Anda di halaman 1dari 3

Penurunan hasil pektin dengan penambahan jumlah pelarut tidak sesuai dengan prinsip

perpindahan massa, karena gradien konsentrasi yang merupakan gaya penggerak dianggap lebih
tinggi ketika rasio padatan terhadap pelarut yang digunakan lebih rendah (moorthy 2017).

Semakin tinggi solvent maka semakin saturated dan semakin susah adanya driving force ke
solvent ekstraksinya.

Semakin tinggi solventnya maka distribusi energinya semakin menurun, karena emng harus
lebih banyak mengakomodasi solvent lebih banyak daripada jumlah solvent di titik optimumnya.
Jadi kaitannya bkn semakin rusak menjadi pektat tp menghambat terbentuknya si pektin itu dari
bentuk awal polisakarida (?)

Mass transfer principles artinya.. itu yg seperti bagaimana? emang kalau semakin tingi
solventnya semakin susah terkontak sama solidnya????

Mungkin karena pektinnya sdh membentuk sepeti gel keekstrak ke solvent , solventnya jd gel
jd kavitasinya semakin terhambat. Jd mmng sampel2 di UAE yg padat memng susah semuanya kena
terkontak.

Sdh terekstraksi pektinnya trus solventnya jd viskos. Emang ada degradasi kah di pektin?

Kan solvent solid….

Degradasi itu maksudnya si analaitnya (pektin) rusak.

Solvent itu relatenya ke difusisitas.

….

Alasannya adalah dengan meningkatnya rasio LS, luas kontak antara bahan dan pelarut juga
meningkat sehingga polisakarida terlarut sempurna keluar dari bahan. Ketika rasio padat-cair
melebihi 30:1 ml:g, hasil menurun tajam. Ketika rasio LS terus meningkat, penurunan distribusi
kepadatan energi ultrasonik dalam larutan ekstraksi bersifat dominan dan berdampak negatif pada
hasil ekstraksi dengan menghambat pelarutan polisakarida [21]. Penurunan hasil seiring
bertambahnya jumlah pelarut tidak sejalan dengan prinsip perpindahan massa, karena gradien
konsentrasi yang merupakan gaya penggerak seharusnya lebih tinggi bila rasio padat terhadap
pelarut digunakan lebih rendah, sehingga menyebabkan difusi lebih tinggi. Kecenderungan yang
sama dari parameter yang sama juga diperoleh untuk ekstraksi polisakarida dari Acanthopanax
senticosus [22] dan Boletus edulis miselia [4] menggunakan UAE. Di sisi lain, mengonsumsi lebih
sedikit pelarut untuk ekstraksi sangatlah masuk akal dan praktis stabil dari sudut pandang
ekonomi.

The increase in results that occurred at a sample:solvent ratio of 1:20 g/mL was 6.12% and
then decreased at a SLR sample:solvent ratio of 1:23 g/mL, a lot of solvent is needed which will
dissolve the compounds effectively from the material. Increasing the sample:solvent ratio to 1:20 can
increase the contact area between durian peel waste and solvent. But further increase in
sample:solvent ratio will reduce the supply of ultrasonic energy density and negatively affect the
extraction yield (Moorthy et al., 2017) . The reduction in pectin yield by increasing the amount of
solvent does not conform to the principle of mass transfer, since the concentration gradient which is
the driving force is considered to be higher when a lower ratio of solids and solvent is used.
Kavitasi adalah penguapan zat cair yang sedang mengalir hingga membentuk gelembung-gelembung
uap berenergi tinggi akibat kurangnya tekanan pada cairan sampai di bawah titik jenuh uapnya.
Ledakan dari gelembung kavitasi menghasilkan makro turbulensi. Akibatnya, kecepatan tabrakan
antar partikel tinggi dan gangguan dalam mikro pori partikel biomassa besar yang dapat
menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga membebaskan kandungan senyawa yang ada di
dalamnya. Pada bagian interface cairan-padatan, kavitasi menghasilkan aliran yang bergerak dengan
cepat melalui rongga di permukaan. Gerakan tersebut mengakibatkan pengelupasan permukaan
terluar dan kerusakan partikel sehingga terbentuk permukaan baru atau pengecilan ukuran partikel.
Hal ini terjadi terus menerus dalam waktu yang cepat sehingga penetrasi pelarut menjadi lebih baik
terhadap material sel. Selain itu, terjadi pemanasan lokal pada cairan sehingga meningkatkan difusi
ekstrak (mempercepat difusi eddy dan difusi internal).

Amplitudo ultrasonik berbeda dengan daya ultrasonik. Amplitudo mengacu pada kekuatan
gelombang suara, yang digambarkan dengan ketinggian gelombang. Amplitudo diukur dalam satuan
tekanan Mega Pascals (MPa). Sedangkan daya ultrasonik merupakan jumlah total energi ultrasonik
yang diukur dalam Watt. Daya sebanding dengan kuadrat amplitudo (Anonim, 2016).

Diketahui bahwa waktu sonikasi yang lebih lama pada awalnya akan meningkatkan namun kemudian
mengurangi efisiensi. Perpanjangan awal waktu sonikasi mempercepat proses pembengkakan dan
hidrasi bahan mentah serta fragmentasi sel tumbuhan di mana zat terlarut terlarut. Waktu ekstraksi
ultrasonik yang sangat lama mengakibatkan degradasi zat terlarut dan mengurangi efisiensi ekstraksi.

Zhan-jun Li, Feng-jian Yang, Lei Yang, and Yuan-Gang Zu (2016)

Extraction times between 15 and 90 min were investigated (Figure 3(c)), and the extraction yield
increased as the extraction time increased.This could be because a longer time gave the ultrasound
wave more time to disrupt the cell walls and release the cell contents. When the extraction time was
<60 min, the extraction yields were lower than that with an extraction time of 60 min. With an
extraction time of 90 min, the extraction yield increased modestly compared with that for 60 min.
This could be because the extraction solution became saturated and large increases in the yield were
not possible after saturation.Therefore, 60 min was selected as the

optimum extraction time for subsequent experiments.

OPTIMASI

The results of screening for extraction factors using ultrasound-assisted extraction selected 2
factors that had a significant effect on pectin yield. Extraction temperatures and, sample: solvent
ratios are summarized in table 2. The results of the ANOVA test showed that all linear parameters A
(extraction temperature), B (sample: solvent ratio), all quadratic parameters (A 2, B2), as well as the
interaction between extraction temperature and sample: solvent ratio (AB) had a significant
influence on the yield.

Anda mungkin juga menyukai