Anda di halaman 1dari 9

E.

KERANGKA TEORI
Kerangka teori mengenai peran lembaga dalam mewujudkan zero konflik di Sumatera
Selatan dapat mencakup berbagai aspek, termasuk aspek politik, sosial, ekonomi, dan
budaya. Berikut adalah beberapa elemen yang dapat menjadi dasar untuk kerangka teori
tersebut:

1. Teori Konflik dan Penyelesaian Konflik:


- Membedakan antara konflik destruktif dan konstruktif.
- Mengidentifikasi faktor-faktor pemicu konflik, seperti ketidaksetaraan sosial,
persaingan sumber daya, perbedaan etnis, dan sebagainya.
- Membahas teori penyelesaian konflik, termasuk pendekatan konsensual,
transformasional, dan kompromi.

2. Peran Lembaga Pemerintah:


- Membahas peran pemerintah dalam mencegah konflik dan memastikan keadilan sosial.
- Menganalisis kebijakan pemerintah yang mendukung perdamaian dan penyelesaian
konflik.
- Mengkaji peran kepolisian, aparat keamanan, dan lembaga penegak hukum dalam
memelihara ketertiban.

3. Partisipasi Masyarakat:
- Menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
- Menganalisis peran lembaga-lembaga partisipatif seperti forum musyawarah, kelompok
advokasi, dan LSM.
- Membahas upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
perdamaian.

4. Pendidikan dan Komunikasi:


- Menjelaskan peran pendidikan dalam membentuk sikap toleransi dan pemahaman antar-
etnis.
- Menganalisis peran media massa dalam membentuk persepsi dan opini publik terkait
konflik.
- Meneliti upaya komunikasi pemerintah untuk meredakan ketegangan dan membangun
kepercayaan.

5. Pemberdayaan Ekonomi:
- Membahas peran pembangunan ekonomi dalam mengurangi ketidaksetaraan sosial dan
konflik.
- Meneliti program-program pemberdayaan ekonomi yang dapat mengurangi ketegangan
di antara kelompok-kelompok masyarakat.

6. Pembangunan Budaya Damai:


- Menyoroti peran seni, budaya, dan pendidikan budaya dalam mempromosikan
pemahaman antar-etnis.
- Mengkaji inisiatif budaya yang dapat memperkuat identitas bersama dan mengurangi
konflik budaya.

7. Pengelolaan Sumber Daya Alam:


- Menganalisis konflik yang mungkin muncul terkait dengan pengelolaan sumber daya
alam.
- Meneliti peran lembaga yang terlibat dalam pengelolaan sumber daya alam dan upaya
untuk mencegah konflik.
Kerangka teori ini dapat membentuk dasar untuk penelitian lebih lanjut atau pengembangan
program intervensi yang dapat membantu mewujudkan zero konflik di Sumatera Selatan.
F. METODE PENELITIAN

Metode penelitian mengenai peran lembaga dalam mewujudkan zero konflik di Sumatera
Selatan perlu dirancang secara cermat untuk memastikan keakuratan dan keberlanjutan
hasil penelitian. Berikut adalah langkah-langkah dan metode penelitian yang dapat
digunakan:

1. Kajian Literatur:
- Melakukan studi literatur untuk memahami konteks historis, budaya, sosial, dan politik
di Sumatera Selatan.
- Menganalisis penelitian sebelumnya yang terkait dengan konflik dan peran lembaga
dalam penyelesaiannya.

2. Studi Deskriptif:
- Menggunakan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan peran lembaga dalam
mewujudkan zero konflik.
- Mendokumentasikan berbagai lembaga terkait yang terlibat dalam upaya penyelesaian
konflik.

3. Survei dan Wawancara:


- Melakukan survei di masyarakat untuk mengumpulkan data persepsi dan pengalaman
terkait konflik.
- Melakukan wawancara dengan perwakilan lembaga pemerintah, masyarakat, dan LSM
untuk memahami peran mereka.

4. Analisis Kebijakan:
- Menganalisis kebijakan pemerintah yang terkait dengan penyelesaian konflik di
Sumatera Selatan.
- Menilai sejauh mana kebijakan-kebijakan ini mencerminkan konsep zero konflik.

5. Studi Kasus:
- Memilih beberapa kasus konflik di Sumatera Selatan dan melakukan studi kasus
mendalam.
- Menganalisis bagaimana lembaga-lembaga tertentu berkontribusi dalam menyelesaikan
kasus-kasus tersebut.

6. Analisis Data Kualitatif dan Kuantitatif:


- Menggunakan analisis data kualitatif untuk memahami nuansa, motivasi, dan konteks
sosial dari peran lembaga.
- Menerapkan analisis data kuantitatif untuk mengidentifikasi tren dan pola terkait konflik
dan upaya penyelesaiannya.

7. Focus Group Discussions (FGD):


- Mengadakan FGD dengan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat, lembaga
pemerintah, dan LSM.
- Membahas isu-isu kunci terkait konflik dan peran lembaga dalam mewujudkan zero
konflik.

8. Pemetaan Stakeholder:
- Membuat pemetaan stakeholder untuk mengidentifikasi lembaga-lembaga yang
memiliki peran signifikan dalam penyelesaian konflik.
- Menganalisis dinamika hubungan antar-stakeholder.
9. Analisis SWOT:
- Melakukan analisis SWOT untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dari peran lembaga dalam konteks penyelesaian konflik.

10. Validasi dan Peer Review:


- Melibatkan ahli-ahli terkait dan pemangku kepentingan dalam validasi hasil penelitian.
- Melakukan peer review untuk memastikan kualitas metodologi dan interpretasi data.

Metode ini dapat disesuaikan dengan spesifikasinya dan kemampuan peneliti. Penting
untuk memilih metode yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian dan memberikan
kontribusi positif dalam mewujudkan zero konflik di Sumatera Selatan.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Agar mempermudah pembahasan terbentuk secara sistematis, maka dibuatlah


sistematika penulisan dalam melakukan penelitian yang berjudul “Peran Lembaga
mewujudkan zero konflik di sumatera selatan ” maka penulis membaginya terdiri
atas empat bab antara lain:

Bab I Pendahuluan terdiri dari,Latar belakang, rumusan masalah, tujuan


penelitian,kerangka teori, teknik pengumpulan data, teknik analisa data, sistematika
penulisan.

Bab II Analisis Peran Media Sosial Dalam Membentuk Opini Publik Terhadap Isu
Pemerintah terdiri dari,Peran media social dan opini public.

Bab III Analisis Peran Media Sosial Dalam Membentuk Opini Publik Terhadap Isu
Pemerintah,yang menjelaskan tentang opini public yang mengenai isu pemerintah
yang bisa kita cari tahu melalui media social karena apa media social sekarang
menjadi salah satu media penyaluran informasi-informasi mengenai berita yang
sedang hangat beredar di internet dengan begitu memudahkan masyarakat untuk
mencari tahu semua permasalahan yang mengenai isu pemerintahan sekarang.

Bab IV Penutup ini adalah bagian akhir dari hasil laporan penelitian yang
dijelaskan secara singkat dan jelas mengenai keseluruhan pembahasan dari bab 1
sampai bab3.
Kesimpulan ini dicantumkan untuk memudahkan pembaca atau penikmat pada
saat memahami isi laporan penelitian yang dibuat oleh penulis tersebut.

Anda mungkin juga menyukai