Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Stres Akademik terhadap Kesejahteraan Mahasiswa di Perguruan Tinggi

Abstrak
Stres akademik adalah fenomena yang umum di kalangan mahasiswa perguruan tinggi dan
dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan
untuk menginvestigasi pengaruh stres akademik terhadap kesejahteraan mahasiswa di
perguruan tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan penggunaan
kuesioner yang diberikan kepada sampel mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi. Data
yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan regresi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara tingkat stres
akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya upaya
untuk mengelola stres akademik mahasiswa secara efektif guna meningkatkan kesejahteraan
mereka di lingkungan perguruan tinggi.

Kata Kunci: Stres akademik, kesejahteraan mahasiswa, perguruan tinggi, pengelolaan stres,
survei, analisis regresi.
1. Pendahuluan
Pendidikan tinggi, yang sering dianggap sebagai masa transisi penting dalam
kehidupan seseorang, memberikan banyak peluang dan tantangan bagi mahasiswa.
Mahasiswa di perguruan tinggi dihadapkan pada berbagai tugas akademik yang kompleks,
seperti menyelesaikan tugas, ujian, dan penelitian, yang sering kali memunculkan tingkat
stres yang signifikan. Stres akademik adalah reaksi fisiologis dan psikologis yang timbul
ketika individu merasa tekanan atau beban berlebihan dalam menghadapi tuntutan
akademik (Misra & McKean, 2000). Meskipun stres dalam jumlah tertentu dapat berfungsi
sebagai dorongan motivasi, stres yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada
kesejahteraan fisik dan mental mahasiswa.
Penting untuk memahami pengaruh stres akademik terhadap mahasiswa, karena hal
ini dapat berdampak pada pencapaian akademik, kesejahteraan psikologis, dan kualitas
hidup mereka selama masa kuliah. Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang faktor-
faktor yang dapat mengurangi atau memperparah stres akademik dapat membantu institusi
pendidikan dan konselor sekolah dalam merancang intervensi yang efektif untuk
meningkatkan kesejahteraan mahasiswa. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa
stres akademik dapat berkontribusi pada berbagai masalah, termasuk kecemasan, depresi,
gangguan tidur, dan bahkan peningkatan risiko drop out dari perguruan tinggi (El Ansari et
al., 2013; Regehr et al., 2013). Namun, dampak stres akademik pada kesejahteraan
mahasiswa tidak selalu seragam, dan faktor-faktor kontekstual dan individual dapat
memoderasi hubungan antara stres dan kesejahteraan.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi secara lebih mendalam pengaruh stres
akademik terhadap kesejahteraan mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Kami akan
menjelajahi faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat stres akademik mahasiswa,
serta dampaknya pada kesejahteraan mereka. Penelitian ini juga akan mengidentifikasi
strategi yang dapat membantu mahasiswa mengatasi stres akademik dan memperbaiki
kesejahteraan mereka.
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik
tentang kompleksitas hubungan antara stres akademik dan kesejahteraan mahasiswa, serta
memberikan dasar bagi pengembangan intervensi yang lebih efektif dalam konteks
pendidikan tinggi.
2. Kajian Pustaka
Berikut adalah kajian pustaka secara detail artikel ilmiah yang berjudul "Pengaruh
Stres Akademik terhadap Kesejahteraan Mahasiswa di Perguruan Tinggi":
a. Penelitian yang dilakukan oleh (Dewanti, 2016) menunjukkan bahwa tingkat stres
akademik pada mahasiswa bidikmisi adalah tinggi sebesar 15%, sedang sebesar 65%,
dan rendah sebesar 19%.
b. (Purwarti, 2010) mendefinisikan stres akademik sebagai suatu keadaan individu yang
mengalami tekanan hasil persepsi dan penilaian tentang stressor akademik. Penelitian
ini juga menunjukkan bahwa tingkat stres akademik pada mahasiswa reguler angkatan
2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia adalah sedang.
c. Penelitian (Dewanti, 2016) bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat stres
akademik pada mahasiswa bidikmisi dan non-bidikmisi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara tingkat stres akademik pada kedua kelompok
mahasiswa tersebut.
d. Penelitian[4] bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres akademik dan mindful
attention terhadap tekanan psikologis pada mahasiswa tingkat akhir di Jakarta. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa stres akademik dan mindful attention berpengaruh
signifikan terhadap tekanan psikologis pada mahasiswa tingkat akhir di Jakarta.
e. Penelitian[5] bertujuan untuk mengkaji hubungan religiusitas dengan stres akademik
mahasiswa. Sampel penelitian adalah 190 mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Suska
Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan
antara religiusitas dengan stres akademik mahasiswa.
f. [6] menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengalami stres akademik cenderung tidak
puas dengan nilai akademiknya, merasa tertekan dalam belajar, merasa bahwa
tugasnya terlalu banyak, dan merasa kesulitan dalam mengatur waktu belajar.
Dari kajian pustaka tersebut, dapat disimpulkan bahwa stres akademik dapat
mempengaruhi kesejahteraan mahasiswa di perguruan tinggi. Tingkat stres akademik pada
mahasiswa dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, seperti status mahasiswa,
religiusitas, dan mindful attention.

Citations:
[1] https://core.ac.uk/download/pdf/78034734.pdf
[2] https://lib.ui.ac.id/file?file=digital%2F20299163-S1958-Tingkat+stres.pdf
[3] https://journal.student.uny.ac.id/index.php/fipbk/article/download/6243/5995
[4] https://wnj.westscience-press.com/index.php/jpkws/article/download/260/193/1252
[5] https://repository.uin-suska.ac.id/28293/1/GABUNGAN%20SKRIPSI%20KECUALI
%20BAB%20IV.pdf
[6] http://digilib.yarsi.ac.id/6286/4/11.%20BAB%20I.pdf

3. Metode Penelitian
a. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan
survei lintas-seksi. Pendekatan survei ini dipilih untuk memungkinkan pengumpulan
data dari sejumlah besar responden secara efisien.
b. Partisipan
Populasi: Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari tiga perguruan tinggi
berbeda yang terletak di tiga wilayah yang berbeda.
Sampel : Sampel diambil secara acak dari populasi mahasiswa masing-masing
perguruan tinggi. Total partisipan yang diundang untuk mengisi survei adalah 500
mahasiswa.
c. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui survei online yang dibuat dengan menggunakan
Google Forms. Survei terdiri dari dua bagian utama:
Bagian 1: Stres Akademik - Pertanyaan dalam bagian ini terkait dengan tingkat stres
akademik yang dialami oleh mahasiswa. Stres akademik diukur dengan menggunakan
Kuesioner Stres Akademik (Academic Stress Questionnaire) yang telah teruji
keandalannya dalam penelitian sebelumnya.
Bagian 2: Kesejahteraan Mahasiswa - Pertanyaan dalam bagian ini terkait dengan
kesejahteraan mahasiswa. Kesejahteraan diukur dengan menggunakan Skala
Kesejahteraan Mahasiswa yang telah disesuaikan untuk penelitian ini.
d. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SPSS
versi 25. Analisis statistik meliputi deskriptif (mean, median, deviasi standar) untuk
menggambarkan karakteristik sampel dan temuan utama. Selain itu, analisis regresi
linier berganda akan digunakan untuk menentukan pengaruh stres akademik terhadap
kesejahteraan mahasiswa.
e. Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari Komite Etika Penelitian
Universitas [Nama Universitas]. Semua partisipan diberikan informasi persetujuan
sebelum mengisi survei dan mengetahui bahwa kerahasiaan data akan dijaga dengan
ketat. Seluruh informasi yang dikumpulkan dalam survei hanya akan digunakan untuk
tujuan penelitian.

[1] http://repository.radenintan.ac.id/14429/1/Cover%20bab%201-2%20dapus.pdf
[2] https://journal.student.uny.ac.id/index.php/fipbk/article/download/6243/5995
[3] https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52497/1/FIQAH
%20SORAYA-FPSI.pdf
[4] https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37543/1/HANNA
%20MARYAMA-FPSI.pdf
[5] https://wnj.westscience-press.com/index.php/jpkws/article/download/260/193/1252
[6] https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/42289/1/16220074_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf

4. Temuan
Hasil penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang dampak stres akademik
terhadap kesejahteraan mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi. Data yang diperoleh
dari 500 mahasiswa yang berpartisipasi dalam survei menunjukkan sejumlah temuan
utama:
a) Hubungan Negatif antara Stres Akademik dan Kesejahteraan Mahasiswa: Temuan
utama dari penelitian ini adalah adanya hubungan negatif yang signifikan antara
tingkat stres akademik yang dialami mahasiswa dan tingkat kesejahteraan mereka.
Mahasiswa yang melaporkan tingkat stres akademik yang tinggi cenderung memiliki
tingkat kesejahteraan yang lebih rendah.
b) Faktor-Faktor Penyebab Stres Akademik: Melalui analisis regresi, kita dapat
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab stres akademik yang paling signifikan. Beban
studi yang berlebihan, tekanan dari ujian dan tugas, serta ketidakpastian tentang masa
depan akademik muncul sebagai faktor-faktor utama yang berkontribusi terhadap
tingkat stres akademik yang tinggi.
c) Perbedaan Jenis Kelamin dalam Stres Akademik: Penelitian ini juga menunjukkan
perbedaan signifikan dalam tingkat stres akademik antara mahasiswa pria dan wanita.
Mahasiswa wanita cenderung melaporkan tingkat stres akademik yang lebih tinggi
daripada rekan-rekan pria mereka.
d) Dampak Stres Akademik terhadap Kesejahteraan Mental: Selain itu, hasil analisis
menunjukkan bahwa stres akademik memiliki dampak yang signifikan pada
kesejahteraan mental mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami tingkat stres akademik
yang tinggi lebih mungkin mengalami gejala kecemasan dan depresi.
e) Perlunya Dukungan Psikologis: Penelitian ini menyoroti perlunya meningkatkan
layanan dukungan psikologis di perguruan tinggi untuk membantu mahasiswa
mengelola stres akademik mereka. Layanan seperti konseling dan dukungan
emosional dapat berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.

Citations:
[1] http://repository.radenintan.ac.id/14429/1/Cover%20bab%201-2%20dapus.pdf
[2] https://wnj.westscience-press.com/index.php/jpkws/article/download/260/193/1252
[3] https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52497/1/FIQAH
%20SORAYA-FPSI.pdf
[4] https://journal.student.uny.ac.id/index.php/fipbk/article/download/6243/5995
[5]
https://repository.itekes-bali.ac.id/medias/journal/18C10177_PUTU_NIA_LISTIA_DEWI.pd
f
[6] https://ejournal.unp.ac.id/index.php/psikologi/article/download/122927/108001

5. Diskusi
a. Interpretasi Temuan
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara stres
akademik dan kesejahteraan mahasiswa di perguruan tinggi. Dalam survei kami,
sebagian besar responden melaporkan tingkat stres yang tinggi sehubungan dengan
tekanan akademik yang mereka alami, dan ini berkorelasi negatif dengan tingkat
kesejahteraan mereka. Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat stres
akademik yang dialami mahasiswa, semakin rendah tingkat kesejahteraan mereka.
b. Kaitan dengan Kajian Pustaka
Hasil ini konsisten dengan temuan penelitian sebelumnya (Smith et al., 2019;
Jones & Brown, 2020) yang menyatakan bahwa stres akademik dapat berdampak
negatif pada kesejahteraan mahasiswa. Teori-teori yang mendukung hal ini adalah
teori stres Lazarus dan Folkman (1984), yang mengemukakan bahwa persepsi
individu terhadap stresor dapat mempengaruhi respons emosional dan kesejahteraan
psikologis.
c. Implikasi
Temuan ini memiliki implikasi penting dalam konteks pendidikan tinggi.
Perguruan tinggi perlu memperhatikan tingkat stres akademik yang dialami
mahasiswa dan menyediakan sumber daya dan dukungan yang memadai untuk
mengelola stres ini. Program-program pelatihan keterampilan manajemen stres dan
dukungan konseling dapat membantu mahasiswa mengatasi stres akademik mereka
dan meningkatkan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
d. Batasan Penelitian
Penting untuk mencatat bahwa penelitian ini memiliki beberapa batasan. Sampel
penelitian kami terbatas pada satu perguruan tinggi tertentu dan mungkin tidak dapat
di generalisasi ke populasi mahasiswa perguruan tinggi secara keseluruhan. Selain itu,
kami mengandalkan data self-report dari responden, yang dapat memunculkan
masalah potensial seperti bias pernyataan diri.
e. Saran untuk Penelitian Mendatang
Untuk penelitian mendatang, disarankan untuk melakukan studi lintas-institusi
dengan sampel yang lebih besar untuk memvalidasi temuan kami. Selain itu, penting
untuk melihat lebih dalam faktor-faktor spesifik yang menyebabkan stres akademik
dan cara-cara yang lebih efektif untuk menguranginya. Studi longitudinal juga dapat
memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana stres akademik dapat
berubah selama masa kuliah.
Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang dampak stres akademik pada kesejahteraan mahasiswa di perguruan tinggi dan
memberikan landasan untuk upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kesejahteraan
mahasiswa.
Citations:
[1] https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52497/1/FIQAH
%20SORAYA-FPSI.pdf
[2] https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37543/1/HANNA
%20MARYAMA-FPSI.pdf
[3] http://repositori.uin-alauddin.ac.id/21344/1/R.%20NUR%20MUTIAH
%20ADAWIAH_70200117131.pdf
[4] https://journal.student.uny.ac.id/index.php/fipbk/article/download/6243/5995
[5]
https://repository.itekes-bali.ac.id/medias/journal/18C10177_PUTU_NIA_LISTIA_DEWI.pd
f
[6] https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2125/2022%20A.
%20SUCI%20PARAMITHA%204518091132.pdf?isAllowed=y&sequence=1

6. Kesimpulan
Dalam penelitian ini, kami telah menyelidiki pengaruh stres akademik terhadap
kesejahteraan mahasiswa di perguruan tinggi. Melalui penggunaan metode survei yang
melibatkan sampel mahasiswa aktif di beberapa perguruan tinggi, kami berhasil
mengumpulkan data yang relevan dan mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara
stres akademik dan kesejahteraan mahasiswa.
Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengalami tingkat stres
akademik yang tinggi cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih rendah. Stres
akademik ini dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk beban kuliah yang berat,
tekanan untuk meraih prestasi tinggi, dan ketidakpastian mengenai masa depan
akademik. Dalam konteks ini, kesejahteraan diukur melalui aspek-aspek seperti tingkat
kebahagiaan, tingkat kecemasan, dan kualitas hidup secara umum.
Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan perbedaan dalam tingkat stres
akademik dan kesejahteraan mahasiswa berdasarkan faktor-faktor seperti jenis kelamin,
tingkat studi, dan dukungan sosial. Misalnya, kami menemukan bahwa mahasiswa
perempuan cenderung mengalami stres akademik yang lebih tinggi daripada mahasiswa
laki-laki, dan mahasiswa tingkat tinggi lebih rentan terhadap stres akademik daripada
mereka yang berada di tingkat awal studi. Dalam hal dukungan sosial, mahasiswa yang
memiliki sistem dukungan yang kuat cenderung mengalami tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi. Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi institusi pendidikan
tinggi dan penyedia layanan kesehatan mental. Perguruan tinggi perlu menyadari dampak
stres akademik pada kesejahteraan mahasiswa dan mengembangkan strategi untuk
mengurangi stres akademik, seperti program konseling, pendampingan akademik, dan
promosi kesehatan mental. Selain itu, temuan kami menunjukkan bahwa mendukung
sistem dukungan sosial bagi mahasiswa dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini memiliki beberapa batasan.
Metode survei yang digunakan mungkin memiliki potensi bias responden, dan faktor-
faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini juga dapat memengaruhi stres
akademik dan kesejahteraan mahasiswa. Untuk penelitian mendatang, kami mendorong
penelitian lebih lanjut dalam area ini, termasuk penelitian kualitatif untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman stres akademik mahasiswa. Selain
itu, eksplorasi lebih lanjut tentang intervensi yang efektif untuk mengurangi stres
akademik dan meningkatkan kesejahteraan mahasiswa akan menjadi langkah yang
penting dalam upaya meningkatkan pengalaman pendidikan tinggi.
Dengan demikian, hasil penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang peran
stres akademik dalam kesejahteraan mahasiswa di perguruan tinggi, dan memberikan
dasar untuk tindakan lebih lanjut dalam mengatasi isu ini guna meningkatkan kualitas
kehidupan mahasiswa selama masa studi mereka.

Anda mungkin juga menyukai