3413-Article Text-7998-1-10-20210418
3413-Article Text-7998-1-10-20210418
Abstrak, PT ABC merupakan salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang penjualan udara bertekanan
(Oksigen). Reciprocating compressor merupakan salah satu peralatan utama yang digunakan oleh PT ABC.
Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan udara dari tekanaan udara rendah menjadi tekanan udara
tinggi. Dalam penggunaannya, reciprocating compressor mempunyai potensi bahaya pada saat proses operasional
baik yang bersifat rutin maupun tidak rutin, sehingga risiko kecelakaan kerja menjadi sangat tinggi. Berdasarkan
data kejadian kecelakaan kerja pada saat pengoperasian, ditemukan 13 kejadian kecelakaan kerja, sehingga dapat
digambarkan bahwa tingkat kecelakaan kerja masih tinggi. Metode SWIFT (Structural What If Analysis)
merupakan suatu teknik untuk mengidentifikasi bahaya melalui pendekatan bertanya yang menggunakan kata
kunci ‘what if’ (bagaimana jika). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi bahaya apa saja yang
ada di reciprocating compressor, mengetahui risiko kecelakaan kerja, serta memberikan rekomendasi perbaikan.
Hasil penelitian terdapat 18 potensi bahaya dan dari perhitungan RRN (Risk Rating Number), didapatkan 9 bahaya
dengan prioritas utama, 5 bahaya dengan prioritas menengah, 3 bahaya dengan prioritas rendah dan 1 bahaya
dengan prioritas paling rendah. Untuk rekomendasi perbaikan dibuat berdasarkan tingkat risiko yang memiliki
prioritas utama, sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
Kata kunci : Reciprocating compressor, Potensi bahaya, Risk Rating Number, SWIFT
Tabel 1. Data Kejadian Kecelakaan Kerja pada Proses Pengoperasian Reciprocating Compressor di PT
ABC
Jumlah Jumlah
Tahun Jenis Operasi Total
Operator Kejadian
cylinder compressor road load trip 3
cylinder oil no flow trip 1
2018 8 6
compressor vibration trip 1
oil pressure compressor low trip 1
suction valve fault trip 1
suction pressure low trip 1
2019 8 7
cylinder oil no flow trip 3
discharge high temperature trip 2
TOTAL 13
(Sumber: Data dari perusahaan)
50
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2021
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Muhamad Bob Anthony
51
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2021
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Muhamad Bob Anthony
Marginal III 2
Penyakit akibat kerja yang ringan
Frekuensi (frequency) merupakan aspek yang banyaknya bahaya yang terjadi. Klasifikasi
digunakan untuk menilai seberapa banyak dan frekuensi bahaya dapat dilihat pada tabel 4
seberapa seringnya potensi bahaya terjadi, berikut ini.
sehingga dapat diklasifikasikan berdasarkan
Remote D 2 Tidak pernah terjadi, tetapi mungkin terjadi dalam siklus sistem
Persamaan dari Nilai RRN (Risk Rating DPH : Degree of possible (Severity)
Number) adalah : LO : Likelihood of occurance (Frequency)
Setelah melakukan perhitungan tingkat berdasarkan prioritas utama dari hasil pemetaan
risiko dengan menghitung nilai RRN, maka prioritas risiko tersebut.
tahapan selanjutnya adalah melakukan analisa
tingkat risiko dengan mengelompokkan dan
merekomendasi perbaikan pencegahan,
mengurangi tingkat risiko kecelakaan kerja
52
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2021
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Muhamad Bob Anthony
53
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2021
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Muhamad Bob Anthony
dari ketinggian ?
Bagaimana jika terjadi back Dapat menyebabkan ledakan dan
12 Membuat method statement sebelum bekerja
pressure ? kebakaran
Bagaimana jika kompresor rusak Dapat menyebabkan ledakan dan
13 Melakukan PM (preventive maintenance) secara rutin
parah ? kebakaran
Bagaimana jika tekanan oli Dapat menyebabkan ledakan dan
14 Melakukan PM (preventive maintenance) secara rutin
rendah ? kebakaran
Bagaimana jika mesin Supply udara bertekanan ke Unit keseluruhan menggunakan engine system
kompresor shutdown pelanggan akan terhenti dan bisa manager dan bersifat redundant sehingga sistem akan
15
dikarenakan pompa oli menyebabkan keluhan dari secara otomatis segera mengganti unit yang trip
bermasalah ? pelanggan dengan unit yang stand bye (back up)
Bagaimana jika suhu di shelter Ketidaknyamanan pekerja di dalam Pemasangan sirkulasi udara di dalam shelter secara
16
mesin panas ? shelter otomatis
Bagaimana jika pekerja Membatasi pekerja yang masuk di shelter dan hanya
mengalami dehidrasi saat pekerja yang berwenang saja yang diijinkan serta
17 Pekerja mudah lelah
kegiatan sirkulasi udara ambien penyediaan botol minum portabel bagi seluruh
shelter mesin? pekerja lapangan
Bagaimana jika suhu mesin
Pemasangan sirkulasi udara di dalam shelter secara
18 tinggi saat kegiatan sirkulasi Mesin akan cepat panas
otomatis
udara ambien shelter mesin ?
Tabel 8. Perhitungan RRN (Risk Rating Number) pada Pengoperasian Reciprocating Compressor
54
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2021
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Muhamad Bob Anthony
Terkena paparan
Prioritas
10 oli yang ada di I 4 C 3 12
Utama
dalam filter
Jatuh dari Prioritas
11 II 3 D 2 6
ketinggian Menengah
Prioritas
12 Back pressure I 4 C 3 12
Utama
Peralatan rusak Prioritas
13 IV 0,1 C 3 0,3
parah Utama
Tekanan oli Prioritas
14 II 3 A 5 15
rendah Utama
Prioritas
15 Mesin shutdown IV 0,1 C 3 0,3
Rendah
Suhu di shelter Prioritas
16 III 2 D 2 4
mesin panas Rendah
Prioritas
Pekerja
17 III 2 D 2 4 Paling
dehidrasi
Rendah
Suhu mesin Prioritas
18 I 4 C 3 12
tinggi Rendah
Analisa data yang dilakukan adalah prioritas utama, prioritas menengah, prioritas
dengan analisis tingkat risiko hasil pengolahan rendah dan prioritas paling rendah.
data pada perhitungan nilai RRN (risk rating Analisis tingkat risiko prioritas utama terlihat
number), yaitu melakukan pengelompokkan pada tabel 9 di bawah ini :
bahaya yang memiliki tingkat risiko dengan
Analisis tingkat risiko dengan prioritas menengah terlihat pada tabel 10 berikut ini :
55
E-ISSN: 2615 - 3866
Industri Inovatif - Jurnal Teknik Industri ITN Malang, Maret 2021
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja | Muhamad Bob Anthony
Analisis tingkat risiko prioritas rendah terlihat pada tabel 11 berikut ini :
Analisis tingkat risiko prioritas paling rendah terlihat pada tabel 12 berikut ini :
Melakukan LOTO (log out and tag out) dan gas free
sebelum pekerjaan dimulai
Terkena paparan
Prioritas Menggunakan portable gas detector untuk
6 oli yang ada di
Utama monitoring udara bertekanan secara terus menerus
dalam filter
Melakukan blanketing menggunakan nitrogen
Arie, Desrianty, et al. 2012. Rancangan Sistem Germain, George L. 1990. Practical Loss
Keselamatan Kerja Stasiun Kerja Control Leadership. Institute Publishing,
Induksi Furnace Berdasarkan Metode USA.
SWIFT Studi Kasus PT.PINDAD Hadi, Lukman, et al. 2015. Usulan perbaikan
Persero Bandung. Fakultas Teknik, Sistem Manajemen Keselamatan dan
Institut Teknologi Nasional, Bandung. Kesehatan (SMK3) Di Pabrik Wire Rod
Aryanto, Yudi. 2008. Usulan Program Mill Berdasarkan Metode SWIFT. Jurnal
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Online Teknik, Institut Teknologi
Berdasarkan OHSAS 18001:1999 dan Nasional, Vol. 03, No. (4).
Permenakaer 1996. Institut Teknologi Kharisma, Ningrum, et al. 2016. Manajemen
Bandung, Bandung. Risiko Bagian Airside Menggunakan The
AS/NZS 4360. 2004. Standard on Risk Structured What If Technique dan House
Management. 3rd Edition The Australian Of Risk. Fakultas Teknik, Universitas
and New Zealand. Broadleaf Capital Diponogoro, Bandung.
International, NSW Australia. Kolluru, R. V. et al. 1996. Risk Assessment and
Card, J. Alan, et al. 2012. Beyond FMEA: The Management Handbook for
Structured What If Technique (SWIFT). Environmental, Health, and Safety
Journal of Healthcare Risk Management, Professionals. McGraw-Hill Inc, United
Vol. 31, No.(4), 23-29. States.
Colling, David A. 1990. Industrial Safety Sularso. 1985. Pompa dan kompresor. PT
Management and Technology. Prentice- Pradnya Paramita, Jakarta.
Hall, Inc, United States.
58