Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RUANG LINGKUP PENGENALAN PADA POLITIK DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pembimbing :
Iryani Yuni Yastutik, SST.,Mkeb

KELOMPOK 5 :

1. Agustin Dwi Saputri 16. Intan Mufidah Khoiriyah


2. Assifatul Mubarroh 17. Isasih Jiyesthi Eki Ganiarti
3. Astiati Rumalessin 18. Mega Susilowati
4. Chusniah Husin 19. Nira Tresia Tefi
5. D F Kusuma Dewi 20. Nita Meni
6. Dewa Ayu Oka Pratiwi 21. Nonik Emilda
7. Dewi Noer Aminah 22. Novita Rachmawati
8. Dian Istiqomah 23. Puji Astutik
9. Fitri Radeng 24. Roudhotul Jannah
10. Hajijah Nur Islamiyah 25. Safi Ina Anitasari
11. Hardiyanti Amir 26. Sari Dyah Anggraini
12. Indah Dian Nirwana 27. Siti Romelah
13. Intania Cahyaningtyas 28. Wiwin Istiqo Wahyuni
14. Intan Lesmana Putri 29. Yulia Widyaningsih
15. Intan Mufidah Khoiriyah

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG


PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasihnyalah kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ruang lingkup pengenalan pada politik
dalam pelayanan kebidanan”. Semoga makalah ini mampu menambah wawasan bagi para
pembaca maupun pendengar mengenai topik tersebut.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan


arahan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.

Jombang,29 Maret 2022

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................i

ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.....................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah................................................................................................4

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ............................................................................................................ 5

2.2 Pengertian Politik ................................................................................................ 5

2.3 Pengertian Kesehatan .......................................................................................... 6

2.4 Hubungan politik dan kesehatan ......................................................................... 6

2.5 Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan ............................................... 7

2.6 Pengertian Politik ................................................................................................ 10

2.7 Pengertian Kesehatan .......................................................................................... 10

2.8 Pengertian Politik Kesehatan .............................................................................. 10

2.9 Hubungan politik dan kesehatan ......................................................................... 10

2.10 Masalah Politik Dan Kesehatan ........................................................................ 11

2.11 Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan ............................................. 11

BAB IV. PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 15

. 3.2 Saran................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara masalah perkembangan mengenai ilmu politik jelas bahwa seiring
dengan perkembangan zaman maka perkembangan ilmu politik pun terus mengalami
peningkatan dan terus berkembang, kebutuhan akan pentingnya ilmu politik dalam
keberlangsungan hidup bernegara dan peran serta memajukan atas bangsa ini. Maka
ilmu politikpun menjadi dianggap sangat penting untuk menopang kemajuan tersebut.
Dengan kronologi di atas jelas bahwa hari ini mahasiswa jurusan kebidanan harus lebih
faham terhadap pola perkembangan sudah sejauh mana ilmu itu berkembang, dan
sudah sejauh mana perkambangan ilmu politik sendiri memberikan kontribusi
terhadap keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena ilmu sosial politik
akan terus mengalami perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa penting ilmu politik ?
2. Manfaat ilmu politik bagi tenaga kesehatan ?

BAB II
4
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah diakui
sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja
profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan fungsinya
sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan
fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti. Praktek profesional bidan yaitu
suatu pelayanan kebidanan yang diberikan secara profesional dan menyeluruh di
pelayanan kesehatan diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi
baru lahir.
2.2 Pengertian Politik
Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti
urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politik mempunyai arti yang
berbeda-beda. Untuk lebih memberikan pengertian arti politik disampaikan beberapa
arti politik dari segi kepentingan penggunaan, yaitu :
1. Dalam arti kepentingan umum (politics)
Politik dalam arti kepentingan umum atau segala usaha untuk kepentingan
umum, baik yang berada dibawah kekuasaan negara di Pusat maupun di Daerah,
lazim disebut Politik (Politics) yang artinya adalah suatu rangkaian azas/prinsip,
keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan jalan, cara
dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai keadaan yang kita inginkan
2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)
Politik adalah penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap
lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/keinginan atau keadaan yang
kita kehendaki.
Jadi politik menurut kami adalah Suatu ilmu dan seni mengelola peran untuk mencapai
tujan yang dicapai.

2.3 Pengertian Kesehatan


5
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini juga merupakan
tingkat fungsional dan atau efisiensi metabolisme organisme, sering secara implisit
manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendefinisikan kesehatan didefinisikan
sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan". Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan
sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik. Secara keseluruhan kesehatan
dicapai melalui kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang, bersama-
sama sering disebut sebagai "Segitiga Kesehatan" D. Pengertian Politik Kesehatan adalah
Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat dalam satu
wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah wilayah
atau negara. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan. Kekuasaan tersebut
kelak digunakan untuk mendapat kewenangan yang diperlukan untuk mencapai cita-cita
dan tujuan. Oleh karena itu derajat kesehatan masyarakat yang diidamkan adalah
merupakan sebuah tujuan yang di inginkan seluruh rakyat banyak, maka derajat
kesehatan hendaknya diperjuangkan melalui sistem dan mekanisme politik.

2.4 Hubungan politik dan kesehatan


Politik kesehatan adalah kebijakan negara di bidang kesehatan. Yakni kebijakan
publik yang didasari oleh hak yang paling fundamental, yaitu sehat merupakan hak
warga negara. Sehingga dalam pengambilan keputusan politik khususnya kesehatan
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat sebaliknya politik juga dipengaruhi oleh
kesehatan dimana jika derajat kesehatan masyarakat meningkat maka akan berpengaruh
pada kesejahteraan masyarakat F. Masalah politik dan kesehatan Politik kesehatan
merupakan upaya pembangunan masyarakat dalam bidang kesehatan. Masalah politik
dalam kesehatan adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan dalam
upaya pembangunan di bidang kesehatan.
Saat ini, apa yang dipikirkan oleh ahli kesehatan masyarakat sangat berbeda
dengan apa yang dipikirkan oleh para pemimpin politik dalam melihat
pembangunan. Para ahli kesehatan masyarakat selalu memandang kesehatan adalah
utama dan satu satunya cara dalam mencapai kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak
adalah prioritas, ketimpangan kaya dan miskin adalah sumber masalah kesehatan.
Kebijakan dan politik kesehatan harus berbasis bukti dan pendekatan pencegahan penyakit
adalah yang utama. Sayangnya para pemimpin politik, tidak memandang sama dalam
melihat persoalan pembangunan kesehatan, keputusan-keputusan politik lebih didasari
6
kepada hasil survey popularitas dan prioritas pembangunan lebih kepada yang terlihat
cepat di mata konstituen. perbedaan masalah ini berakar dari para ahli kesehatan
masyarakat yang enggan untuk memahami masalah politik pembangunan, terutama
pembangunan dalam bidang kesehatan. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa masalah
kesehatan adalah masalah politik. Masalah kesehatan bukan lagi hanya berkaitan erat
dengan tehnis medis, tetapi sudah lebih jauh memasuki area-area yang bersifat
social, ekonomi dan politik karena masalah kesehatan merupakan masalah politik
maka untuk memecahkannya diperlukan komitmen politik. Namun, untuk
memecahkan masalah tersebut ternyata tidaklah semudah membalikkan telapak
tangan. Disini aktor politik kesehatan belum mampu meyakinkan bahwa kesehatan
adalah investasi, sector produktif dan bukan sector konsumtif. Praktisi kesehatan
juga belum mampu memperlihatkan secara jelas di dalam mempengaruhi para
pemegang kebijakan tentang manfaat investasi bidang kesehatan yang
dapatmenunjang pembangunan bangsa. Tidak ada batasan yang jelas siapa aktor
politik kesehatan yang sesungguhnya, namun dapat dikatakan bahwa aktor politik
kesehatan adalah orang, lembaga atau profesi yang berjuang untuk mewujudkan
rakyat yang sehat dan sejahtera. Akan tetapi karena masalah politik adalah masalah
kesehatan, maka tentu saja tidak perlu semua aktor politik adalah orang kesehatan atau
orang dengan latar belakang kesehatan akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana
para aktor politik mempunyai wawasan kesehatan.

