Anda di halaman 1dari 4

Nama : Frans Fibi Ramadhan

Npm. : 2112011100

Keuangan negara merupakan aspek terpenting dalam proses


penyelenggaraan negara. Proses pembangunan tidak akan berjalan lancar
apabila keuangan negara terganggu atau tidak stabil. Wujud pengelolaan
keuangan negara tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN). Kekuasaan pengelolaan keuangan negara dipegang oleh presiden
selaku kepala pemerintahan. Namun presiden tidak bekerja sendiri, presiden
dibantu oleh lembaga-lembaga negara yang lain .Menurut Pasal 6 Ayat 2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara, kekuasaan yang dimiliki oleh presiden memiliki arti : Dikuasakan
kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan wakil pemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan. Dikuasakan kepada
menteri atau pimpinan lembaga selaku pengguna anggaran atau pengguna
barang kementerian negara atau lembaga yang dipimpinnya

Saat ini, seluruh negara di dunia sedang pada masa –masa yang berat.
Hampir semua negara mengalami kesulitan ekonomi. Pandemi yang
berkepanjangan memaksa pemerintah untuk memutar otak lebih keras, demi
kelangsungan perekonomian negara. APBN menjadi roda utama
perekonomian saat ini, karena dunia swasta sedang terpuruk dan tidak bisa
diharapkan untuk membangkitkan perekonomian. Berbagai hal dilakukan oleh
pemerintah untuk menanggulangi masalah ekonomi yang terjadi. Sektor
penerimaan negara yang menurun drastis, sedangkan pengeluaran yang
harus dikeluarkan justru bertambah memaksa pemerintah melakukan
penghematan anggaran secara menyeluruh di semua kementerian.
Kerjasama dan dukungan dari semua pihak mutlak diperlukan. Kedisiplinan
dan ketertiban dalam pengelolaan keuangan negara menjadi kunci pokok
untuk mengurangi beban perekonomian negara.
Dalam kenyataannya, mewujudkan good governance dalam pengelolaan
keuangan negara bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterapkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Masih banyak penyelewengan yang
terjadi dalam pengelolaan keuangan negara yang dilakukan oleh
penyelenggara pengelolaan keuangan negara yang seharusnya dilaksanakan
sesuai dengan asas-asas pengelolaan keuangan negara yaitu Asas kesatuan
yang menghendaki agar semua pendapatan dan belanja negara disajikan
dalam satu dokumen anggaran, asas universalitas yang mengharuskan agar
setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran,
asas tahunan yang membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun
tertentu, dan asas spesialitas yang mewajibkan agar kredit anggaran yang
disediakan terinci secara jelas peruntukannya.. Perkembangan selanjutnya
dengan berlakunya Undang-Undang Keuangan Negara (UUKN) terdapat
penambahan asas baru dalam pengelolaan keuangan negara yaitu asas
akuntabilitas berorientasi pada hasil, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, asas keterbukaan dan pengelolaan keuangan, dan asas
pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.

Selama ini, masih banyak pengelola keuangan negara yang masih


memiliki pemahaman yang keliru, seperti pemahaman bahwa dana yang
dialokasikan dalam DIPA adalah dana yang harus dihabiskan tanpa diikuti
oleh output yang jelas. Perencanaan yang tidak berdasarkan kebutuhan yang
jelas dan berdasar pada skala prioritas, tetapi berdasarkan kebutuhan sesaat
tanpa melalui perencanaan yang matang. Program perekonomian kerakyatan
yang dilaksanakan sekarang sudah sangat bagus, jadi harus didukung oleh
integritas, dan bukan untuk dijadikan sebagai alat utk keroyokan. Mari kita
bangkit bersama membangun bangsa yang sedang sakit ini. Para pengguna
anggaran bisa membantu dengan menggunakan anggaran sebijak mungkin,
tepat, bermartabat, demi kesejahteraan rakyat

Seandainya semua pelaku/pejabat perbendaharaan melakukan


pengelolaan keuangan seperti mengelola keuangan rumah tangganya masing-
masing secara bertanggungjawab dengan senantiasa melakukan PDAC (plan,
do, action, controlling) secara berkelanjutan, pasti perekonomian negara akan
berjalan lebih baik. Tidak akan ada kebocoran dana, tidak terjadi lagi
pengeluaran yang tidak perlu karena semua sesuai skala prioritas, dan pada
akhirnya akan terwujud sebuah good governance. Mari kita kawal APBN kita
dengan penuh cinta, demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Secara garis besar, skema pengelolaan keuangan negara adalah di mana


Presiden selaku kepala pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan.

Kekuasaan pengelolaan keuangan negara tersebut:

a) dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan


wakil pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan;

b) dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku pengguna


anggaran/pengguna barang kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya;

c) diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku kepala


pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili
pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan.

d) tidak termasuk kewenangan di bidang moneter, yang meliputi antara


lain mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan
undang-undang.
Sumber: http://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/kediri/id/data-publikasi/berita-
terbaru/2850-seandainya-pengelolaan-keuangan-negara-semudah-mengelola-
keuangan-rumah-tangga.html

Sumber: https://www.hukumonline.com/klinik/a/ruang-lingkup-keuangan-
negara-dan-pengelolaannya-lt4e666e195d202/

Anda mungkin juga menyukai