4301-Jurnal Deasy Rahmawati
4301-Jurnal Deasy Rahmawati
NIPPPK : 199412142023212038
AGENDA I
MODUL 1
A.WAWASAN KEBANGSAAN
1. Pancasila
2. Undang-undang Dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Negara kesatuan Republik Indonesia
Tujuan NKRI seperti tercantum dalam UUD 1945 alinea IV, meliputi :
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Bendera Negara adalah Sang merah Putih. Bendera negara Sang Merah Putih
berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dari panjang serta
bagain atas berwarna merah dan bagian bawah berarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama.
2. Bahasa
Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa
Indonesia adalah Bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia
3. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut
Lambang Negara aalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya
disebut Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage
Rudolf Supratman.
Bela negara adalah tekad, sikap da perilaku serta Tindakan warga negara, baik
secara perorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang
Dasar Negara Reublik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman.
Secara ontologis bela negara merupakan tekad, sikap dan perilaku serta
tindakan warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif secara epistemologis
fakta-fakta sejarah membuktikan bahwa bela negara terbukti mampu mejaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdarakan Pancasila
dan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Secara
aksio,ogis bela negara diharapkan dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan negara Berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun 2019 tentang
pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara pasal 7 ayat (3), nilai
dasar Bela Negara meliputi :
MODUL 2
Berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan
tugasnya, yaitu :
PNS dituntut untuk bersikap kreatif dan melakukan terobosan (inovasi) dalam
melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Sejalan dengan tujuan Reformasi
Birokrasi terutama untuk mengembangkan PNS menjadi pegawai yang
transformasional, artinya PNS bersedia mengembangkan cita-cita dan berperilaku yang
bisa diteladani, menggugah semangat serta mengembangkan makna dan tantangan
bagi dirinya, merangsang dan mengeluarkan kreativitas dan berupaya melakukan
inovasi, menunjukkan kepedulian, sikap apresiatif dan mau membantu orang lain.
1. Mengambil tanggungjawab
2. Menunjukkan sikap mental positif
3. Mengutamakan keprimaan
4. Menunjukkan kompetensi
5. Memegang teguh kode etik
PNS sebagai Aparatur Sipil Negara dihadapkan padapengaruh yang datang dari
eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan
bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsesus
dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap
PNS mengenal dan memahami secara kritis tekait isu-isu trategis kontemporer
diantaranya : korupsi, narkoba, paham radikalisme/terorisme, money laundry, proxy war
dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, hate speech, dan Hoax.
MODUL III
KESIAPAN BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga
negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatansegenap
bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya mendasari proses nation and
character building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan
ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air,
kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan
berkorban demi bangsa dan negara.
Bela negara adalah kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara yang
dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dialndasi oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD NKRI 1945
untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Apabila kegiatan kesiap siagaan bela negara dilakukan dengan baik, maka dapat
diambil manfaatnya antara lain :
MODUL 1
BERORIENTASI PELAYANAN
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku berorientasi
palayanan yang pertama ini diantaranya :
Adapun beberapa nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya :
MODUL II
AKUNTABEL
MODUL III
KOMPETEN
HARMONIS
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil
b. PNS juga harus bisa menyayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan peraturan yang mendeskriminasikan
keberadaan kelompok tersebut.
c. PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menjunjung
sikap netral dan adil karena tidak berpihak dalam meberikan layanan.
d. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka
menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu kolega PNS
lainnya yang membutuhkan pertolongan.
e. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya.
MODUL V
LOYAL
Secara etimologis, istilah “Loyal” diadaptasi dari Bahasa Prancis yaitu “Loial” yang
artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.
Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada
masa lalu. Sedangkan beberapa ahli mendefinisikan makan “loyalitas” sebagai berikut :
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai
bahwaa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara dengan panduan perilaku:
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasinya, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
Adapun beberapa nilai-nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
Perilaku Loyal yang kedua ini diantaranya :
1. Menjalan tugas secara professional dan tidak berpihak
2. Membuat keputusan berdsarkan prinsip keahlian
3. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
4. Mempertanggungjawabkan Tindakan dan kinerjanya kepada public
5. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna dan santun
6. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
7. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan Kerjasama
8. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
9. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
10. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
Sedangkan beberapa Kewajiban ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Loyal yang kedua ini diantaranya :
MODUL VI
ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Lingkungan
strategis di tingkat global, regional maupun nasional yang kompleks dan terus berubah
adalah tantangan tidak mudah bagi praktek-praktek administrasi publik, proses-proses
kebijakan publik dan penyelenggaraan pemerintahan kedepan.
MODUL VII
KOLABORATIF
AGENDA III
MODUL I
SMART ASN
Dalam hal lingkup literasi digital, kesenjangan digital juga menjadi hal yang
perlu dipahami. Kesenjangan digital merupakan konsep yang telah lama ada. Pada awal
mulanya, konsep kesenjangan digital ini berfokus pada kemampuan memiliki(ekonomi)
dan mengoperasikan perangkat digital (computer) dan akses (internet). Namun konsep
ini telah berkembang menjadi beberapa aspek yang lebih komprehensif.
MODUL II
MANAJEMEN ASN
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan. Dengan kehadiran PPPK tersebut dalam
manajemen ASN menegaskan bahwa tidak semua pegawai yang bekerja untuk
pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus sebagai pegawai kontrak
dengan jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru
menumbuhkan suasana kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik
dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat
dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar
pegawai ASN :
a. Penetapan kebutuhan.
Jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden.
Setiap instansi pemerintah wajib Menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
b. Pengadaan
Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama utuk
melamar mejadi calon PPPK setelah memenuhi persyaratan. Pengadaan calon
PPPK merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pada Instansi
Pemerintah.
e. Pengembangan Kompetensi
PPPK diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.
f. Pemberian Penghargaan
PPPK yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran,
kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan
penghargaan.
g. Disiplin
Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas,
PPPK wajib mematuhi disiplin PPPK.