2.5 Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan


Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-
macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Pengambilan keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari
sistem politik itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan
skala prioritas dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan
tujuan-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang
menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari
sumber-sumber (resources) yang ada.
Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu dimiliki
kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan digunakan baik untuk
membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul
7
dalam proses itu. Cara-cara yang digunakan dapat bersifat meyakinkan (persuasive)
dan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa unsur paksaan, kebijakan itu hanya
merupakan perumusan keinginan (statement of intent) belaka. Dalam beberapa aspek
kehidupan, manusia sering melakukan tindakan politik, baik politik dagang, budaya,
sosial, maupun dalam aspek kehidupan lainnya. Demikianlah politik selalu
menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan
pribadi seseorang (private goals). Politik menyangkut kegiatan berbagai kelompok,
termasuk partai politik dan kegiatan-kegiatan perseorangan (individu). Politik
Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat kesehatan masyarakat
dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan yang dianut dalam sebuah
wilayah atau negara untuk menciptakan masyarakat dan lingkungan sehat secara
keseluruhan. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan. Dengan kekuasaan
yang dimiliki, maka akan melahirkan kebijakan yang pro rakyat untuk menjamin
derajat kesehatan masyarakat itu sendiri. Kebijakan pemerintah dapat terwujud dalam
dua bentuk.
1. Peraturan pemerintah dalam bidang kesehatan meliputi undang-undang,
peraturan presiden, keputusan menteri, peraturan daerah, baik tingkat provinsi
maupun kabupaten kota, dan peraturan lainnya.
2. Kebijakan pemerintah dalam bentuk program adalah segala aktifitas pemerintah
baik yang terencana maupun yang insidentil dan semuanya bermuara pada
peningkatan kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan dan masyarakat agar
tetap sehat dan sejahtera, baik fisik, jiwa, maupun sosial. Oleh karena itu, untuk
menciptakan kesehatan masyarakat yang prima maka dibutuhkan berbagai peraturan
yang menjadi pedoman bagi petugas kesehatan dan masyarakat luas, sehingga
suasana dan lingkungan sehat selalu tercipta. Di samping itu pemerintah harus
membuat program yang dapat menjadi stimulus bagi anggota masyarakat untuk
menciptakan lingkungan dan masyarakat sehat, baik jasmani, rohani, rohani,
sosial serta memampukan masyarakat hidup produktif secara sosial ekonomi.
Kebijakan kesehatan yang juga berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan
penduduk adalah dengan menambah personel kesehatan baik yang terlibat
dalam upaya preventif maupun dalam tindakan kuratif. Tujuan kebijakan ini
agar pelayanan kesehatan tidak hanya dinikmati oleh golongan tertentu, namun juga
bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang membutuhkan pelayanan ini.
Contoh pengaruh politik terhadap kesehatan
8
1. Anggaran kesehatan
Karena sehat merupakan hak rakyat dan negara pun tak ingin rakyatnya sakit-
sakitan, diambillah keputusan politik yang juga sehat. Yaitu, anggaran untuk kesehatan
rakyat mendapatkan porsi yang sangat besar, karena negara tidak ingin rakyatnya sakit-
sakitan. Pemerintah bersama DPR. Membebani impor alat-alat kedokteran dengan
pajak yang sama untuk impor mobil mewah, juga keputusan politik.
2. Program Kesehatan Gratis di Gorontalo
Berdasarkan kemampuan sumber daya dan permasalahan bidang kesehatan, maka dapat
diproyeksikan pencapaian program sebagai berikut:
a. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat; meningkatnya
persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat menjadi 60%
b. Program Lingkungan Sehat; meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah
yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75 %, persentase keluarga
menggunakan air bersih menjadi 85 %, persentase keluarga menggunakan
jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 80%, dan persentase tempat-
tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %
c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat ; Cakupan rawat jalan sebesar 15%,
Meningkatnya cakupan persalinan nakes menjadi 90%, Pelayanan antenatal
(K4) 90%, kunjungan neonatus (KN2) 90%, dan cakupan kunjungan bayi
menjadi 90 %, pelayana kesehatan dasar bagi gakin di Puskesmas sebesar
100 %, Persentase posyandu Purnama Mandiri 40 %, Tersedia dan
beroperasinya Pos kesehatan desa di tiap desa.
d. Program Upaya Kesehatan Perorangan; Cakupan rawat inap sebesar 1.5 %,
Rumah sakit yang melaksanakan pelayaan gawat darurat sebesar 90 %,
jumlah rumah sakit PONEK sebesar 75 % dan rumah sakit yang terakreditasi
sebanyak 75 %, terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi Gakin di kelas III
rumah sakit sebesar 100 %
2.6 Pengertian Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berarti kesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara), sedangkan taia berarti
urusan. Dalam arti kebijaksanaan (Policy) politik adalah penggunaan pertimbangan-
pertimbangan tertentu yang yang dianggap lebih menjamin terlaksananya suatu usaha,
cita- cita/keinginan atau keadaan yang kita kehendaki.

9
2.7 Pengertian Kesehatan
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendefinisikan kesehatan didefinisikan
sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraan sosial dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan"

2.8 Pengertian Politik Kesehatan


Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat
kesehatan masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan yang
dianut dalam sebuah wilayah atau negara.
Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan. Kekuasaan tersebut kelak
digunakan untuk mendapat kewenangan yang diperlukan untuk mencapai cita-cita dan
tujuan. Oleh karena itu derajat kesehatan masyarakat yang diidamkan adalah merupakan
sebuah tujuan yang di inginkan seluruh rakyat banyak, maka derajat kesehatan
hendaknya diperjuangkan melalui sistem dan mekanisme politik.

2.9 Hubungan politik dan kesehatan


Politik kesehatan adalah kebijakan negara di bidang kesehatan yakni kebijakan
publik yang didasari oleh hak yang paling fundamental, yaitu sehat merupakan hak warga
negara. Sehingga dalam pengambilan keputusan politik khususnya kesehatan berpengaruh
terhadap kesehatan masyarakat sebaliknya politik juga dipengaruhi oleh kesehatan
dimana jika derajat kesehatan masyarakat meningkat maka akan berpengaruh pada
kesejahteraan masyarakat.

2.10 Masalah Politik Dan Kesehatan


Masalah politik dalam kesehatan adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau
dipecahkan dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan.
Para ahli kesehatan masyarakat selalu memandang kesehatan adalah utama
dan satu satunya cara dalam mencapai kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak adalah
prioritas, ketimpangan kaya dan miskin adalah sumber masalah kesehatan. Kebijakan dan
politik kesehatan harus berbasis bukti dan pendekatan pencegahan penyakit adalah yang
utama.
10
Sedangkan para pemimpin politik, tidak memandang sama dalam melihat
persoalan pembangunan kesehatan, keputusan-keputusan politik lebih didasari kepada
hasil survey popularitas dan prioritas pembangunan lebih kepada yang terlihat cepat di
mata konstituen.

2.11 Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-


macam kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut proses
menentukan dan melaksanakan tujuan-tujuan dari sistem tersebut. Pengambilan
keputusan (decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik
itu menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas
dari tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan
tersebut perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang
menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari
sumber-sumber (resources) yang ada.

Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perlu


dimiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan digunakan baik
untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin
timbul dalam proses itu. Cara-cara yang digunakan dapat bersifat meyakinkan
(persuasive) dan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Demikianlah politik selalu
menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat (public goals) dan bukan tujuan
pribadi seseorang (private goals).

Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat


kesehatan masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan
yang dianut dalam sebuah wilayah atau negara untuk menciptakan masyarakat dan
lingkungan sehat secara keseluruhan. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan
kekuasaan. Dengan kekuasaan yang dimiliki, maka akan melahirkan kebijakan yang
pro rakyat untuk menjamin derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.

Kebijakan pemerintah dapat terwujud dalam dua bentuk yaitu :

11
1. Peraturan pemerintah dalam bidang kesehatan meliputi undang-undang, peraturan
presiden, keputusan menteri, peraturan daerah, baik tingkat provinsi maupun
kabupaten kota, dan peraturan lainnya.

2. Kebijakan pemerintah dalam bentuk program adalah segala aktifitas pemerintah


baik yang terencana maupun yang insidentil dan semuanya bermuara pada
peningkatan kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan dan masyarakat agar tetap
sehat dan sejahtera, baik fisik, jiwa, maupun sosial.

Oleh karena itu, untuk menciptakan kesehatan masyarakat yang prima maka
dibutuhkan berbagai peraturan yang menjadi pedoman bagi petugas kesehatan dan
masyarakat luas, sehingga suasana dan lingkungan sehat selalu tercipta. Di
samping itu pemerintah harus membuat program yang dapat menjadi stimulus
bagi anggota masyarakat untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat sehat,
baik jasmani, rohani, rohani, sosial serta memampukan masyarakat hidup
produktif secara sosial ekonomi.

Kebijakan kesehatan yang juga berhubungan dengan peningkatan


kesejahteraan penduduk adalah dengan menambah personel kesehatan baik yang
terlibat dalam upaya preventif maupun dalam tindakan kuratif. Tujuan kebijakan
ini agar pelayanan kesehatan tidak hanya dinikmati oleh golongan tertentu, namun
juga bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang membutuhkan pelayanan ini.

Contoh pengaruh politik terhadap kesehatan :

1. Anggaran kesehatan

Yaitu, anggaran untuk kesehatan rakyat mendapatkan porsi yang sangat besar, karena
negara ingin rakyatnya sehat tidak sakit-sakitan. Pemerintah bersama DPR
membebani impor alat-alat kedokteran dengan pajak yang sama untuk impor
mobil mewah, juga keputusan politik.

