Tugas Pengantar Akuntansi Ii
Tugas Pengantar Akuntansi Ii
TUGAS ke-2
NIM : 050615443
Nama Lengkap : Muhamad Andika
Prodi : Akuntansi
Semester :I
No HP/WA : 085819157228
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JAKARTA…..
TAHUN 2023
TUGAS 2 PENGANTAR AKUNTANSI (BMP EKMA4115)
1. Bentuk usaha persekutuan, atau partnership, adalah jenis struktur bisnis di mana dua
atau lebih individu berbagi tanggung jawab, keuntungan, dan kerugian bisnis. Ada
beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam bentuk usaha
persekutuan:
Kelebihan Usaha Persekutuan:
1. Pemudahan Pembentukan:
Pembentukan usaha persekutuan relatif mudah dan sederhana. Tidak memerlukan
prosedur formal dan birokrasi yang rumit seperti pada beberapa bentuk perusahaan
lainnya.
2. Pemilihan dan Pengaturan Kepemimpinan:
Para mitra memiliki kebebasan untuk memilih dan mengatur kepemimpinan dalam
bisnis tanpa terlalu banyak kendala. Keputusan dapat dibuat bersama atau berdasarkan
pembagian peran dan tanggung jawab.
3. Keberlanjutan Bisnis: Usaha persekutuan lebih stabil karena dapat terus berjalan
meskipun satu atau beberapa mitra keluar atau bergabung. Keberlanjutan bisnis tidak
terlalu tergantung pada satu individu.
4. Pengelolaan dan Pembagian Keuntungan: Pembagian keuntungan dan kerugian dapat
lebih fleksibel, tergantung pada perjanjian antarmitra. Hal ini memberikan keleluasaan
dalam menyesuaikan struktur pembagian laba sesuai kontribusi dan persetujuan para
mitra.
5. Pajak Transparan: Usaha persekutuan umumnya memiliki pajak transparan. Keuntungan
dan kerugian langsung diteruskan kepada para mitra, yang kemudian melaporkan
pendapatan mereka sendiri pada laporan pajak pribadi.
Kekurangan Usaha Persekutuan:
1. Tanggung Jawab Pribadi yang Tak Terbatas:
Para mitra bertanggung jawab secara pribadi atas hutang dan kewajiban bisnis, dan
tanggung jawab ini
tidak terbatas. Ini dapat mengancam aset pribadi mereka jika bisnis mengalami kesulitan
keuangan.
1 Maret:
Debit: Kas (5,000 saham x Rp12,000) = Rp60,000,000
Kredit: Modal Saham Biasa = Rp60,000,000
10 Maret:
Debit: Kas (1,500 saham x Rp12,000 x 110%) = Rp19,800,000
Kredit: Modal Saham Prioritas = Rp18,000,000
Kredit: Selisih Kurs = Rp1,800,000 (karena kurs lebih rendah dari nominal)
20 Maret:
Debit: Tanah = Rp20,000,000
Debit: Gedung = Rp10,000,000
Kredit: Modal Saham Biasa (1,000 saham x Rp14,000) = Rp14,000,000
Kredit: Utang Wesel = Rp8,000,000
Kredit: Kas (sisanya) = Rp8,000,000
24 Maret:
Debit: Uang Muka Pesanan = Rp5,000,000
Kredit: Pendapatan Uang Muka Pesanan = Rp5,000,000
27 Maret:
Debit: Uang Muka Pesanan = Rp5,000,000
Debit: Kas (200 saham x Rp14,500) = Rp2,900,000
Kredit: Modal Saham Prioritas = Rp2,900,000