Anda di halaman 1dari 13

POLITIK PADA PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pengampu
Bd. Vitrilina Hutarabarat, SST, M.Keb
Disusun Oleh :

Kelompok 13

Anggun Tri Oktapiani


Sonny Era Oktavia
Reti Lumban Raja
Yohana Togi Pane

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELITUA


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
FAKULTAS KEBIDANAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang , kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat - Nya . yang telah melimpahkan rahmat . hidayah
inayah - Nya kepada kami , sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“POLITIK PADA PELAYANAN KEBIDANAN”. Adapun makalah mata kuliah Pelayanan
Komunitas Kebidanan. Makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak , sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini . Untuk
itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini . Namun tidak lepas dari semua itu , kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya . Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar - lebamnya bagi Ibu
Dosen yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga dapat memperbaiki makalah
ini .

DELI TUA, 5 Maret 2023

PENULIS
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian....................................................................................................................................5
2.2 Pengertian Politik........................................................................................................................5
2.3 Pengertian Kesehatan...................................................................................................................6
2.4 Pengertian Politik Kesehatan.......................................................................................................6
2.5 Hubungan politik dan kesehatan..................................................................................................6
2.6 Masalah politik dan kesehatan.....................................................................................................7
2.7 Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan........................................................................8
BAB III......................................................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara masalah perkembangan mengenai ilmu politik jelas bahwaseiring
dengan perkembangan zaman maka perkembangan ilmu politikpun terusmengalami
peningkatan dan terus berkembang, kebutuhan akan pentingnya
ilmu politik dalam keberlangsungan hidup bernegara dan peran serta memajukan atas bangsa 
ini. Maka ilmu politikpun menjadi dianggap sangat penting untukmenopang kemajuan
tersebut.Dengan kronologi di atas jelas bahwa hari ini mahasiswa khususnya
dalam jurusan ilmu politik harus lebih faham terhadap pola perkembangan ialah sudahsejauh
mana ilmu itu berkembang, dan sudah sejauh mana perkambangan
ilmu poitik sendiri memberikan kontribusi terhadap keberlangsungan hidup berbangsadan
bernegara, karena ilmu sosial politik akan terus mengalami perkembanganseiring hal itu,
lain dengan ilmu pasti, yang lebih mengedepankan
terhadap perhitungan dan rumus, yang mana lebih digolongkan kepada sifat statis. Karenade
finisi dalam ilmu itu sudah pasti, dengan contoh kecil pakar penemu rumus-rumus dari
dahulu sampai sekarang hampir sama seperti itu hasil rumus perhitunganya hanya sedikit
mengalami perkembangan saja.Sekarang zaman terus menuntut kita untuk terus berusaha
dan terusmengembangkan perkembangan terhadap ilmu itu sendiri, sangat penting
kiranyauntuk mahasiswa politik memahami betul akan esensi dari ilmu itu sendiri,dengan
belajar serta mengkaji mengenai ilmu politik untuk kita aktualisasikandalam kehidupan
bernegara/ dalam mengurusi bidang kepemerintahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa penting ilmu politik ?
2. Manfaat ilmu politik bagi tenaga kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
Bidan telah diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagaiseseorang
yang bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauhmana peran dan
fungsinya sebagai seorang bidan.
Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.Praktek profesional bidan yaitu suatu
pelayanan kebidanan yang diberikansecara profesional dan menyeluruh di pelayanan
kesehatan diberikan kepada ibudalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir

2.2 Pengertian Politik


Perkataan politik berasal dari bahasa Yunani yaitu Polistaia, Polis berartikesatuan
masyarakat yang mengurus diri sendiri/berdiri sendiri (negara),sedangkan taia berarti
urusan. Dari segi kepentingan penggunaan, kata politikmempunyai arti yang berbeda-
beda.
Untuk lebih memberikan pengertian arti poitik disampaikan beearti arti poitik dari segi
kepentingan penggunaan, yaitu :
1. Dalam arti kepentingan umum (politics)Politik dalam arti kepentingan umum atau
segala usaha untuk kepentinganumum, baik yang berada dibawah kekuasaan
negara di Pusat maupun di Daerah,lazim disebut Politik (Politics) yang artinya
adalah suatu rangkaian azas/prinsip,keadaan serta jalan, cara dan alat yang akan
digunakan untuk mencapai tujuantertentu atau suatu keadaan yang kita kehendaki
disertai dengan jalan, cara danalat yang akan kita gunakan untuk mencapai
keadaan yang kita inginkan
2. Dalam arti kebijaksanaan (Policy)Politik adalah penggunaan pertimbangan-
pertimbangan tertentu yang yangdianggap lebih menjamin terlaksananya suatu
usaha, cita-cita/keinginan ataukeadaan yang kita kehendaki
3. Jadi politik menurut kami adalah Suatu ilmu dan seni mengelola peran untuk
mencapai tujan yang dicapai.
2.3 Pengertian Kesehatan
Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek. Ini
jugamerupakan tingkat fungsional dan atau efisiensi metabolisme organisme, sering
secara implisit manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mendefinisikankesehatan
didefinisikan sebagai "keadaan lengkap fisik, mental, dan kesejahteraansosial dan bukan
hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan"
Kesehatan adalah konsep yang positif menekankan sumber daya social
dan pribadi, serta kemampuan fisik. Secara keseluruhan kesehatan dicapai melalui
kombinasi dari fisik, mental, dan kesejahteraan sosial, yang, bersama-sama sering disebut
sebagai "Segitiga Kesehatan"

2.4 Pengertian Politik Kesehatan


Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajatkesehatan
masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraanyang dianut dalam
sebuah wilayah atau negara. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan.
Kekuasaan tersebut kelak digunakan untuk mendapatkewenangan yang diperlukan untuk
mencapai cita-cita dan tujuan. Oleh karena ituderajat kesehatan masyarakat yang
diidamkan adalah merupakan sebuah tujuanyang di inginkan seluruh rakyat banyak,
maka derajat kesehatan hendaknyadiperjuangkan melalui sistem dan mekanisme politik.

2.5 Hubungan politik dan kesehatan


Politik kesehatan merupakan upaya pembangunan masyarakat dalam bidang
kesehatan. Masalah politik dalam kesehatan adalah sesuatu yang harusdiselesaikan atau
dipecahkan dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan Politik kesehatan adalah
kebijakan negara di bidang kesehatan. Yakni kebijakan publik yang didasari oleh hak
yang paling fundamental, yaitu sehatmerupakan hak warga negara. Sehingga dalam
pengambilan keputusan politikkhususnya kesehatan berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat sebaliknya politik juga dipengaruhi oleh kesehatan dimana
jika derajat kesehatan masyarakatmeningkat maka akan berpengaruh pada kesejahteraan
masyarakat
Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajatkesehatan
masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraanyang dianut dalam
sebuah wilayah atau negara. Untuk meraih tujuan tersebut diperlukan kekuasaan.
Kekuasaan tersebut kelak digunakan untuk mendapatkewenangan yang diperlukan untuk
mencapai cita-cita dan tujuan. Oleh karena ituderajat kesehatan masyarakat yang
diidamkan adalah merupakan sebuah tujuanyang di inginkan seluruh rakyat banyak,
maka derajat kesehatan hendaknyadiperjuangkan melalui sistem dan mekanisme politik.

