Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN FRAKTUR

TERBUKA DI RUMAH SAKIT TK III dr. REKSODIWIRYO

PADANG TAHUN 2022

PROPOSAL STUDI KASUS

Oleh :

SITI HASANAH

NIM : 19040

PROGRAM DIPLOMA KEPERAWATAN

AKPER KESDAM I/ BUKIT BARISAN PADANG

TAHUN 2022
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Studi Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Diagnosa

Medis Fraktur Terbuka Di Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang Tahun

2022” ini telah di periksa dan dipertahankan disetujui oleh pembimbing Studi Kasus

Akademi Keperawatan Kesdam I / Bukit Barisan Padang.

Padang, 23 Februari 2022

Pembimbing,

Ns. Hj. Yul Afni, S.Kep. M.M.Kes


NIDK: 8889100016

Mengetahui
Direktur Akper Kesdam I/Bukit Barisan Padang

Ns. Hj. Yul Afni, S.Kep. M.M.Kes


Letkol Ckm (K) NRP. 2920033730870
PERNYATAAN PENGUJI

Proposal Studi Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Fraktur Terbuka di Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2022” ini

telah diperiksa, disetujui dan siap dipertahankan di haapan Tim Penguji Proposal

Studi Kasus Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Padang.

Tim Penguji

Padang, 23 Februari 2022

Pembimbing,

Ns. Hj. Yul Afni, S.Kep. M.M.Kes


NIDK: 8889100016

Penguji I

NS. Shanti Dafris, M.KEP


NIDN: 1006018802

Penguji II

Ida Mariana S.SIT,M.KES


NIDN: 0404099201
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Proposal Studi

Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Fraktur

Terbuka Di Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2022”.

Penulis banyak mendapatkan bimbingan, saran serta bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Maka untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

ucapan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Letkol Ckm (K) Ns. Hj. Yul Afni, S.Kep, M.M.Kes, selaku Direktur

Akademi Keperawatan Kesdam I / Bukit Barisan Padang, yang telah bersedia

memberikan izin kepada penulis. Dan sekaligus selaku pembimbing dalam

penyusunan Proposal Studi Kasus yang dengan kesungguhan hati telah

meluangkan waktu kepada penulis untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Studi Kasus ini.

2. Bapak/Ibu dosen dan staf pengajar Akper Kesdam I/BB Padang yang telah

memberikan berbagai ilmu selama perkuliahan.

3. Ibu Ns.Shanti Dafris,M.Kep selaku penguji I dan Ibu Ida Mariana.

S,S.SIT,M.Kes selaku penguji II yang telah memberikan informasi dan masukan

yang sangat diperlukan penulis.

4. Teristimewa kepada suami, anak kandung saya yang memberikan kasih sayang,

dorongan, motivasi dan doa’a untuk menyelesaikan proposal studi kasus ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam Penulisan

Proposal Studi Kasus ini, karena keterbatasan ilmu dan kemampuan yang

dimiliki.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan Proposal Studi Kasus ini agar dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Februari 2022

penulis

Siti Hasanah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fraktur atau yang sering dikenal dengan patah tulang adalah keadaan atau

kondisi ketika tulang menjadi patah, retak, atau pecah sehingga mengubah bentuk

tulang. Kondisi ini bisa terjadi serta dapat dialami oleh siapapun dan pada usia

berapapun akibat cidera atau kecelakaan.

Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik

yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum, fraktur adalah patah

tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut tenaga

fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan lunak disekitar tulang akan

menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak lengkap.1

Fraktur dapat terjadi di bagian ekstremitas atau anggota gerak tubuh yang di

sebut dengan fraktur ekstremitas. Fraktur ekstremitas merupakan fraktur yang terjadi

pada tulang yang membentuk lokasi ekstremitas atas (tangan, lengan, siku, bahu,

1
Noor Zairin. 2016. Buku ajar Gangguan Muskuloskeletal. Salemba Medika
pergelangan tangan) dan ekstremitas bawah (pinggul, paha, kaki bagian bawah,

pergelangan kaki). Fraktur dapat menimbulkan pembengkakan, hilangnya fungsi

normal, deformitas, kemerahan, krepitasi, dan rasa nyeri.2

Fraktur atau patah tulang terjadi akibat trauma, beberapa faktur terjadi secara

sekunder akibat proses penyakit seperti osteoporosis yang menyebabkan fraktur -

fraktur yang patologis. Fraktur di bagi berdasarkan dengan kontak dengan dunia luar,

yaitu meliputi fraktur tertutup dan terbuka. Fraktur tertutup adalah fraktur tanpa

adanya komplikasi, kulit masih utuh, tulang tidak keluar melalui kulit. Fraktur

terbuka adalah fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya hubungan dengan

