Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN PAJAK

PENDAHULUAN

Dwi Husiano Mangindaan


Pemeriksaan (Auditing)

▪ Proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti


tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi yang dilakukan oleh seorang yang
kompeten dan independen untuk dapat menentukan
dan melaporkan kesesuaian informasi tersebut dengan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Dwi Husiano Mangindaan


Pemeriksaan (Auditing)

Entitas ekonomi Pengumpulan dan


Informasi yang dapat diukur pengevaluasian bahan bukti Orang yang kompeten dan
dan kriteria yang ditetapkan Informasi yang dikumpulkan Pelaporan
tersebut adalah milik dari suatu Bahan bukti adalah segala independen
Informasi tersebut harus dapat entitas ekonomi yang spesifik. sesuatu yang merupakan Auditor harus kompeten artinya
diverifikasi dengan standar yang harus mempunyai kemampuan Pelaporan merupakan bentuk
informasi yang digunakan dalam
akan digunakan sebagai sarana menentukan tingkat kesesuaian memahami kriteria yang penyampaian temuan kepada
evaluasi. Informasi yang dapat informasi yang sedang diaudit digunakan serta menentukan pihak-pihak pemakai laporan.
diverifikasi harus dapat diukur. dengan kriteria yang ditetapkan. jumlah bukti yang dibutuhkan Laporan audit harus
Contoh : L/K dengan kriteria Bahan bukti dalam jumlah dan untuk mendukung kesimpulan memberikan informasi
prinsip akuntansi yang berlaku kualitas yang cukup adalah hal yang akan diambil. Sikap mengenai kesesuaian informasi
umum, SPT dengan kriteria UU penting untuk memenuhi tujuan indenpenden diperlukan agar yang diperiksa dengan kriteria
Perpajakan dan peraturan audit. kesimpulan yang diambil tidak yang ditetapkan.
pelaksanaannya. bias.

Dwi Husiano Mangindaan


Pemeriksa (Auditor)

▪ Akuntan Publik Terdaftar


▪ Melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan, biasanya merupakan perusahaan
besar atau beberapa perusahaan lebih kecil bahkan juga organisasi non komersial.
▪ Auditor Pemerintah
▪ Auditor pemerintah di Indonesia meliputi BPK (aparat pengawasan ekstern) dan BPKP
serta Itjend. Departemen (aparat pengawasan intern). Auditor pemerintah melakukan
audit/ pengawasan atas kekayaan dan keuangan negara.
▪ Auditor Pajak
▪ Melakukan audit untuk menilai ketaatan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakan sesuai dengan UU Perpajakan dan peraturan pelaksanaannya.
▪ Auditor Intern
▪ Auditor intern bekerja dalam suatu perusahaan untuk melakukan audit bagi kepentingan
manajemen perusahaan. Agar efektif, auditor intern harus independen dengan fungsi lini
yang lain dalam organisasi tetapi tidak dapat independen selama hubungan employee-
employer tetap ada.
Dwi Husiano Mangindaan
Pemeriksaan Pajak

▪ Dasar Hukum:
▪ UU No. 28 Tahun 2007 tentang KUP sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Perppu No. 1 Tahun 2020.
▪ 17/PMK.03/2013 sebagaimana telah diubah terakhir dengan
184/PMK.03/2015 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Dwi Husiano Mangindaan


Pemeriksaan Pajak

▪ Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun


dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang
dilaksanakan secara objektif dan profesional
berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Dwi Husiano Mangindaan


Tujuan Pemeriksaan Pajak

WEWENANG DIRJEN PAJAK MELAKUKAN PEMERIKSAAN


PASAL 29 AYAT (1) UU KUP

TUJUAN PEMERIKSAAN

MENGUJI KEPATUHAN TUJUAN LAIN DALAM


PEMENUHAN KEWAJIBAN RANGKA MELAKSANAKAN
PERPAJAKAN KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN

Dwi Husiano Mangindaan


Pemeriksaan Tujuan Menguji Kepatuhan Wajib Pajak

▪ Wajib Pajak yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran


pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang-Undang KUP;
▪ terdapat keterangan lain berupa data konkret sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (1) huruf a Undang-Undang KUP;
▪ Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan lebih bayar,
selain yang mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
sebagaimana dimaksud pada huruf a;
▪ Wajib Pajak yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan
pembayaran pajak;
▪ Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang menyatakan rugi;
Dwi Husiano Mangindaan
Pemeriksaan Tujuan Menguji Kepatuhan Wajib Pajak