12
2. Program Kesehatan Gratis di Gorontalo

Berdasarkan kemampuan sumber daya dan permasalahan bidang kesehatan, maka


dapat diproyeksikan pencapaian program sebagai berikut:

a. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat; meningkatnya


persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat menjadi 60%

b. Program Lingkungan Sehat; meningkatnya persentase keluarga menghuni


rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75 %, persentase keluarga
menggunakan air bersih menjadi 85 %, persentase keluarga menggunakan
jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi 80%, dan persentase tempat-
tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 80 %

c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat ; Cakupan rawat jalan sebesar 15%,


Meningkatnya cakupan persalinan nakes menjadi 90%, Pelayanan antenatal
(K4) 90%, kunjungan neonatus (KN2) 90%, dan cakupan kunjungan bayi
menjadi 90 %, pelayana kesehatan dasar bagi gakin di Puskesmas sebesar
100 %, Persentase posyandu Purnama Mandiri 40 %, Tersedia dan
beroperasinya Pos kesehatan desa di tiap desa.

d. Program Upaya Kesehatan Perorangan; Cakupan rawat inap sebesar 1.5 %,


Rumah sakit yang melaksanakan pelayaan gawat darurat sebesar 90 %,
jumlah rumah sakit PONEK sebesar 75 % dan rumah sakit yang
terakreditasi sebanyak 75 %, terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi Gakin
di kelas III rumah sakit sebesar 100 %

3. UU Tembakau; Cukei rokok terus dinaikkan karena konsumsi rokok di Indonesia semakin
meningkat.

Biaya ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat konsumsi tembakau terus
meningkat dan beban peningkatan ini sebagian besar ditanggung oleh masyarakat
miskin. Angka kerugian akibat rokok setiap tahun mencapai 200 juta dolar Amerika,
sedangkan angka kematian akibat penyakit yang diakibatkan merokok terus
meningkat.
Di Indonesia, jumlah biaya konsumsi tembakau tahun 2005 yang meliputi

13
biaya langsung di tingkat rumah tangga dan biaya tidak langsung karena hilangnya
produktifitas akibat kematian dini, sakit dan kecacatan adalah US $ 18,5 Milyar
atau Rp 167,1 Triliun. Jumlah tersebut adalah sekitar 5 kali lipat lebih tinggi dari
pemasukan cukai sebesar Rp 32,6 Triliun atau US$ 3,62 Milyar tahun 2005 (1US$ =
Rp 8.500,-).

4. Program Pembatasan Waktu Iklan Rokok

Larangan iklan secara menyeluruh merupakan upaya untuk memberikan


perlindungan kepada masyarakat khususnya anak-anak dan remaja. Diakui oleh
industri rokok bahwa anak-anak dan remaja merupakan aset bagi keberlangsungan
industri rokok. Untuk itu kebijakan larangan iklan rokok secara menyeluruh harus
diterapkan untuk melindungi anak dan remaja dari pencitraan produk tembakau yang
menyesatkan.
Pelarangan iklan rokok menyeluruh (total ban) mencakup iklan, promosi dan
sponsorship yang meliputi pelarangan (1) iklan, baik langsung maupun tidak
langsung di semua media massa; (2) promosi dalam berbagai bentuk, misalnya
potongan harga, hadiah, peningkatan citra perusahaan dengan menggunakan nama
merek atau perusahaan dan (3) sponsorship dalam bentuk pemberian beasiswa,
pemberian bantuan untuk bidang pendidikan, kebudayaan, olah raga, lingkungan
hidup, dll.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Politik dalam arti kepentingan umum adalah suatu rangkaian
azas/prinsip, keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki disertai dengan
jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai tujuan yang kita
inginkan. Politik memiliki pengaruh begitu besar terhadap kebijakan dan
pengembangan di bidang kesehatan.

14
Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajat
kesehatan masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraan
yang dianut dalam sebuah wilayah atau negara .
Politik kesehatan atau kebijakan kesehatan memang akhirnya
ditentukan oleh keputusan politik. Kalau kehidupan politik di suatu Daerah tidak
sehat, jangan harap kesehatan masyarakat di daerah itu akan diurus dengan sehat pula.
Politik yang sakit akan membiarkan rakyatnya sakit. Kemiskinan ternyata ikut
memperkeruh persoalan kesehatan.

3.2 SARAN
Demikian uraian materi tentang Politik dalam Kesehatan, Semoga kebijakan-
kebijakan politik kesehatan di indonesia bisa terlaksana dengan baik dan semua
rakyat Indonesia bisa menikmati haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang baik dan layak dan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan
jaminan kesehatan pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Purwandari, Atik.
2008.

Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Soepardan, Suryani. 2008.

Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC Ahmad Sujudi. 2010.

Marmi, 2014.konsep kebidanan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

15
16

Anda mungkin juga menyukai