Anda di halaman 1dari 9

JPI/Vol.03/No.01/2020| H.

95 - 103

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi

Desain Program Pelatihan “Pengenalan Dasar-Dasar


Asuransi” untuk Karyawan Baru di PT ASABRI (Persero)
Arista Hilman Maliki Bastari,1 Suprayekti, Retno Widyaningrum
1
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia.
2
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia.
3
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, Indonesia.

DOI: https://doi.org/10.21009/JPI.031.12

Article History Abstract


___________________ ____________________________________________________________________
Received : 2020 Penelitian pengembangan yang berjudul “Desain Program Pelatihan “Pengenalan Dasar-
Accepted : 2020 Dasar Asuransi Untuk Karyawan Baru di PT ASABRI (Persero)” bertujuan untuk
Published : 2020 menghasilkan suatu rancangan dan bahan ajar berupa kurikulum dan modul pelatihan yang
___________________ dapat membantu Divisi Pelatihan dalam mengembangkan sumber daya manusia karyawan
baru dalam mempelajari dasar-dasar asuransi yang sesuai dengan standar kompetensi dan
Keywords Key Performance Indicator yang ada pada divisi pelayanan. Berdasarkan metodenya
___________________ penelitian ini termasuk dalam metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development, Design, Development). Model yang digunakan yaitu Model Pengembangan Instruksional (MPI) oleh
Traning Program, M. Atwi Suparman. Prosedur pengembangan dilakukan melalui delapan langkah yang ada
Fundamentals of dalam Model Pengembangan Instruksional (MPI). Hasil penelitian berupa kurikulum dan
Insurance contoh bahan instruksional berupa modul. Responden yang terlibat untuk mengevaluasi
___________________ produk diantaranya, ahli desain pembelajaran, ahli materi pembelajaran dan ahli media
pembelajaran, ahli untuk materi pembelajaran sebesar 3,3(sangat baik), desain pembelajaran
3,06 (baik), media pembelajaran 2,7 (baik). Hasil penilaian digunakan untuk meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan.
Abstract
The research development entitled “Training Program Design "Introduction to the Basics of
Insurance” for New Employees at PT ASABRI (Persero)Penelitian aims to produce a design and
teaching materials in the form of curriculum and training modules that can help the Training
Division in developing new employee human resources in learning the basics of insurance in
accordance with competency standards and Key Performance Indicators in the service
division. Based on the method of this research included in the research and development
method (Research and Development). The model used is the Instructional Development Model
(MPI) by M. Atwi Suparman. The development procedure is carried out through the eight steps
in the Instructional Development Model (MPI). Research results in the form of curriculum and
examples of instructional materials in the form of modules. Respondents involved in
evaluating products included learning design experts, learning material experts and
instructional media experts, experts for learning materials at 3.3 (very good), learning design
3.06 (good), learning media 2.7 (good) . The assessment results are used to improve the quality
of the product produced.


Corresponding author : Arista Hilman Maliki Bastari © 2020 Universitas Negeri Jakarta
Adress: Universitas Negeri Jakarta
Jakata, Indonesia
E-mail: aris.amaterasu@gmail.com

95
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

PENDAHULUAN sejalan dengan bisnis utama (core business) yang


mereka kelola. Karyawan baru harus mengelola
Sumber Daya Manusia (SDM) sangat
segala bentuk pembayaran claim asuransi
berhubungan erat dengan kepegawaian yang
maupun pensiun sesuai dengan hitungan yang
mempunyai tujuan mendapatkan dan
benar, serta menerapkan budaya kerja yang
mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas.
dimiliki PT ASABRI (Persero) dalam melayani
Tujuan umum perusahaan adalah untuk
client.
mewujudkan hasil-hasil produksi yang
berkualitas dan mempertahankan kelangsungan Namun pada kenyataannya PT ASABRI
dalam perusahaan. Untuk mencapai tujuan (Persero) belum memfasilitasi para karyawan
tersebut faktor utamanya adalah manusia. baru dalam meningkatkan kinerja mereka
Karyawan baru berperan penting dalam suatu dengan maksimal. Berdasarkan wawancara yang
perusahaan untuk mendukung kesuksesan dan peneliti lakukan dengan Kepala Bidang Pelatihan
kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuan. Umum Bapak Salim Achmad, S.T. pada tanggal 16
Namun, seringkali karyawan baru tidak Mei 2019, diketahui bahwa divisi pelatihan dan
menguasai keahlian dan kemampuan yang pengembangan (Divlatbang) PT ASABRI
dibutuhkan untuk menjadi “job competent”, yaitu (Persero) baru dibentuk pada tahun 2017 yang
mampu mencapai output dan standar mutu yang dilatarbelakangi oleh keinginan perusahaan
diharapkan. Maka dari itu, perusahaan perlu untuk membuat kurikulum dan pelatihan
mengembangkan karyawan menjadi SDM yang sendiri, lalu beliau juga menjelaskan bahwa
berkualitas. pelatihan yang dilakukan selama ini selalu
bergantung kepada pihak eskternal (vendor).
SDM yang berkualitas ialah yang mampu
terus belajar sehingga dapat meningkatkan Pihak eksternal (vendor) memiliki
kinerja yang komprehensif dalam berpikir dan peranan penting dalam penyelenggaran
selalu mengantisipasi tuntutan di masa depan, pelatihan di PT ASABRI (Persero). Namun,
memiliki sikap positif dan berwawasan, serta pelatihan untuk karyawan baru PT ASABRI
memiliki kemampuan, ketrampilan dan keahlian (Persero) belum pernah dilakukan karena segala
yang sesuai dengan kebutuhan diberbagai bentuk data, pengetahuan dan ketrampilan yang
bidang. ada didalamnya hanya diketahui oleh pihak
internal PT ASABRI (Persero) dan beberapa
Salah satu perusahaan yang turut
dokumen yang bersifat rahasia. Sementara
mengembangkan SDM yaitu PT ASABRI
intervensi yang dilakukan oleh PT ASABRI
(Persero). PT ASABRI (Persero) merupakan
(Persero) untuk memberikan pengetahuan dan
sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang
keterampilan kepada karyawan baru hanya
bergerak di bidang Asuransi Sosial dan
melalui briefing singkat yang dilakukan selama 4
pembayaran pensiun khusus untuk Prajurit TNI,
jam kerja dan dan diberikan fasilitas tutor yang
Anggota Polri, PNS Kementrian Pertahanan
menangani beberapa karyawan baru sekaligus.
Republik Indonesia dan POLRI. Adapun Program
Setelah briefing dilakukan, karyawan baru akan
yang dikelola terdiri atas: Program THT; JKK;
menjadi frontliner dalam proses pelayanan yang
JKm; Pensiun; PUM KPR dan Pinjaman Polis
menghadapi para client PT ASABRI (Persero).
Selain program-program yang dimiliki,
Berdasarkan wawancara tidak
PT ASABRI (Persero) juga memiliki budaya kerja
terstruktur pada tanggal 22 Mei 2019 dengan Ibu
di dalam melayani yaitu tata nilai organisasi
Natasya, A.md selaku sekretaris Divlatbang,
untuk melayani, prinsip-prinsip pelayanan,
narasumber mengatakan briefing singkat dan
budaya 4 S (Senyum, Salam, Sapa dan Sabar) dan
bimbingan tutor masih kurang efektif dalam
paradigma pelayanan yang semua itu adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
bagian dari budaya melayani di PT ASABRI
karyawan baru. Terlebih lagi mereka berasal dari
(Persero).
berbagai latar pendidikan yang berbedabeda
Keenam program dan budaya melayani sehingga kebanyakan dari mereka tidak memiliki
tersebut merupakan hal sangat penting yang pengetahuan mengenai dasar-dasar asuransi
perlu dipahami setiap karyawan baru yang yang dikelola khusus oleh PT ASABRI (Persero).
bekerja di PT ASABRI (Persero). Dikarenakan Hal tersebut menyebabkan karyawan baru
96
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

menjadi tidak siap dan cenderung membuat untuk karyawan baru PT ASABRI (Persero).
kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan. Berikut ini kajian teori yang dilakukan

