Anda di halaman 1dari 3

PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DARI

INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

RSUD CARUBAN No Dokumen No Revisi Hal


KABUPATEN MADIUN SPO-RM.PROF-39 00 1 dari 3

Ditetapkan
Direktur,
Standar Prosedur Tanggal terbit
Operasional 14 - 01 - 2019
dr. DJOKO SANTOSO,MM
NIP. 19620801 199002 1 003
PENGERTIAN Tata cara pendaftaran pasien rawat inap guna mendapatkan pelayanan
lebih lanjut.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk proses pendaftaran


pasien rawat inap.

KEBIJAKAN 1. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Nomor : 188.4/20/KPTS


/402.102.110/2019 tentang Kebijakan Pelayanan RSUD Caruban
Kabupaten Madiun.
2. Setiap pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit harus terdaftar di
pendaftaran pasien.
3. Setiap pasien Rumah Sakit hanya memiliki satu nomor rekam medis,
baik pasien berobat jalan maupun pasien untuk dirawat inap.

PROSEDUR 1. Pasien/ keluarganya menyerahkan formulir surat permintaan rawat


inap kepada petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap
(TPPRI).
2. Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap mengucapkan
salam.
3. Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TPPRI) melakukan
pemesanan kamar sesuai dengan permintaan pasien yang
disesuaikan dengan jenis penyakit, umur pasien serta jenis penjamin.
4. Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap (TPPRI)
memberikan informasi tentang hak dan kewajiban pasien beserta
keluarganya selama menjalani proses perawatan di rawat inap RSUD
Caruban Kabupaten Madiun.
5. Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap memberikan
informasi secukupnya tentang perkiraan biaya dan fasilitas kamar
yang diberikan selama menjalani proses perawatan di ruang rawat
inap RSUD Caruban Kabupaten Madiun.
6. Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap meminta pasien/
keluarganya untuk menentukan jenis pembayaran di awal
pendaftaran karena pada saat dirawat inap pasien tidak
diperbolehkan berubah status pembiayaannya, baik pembiayaan
umum ke penjamin atau sebaliknya.
7. Apabila pasien menggunakan Asuransi/ Jaminan maka petugas
TPPRI meminta kelengkapan persyaratan jaminan dan dicek kembali
kelengkapan persyaratannya :
a. Pasien JKN baik PBI maupun non PBI apabila berkas sudah
lengkap oleh petugas TPPRI akan dicetakkan / dibuatkan /
diterbitkan Surat Eligibilitas Pasien (SEP) dan bila bekas belum
lengkap maka pasien / keluarga diberi waktu maksimal 3 x 24 jam
untuk melengkapi berkas persyaratan pasien JKN. Apabila
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DARI
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

RSUD CARUBAN No Dokumen No Revisi Hal


KABUPATEN MADIUN SPO-RM.PROF-39 00 2 dari 3

melebihi batas waktu 3 x 24 jam pasien belum bisa melengkapi


berkas persyaratan maka hak pasien untuk mendapatkan
penjaminan gugur dan status pembiayaan pasien menjadi pasien
umum.
b. Pasien Jamkesda apabila berkas sudah lengkap diarahkan ke
loket pendaftaran untuk mendapatkan Surat Keabsahan Peserta
(SKP) dan bila berkas belum lengkap maka pasien/ keluaga harus
segera melengkapi berkas persyaratan pasien Jamkesda
maksimal 3 x 24 jam.
c. Pasien SKTM / SPM apabila berkas sudah lengkap maka petugas
loket pendaftaran bisa langsung membuatkan/ menerbitkan Surat
Keabsahan Peserta (SKP) dan bila berkas belum lengkap maka
pasien / keluarga harus segera melengkapi berkas persyaratan
pasien SKTM maksimal 2 x 24 jam.
d. Pasien dengan penjamin JKN PBI, JKN Non PBI, Jamkesda,
SKTM/SPM yang belum membawa kartu penjamin beserta
persyaratannya pada saat datang ke IGD maka pasien/ keluarga
dapat melengkapi berkas tersebut seperti yang tercantum pada
point a – c diatas dengan sebelumnya menandatangani surat
pernyataan yang berisi bahwa bila kartu penjamin tidak berlaku
maka yang bersangkutan harus membayar semua biaya RS
seperti pasien umum.
8. Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap meminta pasien/
keluarganya untuk mengisi lembar persetujuan umum, lembar hak
dan kewajiban pasien dan surat pernyataan rawat inap yang ada di
berkas rekam medis. Untuk pasien penjamin yang naik kelas maka
pasien harus mengisi lembar naik kelas dan bila ada pasien yang
menghendaki ada privasi maka pasien/keluarga harus
menandatangani / mengisi form privasi.
9. Untuk pasien yang identitasnya tidak diketahui, maka pengisian dan
penandatanganan lembar persetujuan umum, surat pernyataan rawat
inap dilakukan oleh pihak pengantar/ polisi/ pihak RSUD Caruban
Kabupaten Madiun disesuaikan dengan pendelegasian wewenang
dalam Pola Tata Kelola RSUD Caruban Kabupaten Madiun.
10.Petugas Tempat Penerimaan Pasien Rawat Inap memasukkan
lembar isian tersebut ke dalam rekam medis.
11.Petugas TPPRI mengantar berkas rekam medis pasien rawat inap
beserta gelang pasien ke petugas/ perawat IGD.
12.Keluarga pasien yang akan menunggu pasien rawat inap harus
mengambil kartu penunggu di pos keamanan, sekaligus mendapat
informasi/ penjelasan tentang jumlah maksimal penunggu pasien,
jam besuk/ berkunjung pasien serta barang bawaan yang boleh
dibawa masuk ke ruang rawat inap RSUD Caruban Kabupaten
Madiun.
13.Pasien/ keluarganya didampingi perawat IGD yang melakukan
transfer dengan membawa berkas rekam medis menuju ruang rawat
inap yang telah disepakati bersama.
14.Jika ruang rawat inap masih penuh maka prosedur yang dilakukan
adalah:
a. Pasien yang akan ditransfer ke ruang perawatan intensif dengan
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT INAP DARI
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

RSUD CARUBAN No Dokumen No Revisi Hal


KABUPATEN MADIUN SPO-RM.PROF-39 00 3 dari 3

prioritas I atau yang berada pada Area Merah maka pasien


disarankan dirujuk ke RS lain sesuai dengan persetujuan DPJP
dan keluarga pasien. Apabila pasien tidak bersedia untuk dirujuk
maka pasien / keluarga harus menandatangani persetujuan untuk
dirawat di ruang perawatan biasa dengan persetujuan DPJP
b. Pasien dengan prioritas II atau berada di Area Kuning maka
pasien untuk sementara dirawat di Virtual Room sampai tersedia
kamar / Ruang rawat inap yang dituju.

UNIT TERKAIT TPPRI, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai