Anda di halaman 1dari 120

LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN

TAHUN 2013-2032

BAB II

KOMPILASI DATA SEKTORAL

1.1. SEKTOR KEBIJAKAN DAN PROGRAM

1.1.1. Kebijakan – Kebijakan yang Terkait Kecamatan Sleman

a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman


Tahun 2011 – 2031

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman


merupakan hasil perencanaan tata ruang yang berisikan tujuan,
kebijakan dan strategi, rencana struktur ruang wilayah, rencana
pola ruang wilayah, penetapan kawasan strategis, arahan
pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
di wilayah Kabupaten Sleman. Penataan ruang wilayah Kabupaten
Sleman bertujuan mewujudkan ruang Kabupaten Sleman yang
tanggap terhadap bencana dan berwawasan lingkungan dalam
rangka menciptakan masyarakat yang sejahtera, demokratis, dan
berdaya saing.

b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM)


Kabupaten Sleman Tahun 2011 – 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten
Sleman merupakan acuan dan pedoman dalam penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) bagi satuan kerja
lingkungan PemerintahKabupaten Sleman. Tujuan dari RPJMD
Kabupaten Sleman memberikan arah dan kebijakan
penyelengaraan pemerintahan dan menjamin keterpaduan dan
kesinambungan pembangunan berkelanjutan.

Page 13
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten


Sleman Tahun 2006 – 2025
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten
Sleman adalah dokumen perencanaan daerah yang memuat visi,
misi, dan arah pembangunan daerah. RPJP Daerah disusun
berdasarkan potensi, permasalahan, kebutuhan, dan aspirasi
masyarakat. RPJP Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
untuk jangka waktu 20 tahun. memberikan arah dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan
pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Sleman.

d. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013


Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen
perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), yakni sebagai pedoman
dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

1.1.2. Visi dan Misi Kebijakan

a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten


Sleman Tahun 2006 – 2025
Visi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sleman


2006-2025 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin
dicapai, yaitu “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sleman yang
sejahtera, demokratis, dan berdaya saing”.

Page 14
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Sejahtera : perwujudan keadaan masyarakat yang maju dan


tercukupi kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat
karena terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sosial, dan religius.
Demokratis : perwujudan komitmen untuk melembagakan
pelibatan yang membuka ruang bagi semua elemen masyarakat
untuk turut serta dalam kebijakan dalam rangka mencapai
kesejahteraan masyarakat.
Berdaya saing : perwujudan keadaan masyarakat yang sejahtera
memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, sehingga mampu
bersaing secara sehat dengan didasari oleh keyakinan akan potensi
dan permasalahan yang dimiliki untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat secara berkelanjutan.
Misi
1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik.
Upaya Kabupaten Sleman dalam mewujudkan cita-cita mulia
yang memerlukan dukungan dari seluruh komponen
masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan yang mengedepankan partisipasi, kerangka
hokum yang adil, transparansi, responsibilitas, berorientasi
pada konsensus bersama, adil, efektif dan efisien, akuntabel,
dan misi yang strategis.
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Upaya pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Sleman
dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama
kesejahteraan sosial dan ekonomi yang dicapai melalui
pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkesinambungan
dengan mekanisme pasar yang berlandaskan persaingan sehat
serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial,
dan berwawasan lingkungan.

Page 15
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat.


Upaya Kabupaten Sleman dalam membangun sumberdaya
manusia yang sehat, cerdas, produktif, kompetitif, dan
berakhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan pelaksanaan
misi yang lainnya.
4. Meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis.
Upaya Kabupaten Sleman dalam menegakkan supremasi
hokum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan
ketertiban masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang
demokratis.
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten
Sleman Tahun 2006 – 2025
Visi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Sleman 2011-2015 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang
ingin dicapai, yaitu “Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih
sejahtera lahir batin, berdaya saing, dan berkeadilan gender pada
tahun 2015”.

Sejahtera lahir dan batin adalah masyarakat yang lebih sehat,


cerdas dan berkemampuan ekonomi memadai sehingga dapat
mengembangkan kehidupan sosial dan spiritualnya dengan baik.
Secara kuantitatif keadaan ‘lebih’ ini terwujud dalam angka
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun
sebelumnya adalah 78 diharapkan menjadi 80 pada akhir tahun
2015.
Berdaya saing adalah masyarakat yang mampu memanfaatkan
keunggulan komparatif secara efektif dan mampu menciptakan
keunggulan kompetitif sehingga dapat bersaing secara sehat
dengan lingkungan lokal, regional dan internasional. Secara

Page 16
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

kuantitatif pencapaian dari daya saing ini terwujud dalam


peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,98%.
Berkeadilan gender adalah masyarakat yang mampu
menyeimbangkan partisipasi dan akses terhadap hasil
pembangunan antara lakilaki dan perempuan, sehingga dapat
mengeliminasi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan di
segala bidang. Upaya untuk mencapai keseimbangan tersebut
dilakukan melalui peningkatan pelayanan terhadap perempuan dan
anak dan peningkatan partisipasi perempuan dalam pembangunan.
Misi

1) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui


peningkatkan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan
prima bagi masyarakat.
Upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam terus menjaga
cita-cita mulia yang memerlukan dukungan dari seluruh
komponen masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi,
responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil,
efektif, efisien, akuntabel, dan penegakan supremasi hukum
sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban
masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang demokratis.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan
yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam membangun
sumberdaya manusia yang sehat dan cerdas yang pada
gilirannya akan menjadi manusia yang produktif, kompetitif,
dan dilandasi akhlak mulia sebagai kunci dari keberhasilan
pelaksanaan misi yang lainnya.

Page 17
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

3) Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi


rakyat dan penanggulangan kemiskinan.
Upaya pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Sleman
dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama
kesejahteraan di bidang ekonomi yang dicapai melalui
pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan serta
meningkatkan kemandirian yang berlandaskan persaingan
sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan
sosial, dan berwawasan lingkungan.
4) Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
Upaya Kabupaten Sleman dalam rangka menyediakan sarana
dan prasarana, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
hidup yang mantap guna mendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat dan mendorong peningkatan swadaya masyarakat
dalam memelihara dan membangun kualitas sarana dan
prasarana publik.
5) Meningkatkan pemberdayaan dan peran perempuan di segala
bidang.
Peningkatan intensitas perhatian terhadap permasalahan
kesenjangan peran perempuan dalam pembangunan. Langkah
untuk memberdayakan dan meningkatkan perlindungan serta
meningkatkan peran perempuan dilakukan melalui peningkatan
akses di segala bidang : ekonomi, politik, sosial, budaya
sehingga diharapkan perempuan dapat berkiprah di sector
domestik dan di sektor publik.
Dari visi dan misi di atas dijabarkan dan dilaksanakan melalui
prioritas pembangunan daerah yang berupa program-program
pembangunan daerah, yang diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, kualitas hidup masyarakat,

Page 18
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

mewujudkan masyarakat yang demokratis, dan terwujudnya


tata pemerintahan yang baik.

1.1.3. Program – Program Pembangunan, Arahan Kebijakan, dan


Arahan Pemanfaatan Ruang Kabupaten Sleman

a. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman


Tahun 2011 – 2031
Arahan pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Sleman :

1) Perwujudan struktur ruang


i. Perwujudan sistem pusat kegiatan seperti pengembangan,
pemindahan, pemantapan PKN, PKW, PKL, PPK, dan
PPL.
ii. Perwujudan sistem jaringan prasarana seperti peningkatan,
pengembangan, rehabilitasi, revitalisasi, pembangunan,
pemeliharaan, pengelolaan system jaringan transportasi
darat, jaringan perkeretaapian, jaringan transportasi udara,
jaringan energy, jaringan telekomunikasi, jaringan sumber
daya air, prasarana pengelolaan lingkungan, jalur dan ruang
evakuasi bencana.
2) Perwujudan pola ruang
i. Perwujudan kawasan lindung seperti pengelolaan,
perlindungan, konservasi, peningkatan, pengembangan,
pemanfaatan, pengawasan kawasan resapan air, sempadan
sungai, sekitar mata air, RTH perkotaan, pelestarian alam,
cagar budaya, rawan bencana alam, kawasan lindung
geologi.
ii. Perwujudan kawasan budidaya seperti seperti kawasan
hutan rakyat, pertanian, perikanan, pertambangan, industry,
pariwisata, permukiman.

Page 19
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

iii. Perwujudan kawasan strategis seperti kawasan strategis


pertumbuhan ekonomi, kawasan strategis social budaya,
kawasan strategis pendayagunaan sumber daya
alam/teknologi tinggi, kawasan strategis fungsi dan daya
dukung lingkungan hidup.
b. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM)
Kabupaten Sleman Tahun 2011 – 2015

Program – program pembangunan di Kabupaten Sleman antara


lain :
1) Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi dalam memberikan pelayanan
prima bagi masyarakat.
2) Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3) Peningkatan kemandirian ekonomi, pemberdayaan ekonomi
rakyat dan penanggulangan kemiskinan.
4) Pemantapan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya
alam dan lingkungan hidup.
5) Peningkatan pemberdayaan dan peran perempuan di segala
bidang.
Arahan kebijakan RPJMD bagi Kabupaten Sleman :
1) Tata kelola pemerintahan
i. Optimalisasi pelayanan kepada masyarakat melalui
peningkatan SDM aparat, efisiensi dan efektivitas
birokrasi dan pemanfaatan IT.
ii. Penguatan kelembagaan/OPD sesuai kebutuhan dan
kewenangan daerah.
iii. Mendorong tersedianya data dan informasi yang
memadai untuk perencanaan pembangunan.

Page 20
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

iv. Peningkatan peran serta masyarakat dalam


pembangunan.
v. Peningkatan kualitas perencanaan dan pengawasan
melalui partisipasi masyarakat.
vi. Peningkatan stabilitas daerah yang didukung dengan
swakarsa masyarakat.
vii. Peningkatan etika dan moral politik serta kedewasaan
berdemokrasi melalui peningkatan wawasan
kebangsaan.
viii. Peningkatan kapasitas penanggulangan bencana melalui
peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat,
kelembagaan, dan prasarana dan sarana.
ix. Peningkatan intensitas dan efektifitas kerjasama lintas
wilayah, perguruan tinggi, organisasi profesi dan
swasta.
2) Pelayanan pendidikan dan kesehatan
i. Meningkatkan pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
ii. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
iii. Meningkatkan kualitas kesejahteraan keluarga dan
masyarakat.
iv. Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian PMKS.
v. Meningkatkan kualitas generasi muda dan olah raga.
vi. Meningkatkan dan melestarikan kebudayaan dalam
kehidupan masyarakat.
3) Ekonomi
i. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian
berkelanjutan dan
ii. berwawasan lingkungan.
iii. Meningkatkan produk dan produktivitas industri
UMKM berorientasi pasar.

Page 21
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

iv. Meningkatkan keamanan dan kelancaran distribusi


perdagangan.
v. Pengembangan dan pemasaran produk pariwisata.
vi. Meningkatkan Penanaman Modal yang berwawasan
lingkungan.
vii. Meningkatkan peluang dan kesempatan kerja.
4) Prasarana dan sarana, sumberdaya alam, dan lingkungan hidup
i. Mendorong partisipasi masyarakat dan swasta dalam
peningkatan dan pemeliharaan prasarana dan sarana
umum
ii. Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana dasar
permukiman
iii. Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang
berkelanjutan dengan meningkatkan kualitas dan
cakupan rencana tata ruang, mengoptimalkan peran
kelembagaan dan meningkatkan pemanfaatan rencana
tata ruang sebagai acuan pelaksanaan pembangunan
iv. Meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup melalui pengendalian kegiatan
pembangunan
v. Mendorong tersedianya energi listrik bagi seluruh
masyarakat melalui pengembangan energi alternatif dan
jaringan listrik negara.
vi. Meningkatkan upaya-upaya antisipatif terhadap
dinamika perubahan iklim.
5) Pemberdayaan wanita
i. Meningkatkan kualitas perlindungan dan pelayanan
terhadap perempuan dan anak.
ii. Meningkatkan kualitas sumberdaya perempuan dalam
pembangunan.

Page 22
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

c. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten


Sleman Tahun 2006 – 2025
Program – program pembangunan / arah pengembangan
Kabupaten Sleman dalam RPJP antara lain pengembangan daerah
sesuai dengan prioritas dan potensi wilayah/kawasan, peningkatan
prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk pendayagunaan
pengawasan serta koordinasi pembangunan, mendayagunakan
potensi yang dimiliki daerah dan kemampuan daerah dalam rangka
mendukung sumber-sumber penerimaan daerah, kerjasama
antardaerah dalam rangka pembangunan daerah, peningkatan
pemerataan pembangunan termasuk penanggulangan kemiskinan,
diutamakan bagi kecamatan/desa/kelurahan yang tertinggal dan
kurang berkembang sehingga ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial dengan kecamatan/desa/kelurahan lain dapat
dikurangi.

d. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013


Program dan arah pembangunan Kabupaten Sleman dalam RKPD :

1) Peningkatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk


penciptaan lapangan kerja.
2) Penanggulangan kemiskinan.
3) Peningkatan tata kelola pemerintahan dan kualitas pelayanan
public.
4) Menjaga kualitas kependudukan, kesehatan, pendidikan, sarana
prasarana public.
5) Menjaga stabilitas ketahanan pangan.
6) Menjaga kualitas sumber daya alam dan lingkungan hidup.
7) Pengelolaan bencana dan percepatan pemulihan pasca bencana.
8) Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban.
9) Peningkatan kesetaraan gender dalam pembangunan.

Page 23
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

1.1.4. Kedudukan dan Posisi Kecamatan Sleman dalam Kebijakan


Kabupaten

Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sleman,


kedudukan Kecamatan Sleman antara lain sebagai kawasan
pengembangan system perkotaan kabupaten khususnya pusat kegiatan
wilayah, pengembangan jalur perkeretaapian Parangtritis – Yogyakarta
– Borobudur, pengembangan prasarana transportasi kereta api (stasiun
Tridadi), pengembangan system jaringan transmisi tenaga listrik,
pengembangan system jaringan tenaga listrik yakni gardu induk
Medari, pengembangan pengelolaan tempat sampah terpadu,
pengembangan ruang evakuasi penunjang, kawasan resapan air,
kawasan cagar budaya peninggalan arkeologis, kawasan pertanian
tanaman pangan (padi, jagung, kacang tanah, umbi – umbian),
kawasan hortikultura (rambutan, sayur – sayuran), kawasan
peruntukan perkebunan (tembakau, kelapa), kawasan peruntukan
peternakan (sapi perah, sapi potong, ayam buras), kawasan peruntukan
perikanan (perikanan darat), kawasan peruntukan pertambangan (tanah
liat, pasir, kerikil, batu kali), kawasan peruntukan wisata pertanian dan
kehidupan perdesaan, kawasan peruntukan permukiman perkotaan dan
perdesaan, kawasan pertahanan dan keamanan (Komando Distrik
Militer 0732, Kepolisian Resort Sleman, Komando Rayon Militer,
Kepolisian Sektor).

1.1.5. Isu – Isu Strategis dalam Kebijakan

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten


Sleman Tahun 2011 – 2015
1) Belum efektifnya perencanaan dari bawah (bottom up
planning) yang disebabkan oleh kurang akuratnya data
pendukung perencanaan pembangunan, kurangnya kemampuan

Page 24
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan pembangunan


dan masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam
musyawarah perencanaan pembangunan.
2) belum optimalnya pelayanan kepada masyarakat disebabkan
terbatasnya kemampuan keuangan daerah, kompetensi
sebagian pegawai belum sesuai dengan kebutuhan riil dan
produk hukum daerah yang tidak sesuai dengan perkembangan.
3) belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam
pengelolaan data dan statistik.
4) belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan
prasarana kearsipan.
5) belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan
prasarana perpustakaan.
6) Belum optimalnya implementasi e-government dan pelayanan
perijinan telekomunikasi.
7) meningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi
peraturan.
8) perlunya integrasi kegiatan mulai dari pra bencana, saat terjadi
bencana, dan paska bencana secara seimbang dan sinergis.
9) kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan,
serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
10) terbatasnya lapangan kerja dan kualitas calon tenaga kerja
tidak sesuai kebutuhan pasar.
11) terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi.
12) belum optimalnya pengelolaan investasi.
13) belum optimalnya diversifikasi produk pangan lokal, masih
banyaknya penggunaan bahan aditif yang berpengaruh pada
keamanan pangan, dan kesadaran masyarakat dalam
mengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun.

Page 25
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

14) Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat


desa, peran perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola
pemerintahan desa.
15) masih cukup tingginya alih fungsi lahan, biaya produksi tidak
sebanding dengan harga jual, belum optimalnya manajemen
agribisnis, dan akses permodalan yang belum merata.
16) semakin berkurangnya luas hutan rakyat dan masih cukup
luasnya lahan kritis.
17) belum optimalnya tataguna dan tata kelola air serta fungsi
kelembagaan petani pembudidaya perikanan, dan masih
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan
ekosistem perairan.
18) masih rendahnya daya saing produk Sleman di pasar nasional
maupun global, belum lancarnya distribusi bahan
pokok/barang strategis, dan kurang memadainya kondisi sarana
prasarana pasar tradisional.
19) masih kurangnya kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi
UMKM, inovasi produk belum mampu mengimbangi
kebutuhan pasar, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku
usaha.
20) Masih terdapatnya rumah tangga yang belum teraliri listrik,
masih banyak penambangan yang tidak ramah lingkungan.
21) animo masyarakat untuk bertransmigrasi relative tinggi tidak
sebanding dengan kuota pemerintah pusat dan ketidaksiapan
lokasi transmigrasi.
22) belum semua wilayah di Kabupaten Sleman mempunyai
RDTR, produk tata ruang yang telah disusun belum
mempunyai kekuatan hukum, dan kurangnya kesadaran
masyarakat dalam tertib penataan ruang.

Page 26
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

23) terjadinya degradasi lingkungan, rendahnya kesadaran


masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, dan dampak
pemanasan global.
24) belum optimalnya pengelolaan tanah pemerintah dan
kurangnya kesadaran masyarakat dalam perizinan dan
pensertifikatan tanah.
25) tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding
dengan pembangunannya serta masih rendahnya kesadaran
masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana.
26) belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar
permukiman dan masih banyaknya rumah yang tidak layak
huni. terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal
pelayanan kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular
maupun penyakit yang tidak menular, dan masih banyaknya
penduduk yang belum menjadi peserta jaminan pemeliharaan
kesehatan.
27) belum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan
reproduksi, belum optimalnya pengembangan advokasi dan
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), cukup tingginya
kepesertaan pasangan usia subur tidak ber KB.
28) masih rendahnya penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam
kehidupan sehari-hari, belum optimalnya pengelolaan
kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas sumberdaya
manusia pelaku budaya.
29) masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan
pariwisata, kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing
ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM petugas dan
pelaku usaha pariwisata.
30) belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran
serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

Page 27
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

31) Banyaknya masalah sosial di kalangan pemuda, terbatasnya


sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga,
dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga.
32) Rendahnya kesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib
administrasi kependudukan.
33) kurangnya partisipasi perempuan dalam pembangunan,
terdapatnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak,
tingginya pengaruh negative media terhadap pembentukan
kepribadian anak, dan lemahnya kelembagaan dan jaringan
pengarusutamaan gender dan anak.
34) masih cukup tingginya angka kemiskinan dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2006 – 2025
1) Kualitas pelayanan kepada masyarakat belum optimal.
2) Masih banyaknya keluarga miskin.
3) Kualitas dan manajemen data masih rendah
4) Peranserta swasta dan dunia usaha dalam pembangunan masih
belum optimal
5) Keamanan dan ketertiban masyarakat masih belum sepenuhnya
kondusif
c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman
Tahun 2013
Penanggulangan kemiskinan melalui penguatan ekonomi
masyarakat yang didukung oleh kualitas kesehatan, pendidikan dan
infrastruktur wilayah serta pelayanan birokrasi yang optimal.

Page 28
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

1.2. SEKTOR FISIK DASAR

1.2.1. Gambaran Umum


Kecamatan Sleman merupakan kecamatan yang berada di Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Karena dilalui jalan arteri yang
menghubungkan Jogjakarta dengan Magelang membuat Kecamatan
Sleman berada di jalur transportasi yang strategis. Selain itu
Kecamatan Sleman merupakan pusat pemerintahan di Kabupaten
Sleman, sehingga memiliki daya tarik tersendiri terhadap aktivitas-
aktivitas tertentu, seperti permukiman maupun perdagangan. Pusat
perdagangan ditunjukkan dengan adanya Pasar Sleman yang memiliki
jangkauan pelayanan di tingkat kecamatan, bahkan memililki
jangkauan tingkat kabupaten.

Secara administratif, Kecamatan Sleman memiliki batas wilayah


sebagai berikut :

 Sebelah Selatan : dengan Kecamatan Mlati, Kabupaten


Sleman
 Sebelah Barat : dengan Kecamatan Tempel, Kabupaten
Sleman
 Sebelah Utara : dengan Kecamatan Turi, Kabupaten
Sleman
 Sebelah Timur : dengan Kecamatan Ngaglik, Kabupaten
Sleman.
Kecamatan Sleman terdiri dari lima desa yaitu, Desa Tridadi sebagai
pusat perkantoran Kabupaten Sleman, Desa Triharo, Desa Caturharjo,
Desa Pandowoharjo dan Desa Trimulyo dengan luas masing-masing
desa ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Page 29
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Tabel 2.1 Luas Wilayah Per Desa Kecamatan Sleman

No Desa Luas (Ha)

1 Tridadi 507,75

2 Triharjo 566,53

3 Caturharjo 747,23

4 Pandowoharjo 728,23

5 Trimulyo 582,65

Jumlah 3132,38

Sumber : Peta Dasar Kabupaten Sleman

Luas total Kecamatan Sleman adalah 3132 Ha. Dengan desa terluas
adalah Desa Caturharjo di bagian barat Kecamatan Sleman.
Dalam skala regional, Kecamatan Sleman ditetapkan sebagai beberapa
fungsi kawasan seperti kawasan resapan air, kawasan pertanian,
kawasan peternakan, dan kawasan pertambangan. Namun di sisi lain,
daya tarik Kecamatan Sleman terhadap beberapa aktivitas tertentu
membuat wilayah ini membutuhkan kawasan terbangun yang lebih
luas. Sehingga ada keterbatasan dalam perkembangan kota karena
sebagian wilayah memiliki fungsi resapan air dan pertanian yang
membutuhkan banyak ruang terbuka agar mampu meresapkan air
dengan maksimal.

Page 30
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Peta Orientasi

Page 31
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

1.2.2. Karakteristik Fisik


Karateristik fisik Kecamatan Sleman dapat ditinjau dari beberapa
aspek seperti topografi, geologi, klimatologi, kondisi bencana alam
dan hidrologinya. Aspek-aspek tersebut perlu dikaji untuk mengetahui
potensi dan masalah terkait dengan kondisi fisik dasar sehingga dapat
diketahui seberapa besar kemampuan alam di Kecamatan Sleman
terhadap aktivitas di dalamnya.

Selain itu tidak ada wilayah yang memiliki karakteristik fisik yang
sama sehingga dalam upaya pengembangan wilayah diperlukan kajian
tentang kondisi fisik dasar sehingga terdapat kesesuaian antara apa
yang dikembangkan dengan kondisi alami. Apabila pengembangan
wilayah tersebut sesuai dengan daya dukung alam diharapkan terjadi
kesinambungan/keberlanjutan agar kondisi alam tetap terjaga di masa
yang akan datang. Kekeliruan dalam pengembangan wilayah yang
tidak sesuai dengan kondisi alam dapat menyebabkan bencana alam
serta kerusakan lingkungan lainnya.

a. Ketinggian dan kelerengan


Kecamatan Sleman memiliki ketinggian antara 100-400 meter di
atas permukaan laut. Dengan kondisi kelerengan yang relatif datar
sampai berbukit. Desa Tridadi dan Caturharjo memiliki ketinggian
terendah dengan ketinggian antara 125-200 meter dpl. Sedangkan
wilayah yang memiliki ketinggian 200-275 meter dpl adalah Desa
Caturharjo, Triharjo, dan Pandowoharjo. Untuk ketinggian antara
275-400 meter dpl berada di sebagian desa Trimulyo.

Ketinggian lokasi di Kecamatan Sleman dapat dilihat dalam tabel


berikut ini :

Page 32
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Tabel 2.2. Luas Kecamatan Sleman Menurut Ketinggian

Luas Menurut Ketinggian (Ha)


Jumlah
No Desa
200-400 400-600
<200 m >600 m (Ha)
m m

1. Caturharjo 196,983 542,132 - - 739,115

2. Triharjo 79,521 502,029 - - 581,55

3. Tridadi 376,116 110,003 - - 486,119

4. Pandowoharjo 140,94 604,055 - - 744,995

5. Trimulyo 0 569,798 - - 569,798

793,56 2.328,01 - - 3.121,577


Jumlah 7
Sumber : Peta Dasar Kabupaten Sleman

Page 33
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta ketinggian

Page 34
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Dilihat dari segi kelerengan, Kecamatan Sleman memiliki kelerengan


yang cukup bervariasi antara 0-8% yang berarti wilayah ini memiliki
kelerengan datar hingga landai. Berikut ini adalah luas wilayah
berdasarkan keadaan lereng di Kecamatan Sleman.

Tabel 2.3 Luas Kecamatan Sleman Menurut Keadaan Lereng

Luas Menurut Kondisi Lereng


Jumlah
(Ha)
No. Desa
(Ha)
0 - 2% 2 - 8%

1. Caturharjo 59,662 679,452 739,114

2. Triharjo 18,188 563,362 581,55

3. Tridadi 358,817 127,302 486,119

4. Pandowoharjo 666,833 78,162 744,995

5. Trimulyo 97,088 472,709 569,797

Jumlah 1.202,59 1.918,987 3.121,577

Sumber : Badan Pengendalian Pertanahan Sleman tahun 2009

Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah di Kecamatan


Sleman memiliki kelerengan datar antara 2-8% yang berada di desa
Caturharjo. Secara keseluruhan, Kecamatan Sleman memiliki kelerengan
antara 0-8%. Kelerengan yang lebih tinggi berada di bagian utara
Kecamatan Sleman , sedangkan di bagian selatan seperti Desa Tridadi
memiliki kelerengan 0-2%.

Page 35
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta Kelerengan Kecamatan Sleman

Page 36
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

b. Iklim dan Curah Hujan


Kecamatan Sleman termasuk memiliki iklim tropis dengan dua musim
yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim penghujan terjadi
pada bulan Oktober sampai April, dan sebaliknya jika musim kemarau.
Curah hujan tahunan antara 2500-3500 mm per tahun tersebar di seluruh
wilayah Kecamatan Sleman. Namun sebagian wilayah di desa
Pandowoharjo memiliki curah hujan yang lebih rendah yaitu 2000-2500
mm per tahun. Kecamatan Sleman memiliki hari hujan antara 5-200 hari.
Musim hujan dimulai bulan November dan berakhir pada bulan April.

Berikut ini adalah data mengenai curah hujan rata-rata tahunan di


Kecamatan Sleman dari tahun 2004-2007.

Tabel 2.4. Curah Hujan Rata-Rata Tahunan di Kecamatan Sleman dari Tahun
2004-2007.

Tahun

Bulan 2004 2005 2006 2007

Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh

Januari 611.8 26 305.1 24 343 22 530,4 24

Februari 611 23 248 23 188 21 456,2 22

Maret 329 22 156.1 19 66 12 165,6 14

April 231 16 94.9 11 197 12 119,9 17

Mei 30.4 8 21.3 1 47 7 97,1 4

Juni 156.1 12 0.6 2 0 0 -

Juli 23.5 6 1.2 1 0 0 1,0 2

Agustus - - 16.3 6 0 0 -

September 1.7 3 - - 0 0 -

Page 37
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Tahun

Bulan 2004 2005 2006 2007

Mm Hh Mm Hh Mm Hh Mm Hh

Oktober 63.3 9 158 12 0 0 1,5 1

Nopember 570.8 23 176 16 19 6 262,3 12

Desember 363.7 23 477.6 23 238 19 235,8 17

Jumlah 2992.3 171 1655.1 138 1098 99 1869,8 113


Sumber :Bappeda Kabupaten Sleman

Dalam kurun waktu empat tahun, jumlah curah hujan tertinggi terjadi di
tahun 2004 dengan hari hujan tertinggi juga terjadi di tahun yang sama.
Jumlah curah hujan menurun cukup drastic sampai tahun 2006,
kemudian kembali meningkat di tahun 2007 dengan hari hujan sebanyak
113 hari.

O
Temperatur rata-rata di Kecamatan Sleman adalah 20,9 C. Suhu
terendah terjadi di bulan Juli yaitu 16,6 oC. Suhu tertinggi terjadi pada
bulan Februari yaitu 26,7 o C. Kecepatan Angin di Kecamatan Sleman
berkisar antara 0-29 km. Arah angin minimal adalah 18 km dan arah
angin maksimal mencapai 240 km. Untuk peta curah hujan Kecamatan
Sleman akan ditampilkan pada halaman berikutnya.

Page 38
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta Curah Hujan Kecamatan Sleman

Page 39
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

c. Geologi
Kecamatan Sleman memiliki jenis tanah yang cukup subur karena
dipengaruhi oleh endapan vulkanik dari letusan gunung Merapi. Letusan
Gunung Merapi membawa mineral-mineral mengendap di tanah yang
bermanfaat bagi perkembangan tanaman tertentu.

Table 2.5 Formasi Geologi Kecamatan Sleman

Kemampuan
Formasi Jenis
Litologi Menyimpan
Geologi Tanah
air

Merapi muda Lava, tuf, breksi Sirtu Sedang

Andesit Pasir, lanau, Pasir, tanah Baik


lempung
Sumber : Bappeda Kabupaten Sleman

Formasi geologi yang ada di Kecamatan Sleman berupa formasi Merapi


Muda dan Andesit. Formasi merapi muda disusun oleh jenis tanah
seperti pasir dan batu sehingga kemampuannya dalam menyimpan air
cukup baik. Sedangkan formasi geologi andesit memiliki litologi
pasir,lanau dan lempung. Formasi ini terdiri dari pasir dan tanah yang
memiliki kemampuan menyimpan air yang baik.

Peta di bawah ini adalah Peta Geologi Kecamatan Sleman :

Page 40
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta Geologi Kecamatan Sleman

Page 41
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Peta di atas menggambarkan seluruh wilayah di Kecamatan Sleman


memiliki jenis batuan gunung api tak terpisahkan.

Adapun jenis tanah yang berkembang di Kecamatan Sleman adalah


tanah regosol. Jenis tanah tidak bervariasi karena semua wilayah di
Kecamatan Sleman memiliki jenis tanah regosol. Jenis tanah ini
umumnya cocok untuk pertanian karena tingkat kesuburannya yang
cukup tinggi. Jenis tanah regosol memiliki kemampuan menyerap air
yang cukup baik karena materialnya terdiri dari pasir, lanau dan
lempung. Namun, jenis tanah regosol memiliki kepekaan terhadap erosi
yang sangat tinggi sehingga aktivitas di atasnya harus dikendalikan agar
tidak memperburuk erosi.

Page 42
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta Jenis Tanah Kecamatan Sleman

Page 43
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

d. Kebencanaan
Kecamatan Sleman termasuk dalam kawasan yang dekat dengan Gunung
Merapi dengan jarak sekitar 20 km. Karena letaknya yang cukup dekat
dengan Gunung Merapi, membuat wilayah di Kecamatan Sleman
menjadi rawan terhadap beberapa bencana alam seperti gempa bumi
vulkanik dan rawan letusan gunung Merapi. Selain itu, Kecamatan
Sleman juga rawan terhadap bencana banjir dan angin.

Dalam RTRW Kabupaten Sleman, Kecamatan Sleman tidak termasuk


dalam kawasan rawan bencana Merapi, baik Kawasan Rawan Bencana
(KRB) I, KRB II maupun KRB III. Namun Kecamatan Sleman
memiliki dampak tidak langsung dari letusan gunung Merapi. Hal ini
disebabkan karena rusaknya vegetasi di Gunung Merapi sebagai
recharge area yang akan menyebabkan terganggunya resapan air di hulu.
Akibat dari terganggunya resapan air di hulu adalah berkurangnya air
tanah yang mengalir menuju Kecamatan Sleman. Karena lokasinya yang
cukup dekat dengan Gunung Merapi, tetap harus diwaspadai dampak
seperti banjir lahar dingin dan hujan abu karena hujan abu vulkanik bisa
menyebar ke Kecamatan Sleman jika angin bertiup ke arah Kecamatan
Sleman

Kecamatan Sleman juga rawan terhadap bencana gempa bumi tektonik


karena berada pada jalur patahan sesar opak.

1) Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana adalah kegiatan pencegahan dan penanggulangan
agar bencana tidak merusak dan merugikan manusia. Mitigasi
bencana berupa mitigasi fisik dan mitigasi nonfisik dengan konsep
mitigasi berbasis masyarakat. Mitigasi fisik yang dilakukan meliputi
early warning system seperti pemasangan sirine dan alarm di

Page 44
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

beberapa sungai serta penakar air hujan. Mitigasi fisik lebih banyak
dilakukan oleh instansi yang berwenang. Sedangkan mitigasi
nonfisik meliputi pengurangan resiko bencana seperti pelatihan
kesiapsiagaan, baik masyarakat maupun aparat berwenang. Gladi
posko juga dilakukan agar pada saat terjadi bencana semua sudah
siap untuk digunakan. Mitigasi nonfisik lebih mengutamakan
keterlibatan masyarakat, karena masyarakat yang tinggal di daerah
bencana harus selalu siap dan siaga jika sewaktu-waktu terjadi
bencana.

2) Kerjasama

Kerja sama dilakukan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana


Daerah) Sleman dengan Pusat Studi Bencana Universitas Gajah
Mada. Kerja sama dilakukan untuk saling membantu masyarakat
sebelum, saat dan setelah terjadi bencana.

Page 45
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta Rawan Bencana Gempa Bumi Kecamatan Sleman

Page 46
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

e. Hidrologi
Kecamatan Sleman memiliki sumber air yang cukup baik.
Sumber air yang ada di Kecamatan Sleman terdiri dari air tanah
dan air permukaan. Air tanah (akuifer) didukung oleh kondisi
batuan struktur Merapi muda, yang porus dan curah hujan yang
tinggi (2500 mm/tahun - 3000 mm/tahun) .Sebagian besar
wilayah Kecamatan Sleman merupakan kawasan resapan air
kecuali sebagian wilayah Desa Tridadi bagian selatan dan
sebagian wilayah desa Pandowoharjo bagian selatan.

Adapun sumber mata air di Kecamatan Sleman ada 3 yaitu :

Tabel 2.6 Sumber Mata Air Kecamatan Sleman

No Nama mata air grid elevasi debit


(lt/detik)

1 Tuk Dandang 297.480 225 30

2 Beji 293.497 260 4

3 Sempor 285.483 225 7

Tuk Dandang memiliki debit yang cukup tinggi yaitu 30 liter per
detik. Sedangkan sumber mata air yang lain tidak memiliki debit
yang cukup tinggi yaitu 4 liter per detik (Beji) dan 7 liter per detik
(Sempor). Ketiga sumber mata air tersebut biasa digunakan untuk
kebutuhan domestik masyarakat sekitar sumber mata air

Page 47
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta hidrologi Kecamatan Sleman

Page 48
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Selain sumber mata air, Kecamatan Sleman juga memiliki sumber


air permukaan berupa sungai-sungai. Banyak sungai yang melalui
Kecamatan Sleman dengan arah aliran sungai mengikuti kontur
yaitu dari utara yang memiliki ketinggian yang lebih tinggi ke arah
selatan yang memiliki ketinggian yang lebih rendah.

f. Sumber Daya Alam


Kondisi alam mempengaruhi apa yang akan dikembangkan di
suatu wilayah. Pengembangan sumber daya alam harus
memperhatikan karakteristik alam di suatu wilayah karena tidak
ada satupun wilayah yang memiliki karakteristik yang sama.
Informasi tentang sumber daya alam perlu diketahui agar rencana
pengembangan sesuai dengan apa yang akan dikembangkan.
Selain itu sifat dari sumber daya alam juga perlu diketahui apakah
terbaharui atau tidak. Sehingga pengembangan dapat dilakukan
dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan keberlanjutan
lingkungan. Karakteristik sumber daya alam yang ada di
Kecamatan Sleman adalah kondisi geologi dan jenis tanah yang
membuat wilayah di Kecamatan Sleman bisa menjadi kawasan
resapan air. Kawasan resapan air berada di bagian utara
Kecamatan Sleman. Selain itu jenis tanah yang cocok untuk
pertanian dan perkebunan. Di Kecamatan Sleman sebagian besar
wilayah perkebunan adalah perkebunan salak yang bisa menjadi
potensi hasil perkebunan. Kecamatan Sleman juga memiliki
potensi tambang golongan C yang didominasi oleh penambangan
pasir dan batu. Walaupun penambangan yang dilakukan masih
berupa penambangan kecil-kecilan. Dalam RTRW Kabupaten
Sleman, Kecamatan Sleman ditetapkan sebagai kawasan
pertambangan dengan jenis tambang seperti tanah liat, pasir batu
dan batu kali.

Page 49
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

1.3. SEKTOR TATA GUNA LAHAN

1.3.1. Pola Penggunaan Lahan di Kecamatan Sleman


Wilayah perencanaan Kecamatan Sleman berada pada ketinggian 200-
400 mdpl dengan luas wilayah adalah 3132 Ha atau sekitar ---persen
dari luas Kabupaten Sleman. Secara umum wilayah Kecamatan
Sleman terbagi menjadi beberapa penggunaan lahan, yaitu tanah
sawah, bangunan pekarangan, tanah kering, dan lain-lain. Penggunaan
lahan didominasi oleh tanah sawah. Untuk lebih jelasnya penggunaan
lahan di Kecamatan Sleman dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.7 Penggunaan Lahan Kecamatan Sleman tahun 2012

NO Jenis Penggunaan Lahan Luas (m2)

1 RTH 3,8321

2 RTH perkotaan 9,2453

3. RTH taman 0,2021

4. RTH lapangan 4,1355

5. kawasan pertahanan dan keamanan 1,3419

6. kawasan industri 42,8031

7. kawasan sekitar embung 4,2674

8. kawasan cagar budaya 0,5553

9. kawasan pendidikan 46,2303

10. kawasan wisata 12,4781

11. kawasan wisata kuliner 1,2062

Page 50
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

12. Tegalan 79,9302

13. kawasan perdagangan dan jasa 30,5692

14. pergudangan 1,8426

15. perikanan darat 3,4222

16. perkantoran 29,1416

17. perkebunan 29,8998

18. permukiman perkotaan 425,1027

19. permukiman perdesaan 708,4783

20. perumahan 24,3643

21. pertambangan 4,2573

22. pertanian pangan 1559,9739

23. pertanian holtikultura 108,7284

jumlah 3132,38

Sumber : Survey Primer Tim Studio Perencanaan Perkotaan Sleman 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penggunaan lahan terbesar


didominasi oleh penggunaan lahan untuk pertanian pangan dengan
luas lahan sebesar 1559,97 Ha. Penggunaan lahan terbesar kedua
merupakan penggunana lahan untuk permukiman perdesaan,
penggunaan lahan terbesar ketiga adalah penggunaan lahan untuk
permukiman perkotaan dengan luas sebesar 425,10 Ha.

Page 51
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Berdasarkan diagram di bawah ini, penggunaan lahan merupakan


penggunaan lahan eksisting tahun 2012. Pengunaan lahan Kota
Sleman sangat didominasi oleh penggunaan lahan untuk pertanian
pangan. Hampir 50% atau setengah dari keseluruhan wilayah kota
Sleman adalah kawasan pertanian pangan. Sebesar 23% adalah
permukiman perdesaan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat kota Sleman masih bermukim di kawasan perdesaan.
Sedangkan permukiman perkotaan seluas 14% dari luas total wilayah
kota Sleman. Terdapat perbedaan 9% atau sekitar 281 ha antara
permukiman perdesaan dan perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa
walaupun pusat pertumbuhan berada di kawasan perkotaan, namun
masyarakatnya masih banyak bermukim di perdesaan. Namun, hal ini
bisa saja dipengaruhi oleh jumlah penduduk antara penduduk
perkotaan dan perdesaan.

Page 52
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Grafik 2.1 Presentase Penggunaan Lahan Kota Sleman tahun 2012

Page 53
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

1.3.2. Perkembangan Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di suatu wilayah akan mengalami perkembangan
akibat dari pertumbuhan di wilayah tersebut. Pertumbuhan fisik
menyebabkan beragamnya aktivitas yang membutuhkan lahan sebagai
wadah untuk beraktivitas. Seperti juga di Kecamatan Sleman, sebagai
pusat pemerintahan Kabupaten Sleman memiliki daya tarik untuk
aktivitas-aktivitas tertentu yang menyebabkan kebutuhan akan lahan
semakin bervariasi. Biasanya untuk memenuhi kebutuhan akan lahan,
terjadi perubahan lahan dari lahan non terbangun, seperti persawahan
menjadi lahan terbangun. Berikut ini adalah data times series
penggunaan lahan Kecamatan Sleman dari tahun 2004-2010.

Tabel 2.8 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Lahan . Data


times series 2006-2010

Tahun sawah pekarangan tanah kering lainnya


2006 1613.23 1157.03 11.06 253.79
2007 1613.23 1157.03 11.06 253.79
2008 1613.23 1157.03 11.06 253.79
2009 1576.88 1117.75 8.37 429
2010 1576.88 1117.75 8.37 429
Sumber : Kecamatan Sleman Dalam Angka 2007-2011

Tabel di atas menggambarkan bahwa perkembangan penggunaan


lahan di Kecamatan Sleman cenderung berbeda-beda tiap fungsinya.
Luas tanah sawah tidak tidak terlalu mengalami perubahan yang cukup
berarti. Luasannya cenderung signifikan, walaupun terjadi penurunan
di tahun 2009. Untuk luas pekarangan juga hampir sama dengan
perkembangan lahan sawah, tidak terjadi perubahan yang cukup
signifikan. Sedangkan luas tanah kering terjadi pengurangan di tahun
yang sama dengan penurunan luas lahan sawah dan pekarangan. Pada

Page 54
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

tahun 2009, terjadi penurunan luas lahan sekitar 3,23 Ha. Lain halnya
dengan luas lahan sawah, pekarangan dan tanah kering yang
mengalami penurunan luasan di tahun 2009, luas lahan lain-lain justru
mengalami peningkatan yang cukup drastis. Luas lahan berubah
175,21 Ha. Untuk lebih jelasnya, perkembangan luas lahan tersebut
dapat digambarkan dalam grafik berikut ini.

Grafik 2.2 Perkembangan Penggunaan Lahan di Kecamatan Sleman


tahun 2006-2010

Dari tabel di atas diketahui bahwa perubahan lahan yang terjadi tidak
terlalu signifikan, bahkan mendekati konstan. Selama kurun waktu
lima tahun perubahan luas lahan hanya terjadi pada tahun 2009
menuju 2010. Luas lahan sawah berkurang seluas 36, 35 Ha. Begitu
juga sebaliknya lahan nonsawah bertambah 133,24 Ha di tahun yang
sama.

Page 55
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Tabel 2.9 Tabel penggunaan lahan setiap kelurahan di Kecamatan Sleman 2012

pertambangan
cagar budaya

permukiman
perkebunan

wisata desa

pendidikan
peternakan

pertokoan
sempadan

perikanan
pertanian

pertanian

hankam
industri

tegalan
RTH
desa

tridadi v v v v v v v v v v v

trimulyo v v v v v v v v v v v v

caturharj v v v v v v v v v v v v v
o

pandowo v v V v v v v v v v v v v v
harjo

triharjo v v v v v v v v v v v v v

Sumber : Survey Primer Tim Analisis Studio Perencanaan Perkotaan 2012

Page 56
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

1.3.3. Fungsi Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan dominan oleh fungsi-fungsi terhadap aktivitas
tertentu, yaitu kawasan permukiman, kawasan pertanian, kawasan
resapan air, dan kawasan perdagangan dan jasa.

a. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman penduduk hampir tersebar di seluruh


wilayah di Kecamatan Sleman. Pola permukimannya masih
terpencar dalam satu desa/dusun tertentu. Namun untuk kawasan
permukiman penduduk banyak terkonsentrasi di sepanjang jalan
raya Jogjakarta-Magelang. Kawasan ini cukup strategis sehingga
menarik masyarakat untuk tinggal di dalamnya, sehingga aktivitas
lain penunjang permukiman juga muncul di sekitarnya. Kawasan
permukiman ini banyak terdapat di Desa Triharjo dan Tridadi.
Untuk permukiman perdesaan tersebar di semua wilayah
Kecamatan Sleman. Konsentrasi permukimannya tidak terlalu luas,
namun banyak terpencar.

b. Kawasan Pertanian

Sebagian besar pemanfaatan lahan di Kecamatan Sleman adalah


untuk kawasan pertanian. Baik pertanian lahan basah, pertanian
holtikultura, maupun pertanian tanaman pangan dan perkebunan.
Pola kawasan pertanian yang ada di Kecamatan Sleman adalah
kawasan pertanian tersebar hampir di seluruh wilayah kecamatan
Sleman, kecuali di sepanjang jalan arteri Jogjakarta – Magelang
yang banyak didominasi oleh kawasan terbangun. Persebaran
kawasan pertanian pangan maupun holtikultura sebagian besasr
berada di desa Trimulyo, Pandowoharjo dan Caturharjo yang tidak
dilalui oleh jalan arteri. Jenis komoditas pertanian yang banyak
ditemui adalah padi, jagung dan salak.

Page 57
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

Peta Kawasan Pertanian

Page 58
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN
TAHUN 2013-2032

c. Kawasan Resapan Air

Dalam RTRW Kabupaten Sleman, Kecamatan Sleman ditetapkan


sebagai kawasan resapan air. Syarat suatu daerah bisa menjadi
kawasan resapan air adalah terjaganya kondisi ideal dari siklus air,
sehingga lahan terbuka dapat secara optimal meresapkan air.
Kondisi geologi yaitu jenis tanah di Kecamatan Sleman merupakan
jenis tanah yang porus yaitu mampu meresapkan air. Seluruh
wilayah di Kecamatan Sleman merupakan kawasan resapan air,
kecuali sebagian wilayah Desa Tridadi bagian selatan dan sebagian
wilayah Desa Pandowoharjo bagian selatan.

d. Kawasan Perdagangan dan Jasa

Kawasan perdagangan di Kecamatan Sleman banyak dijumpai di


sepanjang jalan Magelang. Di jalan Magelang dapat dijumpai pasar
Sleman yang memiliki cakupan pelayanan dalam kecamatan, antar
kecamatan bahkan sampai dalam kabupaten. Dominasi kegiatan
perdagangan berupa toko dan fasilitas perdagangan lain juga dapat
ditemui di kawasan ini.

e. Kawasan RTH perkotaan

Kawasan RTH perkotaan terdapat di alun-alun Kecamatan Sleman,


berada di sekitar kompleks perkantoran Kabupaten Sleman. RTH
perkotaan berupa taman aktif yang memiliki fasilitas bermain,
hotspot yang mampu menarik pengunjung.

Page 59
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Peta Penggunaan Lahan di Kecamatan Sleman

Page 60
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Penggunaan lahan di Kecamatan Sleman banyak didominasi oleh
penggunaan lahan untuk pertanian dan permukiman. Penggunaan
lahan untuk pertanian hampir berada di seluruh wilayah di
Kecamatan Sleman. Sedangkan kawasan permukiman maupun
perdagangan dan jasa memiliki pola yang mengikuti alur jalan
utama, yaitu Jalan Magelang yang cukup strategis. Banyak
kawasan terbangun di sekitar jalan raya tersebut karena memiliki
kemudahan akses sehingga memiliki keuntungan tersendiri. Selain
itu di Kecamatan Sleman juga memiliki kawasan perkebunan yang
sebagian besar merupakan perkebunan salak. Pola penggunaan
lahan untuk perkebunan memencar atau tidak memiliki pola-pola
tersendiri.

Page 61
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1.4. SEKTOR DEMOGRAFI DAN SOSIAL BUDAYA

Penduduk adalah faktor yang sangat penting untuk diperhatikan dalam perencanaan
wilayah. Berbagai data mengenai kependudukan merupakan basis data dalam
berbagai hal terkait pembangunan wilayah. Komposisi penduduk menurut kelompok
umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan lain – lain akan
memberikan penjelasan lebih rinci terhadap tingkat kebutuhan fasilitas di suatu
wilayah. Sebagai contoh, klasifikasi penduduk menurut kelompok umur dapat dipakai
untuk menentukan jumlah fasilitas pendidikan yang dibutuhkan pada tingkatan TK,
SD, SMP, SMA/K, dan Perguruan Tinggi. Data penduduk menurut tingkat pendidikan
dapat mengindikasikan tentang jenis lapangan pekerjaan yang dibutuhkan dan
kegiatan – kegiatan pendukung yang dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia
yang ada. Keberadaan data kependudukan menurut kriteria –kriteria tertentu yang ada
masih bisa diperluas untuk berbagai kebutuhan lainnya.
Selanjutnya akan dibahas mengenai penduduk menurut jumlah, jenis kelamin,
kepadatan penduduk, kelompok umur, pendidikan, agama, tingkat kelahiran,
kematian, dan perpindahan penduduk, serta mata pencaharian berdasarkan wilayah
delineasi perencanaan, yaitu seluruh kelurahan yang terdapat di Kota Sleman.

1.4.1. Data Luas Wilayah


Luas wilayah di Kota sleman yaitu sebear 3.132 hektar, berikut merupakan
data luas wilayah Kota sleman per Kelurahan :

Tabel 2.10 Luas Wilayah Per Kelurahan Di Kota Sleman Tahun 2010
(Ha)

No. Kelurahan Luas Wilayah

1 Caturharjo 744,00

2 Triharjo 578,00

3 Tridadi 504,00

4 Pandowoharjo 727,00

5 Trimulyo 579,00

Page 62
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Jumlah 3.132,00

1.4.2. Data jumlah penduduk


Jumlah penduduk di Kota sleman pada tahun 2010 yaitu sebesar 63.494 jiwa.
Berikut merupakan tabel jumlah penduduk Kota sleman per Kelurahan :

Tabel 2.11 Jumlah penduduk di kota sleman tahun 2010

No. Kelurahan Jumlah penduduk

1 Caturharjo 14.003

2 Triharjo 15.333

3 Tridadi 14.020

4 Pandowoharjo 10.897

5 Trimulyo 9.241

Jumlah 63.494

1.4.3. Data Kepadatan Penduduk


Tabel 2.12 Kepadatan Penduduk per km² dan sex ratio menurut Kelurahan di
Kota Sleman tahun 2010

No. Kelurahan Luas wilayah Penduduk Kepadatan


(km2) (jiwa) per km2

1 Caturharjo 7,44 14.003 1882

2 Triharjo 5,78 15.333 2653

3 Tridadi 5,04 14.020 2782

4 Pandowoharjo 7,27 10.897 1499

5 Trimulyo 5,79 9.241 1596

Page 63
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Jumlah tahun 2010) 31,32 63.494 2027,26

Jumlah tahun (2009) 31,32 63.084 2014,17

Jumlah tahun (2008) 31,32 61.999 1979,53

Jumlah tahun (2007) 31,32 60.761 1940,00

Jumlah tahun (2006) 31,32 60.027 1916,57

1.4.4. Data Penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin


Jumlah penduduk Kota sleman menurut usianya terbagi atas usia balita, usia
sekolah, usia produktif dan usia non produktif. Usia belum produktif yaitu
penduduk dengan usia antara 0-14 tahun (usia belajar/muda),dimana dalam
kelompok ini terdapat kelompok balita antara 0-4 tahun dan usia sekolah
antara 5-14 tahun. Usia produktif adalah usia penduduk bekerja, yaitu
kelompok usia yang mampu melakukan produksi antara 15-59 tahun. dan usia
non produktif lagi yaitu penduduk dengan usia 60 tahun ke atas (tua). Berikut
ini adalah rincian jumlah penduduk Kota sleman menurut kelompok usia pada
tahun 2010, sebagai berikut

Tabel 2.13 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kota Sleman Tahun 2010

Kelompok Laki-laki Perempuan Jumlah


umur (jiwa) (jiwa) (jiwa)

0-4 2.131 2.101 4.231

5-9 2.938 2.869 5.807

10-14 3.364 3.311 6.675

15-19 3.668 3.698 7.366

20-24 4.153 3.781 7.934

25-29 2.736 2.722 5.458

Page 64
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
30-34 2.171 2.328 4.499

35-39 1.851 1.864 3.715

40-44 1.323 1.508 2.831

45-49 1.379 1.556 2.935

50-54 1.342 1.476 2.818

55-59 1.040 1.197 2.237

60-64 1.059 1.153 2.212

65-69 752 909 1.661

70-74 562 649 1.212

75+ 590 903 1.493

Jumlah 31.159 32.345 63.494

1.4.5. Data Mutasi penduduk (Tingkat Kelahiran, kematian, migrasi)


Mutasi Penduduk meliputi kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
Data tersebut merupakan komponen-komponen proses demografi yang
berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya angka tersebut
akan mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Selain itu juga merupakan
barometer dari tingkat kesehatan masyarakat di Kota Sleman. Berikut adalah
tabel mutasi penduduk tahun 2010 di Kota sleman.

Tabel 2.14 Tabel Jumlah Kelahiran dan Kematian per Kelurahan di Kota
Sleman Tahun 2010

No. Kelurahan Kelahiran Kematian

Laki-laki Perempuan Jml Laki- Perempuan Jml


laki

1 Caturharjo 135 143 196 80 78 91

Page 65
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
2 Triharjo 171 115 299 62 53 100

3 Tridadi 125 132 227 71 42 81

4 Pandowoharjo 97 55 119 49 30 59

5 Trimulyo 90 79 131 67 43 65

Jumlah tahun 2010 618 524 972 329 246 396

Jumlah tahun 2009 472 500 972 191 205 396

Jumlah tahun 2008 449 422 871 222 201 423

Jumlah tahun 2007 447 457 906 278 245 523

Jumlah tahun 2006 389 376 765 197 159 356

Banyaknya Yang Datang dan Pergi menurut Kelurahan di Kota Sleman


Tahun 2010

Tabel 2.15 Jumlah Migrasi Masuk dan Migrasi Keluar

No. Kelurahan Datang Pergi

Laki- Perempuan Jml Laki- Perempuan Jml


laki laki

1 Caturharjo 161 205 240 83 86 139

2 Triharjo 231 221 220 131 141 215

3 Tridadi 155 141 317 105 150 144

4 Pandowoharjo 151 199 161 72 99 101

5 Trimulyo 99 97 139 85 122 92

Jumlah tahun 2010 797 863 1077 476 598 691

Jumlah tahun 2009 472 605 1077 289 402 691

Page 66
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Jumlah tahun 2008 635 998 1.633 354 489 843

Jumlah tahun 2007 449 457 906 278 245 523

Jumlah tahun 2006 453 532 985 263 289 552

1.4.6. Jumlah Penduduk menurut tingkat pendidikan


Tingkat pendidikan dari penduduk di suatu daerah sangat menentukan tingkat
kesejahteraan bagi daerah tersebut. Berikut data jumlah penduduk menurut
tingkat pendidikan di Kota Sleman pada tahun 2010 :
Tabel 2.16 Jumlah Penduduk Usia SD, Usia SMP, Usia SMA Di Kota
Sleman Tahun 2010
No. Kelurahan Usia (jiwa)

7-12 tahun 13-15 16-18


tahun tahun

1 Caturharjo 1.668 873 897

2 Triharjo 1.946 1.122 1.181

3 Tridadi 1.806 993 1.115

4 Pandowoharjo 1.416 795 772

5 Trimulyo 1.076 765 673

Jumlah Tahun 2010 7.912 4.548 4.818

Jumlah Tahun 2009 7.681 4.218 4.428

Jumlah Tahun 2008 6.345 3.815 4.017

Jumlah Tahun 2007 5.987 3.021 3.692

Jumlah Tahun 2006 5.222 2.685 3.247

Page 67
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1.4.7. Jumlah Penduduk menurut pemeluk agama

Jumlah penduduk menurut agama di Kota sleman dibagi menjadi 5 kategori,


yaitu islam, kristen katolik, kristen protestan, hindu, dan budha. Untuk lebih
rincinya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.17 Banyaknya Penduduk Menurut Pemeluk Agama Per


Kelurahan Di Kota Sleman Tahun 2010

No. Kelurahan Agama (jiwa)

Islam Kristen Katolik Hindu Budha

1 Caturharjo 13.769 155 523 0 1

2 Triharjo 15.283 181 187 3 0

3 Tridadi 12.806 398 787 0 6

4 Pandowoharjo 8.762 352 1.432 2 1

5 Trimulyo 8.356 126 692 1 1

Jumlah Tahun 2010 58.976 1.212 3.612 6 9

Jumlah Tahun 2009 58.089 1.258 3.702 6 8

Jumlah Tahun 2008 57.264 1.021 3.645 5 8

Jumlah Tahun 2007 56.351 839 3.561 3 7

Jumlah Tahun 2006 55.909 580 3.527 4 9

1.4.8. Jumlah Penduduk menurut mata pencaharian


Mata Pencaharian di Kota sleman menurut data dari BPS kabupaten sleman,
dalam Kota sleman dikategorikan menjadi 7 kategori, yaitu PNS, TNI/POLRI,
tani, Swasta, tukang, lainnya, dan tidak bekerja. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut:

Page 68
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Tabel 2.18 Banyaknya Penduduk Menurut Pekerjaan Utama per
Kelurahan di Kota Sleman Tahun 2010
No. Kelurahan Jenis pekerjaan

PNS TNI / Swasta Tani Tukang Lainnya Tdk


POLRI bekerja

1 Caturharjo 574 237 919 1.673 900 232 1.082

2 Triharjo 499 123 898 972 316 74 832

3 Tridadi 465 96 1.541 1.026 281 161 706

4 Pandowoharjo 364 95 1.574 921 410 0 523

5 Trimulyo 592 272 1.015 1.635 0 0 610

Jumlah 2.494 823 5.947 6.227 1.007 235 3.735

1.4.9. Data jumlah dan perkembangan penduduk


Laju pertumbuhan penduduk Kota sleman dari tahun ke tahun cenderung
mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, jumlah penduduk di Kota Sleman
sebesar 63.394 jiwa. Pada tingkat Kelurahan, jumlah penduduk terbanyak
terdapat di Kelurahan triharjo yaitu sebesar 15.333 jiwa. Adapun jumlah
penduduk yang paling rendah pada tahun yang sama adalah penduduk di
Kelurahan trimulyo yaitu sebesar 9.241 jiwa. Berikut tabel jumlah dan
pertumbuhan penduduk di Kota Sleman :
Tabel 2.19 Jumlah Dan Pertumbuhan Penduduk Di Kota Sleman

No. Kelurahan Jumlah Penduduk (jiwa)

2006 2007 2008 2009 2010

1 Caturharjo 13.669 13.728 13.829 14.112 14.003

2 Triharjo 14.908 15.048 15.655 15.583 15.333

3 Tridadi 13.132 13.454 13.776 14.015 14.020

Page 69
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
4 Pandowoharjo 9.827 9.946 10.049 10.227 10.897

5 Trimulyo 8.491 8.585 8.690 8.877 9.241

Jumlah 60.027 60.761 61.999 63.084 63.494

1.4.10. Kebudayaan
Banyaknya kesenian per Kelurahan di Kota Sleman tahun 2010 :

Tabel 2.20 Jumlah Kesenian per Kelurahan di Kota Sleman Tahun 2010

No. Kelurahan Sandiwara Wayang Tari Musik Gambar


(ketoprak) orang (jatilan) (karawitan)

1 Caturharjo 3 1 4 2 2

2 Triharjo 0 2 4 12 2

3 Tridadi 0 0 4 13 7

4 Pandowoharjo 0 0 4 8 3

5 Trimulyo 0 0 8 4 2

Jumlah 3 3 24 39 16

Page 70
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

1.5. SEKTOR EKONOMI

1.5.1. Ekonomi di Kecamatan Sleman


Data PDRB merupakan salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran
kondisi ekonomi di suatu wilayah. Nilai PDRB terdiri atas dasar harga berlaku
dan harga konstan. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku merupakan nilai
tambah yang diciptakan oleh seluruh sektor perekonomian yang dihitung
dengan menggunakan dasar harga pada tahun yang bersangkutan. Sementara
nilai PDRB atas dasar harga konstan merupakan nilai yang lebih nyata
menggambarkan kondisi perekonomian suatu daerah, karena faktor harga
sudah dihilangkan. Perbandingan nilai PDRB atas dasar harga konstan suatu
daerah antar waktu dapat dipakai untuk melihat pertumbuhan ekonomi di
daerah tersebut. Berikut adalah data PDRB Kecamatan dan Kabupaten Sleman
dari tahun ke tahun :

Tabel 2.21 PDRB Kabupaten Sleman Menurut Sektor Atas Dasar Harga
Berlaku

Tahun 2009-2010 (juta rupiah)*

TAHUN
SEKTOR
2009 2010

Pertanian 1,701,995 1,771,743

Pertambangan dan penggalian 62,263 73,245

Industri pengolahan 1,773,101 1,927,170

Listrik, gas, dan air bersih 160,205 174,868

Bangunan 1,588,699 1,744,700

Perdagangan, hotel, dan restoran 2,853,437 3,097,398

Pengangkutan dan komunikasi 710,888 780,674

Keuangan, persewaan, dan jasa 1,339,653 1,482,757

Page 71
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
perusahaan

Jasa-jasa 2,313,518 2,559,171

PDRB 12,053,760 13,611,725

* tanda koma merupakan pemisah bilangan ribuan

Grafik 2.3 PDRB Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2009-
2010

Tabel 2.22 PDRB Kabupaten Sleman Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tahun 2009-2010 (Juta Rp)

TAHUN
SEKTOR
2009 2010

Pertanian 1,004,808 1,001,698

Pertambangan dan penggalian 28,901 33,304

Industri pengolahan 921,892 950,029

Page 72
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

Listrik, gas, dan air bersih 56,066 58,768

Bangunan 684,367 729,456

Perdagangan, hotel, dan restoran 1,359,722 1,436,205

Pengangkutan dan komunikasi 361,363 384,891

Keuangan, persewaan, dan jasa 631,510 669,291


perusahaan

Jasa-jasa 1,050,928 1,109,558

PDRB 6,099,557 6,373,200

Grafik 2.4 PDRB Kabupaten Sleman Atas Dasar Harga Konstan 2000 tahun 2009-
2010

Page 73
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Tabel 2.23 PDRB Kecamatan Sleman Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2010
(Juta Rp)

Sektor TAHUN

2009 2010

Pertanian 82,027 94,971

Pertambangan dan penggalian 262 337

Industri pengolahan 372,066 401,917

Listrik, gas, dan air bersih 19,214 21,603

Bangunan 98,086 105,470

Perdagangan, hotel, dan restoran 109,599 119,206

Pengangkutan dan komunikasi 47,037 52,481

Keuangan, persewaan, dan jasa 82,230 97,496


perusahaan

Jasa-jasa 1,069,364 1,147,307

PDRB 1,879,891 2,040,789

Page 74
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Grafik 2.5 PDRB Kecamatan Sleman Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2009-
2010

Tabel 2.24 PDRB Kecamatan Sleman per sektor atas Dasar Harga Konstan 2000
Tahun 2009-2010 (Juta Rp)

Sektor 2009 2010

Pertanian 48,367 53,778

Pertambangan dan penggalian 121 153

Industri pengolahan 193,449 198,131

Listrik, gas, dan air bersih 6,707 7,272

Bangunan 42,253 44,097

Perdagangan, hotel, dan restoran 52,920 55,274

Pengangkutan dan komunikasi 24,245 25,874

Keuangan, persewaan, dan jasa 38,915 44,008


perusahaan

Jasa-jasa 470,758 497,008

Page 75
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
PDRB 877,735 926,015

Grafik 2.6 PDRB Kecamatan Sleman Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2009-
2010

Di bawah ini disajikan persentase kontribusi PDRB Kecamatan Sleman atas


dasar harga konstan tahun 2008-2009, karena PDRB atas dasar harga konstan
nilai inflasinya sudah dihilangkan sehingga cocok untuk digunakan sebagai
bahan analisis dengan data time series.

Page 76
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Grafik 2.7 Presentase Kontribusi Tiap Sektor PDRB Kecamatan Sleman
ADHK 2000 tahun 2009

Grafik 2.8 Presentasi Presentase Kontribusi Tiap Sektor PDRB Kecamatan


Sleman ADHK 2000 tahun 2010

Page 77
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Sumber : Analisis Kelompok Studio Perencanaan Kota Sleman 2012

Di tahun 2009, PDRB Kecamatan Sleman didominasi oleh sektor jasa-jasa


sebesar 53,63%, industri pengolahan sebesar 22,04%, serta perdagangan, hotel
dan restoran sebesar 6,03%. Hal ini sesuai dengan keadaan dan peran
kecamatan Sleman sebagai ibukota dari Kabupaten Sleman. Dominasi ketiga
sektor tersebut tetap bertahan di tahun 2010. Di tahun 2010 sektor jasa-jasa
mengalami kenaikan sebesar 0,03%, sementara sektor industri pengolahan dan
perdagangan,hotel, dan restoran mengalami penurunan masing-masing 0,63%
dan 0,06%. Sektor pertambangan dan penggalian memiliki kontribusi paling
kecil tiap tahunnya, hal ini disebabkan Kecamatan Sleman secara fisik dasar
minim akan sumber daya tambang dan penggalian.

1.5.2. Kegiatan Usaha/Industri di Kecamatan Sleman

Untuk kegiatan usaha, industri kecil di Kecamatan Sleman tersebar di tiap


kelurahan. Berikut ditampilkan industri kecil yang mendominasi industri di
Kecamatan Sleman :

Tabel 2.25 Persebaran Industri di Kecamatan Sleman

Jumlah Unit Usaha


Jenis
Industri JUMLAH
Kec. Kec. Kec. Kec. Kec.
Caturharjo Pandowoharjo Tridadi Triharjo Trimulyo

Pangan 103 51 79 102 57 392

Sandang 12 11 5 13 0 41

Logam dan
19 10 9 4 2 44
elektronika

Kimia dan
Bahan 12 36 37 4 2 91
Bangunan

Kerajinan 24 19 6 12 14 75

Page 78
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
JUMLAH 170 127 136 135 75 643

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Sleman

Industri di Kecamatan dikelompokkan menjadi lima jenis indutri, yaitu :

a. Industri pangan
Berupa makanan dan minuman seperti bakso, gorengan, es kucir, jenang,
kacang, emping, tempe, tahu, kue basah, sirup jahe dan lain sebagainya.

b. Industri sandang
Berupa konveksi dan jahit.

c. Industri logam dan elektronika


Berupa bengkel las, bengkel motor, bengkel mobil, dan alat pertanian

d. Industri kimia dan bahan bangunan


Berupa pupuk, batako, kusen, batu bata, usuk, aneka produk pasir semen,
dan lain sebagainya

e. Industri kerajinan
Berupa kerajinan tas, lincak, mebel kayu, anyaman tikar, kerajinan
bambu, dan souvenir.

Page 79
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1.6. SEKTOR SARANA PRASARANA DAN TRANSPORTASI

1.6.1. Sistem Transportasi dan sarana prasarana transportasi


a. Jenis moda transportasi di Kecamatan Sleman
Tabel 2.26 Jenis Moda Transportasi Kecamatan Sleman

No Jenis Moda Presentase (%)

1 Mobil Prribadi 4.80

2 Sepeda Motor 68.16

3 MPU 5.24

4 Bus Sedang 2.92

5 Bus Besar 0.45

6 Mobil Barang 2.39

7 KTB 16.05

JUMLAH 100

Grafik 2.9 Proporsi Jumlah Kendaraan Arus Yogyakarta-Magelang

Page 80
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Tabel di atas menunjukan bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan
Sleman menggunakan moda transportasi sepeda motor

b. Kegiatan transportasi
Tabel 2.27 Frekuensi pelayanan angkutan pedesaan

NO KODE FREKUENSI PELAYANAN FREKUENSI


TRAYEK ANGKUTAN (kendaraan/jam) RATA-RATA
(kendaraan/jam)
PEAK TIME OFF PEAK

1 A1.2 4 3 3.29

2 A3 4 4 4.01

3 A4 3 2 2.64

4 C 2 2 1.98

5 D2 5 4 4.46

6 D4 6 5 5.24

7 D6 8 7 7.25

8 16 3 2 2.87

9 19 8 7 7.29

10 21 3 1 2.05

11 23 3 3 3.19

12 30 5 4 4.39

13 Zebra 4 4 4.17

= frekuensi = frekuensi
terburuk terbaik
Page 81
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

Dapat kita lihat dalam tabel di atas frekuensi terbaik ada pada trayek
19 dan terburuk pada trayek C, seharusnya pelayanan transportasi
umum di kecamatan Sleman dapat lebih ditingkatkan lagi, demi
menunjang aksesibilitas penduduknya.

c. Volume Lalu-Lintas Arus Yogyakarta-Magelang


Grafik 2.10 Fluktuasi Volume Arus Lalu Lintas Yogyakarta-Magelang
(bangkitan) tahun 2012

Puncak volume jalur Yogyakarta-Magelang terjadi pada pukul 17.00-


20.00 yaitu ±1510 smp , jadan OFF PEAK terjadi pada pukul 20.00-23.00
yakni sekitar ±610 smp.

Page 82
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Grafik 2.11 Fluktuasi Volume Arus Lalu Lintas Yogyakarta-Magelang
(tarikan) tahun 2012

d. Jenis dan lokasi terminal di Kabupaten Sleman


Tabel 2.28 Jenis dan Lokasi Terminal Kabupaten Sleman

No Terminal Lokasi Tipe

1 JOMBOR JL. Magelang KM 6 B

2 CONDONGCATUR JL. Gejayan - Ring Road C


Utara

3 PAKEM JL. Pakem - Tempel C

4 PRAMBANAN JL. Jogja – Solo dan jalur C


Prambanan – Piyungan

5 GAMPING JL. Wates C

Sebenarnya di Kecamatan Sleman sendiri tidak memiliki Terminal, hanya


halte-halte yang terdapat di beberapa titik di sepanjang jl. Magelang. Akan

Page 83
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
tetapi terdapat terminal Jombor yang letaknya tidak terlalu jauh dengan
Kecamatan Sleman dan terminal tersebut merupakan terminal pusat
persinggahan semua trayek yang ada di Kabupaten Sleman, jadi
Kecamatan Sleman dapat memanfaatkan itu dan tidak perlu membangun
Terminal.

e. Jalur Angkutan Pedesaan Tahun 2012 Yang Melewati Kecamatan Sleman


Tabel 2.29 Jalur Angkutan Perdesaan Kecamatan Sleman tahun 2012

No Kode Trayek Jumlah Jenis Panjang Tahun


Trayek Armada Angkutan Trayek Pembuatan
(KM)

1 Jalur terminal prambanan – 21 bis kecil 91 1990


A3 jambon – ngemplak –
sidorejo – terminal
condongcatur –
bunderan ugm –
borobudur plaza – jl.
Magelang – terminal
jombor – wadas
sleman – turi –
pulowatu - PP

2 Jalur 26 terminal jombor – 26 MPU 32 1996


jalan magelang –
borobudur plaza –
bunderan ugm – jalan
kolombo – jalan
gejayan – term
condongcatur – perum
minomartani – beran
– pasar sleman – pasar
cebongan - mlati –
term jombor – PP

Page 84
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
3 Jalur pasar tempel – 8 MPU 64.8 1996
D2 merdikorejo –
ngaablak – morangan
– pasar sleman –
terminal jombor –
monjali – jetis –
bunderan ugm –
kolombo – term
condong catur – PP

1.6.2. Data fasos dan fasum ( sumber : kec. Dalam angka)


a. Sarana pendidikan Kecamatan Sleman
Tabel 2.30 Persebaran Sarana Pendidikan Kecamatan Sleman tahun 2012

Desa SLB TK SD SMP SMA

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

Caturharjo 0 5 6 1 1 0 1 1

Triharjo 0 7 7 4 1 2 0 2

Tridadi 1 8 7 0 2 1 0 3

Pandowoharjo 0 6 5 0 1 0 1 0

Trimilyo 0 4 5 0 1 0 0 0

Total 1 33 30 5 6 3 2 6

b. Sarana kesehatan
Tabel 2.31 Persebaran Sarana Kesehatan Kecamatan Sleman tahun 2012

Page 85
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Desa Puskesmas Puskesmas Dokter Poliklinik RS
Pembantu Praktek Bersalin

Caturharjo 0 1 4 0 0

Triharjo 1 1 9 4 2

Tridadi 0 1 9 1 1

Pandowoharjo 0 1 2 1 0

Trimilyo 0 1 2 0 0

Total 1 5 26 6 3

Tabel 2.32 Persebaran Jumlah Apotek Kecamatan Sleman tahun 2032

Desa Apotik Toko Obat

Caturharjo 1 0

Triharjo 3 1

Tridadi 4 1

Pandowoharjo 3 0

Trimilyo 0 0

Total 10 2

c. Sarana Peribadatan

Page 86
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Tabel 2.33 Jumlah dan Persebaran Sarana Peribadatan Kecamatan Sleman

Desa Masjid Mushola Gereja Pura Vihara

Katholik Kristen

Caturharjo 24 27 0 0 0 0

Triharjo 26 18 1 1 0 0

Tridadi 24 15 2 0 0 0

Pandowoharjo 25 10 2 1 0 0

Trimilyo 21 13 0 1 0 0

Total 120 83 5 3 0 0

d. Sarana Bermain atau Lapangan Olahraga


Tabel 2.34 Jumlah dan Persebaran Sarana Bermain atau Lapangan
Olahraga tahun 2012

Desa Sepak Voli Bulu Tenis Catur Pencak Lainnya


Bola Tangkis Meja Silat

Caturharjo 2 9 16 20 19 1 1

Triharjo 4 7 23 23 3 1 2

Tridadi 5 14 19 23 4 1 1

Pandowoharjo 3 7 18 14 0 0 0

Trimilyo 5 5 12 13 0 0 1

Total 19 42 88 93 26 3 5

e. Sarana Perekonomian
Page 87
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Tabel 2.35 Jumlah dan Persebaran Sarana Perekonomian Kecamatan
Sleman tahun 2012

Desa Pasar Pertokoan Warung Rumah Bank/Kud


Umum Kios Makan

Caturharjo 1 18 166 51 6

Triharjo 1 0 192 98 13

Tridadi 2 47 264 150 11

Pandowoharjo 0 32 87 37 4

Trimilyo 0 0 38 26 2

Total 4 97 747 362 36

f. Sarana Pemerintahan
Tabel 2.36 Jumlah dan Persebaran Sarana Pemerintahan Kecamatan
Sleman tahun 2012

Desa Kantor Kantor Balai Polsek Koramil KUA


Camat Desa Desa

Caturharjo 0 1 1 0 0 0

Triharjo 1 1 1 0 0 1

Tridadi 0 1 1 1 1 0

Pandowoharjo 0 1 1 0 0 0

Trimilyo 0 1 1 0 0 0

Total 1 5 5 1 1 1

Tabel 2.37 Persebaran Objek Wisata


Page 88
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
No. Nama Objek Wisata Alamat (Kecamatan)

1 Desa Wisata Brayut Brayut, Pandowoharjo, Sleman

2 Desa Wisata Panjangan Panjangan, Pandowoharo, Sleman

3 Desa Wisata Dukuh Dukuh, Pandowoharjo, Sleman

4 Desa Wisata Kadisobo II Kadisobo II, Pandowoharjo, Sleman

Kecamatan Sleman tidak memiliki objek wisata alam, hanya ada objek
wisata budaya. Mungkin di Kecamatan Sleman perlu dibuat objek
pariwisata yang lain yang dapat menarik para wisatawan untuk datang, hal
itu juga dapat meningkatkan pendapatan daerah Kecamatan Sleman itu
sendiri.

Page 89
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

Tabel 2.38 Daftar Jaringan Jalan Kabupaten Sleman

DAFTAR INDUK JARINGAN JALAN KABUPATEN

PROPINSI : (34) DI YOGYAKARTA


KABUPATEN : (04) SLEMAN

PENENTUAN RUAS JALAN KARAKTERISTIK YANG ADA

No No. Nama Nama Titik Titik Pan- Kla- Ko Termasuk Panj. Bagian Le- Prmk. Jln. Ham- Tahun
Bulan
Urut Ruas Pangkal Ujung Pengenal Pengenal jang sifi de Kecamatan Pal Pal bar Tipe Kon ba- Tahun Pekerjaan

Ruas Ruas Pangkal Ujung Ruas kasi Sta Km Km (m) disi tan Perenc. Terakhir

Ruas tus Awal Akhir L.L. Ter- PK MP

Adm akhir
BERAN SD
97 97 BERAN BALONG JNKM10 BALONG 6,48 JJS K SLEMAN 0,0 3,0 4,0 A S TB

3,0 6,0 4,0 A S TB 96

103 103 MULUNGAN BRENGOSAN JN KM 9.8 94/94 5,9 JJS K SLEMAN 0,0 3,2 4,5 A S TB 91

3,2 5,9 4,0 A B TB 98

104 104 DENGGUNG KAMDAMEN JN KM 10 236/236 2,5 JJS K SLEMAN 0,0 2,5 4,5 A B TB 84 08

106 106 MULUNGAN KARANGASEM JN KM 9.9 105/105 3,0 JJS K SLEMAN 0,0 0,8 3,0 A R TB 87

Page 90
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

0,8 3,0 4,5 T S TB


JBTN
107 107 JETIS KARANGASEM 104/104 105/105 2,5 JJS K SLEMAN 0,0 2,5 4,5 A S TB 87
JN KM
108 108 WADAS TURI 11.3 102/232 6,6 JJS K SLEMAN 0,0 3,3 4,5 A S TB 96

3,3 6,6 4,5 A S TB

112 112 KADISOBO KRANDON 108/108 97/97 2,2 LU K SLEMAN 0,0 2,2 3,0 T B TB

113 113 DURENAN POLOWIDI 105/105 112/112 2,2 LU K SLEMAN 0,0 2,2 3,0 T B TB

117 117 DRONO JABUNG 145/145 105/105 4,1 LU K SLEMAN 0,0 1,0 4,0 A S TB 93

1 ,0 4,1 3,0 T B TB

118 118 KADISONO TEPAN 108/108 232/232 2,8 JJS K SLEMAN 0,0 0,8 4,5 A S TB 04 04

0,8 2,8 4,5 T S TB

120 120 MORANGAN NGABLAK JN KM 14 232/232 4,0 JJS K SLEMAN 0,0 2,0 4,0 A R TB 09

2,0 4,0 3,0 T B TB

121 121 PENDEMAN MEDARI 108/108 123/123 1,6 LU K SLEMAN 0,0 1,6 3,0 T B TB

122 122 MEDARI NGABLAK 121/121 232/232 3,3 JJS K SLEMAN 0,0 2,0 4,0 A S TB 09

Page 91
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

2,0 3,3 3,0 B S TB

139 139 SLEMAN CEBONGAN JN KM12 137/137 4,95 JJS K SLEMAN 0,0 5,0 4,5 A S TB 96

140 140 WADAS BANTULAN JN KM12 234/234 9,1 JJS K SLEMAN 0,0 6,1 4,5 A B TB 94

6,1 9,1 4,5 A S TB 03

141 141 WARAK NGANGKRIK 140/140 139/139 2,5 LU K SLEMAN 0,0 2,5 3,0 T S TB

142 142 PANGUKAN KANTONGAN 140/140 139/139 2,0 JJS K SLEMAN 0,0 2,0 3,0 T S TB
JBTN
143 143 BANGKRUNG KRONGGAHAN 144/144 ARTERI 3,2 JJS K SLEMAN 0,0 3,2 4,0 A S TB 96
BRN
144 144 MULUNGAN BERAN JN KM 9.8 KM10.5 1,9 JJS K SLEMAN 0,0 1,9 7,0 A B TB 91

145 145 BERAN WARAK 144/144 140/140 1,6 JJS K SLEMAN 0,0 1,6 7,0 A B TB 91

146 146 PANGUKAN WARAK 145/145 140/140 0,8 LU K SLEMAN 0,0 0,8 3,0 T B TB
KOMP LINGK LINGK
147 147 KOMIBUKOTA IBUKOTA PEMDA PEMDA 5,0 JJS K SLEMAN 0,0 5,0 7,0 A B TB 90
JN KM
149 149 DURENAN CEMORO 12.5 233/233 4,8 JJS K SLEMAN 0,0 2,4 4,0 A S TB

2,4 4,8 4,5 A B TB 89


JN KM
150 150 MEDARI NAMBONGAN 14.2 152/152 2,3 JJS K SLEMAN 0,0 2,3 4,5 A S TB 89

151 151 NGANGKRIK DURENAN 138/139 149/149 1,1 JJS K SLEMAN 0,0 1,1 4,0 A S TB 90 09

152 152 NAMBONGAN CANGKRING 138/139 136/136 5,0 LU K SLEMAN 0,0 2,5 4,5 A S TB 91

Page 92
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

2,5 5,0 4,5 A B TB 92

153 153 KRAPYAK WATUKARUNG 136/136 152/152 1,2 LU K SLEMAN 0,0 1,2 4,0 A S TB 94
MEDARI
155 155 KRAPYAK TEGAL 136/136 161/161 4,2 LU K SLEMAN 0,0 4,2 3,0 T R TB

156 156 CUNGKUK WATUKARUNG JN KM 17 152/152 4,3 LU K SLEMAN 0,0 2,5 3,0 T R TB

2,5 4,3 4,0 A B TB 98

161 161 MEDARI KARANGLO 150/150 233/233 3,5 LU K SLEMAN 0,0 3,5 3,0 T R TB

166 166 BLABURAN MLESEN 152/152 153/153 4,9 LU K SLEMAN 0,0 1,0 4,0 A B TB 98

1,0 3,5 3,0 T B TB

3,5 4,9 3,0 T R TB

168 168 NAMBONGAN SOMPOKAN 152/152 153/153 3,4 LU K SLEMAN 0,0 0,5 4,0 B S TB 09

0,5 3,4 3,0 T B TB

169 169 MEDARI MANGUNAN 149/149 152/152 1,5 LU K SLEMAN 0,0 1,5 3,0 T S TMH

234 234 WATUKRNG GERJEN 235/152 172/172 3,5 LU K SLEMAN 0,0 3,5 4,5 A B TB 90

235 235 MEDARI JOGOKERTEN 2,5 K SLEMAN 0,0 2,5 4,0 T B TB


KOMP.
238 238 BERAN KBN AGUNG PEMDA 143/143 1,1 JJS K SLEMAN 0,0 0,5 4,0 A S TB

144 0,5 1,1 3,0 T R TB


JBTN
296 296 KLELEN KADISONO 118/118 125/125 2,7 LU K SLEMAN 0,0 0,5 4,0 A S TB 90

Page 93
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

0,8 2,7 3,0 T R TB

314 314 GONDANG POLOWIDI 97/97 112/112 0,8 LU K SLMN/TURI 0,0 0,8 3,0 T R TB

Tabel 2.39 Daftar Kondisi Jalan Kabupaten Sleman tahun 2012


NO. RUAS
(SEMENTARA) KLASIFIKASI STATUS ADMIN TIPE KONDISI HAMBATAN LALU LINTAS
400 = Jalan
dalam kota TRAN = Transmigrasi K = Kabupaten A = Aspal B = Baik
500 = Jalan PIR = Perkebunan D = Desa K = Kerikil S = Sedang TB = Terbuka Untuk Kendaraan Roda 4 sepanjang tahun
Irigasi Inti Rakyat

Page 94
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN 2013-2032

600 = Jalan NMG = Ekspor Non SR =


Kabupaten Baru Migas P = Perkebunan B = Batu Sedang/Rusak
700 = Jalan
transmigrasi PAR = Pariwisata H = Hutan T = Tanah R = Rusak TMH = Tertutup Untuk Kendaraan roda 4 pada musim
800 = Jalan LU = Pelayanan hujan
Perkebunan Umum T = Transmigrasi C = Beton RB = Rusak Berat
900 = Jalan JJS = Jaringan
Desa Jalan Strategis A = Irigasi TST = Tertutup untuk kendaraan roda 4 sepanjang tahun
JI = Jalan Irigasi JP = Jalan Propinsi
PAL KM
panjang bagian
KOTA= Jalan Kota JN = Jalan Negara diukur dari
UH = Jalan
Pengusahaan pangkal ruas
Hutan/HPH (KM 0,0)

Page 95
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Rata- rata ruas jalan di Kecamatan Sleman kondisinya sedang – baik, jalan dengan kondisi
buruk kebanyakan terdapat pada jalan pedesaan yang masih sebagian besar lahannya adalah
pertanian, sedangkan jalan perkotaan umumnya baik.

Page 96
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
i. Daftar perumahan
Tabel 2.40 Daftar Nama Perumahan di Kecamatan Sleman tahun 2012

Luas(M²/

Nama Perumahan

Pembangunan
Pengembang
Ha)

Pendukuhan

Jumlah Unit
Kecamatan

Tahun
Desa

Ket
No

Kavling
Tanah
1 Pandow ony berkisa pandow sleman 0.8 - 30 2006
o Asri anwa n oharjo
r

2 Griya PT. sarang sleman 3 450 1995


Taman Wask an
Asri ita
Kary
a

3 Buana PT. sarang sleman 1.6 40 2004


Asri Yasa an
Buan
a
Asri

4 Taman PT. sarang sleman 0.4 20 2000


Permata Wask an
ita
Kary
a

5 Perum panasa triharjo sleman 1.7 35


Kapling n

Page 97
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
6 Perum Ir. krapya sleman 156 118
Griya Edy k 87
Safir Baga
swar
a

7 Perum sebayu sleman 500


Primisi 0
ma

8 Kapling muji krapya sleman 102 4


Krapyak yono k 1

9 Perum sucen sleman 250 17


Pemda 5

10 Perum Kope sleman sleman 485 dal


Sleman rasi III rw 0 am
III UNY 08/ rt pro
10 ses

11 Kapling Parjo ngangk sleman 180 8


Poncitan no rik 0
I

12 Kapling Parjo ngangk sleman 200 8


Poncitan no rik 0
II

13 Perum muran sleman 260 39


Karyaw gan 0
an VIII
Primisi
ma

Page 98
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
14 Perum Muji sucen sleman 130 6
Sucen yono 0

15 Perum Kope sucen sleman 190 9


BKN rasi 0
BKN

16 Perum Muji sleman sleman 650 4


Sleman yono III rw
III 07/ rt
01

17 Perum Muji sleman sleman 800 4


Sleman yono III rw
III 10/ rt
07

18 Perum Muji sleman sleman 850 4


Sleman yono III rw
III 10/ rt
08

19 Perum temu sleman 425 4


Temula lawak 0
wak

20 Janabad medari caturha sleman 250 2002


ra cilik rjo 0

21 Janabad sanggr sleman 200 2002


ra ahan 0

Page 99
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
22 Perm malang sleman 400 2004
Pondok 0
Damai

23 - Parjo mangu sleman 100 4 2004


no nan 0

24 - Parjo malang sleman 150 4 2004


no 0

25 Kusuma jetis sleman -


Nafus

26 Karang CV. karang trimuly sleman 110 10 2000


Gading esteti kepanj o 2
I ka en

27 Karang CV. karang sleman 400 3 2002


Gading esteti kepanj
II ka en

28 Sleman Abdu jogo sleman 199 18 2005


Pratama l kerten 4
Ghaf
ur
Mual
im

29 Sidomul Priba sido sleman 200 18 2003-


yo di mulyo 0 2010
dan
KP2
KS

Page 100
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
30 Pondok PT. kadiso sleman 372 31 2006
Idaman Sedia bo II 0
Grah
a
Radit
a

31 Beran - beran tridadi sleman -


Asri kidul

32 Jaban - jaban sleman -

33 Sleman - panguk sleman -


Permai I an

34 Sleman - panguk sleman -


Permai an
II

35 Safira - jetis sleman -


denggu
ng

36 Perum - beran sleman - 11


Rakyat lor
Beran
Lor

Pembangunan perumahan yang paling banyak terdapat di Desa Triharjo.

Page 101
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

1.7. SEKTOR KELEMBAGAAN

Kelembagaan merupakan aspek yang membahas mengenai hubungan dan keterkaitan


antar organisasi pemerintahan di dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehingga dapat
tercapai suatu tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, kelembagaan menjadi salah satu
faktor penting di dalam perencanaan, pembangunan maupun pengembangan suatu kota.
Untuk itu perlu adanya pembahasan mengenai bagaimana kinerja dan hubungan antar
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada beserta pelayanannya terhadap
masyarakat. Di Kabupaten Sleman sendiri dibedakan atas dua lembaga yang ada yaitu
Lembaga Pemerintah dan Lembaga Non Pemerintah.
1.7.1. Lembaga Pemerintah
a. SKPD di Kabupaten Sleman
Berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dibentuk organisasi perangkat daerah
yang terdiri dari:
1) Sekretariat Daerah
2) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
3) Dinas Daerah
i. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
ii. Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana
Alam
iii. Dinas Pertanian dan Kehutanan
iv. Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Penanaman
Modal
v. Dinas Pendidikan
vi. Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Keluarga Berencana
vii. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
viii. Dinas Kesehatan
ix. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Page 102
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
x. Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air dan Energi Sumber Daya
Mineral
xi. Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kebersihan
xii. Dinas Peternakan dan Perikanan
xiii. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
4) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
5) Inspektorat
6) Lembaga teknis daerah
i. Badan
 Badan Kepegawaian Daerah
 Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
 Badan Pengendalian Pertanahan Daerah
 Badan Lingkungan Hidup
 Badan Pengawasan Daerah
ii. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
iii. Kantor
 Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
 Kantor Telekomunikasi dan Informasi
 Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan
 Kantor Pengelolaan Pasar
7) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
8) Balai Latihan Kerja
9) Penyelenggara Pemerintah Dalam Wilayah Kerja Kecamatan
i. Kecamatan
ii. Kelurahan
10) Satuan Polisi Pamong Praja

Page 103
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

Tabel 2.41 Kedudukan SKPD Kabupaten Sleman


No SKPD Kedudukan

1 Sekertariat Daerah (Sekda) Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada


bupati

2 Staff Ahli Berkedudukan dibawah bupati dan melaksanakan tugas


diluar tugas perangkat daerah

3 Sekertariat DPRD Secara teknis operasional bekedudukan dibawah dan


bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
administratif bertanggung jawab kepada bupati melalui
Sekda

4 Inspektorat Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab langsung


kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat
pembinaan dari Sekda

5 Dinas Daerah Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada


Bupati melalui Sekda

6 Badan Perencanaan Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada


Pembangunan Daerah Bupati melalui Sekda

7 Lembaga Teknis Daerah Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada


Bupati melalui Sekda

8 Kantor Pelayanan Perijinan Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada


Terpadu Bupati melalui Sekda

9 Kecamatan Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Page 104
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Bupati melalui Sekda

10 Kelurahan Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada


Bupati melalui camat

11 Satuan Polisi Pamong Praja Berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekda

Tabel 2.42 Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Kabupaten Sleman


No SKPD Tugas Pokok Fungsi
Kabupaten
Sleman

1 Sekretariat Membantu Bupati dalam a.Penyusun kebijakan pemerintah


Daerah menyusun kebijakan dan daerah
mengkoordinasi Staf b. Pengoordinasian tugas Staf Ahli
Ahli Bupati, Sekretariat Bupati, Sekretariat DPRD, Badan
DPRD, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
Perencanaan Inspektorat, Dinas Daerah, Lembaga
Pembangunan Daerah, Teknis Daerah, Kantor Pelayanan
Inspektorat, Dinas Perijinan Terpadu dan Satuan Polisi
Daerah, Lembaga Pamong Praja
Teknis Daerah, Kantor c.Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Pelayanan Perijinan kebijakan pemerintahan daerah
Terpadu dan Satuan d. Pembinaan administrasi dan
Polisi Pamong Praja aparatur pemerintahan daerah
e.Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya
2 Staff Ahli : Memberikan arahan
dibidang pemerintahan,

Page 105
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1. Bidang hukum, dan politik
pemerintahan,
hukum, dan
politik
2. Bidang Memberikan arahan
ekonomi, dibidang ekonomi,
keuangan, dan keuangan, dan
pembangunan pembangunan.