Berdasarkan analisis masalah yang telah A. Hakikat Desain Sistem Pembelajaran


dijabarkan, maka PT ASABRI (Persero) perlu
Desain pembelajaran adalah
melakukan sebuah upaya atau intervensi yang
pengembangan secara sistematis dari spesifikasi
sistematis agar dapat meningkatkan
pembelajaran dengan menggunakan teori belajar
pengetahuan dan keterampilan karyawan baru.
dan pembelajaran untuk menjamin kualitas
Intervensi yang tepat untuk karyawan baru ialah
pembelajaran. Proses perancangan dan
dengan melakukan pelatihan. Dewi S.
pengembangan ini meliputi segala proses analisis
Prawiradilaga dalam bukunya “Wawasan
kebutuhan pembelajaran, tujuan dan
Teknologi Pendidikan” menyebutkan bahwa
pengembangan sistem untuk mencapai tujuan,
pembelajaran atau pelatihan dilakukan sebagai
pengembangan bahan dan aktivitas
upaya menanamkan budaya bagi karyawan baru,
pembelajaran, uji coba dan evaluasi dari seluruh
yang tidak memiliki latar belakang keilmuan.
pembelajaran dan aktivitas peserta didik. Desain
Tujuan pelatihan tersebut adalah memberi
pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai
wawasan kepada mereka agar pola pikir sejalan
berikut:
dengan kebijakan dan budaya organisasi. Untuk
itu, pelatihan adalah intervensi yang terbaik.1 “Instructional design is the practice of maximizing
the effectiveness, efficiency and appeal of
METODE
instruction and other learning experiences. The
Pengembangan program pelatihan ini process consists broadly of determining the
termasuk ke dalam metode penelitian dan current state and needs of the learner, defining the
pengembangan (Research and Development), end goal of instruction, and creating some
yaitu metode penelitian yang digunakan untuk "intervention" to assist in the transition”2
menghasilkan produk tertentu, dan menguji
Desain pembelajaran merupakan
keefektifan produk tersebut (Sugiyono: 2010).
kegiatan memaksimalkan keefektifan, efisiensi
Model pengembangan yang digunakan adalah
dan hasil pembelajaran dan pengalaman
Model Pengembangan Instruksional (MPI) yang
pembelajaran lainnya. Kegiatan tersebut meliputi
dikembangkan oleh Prof. Dr. M. Atwi Suparman,
penentuan keadaan awal, kebutuhan peserta
M.Sc. Tujuan atau hasil akhir kegiatan
didik, menentukan tujuan akhir dan
pengembangan ini adalah menghasilkan produk
menciptakan beberapa perlakuan untuk
instruksional berupa kurikulum pelatihan dan
membantu dalam masa transisi tersebut. Di
bahan instruksional berupa modul pelatihan.
bagian lain dijelaskan desain pembelajaran
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah pengembangan pengajaran secara
yaitu kuesioner. Dengan responden terdiri dari sistematik yang digunakan secara khusus teori-
ahli materi pembelajaran, ahli desain teori pembelajaran untuk menjamin kualitas
pembelajaran, dan ahli media pembelajaran, pembelajaran.
Pelaksanaan analisis data dilakukan wacana,
B. Hakikat Teknologi Kinerja
penulis dapat tetap menulis metode penelitian.
Teknologi Kinerja (human performance
HASIL DAN PEMBAHASAN
technology) adalah istilah terkait teknologi
Penelitian ini dilakukan kurang lebih pendidikan/teknologi pembalajaran yang mulai
selama 3 bulan. Responden yang dilibatkan mencuat disekitar tahun 1980-an. Teknologi
dalam penelitian ini yaitu ahli materi kinerja merupakan suatu proses peningkatan
pembelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli kompetesi manusia dengan meningkatkan
media pembelajaran
produktivitas dan efisiensi pada hasil kerja yang
Berdasarkan analisis masalah yang ada didasarkan pada pengembangan sistem yang
penelitian ini bertujuan mendesain program sistemik dan sistematis. Teknologi kinerja
pelatihan “Pengenalan Dasar-Dasar Asuransi”
2 En.wikipedia.org/wiki/instructionaldesign