lingkungan luar, maka fraktur terbuka sangat berpotensi menjadi infeksi.3

Fraktur sering terjadi pada tulang rangka. Fraktur disebabkan oleh trauma

aktivitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang, selain itu fraktur

juga diakibatkan oleh patologis, degenerasi dan spontan. Jika tulang mengalami

fraktur maka jaringan disekitarnya akan rusak, apabila daerah fraktur digerakkan

akan menimbulkan rasa nyeri. Terjadinya perdarahan di periosteum pada fraktur

akan mengakibatkan kehilangan cairan, pada kondisi ini dilakukan dilakukan

pemasangan infus dan transfusi darah yang berguna untuk memenuhi cairan pada

tubuh yang telah hilang.Terjadinya kerusakan pada rangka neuromuskuler akan

mengakibatkan kerusakan pada daerah tulang. Apabila terjadi kerusakan pada daerah

tulang maka akan terjadi peradangan. Trauma dengan kerusakan pada integritas kulit.

Masalah keperawatan yang muncul pada pasien fraktur adalah nyeri akut, perfusi

2
Ibid
3
Suari Rahmawati et al., 2018. NYERI PADA PASIEN POST OP FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH
DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DAN AMBULASI DINI
perifer tidak efektif, gangguan integritas kulit, gangguan mobilitas fisik, defisit

perawatan diri, resiko infeksi, dan resiko syok (SDKI 2016).4

Berdasarkan data Badan kesehatan dunia World Health of Organization (WHO)

tahun 2020 kasus fraktur mengalami peningkatan sebanyak 28 juta orang dengan

prevalensi sebesar 4,2 %.5 Incidence rate Fraktur di indonesia memiliki kasus yang

besar. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh badan penelitian

dan pengembangan Depkes RI tahun 2018, angka kejadian 9,2 % (Kemenkes RI

2019).6 Sumatera Barat termasuk salah satu kasus tertinggi kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat tahun 2019 didapatkan

sekitar 3700 orang mengalami insiden fraktur 56% penderita mengalami kecatatan

fisik 24% mengalami kematian 15% mengalami kesembuhan dan 5% mengalami

gangguan psikologis atau depresi terhadap kejadian fraktur (Dinkes Pemprov

Sumbar, 2019).7

Berdasarkan data rekam medis yang di peroleh Rumah Sakit TK III dr.

Reksodiwiryo Padang dari bulan Oktober-Desember 2021 kasus fraktur terjadi

sebanyak 107 kasus dengan rata-rata sebanyak 36 kasus tiap bulannya. Dimana di

dominasi terjadi pada pria yaitu sebanyak 62 kasus dan pada wanita sebanyak 45

kasus. Kasus fraktur yang banyak terjadi yaitu fraktur terbuka sebanyak 60 kasus dan

fraktur tertutup sebanyak 47 kasus.8

4
PPNI SDKI 2016
5
Swari.Astuti, 2020. Fraktur, Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Fraktur.
Jurnal Amanah Kesehatan Vol. 3 no. 2
6
Kemenkes RI (2019). Dalam Indonesia journal of nuring reseach vol. 3 no 2. November 2020
7
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019
8
Uryanmed Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2012
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jorge-mora et al (2018)

menunjukan bahwa insiden fraktur terbuka terjadi sebanyak 13 kasus per 100.000

orang per tahun.9 Hal ini juga dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Gede Dehandra dkk, insiden fraktur terbuka lebih sering terjadi pada laki-laki dari

pada wanita (7:3) dengan usia rata-rata 40-56 tahun di populasi umum. Bahkan di

Amerika Serikat terjadi insiden fraktur terbuka setiap tahunnya di perkirakan 11,5

dari 10.000 penduduk.10

Dari uraian diatas peran tenaga medis sangat di perlukan dalam proses

penyembuhan pasien fraktur dalam hal ini terutama perawat sebagai caregiver

(pemberi asuhan keperawatan secara komprehensif). Di mulai dengan melakukan

pengkajian keperawatan yang akan menjadi tolak ukur dalam pemberian asuhan

keperawatan pada pasien fraktur. Selain itu perawat juga berperan dalam

memberikan edukasi dalam masa penyembuhan pasien fraktur.

Berdasarkan latar belakang diatas, di dapatkan bahwa fraktur merupakan salah

satu penyakit yang sering ditemukan di masyarakat dan termasuk ke dalam kasus

yang berbahaya serta mengancam nyawa. Maka penulis tertarik untuk menyusun

proposal Studi Kasus dengan “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Fraktur Terbuka di

Rumah Sakit Tk. III dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2022”.

