Anda di halaman 1dari 3

Nama: Cindi Puspita

Nim. : 05021282025032

Prodi.: Teknik Pertanian Indalaya

Mata Kuliah : Biofisika dan mekanika tanah

RANGKUMAN

Kestabilan Lereng Dan Cara Menentukan Faktor Keamanan Lereng

A. Kestabilan Lereng

1. Konsep kestabilan lereng

Gerakan tanah merupakan suatu gerakan menuruni lereng oleh massa tanah dan atau bantuan
penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau bantuan penyusun lereng tersebut.

Analisis stabilitas lereng meliputi konsep kemantapan lereng yaitu penerapan pengetahuan
mengenai kekuatan geser tanah. Keruntuhan geser pada tanah dapat terjadi akibat gerak relatif antar
butirnya. Karena itu kekuatannya tergantung pada gaya yang bekerja antar butirnya, sehingga dapat
disimpulkan bahwa kekuatan geser terdiri atas:

1. Bagian yang bersifat kohesif, tergantung


2. pada macam tanah dan ikatan butirnya.
3. Bagian yang bersifat gesekan, yang sebanding dengan tegangan efektif yang bekerja pada
bidang geser.

2. Faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng

Akibat adanya gaya-gaya luar yang bekerja pada material pembentuk lereng menyebabkan
material pembentuk lereng mempunyai kecende-rungan untuk menggelincir. Kecenderungan
menggelincir ini ditahan oleh kekuatan geser material sendiri.

Meskipun suatu lereng telah stabil dalam jangka waktu yang lama, lereng tersebut dapat menjadi
tidak stabil karena beberapa faktor seperti :

1. Jenis dan keadaan lapisan tanah / batuan


2. pembentuk lereng
3. Betuk geometris penampang lereng (misalnya tinggi dan kemiringan lereng)
4. Penambahan kadar air pada tanah
5. (misalnya terdapat rembesan air atau infiltrasi hujan)
6. Berat dan distribusi beban
7. Getaran atau gempa

Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng dapat menghasilkan tegangan geser pada
seluruh massa tanah, dan suatu gerakan akan terjadi kecuali tahanan geser pada setiap permukaan
runtuh yang mungkin terjadi lebih besar dari tegangan geser yang bekerja

3. Ada beberapa cara untuk menstabilkan lereng yang berpotensi terjadi kelongsoran. Pada
prinsipnya ada dua cara yang dapat digunakan untuk menstabilkan suatu lereng, yaitu:
1. Memperkecil gaya penggerak atau momen penyebab longsor. Gaya atau momen penyebab longsor
dapat diperkecil dengan cara merubah bentuk lereng, yaitu dengan cara:

a. Merubah lereng lebih datar atau memperkecil sudut kemiringan

b. Memperkecil ketinggian lereng

c. Merubah lereng menjadi lereng bertingkat (multi slope)

2. Memperbesar gaya lawan atau momen penahan longsor. Gaya lawan atau momen penahan longosr
dapat diperbesar dengan beberapa cara yaitu:

a. Menggunakan counter weight yaitu tanah timbunan pada kaki lereng. Cara ini mudah
dilaksanakan asalkan terdapat tempat dikaki lereng untuk tanah timbunan tersebut.

b. Dengan mengurangi air pori di dalam lereng

c. Dengan cara mekanis yaitu dengan memasang tiang pancang atau tembokpenahan tanah

B. Cara menentukan faktor keamanan lereng

Menentukan faktor keamanan lereng dapat dilakukan dengan pengambilan data, dengan cara
mengambil sampel tanah di lokasi penelitian lalu dibuat pemodelan lereng di labolatorium, untuk data
kohesi, berat jenis tanah, serta sudut geser diperoleh dari data yang sudah ada.Setelah didapatkan
penurunan dari pemodelan lereng, kemudian nilai tersebut dianalisis menggunakan metode bishop
yang kemudian akan menghasilkan faktor keamanan dari setiap pemodelan, yang bisa dijadikan
rekomendasi untuk desain lereng yang stabil di lapangan.

Ada beberapa metode untuk menentukan faktor keamanan lereng, salah satunya dengan metode
Bishop, besar gaya P (gaya normal pada irisan) diperoleh dari penguraian gaya yang bekerja pada irisan
dalam arah gaya berat (W) atau seluruh resultan gaya pada gaya batas vertikal irisan bekerja dalam
arah horizontal

Nilai-nilai angka keamanan didapat dengan cara memasukan nilai kohesi, sudut geser tanah yang
berasal dari penelitian tetapi dengan bidang longsor teoritis. Dari perhitungan faktor keamanan pada
kondisi kadar air optimum angka keamanan pada saat tidak diberikan beban statis lebih besar
daripada saat sesudah diberikan beban statis. Dapat dikatakan bahwa kadar air akan berpengaruh
pada tingkat stabilitas lereng tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Pangemanan, Violetta Gabriella Margaretha A.E Turangan, O.B.A Sompie. 2014. ANALISIS
KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS.Fakultas Pertanian. Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (37-46) ISSN: 2337-
6732

Nugroho, Yoghy Cahyo. 2020. Penentuan faktor keamanan stabilitas lereng dengan memodelkan
dilabolatorium. Program studi teknik sipil, fakultas sains dan teknologi. Universitas Muhammadiyah
sukabumi: jurnal student teknik sipil. Edisi Volume 2 no.1 Januari 2020. e-ISSN: 2686-5033

Anda mungkin juga menyukai