97
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

menggunakan berbagai intervensi dari berbagai Paket pelatihan Penghargaan atas


disiplin ilmu lain termasuk psikologi perilaku, mandiri prestasi kerja
instruksional desain sistem, pengembangan Program Penyediaan perangkat
simulasi/bermain peran kerja
organisasi dan manajemen sumber daya
manusia.
C. Hakikat Desain Pelatihan
Teknologi Kinerja memiliki pengertian
menurut beberapa ahli yaitu: Menurut National Program merupakan pernyataan yang
Society Of Performance And Instruction Citied In berisi kesimpulan dari beberapa harapan atau
Rosenberg, teknologi kinerja adalah sekumpulan tujuan yang saling bergantung dan saling terkait,
metode dan proses untuk menyelesaikan untuk mecapai suatu sasaran yang sama.
masalah atau memberdayakan kesempatan yang Biasanya suatu program mencakup seluruh
berhubungan dengan kinerja seseorang. lni dapat kegiatan yang berada di bawah unit administrasi
digunakan pada individu, kelompok kecil, atau yang sama, atau sasaran-sasaran yang saling
organisasi besar. bergantung dan saling melengkapi, yang
semuanya harus dilaksanakan secara bersamaan
Rossenberg, Coscarelli dan Hutchison
atau berurutan.5 Dalam Farida (2000:9)
dalam Stolovich dan Keeps, menyatakan bahwa
menegaskan bahwa program ialah segala sesuatu
intevensi adalah jawaban dari masalah kinerja
yang coba dilakukan seseorang dengan harapan
yang timbul. Stolovich dan Keeps, et al.,
akan mendatangkan hasil atau pengaruh. Suatu
mengelompokkan intervensi sebagai
program mungkin saja sesuatu yang berbentuk
instructional (pembelajaran) dan
3 nyata seperti kurikulum, atau yang abstrak
noninstructional (non-pembelajaran).
seperti prosedur.6
Intervensi kategori pembelajaran
Selain itu, definisi program juga termuat
dipersiapkan untuk membelajarkan seluruh
dalam Undang-Undang RI Nomor 25 Tahun 2004
karyawan dan SDM yang ada pada suatu
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
organisasi agar menjadi lebih berdaya dan
Nasional, menyatakan bahwa Program adalah
mampu memenuhi tantangan serta
instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
meningkatkan mutu organisasi mereka.
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi
Termasuk dalam kategori ini ialah berbagai
pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran
program pelatihan, di kelas (real time), sampai
dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran
dengan pelatihan jarak jauh (distance learning),
atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
belajar akselerasi, pembelajaran mandiri.
oleh instansi masyarakat.
Adapun kelompok kedua adalah intervensi yang
disiapkan untuk mengubah atau 1Dalam proses pelaksanaan suatu
mengoptimalkan fungsi setiap elemen organisasi. program sesunggunya dapat berhasil, kurang
Termasuk diantaranya seleksi calon karyawan berhasil, ataupun gagal sama sekali apabila
sebelum direkrut, perubahan daya organisasi, ditinjau dari wujud hasil yang dicapai atau
sistem insentif, dan sebagainya. outcomes. Karena dalam proses tersebut turut
bermain dan terlihat berbagai unsur yang
Tabel Contoh Intervensi4
pengaruhnya bersifat mendukung maupun
Pembelajaran Non-Pembelajaran menghambat pencapaian sasaran suatu program.
(Jenjang Individu) (Jenjang Organisasi)
Berdasarkan beberapa definisi tersebut,
Pelatihan (real time, Kebijakan baru maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
kelas maya) dimaksud dengan pelaksanaan program adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
On-The-Job Training Konsultan
individu maupun kelompok berbentuk
pelaksanaan kegiatan yang didukung

3 Dewi Salma Prawiradilaga. 2008. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: 6Farida Yusuf Tayibnapis. 2000. Evaluasi program. Jakarta: Rineka Cipta.
Kencana Prenada Media. h. 179 h. 9
4 Ibid. h. 181
5 Muhaimin Suti’ah dan Sugeng Listyo Prabowo. 2009. Manajemen

Pendidikan. Jakarta: Kencana. h. 349

98
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

kebijaksanaan, prosedur, dan sumber daya memungkinkan terjadi di masa depan seiring
dimaksudkan membawa suatu hasil untuk dengan ketidakpastian itu sendiri”
mencapai tujuan dan sasaran yang telah
Definisi asuransi menurut Prof. Mehr
ditetapkan.
dan Cammack yang dikutip oleh Zian Faradois:10
D. Hakikat Pengenalan Dasar-Dasar
“Asuransi adalah suatu alat guna mengurangi
Asuransi
risiko keuangan dengan cara pengumpulan
Terdapat beberapa pengertian atau unitunit exposure dalam jumlah yang memadai,
definisi mengenai asuransi berdasarkan supaya kemungkinan terjadinya risiko kerugian
pendapat para ahli yang nampak berbeda namun individu bisa diprediksikan, kemudian dipikul
mempunyai inti dan tujuan yang sama. sama merata oleh mereka yang bergabung”.

