Citra Apriliani
NPM 24062120009
Bagi manusia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitarnya, baik
berupa benda hidup, benda mati, benda nyata, dan termasuk manusia lainnya.
Secara ilmiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Manusia terkadang
mempengaruhi lingkungan dan terkadang lingkungan yang mempengaruhi
manusia. Pentingnya lingkungan dalam mendukung kehidupan di bumi ini,
menghendaki dilakukannya prilaku menjaga kebersihan dan pengelolaan secara
berkelanjutan agar lingkungan tetap sehat. Dewasa ini masalah lingkungan telah
menjadi isu global karena menyangkut berbagai sector dan berbagai kepentingan
umat manusia. Hal ini terbukti dengan munculnya isu-isu kerusakan lingkungan.
Masalah lingkungan yang terjadi saat ini sebenernya besumber pada kesalahan
fundamentalis-filosofis dalam pemahaman atau cara pandang manusia terhadap
dirinya, alam, dan tempat manusia dalam keseluruhan ekosistem. Kesalahan itu
menyebabkan kesalahan pola perilaku manusia, terutama dalam hubungannya
dengan lingkungan. Perilaku manusia yang kurang atau tdiak bertanggungjawab
terhadap lingkungan telah mengakibatkan terjadinya berbagai macam kerusuhan
lingkungan. Kebanyakan dari mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin
menguntungkan diri sendiri seperti masalah pembuangan sampah yang tidak
pada tempatnya, polusi udara, pencemaran air, dan lainnya.
Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang produktif, di mana
sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu
siswa meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar
mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hal ini dapat digambarkan
dengan kemudahan para siswa dalam berfikir, berkreasi dan mampu secara aktif
dikarenakan lingkungan belajar yang bersih dan sangat mendukung
timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan belajar yang kotor, tentunya
akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak muncul
rasa semangat yang dengan sendirinya dapat mempengaruhi minat belajar
siswa. Dengan kata lain lingkungan yang bersih merupakan salah satu faktor
timbulnya minat bagi seorang siswa untuk mengembangkan segala potensi
yang ada dalam dirinya. "Buanglah sampah pada tempatnya". Slogan itu
mungkin masih terngiang dipikiran kita sebagai seorang siswa. Tetapi
dimanapun slogan itu berada, terkadang dibeberapa sekolah masih saja ada
sampah yang menemaninya disepanjang lorong maupun didalam kelas.(Prolog)
Asumsi dasar pada teori Behaviorisme adalah berorientasi pada hasil yang
dapat diukur dan diamati.Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku
yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan
teori behavioristik ini adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku
yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai
mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang
tampak. Dalam teori belajar ini guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi
instruksi singkat yang diikuti contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui
simulasi. (Karya, 2019)
1.7 Hipotesis
Mengacu pada hipotesis diatas, untuk hipotesis penelitian ini adalah terdapat
pengaruh impelementasi pendidikan agama islam terhadap kebersihan
lingkungan sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Kadungora: “Apabila implementasi
pendidikan agama islam baik, maka tercermin pada kebersihan lingkungan
sekolah”.
2. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable bebas (X) dan variable
terikat (Y). Menurut Sugiyono (2017:39) variable bebas (variable independent)
adalah variable yag memengaruhi atau yang menjadi sebab peubahannya atau
timbulnya variable independent (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah pengaruh implementasi Pendidikan islam. Sedangkan
variable terikat (variabel independen) merupakan variable yang dipengaruhi atau
menjandi akibat, karena adanya variable bebas. Yang menjadi variabel terikat
dalam penelitian ini adalah kebersihan lingkungan sekolah.
Kemampuan 1. Konsentasi 2
belajar 2. Pola belajar
3. Perencanaan
Pendidikan lanjutan
Pengembangan 1. Keterampilan 3
diri melakukan sesuatu
2. Pemahaman terhadap
materi
3. Pengaplikasian materi
yang diterima
Menurut Sugiyono sumber data yaitu sumber subjek dari tempat mana yang
didapatkan. Sumber data yang dikumpulkan dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu data primer dan data sekunder.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannnya akan dapat diberlakukan
untuk populasi (Sugiyono, 2017: 81)
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis mengambil sampel 20% dari semua
populasi yang ada, dengan perhitungan (20x159:100)=31,8 dibulatkan menjadi
32. Jadi, penulis menetapkan responden sebanyak 32 orang.
Daftar Pustaka