Anda di halaman 1dari 1

Apa Itu Polymerase Chain Reaction ?

PCR merupakan singkatan dari Polymerase Chain Reaction, sebuah teknik biologi molekuler
untuk memperbanyak salinan suatu daerah rantai DNA yang spesifik. Biasanya DNA ini
merupakan yang ingin diteliti atau diketahui oleh pelaku eksperimen. Contohnya seperti peneliti
ingin mengetahui fungsi dari sebuah gen, atau seorang peneliti forensik ingin menggunakan
penanda genetik untuk mencocokkan dengan DNA target pelaku kriminal. Goal dari proses
PCR ini adalah untuk mencukupkan DNA target tertentu agar dapat dilihat dan dianalisis oleh
peneliti. Karena seperti yang kita tahu, DNA merupakan nukleotida yang berukuran sangat kecil
dan tidak dapat dilihat oleh kasat mata.

Bagaimana Prinsip Kerjanya ?

Seperti dalam proses replikasi DNA pada organisme hidup, teknik PCR juga membutuhkan
sebuah Enzim DNA polymerase yang bertugas untuk membuat kopian strand DNA baru
dengan menggunakan stand DNA yang sudah ada sebagai template. DNA polimerase yang
biasanya digunakan pada teknik proses PCR disebut dengan Taq polymerase, yaitu enzim
DNA polimerase stabil yang berhasil diisolasi dari bakteri termofilik
ekstrem Thermus aquaticus yang hidup pada dinding geyser vulkanik. Sifatnya yang
thermostabil membuat Taq polymerase ideal untuk digunakan pada tahap pemisahan
(denaturasi) template DNA.
Selain Taq polymerase, adanya Primer juga dibutuhkan, sekuen nukleotida pendek yang dapat
menginisiasi starting point dari sintesis DNA. Dalam reaksi berantai (Polimerase Chain
Reaction) PCR, pelaku eksperimen sudah menentukan sebelumnya daerah DNA mana yang
akan dikopi dan diamplifikasi dengan memilih urutan primer mana yang akan digunakan. Primer
PCR berupa single stranded DNA dan panjangnya berukuran sekitar 20 nukleotida. Pada
prinsip kerja PCR, digunakan sebanyak 2 primer yang didesain mengapit daerah DNA yang
ingin diperbanyak.

Anda mungkin juga menyukai