3. Bidang Memberikan arahan


masyarakat dan dibidang masyarakat dan
sumberdaya sumberdaya manusia
manusia
3 Sekertariat Menyelenggarakan a. Penyelenggaraan administrasi
DPRD administrasi kesekretariatan DPRD
kesekretariatan, b. Penyelenggaraan administrasi
administrasi keuangan, keuangan DPRD
mendukung pelaksanan c. Penyelenggaraan rapat-rapat
tugas dan fungsi DPRD, DPRD
serta mengkoordinasikan d. Penyediaan dan Pengoordinasian
dan menyediakan tenaga tenaga ahli yang diperlukan oleh
ahli yang diperlukan DPRD
oleh DPRD sesuai
dengan kemampuan
keuangan daerah.

4 Dinas Daerah Melaksanakan


penyelenggaraan
pemerintahan Daerah
sesuai bidang masing-
masing.

Page 106
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1. Dinas Bidang Pendidikan a. Perumusan kebijakan teknis
Pendidikan dibidang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, Tenaga
Pendidik, dan Pendidikan Non
Formal dan Informal.
b. Pelaksanaan tugas bidang pendidikan
c. Penyelengaraan pelayanan
umum bidang pendidikan
d. Pembinaan dan pengembangan
pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati.
2. Dinas Kesehatan Bidang Kesehatan a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
kesehatan
b. Pelaksanaan tugas bidang kesehatan
c. Penyelengaraan pelayanan umum
bidang kesehatan
d. Pembinaan dan pengembangan
pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
3. Dinas Tenaga Bidang tenaga kerja, a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Kerja, Sosial sosial dan keluarga tenaga kerja, sosial dan keluarga
dan Keluarga berencana berencana
Berencana b. Pelaksanaan tugas bidang tenaga
kerja, sosial dan keluarga berencana
c. Penyelengaraan pelayanan umum
bidang tenaga kerja, sosial dan
keluarga berencana
d. Pembinaan dan pengembangan
pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
4. Dinas Bidang Perhubungan, a. Perumusan kebijakan teknis dibidang

Page 107
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Perhubungan, Komunikasi dan perhubungan, komunikasi dan
Komunikasi dan Informatika informatika
Informatika b. Pelaksanaan tugas bidang
perhubungan, komunikasi dan
informatika
c. Penyelengaraan pelayanan umum
bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika
d. Pembinaan dan pengembangan
pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati
5. Dinas Bidang Kependudukan a. Perumusan kebijakan teknis
Kependudukan dan Catatan Sipil dibidang kependudukan dan catatan
dan Catatan sipil.
Sipil b. Penyelenggaraan urusan pemerintah
bidang kependudukan dan catatan
sipil.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang kependudukan dan
catatan sipil.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
6. Dinas Bidang Kebudayaan dan a. Perumusan kebijakan teknis
Kebudayaan Pariwisata dibidang kebudayaan dan pariwisata.
dan Pariwisata b. Penyelenggaraan urusan pemerintah
bidang kebudayaan dan pariwisata.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang kebudayaan dan
pariwisata.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.

Page 108
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
7. Dinas Bina Bidang Bina Marga, sub a. Perumusan kebijakan teknis
Marga, bidang Sumberdaya Air, dibidang pembangunan jalan dan
Sumberdaya Air Energi dan Mineral jembatan, pemeliharaan jalan dan
dan Energi jembatan, sumberdaya air dan energi
Sumber Daya sumber daya minneral.
Mineral b. Penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang bina marga, sub
bidang energi sumber daya air, dan
energi sumber daya mineral.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang pembangunan jalan dan
jembatan, pemeliharaan jalan dan
jembatan, sumberdaya air dan energi
sumber daya mineral.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati
8. Dinas Cipta Bidang Cipta Karya, a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Karya, Perumahan dan bangunan gedung, perumahan dan
Perumahan dan Kebersihan permukiman, kebersihan dan
Kebersihan pertamanan.
b.Penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang cipta karya,
perumahan dan permukiman,
kebersihan dan pertamanan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang bangunan gedung,
perumahan dan permukiman,
kebersihan dan pertamanan.
d.Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.

Page 109
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

9. Dinas Bidang Perekonomian a. Perumusan kebijakan teknis


Perdagangan, dibidang perdagangan, perindustrian,
Perindustrian, koperasi dan penanaman modal.
Koperasi dan b. Penyelengaraan urusan pemerintah
Penanaman bidang perdagangan, perindustrian,
Modal koperasi dan penanaman modal.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang perdagangan,
perindustrian, koperasi dan
penanaman modal.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
10. Dinas Bidang Pertanian a. Perumusan kebijakan teknis
Pertanian dan ( tanaman pangan dan dibidang pertanian dan kehutanan.
Kehutanan kehutanan) b. Penyelenggaraan urusan pemerintah
bidang pertanian dan kehutanan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang pertanian dan
kehutanan.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati..
11. Dinas Bidang kelauutanan dan a. Perumusan kebijakan teknis
Peternakan perikanan ( perikanan, dibidang peternakan dan perikanan.
dan Perikanan serta bidang pertanian b. Penyelenggaraan urusan
sub bidang peternakan) pemerintah bidang peternakan dan
perikanan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang peternakan dan
perikanan.

Page 110
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
12. Dinas Bidang Pengelolaan a. Perumusan teknis dibidang
Pendapatan Keuangan Daerah pendapatan, pengelolaan keuangan
dan daerah.
Pengelolaan b. Penyelenggaraan urusan
Keuangan pemerintahan bidang pendapatan,
Daerah pengelolaan keuangan dan aset
daerah.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
Unit Pelaksana Melaksanakan sebagian
Teknis Dinas kegiatan teknis dan/atau
(UPTD) kegiatan teknis
penunjang yang
mempunyai wilayah
kerja satu atau beberapa
kecamatan.

5 Badan melaksanakan a. Perumusan kebijakan teknis


Perencanaan penyusunan dan perencanaan pembangunan daer
Pembangunan pelaksanaan kebijakan b. Pelaksanaan tugas bidang
Daerah daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah
perencanaan c. Pengoordinasian perencanaan
pembangunan daerah. pembangunan daerah.
d. Pembinaan perencanaan
pembangunan daerah.
e. Pelaksanaan tugas lain yang

Page 111
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
diberikan oleh Bupati
6 Inspektorat Melaksanakan a. Perencanaan program pengawasan.
pengawasan terhadap b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi
pelaksanaan urusan pengawasan.
pemerintahan, c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian,
pembinaan atas dan penilaian tugas pengawasan.
penyelenggaraan d. Pelaksanaan tugas lain yang
pemerintahan desa dan diberikan oleh Bupati.
pelaksanaan urusan
pemerintahan desa

7 Lembaga teknis Melaksanakan


daerah penyusunan dan
a. Perumusan kebijakan teknis
pelaksanaan kebijakan
a. Badan dibidangnya masing-masing.
daerah di bidangnya
b. Pemberian dukungan atas
masing-masing.
penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidangnya masing-masing.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas
bidangnya masing-masing.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
1. Badan Bidang kepegawaian, a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Kepegawaian pendidikan, dan pengadaan dan mutasi, pembinaan
Daerah pelatihan. pegawai dan pengembangan
kepegawaian, serta data dan formasi
pegawai.
b. Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang kepegawaian.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas
bidang pengadaan dan mutasi,

Page 112
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
pembinaan pegawai dan
pengembangan kepegawaian, serta
data dan formasi pegawai.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
2. Badan Bidang pengelolaan a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Pengelolaan keuangan dan kekayaan pengelolaan keuangan dan kekayaan
Keuangan dan daerah daerah
Kekayaan b. Pemberian dukungan atas
Daerah penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang pengelolaan
keuangan dan kekayaan daerah.
c. Pembinaan dan pelaksanaan kegiatan
bidang pemberdayaan pemerintahan
desa, kelembagaan dan usaha
ekonomi masyarakat, pengembangan
desa dan teknologi tepat guna.
d. Pelaksanaan kegiatan lain yang
diberikan oleh Bupati.
3. Badan Bidang pengendalian a. Perumusan kebijakan teknis
Pengendalian pertanahan daerah dibidang pengendalian pertanahan
Pertanahan daerah.
Daerah b.Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang keluarga berencana,
pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang pengendalian pertanahan
daerah.

Page 113
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
d.Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
4. Badan Bidang pengawasan a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Pengawasan daerah pengawasan daerah.
Daerah b. Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang keluarga berencana,
pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas
bidang pengawasan daerah.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
5. Badan Bidang lingkungan a. Perumusan kebijakan teknis
Lingkungan hidup dibidang penataan dan pengembangan
Hidup kapasitas lingkungan hidup,
pengendalian kerusakan lingkungan,
pelestarian lingkungan hidup.
b. Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang lingkungan hidup.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang penataan dan
pengembangan kapasitas lingkungan
hidup, pengendalian kerusakan
lingkungan, pelestarian lingkungan
hidup.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
Unit Pelaksana Melaksanakan sebagian
Teknis Badan kegiatan teknis dan/atau

Page 114
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
(UPTD) kegiatan teknis
penunjang yang
mempunyai wilayah
kerja satu atau beberapa
kecamatan.

b.Rumah Sakit Melaksanakan a. Perumusan kebijakan teknis


Umum Daerah penyusunan dan dibidang pelayanan dan penunjang
Sleman pelaksanaan kebijakan medik, keperawatan dan penunjang
daerah di bidang non medik, sarana dan sanitasi.
pelayanan perhubungan, b. Pemberian dukungan atas
komunikasi dan penyelenggaraan pemerintahan
informatika. daerah dibidang pelayanan
perhubungan, komunikasi dan
informatika.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang pelayanan dan
penunjang medik, keperawatan dan
penunjang non medik, sarana dan
sanitasi.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
c. Kantor Melaksanakan
penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan
daerah dibidang nya
masing-masing.

1. Kantor Bidang kesatuan bangsa, a. Perumusan kebijakan teknis


Kesatuan politik dan perlindungan dibidang kesatuan bangsa, politik dan
Bangsa, masyarakat perlindungan masyarakat.
Politik dan b. Pemberian dukungan atas

Page 115
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Perlindungan penyelenggaraan pemerintahan
Masyarakat daerah bidang kesatuan bangsa,
politik dan perlindungan masyarakat.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang kesatuan bangsa, politik
dan perlindungan masyarakat.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
2. Kantor Bidang perpustakaan a. Perumusan kebijakan teknis
Perpustakaan dan arsip daerah dibidang akuisisi dan pengolahan,
dan Arsip pelayanan dan pengembangan
Daerah perpustakaan dan arsip daerah.
b. Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang perpustakaan dan arsip
daerah
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang akuisisi dan pengolahan,
pelayanan dan pengembangan
perpustakaan dan arsip daerah
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
3. Kantor Bidang telekomunikasi a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Telekomuni dan informasi di Daerah. telekomunikasi dan informasi
kasi dan b. Pemberian dukungan atas
Informasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang telekomunikasi dan
informasi.
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas bidang telekomunikasi dan
informasi

Page 116
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
4. Kantor Bidang pengendalian a. Perumusan kebijakan teknis
Pengendalia dampak lingkungan dibidang pengendalian dampak
n Dampak lingkungan.
Lingkungan b. Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang pengendalian dampak
lingkungan
c. Pembinaan dan pelaksanaan
tugas pengendalian dampak
lingkungan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati

5. Kantor Bidang pengelolaan a. Perumusan kebijakan teknis dibidang


Pengelolaan pasar pengelolaan pasar.
Pasar b. Pemberian dukungan atas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah bidang pengelolaan pasar
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas
pengelolaan pasar
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
7 Kantor Pelayanan Melaksanakan a. Perumusan kebijakan teknis dibidang
Perijinan Terpadu penyusunan dan pelayanan perijinan terpadu.
pelaksanaan kebijkan b. Pemberian dukungan atas
daerah di bidang penyelenggaraan pemerintahan
pelayanan perijinan daerah bidang pelayanan perijinan
terpadu. terpadu.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas

Page 117
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
pelayanan perijinan terpadu.
d. Pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Bupati.
8 Penyelenggara Melaksanakan
pemerintah kewenangan
a. Pengkoordinasian penyelenggaraan
wilayah pemerintahan yang
tata pemerintahan di tingkat
kecamatan. dilimpahkan oleh Bupati
Kecamatan.
untuk menangani
1. Kecamatan b. Pengkoordinasian upaya
sebagian urusan otonomi
penyelenggaraan tata pemerintahan
daerah
di tingkat Kecamatan.
c. Pengkoordinasian kegiatan di bidang
pembangunan perekonomian dan
pemberdayaan masyarakat.
d. Pengkoordinasian di bidang
kesejahteraan masyarakat.
e. Pembinaan terhadap
penyelenggaraan pemerintah desa.
f. Penyelenggaraan pelayanan
masyarakat yang menjadi ruang
lingkup tugasnya.
g. Penyelenggaraan ketatausahaan
kecamatan
2. Kelurahan Menyelenggarakan a. Pelaksanaan kegiatan
urusan pemerintahan, pemerintahan kelurahan.
pembangunan, dan b. Pemberdayaan masyarakat
kemasyarakatan. c. Pelayanan masyarakat.
d. Penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum.
(Selain itu juga e. Pemeliharaan prasarana dan
melaksanakan urusan fasilitas pelayanan umum.
pemerintahan yang
Page 118
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
dilimpahkan oleh f.Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
Bupati.)

9 Satuan Polisi Memelihara dan a. Penyusunan program dan


Pamong Praja menyelenggarakan pelaksanaan ketertiban umum,
ketentraman dan penegakan Peraturan Daerah dan
ketertiban umum, Keputusan Kepala Daerah.
menegakkan Peraturan b. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan
Daerah dan Keputusan dan penyeleggaraan ketentraman dan
Kepala Daerah. ketertiban umum di Daerah.
c. Pelaksanaan kebijakan
penegakan Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah.
d. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
dan penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum serta
peneggakan Peraturan Daerah dan
Keputusan Kepala Daerah dengan
aparat Kepolisian Negara, Penyidik
Pegawai Negeri Seipil (PPNS) dan
atau aparatur lainnya
e. Pengawasan terhadap
masyarakat agar mematuhi dan
menaati penegakan Peraturan Daerah
dan Keputusan Kepala Daerah

1.7.2. Lembaga Non-Pemerintah


Di Kecamatan Sleman terdapat beberapa lembaga non-pemerintahan diantaranya
sebagai berikut :
Page 119
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
a. Tingkat Kelurahan
1) BPD (Badan Permusyawaratan Desa)
Badan ini berfungsi melindungi berbagai adat istiadat dan menetapkan
peraturan desa bersama kepala desa. Selain itu, BPD berfungsi
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa serta melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD
ialah wakil penduduk desa bersangkutan. Mereka ditetapkan dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat. Di desa dibentuk juga beberapa
lembaga kemasyarakatan.
2) Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)
LKMD merupakan wadah partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa yang memadukan kegiatan pemerintahan desa yang dilakukan secara
gotong royong. Pengurus LKMD umumnya tokoh masyarakat setempat.
Pembentukan LKMD disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat desa
berdasarkan musyawarah anggota masyarakat. Fungsi LKMD adalah
membantu pemerintah desa dalam merencanakan, pelaksanaan, dan
pengendalian pembangunan desa. Selain itu, LKMD memberikan
masukan kepada BPD dalam proses perencanaan pembangunan desa.
Misalnya, untuk mencegah banjir LKMD dapat mengusulkan
pembangunan tanggul atau dam kepada pemerintahan desa.
3) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Anggota PKK terdiri atas ibu - ibu rumah tangga di suatu desa. Ketua
PKK biasanya dijabat oleh istri kepala desa atau lurah. PKK bertujuan
memberdayakan keluarga, meningkatkan kesejahteraan, dan kemandirian
keluarga. Misalnya, PKK memberi bantuan sosial, pelatihan keterampilan,
pos pelayanan terpadu (Posyandu), memberikan bantuan beasiswa, atau
mengadakan pengobatan gratis.
4) Karang Taruna
Karang Taruna merupakan salah satu organisasi kepemudaan di tingkat
desa. Karang Taruna ini juga merupakan organisasi pemuda atau pelajar
SMP dan SMA di suatu desa atau kelurahan. Tujuan dari organisasi ini,

Page 120
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
yaitu memberikan pembinaan kepada para remaja untuk menjadi individu
mandiri dan memiliki keterampilan. Pembinaan pemuda desa bertujuan
agar pemuda desa, terutama pemuda putus sekolah, dapat memperoleh
keahlian di bidang tertentu. Misalnya, pembinaan dalam bidang
elektronika, kesenian, olahraga, atau lingkungan hidup. Organisasi Karang
Taruna terdapat di wilayah Rukun Warga (RW), desa, dan kecamatan.
Karang Taruna merupakan wadah bagi generasi muda desa untuk
menyalurkan pendapat dan kreativitasnya. Karang Taruna merupakan
lembaga pemberdayaan masyarakat di bawah pembinaan kepala desa dan
camat. Karang Taruna dapat memupuk persatuan dan kesatuan di antara
generasi muda.
Dalam menjalankan semua perencanaan pembangunan di kelurahan
terdapat Dewan Kelurahan (Dekel). Dewan Kelurahan berfungsi sebagai
pemberi masukan kepada lurah tentang rencana pembangunan di
wilayahnya. Di tingkat kelurahan terdapat Program Pemberdayaan
Kecamatan (PPK) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan). PNPM dilaksanakan
dalam upaya mengentaskan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja di
perdesaan, peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian
masyarakat perdesaan. Pemerintahan desa atau kelurahan harus ikut
berperan agar program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan
baik. Pemerintahan desa atau kelurahan merupakan unsur pemerintahan
yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

b. Tingkat Kecamatan

1) Komando Rayon Militer

Di kecamatan, tugas untuk menjaga keutuhan wilayah dilaksanakan oleh


Komando Rayon Militer (Koramil). Mereka bertugas menjaga keutuhan
wilayah kecamatan dari segala gangguan dan ancaman, baik itu yang

Page 121
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
datang dari luar maupun dari dalam. Koramil merupakan bagian dari
Tentara Nasional Indonesia (TNI).

2) Polisi Sektor

Sistem pemerintahan kecamatan memiliki beberapa perangkat yang


mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang dilakukan oleh seorang
camat. Selain ketiga unsur tersebut, ada beberapa lembaga yang
dinamakan seksi atau bagian untuk menjalankan pemerintahan di wilayah
kecamatan. Setiap seksi atau bagian tersebut dipimpin oleh seorang kepala
seksi/kepala bagian yang bertanggung jawab kepada camat dengan
koordinasi sekretaris kecamatan. Semua bagian atau seksi yang ada pada
pemerintahan di kecamatan memiliki tugas dan fungsi masing-masing.

Page 122
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1.8. SEKTOR PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Instrumen formal pembiayaan pembangunan pemerintah adalah APBD. Kota Sleman


yang secara yuridis masuk dalam daerah otonom Kabupaten Sleman dalam
pembiayaannya juga berasal dari APBD Kabupaten Sleman, berikut penjabaran
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Sleman :

Tabel 2.43 APBD Kabupaten Sleman Tahun 2007 – 2011

Uraian 2007 2008 2009 2010 2011

PENDAPAT 825.004.186. 946.476.028. 996.182.714.6 1.095.628.887. 1.311.473.547.


AN 092,00 092,43 91,84 559,93 856,47

Pendapatan 120.656.548. 140.631.359. 157.231.267.8 163.056.459.1 226.732.271.0


Asli Daerah 721,00 142,43 11,84 37,93 88,47

Pendapatan 50.287.665. 61.020.899. 71.044.731.1 80.611.542.9 142.698.407.2


Pajak Daerah 731,91 130,70 06,66 55,52 80,12

Pendapatan 40.965.628. 52.065.472. 54.719.438.5 59.110.503.2 33.163.697.8


Retribusi 030,57 057,93 55,90 92,07 70,80
Daerah

Pendapatan 5.732.297. 6.676.980. 9.973.164.26 10.169.824.6 11.036.188.3


Hasil 630,18 800,43 6,92 23,38 76,45
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang
Dipisahkan

Page 123
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Lain- lain 23.670.957. 20.868.007. 21.493.933.8 13.164.588.2 39.824.977.5
PAD yang 328,34 153,37 82,36 66,96 61,10
Sah

Pendapatan 700.176.234. 785.937.430. 822.650.618.2 909.887.128.8 1.004.256.624.


Transfer 261,00 122,00 80,00 72,00 317,00

Transfer 629.561.288. 688.941.478. 717.703.169.2 740.198.028.3 753.889.009.9


Pemerintah 361,00 722,00 80,00 98,00 57,00
Pusat –Dunia
Perimbangan

Dana Bagi 68.345.288.3 85.884.282.5 93.771.968.64 104.198.028.3 76.227.591.90


Hasil Pajak 61,00 22,00 3,00 98,00 2,00

Dana Bagi 311.668.200, 97.422.637,00 2.667.969.281, 3.089.385.055,


Hasil Bukan 00 00 00
Pajak(SDA)

Dana 543.065.000. 592.594.528. 587.857.778.0 563.320.892.0 631.920.663.0


Alokasi 000,00 000,00 00,00 00,00 00,00
Umum

Dana 18.151.000.0 10.151.000.0 35.976.000.00 69.847.300.00 42.650.300.00


Alokasi 00,00 00,00 0,00 0,00 0,00
Khusus

Transfer 5.613.532.60 6.096.820.60 20.393.400.00 84.453.294.00 148.082.286.3


Pemerintah 0,00 0,00 0,00 0,00 60,00
Pusat-
Lainnya

Page 124
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Dana 5.613.532.60 6.096.820.60 20.393.400.00 84.453.294.00 148.082.286.3
Tunjangan 0,00 0,00 0,00 0,00 60,00
Pendidikan

Transfer 65.001.413.3 90.899.130.8 84.554.049.00 85.235.806.47 102.285.328.0


Pemerintah 00,00 00,00 0,00 4,00 00,00
Provinsi

Dana Bagi 52.201.913.3 71.657.130.8 68.062.049.00 73.868.806.47 94.205.328.00


Hasil Pajak 00,00 00,00 0,00 4,00 0,00
dari Provinsi
dan Pemda
Lainnya

Bantuan 12.799.500.0 19.242.000.0 16.492.000.00 11.367.000.00 8.080.000.000,


Keuangan 00,00 00,00 0,00 0,00 00
dari Provinsi
atau Pemda
Lainnya

Lain-lain 4.171.403110 19.907.238.8 16.300.828.60 22.685.299.55 80.493.652.45


Pendapatan ,00 28,00 0,00 0,00 0,00
yang Sah

Pendapatan 2.062.081.45 16.486.586.0 120.770.000,0 20.785.299.55 21.984.517.45


Hibah 0,00 00,00 0 0,00 0,00

Dana Cukai 2.921.483.82 1.285.611.600, 0,00 0,00


Tembakau 2,00 00

Dana 2.109.321.66 499.169.006, 14.894.447.00 0,00 0,00


Penguatan

Page 125
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Desentralisas 0,00 00 0,00
i Fiskal dan
Percepatan
Pembanguna
n Daerah

DPPIP 0,00 0,00 0,00 1.000.000.000, 0,00


00

DPPID 0,00 0,00 0,00 900.000.000,0 3.983.760.000,


0 00

Bosnas 0,00 0,00 0,00 0,00 54.525.375.00


0,00

BELANJA 752.113.975. 906.618.990. 1.016.026.601. 1.131.602.398. 1.278.055.164.


892,36 410,50 135,37 904,14 511,30

BELANJA 614.949.715. 770.763.819. 860.189.984.3 989.131.133.9 1.142.118.624.


OPERASI 697,14 786,50 72,37 24,33 078,58

Belanja 468.668.466. 586.317.296. 636.607.528.8 755.838.243.8 860.572.677.1


Pegawai/Pers 025,00 476,11 49,82 54,94 85,19
onalia

Belanja 98.462.427.5 128.893.960. 147.599.744.5 182.639.531.6 214.562.841.2


Barang 36,00 721,00 04,64 36,08 28,24

Belanja 136.590.831, 120.031.476, 102.458.156,6 77.980.369,31 61.570.548,15


Bunga 64 89 1

Page 126
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
Belanja 7.743.887.43 10.042.470.5 10.189.618.48 0,00 0,00
Subsidi 9,00 18,00 0,00

Belanja 0,00 19.401.387.15 18.413.622.48 36.819.419.80


Hibah 8,00 7,00 0,00

Belanja 39.938.343.8 45.390.060.5 46.289.247.22 32.161.755.57 30.102.115.31


Bantuan 65,00 94,50 3,30 7,00 7,00
Sosial

BELANJA 109.560.194. 98.394.135.0 115.846.912.5 99.812.269.37 96.111.399.13


MODAL 100,98 29,00 55,00 0,81 4,72

Belanja 12.219.081.8 0,00 0,00 69.802.625,00 16.552.702.22


Tanah 13,00 7,00

Belanja 22.030.162.3 0,00 0,00 25.939.878.31 12.745.728.25


Peralatan 00,00 9,00 9,00
dan Mesin

Belanja 50.763.440.0 0,00 0,00 31.751.996.68 25.008.806.78


Gedung dan 56,66 8,81 6,65
Bangunan

Belanja 23.012.501.6 0,00 0,00 29.450.357.52 41.563.390.37


Jalan, Irigasi, 91,00 8,00 4.07
dan Jaringan

Belanja Aset 0,00 0,00 0,00 12.600.234.21 240.771.488,0


Tetap 0,00 0
lainnya

BELANJA 0,00 306.297.000, 0,00 4.404.090.314, 489.223.000,0

Page 127
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
TIDAK 00 00 0
TERDUGA

TRANSFER 27.604.066.0 37.154.738.5 39.989.704.20 38.254.905.29 39.335.918.29


94,24 95,00 8,00 5,00 8,00

Transfer 27.604.066.0 37.154.738.5 39.989.704.20 38.254.905.29 39.335.918.29


Bagi Hasil 94,24 95,00 8,00 5,00 8,00
ke Desa

Belanja Bagi 18.615.842.8 20.173.017.1 20.517.574.20 19.528.558.29 19.693.062.26


Hasil 94,24 45,00 8,00 5,00 7,00
Kepada
Provinsi/Kab
/Kota &
Pemerintah
Desa

Belanja 8.988.223.20 16.981.721.4 19.472.130.00 18.726.347.00 19.642.856.03


Bantuan 0,00 50,00 0,00 0,00 1,00
Keuangan
Kepada
Provinsi/Kab
/Kota &
Pemerintah
Desa

Surplus/ 72.890.210.1 39.857.037.6 (19.843.886.4 (35.973.511.3 33.418.383.34


(Defisit) 99,64 81,93 43,53) 44,21) 4,17

Page 128
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032

PEMBIAYA
AN

Penerimaan
Pembiayaan

Sisa Lebih 0,00 195.763.465. 213.907.757.9 164.125.626.5 111.413.378.1


Perhitungan 158,06 11,59 39,66 23,05
Anggaran
Tahun
Sebelumnya

Penerimaan 0,00 294.488.800, 0,00 0,00 0,00


Pajak 00
Bencana

Jumlah 0,00 196.057.953. 213.907.757.9 164.125.626.5 111.413.378.1


958,06 11,59 39,66 23,05

Pengeluaran
Pembiayaan

Penyertaan 0,00 13.475.000,0 22.000,000.00 10.500.000.00 6.000.000.000,


Modal 00,00 0,00 0,00 00

Pembayaran 0,00 6.100.000.00 137.748,938,4 137.744.928,4 137.744.928,4


Pokok Utang 0,00 0 0 0

Pemberian 0,00 294.488.800, 6.600.500.000, 6.100.500.000, 0.00


Pinjaman 00 00 00
Daerah

Jumlah 0,00 22.007.233.7 29.938.244.92 16.738.244.92 6.137.744.928,

Page 129
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
28,40 8,40 8,40 40

Pembiayaan 0,00 174.050.720. 183.969.512.9 147.378.381.6 105.276.125.3


Netto 229,66 83,19 11,26 38,65

SILPA 72.890.210.1 213.970.757. 164.125.626.5 111.413.870.2 138.694.508.6


90,64 911,59 39,66 67,05 82,82

Page 130
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1.8.1. Pendapatan
Grafik 2.12 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sleman tahun 2007-2011

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir pendapatan Kabupaten Sleman terus
mengalami peningkatan, dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami peningkatan
Rp 94.471.842.000 atau 11,08 %, sedangkan dari tahun 2008 ke tahun 2009
mengalami peningkatan sebesar Rp. 49.706.686.599 atau 5,25 %, sedangkan dari
tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 99.446.172.868
atau 9,9% untuk tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp
215.844.660.296 atau 19,7 %.

Page 131
LAPORAN ANTARA RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA SLEMAN TAHUN
2013-2032
1.8.2. Belanja
Grafik 2.13 Belanja Daerah Kabupaten Sleman tahun 2007-2011

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir belanja Kabupaten Sleman terus
mengalami peningkatan, dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami peningkatan
Rp 154.505.014.518 atau 20,54 %, sedangkan dari tahun 2008 ke tahun 2009
mengalami peningkatan sebesar Rp. 109.407.610.725 atau 10,97 %, sedangkan
dari tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp
115.575.797.769 atau 11,37 % untuk tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami
peningkatan sebesar Rp 107116847309 atau 9,46 %.

Page 132

Anda mungkin juga menyukai