Definisi asuransi menurut ketentuan E. Relevansi Kebutuhan Karyawan Baru


Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum dengan pelatihan dasar-dasar asuransi
Dagang (KUH Dagang) yang dikutip oleh Abdul
Dasar-dasar asuransi merupakan sesuatu
R. Saliman7 (2014:181):
yang wajib diketahui oleh setiap karyawan yang
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu bekerja di PT ASABRI (Persero) karena
perjanjian dengan mana seorang penanggung merupakan core bisnis yang mereka kelola untuk
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, para client mereka. Dasar-dasar asuransi yang
dengan menerima uang premi, untuk dimaksud peneliti berisikan materi mengenai
memberikan penggantian kepada tertanggung program yang dikelola seperti Tabungan Hari
karena suatu kerugian, kerusakan atau Tua (THT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK),
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang Jaminan Kematian (JKm), Dana Pensiun,
mungkin akan dideritanya karena suatu Pinjaman Uang Muka KPR (PUM KPR), dan
peristiwa yang tidak tentu”. Pinjaman polis.

Definisi asuransi menurut Ketentuan Selain program-program yang dimiliki,


Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 2 Tahun materi juga akan berisi mengenai budaya kerja di
1992 tentang Usaha Perasuransian yang dikutip dalam melayani yaitu tata nilai organisasi untuk
oleh Abdulkadir Muhammad. 8 melayani, prinsip-prinsip pelayanan, budaya 4 S
(Senyum, Salam, Sapa dan Sabar) dan paradigma
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian
pelayanan yang semua itu adalah bagian dari
antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
budaya melayani di PT ASABRI (Persero).
penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi Semua hal tersebut di atas adalah
untuk memberikan penggantian kepada sesuatu yang wajib diketahui oleh setiap
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau karyawan yang bekerja di PT ASABRI. Maka dari
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau itu pelatihan pengenalan dasar-dasar asuransi
tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang bisa menjadi sumber belajar bagi karyawan PT
mungkin akan diderita tertanggung yang timbul ASABRI (Persero).
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang F. Kriteria Karyawan Baru PT ASABRI
dipertanggungkan”. (Persero)
Definisi asuransi menurut Zian Faradois9 Peran karyawan baru sebagai sumber
daya manusia yang dibutuhkan menentukan
“Asuransi merupakan suatu sistem atau tindakan
kesuksesan berdirinya suatu perusahaan.
untuk melimpahkan, mengalihkan, atau
Karyawan atau human capital menjadi sanngat
mentransfer risiko yang ditanggung kepada
penting karena dapat menghasilkan nilai
pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran
tambahan untuk perusahaan, maka peran dan
premi dalam rentang waktu tertentu secara
fungsi karyawan bertujuan untuk membantu
teratur sebagai ganti polis yang menjamin
memperlancar produktivitas dan
perlindungan terhadap risiko yang
99
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

memaksimalkan kinerja serta memanfaatkan G. Profil PT ASABRI (Persero)


