129/Menkes/SK/II/2008/tentang
SPMRS)
14
1. Protein =20% x TEE
= 0,2 x 2.281,5 kkal
456 , 2 kkal
=
4 kkal/gram
= 114 gram
Kekuran
- BB = 80 kg
tingkat
- Umur = 14 tahun
17,0 – 1
BB(kg) 80 ( kg )
- IMT = 2 =
TB(m) 1, 69 ( m2 ) BB norm
18,5 – 2
80 ( kg )
= Kelebih
2 ,85 (m¿¿ 2)¿ tingkat
25,1 – 2
= 28 kg/m2
(Kelebihan BB Tingkat berat) Kelebih
15
tingkat
27,0 kg
BAB II
16
DIAGNOSIS GIZI
BAB III
17
INTERVENSI GIZI
A. Intervensi Gizi
1. Jenis diet : Diet ETPT ( Diet Prabedah)
2. Bentuk makanan : Makanan lunak
3. Tujuan diet :
a) Meningkatkan asupan oral pasien dengan memberikan
makanan yang adekuat sesuai dengan kondisi dan daya terima
pasien.
b) Membantu pasien dalam penurunan brtar badan agar tercapai
status gizi normal
c) MMmeberikan pemahaman atau edukasi kepada pasien
maupun keluarga pasien untuk tidak memilih mengkonsumsi
makanan dari luar Rumah Sakit
4. Prinsip diet :
a) Tinggi energy
b) Tinggi potein
c) Cukup vitamin dan mineral
5. Syarat diet :
a) Energi sesuai kebutuhan sebesar 2.281,5 kkal dengan
perhitungan menggunakan rumus Schofield. Energi merupakan
sumber tenaga utama untuk mempermudah proses
penyembuhan pasien.
b) Protein diberikan sebesar 114 gram yang diperoleh dari 20%
kebutuhan total energi pasien. Protein diberikan untuk
mengganti sel-sel yang rusak ketika pasien sakit.
c) Lemak diberikan sebesar 50.2 gram yang diperoleh dari 20%
kebutuhan total energi pasien. Lemak digunakan untuk
mempermudah penyerapan vitamin larut lemak sehingga
mencegah defisiensi vitamin larut lemak pada pasien.
d) Karbohidrat diberikan sebesar 342,2 gram yang diperoleh dari
60% total kebutuhan energi pasien. Karbohidrat merupakan
sebagai sumber tenaga pasien untuk beraktivitas ataupun
bergerak.
e) Vitamin A diberikan sebesar 600 RE (AKG, 2019) yang berfungsi
sebagai antioksidan pasien untuk melawan radikal-radikal bebas.
f) Vitamin C diberikan sebesar 65 mg (AkG 2019), berfungsi untuk
melindungi tubuh dari virus secara efektif. Sumber Vitamin C:
Jambu Biji, Jeruk (sumber: Hello Sehat Kemenkes).
18
g) Fe diberikan sebesar 8 mg (AKG 2019), berfungsi membentuk
sel darah merah dalam tubuh untuk mengurangi resiko anemia
pada anak (Sumber: Hallo Sehat Kemenkes)
h) Vitamin K diberikan sebesar 55 mcg (AKG 2019), berfungsi untuk
proses pembekun darah serta untuk kesehatan tulang dan gigi.
Sumber : kacang panjang, brokoli, kangkung, buncis.
No MONITORING EVALUASI
19
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
20
21