Anda di halaman 1dari 8

ADD COMPANY

NAME

PTN BH dan Masa


Depan Perguruan
Tinggi di Indonesia ANGGOTA :
LAILATUSSAKDIAH
WAFDA MIFTA HARFIA
Kelompok 4
Sejarah
PTNBH
Munculnya konsep Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dimulai ketika Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, yang disebut sebagai PTN-BHMN, diberlakukan. Namun,
pada akhirnya, Undang-Undang BHP ini dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi melalui Putusan
Mahkamah Konstitusi Nomor 11-14-21-126-136/PUU-VII-2009 tertanggal 10 Maret 2010. Dalam putusan
tersebut, UU BHP dianggap tidak sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945, sehingga tidak berlaku secara
hukum. Dalam putusan ini, ada beberapa alasan pembatalan Undang-Undang BHP yang diajukan oleh
pihak yang mengajukan uji materiil terhadap Undang-Undang BHP
Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTN-BH) adalah konsep
penyelenggaraan perguruan tinggi yang memberikan tingkat
PERGURUAN otonomi yang tinggi kepada institusi tersebut dalam mengatur
dirinya sendiri. Konsep ini awalnya diperkenalkan oleh pemerintah
TINGGI sebagai solusi untuk mengklarifikasi status perguruan tinggi yang

BERBADAN sebelumnya berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN).


Pemberian status PTN-BH kepada perguruan tinggi dipandang
HUKUM sebagai pengakuan dan pencapaian yang signifikan. Hal ini
diberikan kepada perguruan tinggi yang terpilih sebagai bentuk
kepercayaan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas serta
prestasi mahasiswanya, baik di tingkat nasional
maupun internasional.

BACK TO AGENDA
BACK TO AGENDA
KEMAMPUAN UNTUK KEMAMPUAN UNTUK
MENYELENGGARAKA MEMENUHI STANDAR
N TRIDHARMA MINIMUM
PERGURUAN TINGGI KELAYAKAN
DENGAN MOTO YANG FINANCIAL
TINGGI

KEMAMPUAN UNTUK KEMAMPUAN UNTUK


MENGELOLA MENJALANKAN

Syarat- ORGANISASI PTN


DENGAN PRINSIP
TATA KELOLA YANG
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL

syarat BAIK

KEMAMPUAN UNTUK

PTNBH BERPERAN DALAM


PEMBANGUNAN
PEREKONOMIAN
50
Karakteristik
40
PTNBH
30
Untuk menghindari kepalitan,
PTN-BH tidak beroperasi
PTN-BH adalah entitas
20
seperti perusahaan terbatas
fungsional yang yang memiliki tanggung
PTN-BH
10

didirikan oleh negara jawab harta kekayaan


0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 dengan tujuan utama menikmati terhadap pihak ketiga. Ini
otonomi dalam ditegaskan dalam penjelasan
untuk meningkatkan
mengelola Pasal 64 Ayat (4) UU
pendidikan tinggi yang
lembaganya, baik Pendidikan Tinggi, yang
terjangkau oleh dalam hal aspek menyatakan bahwa PTN-BH
masyarakat, dan akademik adalah milik penuh negara
dengan memberikan maupun non- dan tidak dapat dialihkan
kepada induvidu atau
status badan hukum akademik
perusahaan swasta

BACK TO AGENDA
Terkait dengan kepemilikan negara dalam pengelolaan PTN-
BH, Pasal 65 ayat (3) UU Dikti dan Pasal 24 Peraturan
Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi (PP Penyelenggaran dan
Pengelolaan Dikti) menyatakan bahwa kekayaan yang dimiliki
PTN-BH adalah kekayaan negara yang dipisahkan, kecuali
Otonomi tanah. Pengaturan dan pencatatan awal terhadap kekayaan
negara yang dipisahkan dari PTN-BH ditetapkan oleh Menteri
Pengelolaan
Keuangan atau Menteri yang mengatur masalah
Keuangan PTNBH keuangan pemerintahan.
Dalam hal struktur lembaganya, PTN-BH adalah lembaga
negara yang memiliki otonomi, tetapi masih mendapatkan
sumber pendanaan dari pemerintah. Oleh karena itu, PTN-BH
harus melaporkan pertanggungjawaban keuangannya kepada
pemerintah. Barang-barang yang dimiliki oleh PTN-BH tetap
merupakan milik negara, namun ada pemisahan dalam
penggunaan kekayaan negara yang dimiliki oleh PTN-BH,
terutama terkait dengan kegiatan pendidikan.
Kebijakan PTN-BH membawa
harapan besar bagi perguruan
tinggi untuk mencapai status
perguruan tinggi yang siap
bersaing di tingkat internasional.
Kebijakan PTN-BH sebelumnya
dianggap sangat ketat dan rumit,
termasuk persyaratan seperti
PTN harus memiliki akreditasi A
sebelum dapat menjadi PTN-BH,
sebagian besar program studi
PTN harus terakreditasi A
Percepatan Perguruan Tinggi sebelum status PTN-BH
Negeri (PTN) Go Internasional diberikan, serta keterbatasan
dengan kebijakan PTN Badan fleksibilitas finansial, kurikulum,
Hukum (PTN-BH) dan kebijakan bagi PTN Badan
Layanan Umum (PTN BLU) dan
Satker
dibandingkan dengan PTN-BH.
THANKS!!!!!

Anda mungkin juga menyukai