Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METRODE PERSIDANGAN

IRFAN SYAM
20232305030

HIMPUNAN MAHASIWA TAPALANG


PERIODE 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillahi rabbil alamin, untaian dzikir lewat kata yang indah terucap sebagai
ungkapan rasa syukur penyusun selaku hamba dalam bulatan kerendahan hati dan jiwa yang
tulus pada sang khaliq, yang menciptakan manusia dari segumpal darah, yang maha pemurah
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui dengan perantaan kalam.
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua, Karena tidak ada upaya, dan tiada kuasa tanpa kehendak-Nya
sehingga makalah ini dengan judul “Metode persidangan” dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dan syarat untuk
Semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan dan referensi bagi seluruh mahasiswa
yang lain dan masyarakat umum dalam penulisan makalah selanjutnya. Penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih sangat benyak kekukarang oleh sebab itu keritikan dan saran
tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pentingnya metode persidangan...........................................................................................5
B. Bentuk – Bentuk Persidangan...............................................................................................5
C. Instrument dalam Persidangan yaitu:....................................................................................6
D. Aturan Personalia Sidang.....................................................................................................7
E. Aturan Ketukan Palu.............................................................................................................8
F. Skorsing, Lobiying, Votting dan Mufakat............................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................................11
DARTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah
tertentu dalam upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan.
Keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum
diadakan perubahan.
Setiap organisasi memiliki tata aturan yang berbeda-beda terkait teknik
persidangan. “Dalam persidangan sendiri, ada objek, subjek dan predikat. Subjek disini
adalah presidium dan peserta sidang. Objeknya adalah draft sidang yang menjadi pusat
kajian persidangan. Sedangkan predikatnya adalah penyelenggara persidangan.
Terdapat bahasa-bahasa khusus yang digunakan dalam forum persidangan atau
menyebutnya istilah sidang. Diantaranya skorsing, lobbying, deadlock, walkout, quorum,
afirmasi dan lain sebagainya. Juga pada penggunaan palu sidang, terdapat makna khusus
yang disepakati bersama pada tiap ketukannya. “Pada saat menyerahkan palu dari
pimpinan sidang 1 ke pimpinan sidang selanjutnya, pun ada kalimat khusus yang
digunakan yakni ‘dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, palu sidang ini saya
serahkan kepada pimpinan sidang selanjutnya.
Pelaksanaan sidang tidak hanya laki-laki saja yang bisa mejadi presidium sidang,
tetapi perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi presidium pada
sebuah forum persidangan (Bidik, 2021).
Setiap permusyawaratan dalam sebuah organisasi formal pasti membutuhkan
persidangan-persidangan. Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.

Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal sebuah organisasi guna


membahas masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan
sebagai sebuah Ketetapan bersama. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat

3
kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan
tersebut. Ketetapan ini sifatnya final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang
tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung (Darunnajah, 2013)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah
dalam makalah ini adalah
1. Apa pentingnya metode persidangan?
2. Bagaimana pelaksanaan metode persidangan?
C. Tujuan
1. Memahami pentingnya metode persidangan
2. Memahami pelaksanaan metode persidangan

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pentingnya metode persidangan


Sidang adalah sebuah media diskusi yang melibatkan lebih dari 2 orang dengan materi
pembahasan yang telah disepakati bersama. Teknik persidangan adalah suatu mekanisme atau
cara untuk mengatur jalannya sebuah peraturan persidangan agar tercipta sebuah forum
persidangan yang tertib dan teratur dengan mencapai tujuan mufakat bersama di dalam suatu
organisasi. Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas
masalah tertentu dalam upaya untuk menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah
Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat kepada seluruh elemen organisasi
selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini sifatnya final
sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika
persidangan berlangsung.
Permusyawaratan dalam Mubes/Kongres/Raker membutuhkan persidangan-persidangan.
Hal ini dilakukan secara fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Keputusan terbaik pada akhirnya akan lahir dari pemahaman dan ketaatan terhadap aturan
didalam sebuah persidangan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam persidangan/rapat:
1. Tempat/ruangan
2. Waktu
3. Agenda acara/pembahasan
4. Perlengkapan dan peralatan
5. Peserta
6. Tata tertib
7. Pimpinan sidang/rapat
8. Keputusan/kesimpulan sidang/rapat
B. Bentuk – Bentuk Persidangan
1. Sidang Terbuka yaitu sebuah forum persidangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan,
misal para undangan, peserta siding, panitia pelaksana(Organizing Committee (OC) dan
Steering Committee(SC))

5
2. Sidang Tertutup yaitu forum persidangan yang dibuka hanya untuk kalangan tetentu saja,
misalnya khusus dihadiri oleh peserta sidang dan Steering Committee, Sidang Formatur
Jenis-jenis persidangan yaitu:
1. Sidang Pleno
a. Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c. Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
2. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b. Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh
Sidang Pleno
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang
Komisi
d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi
tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang
bersangkutan
C. Instrument dalam Persidangan yaitu:
1. Peserta Sidang:
Peserta sidang dalam sebuah forum persidangan dibedakan menjadi beberapa
yaitu:
a. Peserta sidang penuh adalah peserta yang ditunjuk dan khusus didelegasikan untuk
mengikuti jalanya persidangan dari awal sampai akhir persidangan
b. Peserta sidang peninjau adalah peserta sidang yang hanya ditunjuk untuk
didelegasikan segbagai pengamat sebagai undangan(tamu sidang)
c. Sterring Committee adalah pengarah acara forum persidangan yang menyiapkan draft
persidangan dan bertanggungjawab secara penuh pada semua aktifitas persidangan
dari awal sampai akhir

6
2. Perangkat Keras
Perangkat keras adalah perangkat yang diperlukan sebagai kebutuhan skunder
dalam melaksanakan sebuah forum persidangan yang berhubungan dengan fasilitas
seperti:
a. Ruangan, ada 3 macam model ruangan untuk melaksanakan sebuah forum
persidangan yaitu ruang berbentuk U (tapal kuda), ruang berbentuk persegi panjang
dan ruang berbentuk lingkaran (meja bundar).
b. Alat alat tulis
c. Meja kursi, palu sidang, sound system dan alat bantu lainnya
D. Aturan Personalia Sidang
1. Peserta
 Hak peserta:
a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
b. Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
c. Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
d. Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
 Kewajiban peserta:
a. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
2. Peninjau
 Hak Peninjau:
a. Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan
usulan kepada pimpinan baik secara lisan maupun tertulis
b. Kewajiban Peninjau:
c. Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
d. Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
3. Presidium Sidang

7
a. Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno
yang dipandu oleh Panitia Pengarah
b. Presidium berjumlah ganjil (Ketua Presidium, Presidium 2, dan Sekretaris)
c. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan
seperti aturan yang disepakati peserta
d. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan
E. Aturan Ketukan Palu
1. kali ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang
b. Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan
sementara).
c. Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d. Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
sehingga peserta sidang tidak perlu meninggalkan tempat sidang.
e. Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2. kali ketukan
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama,
misalnya istirahat, lobying, sholat, makan.
3. kali ketukan :
a. Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b. Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.
F. Skorsing, Lobiying, Votting dan Mufakat
1. Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
2. Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam
pengambilan keputusan, jika di dalam forum tidak menemukan suatu keputusan mufakat
diantara 2 orang peserta atau lebih.
3. Votting ialah suatu bentuk pengambilan putusan berdasarkan suara terbanyak, jika
sebelumnya telah diadakan lobiying belum juga menemukan kemufakatan.
4. Mufakat ialah pengambilan putusan bersama berdasarkan hasil putusan forum yang
disepakati secara bersama-sama.

8
Dalam persidangan ada syarat-sayarat untuk untuk memutuskan hasil dari
persidangan yaitu disebut dengan Quorum dan pengambilan keputusan mufakat yang
terdiri dari beberapa kondisi yaitu:
1. Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4
dari peserta yang terdaftar pada Panitia (OC)
2. Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil
diambil melalui suara terbanyak 3/4 dari peserta yang hadir di persidangan.
3. Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang,
maka dilakukan lobbying sebelum dilakukan pemungutan suara ulang
Dalam proses persidangan juga diperbolehkan untuk menyampaikan pendapat
berupa jawaban atau tanggapan apa yang telah disapaikan oleh presidium siding yang
dikenal dengan nama intrupsi. Intrupsi ialah suatu bentuk selaan atau memotong
pembicaraan dalam sidang karena adanya masukan yang perlu diperhatikan untuk
pelaksanaan sidang tersebut.
1. Intrupsi point of Order
2. Intrupsi yang bersifat menolak atau tidak sepakat terhadap pendapat ornag lain
3. Intrupsi point of Information
4. Intrupsi yangbersifat memberi informasi atau tambahan terhadap pendapat orang
lain yang masih berkaitan
5. Intrupsi point of Clarification
Intrupsi yang bersifat mengklarifikasi atau memberi penjelasanulang
(penjernihan pendapat) orang lain atau pendapat sendiri yang sudah berlalu atau
masih berkaitan.
6. Intrupsi point of Justivication
Intrupsi yang bersifat pembelaan atau pembenaran terhadap pendapat
sendiriatau menganggap pendapatnya yang benar dan masih berhubungan dengan
pendapat sebelumnya
Selain dari intrupsi dalam persidangan juga ada tata tertib yang harus
dipedomani atau harus dipatuhi. Tata tertib persidangan merupakan hasil
kesepakatan seluruh peserta pada saat persidangan dengan memperhatikan aturan
umum organisasi dan nilai-nilai universal dimasyarakat.

9
Dalam melanggar atau tidak mematuhi tata tertib yang telah disepakati
maka akan dikenakan dengan sanksi-sanksi yang telah ditetapkan. Peserta yang
tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata tertib
persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran, dan usulan
peserta (Anonim, 2014).
.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu
dalam upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari
persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan.
Pelaksanaan sidang tidak hanya laki-laki saja yang bisa mejadi presidium sidang,
tetapi perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi presidium pada sebuah
forum persidangan
B. Saran
Diharapkan kepada para mahasiswa/i dan masyarakat luas agar dapat memahami metode
persidangan organisasi masing-masing. Dalam penyusunan makalah selanjutnya yang
berhubungan dengan metode persidangan agar dapa mencari sumber yang lebih terpercaya
lagi. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi kalian dalam Menyusun makalah
selanjutnya.

11
DARTAR PUSTAKA

Anonim. (2014). Makalah Metode Persidangan Organisasi. Blogspot.


https://hasri2juju.blogspot.com/2014/03/makalah-metode-persidangan-organisasi.html

Bidik. (2021). Pentingnya Paham Teknik Persidangan Sebelum Forum. Buletin Dimensi
Komunikasi Dan Penyiaran Islam. https://bidik.ikhac.ac.id/2021/12/17/pentingnya-paham-
teknik-persidangan-sebelum-forum/

Darunnajah, P. (2013). Teknik Persidangan Dalam Organisasi. Pondok Pasantren Darunnajah.


https://darunnajah.com/teknik-persidangan-dalam-organisasi/

12

Anda mungkin juga menyukai