PENDAHULUAN
▪ Dasar Hukum:
▪ UU No. 28 Tahun 2007 tentang KUP sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Perppu No. 1 Tahun 2020.
▪ 17/PMK.03/2013 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
184/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan
TUJUAN PEMERIKSAAN
▪ pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan selain yang dilakukan berdasarkan
Verifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai tata cara Verifikasi;
▪ penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak selain yang dilakukan berdasarkan Verifikasi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata
cara Verifikasi;
▪ pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain yang dilakukan
berdasarkan Verifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai tata cara Verifikasi;
▪ Wajib Pajak mengajukan keberatan;
▪ pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan neto;
Dwi Husiano Mangindaan
Pemeriksaan Tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
a b c d e f g
PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA DIATUR OLEH
Dwi Husiano Mangindaan DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Pemeriksaan Tujuan Menguji Kepatuhan Wajib Pajak
▪ Standar Umum
▪ Telah mendapat pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup
serta memiliki keterampilan sebagai Pemeriksa Pajak,
▪ Menggunakan keterampilannya secara cermat dan seksama;
▪ Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan tercela, mengutamakan
kepentingan negara;
▪ Taat terhadap berbagai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan
▪ Standar Pelaksanaan
▪ persiapan yang baik, sesuai dengan tujuan Pemeriksaan
▪ Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian berdasarkan metode dan teknik
Pemeriksaan sesuai dengan program Pemeriksaan (audit program) yang telah disusun
▪ temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan
ketentuan perUU perpajakan;
▪ dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim,
dan seorang atau lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu ketua tim dapat merangkap
sebagai anggota tim.
▪ dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian tertentu, baik yang berasal dari
Direktorat Jenderal Pajak, maupun yang berasal dari instansi di luar Direktorat Jenderal Pajak yang
telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, sebagai tenaga ahli
▪ dapat dilakukan secara bersama-sama dengan tim pemeriksa dari instansi lain
▪ dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau atau tempat lain
yang dianggap perlu oleh Pemeriksa Pajak
▪ dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja
▪ pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan
Dwi Husiano Mangindaan
Standar Pemeriksaan
▪ Standar Pelaporan
▪ LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat
tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan,
dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait dengan Pemeriksaan.
▪ Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan antara
lain mengenai :
▪ Penugasan Pemeriksaan;
▪ Identitas Wajib Pajak;
▪ Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
▪ Pemenuhan kewajiban perpajakan;
▪ Data/informasi yang tersedia;
▪ Buku dan dokumen yang dipinjam;
▪ Materi yang diperiksa;
▪ Uraian hasil Pemeriksaan;
▪ Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
▪ Penghitungan pajak terutang;
▪ Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak