FAKULTAS KEPERAWATAN
2023/2024
ZAT GIZI MAKRO DAN ZAT GIZI MIKRO
Tubuh membutuhkan setiap zat gizi dalam jumlah yang beragam. Ada zat gizi tertentu
yang diperlukan dalam jumlah besar. Ada pula zat gizi yang dalam jumlah kecil saja sudah
dapat membantu menjalankan berbagai fungsi normal tubuh.
1. Zat gizi makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar, yaitu
dalam satuan gram/orang/hari. Zat gizi makro terdiri atas:
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen zat gizi yang tersusun atas atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Karbohidrat dalam makanan merupakan zat gizi yang cepat mensuplai
energi sebagai bahan bakar untuk tubuh, terutama jika tubuh dalam keadaan
lapar.
Makanan yang merupakan sumber karbohidrat di antaranya adalah
serealia, umbi-umbian, dan buah-buahan.
Kelompok yang disebut juga dengan makronutrien ini terdiri atas
karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiganya menyediakan energi agar dapat
beraktivitas dan menjalankan fungsinya. Makronutrien diukur dalam satuan
gram, misalnya sekian gram karbohidrat, lemak, atau protein.
Fungsi karbohidrat:
● Sumber energi
● Pemberi rasa manis
● Pengatur metabolisme lemak
● Menghemat fungsi protein
● Sumber energi utama bagi otak dan susunan saraf pusat
● Membantu pengeluaran feses
B. Protein
Protein merupakan zat gizi makro yang menyusun berbagai jaringan
tubuh. Protein memiliki peran penting sebagai komponen fungsional dan
struktural pada semua sel tubuh. Enzim, zat pengangkut, matriks
intraseluler, rambut, kuku jari mengandung komponen protein. Protein
memiliki fungsi
khas yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain yaitu sebagai zat
pembangun dan pemelihara sel-sel jaringan tubuh.
Fungsi protein:
● Pertumbuhan dan pemeliharaan
● Berperan dalam berbagai sekresi tubuh
● Mengatur keseimbangan air
● Mengatur netralitas tubuh
● Membantu pembentukan antibodi
● Berperan dalam transpor zat gizi
● Sumber energi
Makanan sumber protein umumnya dibedakan sebagai protein hewani
dan protein nabati. Makanan yang merupakan sumber protein hewani
adalah:
telur, ayam, ikan, daging merah, atau ruminansia. Makanan sumber protein
nabati contohnya adalah kacang-kacangan, dan biji-bijian.
C. Lemak
Lemak adalah senyawa kimia yang tidak larut air disusun oleh unsur karbon
(C), hidrogen (H), oksigen (O).
Fungsi lemak:
● Sumber energi
● Pembawa vitamin larut lemak
● Sumber asam lemak esensial
● Sebagai pelindung bagian tubuh penting
● Penghemat protein (protein sparer)
● Memelihara suhu tubuh
• Rumus menghitung kalori pria : (88,4 + 13,4 x berat badan [KG]) + (4,8 x tinggi badan
[CM]) 5,68 x Umur)
• Rumus menghitung kalori wanita : (447,6 + 9,25 x berat tubuh [KG]) + (3,10 x tinggi
badan [CM]) (4,33 x Umur)
2. Jenis zat gizi makro yang perlu Anda hitung kebutuhannya yaitu karbohidrat , protein,
dan lemak. Setiap zat gizi makro mempunyai persentase tertentu dari total kebutuhan
kalori Anda.
Berikut penjabarannya
• Kebutuhan protein adalah sebesar 10 15% dari kebutuhan kalori total. Setelah
menemukan besarnya kalori untuk protein, ubahlah ke dalam gram. Protein sebanyak 1
gram setara dengan 4 kalori
• Kebutuhan lemak adalah sebesar 10 25% dari kebutuhan kalori total. Lemak sebanyak 1
gram setara dengan 9 kalori
• Kebutuhan karbohidrat adalah sebesar 60 75% dari kebutuhan kalori total. Karbohidrat
sebanyak 1 gram setara dengan 4 kalori
3. Kebutuhan gizi mikro tidak bisa diperkirakan dengan rumus seperti halnya kebutuhan
gizi makro, melainkan cukup dilihat berdasarkan kecukupannya saja.
Hal tersebut dikarenakan jumlah zat gizi mikro sangat kecil, jenisnya banyak, dan biasanya
kebutuhannya relatif sama untuk setiap kelompok umur
Kecukupan zat gizi mikro dapat dilihat pada tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang
Disarankan untuk Masyarakat Indonesia menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia tahun 2019.
PENETAPAN AKG
Setiap per 5 tahun hampir selalu ada perubahan kecukupan beberapa zat gizi.
Perubahan terjadi karena adanya perkembangan permasalahan kesehatan masyarakat dan
semakin baiknya pemahaman tentang penyakit kronis dan semakin bertambahnya umur
harapan hidup.
AKG Digunakan Untuk Berbagai Keperluan :
1. Panduan untuk asupan gizi individu dan populasi
2. Pendidikan gizi
3. Penilaian asupan makanan
4. Membantu dalam perancangan program intervensi pangan
5. Pelabelan gizi
DAFTAR PUSTAKA
Agustina Shinta,
Identifikasi Angka Kecukupan Gizi dan Strategi Peningkatan Gizi Keluarga di Kota
Probolinggo (Studi Kasus di Kecamatan Kedopok dan Mayangan)
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 7 (1), 2020
Zakky Aulia, Budi Rahmadya, Mohammad Hafiz Hersyah, Alat Pengukur Angka
Kecukupan Gizi (AKG) Manusia Dengan Menggunakan Mikrokontroler
Prosiding Semnastek, 2016
Asyifa Robiatuladawiyah, Gizi seimbang dan energi : 9, Slide Share. maret 2019
2011-08-01
Author
Lubis, Zulhaida
perbedaaan asupan energi, zat gizi makro dan mikro pada mahasiswa s2 IKM reguler yang
stress,jurnal gizi klinik indonesia
ice yolanda puri, pernodjo dahlan, ira pamastri, volume 3 no 1juli 2006
Menghitung Gizi
Diunggah olehMaya Hesty Wulandary Data diunggahpada Feb 15, 2020, Scribd
Gibney, Michael J, Margetts Barie M, Kearney John M, Arab Lenore, 2007, Gizi
Kesehatan Masyarakat, EGC, Jakarta.
Misrawati, 2012. Korelasi Asupan Zat Gizi Makro, Zat Gizi Mikro dan
Aktifitas Fisik dengan Obesitas pada Mahasiswa Poltekes Kemenkes
Gorontalo. Vol 5 No. 1. Gorontalo.