waktu secara efektif.
Sebagai sebuah organisasi, PT. ASABRI
Karyawan baru yang bekerja pada PT (persero) adalah badan usaha milik negara yang
ASABRI (Persero) telah melewati seleksi tes pada ditugaskan oleh Pemerintah sebagai pengelola
Kementrian BUMN untuk selanjutnya jika program asuransi sosial bagi Prajurit TNI,
mereka lulus maka mereka akan diseleksi anggota Polri dan Pegawai Aparatur Sipil Negara
kembali pada masing-masing anak BUMN yang (ASN), yang terdiri dari Pegawai Pemerintah
mereka pilih. Setelah melewati seleksi untuk dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pegawai
bekerja pada PT ASABRI (Persero) mereka akan Negeri Sipil (PNS) di lingkungan KemHan dan
ditetapkan menjadi karyawan baru sebelum POLRI, sesuai amanat Peraturan Pemerintah
menjadi karyawan tetap pada PT ASABRI Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial
(Persero). Sebelum mereka menjadi karyawan Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota
tetap pada PT ASABRI (Persero), perusahaan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan
menetapkan waktu 1 tahun untuk bekerja pada Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan
PT ASABRI (Persero) dimana mereka selama 5 Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Negara
bulan akan ditempatkan pada Divisi Pelayanan Republik Indonesia, yang diundangkan pada
terlebih dahulu sebelum bekerja pada divisi tanggal 28 Desember 2015 dan berlaku surut
mereka masing-masing. tanggal 1 Juli 2015 sebagai pengganti Peraturan
Pemerintah Nomor 67 Tahun 1991. Adapun
Dalam pekerjaannya, karyawan baru
Program yang dikelola terdiri atas Program
yang bekerja pada PT ASABRI (Persero) memiliki
Tabungan Hari Tua (THT), Jaminan Kecelakaan
kewajiban untuk dapat melayani segala bentuk
Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKm), dan
claim yang diajukan oleh client mereka.
Pensiun.
Mesikpun mereka pada awalnya ditempatkan di
divisi berbeda-beda tetapi perusahaan Keberadaan ASABRI bermula dari
mewajibkan para karyawan baru bekerja telebih permasalahan perbedaan karakteristik militer
dahulu pada divisi pelayanan dan melayani atas kepesertaan Prajurit TNI, Anggota Polri dan
langsung para client dengan tujuan agar PNS Kemhan/Polri (belum terdapat PPPK) yang
karyawan baru dapat mengetahui dan pada awal mulanya merupakan Peserta Taspen
memahami setiap program yang dikelola oleh PT (Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri)
ASABRI (Persero). Divisi pelayanan memliki KPI yang dibentuk pada tanggal 17 April 1963
(Key Performance Indicator) khusus untuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15
karyawan baru yang bekerja pada divisi Tahun 1963. Untuk mempermudah pengelolaan
pelayanan yaitu sebagai berikut: asuransi bagi peserta militer, berdasarkan
gagasan dari pihak Angkatan Perang Republik
Tabel 1 KPI (Key Performance Indicator) divisi
Indonesia (APRI) dalam hal ini Angkatan Darat
pelayanan untuk karyawan baru
dan persetujuan Menteri Urusan Pendapatan,
No Key Performance Indicator Bobot Pembiayaan, dan Pengawasan serta Badan
(KPI) Pimpinan Umum PN Taspen, maka pada tanggal
1 Melayani klaim asuransi dengan 25% 1 Januari 1964 dibentuklah Cabang Khusus
nilai akurat sebanyak 10 pelanggan Urusan Militer dengan nama Taspenmil yang
per hari
beroperasi di Kantor Staf Keuangan Angkatan
2 Melayani klaim pensiun dengan 25%
hitungan yang akurat sebanyak 5 Darat di Jl. Merdeka Selatan No. 7 Jakarta Pusat.
pelanggan perhari Taspenmil inilah yang kemudian menjadi cikal
3 Melayani program Pinjaman Uang 25% bakal PT ASABRI (Persero).
Muka (PUM KPR) dengan
memerhatikan syarat yang ada H. Model Pengembangan
sebanyak 5 pelanggan per hari
4 Melayani dengan budaya 25% Model Pengembangan Instruksional
pelayanan asabri (MPI) dibangun berdasarkan prinsip-prinsip
belajar dan instruksional yang dapat digunakan
baik untuk pembelajaran tatap muka maupun
pendidikan jarak jauh. Model ini dimaksudkan

100
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

untuk digunakan pada skala luas seperti Langkah 1: menghasilkan informasi bahwa
merancang program studi dan skala kecil seperti Karyawan membutuhkan intervensi
tingkat mata kuliah, mata pelajaran, kursus, dan instruksional atau program pelatihan, karena
sesi. Keahlian mendesain instruksional ini berdasarkan identifikasi kebutuhan instruksional
diperlukan oleh dosen dan pengelola program terdapat kesenjangan kompetensi yang
studi, atau widyaiswara dan pengelola diklat, diharapkan dengan kompetensi karyawan baru.
serta guru dan pengelola sekolah yang Selanjutnya dirumuskan tujuan instruksional
bermaksud mengembangkan sistem umum atau tujuan program sebagai berikut
instruksional secara sistematik, efektif, dan setelah mengikuti program pelatihan, Karyawan
efisien. baru akan mampu untuk melakukan pelayanan
yang prima dengan memberikan perhitungan
Model Pengembangan Instruksional
yang tepat dari setiap program yang dikelola
memiliki delapan langkah. Konsep, prinsip, dan
prosedur yang digunakan pada setiap langkah Langkah 2: setelah tujuan kurikuler di hasilkan,
MPI lebih banyak dimaksudkan untuk langkah selanjutnya adalah melakukan analisis
membantu desainer pembelajaran agar dapat instruksional, dalam penelitian ini melakukan
bekerja secara praktis berdasarkan analisis untuk mengidentifikasi keterampilan-
konsepkonsep teoritis. Untuk itu, uraian dan keterampilan bawaan yang harus dipelajari oleh
contoh setiap langkah pada MPI dibuat secara peserta sebagai karyawan baru. Tujuan
sederhana, dan menghindari hal-hal yang rumit, instruksional umum yang sudah dibuat perlu
terlalu rinci dan membatasi kreativitas, atau dijabarkan dalam perilaku yang lebih spesifik.
sebaliknya tidak terlalu abstrak agar dapat Kompetensi-kompetensi disusun dari yang
dijadikan panduan praktis. paling dasar hingga kompetensi akhir yang
dibutuhkan karyawan baru dalam bekerja.
Berikut ini merupakan tahapan dan
Kompetensi tersebut terdiri dari 4 bagian yang
langkahlangkah Model Pengembangan
merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh
Instruksional:
karyawan baru di PT ASABRI (Persero).
1) Mengidentifikasi kebutuhan
Langkah 3: Langkah berikutnya ialah
instruksional dan menulis tujuan
mengidentifikasi perilaku atau kompetensi awal
instruksional umum.
calon peserta pelatihan. Hasil identifikasi akan
2) Melakukan analisis instruksional.
digunakan sebagai dasar dalam menentukan
3) Identifikasi perilaku dan karakteristik
materi apa saja yang diperlukan peserta dan
awal peserta didik.
materi yang tidak diperlukan peserta, sehingga
4) Menulis tujuan instruksional khusus.
pelatihan dapat efektif. Dikarenakan pelatihan
5) Menyusun alat penilaian hasil belajar.
dasar-dasar asuransi belum pernah dilaksanakan
6) Menyusun strategi instruksional.
di PT ASABRI (Persero), maka otomatis seluruh
7) Mengembangkan bahan instruksional.
kompetensi yang ada harus dilatihkan kepada
8) Menyusun desain dan melaksanakan
karyawan baru. Kemudian dilanjutkan dengan
evaluasi formatif
mengidentifikasi karakterisik awal atau
Model MPI memiliki delapan langkah persyaratan peserta yang dapat mengikuti
dalam pengembangannya, di luar pelatihan yaitu:
langkahlangkah tersebut terdapat kegiatan 1. Peserta adalah lulusan S1
tindak lanjut dari desain instruksional, yaitu 2. Peserta telah menjadi karyawan baru
implementasi, evaluasi sumatif dan difusi
inovasi. Walau tiga rangkaian kegiatan itu berada Langkah 4: Menulis Tujuan Instruksional
di luar proses desain instruksional, namun perlu Khusus Tujuan instruksional khusus dirumuskan
dikemukakan agar proses desain itu tidak berdasarkan standar kompetensi divisi
terlepas dari siklus lengkap kegiatan pelayanan, rumusan TIK yang disusun berjumlah
instruksional M. Atwi Suparman (2014). 4 Tujuan Instruksional Khusus (TIK).

