Anda di halaman 1dari 2

Desentralisasi adalah istilah dalam koorganisasian yang diartikan sebagai penyerahan wewenang.

Di bidang pemerintahan, desentralisasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
satuan organisasi pemerintahan di daerah untuk menyelenggarakan kepentingan penduduk setempat.
Prakarsa, wewenang, dan tanggung jawab mengenai urusan yang diserahkan pusat menjadi tanggung
jawab daerah. Baik mengenai politik pelaksanaannya, perencanaan, maupun segi pembiayaan. Perangkat
pelaksananya adalah perangkat daerah itu sendiri.

Desentralisasi juga diartikan sebagai pengalihan sumber-sumber daya berupa dana, manusia,
kekayaan alam dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah beserta tanggung jawab dan kewenangannya.
Di Indonesia, desentralisasi diatur dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004. Dalam penerapannya,
desentralisasi memiliki kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada berbagai bidang kehidupan.

Dampak positif dan negatif desentralisasi

1. Ekonomi
Dampak positif dalam bidang ekonomi ialah pemerintahan daerah dapat mengelola sumber daya
alam yang dimilikinya untuk dipergunakan bagi peningkatan pendapatan asli daerah atau PAD
dan bagi kepentingan rakyat. Sedangkan dampak negatifnya, memberikan peluang bagi pejabat
daerah untuk melakukan praktik korupsi.
2. Sosial dan Budaya
Dampak positif, Memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu daerah. Melalui desentralisasi,
pemerintah daerah akan dengan mudah mengembangkan potensi kebudayaanyang dimiliki
daerah. Namun dampak negatifnya ialah muncul potensi dimana masing-masing daerah
berlomba-lomba menonjolkan kebudayaannya, sehingga dapat melunturkan persatuan dan
kesatuan.
3. Keamanan
Desentralisasi merupakan suatu upaya untuk mempertahankan negara kesatuan republik
indonesia, karena desentralisasi mampu meredam daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari
NKRI, atau sewring disebut sebagai separatisme. Namun dampak negatif nya desentralisasi juga
berpotensi menyulut konflik antar daerah, khususnya terkait dengan sengketa wilayah, sumber
daya alam, dan ego kedaerahan yang berlebihan atau chauvinisme.
4. Politik
Sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan tanpa adanya
campr tangan dari pemerintah pusat. Dampak negatifnya ialah euforia atau bisa juga disebut
dengan emosional yang berlebihan di mana wewenang pemerintah daerah hanya mementingkan
kepentingan golongan dan kelompok tertentu.1

1
Djuyandi, Yusa. 2017. Pengantar ilmu politik. Depok : Rajawali pers
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Alexander , 2010, “Desentralisasi dan Undang-undang Otonomi Daerah di Era Reformasi,Jurnal
Hukum Vol. 3 No. 1 Januari 2010, UII Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai