Anda di halaman 1dari 153

PENGARUH ASPIRASI TERHADAP RESILIENSI AKADEMIK

MAHASISWA RANTAU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN


MASYARAKAT UNIVERSITAS RIAU

SKRIPSI

Oleh
AULIA VIKRIANI
NIM. 1905114042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
PENGARUH ASPIRASI TERHADAP RESILIENSI AKADEMIK
MAHASISWA RANTAU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS RIAU

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
AULIA VIKRIANI
NIM. 1905114042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MASYARAKAT


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH ASPIRASI TERHADAP RESILIENSI AKADEMIK


MAHASISWA RANTAU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS RIAU

SKRIPSI

Oleh
Aulia Vikriani
NIM. 1905114042

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Wilson, M.Si Ria Rizkia Alvi, M.Pd


NIP.195908101984101001 NIP. 1990012072019032021

Mengetahui,

Koordinator Program Studi Pendidikan Masyarakat

Dr. Daeng Ayub, M.Pd


NIP.1961031719860110003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya menyatakan bahwa tugas akhir saya ini adalah benar-benar hasil
karya saya sendiri. Bagian-bagian tertentu dari penulisan tugas akhir ini yang
saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi
apabila di kemudian hari ditemukan adanya plagiat sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Pekanbaru, 2023
Penulis,

Aulia Vikriani
NIM. 1905114042
v

RINGKASAN

Peneliti : Aulia Vikriani


NIM : 1905114042
Judul : Pengaruh Aspirasi Terhadap Resiliensi Akademik Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
Kata Kunci : Aspirasi, Resiliensi Akademik, Mahasiswa Rantau.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) Berapakah tingkat
aspirasi mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau,
(2) Berapakah tingkat resiliensi akademik mahasiswa rantau mahasiswa program
studi pendidikan universitas riau, (3) Apakah terdapat pengaruh aspirasi terhadap
resiliensi akademik mahasiswa program studi rantau pendidikan masyarakat
universitas riau. Tujuan dari penelitian ini ialah (1) Mengetahui tingkat aspirasi
mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau, (2)
Mengetahui tingkat resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi
pendidikan masyarakat universitas riau, (3) Mengetahui pengaruh posistif
signifikan antara aspirasi terhadap resiliensi akademik mahasiswa rantau program
studi pendidikan masyarakat universitas riau.
Jenis pada penelitian ini kuantitatif yang bersifat ex-post facto, yaitu jenis
penelitian yang variabel independennya merupakan peristiwa yang sudah terjadi,
kemudian meruntut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Populasi dalam penelitian ini mahasiswa Program
Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau yang termasuk dalam kriteria
mahasiswa rantau angkatan 2020, 2021, dan 2022 sebanyak 159 mahasiswa.
Dalam pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jadi,
sampel dalam penelitian ini berjumlah 114 mahasiswa rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau, dengan taraf kesalahan 5% yang
menggunakan Rumus Yamane. Kemudian uji coba instrumen dilakukan pada 30
mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau.
Berdasarkan analisis faktor demografi responden pada variable Resiliensi
Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
vi

Riau diperoleh hasil yang tinggi yaitu dengan mean 4,03 Kemudian berdasarkan
variabel tingkat Resiliensi Akademik dikategorikan sangat tinggi dengan nilai
mean yang diperoleh sebesar 4,05. Hal ini membuktikan bahwa faktor demografi
(angkatan, jenis kelamin, daerah asal, dan umur) dapat menentukan tinggi
rendahnya Resiliensi Akademik.
Berdasarkan analisis faktor demografi responden pada variable Aspirasi
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
diperoleh hasil yang tinggi yaitu dengan mean 4,23. Kemudian berdasarkan
variabel tingkat Aspirasi dikategorikan sangat tinngi dengan nilai mean yang
diperoleh sebesar 4,26. Hal ini membuktikan bahwa faktor demografi (angkatan,
jenis kelamin, daerah asal, dan umur) dapat menentukan tinggi rendahnya
Aspirasi.
Dilihat dari faktor demografi Aspirasi mahasiswa rantau baik, sehingga
resiliensi akademik meningkat. Ini bermakna bahwa semakin baik aspirasi, maka
akan semakin tinggi pula resiliensi akademiknya. Dalam hal ini diperoleh
pengaruh yang signifikan antara variabel Aspirasi (X) terhadap Resiliensi
Akademik (Y) paada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau, yang pengaruhnya sebesar 33,50% dengan tafsiran rendah,
karena masih terdapat sebesar 66,50%yang ditentukan oleh faktor lain dan tidak
menjadi bagian dari penelitian ini.
vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allaah Subhaanahu Wa Ta‟alaa yang telah
memberikan nikmat yang begitu banyak, iman, kesehatan, rezeki dan hidayah,
serta kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
Shallallaahu „Alayhi Wasallam.
Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Aspirasi Terhadap Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau” ini
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mendapat gelar sarjana
dalam studi Pendidikan Masyarakat di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis dibantu oleh
berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Jimmi Copriady, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
2. Ria Novianti, S.Psi., M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau.
3. Dr. Daeng Ayub, M.Pd., sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Riau.
4. Drs. Wilson, M.Si, sebagai pembimbing I, yang telah meluangkan pikiran dan
tenaga, serta waktu untuk memberikan bimbingan yang terbaik kepada
penulis selama penulisan skripsi ini.
5. Ria Rizkia Alvi, M.Pd., sebagai pembimbing II, yang bersedia meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan terbaik, motivasi dan arahan kepada
penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Masyarakat Jurusan Ilmu
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan selama
masa pendidikan.
7. Kepada orangtua terkasih, ayahanda Suparmin dan ibunda Marni Susnita,
viii

serta adik tersayang Muhammad Wisnu Sakban, yang telah berkorban dan
berkontribusi besar untuk penulis dalam memberikan dorongan baik berupa
materil maupun spiritual, sehingga penulisdapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat seperjuangan yang telah menemani dari awal perkuliahan sampai
menjemput gelar sarjana, Melly Destrika Ramadhani, Nurannisa, Indah
Ratna Sari, Natasya Dewi Haya Rume, sahabat VALY dan banyak yang
tidak bisapenulis sebutkan satu-satu, baarakallaahu fiykunna.
9. Adik-adik tercinta Pendidikan Masyarakat Angkatan 2020,2021, dan 2022
yang telah berkontribusi dalam penelitian ini.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2019 A dan B yang telah memberikan
bantuan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allaah Subhaanahu Wa Ta‟alaa membalas segala kebaikan semua
pihak yang terlibat dan telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Sebesar apapun kemampuan yang penulis curahkan, tidak akan mampu menutupi
kekurangan dan keterbatasan dalam skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Demikianlah, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pekanbaru, September 2023


Penulis,

Aulia Vikriani

NIM. 1905114042
ix

DAFTAR ISI

RINGKASAN ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
1.5 Definisi Operasional ...................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 8
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 8
2.1.1 Kajian Tentang Aspirasi ......................................................................... 8
2.1.2 Kajian Tentang Resiliensi Akademik ................................................... 12
2.1.3 Kajian Tentang Mahasiswa Rantau ...................................................... 20
2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 21
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 27
2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 29
BAB II METODE PENELITIAN ...................................................................... 30
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 30
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 30
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................... 31
3.4 Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 32
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................... 33
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 39
3.7 Teknik Membuat Keputusan ....................................................................... 41
x

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 43
4.1 Penjelasan Data ...................................................................................... 43
4.2 Deskripsi Data ............................................................................................. 43
4.2.1 Resiliensi Akademik (Y) ...................................................................... 43
4.2.2 Aspirasi (X)........................................................................................... 45
4.3 Penyajian Analisis Data ............................................................................... 46
4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif .................................................................. 46
4.3.2 Analisis Statistik Inferensial ................................................................. 65
4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian ..................................... 72
4.4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 72
4.4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 74
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 78
5.1 Simpulan ...................................................................................................... 78
5.2 Rekomendasi ............................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80
LAMPIRAN ......................................................................................................... 81
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Populasi Mahasiswa Rantau Prgram Studi Pendidikan


Masyarakat Angkatan 2020-2022................................................ 31
Tabel 3.2 Sampel Mahasiswa Rantau Di Program Studi Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau ....................................................... 32
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Aspirasi Mahasiswa Ranau Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau ....................................................... 35
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Resiliensi Akademik (Y) .............. 44
Tabel 4.2 Tingkat Presentase Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau.....................................................................................................
Tabel 4.3 Statistik Variabel Aspirasi (X) ...........................................................
Tabel 4.4 Tingkat Presentase Aspirasi Mahasiswa Rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau ...........................................
Tabel 4.5 Varian Nilai Mean, Standar Deviasi Berdasarkan Demografi
Responden Variabel Resiliensi Akademik Mahasiswa
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau (Y) ............................ 47
Tabel 4.6 Varian Nilai Mean, Standar Deviasi Berdasarkan Demografi
Responden Variabel Aspirasi Mahasiswa Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau
(Y)……………………………………………............................. 50
Tabel 4.7 Nilai Mean Dan Standar Variabel Resiliensi Akademik (Y)
Berdasarkan Masing-Masing Indikator ...................................... 52
Tabel 4.8 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Penyesuaian Diri. ........ 53
Tabel 4.9 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Ketangguhan. .............. 54
Tabel 4.10 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Kecerdasan
Menghadapi Kesulitan. ................................................................ 55
Tabel 4.11 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Pemecahan Masalah… 56
Tabel 4.12 Nilai Mean Dan Standar Variabel Aspirasi (X) Berdasarkan
Masing-Masing Indikator ........................................................... 57
Tabel 4. 13 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Aspirasi Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau Berdasarkan Indikator Cita-Cita. ....................................... 59
Tabel 4.14 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Aspirasi Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau Berdasarkan Indikator Hasrat. ............................................ 61
xii

Tabel 4.15 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Variabel Aspirasi Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau Berdasarkan Indikator Ketetapan Hati. ............................... 63
Tabel 4.16 Nilai Mean Dan Standar Deviasi Berdasarkan Masing-Masing
Variabel Penelitian ...................................................................... 64
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Dengan
Pendekatan Asymptotic Variabel Resiliensi Akademik (Y) Dan
Aspirasi (X) ................................................................................. 66
Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Dengan
Pendekatan Exact Variabel Resiliensi Akademik (Y) Dan
Aspirasi (X) ................................................................................. 67
Tabel 4.19 Hasil Uji Linearitas Variabel Resiliensi Akademik (Y) Dan
Aspirasi (X) ................................................................................ 68
Tabel 4.20 Uji Korelasi Pearson Antara Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi
Akademik (Y) .............................................................................. 70
Tabel 4.21 Koefisien Variabel Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi
Akademik (Y) .............................................................................. 70
Tabel 4.22 Pengaruh Variabel Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik
(Y)............................................................................................... 72
xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kerangka Berpikir………………………………………………………...28

Gambar 2.1 Kurva Normal Variabel………………………………………………….. 70

Gambar 4.2 Normal P-Plot Variabel Penelitian………………………………….71

Gambar 4.3 Kurva Regresi Sederhana………………………………………………....73


xiv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
A. Kisi-Kisi Instrumen……………………………………………………….. 90
B. Instrumen Uji Coba Penelitian Lapangan .................................................... 97
C. Uji Validitas Dan Reliabilitas...................................................................... 103

Lampiran 2
A. Instrumen Penelitian Lapangan ..................................................................111
B. Data Penelitian Lapangan ...........................................................................116

Lampiran 3
A. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Resiliensi Akademik (Y) ................ 124
B. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Aspirasi(X)………………………. 126

Lampiran 4
A. Deskripsi Data ............................................................................................ 130
B. Uji Normalitas ............................................................................................ 133
C. Uji Linearitas .............................................................................................. 134

Lampiran 5
A. Uji Regresi Variabel Pola Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik
(Y) ................................................................................................................... 136

Lampiran 6
A. Dokumentasi Pengisian Angket ................................................................. 138
Lampiran 7
A. SK Pembimbing ......................................................................................... 140
B. Surat Riset Fakultas .................................................................................... 141
C. Surat Riset Provinsi Riau ........................................................................... 142
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan menjadi salah satu ajang peningkatan pengetahuan dan
berbagai kegiatan belajar di dalamnya. Di era saat ini pendidikan menjadi
kebutuhan yang sangat penting, karena dapat menjadikan Sumber Daya Manusia
(SDM) lebih berkualitas sehingga memberikan dampak positif bagi taraf hidup
yaitu membantu kesejahteraan hidup manusia semakin meningkat (Syahputra &
Shomedran, 2023:17). Pendidikan dapat menghasilkan luaran yaitu manusia yang
berkualitas baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan budi pekerti
yang berdampak baik bagi kehidupan suatu bangsa.
Menempuh pendidikan di perguruan tinggi menjadi salah satu dambaan
bagi beberapa orang dengan harapan memberikan kontribusi pada kemajuan diri
dan sebagai bekal meraih kehidupan yang lebih baik pada masa depan. Namun
bagi mahasiswa yang merantau, keberadaan mereka yang jauh dari keluarga
menuntut mereka mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada. Smith &
Khawaja dalam Herdi & Ristianingsih (2022:31) mengatakan bahwa mahasiswa
rantau menghadapi berbagai tantangan di perantauan diantaranya tekanan
psikologis, penyesuaian diri, keterampilan bahasa, isolasi sosial, gegar budaya
harapan yang tidak tercapai, adanya kesulitan akademik, pekerjaan.
Adanya tantangan-tantangan yang dihadapi mahasiswa rantau, maka perlu
diperhatikan faktor-faktor yang mendukung mahasiswa dalam menjalani
perkuliahan. Salah satu faktor yang mendukung dalam menjalani pendidikan di
perguruan tinggi adalah psikologis mahasiswa. Aspek psikologisnya, yaitu
berhubungan dengan kondisi kejiwaannya merasa senang, bersemangat dalam
mengikuti kegiatannya tidak stres dan tidak merasa tertekan dengan situasi yang
dihadapi (Senjawati & Fakhruddin, 2017:45). Oleh sebab itu, dibutuhkan
resiliensi akademik yang baik bagi mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
Kemampuan resiliensi akademik yang baik akan membantu mahasiswa
dapat mengontrol diri dan dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik pula.
Menurut Tumanggor dan Dario dalam Putri, S. A. R. R., & Laksmiwati, H,

1
2

(2022:34) resiliensi akademik merupakan kemampuan seseorang untuk bertahan


dan mampu beradaptasi dalam menghadapi tekanan pada kondisi yang dialami
yang berkaitan dengan pendidikan, salah satunya tugas-tugas akademik. Resiliensi
akademik pada mahasiswa merupakan ketahanan mahasiswa dalam mengikuti
proses perkuliahan dari berbagai hambatan akademik yang dialami. Beragam
tantangan dan situasi yang sangat menyulitkan dibutuhkan kemampuan agar
mampu bertahan dan dapat pulih dari situasi-situasi yang sangat menekan,
sehingga menjadikan seseorang sebagai pribadi yang mempunyai resiliensi
akademik yang baik atau kuat (Setyawan, 2021:187).
Berkaitan dengan resiliensi akademik, kecemasan mahasiswa pendidikan
masyarakat terhadap masa depan yaitu lapangan pekerjaan dan peluang kerja yang
sesuai dengan bidang keilmuan yang masih terbatas turut memberikan dampak.
Karena salah satu yang menjadi faktor penting yang menentukan peluang
seseorang untuk mendapat pekerjaan adalah jurusan atau bidang keilmuan yang
diambil (Rizki & Pasaribu, 2021:15). Berdasarkan data dalam berita online yang
diunggah pada 28 April 2023 di laman edukasi.okezone.com oleh Rizal,
Pendidikan Luar Sekolah atau yang saat ini disebut Pendidikan Masyarakat di
Universitas Riau menjadi salah satu program studi yang sedikit peminatnya pada
tahun 2022, dengan peminat sebanyak 81 orang dan daya tampung 32 orang. Hal
ini dikarenakan adanya gambaran sedikitnya peluang kerja bagi lulusan
pendidikan pendidikan masyarakat khususnya di Riau.
Di sisi lain, kuliah membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan biaya
yang tidak cukup sedikit. Terlebih lagi apabila menyandang status sebagai
mahasiswa rantau yang mengatasi berbagai urusan khususnya akademik secara
mandiri. Sehingga menjadi dilema bagi mahasiswa yang sedang menjalani
perkuliahan di program studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau. Maka, hal
ini menunjukkan adanya aspirasi (ambisi) yang menjadi penguat mahasiswa untuk
menjalani perkuliahan di program studi Pendidikan Masyarakat.
Aspirasi lebih dikenal sebagai harapan dan tujuan untuk keberhasilan pada
masa yang akan datang (Basuki, 2020:34). Mahasiswa yang mempunyai aspirasi
tinggi akan mempunyai keinginan dan kemauan belajar yang lebih kuat pula
3

untuk mencapai aspirasinya (Sari dkk., 2019:240). Sehingga menjadi sumber


kekuatan bagi mahasiswa untuk dapat bertahan menghadapi segala rintangan
dalam akademik dan sukses dalam menempu pendidikan di perguruan tinggi.
Tanpa adanya aspirasi yang tinggi pada mahasiswa tentunya akan berdampak
pada penurunan aktivitas dan resiliensi akademik mahasiswa. Maka aspirasi inilah
yang mempengaruhi mahasiswa dalam menyelesaikan masalah atau hambatan
dalam perkuliahan, sehingga bisa menentukan langkah selanjutnya untuk
mencapai aspirasi masa depan yang sudah direncanakan (Amaliyah, 2021:14).
Salah satu faktor resiliensi akademik dalam menempuh pendidikan di
perguruan tinggi yaitu aspirasi mahasiswa. Sejalan dengan yang dinyatakan oleh
Linggi dkk., (2021:220) bahwa banyak faktor internal resiliensi akademik dari
hasil penelitian sebelumnya, salah satu faktor resiliensi akademik adalah aspirasi.
Kemudian didukung dengan dengan pendapat Wang dan Gordon dalam (Riowati
& Maulina, 2022:166) pemelajar yang memiliki resiliensi akademik yang baik
akan mampu mengubah lingkungan atau situasi sulit menjadi sumber motivasi
dengan mempertahankan harapan dan aspirasi yang tinggi, berorientasi pada
tujuan, memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah dan kompetensi
secara sosial.
Selain itu, sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Arifiandhini dkk.,
(2022) yaitu terdapat hubungan positif signifikan antara resiliensi dengan aspirasi
karir siswa. Penelitian yang dilakukan Solikhah & Suminar (2022) terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara harapan (hope) dan resiliensi
akademik dengan kekuatan korelasi yang tinggi. Maka, semakin tinggi harapan
(hope) yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi pula resiliensi akademiknya,
demikian juga sebaliknya.
Berdasarkan pra riset yang dilakukan yaitu melalui survey dan wawancara
kepada mahasiswa pendidikan masyarakat Universitas Riau diketahui bahwa:

1. Hasil survey dari masing-masing angkatan menunjukan sebanyak 60 dari 73


mahasiswa yang berpartispasi dalam survey mengalami perasaan cemas
terhadap masa depan khususnya pekerjaan setelah lulus dari program studi
4

pendidikan masyarakat yang berpegaruh terhadap keseriusan dan ambisi


mahasiswa dalam aktivitas akademik.
2. Kebanyakan aspirasi mahasiswa pendidikan masyarakat hanya untuk
mendapatkan gelar sarjana, dan tidak memiliki gambaran yang jelas pada masa
depan khususnya karir
3. Sebagian mahasiswa menjadikan program studi pendidikan masyarakat
menjadi opsi terakhir dalam pilihan jurusan kuliah, dan sedikit sekali
dorongan/motivasi belajar sehingga mengalami perasaan tertekan saat
dihadapkan tugas-tugas mata kuliah yang sulit.
4. Mahasiswa rantau terkadang menghadapi kesulitan ketika dihadapkan
banyaknya tugas akademik sembari mengurusi segala keperluan hidup dan
menyesuaikan diri dengan situasi sosial di perantauan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan penelitian yang
akan dikaji yaitu:
1. Berapakah tingkat aspirasi mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau?
2. Berapakah tingkat resiliensi akademik mahasiswa rantau mahasiswa program
studi pendidikan universitas riau?
3. Apakah terdapat pengaruh aspirasi terhadap resiliensi akademik mahasiswa
program studi rantau pendidikan masyarakat universitas riau?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui tingkat aspirasi mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau
2. Mengetahui tingkat resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi
pendidikan masyarakat universitas riau
3. Mengetahui pengaruh posistif signifikan antara aspirasi terhadap resiliensi
akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas
riau
5

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini secara teoritis dan
praktis adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan “pengaruh aspirasi terhadap resiliensi akademik
mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau”.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan tindak lanjut bagi yang
ingin mengembangkan kajian di bidang ilmu “pengaruh aspirasi terhadap
resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
universitas riau”.
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang aspirasi
terhadap resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau, sehingga menjadi landasan dalam penelitian
selanjutnya.
b. Bagi Program Studi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi dan gambaran
kepada lembaga mengenai gambaran aspirasi dan resiliensi akademik
mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau,
sehingga dapat mempertimbangkan sistem akademik untuk membantu
menangani hambatan-hambatan yang dialami mahasiswa pada proses
perkuliahan.
c. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa tentang tingkat aspirasi dan resiliensi akademiknya, sehingga
dengan mengetahui kondisi dapat mencari solusi maupun bantuan dari
permasalahan yang dihadapi selama proses perkuliahan/pembelajaran.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi peneliti


selanjutnya jika ingin melaksanakan penelitian yang serupa.

1.5 Definisi Operasional


Untuk memahami defenisi operasional sesuai dengan judul penelitian yaitu
pengaruh aspirasi terhadap resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi
pendidikan masyarakat universitas riau, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan
sebagai berikut:
1. Aspirasi
Aspirasi adalah suatu keinginan yang kuat atau harapan perubahan yang lebih
baik dengan tujuan meraih keberhasilan di masa yang akan datang yang
ditandai dengan adanya usaha untuk meraih sesuatu hal yang dipandang lebih
tinggi dan lebih bernilai dari keadaan sekarang (Lestari, 2022:2952).
2. Resiliensi Akademik
Hendriani (2018:80) mengatakan bahwa resiliensi akademik merupakan suatu
proses fleksibel yang mencerminkan ketangguhan dan kekuatan individu
ketika mengalami kondisi sulit yang menekan dalam aktivitas akademik yang
dijalani, sehingga mampu untuk pulih dari pengalaman emosional negatif
akibat kondisi tersebut.
Berdasarkan penjelasan istilah-istilah tersebut, maka secara operasional
variabel penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Aspirasi
Aspirasi adalah aspirasi adalah cita-cita, keinginan yang kuat untuk meraih
sesuatu (hasrat), kemauan yang sepenuh hati menuju yang lebih baik dan lebih
bernilai (kesuksesan) pada masa yang akan datang. Aspirasi mahasiswa rantau
program studi pendidikan masyarakat universitas riau dapat diukur berdasarkan
jawaban responden pada kuisioner atau angket yang diberikan peneliti yang
disusun berdasarkan beberapa indikator, adapun indikator aspirasi dalam
penelitian ini yaitu: (1) Cita-cita, (2) Hasrat, (3) Ketetapan Hati.
2. Resiliensi Akademik
Resiliensi akademik adalah resiliensi akademik adalah kemampuan individu
untuk bertahan dari situasi yang menyulitkan, mampu menyesuaikan diri, dan
7

mencerminkan ketangguhan individu dalam menghadapi tekanan dalam


lingkup akademik, sehingga dapat mampu bangkit dan pulih dari pengalaman
emosional negatif melaksanakan atau menjalani tuntutan akademik secara
optimal. Resiliensi Akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau dapat diukur berdasarkan jawaban responden pada
kuisioner atau angket yang diberikan peneliti yang disusun berdasarkan
beberapa indikator, adapun indikator resiliensi akademik dalam penelitian ini
yaitu: (1) Penyesuaian diri, (2) Ketangguhan, (3) Kecerdasan menghadapi
kesulitan, (4) Pemecahan masalah.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Kajian Tentang Aspirasi
A. Pengertian Aspirasi
Aspirasi menurut Dimyati & Mudjiono dalam (Pangesti, 2019:290) yaitu,
cita-cita, suatu keinginan yang hendak diraih, sehingga memberikan pengaruh
terhadap kemauan dan juga semangat dalam belajar, suatu bentuk perkembangan
seseorang agar menjadi manusia yang memiliki masa depan yang baik. Sejalan
dengan pendapat (Goni dkk., 2019:1) yang menyatakan aspirasi adalah tujuan
dan harapan individu di masa depan, memiliki cita-cita, keinginan yang kuat
meraih sesuatu (hasrat), sebagaimana tujuan dan keberhasilan yang diinginkannya
tersebut.
Arie dalam (Akbar & Hamzah, 2022:27) mengatakan aspirasi adalah
kemauan atau keinginan yang sepenuh hati menuju sesuatu yang lebih baik agar
dapat meriah impian dan juga tujuan kesuksesan pada masa yang akan datang.
Kemudian menurut Widiyanto & Zainuri (2022:27) menyatakan bahwa aspirasi
adalah keinginan yang kuat dalam diri yang ditandai dengan adanya usaha dalam
mencapai sesuatu yang dianggap memiliki nilai yang baik dari kondisi saat ini
pada masa yang akan datang.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
aspirasi adalah cita-cita, keinginan yang kuat untuk meraih sesuatu (hasrat),
kemauan yang sepenuh hati menuju yang lebih baik dan lebih bernilai
(kesuksesan) pada masa yang akan datang.
B. Sifat Aspirasi
Hurlock dalam (Wulandari, 2019:24-25) mengatakan aspirasi berdasarkan
sifatnya terbagi menjadi:
1. Aspirasi Positif
Aspirasi positif adalah penunjang cukup penting bagi dalam penyesuaian
individu/pribadi dan sosial. Aspirasi positif merupakan tujuan/cita-cita baik yang

8
9

diinginkan segera terjadi dalam waktu dekat maupun waktu yang akan
mendatang.
2. Aspirasi Negatif
Aspirasi negatif merupakan aspirasi yang dapat menyebabkan
penyesuaian pribadi dan sosial yang tidak baik, jika aspirasi seseorang tidak
sesuai yaitu terlalu tinggi atau rendah. Sebagaimana aspirasi positif, aspirasi
negatif merupakan tujuan/cita-cita yang kurang baik yang diinginkan segera
terjadi dalam waktu dekat maupun waktu yang akan mendatang, sehingga perlu
ada penyesuaian/perbaikan aspirasi.
C. Jenis Aspirasi
Aspirasi berdasarkan tujuannya menurut Hurlock dalam (Setyawati, N.
F., 2015:11) terbagi menjadi:
1. Aspirasi Langsung (Immediate Aspiration)
Aspirasi langsung adalah aspirasi yang mana cita-cita/tujuan yang ingin
segera dicapai oleh seseorang dalam waktu dekat atau tidak berjarak/terlalu lama
(sekarang, besok, minggu depan, atau bulan depan).
2. Aspirasi Tidak Langsung (Remote Corporation)
Aspirasi tidak langsung atau aspirasi jauh adalah aspirasi yang mana
tujuan dan keinginan yang hendak diraih pada masa akan mendatang.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi aspirasi


Ihromi dalam (Wicaksono, 2022:39) aspirasi terbentuk atas faktor internal
yang berkaitan dengan intelegensi, minat, pengalaman, dan status ekonomi,
sedangkan faktor lingkungan berasal dari keadaan sosial masyarakat, keluarga,
teman sebaya, dan konstruksi budaya.
Haidar (2016: 282) mengatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi
aspirasi, yaitu: faktor pribadi berupa pengetahuan, pola kepribadian, minat
pribadi, jenis kelamin, pengalaman masa lampau, nilai pribadi, kompetisi,
latarbelakang ras. Faktor lingkungan berupa harapan sosial, ambisi orang tua, nilai
sosial yang bervariasi dengan bidang prestasi, dorongan keluarga, urutan
kelahiran, tradisi budaya, serta media massa. Selanjutnya Suslu dalam Gunawan,
10

(2019: 128) penelitiannya mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya aspirasi


pendidikan seseorang bergantung pada prestasi akademik, orang tua, status sosial
ekonomi, teman sebaya, etnis, budaya, dan jenis kelamin.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan faktor aspirasi
terdiri dari faktor internal yaitu; pengetahuan/intelegensi, jenis kelamin, minat,
kepribadian, pengalaman, kompetisi, latar belakang, dan status sosial ekonomi.
Faktor lingkungan yaitu; keadaan sosial, keluarga, urutan kelahiran, budaya, dan
media masa.