Berdasarkan prosedur pada Model Langkah 5: menyusun Alat penilaian hasil


Pengembangan Instruksional (MPI) tahap belajar alat, penilaian hasil belajar yang
identifikasi dikembangkan yaitu berupa tes objektif

101
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

berjumlah 10 soal untuk masing-masing kegiatan pokok bahasan karena hanya merupakan
belajar. Selain itu juga terdapat tes kinerja atau contoh dalam mengembangkan modul,
latihan yang pada akhirnya dapat dijadikan diharapkan untuk selanjutnya PT ASABRI
pedoman karyawan baru dalam melaksanakan (Persero) dapat mengembangkan modul
pembelajaran. sehingga mencakup semua pokok bahasan
yang ada
Langkah 6: menyusun strategi instruksional
berdasarkan jumlah tik yang ada, maka
dikembangkan satu mata pelatihan terdiri dari 4
UCAPAN TERIMA KASIH
formulir strategi instuksional, dengan berisi
komponen urutan kegiatan instruksional, garis Peneliti mengucapkan terima kasih kepada Ibu
besar isi, metode, media & alat serta waktu Dra. Suprayekti, M.Pd sebagai dosen
belajar (dalam menit) dan selanjutnya di isi pembimbing 1 yang selalu bersedia meluangkan
dengan tahapan pendahuluan, penyajian dan waktu untuk membimbing peneliti dalam
penutup. menyelesaika penelitian ini. Peneliti juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Retno
Langkah 7: mengembangkan bahan
Widyaningrum, S.Kom, M.M. sebagai dosen
instruksional bahan instruksional yang
pembimbing 2 yang selalu memberikan masukan
dikembangkan berupa modul, jenis modul yaitu
untuk penelitian ini. Tidak lupa peneliti ucapkan
kombinasi. modul dapat digunakan pada saat
terima kasih kepada para ahli yang sudah menilai
pelatihan maupun mandiri. pada penelitian ini
produk instruksional ini. Terakhir peneliti
modul yang dikembangkan hanya dua dari 4 TIK
ucapkan terima kasih kepada PT ASABRI
yang telah dijabarkan
(Persero) yang telah mengizinkan peneliti
Langkah 8: menyusun desain dan melaksanakan melakukan penelitian
evaluasi formatif, dalam proses evaluasi formatif
DAFTAR DAFTAR PUSTAKA
peneliti melakukan revisi berdasarkan masukan
dari para ahli. Berikut ini penilaian yang ACARA. (2015) The Australian Curriculum.
diberikan untuk setiap aspek dan responden Diunduh bdul., S. R. (2014). Hukum
yang memberikan penilaian. Bisnis Untuk Perusahaan. Jakarta:
Kencana Prenada Media group.
Tabel 2 Kesimpulan Penilaian Produk
Carrel, & Kuzmits. (1982). Pelatihan Tenaga
No. Aspek Responden Nilai
1 Materi Ahli Materi 3,3 Kerja. Jakarta: PT Pradnya.
Pembelajaran/ Pembelaran sangat
Pelatihan baik
Chaeruman Anis, U., & Prawiradilaga S, D. (2018).
2 Desain Ahli Desain 3,06 Modul Hypercontent Teknologi Kinerja.
Pembelajaran/ Pembelajaran baik Jakarta: Prenadamedia.
Pelatihan
3 Media Ahli Media 2,7 Dessler, G. (1997). Manajemen Sumber Daya
pembelajaran Pembelajaran baik Manusia Terjemahan Benyamin Molan.
(Modul) Jakarta: PT Prenhallind.

Dr. H. Basri , H., & Dr. H. A., R. (2015).


SIMPULAN Manajemen Pendidikan & Pelatihan.
1. Diperlukan kerjasama dan komitmen dari Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
berbagai elemen di PT ASABRI (Persero) Gagne, R.M.,, B., & Wagner,, W. (1992). Principles
dalam menjalankan pelatihan ini agar dapat of instructional design (4th ed.) . New
berjalan dengan efektif. York: Holt, Reihhart and Winston.
2. Diperlukan instruktur internal yang dapat
memberikan materi terkait dengan Gentry, C. (2000). Introduction to Instructional
pelatihan untuk karyawan baru ini. Development. Belmont: Wadsworth
3. Dalam pengembangan pelatihan ini, bahan Publishing Company.
pelatihan berupa modul yang
dikembangkan hanya mencakup dua dari 4
102
Arista Hilman Maliki Bastari| JPI/Vol.03/No.01/2020| H. 95 - 103

Gusmayani, I. (2012). Model Desain


Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Ivancevich, J. M. (2008). Perilaku dan


Manajemen Organisasi, Jilid 1 dan 2.
Jakarta: Erlangga.

103

Anda mungkin juga menyukai