BAB III
INTERSECTION DELAY
intensitas lalu lintas dengan gerakan lalu lintas yang bertentangan.Tundaan geometrik
disebabkan oleh perlambatan dan percepatan kendaraan yang membelok simpangan
atau terhenti karena berhenti.
Tundaan yang disebabkan oleh adanya gangguan pada arus lalu lintas akan
mengakibatkan kinerja jalan terganggu. Tundaan akibat hentian (stoppeddelay)
adalah tundaan yang terjadi pada kendaraan dengan kendaraan lain dalam kondisi
benar-benar terhenti atau terhenti penuh pada saat mesin masih hidup.
Tundaan pada saat kendaraan mulai bergerak sampai pada pencapaian kecepatan
normal, yaitu apabila kendaraan mengalami percepatan setelah kendaraan
menyelesaikan suatu gerakan untuk menambahkan kecepatan dan arus keluar jalan
sampai pada kecepatan yang sesuai untuk jalan yang dilalui saat itu.Tundaan terdiri
dari tundaan lalu lintas yang waktu menunggunya disebabkan oleh interaksi lalu
lintas dan geometrik yang disebakan oleh penambahan dan percepatan kendaraan
yang membelok disimpang atau terhenti karena lampu lalu lintas.
Tundaan yang digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan dari masing-
masing pendekat maupun suatu simpangan secara menyeluruh adalah tundaan rata-
rata menurut manual kapasitas jalan indonesia(MKJI). Tundaan (D) pada suatu
simpangan dapat terjadi karena dua hal, yaitu :
1. Tundaan lalu lintas (DT) yang disebabkan oleh interaksi lalu lintas dengan
gerakan lainnya pada suatu simpangan.
2. Tundaan geometrik (DG) yang disebabkan oleh perlambatan dan percepatan
pada saat membelok pada suatu simpang atau terhenti karena lampu merah.
persimpangan dapat dikatakan sebagai bagian dari suatu jaringan jalan yang
merupakan daerah penting atau kritis dalam melayani arus lalu lintas (Prasetyanto,
2013). Secara sederhana, persimpangan merupakan daerah dimana 2 atau lebih ruas
jalan bertemu atau bersilangan.
Pada simpang yang bersinyal, terdapat tundaan. Dimana tundaan (delay) pada
persimpangan merupakan waktu perjalanan dari satu titik menuju titik tertentu dalam
kondisi terhambat karena persimpangan atau ruas jalan yang bertemu dan lintasan
arus kendaraan saling berpotongan. Tundaan pada persimpangan dapat terjadi karena,
yaitu:
1. Tundaan lalu lintas (DT) akibat interaksi lalu lintas dengan gerakan yang
lainpada simpang.
2. Tundaan geometrik (DG) akibat perlambatan dan percepatan kendaraan yang
terganggu dan tak terganggu.
Dengan adanya survey tundaan pada persimpangan ini maka kita dapat
mengetahui jumlah kendaraan tidak berhenti dan delay. Dimana kondisi ketika
kendaraan yang berhenti tersebut akan sangat berpengaruh terhadap ketidaknyamanan
jalan dan juga wantu tempuh dalam jarak tertentu
Perhitungan :
Jumlah Kendaraan Delay = 642 + No. Kelompok = 642 + 11 = 653 kendaraan
Grafik 3.1 Jumlah Kendaraan Delay, Stop, Tidak Stop di Jl. Dr. M. Isa (Selatan)
600
500
400
300
200
100
0
Jumlah Kendaraan
Perhitungan :
Jumlah Kendaraan Delay = 440 + No. Kelompok = 440 + 11 = 451 kendaraan
Grafik 3.2 Jumlah Kendaraan Delay, Stop, Tidak Stop di Jalan Perintis Kemerdekaan,
Simpang M. Isa (Timur)
Perhitungan :
Jumlah Kendaraan Delay = 427 + No. Kelompok = 427 + 11 = 438 kendaraan
Grafik 3.3 Jumlah Kendaraan Delay, Stop, Tidak Stop di Jl. Veteran, Simpang M. Isa
(Barat)
500
400
300
200
100
0
Jumlah Kendaraan
Perhitungan :
Jumlah Kendaraan Delay = 597 + No. Kelompok = 597 + 11 = 608 kendaraan
Grafik 3.4 Jumlah Kendaraan Delay, Stop, Tidak Stop di Jl. Veteran (Utara)
600
500
400
300
200
100
0
Jumlah Kendaraan
3.8 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari survei tundaan pada persimpangan antara
lain :
1. Volume kendaraan tiap interval waktu berbeda-beda, yaitu setiap interval 20
detik.
2. Geometrik jalan mempenganchi LOS.
3. Volume kendaraan yang besar terjadi pada jam sibuk.
4. Volume kendaraan yang delay itu menandakan lebih besar dari kendaraan yang
berhenti dan tidak berhenti.
5. Semakin besar jumlah total volume kendaraan maka kapasitas jalan juga semakin
besar.
3.9.Lampiran Gambar