E. Indikator Aspirasi
Hurlock dalam (Insani dkk., 2018:434) menyebutkan bahwa aspirasi
didasari atas beberapa aspek yaitu cita-cita, hasrat, dan ketetapan hati.
1. Cita-cita
Defira & Hidir (2021:5) mengatakan bahwa cita-cita adalah keinginan
yang senantiasa ada dalam pikiran individu atau suatu tujuan yang indivividu
telah tetapkan untuk dirinya sendiri dan hendak diraihnya. Keinginan yang
bersifat pribadi atau dorongan untuk mencapai sesuatu yang berasal dari dalam
diri. Kemudian menurut Yuliana (2023:52) mengatakan bahwa cita-cita adalah
keinginan seseorang yang hendak dicapai oleh seseorang di masa depan.
Insani dkk., (2018:434) menyatakan cita-cita merupakan sesuatu yang
ingin diraih, diwujudkan dalam dunia nyata pada masa yang akan datang, suatu
idealisasi atau standarisasi dari bentuk kehidupan yang diinginkan seseorang, serta
kehendak yang senantiasa ada pada pikiran. Sejalan dengan pendapat (Banung
dkk., 2021:6) yang mengatakan cita-cita adalah sesuatu yang ingin diraih
seseorang, keinginan tersebut disertai adanya rencana dan tindakan seseorang
untuk dapat meraihnya.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa cita-cita
adalah keinginan yang senantiasa ada dalam pikiran seseorang, sesuatu yang
diraih dan diwujudkan padamasa yang akan datang, suatu idealisasi atau
standarisasi dari bentuk kehidupan yang diinginkan seseorang, keinginan tersebut
disertai adanya rencana dan tindakan seseorang untuk dapat meraihnya.
11

2. Hasrat
Menurut Silvia (2022:17) hasrat adalah keinginan (harapan) yang kuat,
hasrat digambarkan seperti keinginan/kekuatan seseorang untuk mengalahkan
lawan atau memperjuangkan nyawanya. Kemudian Hurlock dalam (Brier & lia
dwi jayanti, 2020:4) menyatakan hasrat adalah harapan seseorang terhadap apa
yang dinilai penting dan hendak diraih tersebut, sesuatu yang ingin diraih dari apa
yang dikerjakan/dilakukan baik dalam waktu dekat, maupun dalam jangka
panjang, dan hasrat berkaitan perkembangan diri dan adanya peningkatan prestasi.
Wulandari (2019:22) mengatakan hasrat merupakan suatu keinginan yang
dianggap penting, yang mana dalam hal ini lebih berkaitan dengan kemajuan diri
dan juga peningkatan prestasi. Selanjutnya Qodry dalam (Rendi, 2019:109)
mengatakan hasrat atau keinginan adalah tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup
seperti pangan, sandang, dan kesehatan rohani, serta pemenuhan kebutuhan
aktualisasi diri, yaitu eksistensi diri (kebutuhan pengakuan) di hadapan/oleh orang
lain.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasrat
adalah keinginan (harapan) yang kuat dari apa yang dianggap penting (bernilai),
sesuatu yang ingin diraih dari apa yang dikerjakan/dilakukan baik dalam waktu
dekat, lebih berkaitan dengan kemajuan diri dan juga peningkatan prestasi, dan
juga berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pemenuhan kebutuhan hidup seperti
pangan, sandang, dan kesehatan rohani, serta pemenuhan kebutuhan aktualisasi
diri, yaitu eksistensi diri (kebutuhan pengakuan) di hadapan/oleh orang lain.
3. Ketetapan Hati
Mawar (2019:265) mengatakan bahwa ketetapan hati adalah penilaian
terhadap sesuatu yang dinilai penting dan hendak diraih. Sejalan dengan pendapat
(Sari dkk., 2019:237) yang mengatakan bahwa ketetapan hati merupakan nilai dari
sesuatu yang dianggap penting dan hendak dicapai, adanya standar pencapaian
dari apa yang dilakukan, tingkat kepuasan yang ingin dicapai dari apa yang
dilakukan.
Kalismaya (2017:253) mengatakan bahwa ketetapan hati merupakan
anggapan seseorang terhadap sesuatu yang dicita-citakannya sangat penting untuk
12

diwujudkan, hal ini terlihat dari perjuangan dan usaha terhadap cita-citanya agar
dapat tercapai.
Kemudian Qomariah (2016:29) mengatakan ketetapan hati adalah
kesediaan/kemauan untuk menerima ide-ide baru meskipun ia tidak ada
keinginan menerapkannya. Gambaran di mana seseorang terbuka untuk menerima
ide baru, namun adanya keteguhan atau ketetapan hati dengan sesuatu yang dinilai
penting dan ingin dicapai.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
ketetapan hati adalah penilaian seseorang terhadap sesuatu yang dinilai penting
dan hendak diraih atau anggapan seberapa penting sesuatu yang dicita-citakannya
untuk diwujudkan, adanya standar dan tingkat kepuasan yang ingin dicapai dari
apa yang dilakukan, serta keteguhan atau ketetapan terhadap nilai yang dianggap
penting tersebut.

2.1.2 Kajian Tentang Resiliensi Akademik


A. Pengertian Resiliensi Akademik
1) Pengertian Resiliensi
Hendriani (2018:24) mengatakan bahwa resiliensi merupakan sebuah
proses dinamis yang melibatkan peran berbagai faktor individual maupun sosial
atau lingkungan, yang mencerminkan kekuatan dan ketangguhan seseorang untuk
bangkit dari pengalaman emosional negatif saat menghadapi situasi sulit yang
menekan atau mengandung hambatan yang signifikan.
Menurut Al siebert (Uyun dkk., 2022:201) Resiliensi adalah kemampuan
untuk mengatasi dengan baik perubahan hidup pada level yang tinggi, menjaga
kesehatan di bawah kondisi penuh tekanan, bangkit dari keterpurukan, mengatasi
kemalangan, merubah cara hidup ketika cara yang lama dirasa tidak sesuai lagi
dengan kondisi yang ada, dan menghadapi permasalahan tanpa melakukan
kekerasan.
Bhaskoro dkk. (2022:200) resiliensi adalah kemampuan individu untuk
beradaptasi secara proaktif dan efektif sebagai strategi untuk mengatasi kesulitan.
Sejalan dengan pendapat (Missasi & Izzati, 2019:433) yang menyatakan resiliensi
13

merupakan suatu usaha dari individu sehingga mampu beradaptasi dengan baik
terhadap keadaan yang menekan, sehingga mampu untuk pulih dan berfungsi
optimal dan mampu melalui kesulitan.
Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dengan baik perubahan hidup dan
beradaptasi secara proaktif dan efektif sehingga mampu untuk pulih dan berfungsi
optimal dan mampu melalui kesulitan.

2) Pengertian Resiliensi Akademik


Irawan dkk., (2022:138) menyatakan bahwa resiliensi akademik
merupakan keadaan dimana siswa memiliki kemampuan untuk bertahan dari
situasi yang menyulitkan dalam lingkup akademik yang memungkinkan siswa
mengalami banyak tekanan. Kemudian Setyawan (2021:188) mengatakan bahwa
resiliensi akademik merupakan kemampuan seseorang untuk menghadapi
ancaman seperti trauma dan sebuah tragedi maupun tantangan yang
mengakibatkan kesulitan serius di sekolah yang menjadi ancaman pertama bagi
perkembangan pendidikan, mampu menyesuaikan diri dengan pola respon yang
tepat (sehat dan produktif) untuk memperbaiki keadaan diri, sehingga dapat
mengantisipasi dan menaggulangi hadirnya situasi yang mengancam serta dapat
bangkit kembali atau lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Dwiastuti dkk., (2021:24) menyatakan bahwa resiliensi akademik
merupakan suatu keadaan dimana pelajar yang sedang mengalami kesulitan
maupun menghadapi hambatan, namun masih mendapatkan hasil yang baik
dalam bidang akademik dan juga pendidikan seperti pada umumnya. Sejalan
dengan pendapat Oktariani dkk., (2020:7) yang menyatakan resiliensi akademik
adalah kemampuan seorang pemelajar dalam mengatasi berbagai kesulitan yang
dialami, bisa beradaptasi dan bangkit dari kondisi yang menekan, menghadapi
hambatan, serta tantangan dalam lingkup akademik, sehingga dapat melaksanakan
atau menjalani tuntutan akademik secara optimal.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dapat disimpulkan resiliensi
akademik adalah kemampuan individu untuk bertahan dari situasi yang
14

menyulitkan, mampu menyesuaikan diri, dan mencerminkan ketangguhan


individu dalam menghadapi tekanan dalam lingkup akademik, sehingga dapat
mampu bangkit dan pulih dari pengalaman emosional negatif melaksanakan atau
menjalani tuntutan akademik secara optimal.

B. Faktor Resiliensi Akademik


Menurut Sa‟adiah (2021:20), faktor yang dapat mempengaruhi resiliensi
akademik terdiri dari faktor risiko, faktor protektif eksternal, dan faktor
individual, sebagai berikut:
a. Faktor Risiko
Faktor risiko terdiri dari keadaan ekonomi yang kurang mendukung/rendah,
adanya disfungsi dan permasalahan dalam keluarga, dan pola asuh yang kurang
baik.
b. Faktor Protektif Eksternal
Faktor protektif eksternal merupakan kebalikan dari faktor risiko yaitu,
keadaan lingkungan yang mendukung (harmonis), adanya tingkat keamanan
yang tinggi dan terdapat dukungan keluarga, serta adanya komunikasi yang
baik.
c. Faktor Individual
Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yaitu
tingkat optimisme yang tinggi, adanya empati, memiliki harga diri, mempunyai
tujuan serta rencana di masa yang akan datang dalam penguatan akademik,
memiliki kontrol diri yang baik, adanya motivasi dan memiliki kemampuan
pemecahan masalah.

Bernard dalam (Nafila, 2021:23-25) menyatakan faktor protektif internal dari


resiliensi akademik sebagai berikut:
1. Kerja sama dan komunikasi
Kerjasama dan komunikasi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
individu untuk bertukar ide, bekerja, mengemukakan perasaan dan rasa ingin
untuk terjalin secara efektif dengan orang lain. Tersedianya kerjasama dan
komunikasi yang baik dalam suatu komunitas atau kelompok indivdu akan
15

mempermudah memperoleh dukungan yang baik dari teman sebaya maupun


keluarga, dengan komunikasi yang baik semakin banyak juga kemungkinan
jejaring sosial yang didapat.
2. Empati
Empati merupakan keterampilan dasar individu dalam mendahulukan orang
lain, karena terdapat perasaan sedang berada dikeadaan atau diposisi orang lain
tersebut. Empati mampu membantu siswa mendapatkan hubungan yang baik
dengan lingkungan sekitarnya sehingga membuat siswa menjadi lebih ramah, dan
orang lain menjadi lebih peka ketika sedang membutuhkan bantuan.
3. Kemampuan menyelesaikan masalah (Problem solving skills)
Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan keterampilan yang dimiliki
oleh individu dalam bentuk pola pikir yang mampu membantu dalam mencari
penyelesaian dari suatu masalah
4. Efikasi diri (Self efficacy)
Efikasi diri merujuk pada keyakinan individu pada diri sendiri terhadap
kemampuannya untuk mengerjakan suatu hal. Kompetensi ini berpengaruh pada
resiliensi akdemik karena dengan efikasi memengaruhi performasi.
5. Kesadaran diri
Kesadaran diri merupakan kemampuan yang dimiliki individu dalam bentuk
pemahaman diri senndiri meliputi sifat perasaan dan perilaku secara tepat
menggunakan observasi pada diri sendiri scera objektif.
6. Aspirasi dan tujuan
Tujuan yaitu gambaram atau ungkapan dorongan intrinsik sehingga
menunjukkan suatu perkembangan individu. Tujuan membuat individu memiliki
target yang dirahapkan dimasa depan.

C. Aspek Resiliensi Akademik


Menurut Martin dan marsh dalam Hendriani (2018:84-85) faktor-faktor
(dimensi) resiliensi akademik terdiri dari:
1) Confidence (self belief)
16

Confidence atau self belief adalah keyakinan dan kepercayaan siswa pada
kemampuan mereka untuk memahami atau untuk melakukan pekerjaan sekolah
(akademik) dengan baik, menemui tantangan yang harus mereka hadapi, dan
melakukan yang terbaik dengan kemampuan mereka.
2) Control (a sense of control)
Kontrol adalah kemampuan siswa saat mereka yakin mengenai cara
melakukan pekerjaan dengan baik. Dimensi ini tampak dari seberapa jauh
kemampuan siswa untuk mengelola dan mengendalikan berbagai tuntutan atau
tantangan yang datang dalam aktivitas belajarnya.
3) Composure (anxiety)
Composure mencakup dua bagian yaitu perasaan cemas dan khawatir.
Merasa cemas adalah perasaan tidak mudah (uneasy or sick) yang dialami siswa
ketika mereka memikirkan mengenai tugas sekolah, pekerjaan rumah atau ujian
sekolah. Khawatir adalah rasa takut siswa saat mereka tidak melakukan tugas
sekolah, pekerjaan rumah atau ujian sekolah dengan baik.
4) Commitment (persistence)
Commitment atau persistence adalah kemampuan siswa untuk terus
berusaha menyelesaikan jawaban atau untuk memahami sebuah masalah
meskipun masalah tersebut sangat sulit dan penuh tantangan.
Menurut Cassidy (2016:8) mengatakan bahwa resiliensi akademik
memiliki 3 aspek yaitu:
1) Preseverance (ketekunan)
Rachman (2018: 29) mengatakan Preseverance atau ketekunan adalah
sebuah prediktor (pemicu) untuk menunjang perilaku yang menggambarkan
ketahanan seseorang dalam menghadapi proses kehidupan. Sejalan dengan
pendapat Haekal (2021:11) yaitu ketekunan merupakan gambaran individu yang
bekerja keras, selalu berusaha, tidak mudah menyerah, berpegang teguh pada
rencana dan tujuan, menerima masukan dari orang lain.
Maka dalam akademik ketekunan diartikan sebagai gambaran ketahanan
seseorang dalam menjalani proses akademik. Hal ini terlihat pada diri individu
17

yang senantiasa berusaha dan bekerja keras, tidak menyerah serta yakin dan
konsisten.
2) Reflecting and adaptive help-seeking (mencari bantuan adaptif)
Julianti (2021:11) mengatakan bahwa mencari bantuan adaptif merupakan
gambaran individu yang mampu merefleksikan kekuatan dan kelemahan, selalu
berusaha belajar, berusaha mencari bantuan serta dukungan dari orang lain.
Sejalan dengan pendapat Haekal (2021:11) yang mengatakan mencari bantuan
adaptif adalah menggambarkan individu yang mampu mengenali kelebihan dan
kelemahan, berusaha untuk selalu belajar, mencari bantuan dan dukungan orang
yang ada disekitarnya. Sedangkan menurut Sa‟adiah, (2021:18) mencari bantuan
adaptif merupakan gambaran respon kognitif individu menghadapi kesulitan
akademik.
Maka berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut mencari bantuan
adaptif pada akademik merupakan kemampuan peserta didik dalam mengenali
kelebihan dan kelemahannya, selalu berusaha belajar, serta berusaha mencari
bantuan dan dukungan dari orang lain (disekitarnya).
3) Negative affect and emotional response (pengaruh negatif dan respon
emosional)
Menurut Bustam dkk., (2021) Pengaruh negatif dan respon emosional
merupakan kemampuan seseorang untuk mengelola perasaan tidak nyaman dan
emosi negatif. Sedangkan menurut Okvelia (2022:22) faktor afek negatif dan
respon emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengelola emosi negatif.
Selanjutnya okvelia menjelaskan individu yang meningkatkan kemampuannya
agar merespon atau menanggapi sebuah situasi sulit dengan emosi yang lebih baik
(positif) sehingga membuahkan hasil yang baik pula, dikarenakan ia tidak
menanggapinya dengan respon yang negatif, yang mana respon negatif
mempengaruhi efek psikologis yang kurang adaptif pula.
Menurut Julianti (2021:11) pengaruh negatif dan respon emosional
merupakan gambaran kecemasan individu, tanggapan yang negatif, keputusasaan,
serta penerimaan pengaruh negatif yang dialami individu.
18

Maka berdasarkan beberapa pendapat ahli disimpulkan bahwa pengaruh


negatif dan respon emosional dalam akademik adalah gambaran kemampuan
individu dalam mengelola emosi negatif seperti kecemasan, putus asa, dan
lainnya.
Menurut Hardiansyah dkk. (2020:187) aspek resiliensi akademik
diantaranya:
1) Penyesuaian diri
Surani dkk. (2023:254) mengatakan bahwa penyesuaian diri adalah proses
individu dalam mencapai keseimbangan antara keinginan-keinginan diri, stimulus
yang ada dan kesempatan yang ditawarkan oleh lingkungan. Kemudian
Kartikasari & Arianti (2023:1822) menyatakan penyesuaian diri adalah suatu
proses yang membutuhkan usaha dalam menghadapi situasi serta kondisi yang
senantiasa mengalami perubahan dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan dan
tantangan sehingga tercapai kepuasan dalam pemenuhan kebutuhannya.
Selanjutnya, Aristaputri & Pradana (2023:97) Penyesuaian diri merupakan
suatu proses sepanjang hidup, manusia harus mampu menemukan, mengatasi
tekanan dan tantangan hidup agar dapat mencapai pribadi sehat sekaligus dapat
menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan yang baru di manapun.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
penyesuian diri adalah proses individu dalam mencapai keseimbangan dengan
situasi dan kondisi yang senantiasa mengalami perubahan agar dapat menyesuikan
diri dengan lingkungan di manapun.
2) Ketangguhan
Alwi (2018:3), mengatakan bahwa ketangguhan adalah kemampuan
individu untuk melakukan yang terbaik dari apa yang diamanhkan kepadanya.
Kemudian Taolin (2022:1062), menyatakan bahwa hardiness atau ketangguhan
juga diartikan sebagai sifat kepribadian yang menyesuaikan cara individu
menghadapi situasi yang menekan (stres) dan membantu mereka untuk mengubah
situasi stres menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja, kepemimpinan,
kesehatan dan mental pertumbuhan.
19

Selanjutnya, Khotimah, dkk. (2022: 186) ketangguhan adalah kepribadian


yang dimiliki oleh siswa untuk menunjukkan respon dalam menghadapi tantangan
serta kesulitan dalam proses akademik.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
ketangguhan adalah kemampuan individu untuk melakukan yang terbaik dalam
menghadapi situasi yang menekan/stres, tantangan serta kesulitan dalam proses
akademik.
3) Kecerdasan menghadapi kesulitan
Yulianti (2020:3), mengatakan bahwa kecerdasan menghadapi kesulitan
merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan kecerdasannya untuk
mengarahkan, mengubah cara berfikir dan tindakannya ketika menghadapi
hambatan dan kesulitan yang bisa menyengsarakan dirinya.
Menurut Yazid dalam (Setyawati & Rusmawati, 2016:82) mengatakan
kecerdasan menghadapi kesulitan merupakan kemampuan berpikir, mengelola,
dan mengarahkan tindakan yang membentuk suatu pola-pola tanggapan kognitif
serta perilaku atau stimulus peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang merupakan
tantangan dan atau kesulitan.
Selanjutnya, Wirahadi Jaya (2019:72), bahwa kecerdasan menghadapi
kesulitan merupakan kemampuan individu yang menunjukkan apakah individu
tersebut akan menyerah ketika menghadapi kesulitan, ataukah akan berhenti pada
pencapaian tertentu, ataukah tetap menghadapinya dengan segala tantangan untuk
mencapai tujuan belajarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan menghadapi kesulitan adalah kemampuan seseorang dalam
memanfatkan kecerdasannya untuk berpikir, mengelola serta mengarahkan
tindakannya ketika menghadapi kesulitan mencapai tujuan belajarnya.
4) Pemecahan Masalah
Novitasari dkk., (2022), menyatakan pemecahan masalah adalah
pemikiran yang tertuju untuk mencari solusi dan memecahkan suatu
permasalahan. Selanjutnya Fitriyana & Sutirna (2022:512), mengatakan bahwa
20

pemecahan masalah merupakan usaha untuk menemukan solusi dari sebuah


permasalahan yang dialami dalam meraih suatu tujuan yang diinginkan.
Tanjung & Nababan (2019:180), pemecahan masalah sebagai suatu
keterampilan seorang siswa dalam menggunakan proses berfikirnya untuk
memecahkan masalah melalui pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusun
berbagai alternatif pemecahan, dan memilih pemecahan masalah dengan cara
yang paling efektif. Selanjutnya Ristanty & Pratama (2022:1648) menyatakan
kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan pemelajar dalam
menemukan solusi agar dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan
mengutamakan langkah-langkah dan strategi yang tepat.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
pemecahan masalah adalah kemampuan berpikir pemelajar untuk mencari solusi
agar dapat menyelesaikan permasalahan dalam meraih suatu tujuan yang
diinginkan dengan cara yang paling efektif yaitu mengutamakan langkah-langkah
dan strategi yang tepat.

2.1.3 Kajian Tentang Mahasiswa Rantau


A. Pengertian Mahasiswa Rantau
Mochtar dalam Nuralisa dkk. (2016:2), mengatakan seseorang yang
memutuskan untuk menuntut ilmu pada jenjang pendidikan tinggi di luar daerah
asalnya dalam jangka waktu tertentu dan atas kemauannya sendiri disebut dengan
mahasiswa perantau. Sejalan dengan yang dikatakan Agustina & Deastuti
(2023:35) mengatakan bahwa mahasiswa rantau adalah mahasiswa yang berasal
dari luar wilayah atau tidak sama dengan tempat dirinya menempuh pendidikan.
Fauzia dkk. (2021:165) juga mengatakan bahwa mahasiswa perantauan
ialah seorang mahasiswa yang menempuh pendidikannya dengan merantau.
Pastinya akan meninggalkan kampung halamannya dengan menjalani kehidupan
sendiri tanpa ada seorangpun keluarga di sisinya
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
mahasiswa rantau adalah seseorang memutuskan menempuh pendidikan dil luar
wilayahnya atau tidak sama dengan tempat dirinya menuntut ilmu dalam jangka
21

waktu tertentu atas keinginannya sendiri serta menjalani kehidupan tanpa ada
keluarga di sisinya.

B. Kriteria Perantau
Naim dalam Herdi & Ristianingsih (2022: 34-35 ), mengatakan bahwa
perantau memiliki enam unsur pokok sebagai berikut:
1. Individu yang meninggalkan kampung halamannya.
2. Meninggalkan kampung halaman atas dasar kemauan sendiri.
3. Individu meninggalkan kampung halaman untuk jangka waktu yang lama atau
tidak lama.
4. Individu meninggalkan kampung halaman dengan tujuan mencari
penghidupan.
5. Individu meninggalkan kampung halaman untuk menuntut ilmu dan mencari
pengalaman.
6. Biasanya individu yang pergi merantau akan kembali untuk pulang ke
kampung halamannya.
Adapun kriteria mahasiswa rantau dalam penelitian ini yaitu;
1. Mahasiswa yang asalnya dari luar daerah pekanbaru
2. Menetap di pekanbaru dan tidak tinggal bersama keluarga (mengekost atau
mengontrak).

2.2 Penelitian yang Relevan


Penelitian yang dilakukan oleh Syalmia & Mudjiran (2019), yang berjudul
"Hubungan Aspirasi Pendidikan dengan Motivasi Belajar Mahasiswa di Fakultas
Tarbiyah IAIN Kerinci”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
aspirasi pendidikan dengan motivasi mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Kerinci.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional dengan metode
kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aspirasi pendidikan
mahasiswa dalam kategori tinggi, dan motivasi belajar mahasiswa siswa dalam
kategori tinggi, serta terdapat hubungan yang signifikan positif antara aspirasi
pendidikan dengan motivasi belajar siswa.
22

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, P., & Sumarsih (2018), yang
berjudul:” Pengaruh Aspirasi Siswa, Lingkungan Teman Sebaya Dan
Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi Perusahaan
Jasa Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Purworejo Tahun Ajaran
2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Aspirasi Siswa,
Lingkungan Teman Sebaya, dan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Motivasi
Belajar Akuntansi Perusahaan Jasa siswa. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kausal dengan pendekatan kuantitatif. Diperoleh hasil bahwa terdapat
pengaruh positif Aspirasi Siswa, Lingkungan Teman Sebaya, dan Pemanfaatan
Sumber Belajar secara bersama- sama terhadap Motivasi Belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari, T., & Kumoro (2018), yang
berjudul: ”Pengaruh Aspirasi Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas Xi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Di Smk Negeri 1
Wonosaritahun Ajaran 2017/2018”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh aspirasi dan lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Wonosari.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Diperoleh hasil
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pengaruh aspirasi dan lingkungan
belajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Wonosari sebesar 31,9%.
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2019), yang berjudul:
“Gambaran aspirasi paket C di PKBM sepakat bersama kecamatan bungus teluk
kabung”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan aspirasi kesetaraan
Paket C ditinjau melalui aspek cita-cita, hasrat dalam mengikuti pembelajaran,
dan ketetapan hati. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif,
populasi dan sampel yang digunakan sebanyak 27 orang. Hasil penelitian
menunjukan bahwa aspirasi kesetaraan Paket C ditinjau melalui aspek cita-cita,
hasrat dalam mengikuti pembelajaran, dan ketetapan hati tergolong tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Septiani (2017), yang berjudul:” Pengaruh
Aspirasi Dan Keyakinan Akan Kemampuan Diri Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas Xi Administrasi Perkantoran SMK Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran
23

2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis aspirasi


dan keyakinan akan kemampuan diri berpengaruh secara sendiri maupun simultan
terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif deskriptif. Diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan aspirasi dan keyakinan akan kemampuan diri secara bersama-sama
yang ditunjukkan dengan motivasi belajar siswa berada pada kategori rendah
sebesar 37,7%, serta memberikan sumbangan efektif aspirasi dan keyakinan akan
kemampuan diri secara bersama-sama sebesar 14,70%.
Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah, W. R. P., & Satrio, D. (2017),
yang berjudul: “Gambaran Aspirasi Belajar Siswa SMP dengan Orang Tua
Nelayan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aspirasi belajar
siswa SMP dengan orang tua nelayan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif deskriptif, populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 307
siswa. Diperoleh hasil bahwa gambaran aspirasi belajar siswa SMP dengan orang
tua nelayan dari ketiga aspek yaitu aspek cita-cita, hasrat, dan ketetapan hati
tersebut adalah kategori sedang dengan perolehan prosentase nilai 58,04% dengan
101 subyek untuk aspek cita-cita, 64,94% dengan 113 subyek untuk aspek hasrat
dan 60,91% dengan 106 subyek untuk aspek ketetapan hati pada aspirasi belajar.
Penelitian yang dilakukan oleh Hermadi (2017), yang berjudul:” Pengaruh
Aspirasi Siswa Dan Penggunaan Media Pembelajaran Pada Kegiatan Belajar
Mengajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Tahun Ajaran
2016/2017”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis aspirasi
dan penggunaan media pembelajaran berpengaruh secara sendiri maupun simultan
terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional
ex-post facto dengan populasi 33 siswa kelas. Diperoleh hasil bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan aspirasi dan penggunaan media pembelajaran
terhadap motivasi belajar siswa. Sumbangan efektif aspirasi siswa sebesar 17,94%
dan penggunaan media pembelajaran sebesar 18,46%, sedangkan 63,6%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
24

Penelitian yang dilakukan oleh Muthia dkk. (2019), yang berjudul:”


Peningkatan Aspirasi Studi Lanjut ke Perguruan Tinggi Melalui Layanan
Informasi Karir Increased Aspiration of Following Study to Higher Education
Through Career Information”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh layanan informasi karir dalam meningkatkan aspirasi studi lanjut ke
perguruan tinggi pada siswa. Metode penelitian ini adalah metode pre-
eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Diperoleh hasil bahwa
penggunaan layanan informasi karir dapat meningkatkan aspirasi studi lanjut ke
perguruan tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Sartika & Nirbita (2020), yang berjudul:
“Resiliensi Akademik dan Keterlibatan Mahasiswa Calon Guru : Studi Transisi
Pembelajaran Era Post-Pandemic”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh resiliensi akademik terhadap keterlibatan mahasiswa calon guru selama
masa transisi pembelajaran online menjadi offline. Metode penelitian yang
digunakan adalah survey explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan resiliensi
akademik terhadap keterlibatan mahasiswa p<0,05) dan memiliki kontribusi
pengaruh (R2) sebesar 57,2%.
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari & Kumalasari Dewi (2022),
yang berjudul: “Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa: Bagaimana Kaitannya
Dengan Dukungan Dosen?”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan
antara dukungan dosen dengan resiliensi akademik pada mahasiswa. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan responden sebanyak 177
mahasiswa. Diperoleh hasil bahwa adanya hubungan yang signifikan antara
variable resiliensi akademik dengan persepsi terhadap dukungan sosial dosen (rs
=.390, p <.05).
Penelitian yang dilakukan oleh Ainurrohmah, Utami, A. B., & Ramadhani,
H. S., (2022), yang berjudul “Tingkat Resiliesi Akademik Ditinjau Dari Strategi
Coping Yang Digunakan Mahasiswa”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui ada atau tidak perbedaan tingkat resiliensi akademik dari strategi
coping yang digunakan mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode
25

kuantitatif dengan pendekatan komparatif, responden dalam penelitian ini


sebanyak 383 mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Diperoleh
bahwa resiliensi akademik lebih tinggi pada kelompok mahasiswa yang
menggunakan problem focused coping dibandingkan mahasiswa yang
menggunakan emotion focused coping.
Penelitian yang dilakukan oleh Putri & Laksmiwati (2022), yang berjudul
“Resiliensi Akademik Mahasiswa Jurusan Psikologi UNESA Saat Perkuliahan
Daring pada Masa Pandemi”. Tujuan pada penelitian ini yaitu mengetahui
resiliensi akademik mahasiswa Jurusan Psikologi UNESA saat perkuliahan daring
pada masa pandemi. Metode yang digunakan yaitu jenis pendekatan kuantitatif
deskriptif, dengan sebanyak 315 mahasiswa. Diperoleh hasil bahwa resiliensi
akademik responden berada pada kategori yang sedang. Berdasarkan data dari
setiap angkatan responden penelitian tendensi resiliensi akademik berada pada
kategori sedang ke tinggi.
Penelitian yang dilakukan oleh Istiqomah (2022), yang berjudul :
“Resiliensi Akademik Dan Stres Akademik Pada Mahasiswa Yang Sedang
Mengerjakan Skripsi Di Tengah Pandemi Covid-19”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara resiliensi akademik dan stres akademik pada
mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di tengah pandemi Covid-19. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, responden dalam penelitian
ini sebanyak 203 mahasiswa tingkat akhir yang ada di Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel stres
akademik dan resiliensi akademik (p= 0.000, r= -0,348). Hal ini menunjukkan jika
resiliensi akademik tinggi maka stres akademik rendah, begitu pula sebaliknya.
Penelitian yang dilakukan oleh Raodah (2021), yang berjudul: “Tingkat
Resiliensi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
Makassar Di Masa Pandemi”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran resiliensi akademik mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Bosowa
Makassar di masa pandemi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif
deskriptif, responden sebanyak 251 mahasiswa mahasiswa Fakultas Psikologi
26

Universitas Bosowa Makassar. Diperoleh hasil bahwa resiliensi akademik di masa


pandemi terdapat mahasiswa berdasarkan hasil analisis cenderung tinggi 57,4%.
Penelitian yang dilakukan oleh Linggi et al., 2021 yang berjudul: “Efikasi
Diri Akademik, Dukungan Sosial, Dan Resiliensi Akademik Mahasiswa Perantau
Pada Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui resiliensi akademik mahasiswa perantau dengan efikasi diri
akademik dan dukungan sosial pada pembelajaran daring di masa pandemi
COVID-19. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa efikasi diri akademik dan dukungan sosial secara signifikan
berpengaruh terhadap resiliensi akademik mahasiswa perantau sebesar 52%.
Temuan riset ini juga menunjukkan variabel efikasi diri akademik memiliki
pengaruh yang lebih kuat (40,2%) dibandingkan dengan dukungan sosial (11.8%).
Penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi & Kumalasari, 2021), yang
berjudul: “Dukungan Orang Tua dan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang tua
dan resiliensi akademik pada mahasiswa. penelitian ini penelitian kuantitatif
dengan menggunakan teknik accidental samplingHasil analisis korelasi
menunjukkan bahwa seluruh dimensi dukungan orang tua berhubungan secara
positif dan signifikan dengan resiliensi akademik (rs= 0.414, p < 0, 05). Artinya,
semakin tinggi dukungan orang tua, semakin tinggi pula resiliensi akademik
mahasiswa. Keterbatasan serta implikasi praktis dan teoretis dari penelitian ini
dibahas pada bagian diskusi.
Penelitian yang dilakukan oleh (Utami, 2020), yang berjudul: “Bersyukur
dan Resiliensi Akademik Mahasiswa”. Penelitian ini melihat hubungan bersyukur
dengan resiliensi akademik pada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati. Penelitian
kuantitatif dengan desain korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
bersyukur memiliki kontribusi terhadap pembentukan resiliensi akademik pada
mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Penelitian yang dilakukan oleh (Syifa, 2023), yang berjudul: “Resiliensi
Akademik Mahasiswa Pada Mata Kuliah Statistika Di Masa Pandemi Covid 19”.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur tingkat resiliensi akademik mahasiswa
27

selama pembelajaran online statistika dimasa pandemi. Penelitian ini merupakan


penelitian kuantitatif deskripif. Hasil penelitian ini adalah resiliensi akademik
mahasiswa pada pembelajaran online statistika dimasa pandemi berkategori
sedang (43,3%).
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu aspirasi sebagai variabel X dan
resiliensi akademik mahasiswa sebagai variabel Y. Sebagaimana yang diketahui
bahwa pendidikan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia saat ini.
Melalui pendidikan mencetuskan berbagai solusi dari permasalahan dan
kemampuan dalam menghadapi tantangan yang ada saat ini. Namun kerap sekali
terjadi permasalahan dalam menempuh proses pendidikan yang merupakan akibat
dari rendahnya resiliensi akademik.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh banyak peneliti dari
berbagai negara, sejak dahulu hingga saat ini, menunjukkan bahwa resiliensi
akademik merupakan hal penting dalam setting pendidikan. Peneliti juga
mengidentifikasi permasalahan di lapangan terkait dengan aspirasi dan resiliensi
akademik pada mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
universitas riau. Keterkaitan antara aspirasi telah jelas dinyatakan oleh ahli
berdasarkan hasil penelitian terdahulu, bahwa aspirasi menjadi salah satu faktor
resiliensi akademik.
28

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kerangka berpikir dalam


penelitian ini maka dapat dilihat lebih jelas dalam gambar berikut.
Program Studi Pendidikan Variabel Bebas (X) Aspirasi
Masyarakat Universitas Riau 1. Cita-cita
2. Hasrat
3. Ketetapan Hati

Hurlock dalam (Insani, M. P.,


Mahasiswa Rantau Angkatan Suasti, Y., & Wilis, R., 2018:434)
2020-2022

Variabel Terikat (Y) Resiliensi


Pengaruh Aspirasi Terhadap
Akademik:
Resiliensi Mahasiswa Rantau
1. Penyesuaian diri
Program Studi Pendidikan
Masyarakat 2. Ketangguhan
3. Kecerdasan menghadapi
kesulitan
4. Pemecahan masalah

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa penelitian ini dilakukan di


Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau yang mana sasaran atau
responden pada penelitian ini adalah mahasiswa rantau pendidikan masyarakat
angkatan 2020, 2021, dan 2022. Penelitian ini berjudul Pengaruh Aspirasi
Terhadap Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau, memiliki 2 (dua) variabel yang mana Aspirasi
sebagai variabel bebas (X) dan Resiliensi Akademik sebagai variabel terikat (Y).
Adapun indikator per variabel dalam penelitian ini yaitu pada variabel Aspirasi
terdapat indikator 1) Cita-cita, 2) Hasrat, 3) Ketetapan Hati, Kemudian pada
variabel Resiliensi Akademik 1) Penyesuaian diri, 2) Ketangguhan, 3) Kecerdasan
menghadapi kesulitan, 4) Pemecahan Masalah.
Data dikumpulkan dengan mengukan metode angket dengan skala
pengukuran Likert. Data yang didapat dianalisis dengan statistik deskriptif dengan
bantuan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS (Statistical Product and Service
29

Solutions) versi 22,0. Kemudian di dapatkan hasil penelitian yang di tuangkan


dalam bentuk karya ilmiah Skripsi.

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2021). Berdasarkan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan, peneliti merumuskan hipotesis penelitian yaitu terdapat pengaruh
yang signifikan aspirasi terhadap resiliensi akademik mahasiswa rantau Program
Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau.
BAB III
METODE PENELITIAN

Pada metode penelitian ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian,


tempat dan waktu peneitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, teknik analisis data, keabsahan data, serta prosedur
penelitian yang akan dijelaskan sebagai berikut:

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpullan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2021:23). Jadi dalam jenis penelitian ini dipilih karena peneliti bermaksud untuk
mengungkapkan seberapa besar pengaruh variabel bebas (pengaruh aspirasi)
terhadap variabel terikat (resiliensi akademik).
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk
memberikan gambaran secara sistematik tentang keadaan yang sedang
berlangsung pada objek penelitian yaitu tentang Pengaruh Aspirasi Terhadap
Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Pendidikan Masyarakat Universitas Riau.
Penelitian ini bersifat ex-post facto, yaitu penelitian yang variabel
independennya merupakan peristiwa yang sudah terjadi. Menurut Sugiyono
(2011:7), ex-post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


a. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Universitas Riau, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Masyarakat.

30
31

b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan seminar proposal dan
mendapatkan persetujuan untuk pengambilan data.

3.3 Populasi dan Sampel


4.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2021:145).
Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa rantau pada program studi
pendidikan masyarakat angkatan 2020-2022 yang berjumlah 159 orang yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Daftar Populasi Mahasiswa Rantau Prgram Studi Pendidikan
Masyarakat Angkatan 2020-2022

Angkatan Jumlah Mahasiswa


2020 45
2021 53
2022 61
Total 159
Sumber: Survey oleh peneliti
4.1.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (sugiyono, 2021: 146). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Kriteria responden dalam penelitian ini berdasarkan ciri-ciri dari mahasiswa
rantau. Sehingga sampel dalam penelitian ini ditentukan dari jumlah mahasiswa
yang termasuk dalam kriteria responden yaitu sebanyak 158 mahasiswa.
Selanjutnya sampel penelitian ditentukan menggunakan rumus Yamane
dalam Sugiyono (2021: 159), sebagai berikut.

Keterangan:
n: Jumlah sampel yang diperlukan
32

N: Jumlah populasi
e: Margin eror (tingkat kesalahan sampel) (10%)

( )

( )

(dibulatkan menjadi) = 114


Untuk penentuan sampel pada setiap tingkat/kelas digunakan rumus manual
sebagai berikut:

Tabel 3.2 Sampel Mahasiswa Rantau di Program Studi Pendidikan Masyarakat


Universitas Riau
Sampel
Kelas Populasi
Penelitian Uji Coba
2020 46 33 9
2021 53 38 10
2022 60 43 11
Total 159 114 30
Sumber: Sampel Penelitian
Jadi sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa rantau program studi
pendidikan masyaraka universitas riau yang ditentukan menggunakan rumus
Yamane dengan taraf kesalahan 5% sebanyak 114 mahasiswa dengan sampel uji
coba instrumen 30 mahasiswa.

3.4 Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan langkah pertama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dalam penelitian adalah memperoleh data. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.
33

Menurut Sugiyono (2021:59) penelitian survei adalah metode penelitian


kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan data yang terjadi pada masa
lampau atau saat ini, keyakinan, pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan
variabel dan untuk menguji beberapa hipotesis tentang hubungan antar variabel
sosiologis dan psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu, teknik
pengumpulan data pada umumnya menggunakan instrumen yang berupa tes,
observasi, wawancara dan kuesioner tertutup, dan hasil penelitian cenderung
untuk digeneralisasikan.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kuisioner (angket).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2021:234). Angket diukur menggunakan skala
likert. Menurut Sugiyono (2021:167), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang maupun kelompok mengenai suatu
fenomena. Daftar pertanyaan yang dibuat dalam bentuk sederhana dengan metode
pertanyaan tertutup yang diberikan kepada pihak responden sehingga memperoleh
data tentang tingkat resiliensi akademik .
Teknik pengumpulan data dengan teknik menggunakan kuesioner
disebarkan kepada reponden dengan menggunakan pedoman ke pada skala likert
dengan alternatif jawaban dan setiap jawaban diberikan bobot sebagai berikut :
1) Selalu (SL) diberi skor 5
2) Sering (SR) diberi skor 4
3) Kadang-kadang (KD) diberi skor 3
4) Jarang (JR) diberi skor 2
5) Tidak Pernah (TP) diberi skor 1

3.5 Instrumen Penelitian


Menurut Sugiyono (2021:181) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket, untuk melihat
34

mengetahui tingkat aspirasi dan resiliensi akademik mahasiswa. Kuisioner


merupakan pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Instrumen penenlitian terdiri dari dua bentuk kuisioner, yaitu: 1) Aspirasi
Mahasiswa, 2) Resiliensi Akademik Mahasiswa. Penyusunan instrumen melalui
beberapa tahapan, yaitu: 1) melakukan pengkajian terhadap teori-teori yang
berhubungan dengan variabel yang akan diteliti, 2) mendapatkan indikator dari
variabel yang akan diteliti, 3) menyusun kisi-kisi, 4) menyusun pernyataan dan
memutuskan skala pengukuran, 5) melakukan uji coba instrumen, 6) menganalisa
soal yang ada dengan melakukan pengujian validitas dan reabilitas dari
pernyataan yang ada.
a. Aspirasi
1) Defenisi Konseptual
Aspirasi adalah cita-cita, keinginan yang kuat untuk meraih sesuatu
(hasrat), kemauan yang sepenuh hati menuju yang lebih baik dan lebih bernilai
(kesuksesan) pada masa yang akan datang, yang dilihat dari cita-cita, hasrat, dan
ketetapan hati.
2) Defenisi Operasional
Aspirasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah cita-cita,
keinginan yang kuat untuk meraih sesuatu (hasrat), kemauan yang sepenuh hati
menuju yang lebih baik dan lebih bernilai (kesuksesan) pada masa yang akan
datang. Aspirasi mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
universitas riau dapat diukur berdasarkan skor jawaban responden pada kuisioner
atau angket yang diberikan peneliti yang disusun berdasarkan beberapa indikator,
adapun indikator aspirasi dalam penelitian ini yaitu: (1) Cita-cita, (2) Hasrat, (3)
Ketetapan Hati.

3) Kisi-Kisi Instrumen
Untuk mengukur Aspirasi Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan
Masyarakat di Universitas Riau, maka dilakukan 38 butir pernyataan dengan lima
35

opsi jawaban yaitu sangat selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah,
dengan skala nilai 5, 4, 3, 2, dan 1.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Aspirasi Mahasiswa Ranau Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau
Indikator Sub Indikator Jumlah
Item
Cita-Cita 1. Sesuatu yang ingin diwujudkan dalam dunia nyata 12
pada waktu yang akan datang
2. Bentuk kehidupan yang diinginkan
3. Kehendak yang selalu ada dalam pikiran
4. Sesuatu yang berpengaruh pada kemauan dan
semangat belajar

Hasrat 1. Keinginan (harapan) yang kuat 13


2. Sesuatu yang ingin diperoleh dari apa yang
dilakukan dalam waktu dekat maupun jangka
panjang
3. Pendorong dari keinginan dalam mencapai suatu
tujuan
Ketetapan 1. Nilai dari sesuatu yang dinilai penting dan ingin 13
Hati dicapai
2. Kepuasan yang ingin dicapai dari apa yang
dilakukan
3. Keputusan yang timbul dari lubuk hati

4) Uji Coba Instrumen


Uji coba instrumen dilakukan pada 30 mahasiswa yang termasuk kategori
mahasiswa rantau di Program Studi Pendidikan Masyarakat yang dipilih secara
acak sederhana berdasarkan keterjangkauan dan keterwakilan. Uji coba dilakukan
dengan maksud untuk menguji validitas dan reliabilitas butir-butir pernyataan
angket tentang tanggung jawab yang 43 digunakan dalam penelitian. Untuk itu
dilakukan analisis hubungan antara skor butir pernyataan dengan skor total butir
pernyataan dengan menggunakan program SPSS. Prosedur analisis tersebut
sekaligus memberikan gambaran tentang hasil uji coba yang didasarkan pada
homogenitas butir serta mempunyai relevansi dengan validitas isi. Sementara itu,
untuk reliabilitas digunakan Alpha Cronbach sebagai standar penentuan tingkat
reliabel atau tidak reliabelnya.
36

b. Resiliensi Akademik
1) Defenisi Konseptual
Resiliensi Akademik adalah kemampuan individu untuk bertahan dari
situasi yang menyulitkan, mampu menyesuaikan diri, dan mencerminkan
ketangguhan individu dalam menghadapi tekanan dalam lingkup akademik,
sehingga mampu bangkit dan pulih dari pengalaman emosional negatif
melaksanakan atau menjalani tuntutan akademik secara optimal, yang dilihat dari
penyesuaian diri, ketangguhan, kecerdasan menghadapi kesulitan, dan pemecahan
masalah.
2) Defenisi Operasional
Resiliensi akademik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan individu untuk bertahan dari situasi yang menyulitkan, mampu
menyesuaikan diri, dan mencerminkan ketangguhan individu dalam menghadapi
tekanan dalam lingkup akademik, sehingga mampu bangkit dan pulih dari
pengalaman emosional negatif melaksanakan atau menjalani tuntutan akademik
secara optimal. Resiliensi Akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau dapat diukur berdasarkan skor jawaban responden
pada kuisioner atau angket yang diberikan peneliti yang disusun berdasarkan
beberapa indikator, adapun indikator resiliensi akademik dalam penelitian ini
yaitu: (1) Penyesuaian diri, (2) Ketangguhan, (3) Kecerdasan menghadapi
kesulitan, (4) Pemecahan masalah.
3) Kisi-Kisi Instrumen
Untuk mengukur Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat di Universitas Riau, maka dilakukan 32 butir pernyataan
dengan lima opsi jawaban yaitu sangat selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan
tidak pernah, dengan skala nilai 5, 4, 3, 2, dan 1.
37

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Resiliensi (Y) Akademik Mahasiswa Rantau


Universitas Riau
Indikator Sub Indikator Jumlah
Item
Penyesuaian diri 1. Beradaptasi dengan tekanan akademik 7
2. Mengubah diri sesuai keadaan
3. Mengendalikan perasaan frustasi akan
permasalahan akademik
Ketangguhan 1. Penguatan diri 4
2. Bertahan menghadapi permasalahan
akademik
Kecerdasan 1. Berpikir ke depan 5
menghadapi 2. Mengidentifikasi kesulitan
kesulitan
Pemecahan 1. Mampu mencari jalan keluar 5
masalah 2. Mengatasi permasalahan

4) Uji Coba Instrumen


Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
pemahaman responden terhadap instrumen yang dibuat. Selain itu uji coba
instrumen merupakan sebuah tahapan dalam keseluruhan proses konstruksi
instrumen penelitian. Tahapan ini ditujukan untuk memastikan bahwa instrumen
yang telah dibuat dapat memenuhi fungsinya saat digunakan dalam penelitian.
Adapun responden yang peneliti jadikan sebagai uji coba yaitu sebanyak 30 orang
mahasiswa rantau yang tidak terpilih menjadi sampel penelitian.
Selain itu, uji coba dilakukan dengan maksud untuk menguji validitas dan
reliabilitas butir-butir pernyataan angket tentang tanggung jawab yang digunakan
dalam penelitian. Untuk itu dilakukan analisis hubungan antara skor butir
pernyataan dengan skor total butir pernyataan dengan menggunakan program
SPSS. Prosedur analisis tersebut sekaligus memberikan gambaran tentang hasil uji
coba yang didasarkan pada homogenitas butir serta mempunyai kesesuaian
dengan validitas isi. Sementara itu, untuk reliabilitas digunakan Alpha Cronbach
sebagai standar penentuan tingkat reliabel atau tidak reliabelnya.
38

c. Hasil Uji Coba Instrumen


Hasil analisis data uji coba untuk variabel X (Aspirasi) dengan
menggunakan jumlah responden sebanyak 30 orang maka nilai rtabel dapat
diperoeleh melalui Pearson Product Momen adalah 0,361. Butir penyataan
dikatakan valid jika pada nilai r hitung > r tabel. Berdasarkan analisis data uji
coba dari variabel Y jumlah item Valid sebanyak 38 dari 43 item yang diuji
cobakan. Dan item yang tidak valid sebanyak 5. Kemudian data yang tidak valid
terletak pada nomor 3,4,11,18 dan 25. Terhadap 5 (Lima) item yang tidak valid
dibuang, atau tidak digunakan dalam penelitian lapangan. Uji reabilitas untuk
variabel X dapat dilihat dari nilai Cronbach‟s Alpha adalah 0,951 jadi hasilnya
semua berada di atas 0,361 maka dinyatakan reliabel untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data penelitian.
Berdasarkan hasil uji vaiditas pada variabel X (Aspirasi) terdapat 5 item
yang tidak valid dengan angka reliabel pertama sebesar 0,938. Setelah item tidak
valid dibuang maka angka reliabel yang didapat meningkat menjadi 0,951.
Kemudian, hasil analisis data uji coba untuk variabel Y (Resiliensi
Akademik) dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 orang maka
nilai rtabel dapat diperoleh melalui Pearson Product Momen adalah 0,361. Butir
pernyataan dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Berdasarkan hasil analisis
uji coba untuk variabel Y, jumlah item yang valid sebanyak 21 dari 32 item yang
diuji cobakan. Dan item yang tidak valid sebanyak 11 Kemudian data yang tidak
valid terletak pada nomor 1,5,10,11,12,14,16,22,23,27,dan 29. Terhadap 11
(Sebelas) item yang tidak valid dibuang, atau tidak digunakan dalam penelitian
lapangan. Uji reabilitas untuk variabel Y dapat dilihat dari nilai Cronbach‟s Alpha
adalah 0.961 jadi hasilnya semua berada di atas 0,361 maka dinyatakan reliabel
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian.
Berdasarkan hasil uji vaiditas pada variabel Y (Resiliensi Akademik)
terdapat 8 item yang tidak valid dengan angka reliabel pertama sebesar 0,958.
Setelah item tidak valid dibuang maka angka reliabel yang didapat meningkat
menjadi 0,961.
39

3.6 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dan dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS (Statistic Package dan Service
Solution) Windows versi 22 for Windows. Analisis statistik deskriptif dilakukan
untuk memaparkan data profil responden dalam bentuk mean dan standar deviasi
hasil angket, berdasarkan demografi responden, variabel, indikator dan item
angket, kemudian analisis statistik inferensial dipakai untuk menentukan
kontribusi masing-masing indikator sebagai faktor terhadap variabel penelitian.
1) Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi (Sugiyono, 2021:24). Pengukuran pada variabel yang
diungkap dilakukan dengan memberikan skor pada jawaban angket yang telah
diisi oleh responden. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
gambaran umum mengenai variabel pengaruh aspirasi (X) dan resiliensi akademik
(Y). Analisis deskriptif yang digunakan adalah mean dan standar deviasi. Mean
merupakan alat ukur rata-rata yang paling populer untuk mengetahui karakteristik
dari sekelompok data dengan membagi jumlah dari keseluruhan data dengan
jumlah datanya.
2) Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik
probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2021: 243).
Statistik inferensial memberikan cara yang objektif guna mengumpulkan,
mengolah, dan menganalisis data kuantitatif, serta menarik kesimpulan tentang
ciri-ciri populasi tertentu berdasarkan hasil analisis sampel yang dipilih.
Analisis statistik inferensial diperlukan untuk menentukan kontribusi
masing-masing indikator sebagai faktor terhadap variabel penelitian. Uji ini
40

dilakukan melalui uji regresi dengan mengambil nilai r2 berdasarkan model


summary.

