Anda di halaman 1dari 4

ARTIKEL

SDG’s DAN UPAYA PENANGANAN PERUBAHAN IKLIM


TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI DI INDONESIA

Artikel ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Character


Building

DOSEN PENGAMPU
Risa Prayudhi, S.Hum, M.Pd

Disusun Oleh:
VIRA FEBRIAN
NIM : 17220147
KELAS : 17.2A.25

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK & INFORMATIKA
TEKNOLOGI INFORMASI
2023
SDG’s dan Upaya Penanganan Perubahan Iklim Terhadap
Bencana Gempa Bumi di Indonesia

 Pendahuluan
Sustainable Development Goals (SDG’s) merupakan lanjutan dari
program Milennium Development Goals (MDG’s) yang selesai pada 2015.
Dengan diluncurkannya SDG’s, diharapkan dapat meneruskan keberhasilan
8 program MDG’s dalam menangani masalah sosial, ekonomi, dan
lingkungan hidup di dunia. SDG’s memiliki 17 tujuan dan 169 capaian yang
diagendakan dalam periode 2015 hingga 2030.
Salah satu isu utama yang menjadi fokus SDG’s adalah “Perubahan
Iklim terhadap Bencana Gempa Bumi di Indonesia”. Perubahan iklim
merupakan cross-cutting issues yang melibatkan 3 dimensi, yaitu
lingkungan, ekonomi, dan sosial, sehingga diperlukan kebijakan holistik dan
sistematis untuk menanganinya dalam agenda pembangunan nasional.
Perubahan iklim akan menjadi pemicu krisis sosial ekologis yang luas dan
intens seantero bumi. Persoalan menjadi semakin kompleks karena krisis
yang timbul tidak tersebar merata. Climate Action, yang merupakan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan ke-13, menunjukkan sinergi global dalam
mengimplementasikan SDG’s simultan dengan pengendalian perubahan
iklim.

 Pembahasan
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kerentanan yang
tinggi terhadap bencana alam dan perubahan iklim. Bencana alam
merupakan masalah yang menjadi perhatian banyak negara di dunia,
khususnya bencana gempa bumi di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan
keberadaan sumber gempa bumi yang terbentuk akibat interaksi empat
lempeng tektonik yang terdapat di Indonesia.
 Jenis-jenis Gempa Bumi
a. Berdasarkan Penyebabnya, yaitu Gempa Vulkanik, Tektonik,
Runtuhan atau Terban
b. Berdasarkan Kedalamannya, yaitu Gempa bumi dalam,
menengah, dangkal
 Penyebab : Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan
energi yang dihasilkan oleh tekanan lempengan yang bergerak.
Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai
pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan.
 Akibat : Ditimbulkan oleh gempa bumi terbagi menjadi 2
macam, yaitu dampak fisik & sosial
Berdasarkan catatan dari Badan Geologi sejak tahun 2000-2021
terjadi sebanyak 5 hingga 26. Selama tahun 2022 Badan Geologi mencatat
telah terjadi sebanyak 24 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia.
Kejadian gempa bumi yang telah mengakibatkan terjadinya korban jiwa,
kerusakan bangunan, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda.
Kejadian gempa bumi merusak tahun 2022 tertinggi kedua setelah tahun
2021 dalam kurun waktu 22 tahun terakhir.
Krisis perubahan iklim dapat menimbulkan ancaman yang
menghambat pembangunan berkelanjutan. Salah satu strategis yang
dilakukan adalah dengan mendorong, membentuk, dan menggerakkan
Program Kampung Iklim (Proklim) yang ditargetkan menjangkau 20.000
desa di tahun 2024. Melalui langkah ini kesadaran masyarakat dapat terus
dibangun untuk memperbaiki keadaan. Sehingga upaya pengendalian
perubahan iklim, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan juga
didorong oleh komunitas masyarakat sebagai aksi nyata di tingkat tapak.
Kegiatan penyelidikan harus terus dilakukan terutama dalam
mengidentifikasi karakteristik sumber-sumber gempa bumi. Peta KRB
(Kawasan Rawan Bencana) dan sebaran sesar aktif berguna untuk
mendukung kegiatan mitigasi gempa bumi dan masukan pada revisi
penataan ruang. Hanya dengan upaya mitigasi dan penataan ruang risiko
dari kejadian gempa bumi yang mungkin akan terulang di kemudian hari
akan dapat diminimalkan. Selain itu upaya penguatan regulasi kebencanaan
di daerah tentunya turut mendukung upaya pengurangan risiko bencana
gempa bumi.

 Kesimpulan
Perubahan iklim merupakan cross-cutting issues yang melibatkan 3
dimensi, yaitu lingkungan, ekonomi, dan sosial, sehingga diperlukan
kebijakan holistik dan sistematis untuk menanganinya dalam agenda
pembangunan nasional. Yang menjadi isu perubahan iklim adalah bencana
alam, khususnya bencana gempa bumi di Indonesia. Krisis perubahan iklim
dapat menimbulkan ancaman yang menghambat pembangunan
berkelanjutan. Salah satu strategis yang dilakukan adalah dengan
mendorong, membentuk, dan menggerakkan Program Kampung Iklim
(Proklim) yang ditargetkan menjangkau 20.000 desa di tahun 2024 juga
kegiatan penyelidikan harus terus dilakukan terutama dalam
mengidentifikasi karakteristik sumber-sumber gempa bumi. Melalui
Langkah ini kesadaran masyarakat dapat terus dibangun untuk memperbaiki
keadaan. Sehingga, upaya pengendalian perubahan iklim tidak hanya
dilakukan oleh pemerintah, melainkan juga didorong oleh komunitas
masyarakat sebagai aksi nyata di tingkat tapak.
 Tinjauan Pustaka
Sumber : https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-13/ dan
https://vsi.esdm.go.id/index.php/kegiatan-pvmbg/kegiatan-
diseminasi-informasi/4041-kejadian-gempa-bumi-merusak-di-
indonesia-tahun-2022

Anda mungkin juga menyukai