‘TEORI KARIER’
Teori karir Holland menyatakan bahwa budaya, teman sepergaulan, orang tua serta orang
dewasa yang dihormati atau dianggap penting bagi individu tersebut dapat mempengaruhi
seseorang dalam menentukan pekerjaan atau jabatan. Beberapa asumsi dalam teori ini yang
dijadikan sebagai dasar oleh Holland:
1) Lingkungan kerja realistik, memerlukan kecakapan, gerakan, dan ketahanan. ex: kuli,
tukang becak, petani, sopir.
2) Lingkungan kerja investigatif/intelektual, memerlukan kemampuan abstrak dan kreatif
untuk memecahkan masalah. ex: ilmuwan.
3) Lingkungan kerja sosial, membutuhkan kompetensi untuk menginterpretasi dan
memodifikasi perilaku manusia. ex: psikolog, konselor, guru.
4) Lingkungan kerja konvensional, memerlukan kemampuan pemecahan masalah dengan
proses informasi verbal dan matematis secara kontinyu, rutin, konkrit dan sistematis. ex:
akuntan, kasir, sekretaris.
5) Lingkungan kerja kewirausahaan, memerlukan kemampuan verbal untuk
mengarahkan dan mempengaruhi orang lain. ex: pengusaha, kontraktor.
6) Lingkungan kerja artistik, memerlukan interpretasi/kreasi bentuk artistik melalui cita
rasa, perasaan, dan imajinasi. ex: penyanyi, musisi, actor, sutradara, pelukis, penyair.