1. Uji Persyaratan Analisis


a) Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi
normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan bantuan program SPSS Versi 22 For Windows. Taraf signifikansi
yang ditetapkan dalam pengujian ini adalah α = 0,05. Adapun kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikan > 0,05, maka data berdistribusi normal;
2) Jika nilai signifikan < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
b) Uji Regresi Linier
Uji regresi Linier yang dimaksudkan untuk melihat apakah persamaan
regresi yang diperoleh “berarti” apabila digunakan sebagai kesimpulan antar
variabel yang dianalisis. Uji regresi liniearitas dengan menggunakan ANOVA.
Regresi linier apabila F hitung, lebih kecil dari F tabel pada taraf signifikansi α =
0,05 atau α = 0,01. Uji ini diperlukan untuk memastikan data dapat dianalisis
dengan menggunakan uji korelasi untuk selanjutnya dilakukan pengujian
hipotesis.

2. Uji Hipotesis Penelitian


Penelitian Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah:
a) Uji Korelasi Sederhana
Uji korelasi sederhana dengan rumus korelasi Pearson Product Moment. Hal
ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel bebas dengan
variabel terikat, yang selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis pengaruh
antara variabel X terhadap Y (hipotesis).
b) Uji Regresi
Uji korelasi dilakukan untuk melihat apakah ada korelasi yang berarti apabila
variabel bebas dikorelasikan dengan variabel terikat.
c) Uji Pengaruh
41

Uji pengaruh dilakukan melalui uji regresi dengan mengambil nilai r2


berdasarkan model summary.

3) Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis statistik dalam penelitian ini dengan menggunakan
notasi sebagai berikut:
a) Hipotesis Statistik 1
H0 : ρy1 ≤ 0 Tidak terdapat terdapat pengaruh yang signifikan dan positif
antara aspirasi terhadap resiliensi akademik
Ha : ρy1> 0 Terdapat terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara
aspirasi terhadap resiliensi akademik
3.7 Teknik Membuat Keputusan
Dalam membuat keputusan penelitian ini terdapat dua keputusan
penelitian berdasarkan mean dan keputusan dan keputusan berdasarkan
kontribusi untuk keputusan hasil berdasarkan mean digunakan tabel interpretasi
skor mean sebagai berikut:
Tabel 3.5 Interpretasi Skor Mean
Kategori Interpretasi
4,01-5.00 Sangat Tinggi
3,01-4.00 Tinggi
2,01-3.00 Sedang
1,01-2.00 Rendah
0,01-1.00 Sangat Rendah
Sumber: Ridwan, 2018
Untuk melihat tinggi rendahnya kuat atau lemahnya korelasi antara
variable digunakan model interpretasi koefisien korelasi sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Skor Korelasi antar Variabel
Kategori Interpretasi
0,80-1.000 Sangat Kuat
0,60-0,799 Kuat
0,40-0,599 Cukup
0,20-0,399 Rendah
0,01-0,199 Sangat Rendah
Sumber: Ridwan dan Sunarto, 2017
42

Sementara untuk keputusan untuk statistik inferensial khususnya


berkenaan dengan pengaruh digunakan tabel interprestasi koefisien pengaruh
berdasarkan model summary dalam uji regresi sebagai berikut:

Tabel 3.7 Interpretasi Skor Pengaruh Antar Variabel


Skala Interpretasi
61-100 Tinggi
41-60 Sedang
0,0-40 Rendah
Sumber: Diadaptasi dari Daeng Ayub Natuna (2017)
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian yang diperoleh, di mana
hasil dari pembahasan selanjutnya disajikan sebagai acuan dalam mengambil
kesimpulan. Untuk mengetahui hal tersebut akan dibahas secara berturut-turut
mengenai gambaran deskripsi data penelitian, analisis statistik deskriptif, analisis
statitik inferensial, pengujian hipotesis, hasil penelitian dan pembahasannya.

4.1 Penjelasan Data


Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini ialah analisis
statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dan dilakukan menggunakan
program Microsoft Excel dan SPSS versi 22 for windows. Adapun pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Populasi dalam penelitian ini
sebanyak 159 mahasiswa yang termasuk dalam kategori mahasiswa rantau dengan
tingkat kesalahan 5% dengan rumus Yamane, sehingga didapatkan sampel
penelitian sebanyak 114 mahasiswa.

4.2 Deskripsi Data


Adapun data yang diolah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran tentang Pengaruh Aspirasi Terhadap Resiliensi Akademik Pengaruh
Aspirasi Terhadap Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau. Deskripsi data penelitian berdasarkan
pengujian sampel sebanyak 114 mahasiswa rantau yang diuraikan sebagai berikut:

4.2.1 Resiliensi Akademik (Y)


Berdasarkan hasil perhitungan terhadap data variabel resiliensi akademik,
maka diperoleh hasil seperti pada Tabel berikut:

43
44

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Resiliensi Akademik (Y)


Variabel Keterangan Hasil Statistik
N 114
Mean 4,03
Median 4,00
Mode 3,81
Range 1,90
Minimum 3,00
Maximum 4,90
Sumber: Data Olahan 2023

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, maka diperoleh nilai mean dari data variabel
resiliensi akademik yaitu sebesar 4,03 nilai median pada variabel resiliensi
akademik diperoleh sebesar 4,00 dan nilai modus dari data variabel resiliensi
akademik yang diperoleh sebesar 3,81. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa
data variabel resiliensi akademik berdistribusi normal. Untuk nilai tertinggi yang
diperoleh dari variabel Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau yaitu sebesar 4,90 dan nilai minimum
untuk variabel resiliensi akademik 3,00 dengan demikian nilai Resiliensi
Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kategori untuk penafsiran interval
dibagi menjadi 5 kategori, yaitu sangat tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Rentang interval diperoleh dari:

Interval=

Dengan demikian kategori penyebaran distribusi frekuensi variabel


Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau berdasarkan interval data dapat dilihat pada tabel berikut:
45

Tabel 4.2 Tingkat Presentase Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa Rantau


Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
Interval Kategori Frekuensi Presentase
1,0 ≤ X < 1,8 Sangat Rendah 0 0
1,8≤ X < 2,6 Rendah 0 0
2,6 ≤ X < 3,4 Sedang 14 12,28%
3,4 ≤ X < 4,2 Tinggi 55 48,24%
4,2 ≤ X < 5,0 Sangat Tinggi 45 39,47%
Jumlah 114 100%
Sumber: Data Olahan 2023

Berdasarkan pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa 114 responden dengan
persentase sebesar 100% memiliki tingkat Karakter Resiliensi Akademik dengan
kategori sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Resiliensi
Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau tergolong dalam kategori sangat tinggi.

4.2.2 Aspirasi (X)


Berdasarkan hasil perhitungan terhadap data variabel aspirasi, maka
diperoleh hasil seperti pada Tabel berikut:

Tabel 4.3 Statistik Variabel Aspirasi (X)


Variabel Keterangan Hasil Statistik
N 114
Mean 4,26
Aspirasi Median 4,33
Mode 4,37
Range 1,77
Minimum 3,18
Maximum 4,95
Sumber: Data Olahan 2023

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, maka diperoleh nilai mean dari data variabel
aspirasi yaitu sebesar 4,26 nilai median pada variabel aspirasi diperoleh sebesar
4,33 dan nilai modus dari data variabel aspirasi yang diperoleh sebesar 4,37. Dari
data ini dapat disimpulkan bahwa data variabel aspirasi berdistribusi normal.
Untuk nilai tertinggi yang diperoleh dari variabel aspirasi Mahasiswa Rantau
Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau yaitu sebesar 4,95 dan
46

nilai minimum untuk variabel aspirasi 3,18 dengan demikian nilai Aspirasi
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kategori untuk penafsiran interval dibagi
menjadi 5 kategori, yaitu sangat tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Rentang interval diperoleh dari:

Interval=

Dengan demikian kategori penyebaran distribusi frekuensi variabel


Aspirasi Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau berdasarkan interval data dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Tingkat Presentase Aspirasi Mahasiswa Rantau Program Studi


Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
Interval Kategori Frekuensi Presentase
1,0 ≤ X < 1,8 Sangat Rendah 0 0
1,8≤ X < 2,6 Rendah 0 0
2,6 ≤ X < 3,4 Sedang 7 6,14%
3,4 ≤ X < 4,2 Tinggi 42 36,84%
4,2 ≤ X < 5,0 Sangat Tinggi 65 57,01%
Jumlah 114 100%
Sumber: Data Olahan 2023

Berdasarkan pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa 114 responden dengan
persentase sebesar 100% memiliki tingkat Karakter Aspirasi dengan kategori
sangat tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Aspirasi Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau tergolong dalam
kategori sangat tinggi.

4.3 Penyajian Analisis Data


Data penelitian ini disajikan dan dianalisis dengan menggunakan statistik
deskriptif dan statistik inferensial.

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif


Analisis statistik deskriptif meliputi analisis profil responden berdasarkan
nilai mean demografi responden terhadap variabel penelitian. Demografi
47

responden meliputi angkatan, jenis kelamin, daerah asal, dan umur. Analisis ini
diperlukan untuk memaparkan tentang gambaran umum responden penelitian
sebelum dilakukan analisis statistik inferensial untuk pengujian hipotesis.

1) Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan Demografi Responden


Analisis statistik deskriptif berdasarkan demografi responden Analisis
demografi responden meliputi nilai mean berdasarkan demografi responden yaitu:

Tabel 4.5 Varian Nilai Mean, Standar Deviasi Berdasarkan Demografi


Responden Variabel Resiliensi Akademik Mahasiswa Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau (Y)
No Demografi Indikator N Mean SD Tafsiran
1. Angkatan 2020 33 3,96 0,92 Tinggi
2021 38 3,93 0,93 Tinggi
2022 43 4,17 0,94 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,02 0,93 Sangat Tinggi
2. Jenis Laki-laki 10 4,04 0,81 Sangat Tinggi
Kelamin Perempuan 104 4,03 0,95 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,04 0,88 Sangat Tinggi
3. Daerah Asal Riau 74 4,01 0,94 Sangat Tinggi
Di luar Riau 37 4,08 0,94 Sangat Tinggi
(Pulau
Sumatera)
Di luar 3 3,89 0,86 Tinggi
pulau
sumatera
Rata-rata 3,99 0,91 Tinggi
4. Umur 18 Tahun 8 3,98 0,93 Tinggi
19 Tahun 37 4,14 0,97 Sangat Tinggi
20 Tahun 29 4,14 0,90 Sangat Tinggi
21 Tahun 32 4,14 0,90 Sangat Tinggi
22 Tahun 7 3,88 0,95 Tinggi
Rata-rata 4,06 0,93 Sangat Tinggi
Total/Rata-rata 4,03 0,91

Berdasarkan Tabel 4.5 menjelaskan ada 4 demografi responden


berdasarkan variabel Resiliensi Akademik yaitu angkatan, jenis kelamin, daerah
asal, dan umur. Pada kategori angkatan terdapat 4 bagian, angkatan 2020
sebanyak 33 responden dengan mean 3,96, angkatan 2021 sebanyak 38 responden
dengan mean 3,93, dan angkatan 2022 sebanyak 43 responden dengan mean 4,17.
48

Pada kategori angkatan dapat dilihat angkatan 2022 memiliki varians mean paling
tinggi yaitu 4,17 dengan 43 responden. Sementara jumlah rata-rata mean angkatan
adalah 4,02 yang berada pada tafsiran sangat tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi
resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi universitas riau harus
ditingkatkan lagi karena masih terdapat 0,83 jarak jumlah rata-rata angkatan 4,17
dari total mean 5,00 yang disebabkan oleh faktor lain.
Jenis kelamin terbagi menjadi dua yakni mahasiswa laki-laki dan
perempuan, mahasiswa laki-laki sebanyak 10 responden dengan nilai mean 4,04,
dan pada mahasiswa perempuan sebanyak 104 responden dengan nilai mean 4,03.
Pada kategori jenis kelamin dapat dilihat bahwa jenis kelamin laki-laki memiliki
nilai mean tertinggi yakni 4,04 dengan jumlah responden 10 mahasiswa yang
berada pada tafsiran sangat tinggi. Sementara jumlah rata-rata mean jenis kelamin
adalah 4,04 yang berada pada tafsiran sangat tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi
resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
Universitas Riau harus ditingkatkan lagi karena masih terdapat 0,96 jarak jumlah
rata-rata jenis kelamin dari total mean 5,0 yang disebabkan oleh faktor lain.
Pada kategori daerah asal terbagi menjadi tiga yakni Riau, di luar Riau
(pulau sumatera), dan di luar pulau Sumatera. Mahasiswa dengan daerah asal Riau
berjumlah 74 responden dengan nilai mean 4,01, mahasiswa dengan daerah asal di
luar Riau (pulau sumatera) berjumlah 37 responden dengan mean 4,08, dan
mahasiswa dengan daerah asal di luar pulau Sumatera berjumlah 3 responden
dengan mean 3,89. Pada kategori daerah asal dapat dilihat bahwa mahasiswa yang
daerah asalnya di luar Riau (pulau sumatera) memiliki nilai mean tertinggi yakni
4,08 dengan jumlah responden 37 mahasiswa yang berada pada tafsiran sangat
tinggi. Sementara jumlah rata-rata mean daerah asal adalah 3,99 yang berada pada
tafsiran tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi resiliensi akademik mahasiswa
rantau program studi universitas riau harus ditingkatkan lagi karena masih
terdapat 1,01 jarak jumlah rata-rata daerah asal dari total mean 5,00 yang
disebabkan oleh faktor lain.
Pada kategori umur terbagi menjadi 5, yakni umur 18 tahun, 19 tahun, 20
tahun, 21 tahun, dan 22 tahun. Umur 18 tahun dengan jumlah 8 responden dengan
49

nilai mean 3,98, umur 19 tahun dengan jumlah 37 responden memiliki nilai mean
4,14, umur 20 tahun dengan jumlah 29 responden memiliki nilai mean 4,14, umur
21 tahun dengan jumlah 32 responden memiliki nilai mean 4,14, dan umur 22
tahun dengan jumlah 7 responden memiliki nilai mean 3,88. Pada kategori umur
dapat dilihat bahwa umur 19, 20, dan 21 masing-masing memiliki nilai mean
tertinggi yakni 4,14 pada mahasiswa Rantau program studi pendidikan masyarakat
Universitas Riau. Sementara jumlah rata-rata mean umur adalah 4,06 yang berada
pada tafsiran sangat tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi resiliensi akademik
mahasiswa rantau program studi universitas riau harus ditingkatkan lagi karena
masih terdapat 0,94 jarak jumlah rata-rata umur dari total mean 5,00 yang
disebabkan oleh faktor lain.
Dengan demikian temuan ini menyimpulkan bahwa resiliensi akademik
mahasiswa Rantau program studi pendidikan masyarakat Universitas Riau berada
pada kategori sangat tinggi dengan total mean yang diperoleh sebesar 4,03.
50

Tabel 4.6 Varian Nilai Mean, Standar Deviasi Berdasarkan Demografi


Responden Variabel Aspirasi Mahasiswa Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau (Y)
No Demografi Indikator N Mean SD Tafsiran
1. Angkatan 2020 33 4,32 0,91 Sangat Tinggi
2021 38 4,25 1,00 Sangat Tinggi
2022 43 4,22 1,07 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,26 0,99 Sangat Tinggi
2. Jenis Laki-laki 10 4,22 0,84 Sangat Tinggi
Kelamin Perempuan 104 4,26 1,01 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,24 0,92 Sangat Tinggi
3. Daerah Asal Riau 74 4,30 0,94 Sangat Tinggi
Di luar Riau 37 4,20 1,10 Sangat Tinggi
(Pulau
Sumatera)
Di luar pulau 3 4,10 1,13 Sangat Tinggi
sumatera
Rata-rata 4,20 1,06 Sangat Tinggi
4. Umur 18 Tahun 8 4,06 1,04 Sangat Tinggi
19 Tahun 37 4,23 1,10 Sangat Tinggi
20 Tahun 29 4,42 0,88 Sangat Tinggi
21 Tahun 32 4,23 0,97 Sangat Tinggi
22 Tahun 7 4,14 0,87 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,21 0,97 Sangat Tinggi
Total/Rata-rata 4,23 0,99 Sangat Tinggi

Berdasarkan Tabel 4.6 menjelaskan ada 4 demografi responden


berdasarkan variabel Resiliensi Akademik yaitu angkatan, jenis kelamin, daerah
asal, dan umur. Pada kategori angkatan terdapat 4 bagian, angkatan 2020
sebanyak 33 responden dengan mean 4,32, angkatan 2021 sebanyak 38 responden
dengan mean 4,25, dan angkatan 2022 sebanyak 43 responden dengan mean 4,22.
Pada kategori angkatan dapat dilihat angkatan 2022 memiliki varians mean paling
tinggi yaitu 4,32 dengan 43 responden. Sementara jumlah rata-rata mean angkatan
adalah 4,26 yang berada pada tafsiran sangat tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi
resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi universitas riau harus
ditingkatkan lagi karena masih terdapat 0,74 jarak jumlah rata-rata angkatan dari
total mean 5,00 yang disebabkan oleh faktor lain.
Jenis kelamin terbagi menjadi dua yakni mahasiswa laki-laki dan
perempuan, mahasiswa laki-laki sebanyak 10 responden dengan nilai mean 4,22,
51

dan pada mahasiswa perempuan sebanyak 104 responden dengan nilai mean 4,26.
Pada kategori jenis kelamin dapat dilihat bahwa jenis kelamin perempuan
memiliki nilai mean tertinggi yakni 4,26 dengan jumlah responden 10 mahasiswa
yang berada pada tafsiran sangat tinggi. Sementara jumlah rata-rata mean jenis
kelamin adalah 4,24 yang berada pada tafsiran sangat tinggi. Meskipun sudah
cukup tinggi resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat Universitas Riau harus ditingkatkan lagi karena masih terdapat 0,76
jarak jumlah rata-rata jenis kelamin dari total mean 5,0 yang disebabkan oleh
faktor lain.
Pada kategori daerah asal terbagi menjadi tiga yakni riau, di luar riau
(pulau sumatera), dan di luar pulau Sumatera. Mahasiswa dengan daerah asal riau
berjumlah 74 responden dengan nilai mean 4,30, mahasiswa dengan daerah asal di
luar riau (pulau sumatera) berjumlah 37 responden dengan mean 4,20, dan
mahasiswa dengan daerah asal di luar pulau Sumatera berjumlah 3 responden
dengan mean 4,10. Pada kategori daerah asal dapat dilihat bahwa mahasiswa yang
daerah asalnya dari riau memiliki nilai mean tertinggi yakni 4,30 dengan jumlah
responden 37 mahasiswa yang berada pada tafsiran sangat tinggi. Sementara
jumlah rata-rata mean daerah asal adalah 4,20 yang berada pada tafsiran sangat
tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi resiliensi akademik mahasiswa rantau
program studi universitas uiau harus ditingkatkan lagi karena masih terdapat 0,80
jarak jumlah rata-rata daerah asal dari total mean 5,00 yang disebabkan oleh
faktor lain.
Pada kategori umur terbagi menjadi 5, yakni umur 18 tahun, 19 tahun, 20
tahun, 21 tahun, dan 22 tahun. Umur 18 tahun dengan jumlah 8 responden dengan
nilai mean 4,06, umur 19 tahun dengan jumlah 37 responden memiliki nilai mean
4,23, umur 20 tahun dengan jumlah 29 responden memiliki nilai mean 4,14, umur
21 tahun dengan jumlah 32 responden memiliki nilai mean 4,42, dan umur 22
tahun dengan jumlah 7 responden memiliki nilai mean 4,14. Pada kategori umur
dapat dilihat bahwa umur 20 memiliki nilai mean tertinggi yakni 4,42 pada
mahasiswa Rantau program studi pendidikan masyarakat Universitas Riau.
Sementara jumlah rata-rata mean umur adalah 4,21 yang berada pada tafsiran
52

sangat tinggi. Meskipun sudah cukup tinggi resiliensi akademik mahasiswa rantau
program studi universitas riau harus ditingkatkan lagi karena masih terdapat 0,79
jarak jumlah rata-rata umur dari total mean 5,00 yang disebabkan oleh faktor lain.
Dengan demikian temuan ini menyimpulkan bahwa resiliensi akademik
mahasiswa Rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau berada
pada kategori sangat tinggi dengan total mean yang diperoleh sebesar 4,23.

2) Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan Variabel Resiliensi Akademik


(Y)
Analisis statistik deskriptif meliputi analisis nilai mean pada variabel resiliensi
akademik berdasarkan masing-masing indikator, yaitu (1) Penyesuaian diri, (2)
Ketangguhan, (3) Kecerdasan Menghadapi Kesulitan, (4) Pemecahan Masalah.

Tabel 4.7 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik (Y)
Berdasarkan Masing-Masing Indikator
NO Indikator Mean SD Tafsiran
1. Penyesuaian diri 3,88 0,93 Tinggi
2. Ketangguhan 4,25 0,79 Sangat Tinggi
3. Kecerdasan Menghadapi 3,95 0,94 Tinggi
Kesulitan
4. Pemecahan Masalah 4,13 0,79 Sangat Tinggi
Jumlah Rata-Rata 4,05 0,86 Sangat
Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
Pada tabel 4.7 Menjelaskan tentang nilai mean resiliensi akademik
mahasiswa rantau berdasarkan masing-masing indikator berada pada nilai mean
sebesar 4,05. Indikator tertinggi adalah ketangguhan dengan perolehan nilai mean
4,25, selanjutnya yaitu indikator pemecahan masalah dengan perolehan nilai mean
4,13, indikator kecerdasan menghadapi kesulitan dengan perolehan nilai mean
3,95 dan indikator penyesuaian diri dengan perolehan nilai mean 3,88.
Temuan ini menjelaskan bahwa berdasarkan indikator, resiliensi akademik
mahasiswa rantau memperoleh nilai mean berdasarkan indikator sebesar 4,05. Hal
ini menunjukkan bahwa resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi
pendidikan masyarakat universitas riau berdasarkan indikator termasuk pada
53

kategori sangat tinggi. Namun masih perlu peningkatan resiliensi akademik


terutama pada indikator yang dikategorikan lebih rendah dari indikator lainnya
yakni indikator penyesuaian diri.

Tabel 4.8 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas
Riau Berdasarkan Indikator Penyesuaian Diri.
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
1. Saya mampu menyesuaikan diri
dengan banyaknya tugas sehingga Sangat
4.08 0,80
saya yakin untuk menyelesaikan tugas Tinggi
tersebut
2. Saya mampu membagi waktu antara
Sangat
tugas dan mengurusi keperluan hidup 4.12 0,81
Tinggi
di rantau dengan mandiri
3. Saya tetap bisa menjaga kesehatan
meski sedang menghadapi banyak 3.76 0,97 Tinggi
tugas perkuliahan
4. Saya merasa bisa memperbaiki nilai
Sangat
akademik dibandingkan nilai di 4.04 0,84
Tinggi
semester sebelumnya
5. Mendapatkan nilai kurang
memuaskan, membuat saya
Sangat
termotivasi agar mendapatkan nilai 4.31 0,81
Tinggi
yang lebih baik lagi di semester
selanjutnya
6. Ketika saya mendapat nilai kurang
memuaskan, saya mampu
3.90 0,95 Tinggi
mengendalikan diri agar tidak larut
dalam kekecewaan
7. Saya tidak merasa kecewa mengalami
2.98 1.29 Sedang
kegagalan meraih prestasi akademik
Jumlah Rata-Rata 3,88 0,93 Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
Berdasarkan tabel 4.8 terdapat 7 item pernyataan tentang resiliensi
akademik berdasarkan indikator penyesuaian diri, dengan keseluruhan nilai mean
yang diperoleh sebesar 3,88. Berdasarkan item pernyataan, yakni pernyataan
tertinggi Mendapatkan nilai kurang memuaskan, membuat saya termotivasi agar
mendapatkan nilai yang lebih baik lagi di semester selanjutnya dengan mean 4,31,
kemudian pernyataan saya mampu membagi waktu antara tugas dan mengurusi
54

keperluan hidup di rantau dengan mandiri dengan mean 4,12, pernyataan saya
mampu menyesuaikan diri dengan banyaknya tugas sehingga saya yakin untuk
menyelesaikan tugas tersebut dengan mean 4,08.
Selanjutnya pernyataan saya merasa bisa memperbaiki nilai akademik
dibandingkan nilai di semester sebelumnya dengan mean 4,04, diikuti pernyataan
ketika saya mendapat nilai kurang memuaskan saya mampu mengendalikan diri
agar tidak larut dalam kekecewaan dengan mean 3,90, diikuti pernyataan saya
tetap bisa menjaga kesehatan meski sedang menghadapi banyak tugas
perkuliahan, dan pernyataan terakhir saya tidak merasa kecewa mengalami
kegagalan meraih prestasi akademik dengan mean 2,98. Dengan adanya temuan
ini maka resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau pada indikator penyesuaian diri berada dalam kategori
tinggi.

Tabel 4.9 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Ketangguhan.
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
Saya tetap mengerjakan tugas,
Sangat
1. meskipun tugas tersebut di luar 4.36 0,73
Tinggi
kemampuan saya
Saya menguatkan diri saat nilai mata
Sangat
2. kuliah tidak sesuai dengan target yang 4.17 0,88
Tinggi
diinginkan
Saya mampu membangun motivasi
Sangat
3. belajar meski nilai di semester 4.18 0,77
Tinggi
sebelumnya tidak sesuai dengan target
Saya mampu menyelesaikan
Sangat
4. pendidikan meskipun menghadapi 4.27 0,77
Tinggi
berbagai masalah akademik
Sangat
Jumlah Rata-Rata 4,25 0,79
Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
Berdasarkan tabel 4.9 terdapat 4 item pernyataan tentang resiliensi
akademik berdasarkan indikator ketangguhan, dengan keseluruhan nilai mean
yang diperoleh sebesar 4,25. Berdasarkan item pernyataan, yakni pernyataan
55

tertinggi saya tetap mengerjakan tugas, meskipun tugas tersebut di luar


kemampuan saya dengan mean 4,36, kemudian pernyataan saya mampu
menyelesaikan pendidikan meskipun menghadapi berbagai masalah akademik
dengan mean 4,27, selanjutnya pernyataan Saya mampu membangun motivasi
belajar meski nilai di semester sebelumnya tidak sesuai dengan target dengan
mean 4,18, dan pernyataan terakhir saya menguatkan diri saat nilai mata kuliah
tidak sesuai dengan target yang diinginkan dengan mean 4,17. Dengan adanya
temuan ini maka resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan
masyarakat universitas riau pada indikator ketangguhan berada dalam kategori
tinggi.