▪ Wajib Pajak melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi,


pembubaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
▪ Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau metode pembukuan
atau karena dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap;
▪ Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat
Pemberitahuan tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan
dalam surat teguran yang terpilih untuk dilakukan Pemeriksaan
berdasarkan Analisis Risiko; atau
▪ Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk
dilakukan Pemeriksaan berdasarkan Analisis Risiko.
Dwi Husiano Mangindaan
Pemeriksaan Tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

▪ pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak secara jabatan selain yang dilakukan berdasarkan
Verifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur
mengenai tata cara Verifikasi;
▪ penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak selain yang dilakukan berdasarkan Verifikasi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata
cara Verifikasi;
▪ pengukuhan atau pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain yang dilakukan
berdasarkan Verifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan yang
mengatur mengenai tata cara Verifikasi;
▪ Wajib Pajak mengajukan keberatan;
▪ pengumpulan bahan guna penyusunan norma penghitungan penghasilan neto;
Dwi Husiano Mangindaan
Pemeriksaan Tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

▪ pencocokan data dan/atau alat keterangan;


▪ penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah terpencil;
▪ penentuan satu atau lebih tempat terutang Pajak Pertambahan Nilai;
▪ Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak;
▪ penentuan saat produksi dimulai atau memperpanjang jangka waktu
kompensasi kerugian sehubungan dengan pemberian fasilitas perpajakan;
dan/atau
▪ memenuhi permintaan informasi dari negara mitra Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda.
Dwi Husiano Mangindaan
Jenis Pemeriksaan

▪ Pemeriksaan Rutin, yaitu pemeriksaan yang bersifat rutin dilakukan


terhadap Wajib Pajak sehubungan dengan pemenuhan hak dan kewajiban
perpajakannya.
▪ Pemeriksaan Kriteria Seleksi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap
Wajib Pajak yang terpilih berdasarkan skor risiko kepatuhan secara
komputerisasi.
▪ Pemeriksaan Khusus, yaitu pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib
Pajak sehubungan dengan adanya informasi, data, laporan atau
pengaduan yang berkaitan dengannya serta untuk memperoleh informasi
atau data untuk tujuan tertentu.
Dwi Husiano Mangindaan
Jenis Pemeriksaan (lanjutan)

▪ Pemeriksaan Wajib Pajak Lokasi, yaitu pemeriksaan yang dilakukan atas


cabang, perwakilan, pabrik dan atau tempat usaha dari Wajib Pajak
Domisili.
▪ Pemeriksaan Tahun Berjalan, yaitu pemeriksaan terhadap Wajib Pajak
yang dilakukan dalam tahun berjalan untuk jenis-jenis pajak tertentu atau
seluruh jenis pajak dan atau untuk mengumpulkan data dan atau
keterangan untuk tujuan tertentu.
▪ Pemeriksaan Bukti Permulaan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk
mendapatkan bukti permulaan tentang adanya dugaan telah terjadi tindak
pidana di bidang perpajakan.
Dwi Husiano Mangindaan
Jenis Pemeriksaan (lanjutan)

▪ Pemeriksaan Terintegrasi, yaitu pemeriksaan terkoordinasi dari dua atau


lebih unit pemeriksaan terhadap beberapa Wajib Pajak yang memiliki
hubungan kepemilikan, penguasaan, pengelolaan, usaha dan atau
financial.
▪ Pemeriksaan untuk Tujuan Penagihan Pajak (Delinquency Audit), yaitu
pemeriksaan yang dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai harta
Wajib Pajak/penanggung pajak yang merupakan objek sita sehubungan
dengan adanya tunggakan pajak sesuai dengan UU Penagihan dengan
Surat Paksa.

Dwi Husiano Mangindaan


Pemeriksaan Tujuan Menguji Kepatuhan Wajib Pajak

Harus WP mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran


dilakukan pajak (Pasal 17B UU KUP)

SPT LB selain Pasal 17B UU KUP

Pemeriksaan WP telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak


Menguji SPT Rugi;
kepatuhan
penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran, atau
akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;

Dapat Wajib Pajak melakukan perubahan tahun buku atau metode


dilakukan pembukuan atau karena dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap

Tidak menyampaikan atau menyampaikan SPT melampaui jangka


waktu dalam Surat Teguran yang terpilih untuk dilakukan pemeriksaan
berdasarkan analisis risiko

Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang terpilih untuk


dilakukan pemeriksaan berdasarkan analisis risiko
Dwi Husiano Mangindaan
Pemeriksaan Tujuan Menguji Kepatuhan Wajib Pajak
Pemeriksaan Pemeriksaan
Restitusi Pasal 17B UU KUP
Selain Pasal 17B UU KUP

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Rutin Rutin Khusus

a b c d e f g

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Kantor Lapangan Kantor Lapangan Lapangan

PENENTUAN JENIS
PEMERIKSAANNYA DIATUR OLEH
Dwi Husiano Mangindaan DIREKTUR JENDERAL PAJAK
Pemeriksaan Tujuan Menguji Kepatuhan Wajib Pajak

▪ Restitusi Pasal 17B UU KUP. Dilakukan dengan pemeriksaan


kantor dalam hal:
▪ Laporan Keuangan Wajib Pajak untuk Tahun Pajak yang diperiksa
diaudit oleh akuntan publik atau laporan keuangan salah satu Tahun
Pajak dari 2 (dua) Tahun Pajak sebelum Tahun Pajak yang diperiksa
telah diaudit oleh akuntan publik, dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian
▪ Wajib Pajak tidak sedang dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan,
penyidikan atau penuntutan tindak pidana perpajakan, dan/atau Wajib
Pajak dalam 5 (lima) tahun terakhir tidak pernah dipidana karena
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
Dwi Husiano Mangindaan
Standar Pemeriksaan

▪ Standar Umum
▪ Telah mendapat pendidikan dan pelatihan teknis yang cukup
serta memiliki keterampilan sebagai Pemeriksa Pajak,
▪ Menggunakan keterampilannya secara cermat dan seksama;
▪ Jujur dan bersih dari tindakan-tindakan tercela, mengutamakan
kepentingan negara;
▪ Taat terhadap berbagai ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan

Dwi Husiano Mangindaan


Standar Pemeriksaan

▪ Standar Pelaksanaan
▪ persiapan yang baik, sesuai dengan tujuan Pemeriksaan
▪ Pemeriksaan dilaksanakan dengan melakukan pengujian berdasarkan metode dan teknik
Pemeriksaan sesuai dengan program Pemeriksaan (audit program) yang telah disusun
▪ temuan Pemeriksaan harus didasarkan pada bukti kompeten yang cukup dan berdasarkan
ketentuan perUU perpajakan;
▪ dilakukan oleh suatu tim Pemeriksa Pajak yang terdiri dari seorang supervisor, seorang ketua tim,
dan seorang atau lebih anggota tim, dan dalam keadaan tertentu ketua tim dapat merangkap
sebagai anggota tim.
▪ dapat dibantu oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian tertentu, baik yang berasal dari
Direktorat Jenderal Pajak, maupun yang berasal dari instansi di luar Direktorat Jenderal Pajak yang
telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, sebagai tenaga ahli
▪ dapat dilakukan secara bersama-sama dengan tim pemeriksa dari instansi lain
▪ dapat dilaksanakan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak, dan/atau atau tempat lain
yang dianggap perlu oleh Pemeriksa Pajak
▪ dilaksanakan pada jam kerja dan apabila diperlukan dapat dilanjutkan di luar jam kerja
▪ pelaksanaan Pemeriksaan didokumentasikan dalam bentuk Kertas Kerja Pemeriksaan
Dwi Husiano Mangindaan
Standar Pemeriksaan

▪ Standar Pelaporan
▪ LHP disusun secara ringkas dan jelas, memuat ruang lingkup atau pos-pos yang diperiksa sesuai
dengan tujuan Pemeriksaan, memuat simpulan Pemeriksa Pajak yang didukung temuan yang kuat
tentang ada atau tidak adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan,
dan memuat pula pengungkapan informasi lain yang terkait dengan Pemeriksaan.
▪ Laporan Hasil Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan antara
lain mengenai :
▪ Penugasan Pemeriksaan;
▪ Identitas Wajib Pajak;
▪ Pembukuan atau pencatatan Wajib Pajak;
▪ Pemenuhan kewajiban perpajakan;
▪ Data/informasi yang tersedia;
▪ Buku dan dokumen yang dipinjam;
▪ Materi yang diperiksa;
▪ Uraian hasil Pemeriksaan;
▪ Ikhtisar hasil Pemeriksaan;
▪ Penghitungan pajak terutang;
▪ Simpulan dan usul Pemeriksa Pajak

Dwi Husiano Mangindaan


Terima Kasih

Dwi Husiano Mangindaan

Anda mungkin juga menyukai