Sosiologi Pendidikan Kel 4
Sosiologi Pendidikan Kel 4
NAME
BACK TO AGENDA
BACK TO AGENDA
KEMAMPUAN UNTUK KEMAMPUAN UNTUK
MENYELENGGARAKA MEMENUHI STANDAR
N TRIDHARMA MINIMUM
PERGURUAN TINGGI KELAYAKAN
DENGAN MOTO YANG FINANCIAL
TINGGI
syarat BAIK
KEMAMPUAN UNTUK
BACK TO AGENDA
Terkait dengan kepemilikan negara dalam pengelolaan PTN-
BH, Pasal 65 ayat (3) UU Dikti dan Pasal 24 Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (PP Penyelenggaran dan
Pengelolaan Dikti) menyatakan bahwa kekayaan yang dimiliki
PTN-BH adalah kekayaan negara yang dipisahkan, kecuali
Otonomi tanah. Pengaturan dan pencatatan awal terhadap kekayaan
negara yang dipisahkan dari PTN-BH ditetapkan oleh Menteri
Pengelolaan
Keuangan atau Menteri yang mengatur masalah
Keuangan PTNBH keuangan pemerintahan.
Dalam hal struktur lembaganya, PTN-BH adalah lembaga
negara yang memiliki otonomi, tetapi masih mendapatkan
sumber pendanaan dari pemerintah. Oleh karena itu, PTN-BH
harus melaporkan pertanggungjawaban keuangannya kepada
pemerintah. Barang-barang yang dimiliki oleh PTN-BH tetap
merupakan milik negara, namun ada pemisahan dalam
penggunaan kekayaan negara yang dimiliki oleh PTN-BH,
terutama terkait dengan kegiatan pendidikan.
Kebijakan PTN-BH membawa
harapan besar bagi perguruan
tinggi untuk mencapai status
perguruan tinggi yang siap
bersaing di tingkat internasional.
Kebijakan PTN-BH sebelumnya
dianggap sangat ketat dan rumit,
termasuk persyaratan seperti
PTN harus memiliki akreditasi A
sebelum dapat menjadi PTN-BH,
sebagian besar program studi
PTN harus terakreditasi A
Percepatan Perguruan Tinggi sebelum status PTN-BH
Negeri (PTN) Go Internasional diberikan, serta keterbatasan
dengan kebijakan PTN Badan fleksibilitas finansial, kurikulum,
Hukum (PTN-BH) dan kebijakan bagi PTN Badan
Layanan Umum (PTN BLU) dan
Satker
dibandingkan dengan PTN-BH.
THANKS!!!!!