Tabel 4.10 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Kecerdasan Menghadapi
Kesulitan.
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
1. Saya mengetahui konsekuensi dari Sangat
4.38 0,81
tugas yang tidak diselesaikan Tinggi
2. Saya berpikir untuk membentuk
kelompok belajar yang baik di situasi 3.55 1.16 Tinggi
kelas yang kurang kondusif
3. Saya selalu mempertimbangkan
Sangat
dampak ke orang lain ketika 4.25 0,75
Tinggi
mengambil sebuah keputusan
4. Saya mengetahui hal-hal yang
menyebabkan nilai saya kurang 3.71 1.06 Tinggi
memuaskan
5. Saat mendapat nilai yang kurang
memuaskan saya berusaha untuk 3.84 0,92 Tinggi
mencari penyebabnya
Jumlah Rata-Rata 3,95 0,94 Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
Berdasarkan tabel 4.10 terdapat 5 item pernyataan tentang resiliensi
akademik berdasarkan indikator kecerdasan menghadapi kesulitan, dengan
keseluruhan nilai mean yang diperoleh sebesar 3,95. Berdasarkan item
pernyataan, yakni pernyataan tertinggi saya mengetahui konsekuensi dari tugas
yang tidak diselesaikan dengan mean 4,38, kemudian saya selalu
56

mempertimbangkan dampak ke orang lain ketika mengambil sebuah keputusan


4,25, selanjutnya saat mendapat nilai yang kurang memuaskan saya berusaha
untuk mencari penyebabnya dengan mean 3,84, selanjutnya saya mengetahui hal-
hal yang menyebabkan nilai saya kurang memuaskan 3,71, dan pernyataan
terakhir saya berpikir untuk membentuk kelompok belajar yang baik di situasi
kelas yang kurang kondusif dengan mean 3,55. Dengan adanya temuan ini maka
resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
universitas riau pada indikator kecerdasan menghadapi kesulitan berada dalam
kategori tinggi.

Tabel 4.11 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau Berdasarkan Indikator Pemecahan Masalah.
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
1. Saya mampu mencari solusi ketika
dihadapkan permasalahan dengan 3.92 0,82 Tinggi
teman kelompok tugas
2. Saat mendapat kesulitan dalam
mengerjakan tugas saya segera 4.04 0,83 Sangat Tinggi
mencari solusinya
3. Sulitnya mata kuliah yang dijelaskan
oleh dosen, membuat saya memikirkan 4.04 0,83 Sangat Tinggi
cara untuk memahaminya
4. Meskipun tugas mata kuliah sulit, saya
tetap berusaha untuk memahami tugas 4.27 0,76 Sangat Tinggi
mata kuliah tersebut
5. Saya tetap berusaha mengerjakan
tugas dan menyelesaikannya,
4.40 0,74 Sangat Tinggi
meskipun tugas yang diberikan dosen
sulit
Jumlah Rata-Rata 4,13 0,79 Sangat Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
Berdasarkan tabel 4.11 terdapat 5 item pernyataan tentang resiliensi
akademik berdasarkan indikator kecerdasan menghadapi kesulitan, dengan
keseluruhan nilai mean yang diperoleh sebesar 4,13. Berdasarkan item
pernyataan, yakni pernyataan tertinggi saya tetap berusaha mengerjakan tugas dan
menyelesaikannya meskipun tugas yang diberikan dosen sulit dengan mean 4,40,
57

kemudian Meskipun tugas mata kuliah sulit, saya tetap berusaha untuk memahami
tugas mata kuliah tersebut dengan mean 4,27, selanjutnya dua pernyataan dengan
mean yang sama 4,04 yaitu sulitnya mata kuliah yang dijelaskan oleh dosen
membuat saya memikirkan cara untuk memahaminya dan saat mendapat kesulitan
dalam mengerjakan tugas saya segera mencari solusinya, pernyataan terakhir saya
mengetahui hal-hal yang menyebabkan nilai saya kurang memuaskan 3,71, dan
pernyataan terakhir saya mampu mencari solusi ketika dihadapkan permasalahan
dengan teman kelompok tugas dengan mean 3,92. Dengan adanya temuan ini
maka resiliensi akademik mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
universitas riau pada indicator pemecahan masalah berada dalam kategori sangat
tinggi.

3) Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan Variabel Aspirasi Pendidikan


(X)
Analisis statistik deskriptif meliputi analisis nilia mean pada variabel
aspirasi berdasarkan masing-masing indikator, yaitu (1) Cita-cita, (2) Hasrat, (3)
Ketetapan Hati.

Tabel 4.12 Nilai Mean dan Standar Variabel Aspirasi (X) Berdasarkan Masing-
Masing Indikator
NO Indikator Mean SD Tafsiran
1. Cita-cita 4,32 0,89 Sangat Tinggi
2. Hasrat 4,28 0,94 Sangat Tinggi
3. Ketetapan Hati 4,19 0,92 Sangat Tinggi
Jumlah Rata-Rata 4,26 0,92 Sangat Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
Pada tabel 4.12 menjelaskan tentang nilai mean aspirasi mahasiswa rantau
berdasarkan indikator berada pada nilai mean sebesar 4,26. Indikator tertinggi
adalah cita-cita dengan perolehan nilai mean 4,32, selanjutnya yaitu indicator
hasrat dengan perolehan nilai mean 4,28, dan indikator ketetapan hati dengan
perolehan nilai mean 4,19.
Temuan ini menjelaskan bahwa berdasarkan indikator, aspirasi mahasiswa
rantau memperoleh nilai mean berdasarkan indikator sebesar 4,26. Hal ini
58

menunjukkan bahwa aspirasi mahasiswa rantau program studi pendidikan


masyarakat universitas riau berdasarkan masing-masing indikator termasuk pada
kategori sangat tinggi. Namun masih perlu peningkatan aspirasi terutama pada
indikator yang dikategorikan lebih rendah dari indikator lainnya yakni indikator
ketetapan hati.
59

Tabel 4.13 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Aspirasi Mahasiswa Rantau
Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau Berdasarkan
Indikator Cita-Cita
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
1. Saya mengikuti perkuliahan yang
berguna dan dapat mengantarkan saya 4.42 0,66 Sangat Tinggi
untuk meraih cita-cita
2. Saya tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan kuliah yang saya miliki 4.51 0,80 Sangat Tinggi
untuk meriah cita-cita
3. Saya akan berusaha untuk meraih karir
4.61 0,69 Sangat Tinggi
yang saya inginkan
4. Saya ingin mendapatkan pekerjaan
dengan pengetahuan yang diperoleh
4.37 0,87 Sangat Tinggi
dari perkuliahan yang saya jalani saat
ini
5. Saya tidak bersungguh-sungguh
mengikuti perkuliahan untuk 3.73 1.60 Tinggi
mencapai keinginan
6. Saya akan berusaha semaksimalnya
4.56 0,78 Sangat Tinggi
demi tercapainya cita-cita
7. Saya harus mewujudkan cita-cita saya
4.54 0,69 Sangat Tinggi
walaupun banyak rintangan
8. Saya menghadapi masalah dalam
pencapaian cita-cita dengan selalu 4.11 0,87 Sangat Tinggi
berpikir positif
9. Saya merasa senang dan semakin
bersemangat dalam perkuliahan saat 4.50 0,76 Sangat Tinggi
mendapatkan IPK yang bagus
10. Saya memiliki semangat yang tinggi
dalam mencapai prestasi yang
4.40 0,73 Sangat Tinggi
nantinya akan membantu saya meraih
cita-cita
11. Saya merasa tidak memiliki keinginan
untuk berprestasi juga ketika melihat 3.60 1.45 Sangat Tinggi
orang lain berprestasi
12. Orang tua atau orang terdekat saya
4.44 0,85 Sangat Tinggi
selalu mendukung cita-cita saya
Jumlah Rata-Rata 4,32 0,90 Sangat Tinggi

Berdasarkan tabel 4.13 terdapat 12 item pernyataan tentang aspirasi


berdasarkan indikator cita-cita, dengan keseluruhan nilai mean yang diperoleh
sebesar 4,32. Berdasarkan item pernyataan, yakni pernyataan tertinggi saya akan
60

berusaha untuk meraih karir yang saya inginkan dengan mean 4,61, kemudian
pernyataan saya akan berusaha semaksimalnya demi tercapainya cita-cita dengan
mean 4,56, saya harus mewujudkan cita-cita saya walaupun banyak rintangan
dengan mean 4,54, pernyataan saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan kuliah
yang saya miliki untuk meriah cita-cita dengan mean 4,51, pernyataan saya
merasa senang dan semakin bersemangat dalam perkuliahan saat mendapatkan
IPK yang bagus dengan mean 4,50, selanjutnya pernyataan Orang tua atau orang
terdekat saya selalu mendukung cita-cita saya dengan mean 4,44, pernyataan Saya
mengikuti perkuliahan yang berguna dan dapat mengantarkan saya untuk meraih
cita-cita dengan mean 4,42.
Selanjutnya pernyataan saya memiliki semangat yang tinggi dalam
mencapai prestasi yang nantinya akan membantu saya meraih cita-cita dengan
mean 4,40, pernyataan saya ingin mendapatkan pekerjaan dengan pengetahuan
yang diperoleh dari perkuliahan yang saya jalani saat ini dengan mean 4,37,
pernyataan saya menghadapi masalah dalam pencapaian cita-cita dengan selalu
berpikir positif dengan mean 4,11, pernyataan saya tidak bersungguh-sungguh
mengikuti perkuliahan untuk mencapai keinginan dengan mean 3,73, dan
pernyataan terakhir saya merasa tidak memiliki keinginan untuk berprestasi juga
ketika melihat orang lain berprestasi dengan mean 3,60. Dengan adanya temuan
ini maka aspirasi mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat
universitas riau pada indikator cita-cita berada dalam kategori sangat tinggi.
61

Tabel 4.14 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Aspirasi Mahasiswa Rantau
Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau Berdasarkan
Indikator Hasrat.
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
1. Saya tidak mempunyai keinginan yang
kuat untuk menjadi orang sukses
3.99 1.42 Tinggi
karena saya tidak mampu
mewujudkannya
2. Saya ingin menjadi orang suskses,
sehingga saya bersungguh-sungguh
4.40 .98 Sangat Tinggi
dalam mengambil suatu langkah ke
depan
3. Dalam perkuliahan saya tidak berusaha
3.93 1.48 Tinggi
mendapatkan nilai yang baik
4. Saya akan berusaha memperjuangkan
4.47 1,00 Sangat Tinggi
apa yang saya inginkan
5. Saya mengikuti perkuliahan sebagai
bentuk usaha mencapai apa yang saya 4.46 0,75 Sangat Tinggi
inginkan
6. Saya ingin memperoleh nilai yang baik
4.26 0,99 Sangat Tinggi
dalam waktu dekat
7. Saya ingin segera menyelesaikan
4.77 0,52 Sangat Tinggi
perkuliahan dan selesai tepat waktu
8. Saya ingin bisa
mengaplikasikan/menerapkan
4.25 0,83 Sangat Tinggi
pengetahuan yang didapat dalam
waktu dekat
9. Saya merasa setiap harinya keinginan
dalam meriah impian semakin 4.15 0,81 Sangat Tinggi
meningkat/kuat
10. Saya tidak memiliki dorongan yang
3.81 1.36 Tinggi
kuat untuk mengikuti perkuliahan
11. Saya membiasakan diri rajin belajar
agar terwujud keinginan meraih 4.24 0,73 Sangat Tinggi
prestasi
12. Saya ingin memiliki prestasi agar
dapat menunjang pekerjaan/karir yang 4.48 0,60 Sangat Tinggi
saya inginkan
13. Saya semakin gigih dalam belajar
karena keinginan untuk meningkatkan 4.46 0,72 Sangat Tinggi
taraf hidup yang lebih baik
Jumlah Rata-Rata 4,28 0,94 Sangat Tinggi
62

Berdasarkan tabel 4.14 terdapat 13 item pernyataan tentang aspirasi


berdasarkan indicator hasrat, dengan keseluruhan nilai mean yang diperoleh
sebesar 4,28. Berdasarkan item pernyataan, yakni pernyataan tertinggi saya ingin
segera menyelesaikan perkuliahan dan selesai tepat waktu dengan mean 4,77,
kemudian pernyataan saya ingin memiliki prestasi agar dapat menunjang
pekerjaan/karir yang saya inginkan dengan mean 4,48, pernyataan saya akan
berusaha memperjuangkan apa yang saya inginkan dengan mean 4,47, pernyataan
dengan mean yang sama 4,46 yaitu saya mengikuti perkuliahan sebagai bentuk
usaha mencapai apa yang saya inginkan dan saya semakin gigih dalam belajar
karena keinginan untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, pernyataan
saya ingin menjadi orang suskses sehingga saya bersungguh-sungguh dalam
mengambil suatu langkah ke depan dengan mean 4,40, pernyataan saya ingin
memperoleh nilai yang baik dalam waktu dekat dengan 4,26,

Selanjutnya pernyataan saya ingin bisa mengaplikasikan/menerapkan


pengetahuan yang didapat dalam waktu dekat dengan mean 4,25, pernyataan saya
membiasakan diri rajin belajar agar terwujud keinginan meraih prestasi dengan
4,24, pernyataan saya merasa setiap harinya keinginan dalam meriah impian
semakin meningkat/kuat dengan mean 4,15, pernyataan aya tidak mempunyai
keinginan yang kuat untuk menjadi orang sukses karena saya tidak mampu
mewujudkannya dengan mean 3,99, pernyataan dalam perkuliahan saya tidak
berusaha mendapatkan nilai yang baik 3,93, dan pernyataan terakhir saya tidak
memiliki dorongan yang kuat untuk mengikuti perkuliahan dengan mean 3,81.
Dengan adanya temuan ini maka aspirasi mahasiswa rantau program studi
pendidikan masyarakat universitas riau pada indikator hasrat berada dalam
kategori sangat tinggi.
63

Tabel 4.15 Nilai Mean dan Standar Deviasi Variabel Aspirasi Mahasiswa Rantau
Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau Berdasarkan
Indikator Ketetapan Hati.
NO Pernyataan Mean SD Tafsiran
1. Bagi saya mengikuti perkuliahan
3.98 1.49 Tinggi
dengan baik itu tidak penting
2. Saya tidak yakin dapat memperoleh
3.71 1.13 Tinggi
nilai yang bagus dalam perkuliahan
3. Bagi saya memperoleh prestasi belajar
4.44 0,79 Sangat Tinggi
merupakan hal yang penting
4. Saya merasa bangga/senang saat lulus
4.63 0,61 Sangat Tinggi
dengan hasil yang memuaskan
5. Saya berharap dapat melankjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi pada
4.17 1.11 Sangat Tinggi
program magister/doktor atau meraih
pekerjaan yang sesuai bidang
6. Saya merasa puas apabila dapat
mencapai nilai sesuai target yang 4.46 0,89 Sangat Tinggi
diinginkan
7. Saya semakin puas ketika memperoleh
4.39 0,94 Sangat Tinggi
nilai IPK yang tinggi
8. Saya merasa sangat senang ketika
nilai yang saya peroleh dapat
4.47 0,69 Sangat Tinggi
menunjang saya diterima pada
pekerjaan/karir yang saya inginkan
9. Saya merasa puas ketika bisa
menerapkan dan merasakan manfaat
4.41 0,69 Sangat Tinggi
pengetahuan yang diperoleh melalui
perkuliahan
10. Saya mengambil setiap keputusan
4.03 0,79 Sangat Tinggi
berdasarkan ketetapan hati
11. Saya tidak percaya diri dalam
3.48 1.02 Tinggi
menentukan cita-cita yang akan diraih
12. Saya mengikuti setiap kata hati iringi
3.89 0,90 Tinggi
dengan suatu tindakan
13. Saya yakin keputusan untuk
menempuh perkuliahan yang dijalani
4.37 0,84 Sangat Tinggi
saat ini dari lubuk hati saya dan akan
menyelesaikannya dengan baik
Jumlah Rata-Rata 4,19 0,92 Sangat
Tinggi

Berdasarkan tabel 4.15 terdapat 13 item pernyataan tentang aspirasi


berdasarkan indikator ketetapan hati, dengan keseluruhan nilai mean yang
64

diperoleh sebesar 4,19. Berdasarkan item pernyataan, yakni pernyataan tertinggi


saya merasa bangga/senang saat lulus dengan hasil yang memuaskan dengan
mean 4,63, pernyataan saya merasa sangat senang ketika nilai yang saya peroleh
dapat menunjang saya diterima pada pekerjaan/karir yang saya inginkan dengan
mean 4,47, pernyataan saya merasa puas apabila dapat mencapai nilai sesuai
target yang diinginkan dengan mean 4,46, pernyataan bagi saya memperoleh
prestasi belajar merupakan hal yang penting dengan mean 4,44, diikuti pernyataan
saya merasa puas ketika bisa menerapkan dan merasakan manfaat pengetahuan
yang diperoleh melalui perkuliahan dengan mean 4,41.
Selanjutnya pernyataan saya semakin puas ketika memperoleh nilai IPK
yang tinggi dengan median 4,39, pernyataan saya yakin keputusan untuk
menempuh perkuliahan yang dijalani saat ini dari lubuk hati saya dan akan
menyelesaikannya dengan baik dengan median 4,37, pernyataan saya berharap
dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada program magister/doktor
atau meraih pekerjaan yang sesuai bidang dengan median 4,17, pernyataan saya
mengambil setiap keputusan berdasarkan ketetapan hati dengan median 4,03.
Selanjutnya pernyatan bagi saya mengikuti perkuliahan dengan baik itu
tidak penting dengan median 3,98, pernyataan saya mengikuti setiap kata hati
iringi dengan suatu tindakan dengan median dengan median 3,89, pernyataan saya
tidak yakin dapat memperoleh nilai yang bagus dalam perkuliahan dengan median
3,71, dan pernyataan terakhir saya tidak percaya diri dalam menentukan cita-cita
yang akan diraih dengan median 3,48. Dengan adanya temuan ini maka aspirasi
mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau pada
indikator ketetapan hati berada dalam kategori sangat tinggi.

4) Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian


Tabel 4.16 Nilai Mean dan Standar Deviasi Berdasarkan Masing-Masing Variabel
Penelitian
No Variabel Mean Standar Deviasi Tafsiran
1. Aspirasi 4,26 0,92 Sangat Tinggi
2. Resiliensi Akademik 4,05 0,86 Sangat Tinggi
Rata-rata 4,16 0,89 Sangat Tinggi
Sumber: Data Olahan 2023
65

4.3.2 Analisis Statistik Inferensial


Analisis statistik inferensial merupakan metode yang berhubungan dengan
hal pembuatan kesimpulan tentang populasi berdasarkan tingkah laku sampel.
Analisis statistik inferensial ini dilakukan untuk melihat kontribusi antar variabel
sesuai dengan perumusan masalah, tujuan dan hipotesis penelitian, dengan
terlebih dahulu melihat hubungan antar variabel, maka diperlukan uji persyaratan
untuk korelasi berupa uji normalitas dan linearitas.
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sebaran data tiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dengan
ketentuan, bahwa apabila nilai signifikansi (sig) > 0,05 maka data berdistribusi
normal, dan bila diperoleh nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka data berdistribusi
tidak normal.
Hasil uji normalitas nilai Asymp Sig. (2-tailed) variabel aspirasi adalah
0,004 < Tingkat signifikansi 0,05, dan variabel resiliensi akademik 0,010 <
Tingkat signifikansi 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Asymp Sig.
(2-tailed) adalah nilai p-value yang dihitung berdasarkan pendekatan asymptotic.
66

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan Pendekatan


Asymptotic Variabel Resiliensi Akademik (Y) dan Aspirasi (X)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Aspirasi Resiliensi
Akademik
N 114 114
Normal Mean 161.8860 88.8684
a,b
Parameters Std. Deviation 15.62489 11.31255
Most Extreme Absolute .104 .097
Differences Positive .061 .057
Negative -.104 -.097
Test Statistic .104 .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .004c .010c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 4.17 di atas jelas bahwa hasil uji normalitas


menggunakan pendekatan asymptotic data kedua variabel tidak berdistribusi
normal. Hal ini disebabkan pendekatan asymptotic memiliki kelemahan
sebagaimana yang dikatakan Menurut Cyrus R. Mehta dan Nitin R. Patel (2012:
1) secara bawaan atau setelan otomatis pada IBM SPSS menghitung nilai P-Value
menggunakan pendekatan asymptotic. Pada pendekatan asymptotic, nilai P-Value
diestimasi berdasarkan asumsi atau anggapan bahwa data yang diberikan cukup
besar (Sufficiently large sampel size). Bagaimanapun, ketika data berukuran kecil
(sampel kecil), data tidak seimbang (unbalance) dan terdistribusi buruk (poorly
distributed atau tidak berpola), maka metode Asymptotic akan menghasilkan hasil
yang tidak reliabel atau tidak akurat.
Sehingga dalam keadaan ini, solusinya adalah dengan menggunakan
pendekatan exact. Nilai P-Value yang dihitung dengan pendekatan exact akan
menghasilkan nilai P-Value yang akurat. Maka di lakukan uji normalitas
menggunakan pendekatan lain yang ada dalam menu uji normalitas IBM SPSS 22
yaitu exact tests. Didapatkan hasil uji normalitas dengan pendekatan exact nilai
67

Signifikasi Variabel Aspirasi adalah 0,159 > 0,05 dan variabel resiliensi akademik
0,217 > 0,05. Maka data dapat dikatakan berdistribusi normal.

Tabel 4.18 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan Pendekatan Exact


Variabel Resiliensi Akademik (Y) dan Aspirasi (X)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Aspirasi Resiliensi Akademik


N 114 114
a,b
Normal Parameters Mean 161.8860 88.8684
Std. Deviation 15.62489 11.31255
Most Extreme Differences Absolute .104 .097
Positive .061 .057
Negative -.104 -.097
Test Statistic .104 .097
Exact Sig. (2-tailed) .159 .217
Point Probability .000 .000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan Tabel di atas dijelaskan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov


dengan pendekatan exact untuk nilai signifikansi sebagai berikut:
1. Pada Variabel Resiliensi Akademik (Y) dengan nilai sig 0,159 (0,159 > 0,05)
hal ini berarti data berdistribusi normal.
2. Pada variabel Aspirasi (X) dengan nilai sig 0,217 (0,217 > 0,05) hal ini berarti
data berdistribusi normal.
68

Selain itu, dapat dilihat juga berdasarkan sebaran data pada kurva normal,
sebagai berikut:

Gambar 4.1 Kurva Normal Variabel


Penelitian
b. Uji Linearitas
Uji liniaritas bertujuan untuk mengetahui apakah data variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai
prasyarat statistik parametrik khususnya dalam analisis korelasi atau regresi linear
yang termasuk dalam hipotesis asosiatif. Pengujian linearitas menggunakan
bantuan program SPSS versi 22. Uji linearitas terhadap variabel Resiliensi
Akademik (Y) dan Aspirasi (X) diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.19 Hasil Uji Linearitas Variabel Resiliensi Akademik (Y) dan Aspirasi
(X)
Variabel Sig
Resiliensi Akademik dan Aspirasi 0,238
Sumber: Olahan Data 2023
Berdasarkan Tabel menjelaskan nilai signifikan (sig) Deviation from
linearity Aspirasi Mahasiswa Rantau di Program Studi Pendidikan Masyarakat
dengan Resiliensi Akademk 0,238 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan linier secara signifikansi antara Aspirasi dan Resiliensi
Akademik.
69

Gambar 4.2 Normal P-Plot Variabel Penelitian

Berdasarkan gambar diperoleh penyebaran data menunjukkan tingkat


normalitasnya, bahwa data aspirasi dan resiliensi akademik menyebar pada garis
linier. Hal ini menjelaskan bahwa data dalam keberadaan yang normal.

c. Pengujian Hipotesis
Dari hasil pengujian persyaratan analisis menunjukan bahwa skor setiap
variabel penelitian telah memenuhi syarat untuk digunakan dalam analisis statistik
bertujuan untuk menguji tiga hipotesis yang telah dirumuskan di bab sebelumnya
Berikut disajikan pengujian hipotesis penelitian.
Hipotesis 1
Hipotesis yang akan diuji adalah
H0 : ρx1.y ≤ 0 Ha : ρx1.y > 0
Disini uji hipotesis 0 (H0) menyatakan bahwa tidak terdapat Pengaruh
positif antara Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa Rantau
di Program Studi Pendidikan Masyarakat, berhadapan dengan hipotesis a (Ha)
yang menyatakan terdapat Pengaruh positif antara Aspirasi (X) Terhadap
Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa Rantau di Program Studi Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan dengan
menggunakan langkah- langkah uji analisis regresi, uji korelasi pearson, uji
persamaan regresi, uji kontribusi dengan menggunakan uji signifikansi (uji
70

hipotesis ada atau tidaknya kontribusi), dan uji besarnya kontribusi melalui model
summary.

Tabel 4.20 Uji Korelasi Pearson antara Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi
Akademik (Y)
Variabel N Korelasi Pearson Sig (2-tailed)
X-Y 114 0,579 0,000

Berdasarkan Tabel tentang uji korelasi pearson antara Aspirasi (X) dengan
Resiliensi Akademik (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi, maka diperoleh
korelasi pearson sebesar 0,579 hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara Aspirasi (X) Resiliensi Akademik (Y). Hubungan korelasi
antara antara Aspirasi (X) dengan Resiliensi Akademik (Y). Dengan P value/Sig
yaitu 0.000 (0,000< 0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan kedua variabel.

Tabel 4.21 Koefisien Variabel Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik (Y)
Variabel B Sig
21,032 0,022 Sangat
(Konstan)
Signikan
Aspirasi 0,419 0,000
Sumber: Data Olahan 2023
Berdasarkan tabel tentang koefisien variabel Aspirasi (X) dengan
Resiliensi Akademik (Y), diperoleh nilai a= 21,032 dan b= 0,419, sehingga
persamaan regresinya menjadi Y= 21,032 + 0,419 X, dan persamaan regresi
tersebut dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel tersebut adalah
signifikan dan linear.
Konstanta (a) sebesar 21,032 menyatakan jika tidak ada aspirasi (X) maka
nilai resiliensi akademik (Y) sebesar 21,032 satu satuan. Koefisien regresi (b)
sebesar 0,419 artinya bahwa setiap kenaikan satu satuan pada variabel aspirasi (X)
diikuti dengan peningkatan resiliensi akademik (Y) sebesar 0,419 satu satuan.
Yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:
71

1,0

0,8

0,6

0,4

0,2

0.0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0

Gambar 4.3 Kurva Regresi Sederhana


Dari tabel koefisien Aspirasi (X) terhadap Resiliensi Akademik (Y)
diperoleh juga nilai probabilitas yang mana nilai tersebut digunakan untuk
menentukan hipotesis diterima atau ditolak. Jika nilai probabilitas lebih besar
(sig.> 0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan, sedangkan
jika nilai probabilitas sig. sebesar 0,000. Nilai sig. 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak
dan Ha diterima sehingga aspirasi (X) berpengaruh secara signifikan terhadap
resiliensi akademik (Y).
Berdasarkan tabel koefisien variabel aspirasi (X) terhadap resiliensi
akademik (Y) dapat diartikan bahwa hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh
signifikan antara aspirasi (X) resiliensi akademik (Y) mahasiswa rantau program
studi pendidikan masyarakat universitas riau diterima. Pengujian hipotesis yang
ternyata diterima secara positif dan signifikan, maka perlu pula diketahui berapa
besaran kontribusi variabel pola aspirasi (X) terhadap resiliensi akademik (Y).
Untuk hal tersebut dapat disimpulkan pada tabel berikut:
72

Tabel 4.22 Pengaruh Variabel Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik (Y)
Pengaruh
R R Square Sig F Change Tafsiran
(%)
0,579 0,335 0,000 33,50% Rendah
a. Predictors: (Constant),: (X) Aspirasi
b. Dependent Variable: (Y) Resiliensi Akademik
Sumber: Data Olahan 2023
Pada Tabel 4.22 diketahui aspirasi terhadap resiliensi akademik adalah
0,579. Kemudian koefisien determinasi atau R square (r2) diperoleh sebesar 0,335
atau 33,50%, artinya besar pengaruh variabel Aspirasi (X) Resiliensi Akademik
(Y) mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat adalah 33,50% yang
dapat dikategorikan tinggi. Sedangkan sisanya sebesar 66,50% ditentukan oleh
faktor lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Pengaruh ini bermakna
bahwa pengaruh variabel Aspirasi (X) terhadap Resiliensi Akademik (Y)
tergolong tinggi. Ini berarti bahwa semakin aspirasi oleh mahasiswa rantau
semakin tinggi pula resiliensi akademik.

Hasil pengujian hipotesis dapat dirangkum sebagaimana pada gambar berikut:


R =0,579
Aspirasi (X) r = 0,335 (33,50%) Resiliensi Akademik (Y)

Gambar 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis

4.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan hasil penelitian ini mencakup Pengaruh Aspirasi Terhadap
Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau.

4.4.1 Hasil Penelitian


Setelah melakukan pengujian deskriptif data, pengujian hipotesis, mencari
pengaruh variable Aspirasi Terhadap Resiliensi Akademik Mahasiswa, maka di
dapat hasil penelitian sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis deskriptif variabel maka diperoleh Resiliensi Akademik
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
73

diperoleh nilai mean sebesar 4,05 dengan kategori sangat tinggi. Selain itu,
mahasiswa rantau dilihat dari sisi demografi yang memiliki tingkat resiliensi
akademik tinggi yaitu mahasiswa rantau dengan jenis kelamin laki-laki
diperoleh nilai mean 4,04 dengan tafsiran sangat tinggi, mahasiswa rantau
angkatan 2022 diperoleh nilai mean 4,17 dengan tafsiran sangat tinggi,
mahasiswa rantau dengan daerah asal sumatera diperoleh nlai mean 4,08
dengan tafsiran sangat tinggi, mahasiswa rantau dengan usia 19 dan 20
diperoleh nilai mean sama yaitu 4,14 dengan tafsiran sangat tinggi, dan hasil
total mean 4,03 dengan tafsiran sangat tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa
mahasiswa rantau memiliki resiliensi akademik sangat tinggi.
2. Berdasarkan analisis deskriptif variabel maka diperoleh Aspirasi Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau diperoleh nilai
mean sebesar 4,26 dengan kategori sangat tinggi. Selain itu, mahasiswa rantau
dilihat dari sisi demografi yang memiliki tingkat resiliensi akademik tinggi
yaitu mahasiswa rantau dengan jenis kelamin perempuan diperoleh nilai mean
4,26 dengan tafsiran sangat tinggi, mahasiswa rantau angkatan 2020 diperoleh
nilai mean 4,32 dengan tafsiran sangat tinggi, mahasiswa rantau dengan daerah
asal riau diperoleh nlai mean 4,30 dengan tafsiran sangat tinggi, mahasiswa
rantau dengan usia 20 diperoleh nilai mean sama yaitu 4,42 dengan tafsiran
sangat tinggi, dan hasil total mean 4,23 dengan tafsiran sangat tinggi. Hal ini
menggambarkan bahwa mahasiswa rantau memiliki aspirasi sangat tinggi.
3. Dilihat dari faktor demografi Aspirasi mahasiswa rantau baik, sehingga
resiliensi akademik meningkat. Ini bermakna bahwa semakin baik aspirasi,
maka akan semakin tinggi pula resiliensi akademiknya. Dalam hal ini diperoleh
pengaruh yang signifikan antara variabel Aspirasi (X) terhadap Resiliensi
Akademik (Y) paada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau, yang pengaruhnya sebesar 33,50% dengan tafsiran rendah,
karena masih terdapat sebesar 66,50%yang ditentukan oleh faktor lain dan
tidak menjadi bagian dari penelitian ini. Pengaruh ini digambarkan oleh setiap
kenaikan satu satuan aspirasi (X) diikuti dengan peningkatan resiliensi
akademik (Y) sebesar 0,419 satu-satuan. Dengan nilai korelasi pearson produk
74

momen antara aspirasi dan resiliensi akademik sebesar 0,579 dan sig (2-Tailed)
0,000.

4.4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Pembahasan hasil penelitian ini mencakup pengaruh aspirasi (X) terhadap
resiliensi akademik (Y) mahasiswa program studi pendiidkan masyarakat
universitas riau.

a. Tingkat Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa Rantau di Program Studi


Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
Sebagaimana hasil penelitian didapatkan resiliensi akademik dikategorikan
sangat tinggi dengan mean 4,05. Sedangkan berdasarkan presentasenya
mahasiswa rantau dengan tingkat resiliensi sedang sebanyak 14 orang (12,28%),
tinggi sebanyak 55 orang (48,24%), dan sangat tinggi sebanyak 45 orang
(39,47%). Temuan ini sejalan dengan pendapat Utami (2020:4), yang mengatakan
bahwa mahasiswa yang mempunyai resiliensi akademik tinggi telah melalui
berbagai upaya, yaitu mahasiswa mempunyai tujuan yang jelas baik jangka waktu
pendek maupun panjang, optimis dalam hidup serta memiliki keyakinan bias
mencapai apa yang menjadi tujuan meski mengalami beragam kesulitan dan
kendala. Hal ini yang membentuk resiliensi akademik mahasiswa selama mereka
berada di lingkungan perguruan tinggi.
Kemudian dari faktor demografi responden mahasiswa rantau yaitu
angkatan, jenis kelamin, daerah asal, dan umur diperoleh total nilai mean sebesar
4,03 dengan tafsiran sangat tinggi. Mahasiswa rantau dilihat dari sisi demografi
yang memiliki tingkat resiliensi akademik tinggi yaitu mahasiswa rantau dengan
jenis kelamin laki-laki diperoleh nilai mean 4,04 yang hanya memiliki selisih
sedikit dengan perempuan yaitu 4,03 dengan tafsiran sangat tinggi. Hal ini sejalan
dengan penelitian (Latif & Amirullah, 2020; Sitti Anggraini, 2023) yang
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara resiliensi akademik
mahasiswa perempuan dan laki-laki.
Selanjutnya berdasarkan angkatan mahasiswa rantau angkatan 2022
diperoleh nilai mean 4,17 dengan tafsiran sangat tinggi, mahasiswa rantau dengan
75

daerah asal sumatera diperoleh nlai mean 4,08 dengan tafsiran sangat tinggi,
mahasiswa rantau dengan usia 19 dan 20 diperoleh nilai mean sama yaitu 4,14
dengan tafsiran sangat tinggi, dan hasil total mean 4,03 dengan tafsiran sangat
tinggi. Temuan ini diperkuat Linggi dkk., (2021:220) bahwa banyak faktor
internal resiliensi akademik dari hasil penelitian sebelumnya, salah satu faktor
resiliensi akademik adalah aspirasi. Goldstein dan Brooks dalam Reskyani
(2019:23-27) menyatakan terdapat dua faktor yang mempengaruhi resiliensi
akademik yaitu: a) faktor protektif internal yang terdiri dari kerjasama dan
komunikasi, empati, pemecahan masalah, efikasi diri, kesadaran diri, tujuan dan
aspirasi. b) hubungan hangat, pengharapan yang tinggi, partisipasi yang berarti
dari lingkungan.
Adapun dampak dari resiliensi akademik menurut Olejnik & Holschuh
dalam (Reskyani, 2019), yaitu motivasi belajar, prestasi belajar, dan kompetensi
sosial. Sejalan dengan dengan pendapat Wang dan Gordon dalam (Riowati &
Maulina, 2022:166) pemelajar yang memiliki resiliensi akademik yang baik akan
mampu mengubah lingkungan atau situasi sulit menjadi sumber motivasi dengan
mempertahankan harapan dan aspirasi yang tinggi, berorientasi pada tujuan,
memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah dan kompetensi secara sosial.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dilihat dari indikator dan demografi
tingkat aspirasi mahasiswa termasuk dalam kategori sangat tinggi.
b. Tingkat Aspirasi (X) Mahasiswa Rantau di Program Studi Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau
Sebagaimana hasil penelitian didapatkan Aspirasi Mahasiswa Rantau
tingkat aspirasi mahasiswa rantau sebesar 4,26 dengan tafsiran sangat tinggi.
Sedangkan berdasarkan presentasenya mahasiswa dengan tingkat aspirasi sedang
sebanyak 7 orang (6,14%), tinggi sebanyak 42 orang (36,84%), dan sangat tinggi
sebanyak 65 orang (57,01%). Temuan ini sejalan dengan pendapat Sari dkk.,
(2019:240) mahasiswa yang mempunyai aspirasi tinggi akan mempunyai
keinginan dan kemauan belajar yang lebih kuat pula untuk mencapai aspirasinya.
Sehingga menjadi sumber kekuatan bagi mahasiswa untuk dapat bertahan
menghadapi segala rintangan dalam akademik dan sukses dalam menempuh
76

pendidikan di perguruan tinggi. Diperkuat dengan pendapat Amaliyah (2021:14),


yang mengatakan bahwa aspirasilah yang memengaruhi mahasiswa dalam
menyelesaikan masalah dan hambatan dalam menjalani perkuliahan, sehingga
dapat menentukan langkah selanjutnya untuk mencapai aspirasi masa depan yang
sudah direncanakan.
Kemudian dari faktor demografi responden mahasiswa rantau yaitu
angkatan, jenis kelamin, daerah asal, dan umur diperoleh nilai mean sebesar 4,23
dengan tafsiran sangat tinggi. mahasiswa rantau dilihat dari sisi demografi yang
memiliki tingkat resiliensi akademik tinggi yaitu mahasiswa rantau dengan jenis
kelamin perempuan diperoleh nilai mean 4,26 dengan tafsiran sangat tinggi,
mahasiswa rantau angkatan 2020 diperoleh nilai mean 4,32 dengan tafsiran sangat
tinggi, mahasiswa rantau dengan daerah asal riau diperoleh nlai mean 4,30 dengan
tafsiran sangat tinggi, mahasiswa rantau dengan usia 20 diperoleh nilai mean sama
yaitu 4,42 dengan tafsiran sangat tinggi, dan hasil total mean 4,23 dengan tafsiran
sangat tinggi.
Adapun tingginya aspirasi mahasiwa disebabkan oleh berbagai faktor
sebagaimana menurut Haidar (2016: 282), mengatakan terdapat dua faktor yang
mempengaruhi aspirasi, yaitu: faktor pribadi berupa pengetahuan, pola
kepribadian, minat pribadi, jenis kelamin, pengalaman masa lampau, nilai pribadi,
kompetisi, latar belakang ras. Faktor lingkungan berupa harapan sosial, ambisi
orang tua, nilai sosial yang bervariasi dengan bidang prestasi, dorongan keluarga,
urutan kelahiran, tradisi budaya, serta media massa. Selanjutnya Suslu dalam
Gunawan, (2019: 128) penelitiannya mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya
aspirasi pendidikan seseorang bergantung pada prestasi akademik, orang tua,
status sosial ekonomi, teman sebaya, etnis, budaya, dan jenis kelamin.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pendapat para ahli terkait faktor
aspirasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis kelamin, daerah asal, serta usia
dan angkatan yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman masa lampau,
maka demografi tersebut berkontribusi pada rendah dan tingginya aspirasi. Maka,
berdasarkan indikator dan demografi tingkat aspirasi mahasiswa termasuk dalam
kategori sangat tinggi.
77

c. Pengaruh Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa


Rantau Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
Diperoleh kontribusi pengaruh signifikan dan positif antara variabel
Aspirasi (X) terhadap Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa Rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau yang pengaruhnya 33,50% dengan
tafsiran rendah, karena masih terdapat 66,50% ditentukan faktor lain yang tidak
menjadi bagian dari penelitian ini. Pengaruh ini digambarkan oleh setiap kenaikan
satu satuan aspirasi (X) diikuti dengan peningkatan resiliensi akademik (Y)
sebesar 0,419 satu-satuan. Dengan nilai korelasi pearson produk momen antara
aspirasi dan resiliensi akademik sebesar 0,579 dan sig (2-Tailed) 0,000.
Sebagaimana yang dikatakan Linggi dkk., (2021:220) bahwa banyak
faktor internal resiliensi akademik dari hasil penelitian sebelumnya, salah satu
faktor resiliensi akademik adalah aspirasi. Sejalan dengan yang dikatakan
(Rikumahu & Rahayu, 2022) dalam penelitiannya sikap resilien pada bidang
akademik akan muncul saat mahasiswa mempunyai pengharapan terhadap masa
depan yang lebih baik, sehingga adanya dorongan untuk mampu menghadapi
permasalahan dengan cara yang adaptif serta tidak mudah merasa stres.
BAB V
PENUTUP

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, pengujian hipotesis dan


pembahasan hasil penelitian, maka pada bab ini akan diuraikan hasil dari
kesimpulan data penelitian tentang pengaruh aspirasi terhadap resiliensi akademik
mahasiswa rantau program studi pendidikan masyarakat universitas riau dan
mengenai saran yang berkaitan dengan temuan penelitian ini dan penelitian
selanjutnya.

5.1 Simpulan
1. Diperoleh tingkat Aspirasi (X) Terhadap Resiliensi Akademik (Y) Mahasiswa
Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau berada pada
kategori sangat tinggi dengan nilai mean 4,26. Berdasarkan faktor demografi
responden mahasiswa rantau yaitu angkatan, jenis kelamin, daerah asal, dan
umur diperoleh nilai total mean 4,23 dengan tafsiran sangat tinggi. Artinya
tingkat aspirasi bepengaruh langsung terhadap resiliensi akademik mahasiswa
rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau.
2. Diperoleh tingkat resiliensi akademik Mahasiswa Rantau Program Studi
Pendidikan Masyarakat Universitas Riau sebesar 4,05 yang berada pada
tafsiran sangat tinggi. Berdasarkan faktor demografi responden mahasiswa
rantau yaitu angkatan, jenis kelamin, daerah asal, dan umur diperoleh nilai total
mean 4,03 dengan tafsiran sangat tinggi. Maka, berdasarkan indikator dan
demografi menunjukkan tingkat resiliensi akademik mahasiswa rantau sangat
tinggi
3. Terdapat pengaruh antara Aspirasi (X) dan Resiliensi Akademik (Y)
Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Riau
sebesar 33,50% dengan tafsiran rendah, karena masih terdapat sebesar 66,50%
ditentukan oleh faktor lain yang tidak menjadi bagian dari penelitian ini.
Artinya aspirasi pada mahasiswa rantau memiliki pengaruh yang rendah

78
79

terhadap resiliensi akademik mahasiswa rantau Program Studi Pendidikan


Masyarakat Universitas Riau.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Aspirasi
Terhadap Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan
Masyarakat Universitas Riau dapat peneliti rekomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi Program Studi, temuan dalam penelitian ini menunjukkan aspirasi dan
resiliensi akademik pada mahasiswa rantau pada kategori sangat tinggi, namun
diharapkan pada program studi untuk mengupayakan dan membuat program-
program yang dapat membantu mahasiswa mempertahankan dan meningkatkan
aspirasi serta resilensi akademiknya.
2. Bagi mahasiswa rantau diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan
aspirasi serta resiliensi akademiknya selama menjalani perkuliahan di program
studi pendidikan masyarakat, sehingga dapat menjadi sumbangsih positif baik
pada program studi maupun mahasiswa rantau sendiri.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai resiliensi akademik
mahasiswa rantau, bisa meneliti kemampuan komunikasi interpersonal dan
resiliensi akademik mahasiswa rantau.
80

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, M. W., & Deastuti, P. W. P. 2023. “Hardiness Dan Stress Akademik


Pada Mahasiswa Rantau”. IDEA: Jurnal Psikologi, 7(1), 34-45.
https://doi.org/ 10.32492/idea.v7i1.7104
Ainurrohmah, Utami, A. B., & Ramadhani, H. S. 2022. “Tingkat resiliesi
akademik ditinjau dari strategi coping yang digunakan mahasiswa”. 3(02),
227–238.
Akbar, A. N., & Hamzah, H. 2022. “Gambaran tingkat aspirasi karir siswa
sekolah menengah atas”. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 2(1), 27–
32. https://doi.org/10.30998/ocim.v2i1.6776
Alwi, K. N. 2018. “Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Novel Mamak. Jurnal Puitika”,
14(1), 1–13.
Amaliyah, A. 2021. “Hubungan Aspirasi Masa Depan dengan Task Commitment
pada Mahasiswa Tingkat Akhir”. 5(1), 9–18.
Arifiandhini, N., Santi, D. E., & Ananta, A. 2022. “Resiliensi dan Orientasi Masa
Depan dengan Aspirasi Karier pada Siswa SMK”. (45).
Aristaputri, D., & Pradana, H. H. 2023. “Gambaran Penyesuaian Diri Pada
Karyawan Perusahaan di Perusahaan X Kec. Binangun, Kab. Blitar”. 1(1),
96–100.
Banung, F. H., Kusmiyati, K., & Casenda, T. Y. 2021. “Analisis Nilai Moral Dan
Kata-Kata Inspirasi Dalam Novel “Orang Cacat Dilarang Sekolah” Karya
Wiwid Prasetyo”. PENTAS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia, 7(2), 59–70. https://doi.org/10.52166/pentas.v7i2.3100
Basuki, A. 2020. “Peran Badan Permusyawaratan Desa Dalam Menampung
Aspirasi Mayarakat. Jurnal Lingkar Widyaiswara”, 5(03), 325–343.
Bhaskoro, R. L., Rini, A. P., & Pratitis, N. 2022. “Hubungan efikasi diri dengan
resiliensi warga perumahan aspol bangkingan selama masa pandemi covid
-19”. 3(02), 199–209.
Bustam, Z., Gismin, S. S., & Radde, H. A. 2021. “Sense of Humor, Self-
Compassion, dan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa”. Jurnal Psikologi
Karakter, 1(1), 17–25.
Cassidy, S. 2016. “The Academic Resilience Scale (ARS-30): A New
Multidimensional Construct Measure. Frontiers in Psychology”, 7, 1787.
https://doi.org/10.3389/fpsyg.2016.01787
Chasanah, D. U. 2019. “Hubungan Antara Strategi Self Regulated Learning
Dengan Resiliensi Akademik Pada Mahasiswa Kelas Sore Program Studi
81

Teknik Informatika Dan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah


Gresik Yang Bekerja”. Undergraduate Thesis, Universitas Muhammadiyah
Gresik., (2002), 10–27.
Defira, Z., & Hidir, A. 2021. “Cita-Cita Anak Panti Asuhan Puteri Aisyiyah
Wilayah Riau Di Kota Pekanbaru”. Cross-Border, 4(2), 291–303.
Dwiastuti, I., Hendriani, W., & Andriani, F. 2021. “Perkembangan Penelitian
Resiliensi Akademik Di Indonesia: Scoping Literature Review”. Jurnal
Psikologi TALENTA, 7(1), 23–35. Retrieved from
https://ojs.unm.ac.id/talenta/article/view/23748
Fauzia, N., Asmaran, A., & Komalasari, S. 2021. “Dinamika Kemandirian
Mahasiswa Perantauan”. Jurnal Al-Husna, 1(3), 167.
https://doi.org/10.18592/jah.v1i3.3918
Fitriyana, D., & Sutirna. 2022. “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Kelas VII Pada Materi Himpunan”. Jurnal Education
FKIP UNMA, 8(2), 512–520. https://doi.org/10.31949/educatio.v8i2.1990
Goni, M. G. H., Nayoan, H., & Liando, D. 2019. “Penyerapan Aspirasi
Masyarakat Oleh Anggota DPRD di Kabupaten Minahasa Selatan Periode
2014-2019”. Jurnal Eksekutif, 3(3), 1–8.
Gunawan, G. 2019. “Aspirasi Pendidikan Siswa Untuk Melanjutkan Studi Ke
Jenjang Lebih Tinggi Kajian Eskriptif Teoritik Siswa Sekolah Dasar X di
Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten”. Jurnal Pendidikan, 20(2), 126.
https://doi.org/10.33830/jp.v20i2.944.2019
Haekal, F. 2021. “Hubungan Antara Optimisme Dengan Resiliensi Akademik
Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau”.
Haidar, A. F. 2016. “Aspirasi Pendidikan Remaja Yang Bekerja Di Industri Batik
Kampung Pringlangu Kota Pekalongan. Spektrum Analisis Kebijakan
Pendidikan”, 5(3), 279–291. Retrieved from
https://journal.student.uny.ac.id/index.php/sakp/article/view/5217
Hardiansyah, H., Putri, A. P., Wibisono, M. D., Utami, D. S., & Diana, D. 2020.
“Penyusunan Alat Ukur Resiliensi Akademik. Psikostudia”. Jurnal
Psikologi, 9(3), 185. https://doi.org/10.30872/psikostudia.v9i3.3159
Herdi, H., & Ristianingsih, F. 2022. “Perbedaan Resiliensi Mahasiswa Rantau
Ditinjau Berdasarkan Gegar Budaya”. INSIGHT: Jurnal Bimbingan
Konseling, 10(1), 30–40. https://doi.org/10.21009/insight.101.05

Hendriani, W. (2018). Resiliensi Psikologis. Jakarta: Prenadamedia Group


Hermadi, B. 2017. “Pengaruh Aspirasi Siswa Dan Penggunaan Media
Pembelajaran Pada Kegiatan Belajar Mengajar Terhadap Motivasi Belajar
82

Siswa Kelas Xi Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Smk


Muhammadiyah 2 Moyudan”. 1–14.
Insani, M. P., Suasti, Y., & Wilis, R. 2018. “Aspirasi Orang Tua tentang
Pendidikan Anak di Jorong Kampuang Pisang Nagari Koto Panjang
Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam”. Jurnal Buana, 2(5), 432.
https://doi.org/10.24036/student.v2i5.245
Irawan, R., Renata, D., & Dachmiati, S. 2022. “Resiliensi akademik siswa”.
Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 2(2), 135–140.
https://doi.org/10.30998/ocim.v2i2.8130
Istiqomah, I. 2022. “Resiliensi Akademik Dan Stres Akademik Pada Mahasiswa
Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Di Tengah Pandemi Covid-19”.
Istiqomah, W. R. P., & Satrio, D. 2017. “Gambaran Aspirasi Belajar Siswa Smp
dengan Orang Tua Nelayan”. Jurnal Insight Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Jember, 13(2), 139–154.
Julianti, R. 2021. “Hubungan Antara Optimisme Dengan Resiliensi Akademik
Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Islam Riau”. Retrieved from
http://repository.uir.ac.id/id/eprint/9622%0Ahttps://repository.uir.ac.id/96
22/1
Kartikasari, A. P., & Arianti, R. 2023. “Gambaran Penyesuian Diri Mahasiswa
Dalam Menyusun Tugas Akhir Selama Pandemi”. 2(5), 1821–1830.
Khotimah, K., Budiono, A. N., & Wahyuni, W. 2022. “Hubungan Motivasi
Belajar dengan Resiliensi Akademik Siswa”. Jurnal Consulenza : Jurnal
Bimbingan Konseling Dan Psikologi, 5(2), 180–189.
https://doi.org/10.56013/jcbkp.v5i2.1613
Lestari, P., & Sumarsih. 2018. “Aspirasi Siswa, Lingkungan Teman Sebaya Dan
Pemanfaatan Sumber Belajar Terhadap Motivasi Belajar Akuntansi
Perusahaan Jasa Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Purworejo
Tahun Ajaran 2016/2017”. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia, 7(1).
Lestari, S. 2022. “Aspirasi Karir Mahasiswa Tingkat Akhir BPI UIN Sumatera
Utara dalam Mencari Pekerjaan”. 4, 1349–1358.
Lestari, T., & Kumoro, J. 2018. “Pengaruh Aspirasi Dan Lingkungan Belajar
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran Di Smk Negeri 1 Wonosaritahun Ajaran
2017/2018”. Journal of Materials Processing Technology, 1(1), 1–8.
Retrieved from http://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0A
Linggi, G. G. A., Hindiarto, F., & Roswita, M. Y. 2021. “Efikasi Diri Akademik,
Dukungan Sosial, Dan Resiliensi Akademik Mahasiswa Perantau Pada
83

Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19”. Jurnal Psikologi,


14(2), 217–232. https://doi.org/10.35760/psi.2021.v14i2.5049
Mawar, Y. B. D. R. 2019. “Aspirasi Dan Strategi Keluarga Petani Dalam
Aspiration and Strategy of Farmers ‟Family in Children‟S”. (4), 259–270.
Mehta, C.R., and Patel, N.R. 2015. SPSS Exact Tests. 1-220
Missasi, V., & Izzati, I. D. C. 2019. “Faktor – faktor yang mempengaruhi
resiliensi. Prosiding Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas
Ahmad Dahlan”, (2009), 433–441.
Muthia, A. E., Dahlan, S., & Andriyanto, R. E. 2019. “Peningkatan Aspirasi Studi
Lanjut ke Perguruan Tinggi Melalui Layanan Informasi Karir Increased
Aspiration of Following Study to Higher Education Through Career
Information”. Bimbingan Dan Konseling, 7(3), 1–15.
Nafila, M. 2021. “Hubungan Regulasi Diri Dalam Belajar Dengan Resiliensi
Akademik Pada Siswa Kelas Xii Program Akselerasi Sekolah Menengah
Atas Negeri 9 Malang”. 6.
Nuralisa, A., Machmuroch, & Astriana, S. 2016. “Hubungan antara adversity
quotient dan dukungan sosial teman sebaya dengan penyesuaian diri
mahasiswa perantauan tahun pertama fakultas teknik universitas sebelas
maret surakarta”. Wacana, 8(2), 1–12.
Oktariani, M., Dahlan, D., & Waspada, I. 2020. “Self Regulated Learning Dan
Resiliensi Akademik Sebagai Determinasi Kemampuan Berpikir Kreatif”.
Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 8(1), 5.
https://doi.org/10.26740/jepk.v8n1.p5-16
Pangesti, T. F. 2019. “Aspirasi Masyarakat Terhadap Pendidikan Wajib Belajar
12 Tahun Di Kawasan Mandiri Pangan Desa Margosari, Limbangan,
Kendal the. 2019”. Jurnal Kebijakan Pendidikan, 8(4), 288–296.
Pratiwi, Z. R., & Kumalasari, D. 2021. “Dukungan Orang Tua dan Resiliensi
Akademik Pada Mahasiswa”. Analitika, 13(2), 138–147.
https://doi.org/10.31289/analitika.v13i2.5482
Putri, S. A. R. R., & Laksmiwati, H. (2022). “Resiliensi Akademik Mahasiswa
Jurusan Psikologi UNESA Saat Perkuliahan Daring pada Masa Pandemi”.
Jurnal Penelitian Psikologi, 9(7), 27–35.
Qomariah, D. N. 2016. “Hambatan Pelaksanaan Pendekatan Pendidikan Orang
Dewasa Pada Pembelajaran Program Kesetaraan (Studi Pada Kejar Paket
C di PKBM GEMA Kota Tasikmalaya)”. 14–50.
Raodah, S. 2021. “Tingkat Resiliensi Akademik Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Bosowa Makassar Di Masa Pandemi”.
84

Rendi, R. 2019. “Pendidikan Sepanjang Hayat Dan Pendekatan Androgogi”. An-


Nidhom : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 108.
https://doi.org/10.32678/annidhom.v4i1.4427

Reskyani, K. 2019. "Analisis Dimensi Kelekatan Ayah Sebagai Prediktor


Resiliensi Akademik Terhadap Mahasiswi Di Kota Makasar". Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Bosowa Makassar.

Riduwan, & Sunarto. 2017. Pengantar Statistikan Untuk Penelitian Pendidikan


Sosial, Komunikasi, Ekonomi. Alfabeta. Bandung.
Riduwan. 2018. Dasar-dasar Statistika. Alfabeta; Bandung.

Riowati, & Maulina, M. 2022. “Gambaran Resiliensi Akademik Siswa SMK di


Masa Pandemi Covid-19”. 11(2).
Rikumahu, M. C. E., & Rahayu, M. N. M. 2022. “Resiliensi Akademik Pada
Mahasiswa: Bagaimana Kaitannya Dengan Optimisme Selama Masa
Pembelajaran Daring?” Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 10(3), 575.
https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v10i3.8467
Ristanty, D. W., & Pratama, F. W. 2022. “Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematika Pada Materi Segiempat Berdasarkan Teori Van
Hiele”. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 1648–
1658. https://doi.org/10.31004/cendekia.v6i2.1400
Rizki, A., & Pasaribu, M. H. 2021. “Meninjau Kegelisahan Mahasiswa Dengan
Kondisi Lapangan Pekerjaan”. Journal Pusdikra, 1(1), 14–22.
Rizal, M. F. 2023. “Sepuluh Jurusan Sepi Peminat Universitas Riau 2023”.
Okedukasi. Diunduh pada tanggal 10 September 2023.
https://edukasi.okezone.com/amp/2023/04/27/65/2804703/10-jurusan-
sepi-peminat-universitas-riau-2023?page=2
Sa‟adiah, R. 2021. “Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Resiliensi
Akademik Dalam Pembelajaran Daring Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi”.
Retrieved from http://repository.uin-suska.ac.id/55266/
Sari, I. P., Wahid, S., & Sunarti, V. 2019. “Gambaran Aspirasi Warga Belajar
Pelatihan Dan Keterampilan Operator Komputer di Balai Latihan Kerja
(BLK) Kota Payakumbuh”. SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v2i2.104878
Sartika, S. H., & Nirbita, B. N. 2020. “Resiliensi Akademik dan Keterlibatan
Mahasiswa Calon Guru : Studi Transisi Pembelajaran Era Post-Pandemic.
Jurnal Paedagogy”. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan,
7(4), 281–288. Retrieved from https://e-
journal.undikma.ac.id/index.php/pedagogy
85

Senjawati, R. A., & Fakhruddin. 2017. “Motivasi Warga Belajar dalam Mengikuti
Pendidikan Kesetaraan Program Kelompok Belajar Paket C”. Journal of
Nonformal Education, 3(35), 40–46.
Septiani, R. 2021. “Pengaruh Aspirasi Dan Keyakinan Akan Kemampuan Diri
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Administrasi Perkantoran SMK
Negeri 4 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017”. 1–14. 1–14.
Setyawan, I. 2021. “Melihat Peran Pemaafan Pada Resiliensi Akademik Siswa”.
Jurnal EMPATI, 10(3), 187–193.
https://doi.org/10.14710/empati.2021.31282
Setyawati, I., & Rusmawati, D. 2016. “Attachment Pada Ibu Dan Adversity
Intelligence Pada Remaja”. Jurnal EMPATI, 5(1), 81–84.
https://doi.org/10.14710/empati.2016.14976
Setyawati, N. F. 2015. “Aspirasi Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak (Studi
Kasus di Keluarga Nelayan Pantaisari Kelurahan Panjang Wetan
Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan)”. Skripsi.
Silvia, T. 2022. “Perjuangan Abu Bakar Aman Dimot Dalam Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia”. 2(8.5.2017), 2003–2005.
Solikhah, N., & Suminar, D. R. 2022. “Harapan (Hope) dan Resiliensi Akademik
Siswa SMA/SMK di Masa Pandemi COVID-19”. Buletin Riset Psikologi
Dan Kesehatan Mental (BRPKM), 2(1), 720–728.
https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.36192
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2021. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surani, A., Zahro, F. M., & Imamah, Y. H. 2023. “Penyesuaian Diri Santri Baru
Pada Peraturan Dan Kegiatan Wajib Di Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadiin”. 1, 3–10.
Syahputra, R., & Shomedran. 2023. “Penyelenggaraan Program Pendidikan
Kesetaraan Pada Satuan Pendidikan Non Formal SKB Kota Palembang”.
09(January), 1–2.
Syalmia, Y., & Mudjiran. 2019. “Hubungan Aspirasi Pendidikan dengan Motivasi
Belajar Mahasiswa di Fakultas Tarbiyah IAIN Kerinci”. Jurnal Neo
Konseling, 1(1), 1–7. https://doi.org/10.24036/0093kons2019
Syifa, A. 2023. “Resiliensi Akademik Mahasiswa Pada Mata Kuliah Statistika Di
Masa Pandemi Covid 19”. 14(April), 1–13.
86

Tanjung, H. S., & Nababan, S. A. 2019. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Dan Komunikasi Matematis Siswa SMA Negeri 3 Kuala Kabupaten
Nagan Raya”. Genta Mulia, 10(2), 178–187.
Taolin, A. 2022. “Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Kejadian Burnout”. Jurnal
Penelitian Perawat Profesional, 4(3), 1059–1064. Retrieved from
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Utami, L. H. 2020. “Bersyukur dan Resiliensi Akademik Mahasiswa”.
Nathiqiyyah, 3(1), 1–21. https://doi.org/10.46781/nathiqiyyah.v3i1.69
Uyun, Z., Mulati, Y., Rohmah, P. Z., & Mohamed, N. 2022. “Penyusunan Dan
Pengembangan Alat Ukur Resiliensi Keluarga di Suku Jawa”. 200–212.
Wicaksono, Y. A. U. 2022. “Aspirasi Masyarakat Terhadap Pendidikan Jarak
Jauh Di Kampung Ramah Anak Suryowijayan Rw 01 Yogyakarta”.
Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan, 11(1), 26–45.
https://doi.org/10.21831/sakp.v11i1.17835
Widayat, A., & Rahmayanthi, R. 2020. “Hubungan Aspirasi Melanjutkan Ke
Perguruan Tinggi Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Xii”. 21(1), 1–9.
Retrieved from http://journal.um-
surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/2203
Widiyanto, Y. P., & Zainuri. 2022. “Urgensi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Dalam Penyampaian Aspirasi Masyarakat Terhadap Pembentukan
Undang-Undang Di Indonesia”. Jendela Hukum, 9(1 (2022)). Retrieved
from https://ejournalwiraraja.com/index.php/FH/article/view/1956
Wirahadi Jaya. 2019. “Hubungan antara kecerdasan adversity dengan motivasi
berprestasi pada karyawan”. 71–80. Retrieved from
http://etd.eprints.ums.ac.id/9215
Wulandari, & Kumalasari Dewi. 2022. “Resiliensi akademik pada mahasiswa :
Bagaimana kaitannya dengan dukungan dosen?”. Jurnal Psikologi
Malahayati, 4(1), 19–30.
Wulandari, S. 2019. “Gambaran Aspirasi Warga Belajar Paket C Di PKBM
Sepakat Bersama Kecamatan Bungus Teluk Kabung”.
Yuliana. 2023. “Pembelajaran Kitab Ta‟lim Al - Muta‟alim Upaya Internalisasi
Nilai-Nilai Karakter”. 1(1), 41–56.
Yulianti, R. 2020. “Hubungan Kecerdasan Menghadapi Kesulitan Dengan Intensi
Berwirausaha Pada Anggota Mulawarman Youth Entrepreneur”.
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 8(1), 1.
https://doi.org/10.30872/psikoborneo.v8i1.4851
87

LAMPIRAN 1

A.Kisi-kisi Instrumen

B.Instrumen Uji Coba Penelitian Lapangan

C.Uji Validitas dan Reabilitas


88

A. Kisi-kisi Instrumen

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET TENTANG JUDUL PENGARUH ASPIRASI TERHADAP RESILIENSI


AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN MASYARAKAT UNIVERSITAS RIAU

No Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan (+) (-)


Aspirasi Cita-cita a) Sesuatu yang ingin 1. Saya mengikuti perkuliahan yang berguna dan dapat 2 2
diwujudkan dalam mengantarkan saya untuk meraih cita-cita
dunia nyata pada 2. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang saya
waktu yang akan miliki untuk meriah cita-cita
datang 3. Saya mempunyai keinginan dalam meraih cita-cita, namun
saya belum tahu bagaimana meraihnya.
4. Saya merasa tidak yakin bisa meraih cita-cita dan
keinginan saya
b) Bentuk kehidupan 5. Saya akan berusaha untuk meraih karir yang saya inginkan 2 1
yang diinginkan 6. Saya ingin mendapatkan pekerjaan dengan pengetahuan
yang diperoleh
7. Saya tidak bersungguh-sungguh mengikuti perkuliahan
untuk mencapai keinginan
c) Kehendak yang selalu 8. Saya akan berusaha semaksimalnya demi tercapainya cita- 3 1
ada dalam pikiran cita
9. Saya harus mewujudkan cita-cita melalui perkuliahan yang
saya jalani walaupun banyak rintangan
10. Saya menghadapi masalah dalam pencapaian cita-cita
dengan selalu berpikir positif
11. Saya tidak mampu berpikir jernih jika menghadapi
rintangan dalam perkuliahan
d) Sesuatu yang 12. Saya merasa senang dan semakin bersemangat dalam 3 1
berpengaruh pada belajar saat mendapatkan IPK yang bagus
kemauan dan 13. Saya memiliki semangat yang tinggi dalam mencapai
89

semangat belajar prestasi yang nantinya akan membantu saya meraih cita-
cita
14. Saya merasa tidak memiliki keinginan untuk berprestasi
juga ketika melihat orang lain berprestasi
15. Orang tua atau orang terdekat saya selalu mendukung cita-
cita saya

Hasrat a) Keinginan (harapan) 16. Saya tidak mempunyai keinginanyang kuat untuk menjadi 4 2
yang kuat orang suskses, karena saya merasa tidak mampu
mewujudkannya
17. Saya ingin menjadi orang sukses, sehingga saya
bersungguh-sungguh dalam mengambil suatu langkah ke
depan
18. Apabila saya gagal meraih keinginan maka saya tidak
tertarik untuk meraihnya lagi
19. Dalam pembelajaran saya berusaha mendapatkan nilai
yang baik
20. Saya akan berusaha memperjuangkan apa yang saya
inginkan
21. Saya mengikuti pembelajaran sebagai bentuk usaha
mencapai apa yang saya inginkan
b) Sesuatu yang ingin 22. Saya ingin memperoleh nilai yang baik dalam waktu dekat 3 1
diperoleh dari apa 23. Saya ingin segera menyelesaikan perkuliahan dan selesai
yang dilakukan dalam tepat waktu
waktu dekat, maupun 24. Saya ingin bisa mengaplikasikan/menerapkan
jangka panjang pengetahuan yang didapat dalam waktu dekat
25. Saya tidak memiliki target waktu tercapainya keinginan
dari perkuliahan yang saya jalani saat ini
90

26. Saya merasa setiap harinya keinginan dalam meraih


impian semakin meningkat/kuat

c) Pendorong dari 27. Saya tidak memiliki dorongan yang kuat untuk mengikuti 3 1
keinginan dalam perkuliahan
mencapai suatu tujuan 28. Saya membiasakan diri rajin belajar agar terwujud
keinginan meraih prestasi
29. Saya ingin memiliki prestasi agar dapat menunjang
meraih pekerjaan/karir yang saya inginkan
30. Saya semakin gigih dalam belajar karena keinginan untuk
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik
Ketetapan a) Nilai dari sesuatu 31. Bagi saya mengikuti pembelajaran dengan baik itu tidak 4 2
hati yang dinilai penting penting
dan ingin dicapai 32. Saya tidak yakin dapat memperoleh nilai yang bagus
dalam perkuliahan
33. Bagi saya memperoleh prestasi belajar merupakan hal
yang penting
34. Saya merasa bangga/senang saat lulus dengan hasil
belajar yang memuaskan
35. Saya berharap dapat melanjutkan pendidikan keperguruan
tinggi pada program magister/doktor atau meraih
pekerjaan yang sesuai bidang
b) Kepuasan yang ingin 36. Saya merasa puas apabila dapat mencapai nilai sesuai 4 0
dicapai dari apa yang target yang diinginkan
dilakukan 37. Saya semakin puas ketika memperoleh nilai yang tinggi
38. Saya merasa sangat senang ketika nilai yang saya peroleh
dapat menunjang saya diterima pada pekerjaan (karir)
yang saya inginkan atau jenjang pendidikan selanjutnya
91

39. Saya merasa puas ketika bisa menerapkan dan merasakan


manfaat pengetahuan yang diperoleh melalui perkuliahan
c) Keputusan yang 40. Saya mengambil setiap keputusan berdasarkan ketetapan 3 1
timbul dari lubuk hati hati
41. Saya tidak percaya diri dalam menentukan cita-cita yang
akan diraih
42. Saya mengikuti setiap kata hati iringi dengan suatu
tindakan
43. Saya yakin keputusan saya untuk menempuh perkuliahan
di program studi ini dari lubuk hati saya dan akan
menyelesaikannya dengan baik
Jumlah 31 12
92

KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET TENTANG JUDUL PENGARUH ASPIRASI TERHADAP RESILIENSI


AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN MASYARAKAT UNIVERSITAS RIAU

No Variabel Indikator Sub Indikator Pernyataan (+) (-)


Resiliensi Penyesuaian d) Beradaptasi 1. Saya kesulitan beradaptasi dengan banyaknya tugas 3 1
Akademik diri dengan tekanan yang harus diselesaikan dalam waktu yang
Mahasiswa akademik bersamaan
2. Saya mampu menyesuaikan diri dengan banyaknya
tugas sehingga saya yakin untuk menyelesaikan
tugas tersebut
3. Saya mampu membagi waktu antara tugas dan
mengurusi keperluan hidup di rantau dengan mandiri
4. Saya tetap bisa menjaga kesehatan meski sedang
menghadapi banyak tugas perkuliahan
e) Mengubah diri 5. Saya tidak mampu menyesuaikan diri dengan 2 1
sesuai keadaan peraturan akademik
6. Saya merasa bisa memperbaiki nilai akademik
dibandingkan nilai di semester sebelumnya
7. Mendapatkan nilai kurang memuaskan, membuat
saya termotivasi agar mendapatkan nilai yang lebih
baik lagi di semester selanjutnya
f) Mengendalikan 8. Ketika saya mendapat nilai kurang memuaskan, saya 3 1
perasaan frustasi mampu mengendalikan diri agar tidak larut dalam
akan kekecewaan
permasalahan 9. Saya tidak merasa kecewa mengalami kegagalan
akademik meraih prestasi akademik
10. Saya tidak merasa frustasi ketika mendapat nilai
akademik rendah
93

11. Saya merasa kecewa saat tidak mampu mengatasi


permasalahan akademik sendiri
Ketangguhan a) Penguatan diri 12. Saya mampu bertahan menyelesaikan tugas yang 2 1
diberikan dosen, meskipun tugas tersebut sulit
13. Saya tetap mengerjakan tugas, meskipun tugas
tersebut diluar kemampuan saya
14. Saya merasa tidak mampu untuk mengerjakan tugas
kelompok sendiri tanpa bantuan teman lain ketika
deadline tugas kelompok semakin dekat
b) Bertahan 15. Saya menguatkan diri saat nilai mata kuliah tidak 3 1
menghadapi sesuai dengan target yang diinginkan
permasalahan 16. Saya tidak mampu meyakinkan diri untuk
akademik menyelesaikan tugas yang sulit
17. Saya mampu membangun motivasi belajar meski
nilai di semester sebelumnya tidak sesuai dengan
target
18. Saya mampu menyelesaikan pendidikan meskipun
menghadapi berbagai masalah akademik
Kecerdasan a) Berpikir kedepan 19. Saya mengetahui konsekuensi dari tugas yang tidak 4
menghadapi diselesaikan
kesulitan 20. Saya berpikir untuk membentuk kelompok belajar
yang baik di situasi kelas yang kurang kondusif
21. Saya selalu mempertimbangkan dampak ke orang
lain ketika mengambil sebuah keputusan
22. Saya mengambil pelajaran dari permasalahan
akademik yang saya atau orang lain alami untuk
kedepannya
b) Mengidentifikasi 23. Saya tidak mampu menyadari apa saja kelemahan 2 1
94

Kesulitan saya dalam mengerjakan tugas


24. Saya mengetahui hal-hal yang menyebabkan nilai
saya kurang memuaskan
25. Saat mendapat nilai yang kurang memuaskan saya
berusaha untuk mencari penyebabnya
Pemecahan a) Mampu mencari 26. Saya mampu mencari solusi ketika dihadapkan 2 1
masalah jalan keluar permasalahan dengan teman kelompok tugas
27. Saya tidak memiliki kiat-kiat khusus dalam
menyelesaikan tugas
28. Saat mendapat kesulitan dalam mengerjakan tugas
saya segera mencari solusinya
b) Mengatasi 29. Saya merasa mampu untuk mengerjakan tugas saat 4
permasalahan dikerjakan bersama teman-teman
30. Sulitnya mata kuliah yang dijelaskan oleh dosen,
membuat saya memikirkan cara untuk
memahaminya
31. Meskipun tugas mata kuliah yang diberikan dosen
sulit, saya tetap berusaha untuk memahami tugas
mata kuliah tersebut
32. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas dan
menyelesaikannya, meskipun tugas yang diberikan
dosen sulit
Jumlah 25 7
95

B. Angket Uji Coba Penelitian Lapangan

ANGKET UJI COBA PENELITIAN LAPANGAN

Berikut ini adalah angket penelitian dengan “Pengaruh Aspirasi Terhadap


Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau” Petunjuk Pengisian Instrumen:
1. Instrumen ini terdiri dari 2 bagian
2. Kerjakan setiap nomor dan dimohon jangan ada yang terlewati
3. Isilah kolom yang sudah disediakan dengan benar dan pilihlah salah satu
alternative jawabannya: Selalu (SL), Sering (SR), (KD) Kadang-kadang,
Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP).
4. Jawaban yang diberikan cukup dengan memberikan tanda checklist (√) pada
kolom alternative jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya,
jika ingin merubah cukup mencoret jawaban tersebut.
A. Demografi Responden
Nama :________________________________________

Angkatan/Kelas :________________________________________

Jenis Kelamin :________________________________________

Daerah Asal (Prov/Kab) :________________________________________

Contoh Pengisian

No Pernyataan SL SR KD J TP
Penyesuaian Diri
1. Saya kesulitan beradaptasi dengan banyaknya √
tugas kuliah yang harus diselesaikan dalam
waktu yang bersamaan
2. Saya mampu menyesuaikan diri dengan √
banyaknya tugas sehingga saya yakin untuk
menyelesaikan tugas tersebut

B. RESILIENSI AKADEMIK
No Pernyataan SL SR KD J TP
96

1. Saya kesulitan beradaptasi dengan banyaknya


tugas kuliah yang harus diselesaikan dalam
waktu yang bersamaan
2. Saya mampu menyesuaikan diri dengan
banyaknya tugas sehingga saya yakin untuk
menyelesaikan tugas tersebut
3. Saya mampu membagi waktu antara tugas dan
mengurusi keperluan hidup di rantau dengan
mandiri

4. Saya tetap bisa menjaga kesehatan meski


sedang menghadapi banyak tugas perkuliahan

5. Saya mampu menyesuaikan diri dengan


peraturan akademik
6. Saya merasa bisa memperbaiki nilai akademik
dibandingkan nilai di semester sebelumnya
7. Mendapatkan nilai kurang memuaskan,
membuat saya termotivasi agar mendapatkan
nilai yang lebih baik lagi di semester
selanjutnya
8. Ketika saya mendapat nilai kurang memuaskan,
saya mampu mengendalikan diri agar tidak
larut dalam kekecewaan
9. Saya tidak merasa kecewa mengalami
kegagalan meraih prestasi akademik
10. Saya tidak merasa frustasi ketika mendapat
nilai akademik rendah
11. Saya merasa kecewa saat tidak mampu
mengatasi permasalahan akademik sendiri
12. Saya mampu bertahan menyelesaikan tugas
yang diberikan dosen, meskipun tugas tersebut
sulit
13. Saya tetap mengerjakan tugas, meskipun tugas
tersebut diluar kemampuan saya
14. Saya merasa tidak mampu untuk mengerjakan
tugas kelompok sendiri tanpa bantuan teman
lain ketika deadline tugas kelompok semakin
dekat
15. Saya menguatkan diri saat nilai mata kuliah
tidak sesuai dengan target yang diinginkan
16. Saya tidak mampu meyakinkan diri untuk
mampu menyelesaikan tugas yang sulit
17. Saya mampu membangun motivasi belajar
meski nilai di semester sebelumnya tidak sesuai
97

dengan target

18. Saya mampu menyelesaikan pendidikan


meskipun menghadapi berbagai masalah
akademik
19. Saya mengetahui konsekuensi dari tugas yang
tidak diselesaikan
20. Saya berpikir untuk membentuk kelompok
belajar yang baik di situasi kelas yang kurang
kondusif
21. Saya selalu mempertimbangkan dampak ke
orang lain ketika mengambil sebuah keputusan
22. Saya mengambil pelajaran dari permasalahan
akademik yang saya atau orang lain alami
untuk kedepannya
23. Saya tidak mampu menyadari apa saja
kelemahan saya dalam mengerjakan tugas
24. Saya mengetahui hal-hal yang menyebabkan
nilai saya kurang memuaskan
25. Saat mendapat nilai yang kurang memuaskan
saya berusaha untuk mencari penyebabnya
26. Saya mampu mencari solusi ketika dihadapkan
permasalahan dengan teman kelompok tugas
27. Saya tidak memiliki kiat-kiat khusus dalam
menyelesaikan tugas
28. Saat mendapat kesulitan dalam mengerjakan
tugas saya segera mencari solusinya
29. Saya merasa mampu untuk mengerjakan tugas
saat dikerjakan bersama teman-teman
30. Sulitnya mata kuliah yang dijelaskan oleh
dosen, membuat saya memikirkan cara untuk
memahaminya
31. Meskipun tugas mata kuliah yang diberikan
dosen sulit, saya tetap berusaha untuk
memahami tugas mata kuliah tersebut
32. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas dan
menyelesaikannya, meskipun tugas yang
diberikan dosen sulit

C. ASPIRASI
No Pernyataan SL SR KD J TP
Saya mengikuti perkuliahan yang berguna dan
1.
dapat mengantarkan saya untuk meraih cita-cita
2. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan
98

kuliah yang saya miliki untuk meriah cita-cita


3. Saya mempunyai keinginan dalam meraih cita-
cita, namun saya belum tahu bagaimana
meraihnya
4. Saya merasa tidak yakin bisa meraih cita-cita
dan keinginan saya
5. Saya akan berusaha untuk meraih karir yang
saya inginkan
6. Saya ingin mendapatkan pekerjaan dengan
pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan
yang saya jalani saat ini
7. Saya tidak bersungguh-sungguh mengikuti
perkuliahan untuk mencapai keinginan
8. Saya akan berusaha semaksimalnya demi
tercapainya cita-cita
9. Saya harus mewujudkan cita-cita saya walaupun
banyak rintangan
10. Saya menghadapi masalah dalam pencapaian
cita-cita dengan selalu berpikir positif
11. Saya tidak mampu berpikir jernih jika
menghadapi rintangan dalam belajar
12. Saya merasa senang dan semakin bersemangat
dalam perkuliahan saat mendapatkan nilai yang
bagus
13. Saya memiliki semangat yang tinggi dalam
mencapai prestasi yang nantinya akan
membantu saya meraih cita-cita
14. Saya merasa tidak memiliki keinginan untuk
berprestasi juga ketika melihat orang lain
berprestasi
15. Orang tua atau orang terdekat saya selalu
mendukung cita-cita saya
16. Saya mempunyai keinginan yang kuat untuk
sukses
17. Saya tidak mempunyai keinginan menjadi orang
suskses, karena saya merasa tidak mampu
mewujudkannya.
18. Saya ingin menjadi orang sukses saya, sehingga
saya bersungguh-sungguh dalam mengambil
suatu langkah ke depan
19. Apabila saya gagal meraih keinginan maka saya
tidak tertarik untuk meraihnya lagi
99

20. Dalam perkuliahan saya tidak berusaha


mendapatkan nilai yang baik
21. Saya akan berusaha memperjuangkan apa yang
saya inginkan
22. Saya mengikuti perkuliahan sebagai bentuk
usaha mencapai apa yang saya inginkan
23. Saya ingin memperoleh nilai yang baik dalam
waktu dekat
24. Saya ingin bisa mengaplikasikan/menerapkan
pengetahuan yang didapat dalam waktu dekat
25. Saya tidak memiliki target waktu tercapainya
keinginan dari perkuliahan yang saya jalani saat
ini
26. Saya merasa setiap harinya keinginan dalam
meraih impian semakin meningkat/kuat
27. Saya tidak memiliki dorongan yang kuat untuk
mengikuti perkuliahan
28. Saya membiasakan diri rajin belajar agar
terwujud keinginan meraih prestasi
29. Saya ingin memiliki prestasi agar dapat
menunjang pekerjaan/karir yang saya inginkan
30. Saya semakin gigih dalam belajar karena
keinginan untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih baik
31. Bagi saya mengikuti perkuliahan dengan baik
itu tidak penting
32. Saya tidak yakin dapat memperoleh nilai yang
bagus dalam perkuliahan
33. Bagi saya memperoleh prestasi dibangku kuliah
merupakan hal yang penting
34. Saya merasa bangga/senang saat lulus dengan
hasil yang memuaskan
35. Saya berharap melalui perkuliahan yang saya
ikuti saat ini dapat menunjang pekerjaan/karir
saya
36. Saya merasa puas apabila dapat mencapai nilai
sesuai target yang diinginkan
37. Saya semakin puas ketika memperoleh nilai IPK
yang tinggi
38. Saya merasa sangat senang ketika nilai yang
saya peroleh dapat menunjang saya diterima
pada pekerjaan/karir yang saya inginkan
100

39. Saya merasa puas ketika bisa menerapkan dan


merasakan manfaat pengetahuan yang diperoleh
melalui perkuliahan
40. Saya mengambil setiap keputusan berdasarkan
ketetapan hati
41. Saya tidak percaya diri dalam menentukan cita-
cita yang akan diraih
42. Saya mengikuti setiap kata hati iringi dengan
suatu tindakan
43. Saya yakin keputusan untuk menempuh
perkuliahan yang dijalani saat ini dari lubuk hati
saya dan akan menyelesaikannya dengan baik
101

C.Data Uji Coba, Uji Validitas, dan Reliabilitas


1. Data Uji Coba
a. Data uji coba variabel Y(Resiliensi Akademik)
b. Data uji coba variabel X (Aspirasi)
102
103

2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Resiliensi Akademik (Y)
1) Uji Coba Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Corrected Cronbach's
Item Deleted Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Correlation Deleted
R1 110,1000 254,576 ,059 ,879
R2 109,1667 232,971 ,712 ,865
R3 109,1667 235,454 ,706 ,866
R4 109,3000 238,079 ,439 ,871
R5 110,0667 252,961 ,062 ,881
R6 109,0000 240,345 ,579 ,869
R7 108,5667 232,806 ,758 ,865
R8 109,1333 232,464 ,686 ,865
R9 109,7333 233,513 ,567 ,868
R10 109,8333 244,282 ,291 ,875
R11 109,9333 249,513 ,114 ,881
R12 109,2667 241,651 ,338 ,874
R13 108,6333 244,585 ,398 ,872
R14 110,0333 255,620 ,034 ,879
R15 109,0000 242,690 ,434 ,871
R16 109,8667 251,292 ,169 ,877
R17 108,9000 233,610 ,683 ,866
R18 108,5667 238,461 ,570 ,869
R19 108,4667 239,499 ,519 ,870
R20 109,3000 244,148 ,445 ,871
R21 108,6333 237,413 ,578 ,868
R22 109,1000 245,334 ,341 ,873
R23 109,9667 262,999 -,186 ,885
R24 109,5000 240,810 ,399 ,872
R25 109,1333 242,120 ,441 ,871
R26 109,1667 238,971 ,561 ,869
R27 109,9000 249,541 ,182 ,877
R28 108,6667 241,540 ,472 ,871
R29 108,7333 245,857 ,307 ,874
R30 108,9333 238,547 ,491 ,870
R31 108,5000 239,776 ,534 ,869
R32 108,4667 240,947 ,473 ,871
Keterangan
Nilai rhitung > rtabel maka dinyatakan valid, yang mana rtabel = 0,361
Item yang tidak valid
1. Nomor 1 dengan rhitung = 059
2. Nomor 5 dengan rhitung = 062
3. Nomor 10 dengan rhitung = 291
104

4. Nomor 11 dengan rhitung = 114


5. Nomor 12 dengan rhitung = 338
6. Nomor 14dengan rhitung = 034
7. Nomor 16 dengan rhitung = 169
8. Nomor 22 dengan rhitung = 341
9. Nomor 23 dengan rhitung = -186
10. Nomor 27 dengan rhitung = 182
11. Nomor 29 dengan rhitung = 307

2) Reliabilitas Awal (Sebelum item tidak valid dibuang)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,876 32

3) Reliabilitas Akhir (Setelah item tidak valid dibuang)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,899 23

b. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Aspirasi (X)


1) Uji Coba Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Variance Corrected Cronbach's
if Item if Item Deleted Item-Total Alpha if Item
Deleted Correlation Deleted
A1 339,2667 3719,375 ,739 ,744
A2 339,0333 3724,585 ,701 ,745
A3 340,4000 3783,972 ,268 ,749
A4 340,3000 3777,252 ,303 ,749
A5 339,1000 3708,231 ,783 ,744
A6 339,4333 3739,978 ,641 ,746
A7 339,3333 3764,851 ,420 ,748
A8 338,9333 3709,513 ,850 ,744
A9 339,1667 3729,937 ,756 ,745
A10 339,5000 3729,707 ,684 ,745
A11 340,3667 3802,654 ,206 ,750
105

A12 338,9333 3735,857 ,856 ,745


A13 339,1000 3744,438 ,656 ,746
A14 339,6667 3763,126 ,468 ,748
A15 339,0333 3722,999 ,806 ,745
A16 339,6333 3753,757 ,478 ,747
A17 338,8333 3751,040 ,782 ,747
A18 339,6667 3783,333 ,296 ,749
A19 339,5667 3747,495 ,460 ,747
A20 338,9333 3758,547 ,683 ,747
A21 339,0000 3754,897 ,726 ,747
A22 339,0667 3754,823 ,558 ,747
A23 338,8667 3730,533 ,701 ,745
A24 339,4333 3747,702 ,657 ,746
A25 339,8667 3787,913 ,305 ,749
A26 339,3333 3765,333 ,564 ,748
A27 339,5667 3748,185 ,552 ,747
A28 339,4333 3755,909 ,613 ,747
A29 338,9333 3728,961 ,797 ,745
A30 338,9667 3744,102 ,821 ,746
A31 339,4667 3715,844 ,625 ,744
A32 339,9000 3760,093 ,497 ,747
A33 339,0000 3742,414 ,807 ,746
A34 338,9667 3736,171 ,744 ,746
A35 339,1000 3779,679 ,405 ,749
A36 339,0333 3722,240 ,790 ,745
A37 338,9333 3743,720 ,786 ,746
A38 338,9000 3736,300 ,762 ,746
A39 339,0333 3724,516 ,795 ,745
A40 339,6000 3746,317 ,753 ,746
A41 340,1000 3762,300 ,482 ,748
A42 339,7000 3736,493 ,699 ,746
A43 339,2667 3723,513 ,785 ,745
Keterangan
Nilai rhitung > rtabel maka dinyatakan valid, yang mana rtabel = 0,361
Item yang tidak valid
Nomor 1 dengan rhitung = 059
Nomor 5 dengan rhitung = 062
Nomor 10 dengan rhitung = 291
Nomor 11 dengan rhitung = 114
Nomor 12 dengan rhitung = 338
Nomor 14dengan rhitung = 034
Nomor 16 dengan rhitung = 169
Nomor 22 dengan rhitung = 341
Nomor 23 dengan rhitung = -186
106

Nomor 27 dengan rhitung = 182


Nomor 29 dengan rhitung = 307
2) Reliabilitas Awal (Sebelum pengurangan butir soal tidak valid)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,962 43

3) Reliabelitas Akhir (Setelah pengurangan butir soal tidak valid)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,968 38
107

LAMPIRAN 2

A.Instrumen Penelitian Lapangan

B.Data Penelitian Lapangan


108

A. Instrumen Penelitian Lapangan


ANGKET UJI COBA PENELITIAN LAPANGAN

Berikut ini adalah angket penelitian dengan “Pengaruh Aspirasi Terhadap


Resiliensi Akademik Mahasiswa Rantau Program Studi Pendidikan Masyarakat
Universitas Riau” Petunjuk Pengisian Instrumen:

5. Instrumen ini terdiri dari 2 bagian


6. Kerjakan setiap nomor dan dimohon jangan ada yang terlewati
7. Isilah kolom yang sudah disediakan dengan benar dan pilihlah salah satu
alternative jawabannya: Selalu (SL), Sering (SR), (KD) Kadang-kadang,
Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP).
8. Jawaban yang diberikan cukup dengan memberikan tanda checklist (√) pada
kolom alternative jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan sebenarnya,
jika ingin merubah cukup mencoret jawaban tersebut.

A. Identitas Responden
Nama :________________________________________

Angkatan/Kelas :________________________________________

Jenis Kelamin :________________________________________

Daerah Asal :________________________________________

Contoh Pengisian

No Pernyataan SL SR KD J TP
Penyesuaian Diri
1. Saya mampu menyesuaikan diri dengan
banyaknya tugas sehingga saya yakin untuk √
menyelesaikan tugas tersebut
2. Saya mampu membagi waktu antara tugas
dan mengurusi keperluan hidup di rantau

dengan mandiri
109

B. RESILIENSI AKADEMIK
No Pernyataan SL SR KD J TP
1. Saya mampu menyesuaikan diri dengan
banyaknya tugas sehingga saya yakin untuk
menyelesaikan tugas tersebut
2. Saya mampu membagi waktu antara tugas
dan mengurusi keperluan hidup di rantau
dengan mandiri

3. Saya tetap bisa menjaga kesehatan meski


sedang menghadapi banyak tugas
perkuliahan
4. Saya merasa bisa memperbaiki nilai
akademik dibandingkan nilai di semester
sebelumnya
5. Mendapatkan nilai kurang memuaskan,
membuat saya termotivasi agar mendapatkan
nilai yang lebih baik lagi di semester
selanjutnya
6. Ketika saya mendapat nilai kurang
memuaskan, saya mampu mengendalikan diri
agar tidak larut dalam kekecewaan
7. Saya tidak merasa kecewa mengalami
kegagalan meraih prestasi akademik
8. Saya tetap mengerjakan tugas, meskipun
tugas tersebut di luar kemampuan saya
9. Saya menguatkan diri saat nilai mata kuliah
tidak sesuai dengan target yang diinginkan
10. Saya mampu membangun motivasi belajar
meski nilai di semester sebelumnya tidak
sesuai dengan target
11. Saya mampu menyelesaikan pendidikan
meskipun menghadapi berbagai masalah
akademik
12. Saya mengetahui konsekuensi dari tugas yang
tidak diselesaikan
13. Saya berpikir untuk membentuk kelompok
belajar yang baik di situasi kelas yang kurang
kondusif
14. Saya selalu mempertimbangkan dampak ke
orang lain ketika mengambil sebuah
keputusan
15. Saya mengetahui hal-hal yang menyebabkan
nilai saya kurang memuaskan
110

16. Saat mendapat nilai yang kurang memuaskan


saya berusaha untuk mencari penyebabnya
17. Saya mampu mencari solusi ketika
dihadapkan permasalahan dengan teman
kelompok tugas
18. Saat mendapat kesulitan dalam mengerjakan
tugas saya segera mencari solusinya
19. Sulitnya mata kuliah yang dijelaskan oleh
dosen, membuat saya memikirkan cara untuk
memahaminya
20. Meskipun tugas mata kuliah sulit, saya tetap
berusaha untuk memahami tugas mata kuliah
tersebut
21. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas dan
menyelesaikannya, meskipun tugas yang
diberikan dosen sulit

C. ASPIRASI
No Pernyataan SL SR KD J TP
Saya mengikuti perkuliahan yang berguna dan
1.
dapat mengantarkan saya untuk meraih cita-cita
Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan
2.
kuliah yang saya miliki untuk meriah cita-cita
Saya akan berusaha untuk meraih karir yang
3. saya inginkan
Saya ingin mendapatkan pekerjaan dengan
4. pengetahuan yang diperoleh dari perkuliahan
yang saya jalani saat ini
Saya tidak bersungguh-sungguh mengikuti
5. perkuliahan untuk mencapai keinginan

Saya akan berusaha semaksimalnya demi


6.
tercapainya cita-cita
Saya harus mewujudkan cita-cita saya
7.
walaupun banyak rintangan
Saya menghadapi masalah dalam pencapaian
8.
cita-cita dengan selalu berpikir positif
Saya merasa senang dan semakin bersemangat
9. dalam perkuliahan saat mendapatkan IPK yang
bagus
Saya memiliki semangat yang tinggi dalam
10. mencapai prestasi yang nantinya akan
membantu saya meraih cita-cita
Saya merasa tidak memiliki keinginan untuk
11.
berprestasi juga ketika melihat orang lain
111

berprestasi

Orang tua atau orang terdekat saya selalu


12. mendukung cita-cita saya
Saya tidak mempunyai keinginan yang kuat
13. untuk menjadi orang sukses karena saya tidak
mampu mewujudkannya
Saya ingin menjadi orang suskses, sehingga
14. saya bersungguh-sungguh dalam emngambil
suatu langkah ke depan
Dalam perkuliahan saya tidak berusaha
15.
mendapatkan nilai yang baik
Saya akan berusaha memperjuangkan apa yang
16. saya inginkan
Saya mengikuti perkuliahan sebagai bentuk
17. usaha mencapai apa yang saya inginkan
Saya ingin memperoleh nilai yang baik dalam
18.
waktu dekat
Saya ingin segera menyelesaikan perkuliahan
19.
dan selesai tepat waktu
Saya ingin bisa mengaplikasikan/menerapkan
20. pengetahuan yang didapat dalam waktu dekat

Saya merasa setiap harinya keinginan dalam


21. meriah impian semakin meningkat/kuat

Saya tidak memiliki dorongan yang kuat untuk


22. mengikuti perkuliahan
Saya membiasakan diri rajin belajar agar
23. terwujud keinginan meraih prestasi
Saya ingin memiliki prestasi agar dapat
24. menunjang pekerjaan/karir yang saya inginkan

Saya semakin gigih dalam belajar karena


25. keinginan untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih baik
Bagi saya mengikuti perkuliahan dengan baik
26. itu tidak penting
Saya tidak yakin dapat memperoleh nilai yang
27. bagus dalam perkuliahan
Bagi saya memperoleh prestasi belajar
28. merupakan hal yang penting
Saya merasa bangga/senang saat lulus dengan
29. hasil yang memuaskan
112

Saya berharap dapat melankjutkan pendidikan


ke perguruan tinggi pada program
30.
magister/doktor atau meriah pekerjaan yang
sesuai bidang
Saya merasa puas apabila dapat mencapai nilai
31.
sesuai target yang diinginkan
Saya semakin puas ketika memperoleh nilai
32.
IPK yang tinggi
Saya merasa sangat senang ketika nilai yang
33. saya peroleh dapat menunjang saya diterima
pada pekerjaan/karir yang saya inginkan
Saya merasa puas ketika bisa menerapkan dan
34. merasakan manfaat pengetahuan yang
diperoleh melalui perkuliahan
Saya mengambil setiap keputusan berdasarkan
35.
ketetapan hati
Saya tidak percaya diri dalam menentukan
36.
cita-cita yang akan diraih
Saya mengikuti setiap kata hati iringi dengan
37.
suatu tindakan
Saya yakin keputusan untuk menempuh
perkuliahan yang dijalani saat ini dari lubuk
38.
hati saya dan akan menyelesaikannya dengan
baik
113

PENELITIAN LAPANGAN
1. DATA VARIABEL RESILIENSI AKADEMIK (Y)
114

2. DATA VARIABEL ASPIRASI (X)


115
116
117

2. DATA VARIABEL ASPIRASI (X)


118
119
120

LAMPIRAN 3
ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

A.Analisis Statistik Deskriptif Variabel

Resiliensi Akademik (Y)

B.Analisis Statistik Deskriptif Variabel

Aspirasi (X)
121

Analisis Statistik Deskriptif Variabel Resiliensi Akademik (Y)


1. Nilai Mean Berdasarkan Demografi Responden
Descriptive Statistics

Std.
N Mean Deviation
Laki-laki 10 4,04 0,81
Perempuan 104 4,03 0,95
2020 33 4,14 0,90
2021 38 3,88 0,95
2022 43 3,76 0,72
Riau 74 4,01 0,94
Luar Riau (Sumatera) 37 4,08 0,94
Luar Sumatera 3 3,89 0,86
Umur 18 8 3,98 0,93

Umur 19 37 4,14 0,97

Umur 20 29 4,14 0,90

Umur 21 32 4,14 0,90

Umur 22 7 3,88 0,95

Valid N (listwise) 3

2. Nilai Mean Berdasarkan Indikator Variabel


Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

Penyesuaian diri 7 3.8843 .43451


Ketangguhan 4 4.2450 .08888
Kecerdasan menghadapi
5 3.9460 .35515
kesulitan
Pemecahan Masalah 5 4.1340 .19540
Valid N (listwise) 4
122

3. Data Mean Berdasarkan Item Variabel Resiliensi Akademik (Y)


Indikator Penyesuaian Diri
Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

R1 114 4.08 .800


R2 114 4.12 .811
R3 114 3.76 .971
R4 114 4.04 .835
R5 114 4.31 .811
R6 114 3.90 .950
R7 114 2.98 1.297
Valid N (listwise) 114

Indikator Ketangguhan
Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

R8 114 4.36 .730


R9 114 4.17 .882
R10 114 4.18 .767
R11 114 4.27 .768
Valid N (listwise) 114

Indikator Kecerdasan Menghadapi Kesulitan


Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

R12 114 4.38 .813


R13 114 3.55 1.161
R14 114 4.25 .750
R15 114 3.71 1.062
R16 114 3.84 .918
Valid N (listwise) 114

Indikator Pemecahan Masalah


Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation


R17 114 3.92 .822
123

R18 114 4.04 .830


R19 114 4.04 .830
R20 114 4.27 .756
R21 114 4.40 .737
Valid N (listwise) 114

Analisis Statistik Deskriptif Variabel Aspirasi (X)


1. Nilai Mean Berdasarkan Demografi Responden
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation

Laki-laki 10 4,22 0,84


Perempuan 104 4,26 1,01
2020 33 4,32 0,91
2021 38 4,25 1,00
2022 43 4,22 1,07
Riau 74 4,30 0,94
Luar Riau (Sumatera) 37 4,20 1,10
Luar Sumatera 4 4,10 1,13
Umur 18 8 4,06 1,04

Umur 19 37 4,23 1,10

Umur 20 29 4,42 0,88

Umur 21 32 4,23 0,97

Umur 22 7 4,14 0,87

Valid N (listwise) 4

2. Nilai Mean Berdasarkan Indikator Variabel


Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

Cita-cita 12 4.3158 .33060


Hasrat 13 4.2823 .26499
Ketetapan Hati 13 4.1869 .34432
Valid N (listwise) 12

3. Data Mean Berdasarkan Item Variabel Aspirasi (X)


Indikator Cita-cita
124

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

A1 114 4.42 .664


A2 114 4.51 .801
A3 114 4.61 .686
A4 114 4.37 .865
A5 114 3.73 1.604
A6 114 4.56 .776
A7 114 4.54 .693
A8 114 4.11 .866
A9 114 4.50 .756
A10 114 4.40 .725
A11 114 3.60 1.450
A12 114 4.44 .852
Valid N (listwise) 114

Indikator Hasrat
Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

A13 114 3.99 1.424


A14 114 4.40 .975
A15 114 3.93 1.480
A16 114 4.47 .997
A17 114 4.46 .754
A18 114 4.26 .987
A19 114 4.77 .516
A20 114 4.25 .829
A21 114 4.15 .812
A22 114 3.81 1.362
A23 114 4.24 .732
A24 114 4.48 .598
A25 114 4.46 .718
Valid N (listwise) 114
125

Indikator Ketetapan Hati


Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

A26 114 3.98 1.493


A27 114 3.71 1.127
A28 114 4.44 .787
A29 114 4.63 .613
A30 114 4.17 1.112
A31 114 4.46 .894
A32 114 4.39 .936
A33 114 4.47 .694
A34 114 4.41 .689
A35 114 4.03 .792
A36 114 3.48 1.024
A37 114 3.89 .900
A38 114 4.37 .844
Valid N (listwise) 114
126

LAMPIRAN 4
DESKRIPSI DATA

A.Deskriptif Data

B.Uji Normalitas

C.Uji Linearitas
127

A. DESKRIPSI DATA
1. DESKRIPSI DATA VARIABEL RESILIENSI AKADEMIK (Y)

Statistics

Resiliensi
Aspirasi Akademik

N Valid 114 114

Missing 0 0
Mean 426.01 402.74
Std. Error of Mean 3.857 4.904
Median 433.00 400.00
Mode 437 381
Std. Deviation 41.178 52.358
Variance 1695.637 2741.311
Range 177 190
Minimum 318 300
Maximum 495 490
Sum 48565 45912

Resiliensi Akademik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.00 7 6.1 6.1 6.1
3.05 1 .9 .9 7.0
3.10 1 .9 .9 7.9
3.14 1 .9 .9 8.8
3.33 2 1.8 1.8 10.5
3.38 2 1.8 1.8 12.3
3.43 1 .9 .9 13.2
3.48 1 .9 .9 14.0
3.52 4 3.5 3.5 17.5
3.57 3 2.6 2.6 20.2
3.62 4 3.5 3.5 23.7
3.67 1 .9 .9 24.6
3.71 4 3.5 3.5 28.1
3.76 3 2.6 2.6 30.7
3.81 8 7.0 7.0 37.7
3.86 6 5.3 5.3 43.0
128

3.90 2 1.8 1.8 44.7


3.95 4 3.5 3.5 48.2
4.00 5 4.4 4.4 52.6
4.05 4 3.5 3.5 56.1
4.10 4 3.5 3.5 59.6
4.14 1 .9 .9 60.5
4.24 5 4.4 4.4 64.9
4.29 3 2.6 2.6 67.5
4.33 2 1.8 1.8 69.3
4.43 2 1.8 1.8 71.1
4.48 2 1.8 1.8 72.8
4.52 7 6.1 6.1 78.9
4.57 4 3.5 3.5 82.5
4.62 4 3.5 3.5 86.0
4.67 2 1.8 1.8 87.7
4.71 2 1.8 1.8 89.5
4.76 3 2.6 2.6 92.1
4.81 7 6.1 6.1 98.2
4.90 2 1.8 1.8 100.0
Total 114 100.0 100.0

2. DESKRIPSI DATA VARIABEL ASPIRASI (X)

Statistics
Resiliensi
Aspirasi Akademik

N Valid 114 114

Missing 0 0
Mean 426.01 402.74
Std. Error of Mean 3.857 4.904
Median 433.00 400.00
Mode 437 381
Std. Deviation 41.178 52.358
Variance 1695.637 2741.311
Range 177 190
Minimum 318 300
Maximum 495 490
Sum 48565 45912
129

Aspirasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3.18 1 .9 .9 .9
3.29 1 .9 .9 1.8
3.34 1 .9 .9 2.6
3.37 2 1.8 1.8 4.4
3.39 2 1.8 1.8 6.1
3.55 1 .9 .9 7.0
3.61 1 .9 .9 7.9
3.68 3 2.6 2.6 10.5
3.74 2 1.8 1.8 12.3
3.76 2 1.8 1.8 14.0
3.79 1 .9 .9 14.9
3.82 1 .9 .9 15.8
3.84 2 1.8 1.8 17.5
3.89 1 .9 .9 18.4
3.92 3 2.6 2.6 21.1
3.95 1 .9 .9 21.9
3.97 3 2.6 2.6 24.6
4.00 1 .9 .9 25.4
4.03 3 2.6 2.6 28.1
4.05 2 1.8 1.8 29.8
4.08 5 4.4 4.4 34.2
4.11 1 .9 .9 35.1
4.13 2 1.8 1.8 36.8
4.16 3 2.6 2.6 39.5
4.18 4 3.5 3.5 43.0
4.24 4 3.5 3.5 46.5
4.26 2 1.8 1.8 48.2
4.29 2 1.8 1.8 50.0
4.37 7 6.1 6.1 56.1
4.42 2 1.8 1.8 57.9
4.45 3 2.6 2.6 60.5
4.47 4 3.5 3.5 64.0
4.50 5 4.4 4.4 68.4
4.53 4 3.5 3.5 71.9
130

4.55 3 2.6 2.6 74.6


4.58 3 2.6 2.6 77.2
4.61 1 .9 .9 78.1
4.63 5 4.4 4.4 82.5
4.66 1 .9 .9 83.3
4.71 5 4.4 4.4 87.7
4.76 2 1.8 1.8 89.5
4.79 5 4.4 4.4 93.9
4.82 3 2.6 2.6 96.5
4.84 1 .9 .9 97.4
4.87 2 1.8 1.8 99.1
4.95 1 .9 .9 100.0
Total 114 100.0 100.0

B. UJIAN NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Resiliensi
Aspirasi Akademik

N 114 114
a,b
Normal Parameters Mean 161.8860 88.8684
Std. Deviation 15.62489 11.31255
Most Extreme Differences Absolute .104 .097
Positive .061 .057
Negative -.104 -.097
Test Statistic .104 .097
c c
Asymp. Sig. (2-tailed) .004 .010
Exact Sig. (2-tailed) .159 .217
Point Probability .000 .000

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
131

C. UJI LINEARITAS

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Resiliensi Between (Combined) 9063.295 45 201.407 2.537 .000


Akademik * Groups Linearity 4844.230 1 4844.230 61.027 .000
Aspirasi Deviation from
4219.065 44 95.888 1.208 .238
Linearity

Within Groups 5397.731 68 79.378

Total 14461.026 113


132

LAMPIRAN 4
DESKRIPSI DATA
D.Deskriptif Data

E.Uji Normalitas

F. Uji Linearitas
133

Uji Regresi Variabel (X) Terhadap (Y)

Correlations

Resiliensi
Aspirasi Akademik
**
Aspirasi Pearson Correlation 1 .579

Sig. (2-tailed) .000

N 114 114
**
Resiliensi Akademik Pearson Correlation .579 1

Sig. (2-tailed) .000

N 114 114

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 4844.230 1 4844.230 56.417 .000

Residual 9616.796 112 85.864

Total 14461.026 113

a. Dependent Variable: Resiliensi Akademik


b. Predictors: (Constant), Aspirasi

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 21.032 9.073 2.318 .022


Aspirasi .419 .056 .579 7.511 .000

a. Dependent Variable: Resiliensi Akademik

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .579 .335 .329 9.26630

a. Predictors: (Constant), Aspirasi


b. Dependent Variable: Resiliensi Akademik
134

LAMPIRAN 6

DOKUMENTASI
135
136

LAMPIRAN 7

SK PEMBIMBING
SURAT RISET
137
138
139

Anda mungkin juga menyukai