2.6 Masalah politik dan kesehatan


Politik kesehatan merupakan upaya pembangunan masyarakat dalam bidang
kesehatan. Masalah politik dalam kesehatan adalah sesuatu yang harusdiselesaikan atau
dipecahkan dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan
Saat ini, apa yang dipikirkan oleh ahli kesehatan masyarakat sangat berbedadengan apa
yang dipikirkan oleh para pemimpin politik dalam melihat pembangunan. Para ahli
kesehatan masyarakat selalu memandang kesehatan adalah utama dan satu satunya cara
dalam mencapai kesejahteraan, kesehatan ibu dan anak adalah prioritas, ketimpangan
kaya dan miskin adalah sumber masalah kesehatan.kebijakan dan politik kesehatan harus
berbasis bukti dan pendekatan pencegahan penyakit adalah yang utama. Sayangnya para
pemimpin politik, tidak memandang sama dalam melihat persoalan pembangunan
kesehatan, keputusan
keputusan politik lebih didasari kepada hasil survey popularitas dan prioritas pem
bangunanlebih kepada yang terlihat cepat di mata konstituen. perbedaan masalah ini
berakardari para ahli kesehatan masyarakat yang enggan untuk memahami
masalah politik pembangunan, terutama pembangunan dalam bidang kesehatan. Sehingga
tidak dapat dipungkiri bahwa masalah kesehatan adalah masalah politik.Masalah
kesehatan bukan lagi hanya berkaitan erat dengan tehnis medis,tetapi sudah lebih jauh
memasuki area-area yang bersifat social, ekonomi
dan politik karena masalah kesehatan merupakan masalah politik maka untuk
memecahkannya diperlukan komitmen politik. Namun, untuk memecahkanmasalah
tersebut ternyata tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Disiniaktor politik
kesehatan belum mampu meyakinkan bahwa kesehatan adalahinvestasi, sector produktif
dan bukan sector konsumtif. Praktisi kesehatan
juga belum mampu memperlihatkan secara jelas di dalam mempengaruhi para pemegang 
kebijakan tentang manfaat investasi bidang kesehatan yang dapat menunjang
pembangunan bangsa.Tidak ada batasan yang jelas siapa aktor politik kesehatan yang
sesungguhnya, namun dapat dikatakan bahwa aktor politik kesehatan adalah orang,
lembaga atau profesi yang berjuang untuk mewujudkan rakyat yang sehat dan sejahtera.
Akan tetapi karena masalah politik adalah masalah kesehatan,maka tentu saja tidak perlu
semua aktor politik adalah orang kesehatan atau orangdengan latar belakang kesehatan
akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana para aktor politik mempunyai wawasan
kesehatan.

2.7 Pengaruh Hubungan Politik Terhadap Kesehatan


  Pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik (politics) adalah bermacam-macam
kegiatan dalam suatu sistem politik (atau negara) yang menyangkut prosesmenentukan
tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.Pengambilan keputusan
(decision making) mengenai apakah yang menjadi tujuan dari sistem politik itu
menyangkut seleksi terhadap beberapa alternatif dan penyusunan skala prioritas dari
tujuan-tujuan yang telah dipilih. Sedangkan untukmelaksanakan tujuan-tujuan itu perlu
ditentukan kebijakan-kebijakan umum(public policies) yang menyangkut pengaturan dan
pembagian (distribution) ataualokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang
ada. Untuk bisa berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan itu, perludimiliki
kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan digunakan 
Baik untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yangmungkin
timbul dalam proses itu. Cara-cara yang digunakan dapat bersifatmeyakinkan
(persuasive) dan jika perlu bersifat paksaan (coercion). Tanpa
unsur paksaan, kebijakan itu hanya merupakan perumusan keinginan (statement ofintent)
belaka.Dalam beberapa aspek kehidupan, manusia sering melakukan
tindakan politik, baik politik dagang, budaya, sosial, maupun dalam aspek kehidupanlainn
ya. Demikianlah politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruhmasyarakat (public
goals) dan bukan tujuan pribadi seseorang (private goals).Politik menyangkut kegiatan
berbagai kelompok, termasuk partai politik dankegiatan-kegiatan perseorangan
(individu).Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan
derajatkesehatan masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem
ketatanegaraanyang dianut dalam sebuah wilayah atau negara untuk menciptakan
masyarakat danlingkungan sehat secara keseluruhan. Untuk meraih tujuan tersebut
diperlukan kekuasaan. Dengan kekuasaan yang dimiliki, maka akan melahirkan kebijakan
yang pro rakyat untuk menjamin derajat kesehatan masyarakat itu sendiri.Kebijakan
pemerintah dapat terwujud dalam dua bentuk.

1. Peraturan pemerintah dalam bidang kesehatan meliputi undang-undang, peraturan


presiden, keputusan menteri, peraturan daerah, baik tingkat provinsimaupun
kabupaten kota, dan peraturan lainnya.
2. Kebijakan pemerintah dalam bentuk program adalah segala
aktifitas pemerintah baik yang terencana maupun yang insidentil dan semuanya ber
muara pada peningkatan kesehatan masyarakat, menjaga lingkungan danmasyarakat
agar tetap sehat dan sejahtera, baik fisik, jiwa, maupun sosial.Oleh karena itu, untuk
menciptakan kesehatan masyarakat yang prima makadibutuhkan berbagai peraturan
yang menjadi pedoman bagi petugas kesehatan danmasyarakat luas, sehingga
suasana dan lingkungan sehat selalu tercipta. Disamping itu pemerintah harus
membuat program yang dapat menjadi
stimulus bagi anggota masyarakat untuk menciptakan lingkungan dan masyarakat s
ehat, baik jasmani, rohanio, rohani, sosial serta memampukan masyarakat hidup pro
duktif secara sosial ekonomi.Kebijakan kesehatan yang juga berhubungan dengan
peningkatankesejahteraan penduduk adalah dengan menambah personel kesehatan
baik yang terlibat dalam upaya preventif maupun dalam tindakan kuratif. Tujuan
kebijakanini agar pelayanan kesehatan tidak hanya dinikmati oleh golongan
tertentu, namun juga bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan ini.
Contoh pengaruh politik terhadap kesehatan
1. Anggaran kesehatanKarena sehat merupakan hak rakyat dan negara pun tak
ingin rakyatnyasakit-sakitan, diambillah keputusan politik yang juga sehat.
Yaitu, anggaran untukkesehatan rakyat mendapatkan porsi yang sangat besar,
karena negara tidak inginrakyatnya sakit-sakitan. Pemerintah bersama DPR.
Membebani impor alat-alatkedokteran dengan pajak yang sama untuk impor
mobil mewah, juga keputusan politik.
2. UU Tembakau; Cukei rokok terus dinaikkan karena konsumsi rokok diIndonesia
semakin meningkat.Biaya ekonomi dan sosial yang ditimbulkan akibat konsumsi
tembakau terusmeningkat dan beban peningkatan ini sebagian besar ditanggung
oleh masyarakat miskin. Angka kerugian akibat rokok setiap tahun mencapai
200 juta dolarAmerika, sedangkan angka kematian akibat penyakit yang
diakibatkan merokokterus meningkat. Di Indonesia, jumlah biaya konsumsi
tembakau tahun 2005 yang meliputi biaya langsung di tingkat rumah tangga dan
biaya tidak langsung karenahilangnya produktifitas akibat kematian dini, sakit
dan kecacatan adalah US $18,5 Milyar atau Rp 167,1 Triliun. Jumlah tersebut
adalah sekitar 5 kali lipatlebih tinggi dari pemasukan cukai sebesar Rp 32,6
Triliun atau US$ 3,62 Milyartahun 2005 (1US$ = Rp 8.500,-).
1. Program Pembatasan Waktu Iklan RokokLarangan iklan secara menyeluruh
merupakan upaya untuk
memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya anak-anak dan re
maja. Anak-anakdan remaja merupakan sasaran utama produsen rokok.
Diakui oleh industri rokok bahwa anak-
anak dan remaja merupakan aset bagi keberlangsungan industrirokok. Untuk
itu kebijakan larangan iklan rokok secara menyeluruh harusditerapkan untuk
melindungi anak dan remaja dari pencitraan produk tembakauyang
menyesatkan.Pelarangan iklan rokok menyeluruh (total ban) mencakup
iklan, promosidan sponsorship yang meliputi pelarangan
1. iklan, baik langsung maupun tidaklangsung di semua media massa;
2. promosi dalam berbagai bentuk, misalnya potongan harga, hadiah,
peningkatan citra perusahaan dengan menggunakan namamerek atau
perusahaan dan
3. sponsorship dalam bentuk pemberian
beasiswa, pemberian bantuan untuk bidang pendidikan, kebudayaan, ol
ah raga, lingkunganhidup, dll.
2. Program Kesehatan Gratis di GorontaloBerdasarkan kemampuan sumber
daya dan permasalahan bidang kesehatan,maka dapat diproyeksikan
pencapaian program sebagai berikut:
1. Program Promosi Kesehatan dan pemberdayaan
Masyarakat;meningkatnya persentase rumah tangga berperilaku
hidup bersih dansehat menjadi 60% 
2. Program Lingkungan Sehat; meningkatnya persentase
keluargamenghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan menjadi
75 %, persentase keluarga menggunakan air bersih menjadi 85%
persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syaratkesehatan
menjadi 80%, dan persentase tempat-tempat umum yangmemenuhi
syarat kesehatan menjadi 80 %
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat ; Cakupan rawat jalan
sebesar15%, Meningkatnya cakupan persalinan nakes menjadi
90%,Pelayanan antenatal (K4) 90%, kunjungan neonatus (KN2) 90%,
dancakupan kunjungan bayi menjadi 90 %, pelayana kesehatan
dasar bagi gakin di Puskesmas sebesar 100 %, Persentase posyanduPu
rnama Mandiri 40 %, Tersedia dan beroperasinya Pos kesehatandesa
di tiap desa.
4. Program Upaya Kesehatan Perorangan; Cakupan rawat inap
sebesar1.5%, Rumah sakit yang melaksanakan pelayaan gawat
daruratsebesar 90 %, jumlah rumah sakit PONEK sebesar 75 % dan
rumahsakit yang terakreditasi sebanyak 75 %, terselenggaranya
pelayanankewsehatan bagi Gakin di kelas III rumah saki sebesar
100 %
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Politik dalam arti kepentingan umum adalah suatu rangkaianazas/prinsip, keadaan
serta jalan, cara dan alat yang akan digunakan untukmencapai tujuan tertentu atau suatu
keadaan yang kita kehendaki disertai
dengan jalan, cara dan alat yang akan kita gunakan untuk mencapai tujuan yang kitainginkan
. Politik memiliki pengaruh begitu besar terhadap kebijakan dan pengembangan di bidang
kesehatan.Politik Kesehatan adalah Ilmu dan seni untuk memperjuangkan derajatkesehatan
masyarakat dalam satu wilayah melalui sebuah sistem ketatanegaraanyang dianut dalam
sebuah wilayah atau negara .Politik kesehatan atau kebijakan kesehatan memang
akhirnyaditentukan oleh keputusan politik. Kalau kehidupan politik di suatu Daerah
tidaksehat, jangan harap kesehatan masyarakat di daerah itu akan diurus dengan
sehat pula. Politik yang sakit akan membiarkan rakyatnya sakit. Kemiskinan ternyataikut
memperkeruh persoalan kesehatan.

3.2 Saran
Demikian uraian materi tentang Politik dalam Kesehatan, Semogakebijakan-
kebijakan politik kesehatan di indonesia bisa terlaksana dengan baikdan semua rakyat
Indonesia bisa menikmati haknya untuk mendapatkan pelayanankesehatan yang baik dan
layak dan memiliki kesempatan yang sama untukmendapatkan jeminan kesehatan
pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Aminullah, S, 2000, Peranan legislator dalam upaya meningkatkan pembiayaan kesehatan di
Indonesia

Aminullah, S, 2005, Peranan Anggota Muda IAKMI dalam mendorong lahirnya VISI BARU
KESEHATAN INDONESIA untuk mempercepat pembangunan Kesehatan Masyarakat

Aminullah, S, 2005, Komitmen politik oleh “ Aktor-Aktor’ Politik guna mewujudkan Indonesia
sehat 2010

Anda mungkin juga menyukai