1.2 Rumusan Masalah

9
Jorge-mora et al (2018). Gambaran Karakteristik Pasien Fraktur Terbuka Ekstremitas bawah di Rumah Sakit.
Nursing Arts Vol 15, No 1 Agustus 2021
10
Gede Dehandra dkk. Gambaran Karakteristik Fraktur Terbuka Shaf Tibia Dengan KasusTrauma Pada Orang
Dewasa. Jurnal Medika Udayana vol 8 No 9 September 2019
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka yang menjadi

rumusan pada Proposal Studi Kasus ini adalah : “Bagaimana Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Fraktur Terbuka di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2022”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Secara umum tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan Asuhan

keperawatan pada pasien fraktur di Rumah Sakit TK III dr.

ReksodiwiryoPadang tahun 2022.

1.3.2 Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien fraktur Terbuka di

Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.

b. Melaksanakan analisa data dan menegakan diagnosis keperawatan pada

pasien fraktur Terbuka di Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo padang

tahun 2022.

c. Merumuskan intervensi keperawatan pada pasien fraktur Terbuka di

Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padan tahun 2022.

d. Melakukan implementasi keperawatan pada pasien fraktur Terbuka di

Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.


e. Mengevaluasi tindakan keperawatan pada pasien fraktur Terbuka di

Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2022.

f. Mendokumentasikan setiap tindakan keperawatan yang diberikan pada

pasien fraktur Terbuka di Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang

tahun 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Menambah wawasan ilmu keperawatan mengenai peran perawat dalam upaya

memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif pada pasien fraktur.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Penulis

Proposal studi kasus ini diharapkan mampu menjadi pengembangan

diri dari kemampuan penulis, sehingga dapat mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh di bangku perkuliahan tentang “Asuhan Keperawatan

pada Pasien fraktur “.

2. Bagi Rumah Sakit TK III dr. Reksodiwiryo Padang

Sebagai bahan masukan bagi perawat RS TK III dr. Reksodiwiryo

Padang dan saling berbagi ilmu pengetahuan dalam melakukan

tindakan keperawatan yang berkaitan dengan pasien yang mengalami


fraktur serta bagaimana melakukan tindakan keperawatan pasien

sesuai dengan standar operasional.

3. Bagi Institusi Pendidikan Akper Kesdam I / BB Padang

Proposal studi kasus ini ini diharapkan dapat digunakan sebagai

referensi bagi mahasiswa tentang Asuhan Keperawatan pada pasien

fraktur dan dapat menambah daftar kepustakaan Akademi

Keperawatan Kesdam I / Bukit Barisan Padang.

4. Bagi Penulis Selanjutnya

Dari hasil studi kasus ini dapat membantu program yang akan datang

dengan “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Fraktur” serta memberikan

masukan atas hal - hal yang telah diteliti sehingga dapat digunakan

sebagai bahan acuan yang dapat mendukung proses pembuatan Studi

Kasus khususnya pada kasus fraktur.


DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………………i

PERNYATAAN PENGUJI………………………………………………ii

ABSTRAK…………………………………………………………………iii

KATA PENGANTAR………………………………………………………iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………v

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………vi

DAFTAR BAGAN………………………………………………………….vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………viii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………

1.3.1 Tujuan Umum…………………………………………………..

1.3.2 Tujuan Khusus…………………………………………………..

1.4 Manfaat……………………………………………………………………….

1.4.2 Teoritis……………………………………………………………

1.4.3 Praktis……………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Penyakit………………………………………………………

2.1.1 Pengertian……………………………………………………………….

2.1.2 Anatomi dan Fisiologi………………………………………………….

2.1.3 Etiologi……………………………………………………………………

2.1.4 Klasifikasi………………………………………………………………..

2.1.5 Tanda dan Gejala………………………………………………………

2.1.6 Patofisiologi…………………………………………………………..

2.1.7 WOC………………………………………………………………….

2.1.8 Manifestasi Klinik……………………………………………………..

2.1.9 Komplikasi……………………………………………………………..

2.1.10 Pemeriksaan Penunjang………………………………………………..

2.1.11 Penatalaksanaan…………………………………………………………

2.2 Asuhan Keperawatan Teoritis……………………………………………..

2.2.1 Pengkajian……………………………………………………………….

2.2.2 Diagnosis Keperawatan………………………………………………..

2.2.3 Intervensi Keperawatan………………………………………………..

2.2.4 Implementasi…………………………………………………………

2.2.5 Evaluasi……………………………………………………………….

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Studi Kasus……………………………………………………….

3.2 Subyek Studi Kasus…………………………………………………………….


3.3 Fokus Studi……………………………………………………………………

3.4 Definisi Operasional…………………………………………………………..

3.5 Tempat dan Waktu………………………………………………………………

3.6 Pengumpulan Data……………………………………………………………..

3.6.1 Biofisiologis………………………………………………………………..

3.6.2 Observasi……………………………………………………………………

3.6.3 Wawancara…………………………………………………………………..

3.6.4 Kuesioner…………………………………………………………………..

3.7 Penyajian Data………………………………………………………………….

3.8 Etika Studi Kasus………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai